SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
dr. Sri Hastuti, MARS, CCEHt
Ihsan Medika Loka
RSUD Cilegon 17-18 Juli 2023
ANALISA RISIKO DENGAN METODE FMEA
Riwayat pekerjaan :
• Konsultan Manajemen Kesehatan (2021-sekarang)
• Konsultan Program Maternal-Neonatal MPHD-USAID untuk DKI Jakarta (2022-sekarang)
• Surveyor Akreditasi LAFKI (2022 – sekarang)
• Konsultan RS Kebon Jati Bandung (2022-sekarang)
• Konsultan Hasna Medika Group (2023)
• Direktur Utama PT Ihsan Medika Loka (2022- Sekarang)
• Direktur MedicaPro Healthcare ( 2022)
• Direktur RS Budi Kemuliaan (2020 - 2022)
• Wadir Pelayanan RS Budi Kemuliaan (2016 – 2019)
• Kabid Penunjang medis RS Budi Kemuliaan (2020)
• Komite Mutu RS Budi Kemuliaan 2016-2019
• Tim akreditasi RS Budi kemuliaan (2017-2019)
• Project Mentor LKBK-UNICEF , 2016-2017
• RS Antam Medika 2012-2014
• Manager medis RS MH Thamrin Salemba 2012
• Advisor Kesehatan PT Antam, Tbk Unit Geomin ,2010-2012
Organisasi :
• Pengurus Wilayah IAMARSI DKI Jakarta (2022 – sekarang)
• Anggota IKKESINDO (2021 – sekarang )
• Pengurus IHoPE ( 2022 – sekarang )
• Perkumpulan Budi Kemuliaan ( 2014 – sekarang )
CURICULUM VITAE
srih.dr@gmail.com
0812 8181 3060
dr. Sri Hastuti, MARS, CCEHt
www.ihsanmedikalokaconsulting
Pendidikan :
▪ S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
▪ S2 Magister Administrasi Rumah sakit, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Komite mutu memandu penerapan program manajemen risiko di RS
Elemen penilaian PMKP 11
a. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu memandu penerapan program manajemen risiko yang di
tetapkan oleh Direktur
b. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat daftar risiko rumah sakit berdasarkan
daftar risiko unit-unit di rumah sakit
c. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat profil risiko dan rencana penanganan
d. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat pemantauan terhadap rencana
penanganan dan melaporkan kepada direktur dan representatif pemilik/dewan pengawas
setiap 6 (enam) bulan.
e. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah menyusun Program manajemen risiko tingkat rumah
sakit untuk ditetapkan Direktur
f. Komite / Tim Penyelenggara Mutu telah memandu pemilihan minimal satu analisis secara
proaktif proses berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk dilakukan analisis FMEA setiap
tahun.
What is FMEA ?
Adalah metode perbaikan kinerja dgn mengidentifikasi dan
mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut
didesain untuk meningkatkan keselamatan pasien.
• Adalah Proses Proaktif, dimana kesalahan dpt dicegah & diprediksi.
• Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak buruk
System Failures can happen to anyone
FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS /
ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAK
• Analisis (A)
Penyelidikan secara detail suatu proses
• Mode (M)
Cara atau Perilaku yang dapat menimbulkan. kegagalan
• Kegagalan (K)
Saat sistem atau bagian dari sistem tidak sesuai yang
diharapkan baik disengaja maupun tidak
• Dampak (D)
Dampak atau Konsekuensi Modus Kegagalan
MENGAPA RS PERLU MELAKUKAN FMEA ?
• Dapat mencegah errors & nearmisses → mencegah pasien cedera .
• Dapat meningkatkan effectivitas & efficiency proses
• Menggunakan pendekatan pro aktif untuk keselamatan pasien juga
membuat lingkungan lebih baik dengan mempertemukan keinginan
konsumen, regulator, pembayar untuk fokus pada penurunan risiko dan
peningkatan akuntabilitas.
FMEA
FMEA bisa dilakukan pada :
1. Proses yang telah dilakukan saat ini mis proses pengadaan dan
penyimpanan gas medis di rumah sakit
2. Proses yang belum dilakukan / baru mis. Implementasi Elektronik
Rekam Medis atau Pembelian alat baru
3. Proses klinis mis. proses pemeriksaan darah di laboratorium
4. Proses non klinis mis. proses mengkomunikasikan hasil
pemeriksaan (lab) kepada dokter atau proses Identifikasi pasien
yang berisiko jatuh
What is HFMEA ?
• Fokus pada pencegahan dampak, meningkatkan keselamatan, meningkatkan
outcome yg positif dan meningkatkan kenyamanan pasien
• Tujuannya : untuk melihat dimana terjadi kegagalan proses
• Pertanyaan : Apa yang dapat terjadi bukan Apa yang terjadi
• Analisis prospektif modifikasi dari :
– FMEA (Failure Mode and Effects Analysis)
– HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points)
– RCA (Root Cause Analysis)
FMEA vs HFMEA
1. Pilih Proses Berisiko tinggi dan bentuk Tim
2. Diagram / gambarkan Alur Proses &
Brainstorming Modus Kegagalan
3. Menentukan Dampak / Effects
4. Prioritas Modus Kegagalan
5. Identifikasi Penyebab / Causes
6. Redesain Proses
7. Analisa dan Uji coba Proses
8. Implementasi & Monitor Proses baru
1. Tetapkan Proses
2. Bentuk Tim
3. Gambarkan Alur Proses
4. Buat Hazard Analysis
5. Tindakan dan Pengukuran
Outcome
LANGKAH-LANGKAH
ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAK (AMKD)®
(HEALTHCARE FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS) (HFMEA)
1. Tetapkan Topik AMKD/HFMEA
2. Bentuk Tim
3. Gambarkan Alur Proses
4. Buat Hazard Analysis
5. Tindakan dan Pengukuran Outcome
LANGKAH 1 : PILIH PROSES BERISIKO TINGGI
Karakteristik proses berisiko Tinggi
Proses berisiko tinggi umumnya memiliki satu / lebih karakteristik :
1. Variabel input : bervariasi - Individu (Pasien & Staf )
2. Kompleks : Proses pelayanan kesehatan sangat rumit tdd puluhan langkah. Semakin banyak
keterkaitan atau “hand off” semakin tinggi probabilitas akan terjadi kesalahan
3. Kurangnya standarisasi. Proses harus dilakukan secara konsisten untuk mengurangi variasi dalam
melakukan proses mis. CP, Protokol,
4. Tightly and loosely coupled processes (Proses yang ketat dan longgar)
– Proses yang ketat, jika terjadi variasi dalam satu langkah, tidak dapat direspon sebelum
langkah berikutnya terjadi . Kadang tidak disadari telah terjadi kesalahan sampai berada di
langkah berikutnya.
• Mis. Di OK , SpAn bekerja dalam sistem yang sangat ketat yang tidak memberikan
kelonggaran / peluang untuk recovery jika satu langkah proses gagal.
• Kesalahan sering terjadi pada titik di mana satu proses / langkah overlap / ”hand off"
– Proses yang longgar dapat mentoleransi penundaan proses, memungkinkan perubahan urutan,
dan metode alternatif. Dapat mengidentifikasi kegagalan dan mengizinkan intervensi perbaikan
untuk melindungi pasien
5.Ketergantungan pada faktor manusia. Ketergantungan yang tinggi pada intervensi
manusia dapat menyebabkan variasi. Mis, penggunaan singkatan yang tidak
konsisten saat menulis resep.
6. Keterbatasan waktu yang ketat dan longgar. Keterbatasan waktu yang ketat dan
longgar sama-sama bisa bermasalah .
• waktu untuk melakukan proses dipersingkat / digabungkan -> sulit
mengidentifikasi & merespon terjadinya variasi,-> risiko kegagalan meningkat
• Jika proses terlalu longgar / banyak waktu, mereka yang melakukan proses
tidak dapat tetap fokus, Kebosanan dan gangguan dapat berkontribusi terjadi
kegagalan.
7. Budaya hierarkis : staf ragu-ragu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan atasan
atau bawahannya. Misalnya :
• perawat enggan menanyakan ke dokter tentang obat / dosis
• verifikasi surgical sites oleh anggota tim bedah
Salah satu kriteria pemilihan Proses adalah :
• Proses potensial memberikan Dampak yang tidak diharapkan pada pasien.
• Pertanyaan untuk memilih Proses :
1. Proses pelayanan apa saja yang dapat berdampak pada keselamatan pasien ?
2. Proses pelayanan apa yang potensial tinggi volume ?
3. Proses pelayanan apa yang paling terkait dengan pelayanan kepada pasien?
Jika terjadi masalah, sering memberikan dampak dalam proses2 tsb.
• Upayakan proses yang tidak rumit.
• Ruang lingkup proyek FMEA harus dibatasi dan jelas.
• Mis proses adminitrasi obat terlalu luas, pilihlah komponen lbh spesifik mis pemberian
obat injeksi pada pasien rawat inap
RISK ASSESSMENT
UNIT :…………………………………………….
PILIH YANG MANA ?
Pertimbangan
• Yang paling tinggi potensial risikonya
• Yang paling interrelated dng proses lain
• Ketertarikan orang untuk memperbaiki
LANGKAH 2 : MEMBENTUK TIM
• Multidisiplin
• Tidak lebih dari 10 orang (idealnya 4 – 8 orang)
• Memiliki pengetahuan tentang proses yg akan dianalisa
• Mewakili unit yang akan dianalisis
• Mengikutkan orang yg tdk terlibat dalam proses tapi memiliki
“analytical skill”
• Ada leader nya
• Satu orang yg memiliki critical thinking
Pilih Proses berisiko tinggi yang akan dianalisa.
Judul Proses :
_________________________________________________________
_________________________________________________________
LANGKAH 2 : BENTUK TIM
Ketua :
____________________________________________________________
Anggota 1. _______________ 4. --------------------
2. _______________ 5. ---------------------
3. _______________ 6. ---------------------
Notulen? _________________________________________
Apakah semua Unit yang terkait dalam Proses sudah terwakili ? YA / TIDAK
Tanggal dimulai ____________________ Tanggal selesai __________________
TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES
SUSUN RENCANA KEGIATAN TIM
Pertemuan TIm Bahasan pertemuan Waktu
Pra Pertemuan Identifikasi topik dan motivasi pada tim
Pertemuan 1 Gambarkan proses, identikasi sub proses,
verifikasi ruang lingkup
Pertemuan 2 Kunjungi unit kerja utk observasi proses,
verifikasi semua langkah & sub proses
apakah sudah benar langkah 3)
Pertemuan 3 Identifikasi modus kegagalan , tugaskan
anggota tim utk berdiskusi dng petugas yg
terlibat dalam proses (Langkah 3)
Pertemuan 4 Identifikasi penyebab modus kegagalan
tugaskan anggota tim utk berdiskusi dng
petugas yg terlibat dalam proses untuk
informasi tambahan (Langkah 3)
Pertemuan TIm Bahasan pertemuan Waktu
Pertemuan 5 Tuangkan modus kegagalan modus kegagalan
dan penyebabnya pada lembar kerja HFMEA
(Langkah 3) Lakukan analisa hazard (Langkah 4)
Identifikasi tindakan perbaikan dan tindaklanjuti
tanggung jawabnya (langkah 5)
Pertemuan 6- 8 plus 1 Tugaskan anggota tim menindaklanjuti PIC utk
setiap tindakan perbaikan
Pertemuan plus 2 Tindakan perbaikan berbasis umpan balik
Pertemuan plus 3 Uji perubahan yang diajukan
Pertemuan plus 4 Pertemuan dng pimpinan utk persetujuan semua
tindakan perbaikan
Post pertemuan Konsultan menindaklanjuti sampai pebaikan
lengkap
SUSUN RENCANA KEGIATAN TIM
LANGKAH 3 : BUAT ALUR PROSES & BRAINSTORMING MODUS KEGAGALAN
1. Alur Proses Buat Flowchart untuk Diagram Alur Proses, bila perlu
dibuat Subproses.
Bila Proses Baru: Bagaimana seharusnya ?
Bila Proses Lama: Bagaimana saat ini ?
2. Modus Kegagalan “Perilaku yang dapat mengakibatkan
kegagalan”
-Tanyakan “bagaimana bisa gagal?”
-Identifikasi semua modus kegagalan
-beberapa langkah dapat tidak memiliki modus kegagalan
-beberapa langkah dapat memiliki banyak modus kegagalan
• Buat dan verifikasi alur diagram proses
• Pastikan setiap langkah dalam alur proses diberi nomor
• Jika prosesnya kompleks identifikasi proses yg akan di fokuskan
• Identifikasi semua sub proses untuk setiap alur diagram
• Pastikan setiap sub proses teridentifikasi
• Buat alur diagram sub proses (pindahkan dalam kotak)
Gambarkan alur proses
Step 3B Consecutively number each process step
HFMEA PSA Example
PSA test
ordered
Draw
sample
Analyze
Sample
Report to
Physician
Result
filled
(CPRS)
1 4
3
2 5
Step 3B Consecutively number each process step
HFMEA PSA Example
PSA test
ordered
Draw
sample
Analyze
Sample
Report to
Physician
Result
filled
(CPRS)
1 4
3
2 5
Sub-
processes
Sub-
processes
Sub-
processes
Sub-
processes
Sub-
processes
A. Order
written
B. Entered in
CPRS
C. Received
in lab
A. ID Patient
B. Select proper
tube/equip
C. Draw blood
D. Label blood
A. Review order
B. Centrifuge
Specimen
C. Verify
Calibration
D. Run OC
E. Run Sample
F. Report result
G. Enter in CPRS
1. COm
A. Report
received
A. Telephone
B. Visit set up
C. Result given
Moments of truth
Mencari
parkir
Melewati
halaman
Masuk
gedung
Mencari/
bertanya arah
Mendekati
frontliner
Melakukan
Registrasi
Menunggu
Pemeriksaan
Menuju ruang
perawatan
Visite
dokter
Asuhan
Keperawatan
Transfer ke unit lain
Misal : Farmasi, Radiologi, dll
Pembayaran Keluar RS
Apakah saya akan
merekomendasikan
RS ini?
PASIEN ADALAH KITA
28
Pelayanan
obat rawat
jalan
Pelayanan
sesuai
standar
Diagram Farmasi Rawat Jalan
1.Layanan
administrasi
2.Layanan
penyiapan obat
3.Layanan
penyerahan obat
1.1 Penerimaan
Resep (1 mnt)
2.1 Pengambilan
obat (5 mnt)
2.3 Pencetakan
etiket (2 mnt)
2.4 Pengecekan
(2 mnt)
2.2 Peracikan
(15 mnt)
3.2 Penandatanganan resep
dan konfirmasi no telp
pasien (1 mnt)
3.1 Penyerahan obat
dan edukasi
pasien (1 mnt)
1.3 Cetak resep
dan charge slip
(2 mnt)
1.2 Verifikasi
(1 mnt)
1.4 Pembayaran
(2 mnt)
1.5 Pemberian no
antrian (1 mnt)
29
LANGKAH 4 : HAZARD ANALYSIS
• Cari MODUS KEGAGALAN
• Tentukan HAZARD SCORE → Dampak X Probabilitas
• Gunakan ANALISA POHON KEPUTUSAN
• Data semua POTENSIAL PENYEBAB modus Kegagalan
• → OUTSIDE THE BOX
Menentukan kemungkinan Dampak jika kegagalan terjadi dengan
Brainstorming / Diskusi :
• Dampak : langsung / tidak langsung, jangka panjang / jangka pendek,
mungkin / tidak mungkin terjadi.
• Tingkat keparahan dampak bisa sangat bervariasi.
• Setiap modus kegagalan mungkin memiliki satu atau beberapa dampak
MENENTUKAN DAMPAK
PRIORITAS MODUS KEGAGALAN
Skala Peringkat Modus Kegagalan
Beberapa Metode yang digunakan untuk menilai peringkat
Modus kegagalan :
1. Risk Priority number (RPN) :
- FMEA Fokus pada severity, probability dan detectibility
RPN : Severity x Probability x Detectibility
2. Hazard score :
HFMEA Fokus pada kegawatan severity, probability.
Hazard Score : Severity x Probability Decision tree
Prioritaskan Modus Kegagalan
Modus kegagalan harus dilakukan prioritas sesuai dengan
prioritas
tindakan.
Cara prioritas :
1.Pareto chart
2.Numerik : Cut off point
Nilai dibawah cutoff point tidak memerlukan tindakan segera
kecuali tersedia waktu Nilai di atas cutoff point , harus dilakukan
eksplorasi.
Jika Nilai RPN berada di bawah Cut off point tapi Nilai Severity
nya tinggi (8 atau lebih / 4 atau lebih) maka perlu pendekatan
kuantitastif & kualitatif : tetap di prioritaskan
JCI tidak spesifik menentukan “skala” mana yang harus digunakan
dalam menilai modus kegagalan.
• Pimpinan dan staf bebas memilih skala yang efektif, dan organisasi
harus menggunakannya secara konsisten. Mis. Organisasi bisa
memilih skala 1-10 atau 1-5.
• Tidak masalah, apapun metode (FMEA / HFMEA) dan penentuan
skala ( 1-10 atau 1-5) yang digunakan oleh tim, Anggota tim harus
setuju dan mengerti skala apa yang telah ditetapkan.
• Mis. Jika tim sepakat menggunakan skala 1-10, mereka harus setuju
pada definisi tiap rating.
Memilih Skala Peringkat
Review
order
Centrifuse
specimen
Verify
Calibrati
on
Run OC
Run
Sample
Report
result
3A
Failure
mode
Step 4A. Hazard Analysis :
List potensial failure modes for each process step
3B
Failure
mode
3C
Failure
mode
3D
Failure
mode
3E
Failure
mode
Enter
result
(CPRS)
3F
Failure
mode
3G
Failure
mode
1. Wrong
Test
ordered
2. Order Not
Received
1. Equip Broken
2. Wrong speed
3. Specimen not
clotted
4. No Power
5. No wrong test
tube
1. Inst not
calibrated
2. Bad
calibrated
stored
QC result
unacceptable
1. Mechanical
error
2. Tech. error
1. Computer
crash
2. Result
entered for
wrong Pt
3. Computer
interface
error
4. Result not
entered
SCOPE
1. COm
ANALISIS HAZARD “LEVEL PROBABILITAS”
PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD
Level Frekuensi Kejadian aktual
1 Sangat jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun
2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun
3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun
4 Sering
Dapat terjadi beberapa kali dalam
setahun
5 Sangat sering Terjadi dalam minggu / bulan
DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY
Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI
1 Insignificant Tidak ada cedera,
2 Minor
·Cedera ringan, Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
3 Moderate
· Cedera sedang, Berkurangnya fungsi motorik / sensorik /
psikologis atau intelektual secara semipermanent / reversibel /
tidak berhubungan dengan penyakit
• Setiap kasus yang memperpanjang perawatan
4 Major
• cedera berat / luas
• Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik,
psikologis, intelektual), permanen/irreversibel/tidak
berhubungan dengan penyakit
• Kerugian keuangan besar
5 Cathastropic
• Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan
penyakit
KRITERIA RISIKO NON KLINIS
Level
KRITERIA RISIKO
Zone
Peringkat Risiko Tindakan
5 > 15 SANGAT TINGGI
Diperlukan tindakan segera untuk
mengelola risikonya.
4 10 s.d. 14 TINGGI
Diperlukan tindakan untuk
mengelola risikonya.
3 5 s.d. 9 SEDANG
Disarankan diambil tindakan jika
tersedia sumber dayanya.
2 3 s.d. 4 RENDAH
Tidak diperlukan tindakan. Buat
rencana darurat (contingency
plan) dan terus lakukan
monitoring.
1 1 s/ 2 SANGAT RENDAH Tidak perlu tindakan. Monitoring
Level
PROBABILITAS RISIKO
5 Hampir Pasti Terjadi
Peristiwa selalu terjadi hampir pada
setiap kondisi
Pensentase > 90% dalam 1 periode
4 Sering Terjadi
Peristiwa sangat mungkin terjadi pada
sebagian kondisi
Pensentase > 50-90%kegiatan dalam 1
periode
3 Kadang Terjadi
Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi
Pensentase > 30-50%
2 Jarang Terjadi
Peristiwa diharapkan tidak terjadi
Pensentase > 10-30%
1
Hampir Tidak pasti
Terjadi
Peristiwa hanya akan timbul pada
kondisi yang luar biasa
Pensentase 0-10%
ANALISIS HAZARD “LEVEL PROBABILITAS”
ANALISIS HAZARD “DAMPAK RISIKO”
DAMPAK RISIKO
level Dampak dari kejadian terhadap Tujuan, apabila Risiko terjadi
5 Sangat Tinggi
Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya minggu
Mengancam program dan organisasi serta stakeholders.
Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan
4 Tinggi
Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan
Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 Minggu
Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi.
Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan.
3 Sedang
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara signifikan
Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan
Mengganggu administrasi program.
Kerugian keuangan cukup besar
2 Rendah
Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun tidak signifikan
Cukup menggangu jalannya pelayanan
Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program.
Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders
1 Sangat Rendah
Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara umum
Agak mengganggu pelayanan
Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin.
Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders
ANALISIS HAZARD ”DAMPAK RISIKO”
Skor Derajat (tingkat) Dampak Keuangan
Tuntutan Ganti
Rugi
Penundaan
Pelayanan
Dampak pada
Kesehatan dan
Keselamatan
Reputasi
Dampak pada
pihak terkait
5 Sangat Tinggi > 12% anggaran
> Rp
50.000.000
> 5 hari kerja
Luka berganda atau
kematian atau cacat
permanen
Dimuat oleh media
nasional/ internasional
dan media
sosial/media online
diingat lama oleh
masyarakat
Berdampak pada
lebih dari 5 pihak
4 Tinggi > 8 - 12% anggaran
> Rp
25.000.000 -
Rp 50.000.000
> 3 - 5 hari kerja
Luka serius pada
orang atau
beberapa orang
Dimuat di media
nasional dan media
online dan diingat
sementara oleh
masyarakat
Berdampak
pada 4-5 pihak
3 Sedang >5 - 8% anggaran
> Rp
5.000.000 - Rp
25.000.000
> 2 - 3 hari kerja
Luka berarti pada
orang atau
beberapa orang
Dimuat oleh media
massa lokal & media
sosial namun cepat
dilupakan masyarakat
Berdampak pada
3 - 4 pihak
2 Rendah > 3 - 5% anggaran
> Rp
1.000.000 –
Rp 5.000.000
> 1 - 2 hari kerja
Luka kecil berarti
pada orang atau
beberapa orang
Dimuat oleh media
massa lokal namun
cepat dilupakan
masyarakat
Berdampak pada
2 - 3 pihak
1 Sangat Rendah ≤ 3% anggaran
≤ Rp
1.000.000
≤ 1 hari kerja
Luka kecil pada
orang atau
beberapa orang
Diketahui oleh seisi
kantor
Hanya
berdampak pada
satu pihak
HAZARD SCORE
MATRIKS ANALISIS RISIKO (5X5)
DAMPAK
1 2 3 4 5
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
PROBABILITAS
5 Hampir Pasti Terjadi 5 10 15 20 25
4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20
3 Kadang Terjadi 3 6 9 12 15
2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10
1
Hampir Tidak pasti
Terjadi
1 2 3 4 5
Sample Detectibility Scale
Risk Priority Number (RPN)
LANGKAH 5 : IDENTIFIKASI PENYEBAB MODUS KEGAGALAN
• Mencari kemungkinan penyebab Modus Kegagalan
• PrInsipnya adalah Kegagalan dimasa datang bisa
dicegah.
• Kalaupun tidak dapat dicegah, pasien harus diproteksi
terhadap dampak kegagalan tsb atau Dampak di
mitigasi.
• Dalam konteks FMEA, RCA digunakan untuk menganalisis
apa yang bisa salah dengan proses dan sistem
perawatan kesehatan
Contoh Penyebab dan Efek Diagram:
Identifikasi Root cause
LANGKAH 6 : REDESAIN PROSES
Focus: elemen re-desain yg kritis
• Lakukan review literatur untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dari literatur terkini
• Kerjasama dengan kolega
• Recommit to out-of-the-box thinking
LANGKAH 7 : ANALISA & UJI COBA PROSES BARU
• Testing the New Process / Uji Proses Baru (PDSA)
• Analisa, uji, implementasi & monitor proses yang berhubungan
• Pilot Testing
• Tim mengimplementasikan redesain dalam skala kecil, monitor
hasilnya, dan redesain sesuai kebutuan sebelum
diimplementasikan dalam skala besar
• Kumpulkan umpan balik dari staf yang terlibat dalam proses di
skala kecil tsb
• Pertimbangkan pre dan pot survey staf yang terlibat dalam
pilot testing. Bandingkan proses sebelum dan sesudah redesain
LANGKAH 8 : IMPLEMENTING & MONITORING THE NEW PROCESS
• Implementasi proses redesain adalah mengenalkan
perubahan kedalam proses pelayanan kesehatan saat ini
• Sustaining the Redesigned Process / Pertahankan proses
redesain
IMPLEMENTASI DAN MONITORING PERESEPAN OPIOD
Re-calculate the RPN scores
based on risk reduction actions
Step 4B, C, D, Determine hazard score and list all the
potensial causes for each potensial failure mode
Report result 3 F
HFMEA STEP 4 HAZARD ANALYSIS HFMEA STEP 5 IDENTIFY ACTIONS AND OUTCOME
Failure mode
First evluate
failure mode
before
determine
potensial
causes
Potensial Causes Scoring Decision tree analysis Action
type
(Control,
Accept,
elliminate
Action or
rationale
for
stopping
Outcome
measures
Person
responsible
Management
concurence
Severity
Probability
Hazard
score
Single
pont
weakness
Exiting
control
measures
iDetectable
Processed
3 F1 Compu
ter
crash
Mayor
Ocasional
9 ---→ N N Y
3F (1) a Virus Mayor
Ocasional
9 → N N Y
Control Purchase &
install virus
protection
software
Software
instaled
Chief
IRM
Y
3F (1) b Old
equipment
Moderate
Remote
2 Y Y → N
N/A Ongoing/
continuos
program to
repalce
exiting
equipment
Report result 3 FY
HFMEA STEP 4 HAZARD ANALYSIS HFMEA STEP 5 IDENTIFY ACTIONS AND OUTCOME
Failure mode First
evluate failure mode
before determine
potensial causes
Potensial Causes Scoring Decision tree analysis Action
type
(Control,
Accept,
elliminate
Action or
rationale for
stopping
Outcome
measures
Person
responsible
Management
concurence
Severity
Probability
Hazard
score
Single
pont
weakness
Exiting
control
measures
iDetectable
Processed
3
F3
Computer
interface error
Mayor
Ocasiona
l
9 --→ N N Y
3F
(3) a
Did not get all
specification from
device manufacture
Mayor
Ocasional
9 → N N Y
Control Purchase clause
& add to
checklist for all
interface spec
MM
& SDD
Y
3F
(3) b
Too busy Moderate
Freuquent
8 → N N Y
Control Hire additional
programer
Staff
increased
CO Y
3F
(3 )
c
Poor light
Moderate
Remote
2 N → Y N N/A
Low light due to
faded buid is
detectable
Chief
Tech
3F
(3)
d
Confusing readout
on PSA instrument
Moderate
Freuquent
8 → N N Y Eliminate
New Equipment New
Equipment on
site
Y
Terima Kasih

More Related Content

Similar to ANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdf

Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakitInstrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakitrestika asta amalia
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutupjj_kemenkes
 
Total Quality Management in Health care System
Total Quality Management in Health care SystemTotal Quality Management in Health care System
Total Quality Management in Health care Systemraenirahman
 
Instrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.pptInstrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.pptAnaLovithoSantos
 
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanUwes Chaeruman
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.pptlilik85
 
Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021
Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021
Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021Aminullah Assagaf
 
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxPERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxJufrikaGusni
 
3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx
3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx
3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptxestikuliah21
 
Monitor Evaluasi Keperawatan.pptx
Monitor Evaluasi Keperawatan.pptxMonitor Evaluasi Keperawatan.pptx
Monitor Evaluasi Keperawatan.pptxWawanWahyudi7
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan pjj_kemenkes
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananandes septiya
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalahKartika Lukitasari
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Asyifa Robiatul adawiyah
 
dokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.pptdokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.pptGladnessOnYou1
 

Similar to ANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdf (20)

Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakitInstrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
Instrumen penilaian sistem_kinerja_di_rumah_sakit
 
pmkp .pptx
pmkp .pptxpmkp .pptx
pmkp .pptx
 
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan MutuRuang Lingkup Jaminan Mutu
Ruang Lingkup Jaminan Mutu
 
Total Quality Management in Health care System
Total Quality Management in Health care SystemTotal Quality Management in Health care System
Total Quality Management in Health care System
 
Instrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.pptInstrumen Manajemen Risiko.ppt
Instrumen Manajemen Risiko.ppt
 
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatanModul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
Modul 4 kb 2 mutu layanan kesehatan dan kebijakan kesehatan
 
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
1. KONSEP MUTU & KP JULI 2022.ppt
 
Proses kep
Proses kepProses kep
Proses kep
 
Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021
Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021
Aminullah assagaf mpo p1-3_25 juni 2021
 
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptxPERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN KEPERAWATAN.pptx
 
3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx
3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx
3_PELAYANAN KLINIS PRIORITAS esty 2022.pptx
 
Monitor Evaluasi Keperawatan.pptx
Monitor Evaluasi Keperawatan.pptxMonitor Evaluasi Keperawatan.pptx
Monitor Evaluasi Keperawatan.pptx
 
Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan Meningkatkan kinerja bidan
Meningkatkan kinerja bidan
 
Kelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasiKelompok 1 informasi
Kelompok 1 informasi
 
materi mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidananmateri mutu layanan kebidanan
materi mutu layanan kebidanan
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
Penjaminan mutu dalam pelayanan kesehatan (quality assurance)
 
dokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.pptdokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
dokumen.tech_bab-1-sdlc.ppt
 
JSA_Wahadi.pdf
JSA_Wahadi.pdfJSA_Wahadi.pdf
JSA_Wahadi.pdf
 
Kebutuhan analisis
Kebutuhan analisisKebutuhan analisis
Kebutuhan analisis
 

Recently uploaded

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfestidiyah35
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptmutupkmbulu
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docxhurufd86
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfAlanRahmat
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxnoviariansari
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARGregoryStevanusGulto
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxNadiraShafa1
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptssuser940815
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfMeiRianitaElfridaSin
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRJessieArini1
 

Recently uploaded (12)

MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdfMATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
MATERI PRESENTASI IPE IPC (kelompok 1).pdf
 
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.pptKEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
KEBIJAKAN GLOBAL PELAYANAN KEBIDANAN090222 18-Nov-2022 07-29-34.ppt
 
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docximplementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
implementasi Revisi Usulan Proposal MHKes PPJ.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdfDiagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
Diagnosis Diferensial and Mnemonic_Materi 2.pdf
 
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptxPPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
PPT TUGAS PEMBIAYAAN RS DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL.pptx
 
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUARmater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR
 
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptxDASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
DASAR DASAR EMOSI BIOPSIKOLOGI, PSIKOLOGI.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.pptPENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
PENGORGANISASIAN dan struktur organisasi.ppt
 
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdfPROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
PROMOSI KESEHATAN & KESEJAHTERAAN LANSIA compress.pdf
 
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRBimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
Bimtek TKH 2024.pptxRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
 

ANALISA RISIKO DENGAN FMEA.pdf

  • 1. dr. Sri Hastuti, MARS, CCEHt Ihsan Medika Loka RSUD Cilegon 17-18 Juli 2023 ANALISA RISIKO DENGAN METODE FMEA
  • 2. Riwayat pekerjaan : • Konsultan Manajemen Kesehatan (2021-sekarang) • Konsultan Program Maternal-Neonatal MPHD-USAID untuk DKI Jakarta (2022-sekarang) • Surveyor Akreditasi LAFKI (2022 – sekarang) • Konsultan RS Kebon Jati Bandung (2022-sekarang) • Konsultan Hasna Medika Group (2023) • Direktur Utama PT Ihsan Medika Loka (2022- Sekarang) • Direktur MedicaPro Healthcare ( 2022) • Direktur RS Budi Kemuliaan (2020 - 2022) • Wadir Pelayanan RS Budi Kemuliaan (2016 – 2019) • Kabid Penunjang medis RS Budi Kemuliaan (2020) • Komite Mutu RS Budi Kemuliaan 2016-2019 • Tim akreditasi RS Budi kemuliaan (2017-2019) • Project Mentor LKBK-UNICEF , 2016-2017 • RS Antam Medika 2012-2014 • Manager medis RS MH Thamrin Salemba 2012 • Advisor Kesehatan PT Antam, Tbk Unit Geomin ,2010-2012 Organisasi : • Pengurus Wilayah IAMARSI DKI Jakarta (2022 – sekarang) • Anggota IKKESINDO (2021 – sekarang ) • Pengurus IHoPE ( 2022 – sekarang ) • Perkumpulan Budi Kemuliaan ( 2014 – sekarang ) CURICULUM VITAE srih.dr@gmail.com 0812 8181 3060 dr. Sri Hastuti, MARS, CCEHt www.ihsanmedikalokaconsulting Pendidikan : ▪ S1 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ▪ S2 Magister Administrasi Rumah sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
  • 3. Komite mutu memandu penerapan program manajemen risiko di RS Elemen penilaian PMKP 11 a. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu memandu penerapan program manajemen risiko yang di tetapkan oleh Direktur b. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat daftar risiko rumah sakit berdasarkan daftar risiko unit-unit di rumah sakit c. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat profil risiko dan rencana penanganan d. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat pemantauan terhadap rencana penanganan dan melaporkan kepada direktur dan representatif pemilik/dewan pengawas setiap 6 (enam) bulan. e. Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah menyusun Program manajemen risiko tingkat rumah sakit untuk ditetapkan Direktur f. Komite / Tim Penyelenggara Mutu telah memandu pemilihan minimal satu analisis secara proaktif proses berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk dilakukan analisis FMEA setiap tahun.
  • 4. What is FMEA ? Adalah metode perbaikan kinerja dgn mengidentifikasi dan mencegah Potensi Kegagalan sebelum terjadi. Hal tersebut didesain untuk meningkatkan keselamatan pasien. • Adalah Proses Proaktif, dimana kesalahan dpt dicegah & diprediksi. • Mengantisipasi kesalahan akan meminimalkan dampak buruk System Failures can happen to anyone
  • 5. FAILURE MODE AND EFFECTS ANALYSIS / ANALISIS MODUS KEGAGALAN DAN DAMPAK • Analisis (A) Penyelidikan secara detail suatu proses • Mode (M) Cara atau Perilaku yang dapat menimbulkan. kegagalan • Kegagalan (K) Saat sistem atau bagian dari sistem tidak sesuai yang diharapkan baik disengaja maupun tidak • Dampak (D) Dampak atau Konsekuensi Modus Kegagalan
  • 6. MENGAPA RS PERLU MELAKUKAN FMEA ? • Dapat mencegah errors & nearmisses → mencegah pasien cedera . • Dapat meningkatkan effectivitas & efficiency proses • Menggunakan pendekatan pro aktif untuk keselamatan pasien juga membuat lingkungan lebih baik dengan mempertemukan keinginan konsumen, regulator, pembayar untuk fokus pada penurunan risiko dan peningkatan akuntabilitas.
  • 7. FMEA FMEA bisa dilakukan pada : 1. Proses yang telah dilakukan saat ini mis proses pengadaan dan penyimpanan gas medis di rumah sakit 2. Proses yang belum dilakukan / baru mis. Implementasi Elektronik Rekam Medis atau Pembelian alat baru 3. Proses klinis mis. proses pemeriksaan darah di laboratorium 4. Proses non klinis mis. proses mengkomunikasikan hasil pemeriksaan (lab) kepada dokter atau proses Identifikasi pasien yang berisiko jatuh
  • 8. What is HFMEA ? • Fokus pada pencegahan dampak, meningkatkan keselamatan, meningkatkan outcome yg positif dan meningkatkan kenyamanan pasien • Tujuannya : untuk melihat dimana terjadi kegagalan proses • Pertanyaan : Apa yang dapat terjadi bukan Apa yang terjadi • Analisis prospektif modifikasi dari : – FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) – HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) – RCA (Root Cause Analysis)
  • 9. FMEA vs HFMEA 1. Pilih Proses Berisiko tinggi dan bentuk Tim 2. Diagram / gambarkan Alur Proses & Brainstorming Modus Kegagalan 3. Menentukan Dampak / Effects 4. Prioritas Modus Kegagalan 5. Identifikasi Penyebab / Causes 6. Redesain Proses 7. Analisa dan Uji coba Proses 8. Implementasi & Monitor Proses baru 1. Tetapkan Proses 2. Bentuk Tim 3. Gambarkan Alur Proses 4. Buat Hazard Analysis 5. Tindakan dan Pengukuran Outcome
  • 10. LANGKAH-LANGKAH ANALISIS MODUS KEGAGALAN & DAMPAK (AMKD)® (HEALTHCARE FAILURE MODE EFFECT AND ANALYSIS) (HFMEA) 1. Tetapkan Topik AMKD/HFMEA 2. Bentuk Tim 3. Gambarkan Alur Proses 4. Buat Hazard Analysis 5. Tindakan dan Pengukuran Outcome
  • 11. LANGKAH 1 : PILIH PROSES BERISIKO TINGGI Karakteristik proses berisiko Tinggi Proses berisiko tinggi umumnya memiliki satu / lebih karakteristik : 1. Variabel input : bervariasi - Individu (Pasien & Staf ) 2. Kompleks : Proses pelayanan kesehatan sangat rumit tdd puluhan langkah. Semakin banyak keterkaitan atau “hand off” semakin tinggi probabilitas akan terjadi kesalahan 3. Kurangnya standarisasi. Proses harus dilakukan secara konsisten untuk mengurangi variasi dalam melakukan proses mis. CP, Protokol, 4. Tightly and loosely coupled processes (Proses yang ketat dan longgar) – Proses yang ketat, jika terjadi variasi dalam satu langkah, tidak dapat direspon sebelum langkah berikutnya terjadi . Kadang tidak disadari telah terjadi kesalahan sampai berada di langkah berikutnya. • Mis. Di OK , SpAn bekerja dalam sistem yang sangat ketat yang tidak memberikan kelonggaran / peluang untuk recovery jika satu langkah proses gagal. • Kesalahan sering terjadi pada titik di mana satu proses / langkah overlap / ”hand off" – Proses yang longgar dapat mentoleransi penundaan proses, memungkinkan perubahan urutan, dan metode alternatif. Dapat mengidentifikasi kegagalan dan mengizinkan intervensi perbaikan untuk melindungi pasien
  • 12. 5.Ketergantungan pada faktor manusia. Ketergantungan yang tinggi pada intervensi manusia dapat menyebabkan variasi. Mis, penggunaan singkatan yang tidak konsisten saat menulis resep. 6. Keterbatasan waktu yang ketat dan longgar. Keterbatasan waktu yang ketat dan longgar sama-sama bisa bermasalah . • waktu untuk melakukan proses dipersingkat / digabungkan -> sulit mengidentifikasi & merespon terjadinya variasi,-> risiko kegagalan meningkat • Jika proses terlalu longgar / banyak waktu, mereka yang melakukan proses tidak dapat tetap fokus, Kebosanan dan gangguan dapat berkontribusi terjadi kegagalan. 7. Budaya hierarkis : staf ragu-ragu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan atasan atau bawahannya. Misalnya : • perawat enggan menanyakan ke dokter tentang obat / dosis • verifikasi surgical sites oleh anggota tim bedah
  • 13. Salah satu kriteria pemilihan Proses adalah : • Proses potensial memberikan Dampak yang tidak diharapkan pada pasien. • Pertanyaan untuk memilih Proses : 1. Proses pelayanan apa saja yang dapat berdampak pada keselamatan pasien ? 2. Proses pelayanan apa yang potensial tinggi volume ? 3. Proses pelayanan apa yang paling terkait dengan pelayanan kepada pasien? Jika terjadi masalah, sering memberikan dampak dalam proses2 tsb. • Upayakan proses yang tidak rumit. • Ruang lingkup proyek FMEA harus dibatasi dan jelas. • Mis proses adminitrasi obat terlalu luas, pilihlah komponen lbh spesifik mis pemberian obat injeksi pada pasien rawat inap
  • 14.
  • 16. PILIH YANG MANA ? Pertimbangan • Yang paling tinggi potensial risikonya • Yang paling interrelated dng proses lain • Ketertarikan orang untuk memperbaiki
  • 17. LANGKAH 2 : MEMBENTUK TIM • Multidisiplin • Tidak lebih dari 10 orang (idealnya 4 – 8 orang) • Memiliki pengetahuan tentang proses yg akan dianalisa • Mewakili unit yang akan dianalisis • Mengikutkan orang yg tdk terlibat dalam proses tapi memiliki “analytical skill” • Ada leader nya • Satu orang yg memiliki critical thinking
  • 18. Pilih Proses berisiko tinggi yang akan dianalisa. Judul Proses : _________________________________________________________ _________________________________________________________ LANGKAH 2 : BENTUK TIM Ketua : ____________________________________________________________ Anggota 1. _______________ 4. -------------------- 2. _______________ 5. --------------------- 3. _______________ 6. --------------------- Notulen? _________________________________________ Apakah semua Unit yang terkait dalam Proses sudah terwakili ? YA / TIDAK Tanggal dimulai ____________________ Tanggal selesai __________________
  • 19. TIME LINE AND TEAM ACTIVITIES
  • 20. SUSUN RENCANA KEGIATAN TIM Pertemuan TIm Bahasan pertemuan Waktu Pra Pertemuan Identifikasi topik dan motivasi pada tim Pertemuan 1 Gambarkan proses, identikasi sub proses, verifikasi ruang lingkup Pertemuan 2 Kunjungi unit kerja utk observasi proses, verifikasi semua langkah & sub proses apakah sudah benar langkah 3) Pertemuan 3 Identifikasi modus kegagalan , tugaskan anggota tim utk berdiskusi dng petugas yg terlibat dalam proses (Langkah 3) Pertemuan 4 Identifikasi penyebab modus kegagalan tugaskan anggota tim utk berdiskusi dng petugas yg terlibat dalam proses untuk informasi tambahan (Langkah 3)
  • 21. Pertemuan TIm Bahasan pertemuan Waktu Pertemuan 5 Tuangkan modus kegagalan modus kegagalan dan penyebabnya pada lembar kerja HFMEA (Langkah 3) Lakukan analisa hazard (Langkah 4) Identifikasi tindakan perbaikan dan tindaklanjuti tanggung jawabnya (langkah 5) Pertemuan 6- 8 plus 1 Tugaskan anggota tim menindaklanjuti PIC utk setiap tindakan perbaikan Pertemuan plus 2 Tindakan perbaikan berbasis umpan balik Pertemuan plus 3 Uji perubahan yang diajukan Pertemuan plus 4 Pertemuan dng pimpinan utk persetujuan semua tindakan perbaikan Post pertemuan Konsultan menindaklanjuti sampai pebaikan lengkap SUSUN RENCANA KEGIATAN TIM
  • 22. LANGKAH 3 : BUAT ALUR PROSES & BRAINSTORMING MODUS KEGAGALAN 1. Alur Proses Buat Flowchart untuk Diagram Alur Proses, bila perlu dibuat Subproses. Bila Proses Baru: Bagaimana seharusnya ? Bila Proses Lama: Bagaimana saat ini ? 2. Modus Kegagalan “Perilaku yang dapat mengakibatkan kegagalan” -Tanyakan “bagaimana bisa gagal?” -Identifikasi semua modus kegagalan -beberapa langkah dapat tidak memiliki modus kegagalan -beberapa langkah dapat memiliki banyak modus kegagalan
  • 23. • Buat dan verifikasi alur diagram proses • Pastikan setiap langkah dalam alur proses diberi nomor • Jika prosesnya kompleks identifikasi proses yg akan di fokuskan • Identifikasi semua sub proses untuk setiap alur diagram • Pastikan setiap sub proses teridentifikasi • Buat alur diagram sub proses (pindahkan dalam kotak) Gambarkan alur proses
  • 24.
  • 25.
  • 26. Step 3B Consecutively number each process step HFMEA PSA Example PSA test ordered Draw sample Analyze Sample Report to Physician Result filled (CPRS) 1 4 3 2 5
  • 27. Step 3B Consecutively number each process step HFMEA PSA Example PSA test ordered Draw sample Analyze Sample Report to Physician Result filled (CPRS) 1 4 3 2 5 Sub- processes Sub- processes Sub- processes Sub- processes Sub- processes A. Order written B. Entered in CPRS C. Received in lab A. ID Patient B. Select proper tube/equip C. Draw blood D. Label blood A. Review order B. Centrifuge Specimen C. Verify Calibration D. Run OC E. Run Sample F. Report result G. Enter in CPRS 1. COm A. Report received A. Telephone B. Visit set up C. Result given
  • 28. Moments of truth Mencari parkir Melewati halaman Masuk gedung Mencari/ bertanya arah Mendekati frontliner Melakukan Registrasi Menunggu Pemeriksaan Menuju ruang perawatan Visite dokter Asuhan Keperawatan Transfer ke unit lain Misal : Farmasi, Radiologi, dll Pembayaran Keluar RS Apakah saya akan merekomendasikan RS ini? PASIEN ADALAH KITA 28
  • 29. Pelayanan obat rawat jalan Pelayanan sesuai standar Diagram Farmasi Rawat Jalan 1.Layanan administrasi 2.Layanan penyiapan obat 3.Layanan penyerahan obat 1.1 Penerimaan Resep (1 mnt) 2.1 Pengambilan obat (5 mnt) 2.3 Pencetakan etiket (2 mnt) 2.4 Pengecekan (2 mnt) 2.2 Peracikan (15 mnt) 3.2 Penandatanganan resep dan konfirmasi no telp pasien (1 mnt) 3.1 Penyerahan obat dan edukasi pasien (1 mnt) 1.3 Cetak resep dan charge slip (2 mnt) 1.2 Verifikasi (1 mnt) 1.4 Pembayaran (2 mnt) 1.5 Pemberian no antrian (1 mnt) 29
  • 30. LANGKAH 4 : HAZARD ANALYSIS • Cari MODUS KEGAGALAN • Tentukan HAZARD SCORE → Dampak X Probabilitas • Gunakan ANALISA POHON KEPUTUSAN • Data semua POTENSIAL PENYEBAB modus Kegagalan • → OUTSIDE THE BOX
  • 31. Menentukan kemungkinan Dampak jika kegagalan terjadi dengan Brainstorming / Diskusi : • Dampak : langsung / tidak langsung, jangka panjang / jangka pendek, mungkin / tidak mungkin terjadi. • Tingkat keparahan dampak bisa sangat bervariasi. • Setiap modus kegagalan mungkin memiliki satu atau beberapa dampak MENENTUKAN DAMPAK
  • 32. PRIORITAS MODUS KEGAGALAN Skala Peringkat Modus Kegagalan Beberapa Metode yang digunakan untuk menilai peringkat Modus kegagalan : 1. Risk Priority number (RPN) : - FMEA Fokus pada severity, probability dan detectibility RPN : Severity x Probability x Detectibility 2. Hazard score : HFMEA Fokus pada kegawatan severity, probability. Hazard Score : Severity x Probability Decision tree
  • 33. Prioritaskan Modus Kegagalan Modus kegagalan harus dilakukan prioritas sesuai dengan prioritas tindakan. Cara prioritas : 1.Pareto chart 2.Numerik : Cut off point Nilai dibawah cutoff point tidak memerlukan tindakan segera kecuali tersedia waktu Nilai di atas cutoff point , harus dilakukan eksplorasi. Jika Nilai RPN berada di bawah Cut off point tapi Nilai Severity nya tinggi (8 atau lebih / 4 atau lebih) maka perlu pendekatan kuantitastif & kualitatif : tetap di prioritaskan
  • 34. JCI tidak spesifik menentukan “skala” mana yang harus digunakan dalam menilai modus kegagalan. • Pimpinan dan staf bebas memilih skala yang efektif, dan organisasi harus menggunakannya secara konsisten. Mis. Organisasi bisa memilih skala 1-10 atau 1-5. • Tidak masalah, apapun metode (FMEA / HFMEA) dan penentuan skala ( 1-10 atau 1-5) yang digunakan oleh tim, Anggota tim harus setuju dan mengerti skala apa yang telah ditetapkan. • Mis. Jika tim sepakat menggunakan skala 1-10, mereka harus setuju pada definisi tiap rating. Memilih Skala Peringkat
  • 35. Review order Centrifuse specimen Verify Calibrati on Run OC Run Sample Report result 3A Failure mode Step 4A. Hazard Analysis : List potensial failure modes for each process step 3B Failure mode 3C Failure mode 3D Failure mode 3E Failure mode Enter result (CPRS) 3F Failure mode 3G Failure mode 1. Wrong Test ordered 2. Order Not Received 1. Equip Broken 2. Wrong speed 3. Specimen not clotted 4. No Power 5. No wrong test tube 1. Inst not calibrated 2. Bad calibrated stored QC result unacceptable 1. Mechanical error 2. Tech. error 1. Computer crash 2. Result entered for wrong Pt 3. Computer interface error 4. Result not entered SCOPE 1. COm
  • 36. ANALISIS HAZARD “LEVEL PROBABILITAS” PROBABILITAS /FREKUENSI / LIKELIHOOD Level Frekuensi Kejadian aktual 1 Sangat jarang Dapat terjadi dalam lebih dari 5 tahun 2 Jarang Dapat terjadi dalam 2 – 5 tahun 3 Mungkin Dapat terjadi tiap 1 – 2 tahun 4 Sering Dapat terjadi beberapa kali dalam setahun 5 Sangat sering Terjadi dalam minggu / bulan
  • 37. DAMPAK KLINIS / CONSEQUENCES / SEVERITY Level DESKRIPSI CONTOH DESKRIPSI 1 Insignificant Tidak ada cedera, 2 Minor ·Cedera ringan, Dapat diatasi dengan pertolongan pertama, 3 Moderate · Cedera sedang, Berkurangnya fungsi motorik / sensorik / psikologis atau intelektual secara semipermanent / reversibel / tidak berhubungan dengan penyakit • Setiap kasus yang memperpanjang perawatan 4 Major • cedera berat / luas • Kehilangan fungsi utama permanent (motorik, sensorik, psikologis, intelektual), permanen/irreversibel/tidak berhubungan dengan penyakit • Kerugian keuangan besar 5 Cathastropic • Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit
  • 38. KRITERIA RISIKO NON KLINIS Level KRITERIA RISIKO Zone Peringkat Risiko Tindakan 5 > 15 SANGAT TINGGI Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risikonya. 4 10 s.d. 14 TINGGI Diperlukan tindakan untuk mengelola risikonya. 3 5 s.d. 9 SEDANG Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber dayanya. 2 3 s.d. 4 RENDAH Tidak diperlukan tindakan. Buat rencana darurat (contingency plan) dan terus lakukan monitoring. 1 1 s/ 2 SANGAT RENDAH Tidak perlu tindakan. Monitoring
  • 39. Level PROBABILITAS RISIKO 5 Hampir Pasti Terjadi Peristiwa selalu terjadi hampir pada setiap kondisi Pensentase > 90% dalam 1 periode 4 Sering Terjadi Peristiwa sangat mungkin terjadi pada sebagian kondisi Pensentase > 50-90%kegiatan dalam 1 periode 3 Kadang Terjadi Peristiwa kadang-kadang bisa terjadi Pensentase > 30-50% 2 Jarang Terjadi Peristiwa diharapkan tidak terjadi Pensentase > 10-30% 1 Hampir Tidak pasti Terjadi Peristiwa hanya akan timbul pada kondisi yang luar biasa Pensentase 0-10% ANALISIS HAZARD “LEVEL PROBABILITAS”
  • 40. ANALISIS HAZARD “DAMPAK RISIKO” DAMPAK RISIKO level Dampak dari kejadian terhadap Tujuan, apabila Risiko terjadi 5 Sangat Tinggi Sebagian besar tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan Terganggunya minggu Mengancam program dan organisasi serta stakeholders. Kerugian sangat besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan 4 Tinggi Sebagian tujuan intansi/kegiatan gagal dilaksanakan Terganggunya pelayanan lebih dari 2 hari tetapi kurang dari 1 Minggu Mengancam fungsi program yang efektif dan organisasi. Kerugian besar bagi organisasi dari segi keuangan maupun non keuangan. 3 Sedang Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara signifikan Mengganggu kegiatan pelayanan secara signifikan Mengganggu administrasi program. Kerugian keuangan cukup besar 2 Rendah Mengganggu pencapaian tujuan intansi/kegiatan meskipun tidak signifikan Cukup menggangu jalannya pelayanan Mengancam efisiensi dan efektivitas beberapa aspek program. Kerugian kurang material dan sedikit mempengaruhi stakeholders 1 Sangat Rendah Tidak berdampak pada pencapaian tujuan intansi/kegiatan secara umum Agak mengganggu pelayanan Dampaknya dapat ditangani pada tahap kegiatan rutin. Kerugian kurang material dan tidak mempengaruhi stakeholders
  • 41. ANALISIS HAZARD ”DAMPAK RISIKO” Skor Derajat (tingkat) Dampak Keuangan Tuntutan Ganti Rugi Penundaan Pelayanan Dampak pada Kesehatan dan Keselamatan Reputasi Dampak pada pihak terkait 5 Sangat Tinggi > 12% anggaran > Rp 50.000.000 > 5 hari kerja Luka berganda atau kematian atau cacat permanen Dimuat oleh media nasional/ internasional dan media sosial/media online diingat lama oleh masyarakat Berdampak pada lebih dari 5 pihak 4 Tinggi > 8 - 12% anggaran > Rp 25.000.000 - Rp 50.000.000 > 3 - 5 hari kerja Luka serius pada orang atau beberapa orang Dimuat di media nasional dan media online dan diingat sementara oleh masyarakat Berdampak pada 4-5 pihak 3 Sedang >5 - 8% anggaran > Rp 5.000.000 - Rp 25.000.000 > 2 - 3 hari kerja Luka berarti pada orang atau beberapa orang Dimuat oleh media massa lokal & media sosial namun cepat dilupakan masyarakat Berdampak pada 3 - 4 pihak 2 Rendah > 3 - 5% anggaran > Rp 1.000.000 – Rp 5.000.000 > 1 - 2 hari kerja Luka kecil berarti pada orang atau beberapa orang Dimuat oleh media massa lokal namun cepat dilupakan masyarakat Berdampak pada 2 - 3 pihak 1 Sangat Rendah ≤ 3% anggaran ≤ Rp 1.000.000 ≤ 1 hari kerja Luka kecil pada orang atau beberapa orang Diketahui oleh seisi kantor Hanya berdampak pada satu pihak
  • 42. HAZARD SCORE MATRIKS ANALISIS RISIKO (5X5) DAMPAK 1 2 3 4 5 Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi PROBABILITAS 5 Hampir Pasti Terjadi 5 10 15 20 25 4 Sering Terjadi 4 8 12 16 20 3 Kadang Terjadi 3 6 9 12 15 2 Jarang Terjadi 2 4 6 8 10 1 Hampir Tidak pasti Terjadi 1 2 3 4 5
  • 45. LANGKAH 5 : IDENTIFIKASI PENYEBAB MODUS KEGAGALAN • Mencari kemungkinan penyebab Modus Kegagalan • PrInsipnya adalah Kegagalan dimasa datang bisa dicegah. • Kalaupun tidak dapat dicegah, pasien harus diproteksi terhadap dampak kegagalan tsb atau Dampak di mitigasi. • Dalam konteks FMEA, RCA digunakan untuk menganalisis apa yang bisa salah dengan proses dan sistem perawatan kesehatan
  • 46. Contoh Penyebab dan Efek Diagram:
  • 48. LANGKAH 6 : REDESAIN PROSES Focus: elemen re-desain yg kritis • Lakukan review literatur untuk mengumpulkan informasi yang relevan dari literatur terkini • Kerjasama dengan kolega • Recommit to out-of-the-box thinking
  • 49. LANGKAH 7 : ANALISA & UJI COBA PROSES BARU • Testing the New Process / Uji Proses Baru (PDSA) • Analisa, uji, implementasi & monitor proses yang berhubungan • Pilot Testing • Tim mengimplementasikan redesain dalam skala kecil, monitor hasilnya, dan redesain sesuai kebutuan sebelum diimplementasikan dalam skala besar • Kumpulkan umpan balik dari staf yang terlibat dalam proses di skala kecil tsb • Pertimbangkan pre dan pot survey staf yang terlibat dalam pilot testing. Bandingkan proses sebelum dan sesudah redesain
  • 50. LANGKAH 8 : IMPLEMENTING & MONITORING THE NEW PROCESS • Implementasi proses redesain adalah mengenalkan perubahan kedalam proses pelayanan kesehatan saat ini • Sustaining the Redesigned Process / Pertahankan proses redesain
  • 51. IMPLEMENTASI DAN MONITORING PERESEPAN OPIOD
  • 52. Re-calculate the RPN scores based on risk reduction actions
  • 53.
  • 54. Step 4B, C, D, Determine hazard score and list all the potensial causes for each potensial failure mode Report result 3 F HFMEA STEP 4 HAZARD ANALYSIS HFMEA STEP 5 IDENTIFY ACTIONS AND OUTCOME Failure mode First evluate failure mode before determine potensial causes Potensial Causes Scoring Decision tree analysis Action type (Control, Accept, elliminate Action or rationale for stopping Outcome measures Person responsible Management concurence Severity Probability Hazard score Single pont weakness Exiting control measures iDetectable Processed 3 F1 Compu ter crash Mayor Ocasional 9 ---→ N N Y 3F (1) a Virus Mayor Ocasional 9 → N N Y Control Purchase & install virus protection software Software instaled Chief IRM Y 3F (1) b Old equipment Moderate Remote 2 Y Y → N N/A Ongoing/ continuos program to repalce exiting equipment
  • 55. Report result 3 FY HFMEA STEP 4 HAZARD ANALYSIS HFMEA STEP 5 IDENTIFY ACTIONS AND OUTCOME Failure mode First evluate failure mode before determine potensial causes Potensial Causes Scoring Decision tree analysis Action type (Control, Accept, elliminate Action or rationale for stopping Outcome measures Person responsible Management concurence Severity Probability Hazard score Single pont weakness Exiting control measures iDetectable Processed 3 F3 Computer interface error Mayor Ocasiona l 9 --→ N N Y 3F (3) a Did not get all specification from device manufacture Mayor Ocasional 9 → N N Y Control Purchase clause & add to checklist for all interface spec MM & SDD Y 3F (3) b Too busy Moderate Freuquent 8 → N N Y Control Hire additional programer Staff increased CO Y 3F (3 ) c Poor light Moderate Remote 2 N → Y N N/A Low light due to faded buid is detectable Chief Tech 3F (3) d Confusing readout on PSA instrument Moderate Freuquent 8 → N N Y Eliminate New Equipment New Equipment on site Y