Batik Tulis Bakaran merupakan warisan budaya kuno dari Desa Bakaran Wetan dan Bakaran Kulon di Jawa Tengah. Batik ini dipengaruhi budaya Majapahit dan memiliki motif-motif yang mencerminkan filsafat sejarah dan alam setempat. Saat ini batik ini hanya diproduksi skala kecil tetapi memiliki prospek untuk bersaing di pasar global jika menerapkan strategi pemasaran yang tepat seperti kerja sama dengan perusahaan swasta dan inovasi desain.
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
Batik tulis bakaran berani menjawab tantangan dunia
1. Beranikah Batik Tulis Bakaran Menjawab
Tantangan Dunia?
Disusun oleh
Muji Rahayu (6599)
XII IPA 5
SMA NEGERI 1 JAKENAN
ARTIKEL
Dibuat untuk diikutkan dalam lomba Menulis Artikel Batik Pelajar
SMA/SMK/MA atau Sederajat se-Jawa Tengah Tahun 2014
2. Beranikah Batik Tulis Bakaran Menjawab Tantangan Dunia?
Oleh : Muji Rahayu
Batik Tulis Bakaran merupakan suatu hasil budaya yang ada di Desa Bakaran
Wetan dan Desa Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Ada sekitar 13 produsen batik yang tersebar di kedua wilayah tersebut. Salah satu
produsen batik ini juga mendapatkan penghargaan Upakarti Rintisan Teknologi Industri
dan IGDS dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2008. Sekitar 55%
masyarakatnya bekerja di industri tersebut, sehingga perekonomian mereka tertopang
oleh keberadaan industri Batik Tulis Bakaran.
Gambar 1. Penghargaan Upakarti
Di balik terciptanya Batik Tulis Bakaran, ada aspek sejarah yang terkandung di
dalamnya. Batik Tulis Bakaran merupakan salah satu jenis batik asli Indonesia dari
daerah Juwana, khususnya Desa Bakaran Wetan dan Bakaran Kulon. Batik Tulis
Bakaran yang sekarang terpusat pada kedua desa tersebut sudah ada sejak abad ke-14.
Riwayat Batik Tulis Bakaran diawali dengan pelarian beberapa orang dari Kerajaan
Majapahit ketika diserang oleh Kerajaan Islam yang pertama di Jawa. Salah satunya
3. adalah Nyi Siti Sabirah (Nyi Danowati) yang ketika itu datang di Desa Bakaran Wetan
karena terdesak oleh kekuasaan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yaitu Demak.
Semasa persembunyiannya di Desa Bakaran Wetan, kegiatan beliau sehari-hari adalah
membatik sekaligus mengajarkan keahliannya membatik kepada anak cucunya. Dan
akhirnya kegiatan membatik tersebut masih bertahan sampai saat ini. Hal tersebut juga
menyebabkan Batik Tulis Bakaran sangat dipengaruhi oleh budaya Kerajaan Majapahit.
Batik Tulis Bakaran memiliki motif yang unik. Setiap motif memiliki filosofi
tersendiri dan dapat menambah pengetahuan kita akan khasanah filosofi budaya.
Filosofi terkuat datang dari motif-motif kuno Batik Tulis Bakaran.
Adapun penjelasan filosofi motif kuno Batik Tulis Bakaran yang diperoleh dari
keterangan Bapak Sunarto, S.Pd., M.M. sebagai pengamat Batik Tulis Bakaran adalah
sebagai berikut.
1. Motif Blebak Kopik yang menceritakan runtuhnya Kerajaan Majapahit dan
berdirinya Kerajaan Islam pertama di Jawa yaitu Kerajaan Demak. Motif
lengkungan seperti kubah masjid membuktikan bahwa Kerajaan Islam mulai
bangkit dan Kerajaan Majapahit runtuh yang dilambangkan oleh sayap-sayap yang
terbalik. Terbaliknya sayap-sayap ini, membuktikan bahwa Kerajaan Majapahit
runtuh dan Kerajaan Islam mulai bangkit. Jadi dari motif ini, membuktikan bahwa
adanya suatu filosofi tentang peristiwa sejarah yang terjadi pada saat itu, dan
dituangkanlah peristiwa tersebut dalam sebuah motif Blebak Kopik.
4. Gambar 2. Motif Blebak Kopik
2. Motif Liris, motif ini menggambarkan hujan yang miring. Sehingga terbentuklah
pola titik-titik yang membentuk garis yang miring. Garis-garis miring ini
menggambarkan suasana hujan yang terjadi sehingga motif ini tercipta dan
terilhami dari hujan yang tertiup angin. Dan melambangkan rezeki yang turun. Jadi
melalui filosofi hujan yang tertiup angin merupakan suatu bentuk rasa bersyukur
terhadap rejeki yang diberikan kepada masyarakat.
Gambar 3. Motif Liris
3. Motif Gandrung, motif ini menggambarkan asmara membara yang digambarkan
oleh seorang wanita. Dengan adanya motif ini, ada suatu peristiwa yang tak
disengaja bisa membentuk motif Gandrung ini. Namun, filosofi yang terkandung
didalamnya merupakan perjuangan seorang laki-laki untuk meraih cinta seorang
perempuan yang dicintainya.
5. Gambar 4. Motif Gandrung
4. Motif Padas Gempal, motif ini menggambarkan bentuk retakan-retakan pada
tanah pertanian. Dan menggambarkan berbagai hal yang ada di Bumi Bakaran.
Jadi motif ini melambangkan suatu kesejahteraan dalam masyarakat dengan
berbagai hasil bumi yang melimpah.
Gambar 5. Motif Padas Gempal
Selain itu, Batik Tulis Bakaran tumbuh dan berkembang tak lepas dari suatu
ungkapan bahwa “sing ora iso mbatik dudu wong Bakaran” yang memiliki arti jika
orang Bakaran tidak bisa membatik, dia bukanlah orang Bakaran. Dan akhirnya,
membatikpun menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bakaran
Wetan dan Desa Bakaran Kulon, serta melahirkan industri Batik Tulis Bakaran yang
saat ini berkembang di kedua desa tersebut.
6. Gambar 6. Pengrajin Batik Tulis Bakaran sedang “nyanting” (mencanting), Minggu
(14/9)
Pada saat ini Batik Tulis Bakaran hanya mampu diproduksi dalam skala kecil
walaupun permintaannya semakin banyak, sehingga memerlukan beberapa strategi
untuk memasarkannya. Adapun beberapa strategi pemasaran yang dapat digunakan
untuk memasarkan Batik Tulis Bakaran, yaitu :
1. Mempromosikannya dengan menggunakan lebih dari 1 media, media
tersebut dapat berupa media massa (cetak,elektronik) serta memasarkannya
secara langsung
2. Melakukan kerjasama dengan pihak swasta yang memiliki koneksi di pasar
internasional, sehingga kemudahan dalam menembus pasar internasional
dapat terjadi
3. Melakukan pengelolaan sumber daya pengrajin secara optimal untuk
meningkatkan jangkauan skala produksi Batik Tulis Bakaran
4. Mempertahankan motif-motif Batik Tulis Bakaran yang kontemporer untuk
menjaga keeksistensiannya dan terbukti keotentikannya
5. Mempertahankan cara & proses pengerjaan Batik Tulis Bakaran sehingga
keasliannya dapat terjaga
7. 6. Menggalakkan event fashion peragaan busana Batik Tulis Bakaran
7. Menanamkan kecintaan terhadap Batik Tulis Bakaran kepada anak-anak dan
remaja agar tetap ada generasi penerus yang memiliki semangat yang besar
untuk melestarikannya
8. Melakukan inovasi corak, warna, atau pengembangan motif batik tulis
sehingga dapat mudah diterima oleh masyarakat di era moderen ini dengan
tidak merubah ciri khasnya.
Pelaksanaan strategi tersebut memerlukan kerja sama dan komitmen yang kuat
antar pihak yang bersangkutan agar pemasaran dapat berjalan secara optimal. Jika
strategi tersebut dapat dilakukan secara bertahap, niscaya peluang Batik Tulis Bakaran
untuk menembus pasar dunia akan semakin luas. Kualitas produk yang tinggi dapat
bersaing dengan produk-produk asing. Dengan demikian Batik Tulis Bakaran pastilah
bisa menjawab tantangan ekonomi dunia.
8. BIODATA PENULIS
Nama Lengkap : Muji Rahayu
NIS : 6599
Kelas : XII IPA 5
Tempat/Tanggal Lahir : Pati, 1 Desember 1996
E-mail : rmuji29@yahoo.co.id
Asal Sekolah : SMA N 1 Jakenan
Jalan Jakenan – Winong Km 2 Jakenan, Pati, Jawa
Tengah
Alamat Rumah : Ds.Bringin RT 01 RW I, Kecamatan Juwana, Kabupaten
Pati, Jawa Tengah
HP : 085740648686