Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Sejarah batik paseban cigugur
1. 1. Sejarah Batik Paseban Cigugur – Kuningan
Dari sejarahnya memang tidak ada seni budaya batik di Kuningan. Batik Kuningan
mulai dikembangkan tahun 2006 oleh Pangeran Djatikusumah. Beliau menelusuri
seni batik yang sudah punah di Kuningan melaui pola-pola ukiran di Gedung
Paseban, oleh karena itu batik Kuningan lebih dikenal dengan nama Paseban
Kuningan.
Seni batik Kuningan ini dikembangkan dengan tujuan mengangkat nilai-nilai
kearifan lokal masyarakat Kuningan. Produksi batik Kuningan ini terletak di desa
Cigugur dan di desa Cikubangsari Kecamatan Kramatmulya.
2. Peresmian Batik Paseban Cigugur
Tanggal 15 Oktober 2006 ditetapkan sebagai peresmian lahirnya batik Paseban
Cigugur. Ciri khas batik Cigugur terletak pada tarikan garis yang kuat pada motifnya.
3. Ragam Motif Batik Paseban Cigugur
Sekar Galuh, sekar memiliki arti kembang dan galuh dari kata galeuh yang
memiliki arti inti kehidupan. Secara filosofis sekar galuh mengandung makna bahwa
manusia hendaknya melestarikan nilai-nilai adikodrati yang telah ada sejak awal
secara berkesinambungan antar generasi.
2. Batik Kuningan Motif Sekar Galuh
Oyod Mingmang, Oyod Mingmang merupakan gambaran rangkaian akar yang saling
berkaitan sehingga membentuk satu kekuatan yang utuh yaitu kekuatan persatuan
dan kesatuan yang memiliki dasar adikodrati. Manusia memiliki akar kepribadian,
3. akar budaya dan akar bangsanya masing-masing. Perbedaan yang ada hendaknya
menjadi kekuatan untuk tidak saling merusak antara satu akar budaya dengan akar
budaya yang lain.
Batik Kuningan Motif Oyod Mingmang
Mayang Segara, Mayang segara merupakan gambaran keagungan, keindahan
samudera yang luas dan dalam sebagai simbol refleksi dari ciptaan Tuhan. Mayang
Segara menyiratkan bahwa manusia hendaknya memiliki keluasan hati bagaikan luas
dan dalamnya samudera.
4. Batik Kuningan Motif Mayang Segara
Adu Manis, Batik bermotif adu manis biasanya digunakan pada saat upacara
perkawinan. Adu manis merupakan lambang menyatunya dua insan yang selaras dan
harmonis dalam mengarungi biduk rumah tangga.
Batik Kuningan Motif Adu Manis
Rereng Pwah Aci, merupakan gambaran sosok perempuan Sunda yang memiliki
peran penting dalam keberlangsungan kehidupan pribadi, keluarga dan sosial.
5. Perempuan Sunda adalah sosok yang kuat, teguh, memiliki peranan penting dan
mampu berkarya sepanjang hidupnya. Pada masa pra-Islam, Sri Pohaci dikenal
sebagai dewi padi.
Batik Kuningan Motif Rereng Pwah Aci
Motif batik Kuningan yang muncul sekitar tahun 2011 yaitu motif Kuda, Kancra
Bodas, Rereng Ikan Dewa, Kagungan, Kembang Pinus, Bokor Mas, dan lain
sebaginya.
Batik Kuningan Motif Ikan Dewa
6. Batik Kuningan motif kuda melambangkan sifat masyarakat Kuningan yang dinamis,
kreatif, sportif dan semangat untuk menegakkan keadilan dan melenyapkan
kebatilan. Dalam perjuangan leluhur Kuningan, kuda sebagai sarana angkutan serta
terkenal dengan leutik-leutik kuda Kuningan, walaupun kecil tetapi kuat.
Batik Kuningan Motif Kuda
7. Batik Kuningan motif Bokor melambangkan sejarah lahirnya sang Adipati Kuningan
yang menjadi kepala pemerintahan pertama, juga sebagai lambang lahirnya
pemerintahan Kuningan pada tanggal 1 september 1498.
Batik Kuningan Motif Bokor
Motif kuda dan ikan dewa kini disepakati sebagai motif batik khas daerah Kuningan
sehingga bisa dikembangkan dan dijadikan pakaian resmi bagi kalangan PNS
maupun pegawai swasta bahkan para siswa sekolah yang ada di Kabupaten
Kuningan. Penggunaan batik Kuningan setiap hari oleh setiap PNS ini dilakukan
dalam upaya menumbuh kembangkan kecintaan kepada batik Kuningan.
8. 4. Kisaran Harga Batik Paseban
Harga batik kuningan berkisar antara Rp. 1.000.000 sampai 2.000.000.
tergantung dengan motif yang di pilih, dan harganya pun bisa berlipat apabila
sudah menjadi pakaian atasan.
5. Cara dan Proses Pembuatan Batik Paseban Cigugur
Seperti yang diketahui, batik menurut teknik pembuatannya dibagi atas batik tulis
dan cap. Batik Paseban menggunakan teknik tulis yang menggunakan malam dan
canting. Pembuatannya pun melalui berbagai tahap mulai dari persiapan
kain,pembersihan kain, penggambaran pola, rengreng untuk memperjelas garis pada
pola batik, blok warna menggunakan malam, pewarnaan atau pencelupan
menggunakan bahan pewarna serta garam untuk memperkuatnya, pelepasan lilin,
pembersihan batik, dan penjemuran.
Proses pembuatan batik Paseban memang sangat tradisional. Masyarakat di daerah
Paseban sengaja melakukannya untuk mempertahankan keaslian budaya. Untuk satu
kain batik Paseban saja, pekerja dapat menghabiskan waktu pengerjaan selama 3-4
bulan.