Seminar ini akan menyajikan macam-macam Industri Kreatif yang ada di Indonesia, sehingga para mahasiswa lebih mengenal macam-macam industri kreatif dan peluangnya dalam dunia Industri. Disisi lain mahasiswa Teknik Industri dapat mengembangkan skill dalam membuat sebuah simulasi bisnis tentang Industri Kreatif. Hasil yang dicapai dari seminar ini ialah bertambahnya minat mahasiwa terhadap industri kreatif, dan mahasiswa dapat merancang sebuah model bisnis yang memiliki daya saing tinggi dalam Industri Kreatif.
Batik tulis bakaran berani menjawab tantangan dunia
PERKEMBANGAN BATIK INDONESIA
1. PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF BATIK DI INDONESIA Peluang Bisnis dan Tantangannya
Disampaikan pada seminar “Pemodelan Sistem Value Chain Industri Kreatif di Indonesia” Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, tanggal 7 Oktober 2014
Oleh: Masiswo Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB)
2. Setelah United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (UNESCO) mengukuhkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009, semakin menguatkan eksistensi batik Indonesia di dunia internasioanl.
Kreativitas merupakan kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru serta menemukan cara- cara baru dalam menjawab masalah dan peluang.
Memikirkan hal-hal baru perlu diikuti tahapan membentuk ide, dengan memperhatikan potensi sumber daya.
I.
PENGANTAR
3. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan baku dan atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi termasuk jasa industri (UU nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian)
Industri kreatif merupakan sebuah proses binis yang mengembangkan hal-hal baru dan atau dengan cara-cara baru, dengan modal utamanya adalah sumber daya manusia, ide, kreativitas dan inovasi.
Industri kreatif adalah Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut (Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025, Departemen Perdagangan, 2008)
4. II. BATIK SEBAGAI INDUSTRI KREATIF
Industri batik membutuhkan bahan baku, tenaga kerja, teknologi peralatan, pemasaran
Inovasi teknologi (peralatan untuk mendesain, membatik, mewarna)
Batik membutuhkan kreatifitas dalam hal penciptaan desain motif dan produk
Standardisasi (Undang-undang Ri Nomor 20 Tahun 2014 Tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian) bidang industri batik
5. Difinisi BATIK Menurut Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dalam rapat konsensus 6 desember 2013
Batik adalah kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna.
Jenis batik ada 3:
1.Batik tulis
2.Batik cap
3.Batik kombinasi (Tulis dan Cap)
6. Hubungan Batik Dengan Penciptaan Seni Ornamen/Hias Dan Motif
Penciptaan erat kaitannya dengan kreatifitas dan inovasi
Seni adalah ekspresi yang dituangkan dalam produk buatan manusia dapat berupa batik, tenun, lukis dan hasil seni lainnya.
Ornamen atau ragam hias terdiri dari berbagai jenis motif.
Motif digunakan sebagai penghias sesuatu (produk) yang ingin kita hiasi.
7. Motif Batik
Adalah rangkaian ragam hias yang mewujudkan batik secara keseluruhan dan memberikan makna (Menurut Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) dalam rapat konsensus 6 desember 2013)
8. Penggolongan Motif Batik
Motif batik tradisional motif batik yang ornamennya digambar lengkap dengan ornamen pokok, ornamen pengisi, dan isen-isen.
Motif batik dinamis motif batik yang ornamen- ornamennya tiruan dari ornamen-ornamen tradisional yang ditrasformasi menjadi bentuk-bentuk baru, dan tidak terikat oleh penempatan isen.
Motif batik bebas (ekspresi pribadi) seperti batik painting. motif yang lebih menekankan pada ekspresi jiwa pembuatnya, yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk ornamen yang biasa didapat pada motif batik tradisional ataupun dinamis beserta isen-isennya.
Sumber Sewan Susanto “Seni Kerajinan Batik Indonesia” 1980
9. Batik Masa Penjajahan Belanda
Warga keturunan Belanda membuat motif sendiri yang disukai bangsa Eropa, dikenal sebagai Batik Belanda antara 1840 dan 1940. Motifnya berupa bunga-bunga Eropa, seperti tulip dan motif tokoh-tokoh cerita dongeng bangsa Eropa. Contoh motif cinderella, snow white.
10. Batik Masa Penjajahan Jepang
Batik Djawa Hokokai diproduksi di Pekalongan 1942-1945 muncul setelah perang dunia II. Dampak perang itu terjadi pendudukan Jepang di Indonesia. Contoh motif pola pagi sore, motif bunga sakura, kupu-kupu.
11. III. SEBARAN INDUSTRI KREATIF BATIK DI INDONESIA
Industri Kecil Menengah (IKM) batik sekitar 50.000 unit 2012 (http://www.kemenperin.go.id/artikel/ Suara Karya)
Industri batik sudah banyak tersebar di daerah Jawa tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Madura, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua.
12. Batik Daerah Yogyakarta
Batik di yogyakarta dan atau Surakarta terkait erat dengan sejarah kerajaan Mataram Islam. Contoh Motif batik yogyakarta adalah motif Sidomukti.
13. Motif Batik Cirebon
Motif batik daerah khas Cirebon yaitu Mega Mendung atau Awan-awanan, peksi naga liman. Pada motif ini bisa dipandang baik dalam wujud ataupun warnanya bergaya selera cina. Motif mega mendung melambangkan pembawa hujan yang di nanti-natikan untuk pembawa kesuburan, serta pemberi kehidupan.
14. Batik Daerah Lasem
Sekitar abad ke-19, batik Lasem terkenal ragam hias burung hong (phoenix) berekor panjang dikelilingi bermacam-macam flora.
15. Batik Daerah Kudus
Motif yang dibuat di kudus meliputi motif kapal kandas, parijoto
16. Batik Daerah Demak
Sekitar tahun 1920-an, batik sisik menjadi usaha rumahan yang cukup menonjol di Demak, dengan sentra usaha terbesar di Kec. Wedung.
17. Batik Daerah Blora
Batik di Blora muncul sekitar tahun 2008, melalui lomba batik. contoh motif batik daun jati, jual sate, pompa minyak.
18. Batik Daerah Pekalongan
Sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800, data yang tercatat di Deperindag, motif batik itu ada yang dibuat 1802, seperti motif pohon kecil berupa bahan baju. Motif asli Pekalongan adalah motif jlamprang, yaitu suatu motif semacam nitik yanh tergolong geometris.
19. Batik Daerah Indramayu
Batik Indramayu termasuk dalam jenis Batik Pesisiran. Objek flora fauna budaya pesisir menjadi motif batik, terkenal dengan teknik cocohan (melubangi kain dengan sisir jarum/complongan).
20. Batik Daerah Tegal
Termasuk batik pesisiran, yang mengangkat motif flora-fauna.
21. Batik Daerah Nusa Tenggara Barat
Batik NTB bermotifkan budaya daerah setempat.
22. Batik Daerah Jambi
Contoh Motif kapal sangat, biji timun, bunga matahari
23. Batik Daerah Banyuwangi
Pada tahun 1633 Sultan Agung melakukan usaha penyerangan ke wilayah timur, yaitu wilayah Blambangan, Panarukan, dan Blitar. Tahun 1636–1639, ujung Timur, Blambangan berhasil ditaklukan. Budaya membatik masuk ke Banyuwagi. Motif batik banyuwangi antara lain gajah oling, kangkung setingkes.
24. Batik Daerah Papua
Batik Papua mengangkat ornamen tradisional dan kekayaan alam lokal, seperti motif burung cendrawasih
26. IV. PELUANG DAN TANTANGAN INDUSTRI KREATIF BATIK
Peluang industri kreatif batik
Industri batik masih potensial untuk ditumbuhkembangkan karena secara modalitas keuangan tidak membutuhkan investasi yang besar.
Di setiap daerah mempunyai ragam budaya dan kekhasan seni hias untuk diaplikasikan ke produk batik dengan teknologi yang sederhana.
Pangsa pasar dalam negeri yang cukup luas, kerena berpenduduk 237 641 326 jiwa pada tahun 2010 (Sumber Badan Pusat Statistik).
Ekspor batik Indonesia meningkat dari 32 juta dolar AS pada 2008 menjadi 300 juta dolar AS pada 2013 (http://www.republika.co.id/berita/ekonomi).
27. Tantangan Industri Kreatif Batik
Tantangan, banyak produk impor tekstil yang bermotif menyerupai batik (cina) membanjiri pangsa pasar Indonesia, maka perlu peningkatan kualitas produk batik dalam negeri dan pembatasan impor tekstil.
Problematika tentang pengkombinasian teknik printing/sablon dengan teknik batik serta produk yang secara keseluruhan bukan batik/full print, di pasar oleh pedagang dinamakan batik (menurut SNI produk tersebut bukan batik).
Perlunya kreativitas penciptaan desain (produk dan motif) baru batik yang mengikuti perkembangan jaman tanpa meninggalkan budaya tradisi yang ada.
28. Kebutuhan Produk Batik Seperti Apa?
DESAIN BATIK
PASAR
•Kebutuhan konsumen (untuk busana, kebutuhan interior)?
•Segmentasi pasar? Tua, muda, anak-anak
•Daerah pemasaran? Lokal, nasional, internasioanl
•Seni/desain motif & produk serta teknologi produksi
30. Biografi
Nama : Masiswo, M,Sn
Alamat : Mancasan-Botokenceng, Wirokerten, Banguntapan, Bantul Yogyakarta.
Telepon : 0818275884, 081393711266
Pendidikan : S-2 Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Pekerjaan : PNS-Peneliti
Intansi kerja : Balai Besar Kerajinan dan Batik
Alamat instansi : Jalan Kusumanegara no 7 Yogyakarta
Pengalaman kerja : A. Mengajar pelatihan batik di NTB, Pekalongan, Cirebon, Banyumas, Rembang, Kalimantan, Jambi, Yogyakarta.
B. Juri Lomba Batik dan Seminar Batik.