SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
PERKEMBANGAN SENI BATIK NUSANTARA (oleh: Beda Aruna Pradana)
Posted: October 17, 2013 in Info
0
Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama
canting. Di Indonesia, batik dibuat di berbagai daerah, terutama di pulau Jawa. Di pulau jawa ini
masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu batik daerah pesisiran yang merupakan batik yang
berasal dari daerah pinggiran pulau yang motifnya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa asing
yang menetap, motifnya naturalis yang menggambarkan alam seperti binatang, tumbuhan,
pegunungan, dan cuaca. Dan batik Yogya-Solo yang motifnya tidak dipengaruhi oleh
kebudayaan lain dan motifnya simbolik, jadi setiap gambar pada motif itu memiliki makna
tersendiri.
Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dibandingkan dengan pembatikan dari
daerah lain, batik dari daerah Jawa Tengah lebih halus pembatikannya. Setiap daerah pembatikan
mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing, baik dari dalam ragam hias maupun tata
warnanya. Namun demikian, dapat dilihat adanya persamaan maupun perbedaan antar batik
berbagai daerah tersebut. Contoh batik daerah Indramayu dengan batik daerah Yogyakarta. Pada
batik Indramayu tidak menggunakan cap untuk membatik seperti batik Yogyakarta yang
menggunakan cap untuk membatik. Selain itu pada batik Indramayu, polanya tidak tetap
sehingga tidak urut namun indah, pada batik Yogyakarta polanya tetap dan urut. Pada batik
Yogyakarta memiliki ciri khas warna coklat dan warnanya yang kontras, sedangkan batik
Indramayu memiliki ciri khas warna yang kurang kontras.
Motif batik bisa berbeda-beda di setiap wilayah dikarenakan pengaruh seni-seni budaya dari
bangsa-bangsa asing yang menetap di Indonesia sebelum penjajahan bangsa Eropa. Bangsa-
bangsa itu adalah bangsa Cina, Arab, Persia, India, dan lain-lain. Pada pengaruh bangsa Cina
bisa dilihat pada batik daerah Pekalongan dan Indramayu. Batik Pekalongan mempunyai jenis
batik Encim yang dikenal dengan tata warna khas Cina, dan mengingatkan pada motif porselin-
porselin Cina. Dan batik Indramayu ada ragam hias Simbolis Kebudayaan Cina yang bermotif
burung Phoenix sebagai ciri khas seni rupa bangsa Cina.
Pada pengaruh bangsa Arab terlihat pada batik daerah Jambi, batik Jambi ini merupakan batik
yang ada di luar pulau Jawa yang memiliki corak yang khas karena pengaruh agama Islam yang
kuat dibandingkan pengaruh budaya Cina. Batik Jambi ini mempunyai ragam hias kaligrafi Arab
dan ragam hias geometris Timur Tengah. Ragam hias kaligrafi Arab hanya dipakai pada
selendang atau destar, tentunya dengan maksud memuliakan ayat-ayat suci Al-Quran yang
biasanya merupakan ragam hias batik tersebut. Selain Arab ada juga pengaruh India pada Batik
Jambi yaitu adanya ragam hias patola dari kain Cinde dan bentuk kacang (kemeh, sembagen)
dari India.
Perkembangan batik semakin lama semakin tidak terpaku pada motif yang didasarinya, ada yang
menggabungkan unsur batik dengan gambar corat-coret anak kecil yang menjadikan batik itu
bersifat seperti lukisan. Semakin lama banyak juragan batik yang memproduksi batiknya tidak
dengan cara tradisional melainkan dengan cara yang lebih modern dengan batik printing atau
menggunakan mesin cetak.
Penggunaan batik pun berubah, dulunya batik hanya boleh dipakai keluarga kerajaan-kerajaan
Jawa. Karena adanya Abdi Dalem kerajaan yang harus membatik di rumahnya, sehingga orang
lain membuat sendiri dengan motif baru pula. Setelah menjadi pakaian untuk umum, batik
digunakan oleh para bangsa barat terutama bangsa Belanda sebagai celana(celana batik yang
berasal dari daerah Pekalongan), Sarung untuk para noni Belanda, dan baju formal untuk lain-
lainnya. Batik ini terkenal di Belanda pada masa kolonialisme, karena banyak pendatang Belanda
yang singgah di Indonesia dan pulang ke negaranya dengan membawa batik. Di daerah kerajaan-
kerajaan Islam, batik digunakan sebagai kerudung atau pakaian untuk upacara-upacara
keagamaan yang berlaku juga bagi semua agama. Saat kependudukan Jepang di Indonesia,
Jepang memusatkan segala kegiatan untuk mencukupi kebutuhan perang. Karena tidak
memperhatikan kebutuhan rakyat, akhirnya bahan sandang seperti mori yang merupakan bahan
utama dalam pembuatan batik susah dicari dan membuat para perajin batik dan pengusaha batik
terpaksa mengalihkan usahanya ke usaha lain. Setelah kemerdekaan, kebutuhan hidup rakyat
semakin membaik sehingga membuat para perajin dan pengusaha batik untuk bangkit kemabali
dalam memproduksi batik, bahkan lebih dari itu muncul pengusaha baru dalam dunia perbatikan.
Masyarakat lebih mudah untuk memperoleh batik.
Di jaman modern ini, kekreativitasan dan perkembangan menjadi tantangan untuk menjadiakan
produk lebih baik dan bernilai tinggi. Batik salah satu contoh barang yang menjadi objek untuk
dikembangkan untuk lebih menarik di jaman modern ini. Sekarang ini batik menjadi motif pada
tas, sepatu, jaket, topi, sapu tangan, seprai, sarung, gorden, taplak meja, kipas, bahkan sampai
menjadi pakaian peragaan busana. Saya akan menceritakan tentang perkembangan batik di jaman
modern ini berdasarkan contoh di atas
Dari tas yang memiliki motif batik, menjadi favorit para semua kalangan, motifnya bermacam-
macam, dan warnanya tidak selalu coklat seperti warna pada batik umumnya. Tas batik ini
sempat menjadi tren di kalangan remaja khususnya remaja putri. Tas bermotifkan batik ini
kadang dikolaborasikan dengan gambar atau hiasan yang bersifat retro atau street yang disukai
para remaja. Produk ini sangat disukai masyarakat Internasional sehingga banyak ekspor tas
batik ini ke mancanegara.
Pada jaket dan sepatu juga mengalami hal yang sama seperti tas batik. Jaket dan sepatu yang
bermotifkan batik ini digemari oleh semua kalangan remaja. Dari wajah para remaja yang
memiliki atau memakai sepatu dan jaket batik itu memancarkan rasa bangga dan menjadi
perhatian karena mengikuti tren yang sedang berkembang, tetapi yang sangat disayangkan yaitu
mereka belum paham mengenai batik dan sebagian mereka tidak tahu motif apa yang diterapkan
di sepatu dan jaket itu, jadi saya kira mereka hanya asal membeli yang ada motif batiknya agar
terlihat keren dan tidak ketinggalan tren.
Pada seprei dan gorden memang sudah lama muncul, tetapi sekarang motifnya lebih
dikembangkan, motifnya menjadi naturalis yang menggambarkan alam. Warnanya menjadi
bermacam-macam karena pewarnaan dan pencetakan menggunakan mesin pabrikan. Walau tak
seindah warna batik yang asli, warna ini cocok untuk suasana ruangan yang sangat
diperhitungkan untuk jaman sekarang. Saya pun punya seprei yang bermotifkan batik, dan saya
suka warnanya dan motifnya. Warna dari seprei itu merah darah dan motifnya campuran dari
motif parang rusak dengan motif bunga-bunga. Seprei ini bisa di temukan di berbagai toko bahan
tekstil.
Pada kipas tangan yang besar untuk pajangan, motif batiknya biasanya menggambarkan suatu
cerita mahabarata yang rata-rata gambar saat berperang menggunakan kereta kuda. Pada kipas
tangan yang kecil memiliki motif batik juga namun tak seindah yang besar. Produk ini juga di
ekspor ke mancanegara karena permintaan dari luar negeri yang tinggi.
Pada peragaan busana batik, citra batik menjadi lebih baik dikarenakan peragaan busana batik ini
dihadiri oleh para perwakilan dari luar negeri yang menyukai batik dan memperkenalkan batik di
negaranya masing-masing. Batik menjadi busana yang indah tanpa tangan-tangan para ahlinya
seperti Iwan Tirta, Anne Avanti, Ramli, dan Achmad Yahya, mereka adalah desainer terkenal
dalam urusan busana batik, karya mereka sudah diselenggarakan di berbagai macam event baik
di Indonesia maupun di luar negeri sehingga pamor batik meningkat.
Contohnya yaitu berita pada desainer ternama Ramli, yang mengadakan pergelaran busana batik
di hotel Sahid Jaya Jakarta, pada Jumat 27 Juni 2008. ia menggunakan batik dari tujuh wilayah
pada pergelarannya, wilayah itu adalah Bengkulu, Lampung, Betawi, Cirebon, Solo, Yogyakarta,
dan Madura. Dari Bengkulu muncul batik bermotifkan kaligrafi tanpa makna tertentu atau arti
khusus. Dari Lampung, batik dikombinasikan dengan sulam tapis, dari Madura muncul batik
daerah Sampang berbahan kain sutra dan katun, dan dari Jakarta muncul batik bermotif baru. Ia
juga mematenkan motif sekaligus penemuannya sendiri yaitu Cincau, Ciliwung, Tangkiwood,
Burung Hong, sampai Lereng Ondel-ondel.
Motif Cincau, yang namanya menggambarkan minuman berbahan daun cincau, berwarna hijau
muda dengan motif seperti pucuk rebung kuning, dipadu kembang asem latar coklat. Idenya,
penjual cincau kerap beristirahat di bawah pohon asam atau asem. Motif Burubg Hong, burung
bersifat mitologi, menggambarkan pengaruh China, sementara motif Tangkiwood idenya berasal
dari perkampungan para artis Betawi yang masih berjaya hingga tahun 1980-an. Motif Ciliwung
menggambarkan aliran sungai dengan ganggang dan ikan, sedangkan Lereng Ondel-ondel
berasal dari atraksi khas Betawi.
Ramli menggunakan batik yang kurang dikenal oleh masyarakat sperti batik Sampang, maka ia
bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Batik Sampang bergerak dari warna merah
menyala, hitam-putih, dan coklat dengan motif khas Madura berupa flora dan fauna. Dari
Cirebon, Ramli menggunakan banyak motif Mega Mendung dalam berbagai ukuran dan warna,
beberapa dipadu dengan motif naga.
Ramli memang sengaja memilih desain klasik agar cocok bila dipadu dengan taburan manik-
manik dan payet berkilau-kilau untuk blus. Motif batik sendiri sudah cantik dan juga ramai
sehingga beberapa perancang menganggap batik sebaiknya tidak perlu diperiuh lagi dengan
berbagai hiasan tambahan dan garis busana pun cukup yang sederhana. Hanya saja, mengingat
batik sebagai busana telah menjadi bagian dari mode yang memiliki siklus popularitas, menjadi
tantangan bagi perancang menghasilkan juga desain baru busana dari batik untuk mengimabngi
terus berkembangnya ragam hias batik.
Akhir-akhir ini, kalangan pembatik di Yogyakarta terusik oleh pemberitaan maraknya batik
cetakan produksi China yang membanjiri kota-kota besar. Ini mengingat, batik dari Negeri Tirai
Bambu itu pasokannya melimpah dan harganya lebih murah. Batik China yang beredar di
pasaran akan sulit dibedakan coraknya dengan corak batik Indonesia, namun produk yang
beredar di pasaran itu hanya produk cetakan (printing) yang sifatnya murahan sehingga tidak
memiliki kekhasan. Batik-batik ini pastinya akan ditinggalkan oleh konsumen karena para
konsumen sudah tahu mutu dari batik China ini.
Keberadaan batik saat ini sudah merambah ke dunia fesyen. Boombing baju batik mulai melanda
kalangan selebritas sehingga banyak pebisnis yang meliriknya. Apalagi, nilai transaksi di pasar
juga terus melonjak. Batik China ini bisa sangat murah karena produksinya yang massal dan
coraknya hanya seadanya sehingga konsep yang diterapkan tidak jelas. Tak aneh kalu batik tulis
Indonesia bisa sampai puluhan juta rupiah, yang dikarenakan para perajin yang memiliki
kekreativitasan dan originalitas karya. Hal ini disebabkan batik yang diminati dan disukai oleh
masyarakat Indonesia dan mancanegara sekarng, membuat China berpeluang untuk “berbisnis
kain”, secara massal pula. Sebenarnya batik Indonesia bisa lebih bak lagi bila ada pelatihan
membatik untuk menyelamatkan produksi batik tulis dalam negeri. Hal ini dipersulit juga oleh
para perajin yang kesulitan untuk menjualnya di Indonesia maupun mancanegara, oleh karena itu
para perajin butuh dukungan promosi. Kalau tidak bisa terjual di dalam maupu di luar negeri,
maka aktivitas produksi pun terancam.
Terkenalnya batik bisa menguntungkan dan merugikan, maka dari itu kita sebagai orang
Indonesia harus menjaga kebudayaan khas negeri ini yaitu batik agar lebih dikenal oleh dunia ini
dan melawan pemalsuan yang merugikan kita.
Batik Nusantara
PENGERTIAN BATIK
Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua
hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah
pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist
dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk
penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan
teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah
ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of
the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1]
Adapun sebuah buku yang mengatakan bahwa batik adalah bahan sandang yang dibuat berupa
tekstil untuk keperluan kelengkapan hidup sehari-hari. Tekstil yang dibuat dengan teknik atau
proses batik untuk sandang tersebut, berupa kain penutup badan, hiasan rumah tangga, dan
perlengkapan lain yang semuanya dimaksudkan untuk memperindah.
Mengenai asal mula Batik Indonesia, ada beberapa pendapat :
Sejarah Batik di Indonesia
Seni Batik tetap hidup subur di Indonesia, dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila kita
bandingkan batik yang kita kenal sekarang dengan batik puluhan tahun yang silam, tidak begitu
banyak perubahan ; baik bahan, cara maupun coraknya. Sifat inilah yang menyebabkan seni
batik mudah dipelajari, dari generasi ke generasi (Widodo, 1982 : 2).
Ditinjau dari Sejarah Kebudayaan
Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta menyatakan bahwa sebelum masuknya kebudayaan India
bangsa Indonesia telah mengenal teknik membuat kain batik (Widodo, 1983 : 2).
Ditinjau dari design batikdan proses “Loax-resist tehnique”
Prof. Dr. Alfred Steinmann mengemukakan bahwa :
Telah ada semacam batik di Jepang pada zaman dinasti Nara yang disebut “Ro-Kechr”, di China
pada zaman dinasti T’ang, di Bangkok dan Turkestan Timur. Design batik dari daerah-daerah
tersebut pada umumnya bermotif geometris, sedang batik Indonesia lebih banyak variasinya.
Batik dari India Selatan (baru mulai dibuat tahun 1516 di Palekat dan Gujarat) Adalah sejenis
kain batik lukisan lilin yang terkenal dengan nama batik Palekat. Perkembangan batik India
mencapai puncaknya pada abad 17-19.
Daerah-daerah di Indonesia yang tidak terpengaruh kebudayaan India, ada produksi batik pula,
misalnya di Toraja, daerah Sulawesi, Irian dan Sumatera.
Tidak terdapat persamaan ornamen batik Indonesia dengan ornamen batik India. Misal : di India
tidak terdapat tumpal, pohon hayat, caruda, dan isen-isen cece serta sawut.
Ditinjau dari sejarah
Baik Prof. M. Yamin maupun Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta, mengemukakan bahwa batik
di Indonesia telah ada sejak zaman Sriwijaya, Tiongkok pada zaman dinasti Sung atau T’ang
(abad 7-9). Kota-kota penghasil batik, antara lain : Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem,
Banyumas, Purbalingga, Surakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Tulunggagung, Ponorogo, Jakarta,
Tegal, Indramayu, Ciamis, Garut, Kebumen, Purworejo, Klaten, Boyolali, Sidoarjo, Mojokerto,
Gresik, Kudus, dan Wonogiri (Widodo, 1983 : 2-3).
Sejarah batik diperkirakan dimulai pada zaman prasejarah dalam bentuk prabatik dan mencapai
hasil proses perkembangannya pada zaman Hindu. Sesuai dengan lingkungan seni budaya zaman
Hindu seni batik merupakan karya seni Istana. Dengan bakuan tradisi yang diteruskan pada
zaman Islam. Hasil yang telah dicapai pada zaman Hindu, baik teknis maupun estetis, pada
zaman Islam dikembangkan dan diperbaharui dengan unsur-unsur baru (Yudaseputro, 2000 :
97).
MACAM-MACAM BATIK:
1. Batik Kraton
Jenis Batik yang Berkembang di Indonesia
Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya
mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga
pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang
untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan
Liris, dan beberapa motif lainnya.
2. Batik Sudagaran
Dahulu, batik dikenal sebagai pakaian khusus untuk lingkungan keraton. Bahkan, ada motif batik
tertentu yang tidak boleh dikenakan oleh orang luar keraton.
Pada masa penjajahan, terjadi pertukaran budaya. Orang-orang Belanda yang tinggal di
Indonesia harus beradaptasi dalam soal pakaian. Karena itu, banyak orang Belanda yang
mengenakan celana pangsi dengan motif batik.
Selain tertarik untuk mengenakan pakaian berupa batik, ada beberapa warga negara Belanda
yang sangat berminat untuk mengembangkan usaha batik. Tak mengherankan jika banyak dari
mereka yang lebih hafal dan mengerti mengenai motif-motif batik nusantara, dibanding orang
pribumi.
Para pengusaha batik asal Eropa itu memang memiliki kreasi motif batik dengan ciri khas
tersendiri. Tetapi, mereka juga mempelajari tentang seluk beluk motif batik nusantara yang
terdapat di pulau-pulau di Indonesia.
Berikut beberapa motif batik di Indonesia
1.MOTIF BATIK PESISIR
Motif-motif batik pesisir sangat diminati oleh kaum Indo-Eropa (warga negara Eropa yang
tinggal di Indonesia). Batik Prankemonan dan batik Pastromanan merupakan batik-batik pesisir
yang dikelola oleh kaum Indo-Eropa.
Motif batik pesisir memiliki banyak corak, yaitu berupa motif rengrengan besar, motif bangau,
bebek ngoyor, bunga teratai, dan sepasang cendrawasih.
Warna batik pesisir tidak sekadar cokelat atau soga, tetapi berwarna-warni seperti merah, kuning,
hijau, dan biru. Warna yang segar inilah yang membuat batik pesisir semakin diminati.
2.Motif Batik Keraton
Batik-batik yang cantik ini pada mulanya diciptakan di keraton. Pakaian ini biasa dikenakan pada
acara adat dan upacara kerajaan.
Batik-batik ini tidak dibuat secara sembarangan. Pada proses pembuatannya, selain memerlukan
ketekunan yang tinggi, masing-masing motif batik juga memiliki makna folosofi yang sangat
dalam. Karena itulah, seperti yang telah disebutkan di awal, ada beberapa motif batik yang tidak
boleh dikenakan oleh orang di luar keraton. Motif-motif itu adalah motif Parang Rusak, Parang
Barong, dan Udan Liris.
3. Motif Batik Cina
Motif-motif batik pesisir tidak hanya dipengaruhi oleh corak Belanda, tetapi juga dipengaruhi
oleh motif Cina. Ciri khas dari batik motif Cina ini adalah isen-isen (hiasan pengisi latar) yang
padat.
Motif-motif yang terdapat pada batik ini adalah motif burung Hong, motif Kilin, motif Kura-
kura, motif Naga, dan masih banyak lagi. Masing-masing motif memiliki makna yang berbeda.
Nama-nama pengusaha batik Cina Peranakan antara lain Oey Soe Tjoen (1901-1975), The Tie
Siet (membuka usaha batik pada 1920-1950an), Oey Soen King (kelahiran tahun 1861), Oey
Kok Sing, dan Oei Khing Liem (yang membuka usaha batik tahun 1910).
Motif-motif pada batik Cina Peranakan adalah motif pagi sore, motif buket bunga peony, motif
bangau mencari kutu, motif buket bunga soka latar kawatan, dan motif jagad manuk.
4. Motif Batik Jawa Timur
Jawa Timur menyimpan 1.001 macam batik yang tersebar di seluruh daerah. Batik-batik itu
memiliki keanekaragaman motif yang sangat mengagumkan. Setiap daerah di provinsi ini
memiliki motif batik dengan ciri khas yang berbeda-beda.
Di Bangkalan, motif batik diberi nama berdasarkan motif pengisinya. Batik Sisik Amparan,
berarti motif pengisinya berupa bentuk yang menyerupai sisik ikan yang terhampar di seluruh
permukaan. Sisik Bulu, berarti bagian dasar motif batik ini berupa sisik yang berbulu.
Motif batik yang terkenal dari Bangkalan ini adalah motif Kembang Melate, motif Sekoh, motif
Thong Centhong, motif Kupu-Kupu, dan motif Koceng Arenduh.
Lain Bangkalan, lain pula motif batik Banyuwangi. Di provinsi ini terdapat 21 motif batik, di
antaranya adalah motif Gendo Biru, motif Galaran, motif Blarak Semplah, dan motif Padas
Gempal Banyuwangi.
Meskipun batik Blitar masih dalam tahap pengembangan, daerah ini sudah memiliki beberapa
motif batik. Motif-motif di daerah ini lebih banyak tampil dalam warna yang lembut. Bisa
dipastikan, tidak lama lagi Blitar akan memiliki lebih banyak motif batik, sebab, saat ini banyak
perajin batik Blitar yang sedang menimba ilmu tentang perbatikan di daerah Bantul, Yogyakarta.
5. Motif Batik Kalimantan
Batik Kalimantan terkenal dengan nama sasirangan. Pada dasarnya, kain ini merupakan kain
tenun tradisional yang motif-motifnya sama sekali berbeda dengan motif batik di daerah Jawa.
Bahkan, hingga saat ini terdapat dua perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan sasirangan
adalah batik khas Kalimantan, ada juga yang berpendapat bahwa sasirangan berbeda dengan
batik.
Motif-motif batik di Kalimantan Selatan (yang lebih dikenal dengan sebutan kain sasirangan)
meliputi motif dengan gambar-gambar abstrak. Dan motif batik di Kalimantan Tengah (yang
dikenal dengan sebutan batik Benang Bintik), meliputi motif Elang, motif Balanga, dan motif
Batang Garing.
6. Motif Batik Sulawesi
Selama ini, batik identik hanya milik Jawa. Jangan salah. Indonesia Timur pun memiliki motif
batik tersendiri. Bahkan, motif-motif batik yang ada di Indonesia Timur memiliki ciri khas yang
sangat unik. Salah satunya adalah motif batik Sulawesi.
Batik di Sulawesi Selatan memiliki motif batik Toraja, Makassar, dan Bugis. Batik-batik ini
dibuat menggunakan teknik yang sama persis dengan pembuatan batik di daerah Jawa.
Sebaliknya, batik-batik di Sulawesi Tengah menggunakan bahan baku yang didatangkan dari
Jawa. Sentra pembuatan batik di daerah ini terutama berada di Palu. Motif-motif batik yang
diciptakan di Palu adalah motif ukiran rumah adat, motif resplang, motif burung maleo, motif
bunga cengkeh, dan motif bunga merayap.
7. Motif Batik Papua
Corak dan motif batik Papua sangat diminati oleh turis lokal dan mancanegara, lho. Hal ini
terjadi karena motif batik Papua benar-benar memiliki ciri khas tersendiri. Motif asmat dan motif
patung pada batik Papua tampak sangat berbeda dari batik-batik yang dimiliki daerah lain.
Sedangkan, motif cicak, motif buaya, dan motif berupa lingkaran-lingkaran besar adalah
beberapa motif yang digunakan karena merupakan simbol keramat bagi masyarakat Papua.
8. Motif Batik Nusa Tenggara
Motif batik yang terkenal dari Nusa Tenggara adalah batik Sasambo. Sasambo kependekan dari
Sasak Samawa Mbojo, yang merupakan batik resmi di Nusa Tenggara Barat.
Motif batik Sasambo dominan corak geometris. Ada bentuk segitiga, bujursangkar, juga garis-
garis berornamen.
Di Nusa Tenggara Timur, pada setiap pulau juga memiliki batik dengan motif tersendiri. Di
Pulau Rote, motif daun adalah motif batik yang paling terkenal. Sementara, di Pulau Sumba,
motif batik yang paling khas adalah motif hewan.
Batik-batik di Nusa Tenggara ini merupakan batik tenun. Cara pembuatannya ada yang sama
dengan teknik pembuatan batik Jawa, ada juga yang berbeda.
9. Motif Batik Bali
sumber foto : http://anaimania-blog.blogspot.com/2012/06/cinta-indonesia.html
Konon, batik Bali banyak dipasok dari tanah Jawa. Namun, Bali juga memiliki batik khas yang
tidak ada atau tidak bisa diproduksi di daerah lain karena menggunakan teknik pembuatan yang
sangat sulit.
Motif-motif batik Bali antara lain adalah motif bat
Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk
menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif
larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran
umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa,
maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran
menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias
yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan
mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
3. Batik Petani
Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke
sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya
turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional
karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar.
4. Batik Belanda
Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif
sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif
tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana.
5. Batik Jawa Hokokai
Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik
Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik
Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan
kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi.
Marilah kita jaga semua kekayaan yang ada di negeri kita. Jangan sampai timbul lagi masalah
yang sama seperti masalah Malaysia menghakpatenkan kekayan bangsa kita untuk negaranya.
Mari kita lestarikan semua kekayaan di negeri kita.
Menurut teknik
 Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan
tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
 Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan
cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan
waktu kurang lebih 2-3 hari.
 Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain
putih.
Menurut asal pembuatan
Batik Jawa
batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah
Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif
yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu
mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung
makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme,
dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau
yang biasa disebut dengan batik Solo.
Motif Batik

Batik Tiga Negeri

Batik Jawa Hokokai, 1942-1945

Batik Buketan asal Pekalongan dengan desain pengaruh Eropa

Batik Buketan

Batik Lasem
Batik Madura adalah salah satu bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati dan
populer dengan konsumen lokal dan internasional. Dengan bentuk khas dan motif batik tulis
Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen. Gaya dan berbagai unik dan bebas, sifat
pribadi produksinya dilakukan di unit, mereka masih mempertahankan produksi tradisional, yang
ditulis dan diolah dengan cara tradisional.
Batik Tulis Madura
Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura dengan karakter yang kuat, yang dicirikan oleh
bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui
bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di
indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal.
Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut
merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri.
Pada dasaranya, Batik dengan berbagai bentuk dan pola, apakah itu batik Madura, batik
pekalongan, batik Jawa, batik jogja, solo batik dan batik-batik daerah lain budaya tinggi adalah
karya seni yang perlu dipertahankan, dilestarikan, dikembangkan sehingga menjadi aset berharga
bangsa ini di mata internasional.
Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di
Kabupaten Pamekasan, sejak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukin dan
mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan
dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan
dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling
banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik.
Tradisi mengenai kain batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah
membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka.
Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap
memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat dan
budaya mereka sehari-hari. Kini ketika kain batik sudah begitu populer dan memasyarakat, para
perajin dan pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik.
Dan salah satunya kayanabatik yang merupakan salah satu produsen batik yang selalu
menghadirkan motif-motif terbaru dan batik tulis madura yang mudah di jangkau.
Motif
Motif batik Jombang “merah”
Pada awalnya motif batik Jombang menggunakan motif alam sekitar, yaitu dengan motif bunga
melati, tebu, cengkeh, pohon jati dan lain sebagainya. Setiap motif yang diciptakan biasanya
diberi nama, seperti cindenenan, peksi/burung hudroso, peksi manya dan turonggo seto (kuda
putih). Kemudian Ibu Hj. Maniati bersama Ibu Bupati kabupaten Jombang (isteri Bupati/DO),
bersepakat/setuju bahawa “Motif Batik Tulis Khas Jombang” diambil dari salah satu relief Candi
Arimbi yang terletak di desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Candi Arimbi
merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit.
Motif batik Jombang “hijau”
Pada penghujung tahun 2005, penulis bertemu dengan Bapak Bupati Jombang untuk
membicarakan motif batik khas Jombang. Dimana motif batik ini akan digunakan sebagai
seragam para pegawai kabupaten Jombang. Ketika itu Bapak Bupati menunjukkan dua buah baju
batik dengan motif relief Candi Arimbi. Baju tersebut bermotif batik warna merah dan yang satu
lagi bermotif batik warna hijau. Untuk seragam pegawai di Jombang lebih baik menggunakan
baju batik yang motifnya berwarna merah dan Bapak Bupati menyetujuinya.
Motif batik Jombang lainnya
Penjelasan tentang batik Jombang dijelaskan juga oleh Ibu Kusmiati Slamet bahwa motif batik
Jombang menggunakan motif dengan khas paten relief Candi Rimbi, yaitu model candi yang
melambangkan pintu gerbang masuk Kerajaan Majapahit. Sedang motif yang dikembangkan
berupa motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang menekankan pada kehijauan dan
kemerahan yang melambangkan kota Jombang (ijo abang (hijau merah)).
Batik Jepara mengunakan motif[3]
batik Jepara dengan ukiran kayu Jepara. Sebagian motif yang
dipamerkan ternyata terinspirasi dari corak ukir Jepara. Misalnya:
 Motif Parang Poro
Parang Poro (singkatan dari Parang Motif Batik Penting Tapi Ternyata Tak Sekedar Motif
Jeporo) yang disusun miring dan berupa stilisasi ranting dan dedaunan yang saling berkaitan
ternyata digali dari corak ukir Jepara. Makna motif ini adalah hidup saling membutuhkan.
 Motif Lung-Lungan
Begitu juga motif lung-lungan, terinspirasi dari motif relief ukir Jepara yang ada di Desa
Senenan.
 Motif Kembang Setaman
Motif Kembang Setaman berupa motif ulir yang dihiasi bunga aneka warna dan kupu-kupu, yang
menggambarkan harmoni keindahan taman bunga.
 Motif Elung Bimo Kurdo
Motif Elung Bimo Kurdo berupa bentuk lung yang besar-besar, yang diilhami MOTIF BATIK
PENTING TAPI TERNYATA TAK SEKADAR MOTIFdari tokoh pewayangan Bima, serta
menunjukkan karakter agung, kokoh dan wibawa Bima.
 Motif Sido Arum
Motif Sido Arum merupakan motif yang diilhami dari motif-motif klasik yang sudah ada seperti
Sido Mukti, Sido Pangkat, dan semacamnya. Motif ini mengandung pesan agar derajat pangkat
bermanfaat bagi kehidupan.
 Motif Sekar Jagat Bumi Kartini
Motif ini terinspirasi dari motif Sekar Jagat yang sudah ada namun terdapat nuansa yang berbeda
pada garis pembatasnya yang berupa stilisasi bunga melati. Harapan simboliknya, batik yang a
Rabu, 26 Oktober 2011
MOTIF BATIK NUSANTARA
Batik merupakan salah satu kekayaan bangsa kita yang tak ternilai harganya. Corak batik ini
patut kita banggakan sebagai aset bangsa yang tak kan pernah hilang. Ciri Khas Batik akan
menjadi Trend Senter di daerahnya masing-masing. Berikut ini berbagai macam motif batik
nusantara.
1. Motif Batik Solo
Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik
dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk
pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang
sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan
“Sidoluruh”.
Batik Solo menguarkan aura megah dan kesan anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna
dan lekuk motifnya, melainkan makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah,
hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk ke ranah kekuasaan. Motif-
motif batik khusus dibuat untuk raja dan kalangan keraton.
Selain motif, warna soga (kecokelatan) yang menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut
sebagai batik Sogan ini, memiliki arti “kerendahan hati, bersahaja” menandakan kedekatan
dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat.
Di antara beragam motif yang ada, ditemukan lima motif khas batik Solo, yang menarik untuk
diperhatikan. Selamat menikmati!
a. Sido Asih
Motif geometris berpola dasar bentuk-bentuk segi empat ini memiliki arti keluhuran. Saat
mengenakan kain Sido Asih, berarti seseorang mengharapkan kebahagiaan hidup. Motif ini
dikembangkan setelah masa pemerintahan SISKS PB IV di keraton Surakarta.
b.Ratu Ratih
Nama motif ini diambil dari kata "Ratu Patih" yang berarti seorang raja yang memerintah
didampingi oleh perdana menterinya, karena usia yang masih sangat muda. Motif batik yang
menggambarkan kemuliaan, dan hubungan penggunanya dengan alam sekitar ini, mulai dibuat
pada masa pemerintahan SISKS Pakoeboewono VI di tahun 1824
c. Parang Kusuma
Parang adalah motif diagonal, berupa garis berlekuk-lekuk dari sisi atas ke sisi bawah kain.
Sedangkan Kusuma berarti bunga. Motif Parang Kusuma ini menjelaskan penggunanya memiliki
darah raja (keturunan raja) atau disebut sebagai darah dalem. Motif batik ini berkembang pada
masa pemerintahan Ingkang Panembahan Senopati di Kerajaan Mataram pada abad ke - 16.
d. Bokor Kencana
Sebuah motif geometris berpola dasar berbentuk lung-lungan yang mempunyai makna harapan
dan keagungan, kewibawaan. Motif ini untuk pertama kalinya dibuat untuk dikenakan PB XI.
e. Sekar Jagad
Sekar berarti bunga dan jagad adalah dunia. Paduan kata yang tercermin dari nama motif ini
adalah “kumpulan bunga sedunia”. Motif ini merupakan perulangan geometris dengan cara
ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di
dunia. Motif ini mulai berkembang sejak abad ke-18.
2. Motif Batik Jogjakarta
a.Motif Ceplok
Ceplok Yogya Parang
Ceplok Grompol
Ceplok Motif
Keluarga Ceplok mencakup berbagai macam desain geometris, sering didasarkan pada mawar
melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain
Grompol berarti untuk berkumpul bersama. Sering dipakai untuk upacara pernikahan, pola
melambangkan datang bersama-sama dari sebuah pernikahan yang harmonis, untuk anak-anak,
keberuntungan, dan kebahagiaan.
b. Motif Kawung
Kawung
Kawung
Kawung adalah salah satu desain tertua, dan diperuntukkan bagi keluarga kerajaan. Ini
merupakan lintas-bagian dari buah aren kelapa, dan beberapa mengatakan silang di antara empat
oval mengacu pada sumber energi universal.
Meskipun ada banyak variasi, struktur dasar adalah kelompok dari empat lingkaran atau oval
hampir menyentuh satu sama lain, dibaringkan di atas kain dalam simetri geometris.
c. Motif Parang
Parang Gendreh
Parang Tuding
Parang Rusak
Kadang-kadang disebut sebagai keris atau pola pedang oleh orang luar, oleh orang Jawa disebut
motif Parang Lidah api, atau lidah api. Parang adalah salah satu yang paling kuat dari motif batik
dengan garis diagonal kuat paralel. Ada ratusan variasi, dari 2cm kecil di Parang Klithik sampai
yang terbesar di 8cm atau lebih di Parang Barong.
Parang Barong
Di masa lalu, Parang Barong adalah pola suci hanya dikenakan oleh raja. Motif
mengingatkannya untuk menjaga dirinya sendiri hati-hati sehingga dia akan menjadi penguasa,
yang bertanggung jawab jujur dan adil.
Parang Rusak
Lain dari desain Parang dipakai oleh keluarga kerajaan pada acara-acara kenegaraan, Parang
Rusak melambangkan melawan internal manusia melawan kejahatan dengan mengendalikan
keinginan mereka sehingga mereka yang bijaksana, karakter yang mulia akan menang.
d. Mortif Lereng
Lereng
Udang Liris
Mengacu pada baris diagonal dari pola di antara motif parang. Selain itu, pola banyak yang
hanya deretan garis diagonal sempit yang dipenuhi dengan seluruh array pola kecil. Para Liris
Udang, sekali lagi, salah satu pola yang lama disediakan untuk istana raja, adalah salah satu lebih
terkenal dari motif-motif ini.
Udang Liris atau hujan ringan melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran, tekad,
untuk memiliki keberanian untuk melaksanakan apa yang penting bagi bangsa dan rakyatnya.
e. Motif Nitik
Nitik Randu Seling
Nitik Kembang Jeruk
Motif nitik di antara pola batik tertua dan kain patola terinspirasi oleh tenun dibawa oleh
para pedagang dari Gujarat, India lama lalu. Desain geometrik dibuat dengan titik-titik kecil
dan strip meniru kain tenun asli.
f. Motif Truntum
Motif Truntum
Motif Truntum dipakai oleh orang tua dari pasangan pengantin pola Truntum.
g. Motif Semen
Semen Garuda, Yogya
Semen Sido Mukti, Yogya
Semen Sido Asih
Semen, berdasarkan kata semi, yang berarti untuk tumbuh atau tumbuh, adalah non-geometris
pola terinspirasi oleh alam. Dipenuhi dengan bergaya batang, bunga, daun, pegunungan, dan
hewan, desain kelompok ini sangat penting bagi royalti pada kesempatan khusus, serta
masyarakat umum di penggunaan sehari-hari.
Garuda, burung pria-mistik dalam mitologi Hindu, yang membawa Wisnu melalui langit, sering
digambarkan dalam desain Semen dengan sepasang, tunggal atau dari sayap (Lar) atau sayap dan
ekor (Sawat). Sering dikaitkan dengan pola Semen, bentuk sayap juga ditemukan dengan motif
Parang dan Ceplok.
h. Motif Isen
Mengisi pola isen disebut sangat karakteristik dari Indonesia, khususnya Jawa, batik. Halus
diberikan dalam garis lilin, ini desain kecil menambahkan kedalaman dan keindahan harmonis
untuk kain keseluruhan.
Sumatra
1. Batik Aceh
Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah
muda. Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup
masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak
angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini
mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Motif bunga
jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut
mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis.
2. Batik Bengkulu
Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong). Kain Besurek memiliki motif khas yang
bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik
khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain
besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada
pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya
berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para
leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan.
3. Batik Jambi
Batik Kerinci (daerah Barat Jambi). Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman
dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif
batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari
warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat
terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok
manggis.
4. Batik Padang.
Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan,
Indramayuan, Solo, Yogya.
5. Batik Riau,
Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir.
Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik
Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk Itu sekilas tentang batik di Sumatera.
Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di tanah Jawa. Perempuan-
perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai
mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi
perempuan.
_____________________________________________________
Jawa Barat
1. Batik Banyumas
Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna khas batik Banyumasan
yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning keemasan
Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik
Banyumasan yang asli dicap bolak-balik.
2. Batik Ciamis
Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh
daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan.
3. Batik Cirebon
Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis
besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada
tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau
keemasan.
Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan
masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna
seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan
Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak.
Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan
(wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif
Ganggang .
Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa
Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa
Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem.
Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang
bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat
pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan
keemasan.
4. Batik Garut atau Garutan
Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna
dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak /
desain batik garutan.
Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak
sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang
dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng
calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif
yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari
motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis
diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.
5. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik Paoman
Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna
motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik
Paoman lebih beragam.
Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar,
dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan
banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang
pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak. Motif-motif batik di Indramayu,
banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah
Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu
menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut.
Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah
Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang
Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan. Motif batik khas Indramayu juga
ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing,
Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng.
Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu
raja, obar-abir dan kawung.
6. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan
Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada
latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif
tersebut.
7. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura
(Batik tulis khas tasikmalaya) Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan
soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri
khas warna merah, hitam, coklat.
Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada
juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat.
Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik
hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya.
Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk
menjelaskannya.
8. Batik Banten
Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran
dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur
daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning. Sebenarnya ada 75 ragam hias batik
Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang
diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen,
surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
Datulaya berasal dari kata Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya adalah tempat tinggal
Yuuk kita pindah ke Jawa Tengah, jangan bosan yah untuk terus menyimak. Di Jawa Tengah ada
batik Brebes atau dikenal dengan nama batik salem, batik Karanganyar, batik Klaten, batik
Lamongan, batik Lasem, batik Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik
Sragen dan batik Tegal.
_____________________________________________________
JawaTengah
1. Batik Karanganyar.
Sejarah dan pengembangannya batik di Kabupaten Karanganyar mengalami perkembangan yaitu
dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang
menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui
penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang
kita kenal sekarang ini.
2. Batik Lasem
Batik Tiga Negeri Warna dasar kain beige, kuning. Dengn kombinasi warna corak merah, biru,
kuning, hijau. Corak atau motifnya flora, fauna, naga
3. Batik Pekalongan
Warna kain beragam dan cerah, merah, kuning, hijau, biru, merah muda, dll. Warna Batik
Pekalongan yg pertama kali muncul adalah warna merah bata dan coklat. Motif batik Pekalongan
kuno adalah motif yang dipakai saat pertama kali batik Pekalongan muncul. Motif ini biasanya
berbentuk tentara Belanda atau orang Belanda dengan segala atributnya, atau bahkan berbentuk
motif tank tentara. Motif Pekalongan sekarang lebih cenderung ke motif bunga atau biasa
masayarakat menyebutkan motif buketan.
4. Batik Semarangan
Didominasi warna coklat dan hitam, kuning dan hijau dengan motif sarung kepala pasung
5. Batik Solo
Batik Saudagaran Didominasi warna soga (coklat) dan biru tua. Motif batik Solo adalah
sidomukti, sidoluruh, lereng. Motif batik Kebumen adalah pohon-pohon, burung-burungan.
Motif-motif yang dilarang dibuat atau motif larangan adalah : motif Parang Barong, Parang
Rusak dan Udan Liris.
Desain batik saudagaran terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam
atau satwa, maupun kombinasi warnanya. Batik saudagaran muncul di daerah Surakarta dan
Yogyakarta.
6. Batik Tegal
Batik Tegalan Warna dasar kain hitam dan putih. Batik tegalan didominasi warna coklat dan
biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Corak gambar atau rengrengan besar
dan melebar. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan
masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan
bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu
dalam warna agak gelap. Motif lainnya seperti kuku macan, tapak kebo, beras mawur, ukel, batu
pecah, kotakan, cecek awe, tambangan, grandilan, sawo rembet, buntoro, karung jenggot, kopi
pecah, corak daun teh, poci, cempaka putih, benang pedhot, mayang jambe.
7. Batik Yogyakarta
Batik Tha Thit (Gunung Kidul), Batik Geringsing (Dusun Pijenan), Batik Bantulan
(Bantul) Warna dasar kain putih, motif kain didominasi warna coklat tua,dan hitam. Sedangkan
Batik Tulis Giriloyo kainnya berwarna dasar hitam. Ada 400 motif batik khas Yogyakarta.
Motif batik klasik Yogya yaitu motif parang, motif geometri, motif banji, motif tumbuhan
menjalar, motif tumbuhan air, motif bunga, motif satwa dalam alam kehidupan, babon angrem,
mendut, wahyu tumurun, pisang bali, dll.
Motif yang biasa dipergunakan :seperti sido asih, keongan, ciptoning, keleng alus, sidomulyo,
mukti, sidomukti. Motif yang dilarang dibuat atau batik larangannya adalah : motif semen
seperti semen ageng dan ragam hias peksi huk
_____________________________________________________
Jawa Timur
1. Batik Banyuwangi
Batik Gajah Uling Dasar kain berwarna putih dengan motif gajah uling. Gajah uling dari kata
gajah dan uling yaitu sejenis ular yang hidup di air, semacam belut. Ciri itu berbentuk seperti
tanda tanya yang secara filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling.
Motif lain yang terdapat pada kain batik Banyuwangi yaitu kupu - kupu, suluran (sejenis
tumbuhan laut), manggar (buah pinang/bunga kelapa)
2. Batik Madura
Batik Tanjungbumi, Batik Genthong, Batik Tulis Kristal Warna yang digunakan kebanyakan
diambil dari alam. Untuk warna merah hati diambil dari tanaman kaktus, hijau tua dari pohon
mondo, serta warna hitam yang merupakan campuran dari warna merah, hijau dan merah Batik
Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan daun-daunan. Di daerah ini terdapat
beberapa motif batik tertua yakni ramok, tasikmalaya, sebar jagab, rumput laut, okel dan panji
lintrik.
3. Batik Mojokerto
Batik Kalangbret Dasarnya berwarna putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Batik
Majan dan Simo, warna babarannya merah menyala
4. Batik Pacitan: Batik Parikesit
Batik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti motif sidomulyo, sekar jagat, semen
romodan kembang-kembang.
5. Batik Ponorogo
Batik Cap Mori Biru (Batik Kasar) Yang membuat batik ponorogo terkenal adalah karena
pewarnaan nilanya yang tidak luntur. Motif batik Ponorogo adalah ragam hias burung dan bunga
6. Batik Sidorajo
Corak batik Sidoarjo mengandalkan warna kuning dan merah bata
7. Batik Tuban
Batik Gedog Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik didominasi motif burung dan
bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori, kenongo uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong,
dan panji komang. Tiga motif terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif panji
krentil berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit.
8. Batik Tulungagung
Berwarna sogan (coklat) dan biru tua (wedelan).
Dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga dengan latar atau dasa cecek yang merupakan ciri
khas Batik Tulungagung. Ragam hias batik khas daerah Tulungagung adalah motif perpaduan
dari motif truntum dengan motif ceplok atau kotang. Sehingga merupakan motif baru.

More Related Content

What's hot

Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)andiniregik
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraSaraswati N
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Nurul Izzah
 
Seni tekstil
Seni tekstilSeni tekstil
Seni tekstilAin Ailyn
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaEgha Rhiyanti Putri
 
Batik
BatikBatik
Batiknike
 
Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.
Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.
Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.Amirul Syakirin
 
Seni Visual
Seni Visual Seni Visual
Seni Visual jyejye
 
Prakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesiaPrakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesiaKrisdiana 1911
 
Batik pesisir pusaka indonesia
Batik pesisir pusaka indonesiaBatik pesisir pusaka indonesia
Batik pesisir pusaka indonesiaBatik Klasik
 
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batikTugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batikArka Pratama
 

What's hot (19)

Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
Presentasi Batik Indonesia (Indonesian batik presentation)
 
Membuat batik
Membuat batikMembuat batik
Membuat batik
 
PPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional NusantaraPPT Batik Tradisional Nusantara
PPT Batik Tradisional Nusantara
 
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
Proses membuat batik dan songket - F3 PTKL ( presentation )
 
Seni tekstil
Seni tekstilSeni tekstil
Seni tekstil
 
Batik Kalimantan
Batik KalimantanBatik Kalimantan
Batik Kalimantan
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Batik warisan
Batik warisanBatik warisan
Batik warisan
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
Makalah kebudayaan batik indonesia
Makalah kebudayaan batik indonesiaMakalah kebudayaan batik indonesia
Makalah kebudayaan batik indonesia
 
BATIK
BATIKBATIK
BATIK
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.
Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.
Hbae2103 810124055068 as1_corak dan rekaan.
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Seni Visual
Seni Visual Seni Visual
Seni Visual
 
Prakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesiaPrakarya Batik indonesia
Prakarya Batik indonesia
 
Batik pesisir pusaka indonesia
Batik pesisir pusaka indonesiaBatik pesisir pusaka indonesia
Batik pesisir pusaka indonesia
 
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batikTugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
Tugas mata kuliah Desain kemasan produk batik
 

Similar to Perkembangan Batik

MAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docxMAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docxIppang4
 
Keanekaragaman Batik di indonesia
Keanekaragaman Batik di indonesiaKeanekaragaman Batik di indonesia
Keanekaragaman Batik di indonesiaindahpf
 
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkPerkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkAlexandria Kairo
 
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"Nopiie Deep Deep
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiahDae Zhun
 
Sejarah batik di pulau bali
Sejarah batik di pulau bali Sejarah batik di pulau bali
Sejarah batik di pulau bali habib_nur
 
1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx
1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx
1. Bab 1 Mengenal Batik.pptxsdnkludan1
 
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...yayan26091989
 
300 motif batik.docx
300 motif batik.docx300 motif batik.docx
300 motif batik.docxbatikbedjo
 
Sejarteknik batik
Sejarteknik batikSejarteknik batik
Sejarteknik batikatmo666
 
batiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdf
batiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdfbatiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdf
batiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdfMudzakir Sunni
 

Similar to Perkembangan Batik (20)

MAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docxMAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
MAKALAH_TENTANG_BATIK.docx
 
Keanekaragaman Batik di indonesia
Keanekaragaman Batik di indonesiaKeanekaragaman Batik di indonesia
Keanekaragaman Batik di indonesia
 
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkkPerkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
Perkembangan batik dan peluang bisnis di indonesia makalah uin 7 0kt 2014 okkk
 
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
karya tulis ilmiah desain kemasan produk batik "Suminar"
 
Batik couple terbaru
Batik couple terbaruBatik couple terbaru
Batik couple terbaru
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Baju batik modern 2016
Baju batik modern 2016Baju batik modern 2016
Baju batik modern 2016
 
Sejarah batik di pulau bali
Sejarah batik di pulau bali Sejarah batik di pulau bali
Sejarah batik di pulau bali
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Batik truntum
Batik truntumBatik truntum
Batik truntum
 
1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx
1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx
1. Bab 1 Mengenal Batik.pptx
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Batik
BatikBatik
Batik
 
Batik krw
Batik krwBatik krw
Batik krw
 
Batik krw
Batik krwBatik krw
Batik krw
 
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
Tugas karya tulis kemasan batik Oleh Suyanto 11100055 MatKul IT Enterpreneur ...
 
300 motif batik.docx
300 motif batik.docx300 motif batik.docx
300 motif batik.docx
 
Seni Sulaman 1 Slide PPT
Seni Sulaman 1 Slide PPTSeni Sulaman 1 Slide PPT
Seni Sulaman 1 Slide PPT
 
Sejarteknik batik
Sejarteknik batikSejarteknik batik
Sejarteknik batik
 
batiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdf
batiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdfbatiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdf
batiklaweyan.com-Batik Tulis Solo Sarimbit dan Keistimewaannya.pdf
 

Perkembangan Batik

  • 1. PERKEMBANGAN SENI BATIK NUSANTARA (oleh: Beda Aruna Pradana) Posted: October 17, 2013 in Info 0 Batik ialah lukisan atau gambar pada mori yang dibuat dengan menggunakan alat bernama canting. Di Indonesia, batik dibuat di berbagai daerah, terutama di pulau Jawa. Di pulau jawa ini masih dibedakan lagi menjadi dua yaitu batik daerah pesisiran yang merupakan batik yang berasal dari daerah pinggiran pulau yang motifnya dipengaruhi oleh kebudayaan bangsa asing yang menetap, motifnya naturalis yang menggambarkan alam seperti binatang, tumbuhan, pegunungan, dan cuaca. Dan batik Yogya-Solo yang motifnya tidak dipengaruhi oleh kebudayaan lain dan motifnya simbolik, jadi setiap gambar pada motif itu memiliki makna tersendiri. Jawa Tengah merupakan pusat kegiatan pembatikan. Dibandingkan dengan pembatikan dari daerah lain, batik dari daerah Jawa Tengah lebih halus pembatikannya. Setiap daerah pembatikan mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing, baik dari dalam ragam hias maupun tata warnanya. Namun demikian, dapat dilihat adanya persamaan maupun perbedaan antar batik berbagai daerah tersebut. Contoh batik daerah Indramayu dengan batik daerah Yogyakarta. Pada batik Indramayu tidak menggunakan cap untuk membatik seperti batik Yogyakarta yang menggunakan cap untuk membatik. Selain itu pada batik Indramayu, polanya tidak tetap sehingga tidak urut namun indah, pada batik Yogyakarta polanya tetap dan urut. Pada batik Yogyakarta memiliki ciri khas warna coklat dan warnanya yang kontras, sedangkan batik Indramayu memiliki ciri khas warna yang kurang kontras. Motif batik bisa berbeda-beda di setiap wilayah dikarenakan pengaruh seni-seni budaya dari bangsa-bangsa asing yang menetap di Indonesia sebelum penjajahan bangsa Eropa. Bangsa- bangsa itu adalah bangsa Cina, Arab, Persia, India, dan lain-lain. Pada pengaruh bangsa Cina bisa dilihat pada batik daerah Pekalongan dan Indramayu. Batik Pekalongan mempunyai jenis batik Encim yang dikenal dengan tata warna khas Cina, dan mengingatkan pada motif porselin- porselin Cina. Dan batik Indramayu ada ragam hias Simbolis Kebudayaan Cina yang bermotif burung Phoenix sebagai ciri khas seni rupa bangsa Cina.
  • 2. Pada pengaruh bangsa Arab terlihat pada batik daerah Jambi, batik Jambi ini merupakan batik yang ada di luar pulau Jawa yang memiliki corak yang khas karena pengaruh agama Islam yang kuat dibandingkan pengaruh budaya Cina. Batik Jambi ini mempunyai ragam hias kaligrafi Arab dan ragam hias geometris Timur Tengah. Ragam hias kaligrafi Arab hanya dipakai pada selendang atau destar, tentunya dengan maksud memuliakan ayat-ayat suci Al-Quran yang biasanya merupakan ragam hias batik tersebut. Selain Arab ada juga pengaruh India pada Batik Jambi yaitu adanya ragam hias patola dari kain Cinde dan bentuk kacang (kemeh, sembagen) dari India. Perkembangan batik semakin lama semakin tidak terpaku pada motif yang didasarinya, ada yang menggabungkan unsur batik dengan gambar corat-coret anak kecil yang menjadikan batik itu bersifat seperti lukisan. Semakin lama banyak juragan batik yang memproduksi batiknya tidak dengan cara tradisional melainkan dengan cara yang lebih modern dengan batik printing atau menggunakan mesin cetak. Penggunaan batik pun berubah, dulunya batik hanya boleh dipakai keluarga kerajaan-kerajaan Jawa. Karena adanya Abdi Dalem kerajaan yang harus membatik di rumahnya, sehingga orang lain membuat sendiri dengan motif baru pula. Setelah menjadi pakaian untuk umum, batik digunakan oleh para bangsa barat terutama bangsa Belanda sebagai celana(celana batik yang berasal dari daerah Pekalongan), Sarung untuk para noni Belanda, dan baju formal untuk lain- lainnya. Batik ini terkenal di Belanda pada masa kolonialisme, karena banyak pendatang Belanda yang singgah di Indonesia dan pulang ke negaranya dengan membawa batik. Di daerah kerajaan- kerajaan Islam, batik digunakan sebagai kerudung atau pakaian untuk upacara-upacara keagamaan yang berlaku juga bagi semua agama. Saat kependudukan Jepang di Indonesia, Jepang memusatkan segala kegiatan untuk mencukupi kebutuhan perang. Karena tidak memperhatikan kebutuhan rakyat, akhirnya bahan sandang seperti mori yang merupakan bahan utama dalam pembuatan batik susah dicari dan membuat para perajin batik dan pengusaha batik terpaksa mengalihkan usahanya ke usaha lain. Setelah kemerdekaan, kebutuhan hidup rakyat semakin membaik sehingga membuat para perajin dan pengusaha batik untuk bangkit kemabali dalam memproduksi batik, bahkan lebih dari itu muncul pengusaha baru dalam dunia perbatikan. Masyarakat lebih mudah untuk memperoleh batik.
  • 3. Di jaman modern ini, kekreativitasan dan perkembangan menjadi tantangan untuk menjadiakan produk lebih baik dan bernilai tinggi. Batik salah satu contoh barang yang menjadi objek untuk dikembangkan untuk lebih menarik di jaman modern ini. Sekarang ini batik menjadi motif pada tas, sepatu, jaket, topi, sapu tangan, seprai, sarung, gorden, taplak meja, kipas, bahkan sampai menjadi pakaian peragaan busana. Saya akan menceritakan tentang perkembangan batik di jaman modern ini berdasarkan contoh di atas Dari tas yang memiliki motif batik, menjadi favorit para semua kalangan, motifnya bermacam- macam, dan warnanya tidak selalu coklat seperti warna pada batik umumnya. Tas batik ini sempat menjadi tren di kalangan remaja khususnya remaja putri. Tas bermotifkan batik ini kadang dikolaborasikan dengan gambar atau hiasan yang bersifat retro atau street yang disukai para remaja. Produk ini sangat disukai masyarakat Internasional sehingga banyak ekspor tas batik ini ke mancanegara. Pada jaket dan sepatu juga mengalami hal yang sama seperti tas batik. Jaket dan sepatu yang bermotifkan batik ini digemari oleh semua kalangan remaja. Dari wajah para remaja yang memiliki atau memakai sepatu dan jaket batik itu memancarkan rasa bangga dan menjadi perhatian karena mengikuti tren yang sedang berkembang, tetapi yang sangat disayangkan yaitu mereka belum paham mengenai batik dan sebagian mereka tidak tahu motif apa yang diterapkan di sepatu dan jaket itu, jadi saya kira mereka hanya asal membeli yang ada motif batiknya agar terlihat keren dan tidak ketinggalan tren. Pada seprei dan gorden memang sudah lama muncul, tetapi sekarang motifnya lebih dikembangkan, motifnya menjadi naturalis yang menggambarkan alam. Warnanya menjadi bermacam-macam karena pewarnaan dan pencetakan menggunakan mesin pabrikan. Walau tak seindah warna batik yang asli, warna ini cocok untuk suasana ruangan yang sangat diperhitungkan untuk jaman sekarang. Saya pun punya seprei yang bermotifkan batik, dan saya suka warnanya dan motifnya. Warna dari seprei itu merah darah dan motifnya campuran dari motif parang rusak dengan motif bunga-bunga. Seprei ini bisa di temukan di berbagai toko bahan tekstil.
  • 4. Pada kipas tangan yang besar untuk pajangan, motif batiknya biasanya menggambarkan suatu cerita mahabarata yang rata-rata gambar saat berperang menggunakan kereta kuda. Pada kipas tangan yang kecil memiliki motif batik juga namun tak seindah yang besar. Produk ini juga di ekspor ke mancanegara karena permintaan dari luar negeri yang tinggi. Pada peragaan busana batik, citra batik menjadi lebih baik dikarenakan peragaan busana batik ini dihadiri oleh para perwakilan dari luar negeri yang menyukai batik dan memperkenalkan batik di negaranya masing-masing. Batik menjadi busana yang indah tanpa tangan-tangan para ahlinya seperti Iwan Tirta, Anne Avanti, Ramli, dan Achmad Yahya, mereka adalah desainer terkenal dalam urusan busana batik, karya mereka sudah diselenggarakan di berbagai macam event baik di Indonesia maupun di luar negeri sehingga pamor batik meningkat. Contohnya yaitu berita pada desainer ternama Ramli, yang mengadakan pergelaran busana batik di hotel Sahid Jaya Jakarta, pada Jumat 27 Juni 2008. ia menggunakan batik dari tujuh wilayah pada pergelarannya, wilayah itu adalah Bengkulu, Lampung, Betawi, Cirebon, Solo, Yogyakarta, dan Madura. Dari Bengkulu muncul batik bermotifkan kaligrafi tanpa makna tertentu atau arti khusus. Dari Lampung, batik dikombinasikan dengan sulam tapis, dari Madura muncul batik daerah Sampang berbahan kain sutra dan katun, dan dari Jakarta muncul batik bermotif baru. Ia juga mematenkan motif sekaligus penemuannya sendiri yaitu Cincau, Ciliwung, Tangkiwood, Burung Hong, sampai Lereng Ondel-ondel. Motif Cincau, yang namanya menggambarkan minuman berbahan daun cincau, berwarna hijau muda dengan motif seperti pucuk rebung kuning, dipadu kembang asem latar coklat. Idenya, penjual cincau kerap beristirahat di bawah pohon asam atau asem. Motif Burubg Hong, burung bersifat mitologi, menggambarkan pengaruh China, sementara motif Tangkiwood idenya berasal dari perkampungan para artis Betawi yang masih berjaya hingga tahun 1980-an. Motif Ciliwung menggambarkan aliran sungai dengan ganggang dan ikan, sedangkan Lereng Ondel-ondel berasal dari atraksi khas Betawi. Ramli menggunakan batik yang kurang dikenal oleh masyarakat sperti batik Sampang, maka ia bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Batik Sampang bergerak dari warna merah menyala, hitam-putih, dan coklat dengan motif khas Madura berupa flora dan fauna. Dari
  • 5. Cirebon, Ramli menggunakan banyak motif Mega Mendung dalam berbagai ukuran dan warna, beberapa dipadu dengan motif naga. Ramli memang sengaja memilih desain klasik agar cocok bila dipadu dengan taburan manik- manik dan payet berkilau-kilau untuk blus. Motif batik sendiri sudah cantik dan juga ramai sehingga beberapa perancang menganggap batik sebaiknya tidak perlu diperiuh lagi dengan berbagai hiasan tambahan dan garis busana pun cukup yang sederhana. Hanya saja, mengingat batik sebagai busana telah menjadi bagian dari mode yang memiliki siklus popularitas, menjadi tantangan bagi perancang menghasilkan juga desain baru busana dari batik untuk mengimabngi terus berkembangnya ragam hias batik. Akhir-akhir ini, kalangan pembatik di Yogyakarta terusik oleh pemberitaan maraknya batik cetakan produksi China yang membanjiri kota-kota besar. Ini mengingat, batik dari Negeri Tirai Bambu itu pasokannya melimpah dan harganya lebih murah. Batik China yang beredar di pasaran akan sulit dibedakan coraknya dengan corak batik Indonesia, namun produk yang beredar di pasaran itu hanya produk cetakan (printing) yang sifatnya murahan sehingga tidak memiliki kekhasan. Batik-batik ini pastinya akan ditinggalkan oleh konsumen karena para konsumen sudah tahu mutu dari batik China ini. Keberadaan batik saat ini sudah merambah ke dunia fesyen. Boombing baju batik mulai melanda kalangan selebritas sehingga banyak pebisnis yang meliriknya. Apalagi, nilai transaksi di pasar juga terus melonjak. Batik China ini bisa sangat murah karena produksinya yang massal dan coraknya hanya seadanya sehingga konsep yang diterapkan tidak jelas. Tak aneh kalu batik tulis Indonesia bisa sampai puluhan juta rupiah, yang dikarenakan para perajin yang memiliki kekreativitasan dan originalitas karya. Hal ini disebabkan batik yang diminati dan disukai oleh masyarakat Indonesia dan mancanegara sekarng, membuat China berpeluang untuk “berbisnis kain”, secara massal pula. Sebenarnya batik Indonesia bisa lebih bak lagi bila ada pelatihan membatik untuk menyelamatkan produksi batik tulis dalam negeri. Hal ini dipersulit juga oleh para perajin yang kesulitan untuk menjualnya di Indonesia maupun mancanegara, oleh karena itu para perajin butuh dukungan promosi. Kalau tidak bisa terjual di dalam maupu di luar negeri, maka aktivitas produksi pun terancam.
  • 6. Terkenalnya batik bisa menguntungkan dan merugikan, maka dari itu kita sebagai orang Indonesia harus menjaga kebudayaan khas negeri ini yaitu batik agar lebih dikenal oleh dunia ini dan melawan pemalsuan yang merugikan kita. Batik Nusantara PENGERTIAN BATIK Batik adalah salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah
  • 7. ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.[1] Adapun sebuah buku yang mengatakan bahwa batik adalah bahan sandang yang dibuat berupa tekstil untuk keperluan kelengkapan hidup sehari-hari. Tekstil yang dibuat dengan teknik atau proses batik untuk sandang tersebut, berupa kain penutup badan, hiasan rumah tangga, dan perlengkapan lain yang semuanya dimaksudkan untuk memperindah. Mengenai asal mula Batik Indonesia, ada beberapa pendapat : Sejarah Batik di Indonesia Seni Batik tetap hidup subur di Indonesia, dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat. Bila kita bandingkan batik yang kita kenal sekarang dengan batik puluhan tahun yang silam, tidak begitu banyak perubahan ; baik bahan, cara maupun coraknya. Sifat inilah yang menyebabkan seni batik mudah dipelajari, dari generasi ke generasi (Widodo, 1982 : 2). Ditinjau dari Sejarah Kebudayaan Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta menyatakan bahwa sebelum masuknya kebudayaan India bangsa Indonesia telah mengenal teknik membuat kain batik (Widodo, 1983 : 2). Ditinjau dari design batikdan proses “Loax-resist tehnique” Prof. Dr. Alfred Steinmann mengemukakan bahwa : Telah ada semacam batik di Jepang pada zaman dinasti Nara yang disebut “Ro-Kechr”, di China pada zaman dinasti T’ang, di Bangkok dan Turkestan Timur. Design batik dari daerah-daerah tersebut pada umumnya bermotif geometris, sedang batik Indonesia lebih banyak variasinya. Batik dari India Selatan (baru mulai dibuat tahun 1516 di Palekat dan Gujarat) Adalah sejenis kain batik lukisan lilin yang terkenal dengan nama batik Palekat. Perkembangan batik India mencapai puncaknya pada abad 17-19. Daerah-daerah di Indonesia yang tidak terpengaruh kebudayaan India, ada produksi batik pula,
  • 8. misalnya di Toraja, daerah Sulawesi, Irian dan Sumatera. Tidak terdapat persamaan ornamen batik Indonesia dengan ornamen batik India. Misal : di India tidak terdapat tumpal, pohon hayat, caruda, dan isen-isen cece serta sawut. Ditinjau dari sejarah Baik Prof. M. Yamin maupun Prof. Dr. R.M. Sutjipto Wirjosuparta, mengemukakan bahwa batik di Indonesia telah ada sejak zaman Sriwijaya, Tiongkok pada zaman dinasti Sung atau T’ang (abad 7-9). Kota-kota penghasil batik, antara lain : Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Lasem, Banyumas, Purbalingga, Surakarta, Cirebon, Tasikmalaya, Tulunggagung, Ponorogo, Jakarta, Tegal, Indramayu, Ciamis, Garut, Kebumen, Purworejo, Klaten, Boyolali, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik, Kudus, dan Wonogiri (Widodo, 1983 : 2-3). Sejarah batik diperkirakan dimulai pada zaman prasejarah dalam bentuk prabatik dan mencapai hasil proses perkembangannya pada zaman Hindu. Sesuai dengan lingkungan seni budaya zaman Hindu seni batik merupakan karya seni Istana. Dengan bakuan tradisi yang diteruskan pada zaman Islam. Hasil yang telah dicapai pada zaman Hindu, baik teknis maupun estetis, pada zaman Islam dikembangkan dan diperbaharui dengan unsur-unsur baru (Yudaseputro, 2000 : 97). MACAM-MACAM BATIK: 1. Batik Kraton
  • 9. Jenis Batik yang Berkembang di Indonesia Batik Kraton awal mula dari semua jenis batik yang berkembang di Indonesia. Motifnya mengandung makna filosofi hidup. Batik-batik ini dibuat oleh para putri kraton dan juga pembatik-pembatik ahli yang hidup di lingkungan kraton. Pada dasarnya motifnya terlarang untuk digunakan oleh orang “biasa” seperti motif Parang Barong, Parang Rusak termasuk Udan Liris, dan beberapa motif lainnya. 2. Batik Sudagaran
  • 10. Dahulu, batik dikenal sebagai pakaian khusus untuk lingkungan keraton. Bahkan, ada motif batik tertentu yang tidak boleh dikenakan oleh orang luar keraton. Pada masa penjajahan, terjadi pertukaran budaya. Orang-orang Belanda yang tinggal di Indonesia harus beradaptasi dalam soal pakaian. Karena itu, banyak orang Belanda yang mengenakan celana pangsi dengan motif batik. Selain tertarik untuk mengenakan pakaian berupa batik, ada beberapa warga negara Belanda yang sangat berminat untuk mengembangkan usaha batik. Tak mengherankan jika banyak dari mereka yang lebih hafal dan mengerti mengenai motif-motif batik nusantara, dibanding orang pribumi. Para pengusaha batik asal Eropa itu memang memiliki kreasi motif batik dengan ciri khas tersendiri. Tetapi, mereka juga mempelajari tentang seluk beluk motif batik nusantara yang terdapat di pulau-pulau di Indonesia. Berikut beberapa motif batik di Indonesia 1.MOTIF BATIK PESISIR
  • 11. Motif-motif batik pesisir sangat diminati oleh kaum Indo-Eropa (warga negara Eropa yang tinggal di Indonesia). Batik Prankemonan dan batik Pastromanan merupakan batik-batik pesisir yang dikelola oleh kaum Indo-Eropa. Motif batik pesisir memiliki banyak corak, yaitu berupa motif rengrengan besar, motif bangau, bebek ngoyor, bunga teratai, dan sepasang cendrawasih. Warna batik pesisir tidak sekadar cokelat atau soga, tetapi berwarna-warni seperti merah, kuning, hijau, dan biru. Warna yang segar inilah yang membuat batik pesisir semakin diminati. 2.Motif Batik Keraton
  • 12. Batik-batik yang cantik ini pada mulanya diciptakan di keraton. Pakaian ini biasa dikenakan pada acara adat dan upacara kerajaan. Batik-batik ini tidak dibuat secara sembarangan. Pada proses pembuatannya, selain memerlukan ketekunan yang tinggi, masing-masing motif batik juga memiliki makna folosofi yang sangat dalam. Karena itulah, seperti yang telah disebutkan di awal, ada beberapa motif batik yang tidak boleh dikenakan oleh orang di luar keraton. Motif-motif itu adalah motif Parang Rusak, Parang Barong, dan Udan Liris. 3. Motif Batik Cina
  • 13.
  • 14. Motif-motif batik pesisir tidak hanya dipengaruhi oleh corak Belanda, tetapi juga dipengaruhi oleh motif Cina. Ciri khas dari batik motif Cina ini adalah isen-isen (hiasan pengisi latar) yang padat. Motif-motif yang terdapat pada batik ini adalah motif burung Hong, motif Kilin, motif Kura- kura, motif Naga, dan masih banyak lagi. Masing-masing motif memiliki makna yang berbeda. Nama-nama pengusaha batik Cina Peranakan antara lain Oey Soe Tjoen (1901-1975), The Tie Siet (membuka usaha batik pada 1920-1950an), Oey Soen King (kelahiran tahun 1861), Oey Kok Sing, dan Oei Khing Liem (yang membuka usaha batik tahun 1910). Motif-motif pada batik Cina Peranakan adalah motif pagi sore, motif buket bunga peony, motif bangau mencari kutu, motif buket bunga soka latar kawatan, dan motif jagad manuk. 4. Motif Batik Jawa Timur
  • 15. Jawa Timur menyimpan 1.001 macam batik yang tersebar di seluruh daerah. Batik-batik itu memiliki keanekaragaman motif yang sangat mengagumkan. Setiap daerah di provinsi ini memiliki motif batik dengan ciri khas yang berbeda-beda. Di Bangkalan, motif batik diberi nama berdasarkan motif pengisinya. Batik Sisik Amparan, berarti motif pengisinya berupa bentuk yang menyerupai sisik ikan yang terhampar di seluruh permukaan. Sisik Bulu, berarti bagian dasar motif batik ini berupa sisik yang berbulu. Motif batik yang terkenal dari Bangkalan ini adalah motif Kembang Melate, motif Sekoh, motif Thong Centhong, motif Kupu-Kupu, dan motif Koceng Arenduh.
  • 16. Lain Bangkalan, lain pula motif batik Banyuwangi. Di provinsi ini terdapat 21 motif batik, di antaranya adalah motif Gendo Biru, motif Galaran, motif Blarak Semplah, dan motif Padas Gempal Banyuwangi. Meskipun batik Blitar masih dalam tahap pengembangan, daerah ini sudah memiliki beberapa motif batik. Motif-motif di daerah ini lebih banyak tampil dalam warna yang lembut. Bisa dipastikan, tidak lama lagi Blitar akan memiliki lebih banyak motif batik, sebab, saat ini banyak perajin batik Blitar yang sedang menimba ilmu tentang perbatikan di daerah Bantul, Yogyakarta. 5. Motif Batik Kalimantan
  • 17.
  • 18. Batik Kalimantan terkenal dengan nama sasirangan. Pada dasarnya, kain ini merupakan kain tenun tradisional yang motif-motifnya sama sekali berbeda dengan motif batik di daerah Jawa. Bahkan, hingga saat ini terdapat dua perbedaan pendapat. Ada yang mengatakan sasirangan adalah batik khas Kalimantan, ada juga yang berpendapat bahwa sasirangan berbeda dengan batik. Motif-motif batik di Kalimantan Selatan (yang lebih dikenal dengan sebutan kain sasirangan) meliputi motif dengan gambar-gambar abstrak. Dan motif batik di Kalimantan Tengah (yang dikenal dengan sebutan batik Benang Bintik), meliputi motif Elang, motif Balanga, dan motif Batang Garing. 6. Motif Batik Sulawesi
  • 19.
  • 20. Selama ini, batik identik hanya milik Jawa. Jangan salah. Indonesia Timur pun memiliki motif batik tersendiri. Bahkan, motif-motif batik yang ada di Indonesia Timur memiliki ciri khas yang sangat unik. Salah satunya adalah motif batik Sulawesi. Batik di Sulawesi Selatan memiliki motif batik Toraja, Makassar, dan Bugis. Batik-batik ini dibuat menggunakan teknik yang sama persis dengan pembuatan batik di daerah Jawa. Sebaliknya, batik-batik di Sulawesi Tengah menggunakan bahan baku yang didatangkan dari Jawa. Sentra pembuatan batik di daerah ini terutama berada di Palu. Motif-motif batik yang diciptakan di Palu adalah motif ukiran rumah adat, motif resplang, motif burung maleo, motif bunga cengkeh, dan motif bunga merayap. 7. Motif Batik Papua
  • 21.
  • 22. Corak dan motif batik Papua sangat diminati oleh turis lokal dan mancanegara, lho. Hal ini terjadi karena motif batik Papua benar-benar memiliki ciri khas tersendiri. Motif asmat dan motif patung pada batik Papua tampak sangat berbeda dari batik-batik yang dimiliki daerah lain. Sedangkan, motif cicak, motif buaya, dan motif berupa lingkaran-lingkaran besar adalah beberapa motif yang digunakan karena merupakan simbol keramat bagi masyarakat Papua. 8. Motif Batik Nusa Tenggara
  • 23.
  • 24. Motif batik yang terkenal dari Nusa Tenggara adalah batik Sasambo. Sasambo kependekan dari Sasak Samawa Mbojo, yang merupakan batik resmi di Nusa Tenggara Barat. Motif batik Sasambo dominan corak geometris. Ada bentuk segitiga, bujursangkar, juga garis- garis berornamen. Di Nusa Tenggara Timur, pada setiap pulau juga memiliki batik dengan motif tersendiri. Di Pulau Rote, motif daun adalah motif batik yang paling terkenal. Sementara, di Pulau Sumba, motif batik yang paling khas adalah motif hewan. Batik-batik di Nusa Tenggara ini merupakan batik tenun. Cara pembuatannya ada yang sama dengan teknik pembuatan batik Jawa, ada juga yang berbeda. 9. Motif Batik Bali
  • 25.
  • 26. sumber foto : http://anaimania-blog.blogspot.com/2012/06/cinta-indonesia.html Konon, batik Bali banyak dipasok dari tanah Jawa. Namun, Bali juga memiliki batik khas yang tidak ada atau tidak bisa diproduksi di daerah lain karena menggunakan teknik pembuatan yang sangat sulit. Motif-motif batik Bali antara lain adalah motif bat Motif larangan dari kalangan keraton merangsang seniman dari kaum saudagar untuk menciptakan motif baru yang sesuai selera masyarakat saudagar. Mereka juga mengubah motif larangan sehingga motif tersebut dapat dipakai masyarakat umum. Desain batik Sudagaran umumnya terkesan “berani” dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warna yang didominasi warna soga dan biru tua. Batik Sudagaran menyajikan kualitas dalam proses pengerjaan serta kerumitan dalam menyajikan ragam hias yang baru. Pencipta batik Sudagaran mengubah batik keraton dengan isen-isen yang rumit dan mengisinya dengan cecek (bintik) sehingga tercipta batik yang amat indah.
  • 27. 3. Batik Petani Batik yang dibuat sebagai selingan kegiatan ibu rumah tangga di rumah di kala tidak pergi ke sawah atau saat waktu senggang. Biasanya batik ini kasar dan kagok serta tidak halus. Motifnya turun temurun sesuai daerah masing-masing dan batik ini dikerjakan secara tidak profesional karena hanya sebagai sambilan. Untuk pewarnaan pun diikutkan ke saudagar. 4. Batik Belanda Warga keturunan Belanda banyak yang tertarik dengan batik Indonesia. Mereka membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif
  • 28. tokoh-tokoh cerita dongeng terkenal di sana. 5. Batik Jawa Hokokai Pada masa penjajahan Jepang di pesisir Utara Jawa lahir ragam batik tulis yang disebut batik Hokokai. Motif dominan adalah bunga seperti bunga sakura dan krisan. Hampir semua batik Jawa Hokokai memakai latar belakang (isen-isen) yang sangat detail seperti motif parang dan kawung di bagian tengah dan tepiannya masih diisi lagi, misalnya motif bunga padi. Marilah kita jaga semua kekayaan yang ada di negeri kita. Jangan sampai timbul lagi masalah yang sama seperti masalah Malaysia menghakpatenkan kekayan bangsa kita untuk negaranya. Mari kita lestarikan semua kekayaan di negeri kita.
  • 29. Menurut teknik  Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.  Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.  Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih. Menurut asal pembuatan Batik Jawa batik Jawa adalah sebuah warisan kesenian budaya orang Indonesia, khususnya daerah Jawa yang dikuasai orang Jawa dari turun temurun. Batik Jawa mempunyai motif-motif yang berbeda-beda. Perbedaan motif ini biasa terjadi dikarnakan motif-motif itu mempunyai makna, maksudnya bukan hanya sebuah gambar akan tetapi mengandung makna yang mereka dapat dari leluhur mereka, yaitu penganut agama animisme, dinamisme atau Hindu dan Buddha. Batik jawa banyak berkembang di daerah Solo atau yang biasa disebut dengan batik Solo. Motif Batik  Batik Tiga Negeri
  • 30.  Batik Jawa Hokokai, 1942-1945  Batik Buketan asal Pekalongan dengan desain pengaruh Eropa  Batik Buketan  Batik Lasem Batik Madura adalah salah satu bentuk seni budaya, batik tulis Madura banyak diminati dan populer dengan konsumen lokal dan internasional. Dengan bentuk khas dan motif batik tulis Madura memiliki keunikan sendiri untuk konsumen. Gaya dan berbagai unik dan bebas, sifat
  • 31. pribadi produksinya dilakukan di unit, mereka masih mempertahankan produksi tradisional, yang ditulis dan diolah dengan cara tradisional. Batik Tulis Madura Kebanyakan orang mengenal batik tulis Madura dengan karakter yang kuat, yang dicirikan oleh bebas, dengan warna yang berani (merah, kuning, hijau muda). Tapi jarang yang mengetahui bahwa batik Madura mungkin telah lebih dari seribu motif dan paling terkemuka di pasar batik di indonesia maupun mancanegara. Sejarah mencatat produsen batik Madura yang cukup terkenal. Apa yang membuatnya menjadi seperti itu, mungkin karena kedua komoditas tersebut merupakan bagian integral dari tradisi masyarakat mereka sendiri. Pada dasaranya, Batik dengan berbagai bentuk dan pola, apakah itu batik Madura, batik pekalongan, batik Jawa, batik jogja, solo batik dan batik-batik daerah lain budaya tinggi adalah karya seni yang perlu dipertahankan, dilestarikan, dikembangkan sehingga menjadi aset berharga bangsa ini di mata internasional. Di Pulau Madura sendiri sudah sejak lama dikenal sejumlah sentra kerajinan batik. Misalnya di Kabupaten Pamekasan, sejak jaman dulu banyak perajin dan pengusaha batik bermukin dan mengembangkan usaha batiknya di wilayah tersebut. Sampai saat ini Kabupaten Pamekasan
  • 32. dikenal sebagai salah satu sentra industri kerajinan Batik di Pulau Madura. Karena, dibandingkan dengan kabupaten-kabupten lain di Pulau Madura, Kabupaten Pamekasan inilah yang paling banyak dihuni para perajin dan pengusaha batik. Tradisi mengenai kain batik yang tertanam cukup kuat di kalangan masyarakat Madura telah membuat budaya membatik dan memakai kain batik terpelihara dengan baik di kalangan mereka. Bahkan ketika kain batik belum sepopuler seperti dewasa ini, masyarakat Madura tetap memproduksi dan mengenakan pakaian batik, karena batik merupakan bagian dari adat dan budaya mereka sehari-hari. Kini ketika kain batik sudah begitu populer dan memasyarakat, para perajin dan pengusaha batik di Pulau Madura semakin bergairah dalam memprodusi kain batik. Dan salah satunya kayanabatik yang merupakan salah satu produsen batik yang selalu menghadirkan motif-motif terbaru dan batik tulis madura yang mudah di jangkau. Motif Motif batik Jombang “merah” Pada awalnya motif batik Jombang menggunakan motif alam sekitar, yaitu dengan motif bunga melati, tebu, cengkeh, pohon jati dan lain sebagainya. Setiap motif yang diciptakan biasanya
  • 33. diberi nama, seperti cindenenan, peksi/burung hudroso, peksi manya dan turonggo seto (kuda putih). Kemudian Ibu Hj. Maniati bersama Ibu Bupati kabupaten Jombang (isteri Bupati/DO), bersepakat/setuju bahawa “Motif Batik Tulis Khas Jombang” diambil dari salah satu relief Candi Arimbi yang terletak di desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang. Candi Arimbi merupakan candi peninggalan kerajaan Majapahit. Motif batik Jombang “hijau” Pada penghujung tahun 2005, penulis bertemu dengan Bapak Bupati Jombang untuk membicarakan motif batik khas Jombang. Dimana motif batik ini akan digunakan sebagai seragam para pegawai kabupaten Jombang. Ketika itu Bapak Bupati menunjukkan dua buah baju batik dengan motif relief Candi Arimbi. Baju tersebut bermotif batik warna merah dan yang satu lagi bermotif batik warna hijau. Untuk seragam pegawai di Jombang lebih baik menggunakan baju batik yang motifnya berwarna merah dan Bapak Bupati menyetujuinya. Motif batik Jombang lainnya
  • 34. Penjelasan tentang batik Jombang dijelaskan juga oleh Ibu Kusmiati Slamet bahwa motif batik Jombang menggunakan motif dengan khas paten relief Candi Rimbi, yaitu model candi yang melambangkan pintu gerbang masuk Kerajaan Majapahit. Sedang motif yang dikembangkan berupa motif tawang dan kaning dengan warna dasar yang menekankan pada kehijauan dan kemerahan yang melambangkan kota Jombang (ijo abang (hijau merah)). Batik Jepara mengunakan motif[3] batik Jepara dengan ukiran kayu Jepara. Sebagian motif yang dipamerkan ternyata terinspirasi dari corak ukir Jepara. Misalnya:  Motif Parang Poro Parang Poro (singkatan dari Parang Motif Batik Penting Tapi Ternyata Tak Sekedar Motif Jeporo) yang disusun miring dan berupa stilisasi ranting dan dedaunan yang saling berkaitan ternyata digali dari corak ukir Jepara. Makna motif ini adalah hidup saling membutuhkan.  Motif Lung-Lungan Begitu juga motif lung-lungan, terinspirasi dari motif relief ukir Jepara yang ada di Desa Senenan.  Motif Kembang Setaman Motif Kembang Setaman berupa motif ulir yang dihiasi bunga aneka warna dan kupu-kupu, yang menggambarkan harmoni keindahan taman bunga.  Motif Elung Bimo Kurdo
  • 35. Motif Elung Bimo Kurdo berupa bentuk lung yang besar-besar, yang diilhami MOTIF BATIK PENTING TAPI TERNYATA TAK SEKADAR MOTIFdari tokoh pewayangan Bima, serta menunjukkan karakter agung, kokoh dan wibawa Bima.  Motif Sido Arum Motif Sido Arum merupakan motif yang diilhami dari motif-motif klasik yang sudah ada seperti Sido Mukti, Sido Pangkat, dan semacamnya. Motif ini mengandung pesan agar derajat pangkat bermanfaat bagi kehidupan.  Motif Sekar Jagat Bumi Kartini Motif ini terinspirasi dari motif Sekar Jagat yang sudah ada namun terdapat nuansa yang berbeda pada garis pembatasnya yang berupa stilisasi bunga melati. Harapan simboliknya, batik yang a Rabu, 26 Oktober 2011 MOTIF BATIK NUSANTARA Batik merupakan salah satu kekayaan bangsa kita yang tak ternilai harganya. Corak batik ini patut kita banggakan sebagai aset bangsa yang tak kan pernah hilang. Ciri Khas Batik akan menjadi Trend Senter di daerahnya masing-masing. Berikut ini berbagai macam motif batik nusantara. 1. Motif Batik Solo
  • 36. Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”. Batik Solo menguarkan aura megah dan kesan anggun. Tidak semata-mata karena paduan warna dan lekuk motifnya, melainkan makna yang terkandung di balik setiap motif itu. Dalam sejarah, hanya di wilayah Jawa, tepatnya di Solo dan Jogjakarta, batik masuk ke ranah kekuasaan. Motif- motif batik khusus dibuat untuk raja dan kalangan keraton. Selain motif, warna soga (kecokelatan) yang menjadi ciri khas batik Solo, dan kemudian disebut sebagai batik Sogan ini, memiliki arti “kerendahan hati, bersahaja” menandakan kedekatan dengan bumi, alam, yang secara sosial bermakna dekat dengan rakyat. Di antara beragam motif yang ada, ditemukan lima motif khas batik Solo, yang menarik untuk diperhatikan. Selamat menikmati! a. Sido Asih
  • 37. Motif geometris berpola dasar bentuk-bentuk segi empat ini memiliki arti keluhuran. Saat mengenakan kain Sido Asih, berarti seseorang mengharapkan kebahagiaan hidup. Motif ini dikembangkan setelah masa pemerintahan SISKS PB IV di keraton Surakarta. b.Ratu Ratih Nama motif ini diambil dari kata "Ratu Patih" yang berarti seorang raja yang memerintah didampingi oleh perdana menterinya, karena usia yang masih sangat muda. Motif batik yang
  • 38. menggambarkan kemuliaan, dan hubungan penggunanya dengan alam sekitar ini, mulai dibuat pada masa pemerintahan SISKS Pakoeboewono VI di tahun 1824 c. Parang Kusuma Parang adalah motif diagonal, berupa garis berlekuk-lekuk dari sisi atas ke sisi bawah kain. Sedangkan Kusuma berarti bunga. Motif Parang Kusuma ini menjelaskan penggunanya memiliki darah raja (keturunan raja) atau disebut sebagai darah dalem. Motif batik ini berkembang pada masa pemerintahan Ingkang Panembahan Senopati di Kerajaan Mataram pada abad ke - 16. d. Bokor Kencana
  • 39. Sebuah motif geometris berpola dasar berbentuk lung-lungan yang mempunyai makna harapan dan keagungan, kewibawaan. Motif ini untuk pertama kalinya dibuat untuk dikenakan PB XI. e. Sekar Jagad Sekar berarti bunga dan jagad adalah dunia. Paduan kata yang tercermin dari nama motif ini adalah “kumpulan bunga sedunia”. Motif ini merupakan perulangan geometris dengan cara ceplok (dipasangkan bersisian), yang mengandung arti keindahan dan keluhuran kehidupan di dunia. Motif ini mulai berkembang sejak abad ke-18. 2. Motif Batik Jogjakarta
  • 40. a.Motif Ceplok Ceplok Yogya Parang Ceplok Grompol
  • 41. Ceplok Motif Keluarga Ceplok mencakup berbagai macam desain geometris, sering didasarkan pada mawar melingkar, bintang atau bentuk kecil lainnya, membentuk pola simetris keseluruhan pada kain Grompol berarti untuk berkumpul bersama. Sering dipakai untuk upacara pernikahan, pola melambangkan datang bersama-sama dari sebuah pernikahan yang harmonis, untuk anak-anak, keberuntungan, dan kebahagiaan. b. Motif Kawung Kawung Kawung Kawung adalah salah satu desain tertua, dan diperuntukkan bagi keluarga kerajaan. Ini merupakan lintas-bagian dari buah aren kelapa, dan beberapa mengatakan silang di antara empat oval mengacu pada sumber energi universal. Meskipun ada banyak variasi, struktur dasar adalah kelompok dari empat lingkaran atau oval hampir menyentuh satu sama lain, dibaringkan di atas kain dalam simetri geometris.
  • 42. c. Motif Parang Parang Gendreh Parang Tuding
  • 43. Parang Rusak Kadang-kadang disebut sebagai keris atau pola pedang oleh orang luar, oleh orang Jawa disebut motif Parang Lidah api, atau lidah api. Parang adalah salah satu yang paling kuat dari motif batik dengan garis diagonal kuat paralel. Ada ratusan variasi, dari 2cm kecil di Parang Klithik sampai yang terbesar di 8cm atau lebih di Parang Barong. Parang Barong Di masa lalu, Parang Barong adalah pola suci hanya dikenakan oleh raja. Motif mengingatkannya untuk menjaga dirinya sendiri hati-hati sehingga dia akan menjadi penguasa, yang bertanggung jawab jujur dan adil. Parang Rusak Lain dari desain Parang dipakai oleh keluarga kerajaan pada acara-acara kenegaraan, Parang Rusak melambangkan melawan internal manusia melawan kejahatan dengan mengendalikan keinginan mereka sehingga mereka yang bijaksana, karakter yang mulia akan menang. d. Mortif Lereng
  • 44. Lereng Udang Liris Mengacu pada baris diagonal dari pola di antara motif parang. Selain itu, pola banyak yang hanya deretan garis diagonal sempit yang dipenuhi dengan seluruh array pola kecil. Para Liris Udang, sekali lagi, salah satu pola yang lama disediakan untuk istana raja, adalah salah satu lebih terkenal dari motif-motif ini. Udang Liris atau hujan ringan melambangkan kesuburan, harapan untuk kemakmuran, tekad, untuk memiliki keberanian untuk melaksanakan apa yang penting bagi bangsa dan rakyatnya. e. Motif Nitik
  • 45. Nitik Randu Seling Nitik Kembang Jeruk Motif nitik di antara pola batik tertua dan kain patola terinspirasi oleh tenun dibawa oleh para pedagang dari Gujarat, India lama lalu. Desain geometrik dibuat dengan titik-titik kecil dan strip meniru kain tenun asli. f. Motif Truntum Motif Truntum Motif Truntum dipakai oleh orang tua dari pasangan pengantin pola Truntum.
  • 46. g. Motif Semen Semen Garuda, Yogya Semen Sido Mukti, Yogya
  • 47. Semen Sido Asih Semen, berdasarkan kata semi, yang berarti untuk tumbuh atau tumbuh, adalah non-geometris pola terinspirasi oleh alam. Dipenuhi dengan bergaya batang, bunga, daun, pegunungan, dan hewan, desain kelompok ini sangat penting bagi royalti pada kesempatan khusus, serta masyarakat umum di penggunaan sehari-hari. Garuda, burung pria-mistik dalam mitologi Hindu, yang membawa Wisnu melalui langit, sering digambarkan dalam desain Semen dengan sepasang, tunggal atau dari sayap (Lar) atau sayap dan ekor (Sawat). Sering dikaitkan dengan pola Semen, bentuk sayap juga ditemukan dengan motif Parang dan Ceplok. h. Motif Isen Mengisi pola isen disebut sangat karakteristik dari Indonesia, khususnya Jawa, batik. Halus diberikan dalam garis lilin, ini desain kecil menambahkan kedalaman dan keindahan harmonis untuk kain keseluruhan.
  • 48. Sumatra 1. Batik Aceh Batik Aceh mengeluarkan warna-warna yang cenderung berani, merah, hijau, kuning, merah muda. Biasanya motif batik Aceh yang tertera pada kain melambangkan falsafah hidup masyarakatnya. Motif pintu misalnya, menunjukkan ukuran tingi pintu yang rendah. Motif tolak angin menjadi perlambang banyaknya ventilasi udara di setiap rumah adat, motif ini mengandung arti bahwa masyarakat Aceh cenderung mudah menerima perbedaan. Motif bunga jeumpa-bunga kantil, diambil karena banyak terdapat di aceh. Kuatnya pengaruh islam juga turut mewarnai motif-motif batik diantaranya ragam hias berbentuk sulur, melingkar, dan garis. 2. Batik Bengkulu Kain Besurek, Batik Kanganga (Batik Rejang Lebong). Kain Besurek memiliki motif khas yang bernuansa kaligrafi Jambi dan Cirebon. Adopsi ini akhirnya membentuk sebuah desain batik khas Bengkulu. Batik Kanganga memiliki motif khas yaitu berupa huruf asli Rejang. Motif kain besurek yang bertuliskan huruf arab yang dapat dibaca, kain ini sangat sakral, terutama pada pemakaian kain upacara adat pengantin dan untuk menutupi mayat. Kain jenis ini biasanya berbentuk kerudung wanita calon pengantin yang digunakan untuk upacara ziarah ke makan para leluhur. Kain jenis ini tidak boleh dipergunakan secara sembarangan. 3. Batik Jambi Batik Kerinci (daerah Barat Jambi). Kain dasar batik Jambi diberi pewarna alami dari tanaman dan buah-buahan seperti getah kayu dan saga. Warna khas : merah, kuning, biru, hitam. Motif batik Jambi pada umumnya diambil dari alam, seperti tumbuhan, hewan dan aktivitas sehari-hari warga Jambi. Motifnya satu-satu atau biasa disebut ceplokan. Motif batik Jambi yang sangat terkenal adalah motif kapal sanggat, kuau berhias, durian pecah, merak ngeram, tampok manggis. 4. Batik Padang. Warna batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Polanya Banyumasan, Indramayuan, Solo, Yogya. 5. Batik Riau, Di Riau ada batik Batik Selerang yang sayangnya kabarnya sudah menghilang dan Batik Tabir. Batik Tabir warnanya lebih terang dan cerah seperti merah, kuning, hijau. Corak dan motif batik
  • 49. Riau adalah bunga bintang, sosou, cempaka, kenduduk Itu sekilas tentang batik di Sumatera. Bagaimana di Jawa? Ups, jangan ditanya lagi. Katanya, batik terlahir di tanah Jawa. Perempuan- perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif bagi perempuan. _____________________________________________________ Jawa Barat 1. Batik Banyumas Batik Banyumas biasa sering disebut dengan batik Banyumasan. Warna khas batik Banyumasan yaitu coklat gelap. Batik Banyumasan juga dominan dengan warna hitam dan kuning keemasan Typical batik Banyumasan terinspirasi dari gaya batik Yogya, Solo dan Lasem. Kain batik Banyumasan yang asli dicap bolak-balik. 2. Batik Ciamis Sedangkan untuk motif Batik Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan. 3. Batik Cirebon Di Cirebon terdapat Batik Pesisiran, Batik Keratonan dan Batik Trusmi. Warna kain secara garis besar cerah dan ceria, merah, pink, biru langit, hijau pupus. Warna batik tradisional terpusat pada tiga warna yaitu krem, hitam, dan cokelat. Batik Keratonan biasanya berwarna coklat soga atau keemasan. Batik Pesisir dipengaruhi oleh budaya Cina. Motifnya lebih bebas, melambangkan kehidupan masyarakat pesisir yang egaliter. Motifnya banyak ditandai dengan gambar flora dan fauna seperti binatang laut dan darat, ikan, pepohonan, daun daunan. Batik Pesisiran : Batik bethetan Kedung Wuni Pekalongan, Motif Sarung Cirebonan, Bethetan Demak. Batik keraton dipengaruhi oleh Hindu dan Islam. Motifnya cenderung berupa batu-batuan (wadas), kereta singa barong, naga seba, taman arum dan anyam alas. Batik Keratonan : Motif Ganggang . Dua motif Cirebon yang terkenal adalah Corak Singa Wadas dan Mega Mendung. Motif Singa Wadas adalah corak resmi kesultanan Cirebon (Kasepuhan) yang memperlihatkan bentuk Singa Barong dari keraton Kasepuhan. Motif ini kental dengan warna coklat, hitam dan krem. Motif Mega Mendung yang tidak ditemui di daerah lain, yaitu motif berbentuk awan yang bergumpal-gumpal yang biasanya membentuk bingkai pada gambar utama. Motif ini mendapat pengaruh dari keraton-keraton di Cirebon. Motif ini kaya akan warna merah, biru, violet, dan keemasan. 4. Batik Garut atau Garutan Warna cerah dan penuh pada sisi lainnya, menjadi ciri khas batik Garutan. Didominasi warna dasar krem atau gading (gadingan), biru, dan soga agak merah. Adanya warna ungu pada corak / desain batik garutan. Motif batik Garutan adalah Limar, Merak Ngibing yang menggambarkan sepasang burung merak sedang menari. Kemudian ada corak bulu ayam yang memperlihatkan ekor ayam yang panjang dan dilengkung setengah lingkaran. Selain itu, ada juga lereng adumanis, lereng suuk, lereng calung, lereng daun, cupat manggu, bilik, sapu jagat, lereng peteuy dan lainnya. Motif-motif
  • 50. yang dihadirkan berbentuk geometrik sebagai ciri khas ragam hiasnya. Bentuk-bentuk lain dari motif batik Garut adalah flora dan fauna. Bentuk geometrik umumnya mengarah ke garis diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat. 5. Batik Indramayu : Batik Dermayon , Batik Paoman Awalnya Batik Paoman hanya memiliki dua warna, yakni warna kain dan warna motif. Warna motif pun masih tradisional, seperti biru tua atau coklat tua. Kini warna-warna pada Batik Paoman lebih beragam. Ciri yang menonjol dari Batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna diungkap secara datar, dengan banyak lengkung dan gari-garis yang meruncing (riritan), latar putih dan warna gelap dan banyak titik yang dibuat dengan teknik cocolan jarum, serta bentuk isen-isen (sawut) yang pendek dan kaku. Motif wadasan, iwak ketong, parang rusak. Motif-motif batik di Indramayu, banyak mendapat pengaruh besar dari gambar atau kaligrafi dari kawasan Arab, Cina atau daerah Jawa Tengah/Jawa Timur. Mayoritas motif batik yang digunakan pada Batik Indramayu menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut. Beberapa motif batik yang mencirikan motif Batik Pesisir khas Indramayu di antaranya adalah Etong (ikan, udang, cumi, kepiting, dll), Kapal Kandas, Ganggeng (ganggang laut), Kembang Gunda (tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), dan Loksan. Motif batik khas Indramayu juga ada yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti Motif Swastika, Motif Merak Ngibing, Motif Kereta Kencana, dan Motif Jati Rombeng. Ragam hias geometris pada Batik Indramayu, antara lain: banji, kembang kapas, sijuring, pintu raja, obar-abir dan kawung. 6. Batik Sumedang atau Batik Kasumedangan Dengan warna kain merah, motif batik Kasumedangan yaitu berpola ceplokan motif utama pada latar vertikal, horisontal atau polos, dan menemukan makna-makna simbolis dari motif-motif tersebut. 7. Batik Tasikmalaya : Batik Tasikan, Batik Karajinan (Wurug), Batik Sukaraja/Sukapura (Batik tulis khas tasikmalaya) Warna dasar kain merah, kuning, ungu, biru, hijau, orange dan soga. Dan warnanya cerah namun tetap klasik dengan dominasi biru. Batik Sukapura : berciri khas warna merah, hitam, coklat. Motifnya kental dengan nuansa Parahyangan seperti bunga anggrek dan burung, selain itu ada juga motif Merak-ngibing, Cala-culu, Pisang-bali, Sapujagat, Awi Ngarambat. Batik Tasik memiliki kekhususan tersendiri yaitu bermotif alam, flora, dan fauna. Batik Tasik hampir sama dengan Batik Garut hanya berbeda dari warna, Batik Tasik lebih terang warnanya. Oh iyah, di Banten juga ada batiknya sendiri. Hampir saja saya terlupakan untuk menjelaskannya. 8. Batik Banten Motif khas Banten yaitu motif datulaya, dasar belah ketupat berbentuk bunga dan lingkaran dalam figura sulur-sulur daun dengan warna dasar biru, variasi motif pada figura sulur-sulur daun berwarna abu-abu pada dasar kain warna kuning. Sebenarnya ada 75 ragam hias batik Banten tang berbentuk tumpal dan belah ketupat, namun sekarang hanya 12 motif yang diproduksi yaitu : datulaya, pamaranggen, pasulaman, kapurban, pancaniti, mandalikan, pasepen, surasowan, kawangsan, srimanganti, sabakingking, dan pejantren.
  • 51. Datulaya berasal dari kata Datu dan Laya. Datu berarti pangeran dan Laya adalah tempat tinggal Yuuk kita pindah ke Jawa Tengah, jangan bosan yah untuk terus menyimak. Di Jawa Tengah ada batik Brebes atau dikenal dengan nama batik salem, batik Karanganyar, batik Klaten, batik Lamongan, batik Lasem, batik Pekalongan, batik Purworejo, batik Semarang, batik Solo, batik Sragen dan batik Tegal. _____________________________________________________ JawaTengah 1. Batik Karanganyar. Sejarah dan pengembangannya batik di Kabupaten Karanganyar mengalami perkembangan yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. 2. Batik Lasem Batik Tiga Negeri Warna dasar kain beige, kuning. Dengn kombinasi warna corak merah, biru, kuning, hijau. Corak atau motifnya flora, fauna, naga 3. Batik Pekalongan Warna kain beragam dan cerah, merah, kuning, hijau, biru, merah muda, dll. Warna Batik Pekalongan yg pertama kali muncul adalah warna merah bata dan coklat. Motif batik Pekalongan kuno adalah motif yang dipakai saat pertama kali batik Pekalongan muncul. Motif ini biasanya berbentuk tentara Belanda atau orang Belanda dengan segala atributnya, atau bahkan berbentuk motif tank tentara. Motif Pekalongan sekarang lebih cenderung ke motif bunga atau biasa masayarakat menyebutkan motif buketan. 4. Batik Semarangan Didominasi warna coklat dan hitam, kuning dan hijau dengan motif sarung kepala pasung 5. Batik Solo Batik Saudagaran Didominasi warna soga (coklat) dan biru tua. Motif batik Solo adalah sidomukti, sidoluruh, lereng. Motif batik Kebumen adalah pohon-pohon, burung-burungan. Motif-motif yang dilarang dibuat atau motif larangan adalah : motif Parang Barong, Parang Rusak dan Udan Liris. Desain batik saudagaran terkesan berani dalam pemilihan bentuk, stilisasi atas benda-benda alam atau satwa, maupun kombinasi warnanya. Batik saudagaran muncul di daerah Surakarta dan Yogyakarta. 6. Batik Tegal Batik Tegalan Warna dasar kain hitam dan putih. Batik tegalan didominasi warna coklat dan biru. Ciri khas lain batik Tegalan adalah berwarna-warni. Corak gambar atau rengrengan besar dan melebar. Motifnya banyak mangadaptasi dari aneka flora dan fauna disekitar kehidupan
  • 52. masyarakat di kota Tegal. Motif Grudo (Garuda) dengan warna terang yang mempertontonkan bentuk-bentuk sayap burung garuda dan motif Gribigan dengan bentuk khas anyaman bambu dalam warna agak gelap. Motif lainnya seperti kuku macan, tapak kebo, beras mawur, ukel, batu pecah, kotakan, cecek awe, tambangan, grandilan, sawo rembet, buntoro, karung jenggot, kopi pecah, corak daun teh, poci, cempaka putih, benang pedhot, mayang jambe. 7. Batik Yogyakarta Batik Tha Thit (Gunung Kidul), Batik Geringsing (Dusun Pijenan), Batik Bantulan (Bantul) Warna dasar kain putih, motif kain didominasi warna coklat tua,dan hitam. Sedangkan Batik Tulis Giriloyo kainnya berwarna dasar hitam. Ada 400 motif batik khas Yogyakarta. Motif batik klasik Yogya yaitu motif parang, motif geometri, motif banji, motif tumbuhan menjalar, motif tumbuhan air, motif bunga, motif satwa dalam alam kehidupan, babon angrem, mendut, wahyu tumurun, pisang bali, dll. Motif yang biasa dipergunakan :seperti sido asih, keongan, ciptoning, keleng alus, sidomulyo, mukti, sidomukti. Motif yang dilarang dibuat atau batik larangannya adalah : motif semen seperti semen ageng dan ragam hias peksi huk _____________________________________________________ Jawa Timur 1. Batik Banyuwangi Batik Gajah Uling Dasar kain berwarna putih dengan motif gajah uling. Gajah uling dari kata gajah dan uling yaitu sejenis ular yang hidup di air, semacam belut. Ciri itu berbentuk seperti tanda tanya yang secara filosofis merupakan bentuk belalai gajah dan sekaligus bentuk uling. Motif lain yang terdapat pada kain batik Banyuwangi yaitu kupu - kupu, suluran (sejenis tumbuhan laut), manggar (buah pinang/bunga kelapa) 2. Batik Madura Batik Tanjungbumi, Batik Genthong, Batik Tulis Kristal Warna yang digunakan kebanyakan diambil dari alam. Untuk warna merah hati diambil dari tanaman kaktus, hijau tua dari pohon mondo, serta warna hitam yang merupakan campuran dari warna merah, hijau dan merah Batik Madura mengandalkan corak bunga yang unik dengan daun-daunan. Di daerah ini terdapat beberapa motif batik tertua yakni ramok, tasikmalaya, sebar jagab, rumput laut, okel dan panji lintrik. 3. Batik Mojokerto Batik Kalangbret Dasarnya berwarna putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Batik Majan dan Simo, warna babarannya merah menyala 4. Batik Pacitan: Batik Parikesit Batik tulis khas Pacitan tergolong jenis klasik seperti motif sidomulyo, sekar jagat, semen romodan kembang-kembang.
  • 53. 5. Batik Ponorogo Batik Cap Mori Biru (Batik Kasar) Yang membuat batik ponorogo terkenal adalah karena pewarnaan nilanya yang tidak luntur. Motif batik Ponorogo adalah ragam hias burung dan bunga 6. Batik Sidorajo Corak batik Sidoarjo mengandalkan warna kuning dan merah bata 7. Batik Tuban Batik Gedog Warna batik Gedog agak kegelap gelapan. Motif batik didominasi motif burung dan bunga. Motif batik Gedog yaitu panjiori, kenongo uleran, ganggeng, panji krentil, panji serong, dan panji komang. Tiga motif terakhir dahulu hanya dipakai oleh pangeran dan batik motif panji krentil berwarna nila diyakini dapat menyembuhkan penyakit. 8. Batik Tulungagung Berwarna sogan (coklat) dan biru tua (wedelan). Dengan motif Lung (tumbuhan) dan bunga dengan latar atau dasa cecek yang merupakan ciri khas Batik Tulungagung. Ragam hias batik khas daerah Tulungagung adalah motif perpaduan dari motif truntum dengan motif ceplok atau kotang. Sehingga merupakan motif baru.