Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan manajemen koperasi. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa terdapat tiga unsur penting dalam organisasi koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Dokumen juga membahas tujuan dan fungsi koperasi sebagai badan usaha yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan tetapi juga pada manfaat bagi anggota.
3. I. BENTUK DAN
ORGANISASI
Menurut Hanel :
Bentuk organisasi koperasi menurut Hanel merupakan
bentuk koperasi / organisasi yang tanpa memperhatikan
bentuk hukum dan dapat didefiniskan dengan pengertian
hukum.
•Identifikasi Ciri Khusus :
Suatu sistem sosial ekonomi atau sosial tehnik yang
terbuka dan berorientasi pada tujuan
• Sub Sistem Koperasi :
Individu (pemilik dan konsumen akhir)
Pengusaha Perorangan/kelompok ( pemasok /supplier)
Badan Usaha yang melayani anggota dan masyarakat
4. Menurut Ropke :
Bentuk organisasi koperasi menurut Ropke, koperasi
merupakan bentuk organisasi bisnis yang para anggotanya
adalah juga pelanggar utama dari perusahaan tersebut
• Identifikasi Ciri Khusus :
Kumpulan sejumlah individu dengan tujuan yang sama
(kelompok koperasi)
Kelompok usaha untuk perbaikan kondisi andat ekonomi
(swadaya kelompok koperasi)
Pemanfaatan koperasi secara bersama oleh anggota
(perusahaan koperasi)
Koperasi bertugas untuk menunjang kebutuhan para
anggotanya (penyediaan barang dan jasa)
• Sub Sistem
Anggota Koperasi
Badan Usaha Koperasi
Organisasi Koperasi
5. Di Indonesia :
Bentuk organisasi di Indonesia merupakan suatu susunan tanggung jawab
para anggotanya yang melalui hubungan dan kerjasama dalam organisasi
perusahaan tersebut.
• Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus, Pengelola dan Pengawas
• Rapat Anggota,
•Wadah anggota untuk mengambil keputusan
• Pemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan tugas :
Penetapan Anggaran Dasar
Kebijaksanaan Umum (manajemen, organisasi & usaha koperasi)
Pemilihan, pengangkatan & pemberhentian pengurus
Rencana Kerja, Rencana Budget dan Pendapatan serta pengesahan
Laporan Keuangan
Pengesahan pertanggung jawaban
Pembagian SHU
Penggabungan, pendirian dan peleburan
6. II. HIRARKI TANGGUNGII. HIRARKI TANGGUNG
JAWABJAWAB
Pengurus
Seseorang yang bertugas, Mengelola koperasi dan usahanya,
Mengajukan rancangan Rencana kerja, budget dan belanja
koperasi, Menyelenggaran Rapat Anggota, Mengajukan
laporan keuangan & pertanggung jawaban, Maintenance
daftar anggota dan pengurus, Wewenang, Mewakili koperasi
di dalam & luar pengadilan, Meningkatkan peran koperasi.
Pengelola
Karyawan / Pegawai yang diberikan kuasa & wewenang oleh
pengurus untuk mengembangkan usaha dengan efisien &
professional, Hubungannya dengan pengurus bersifat kontrak
kerja, dan dapat diangkat serta diberhentikan oleh pengurus.
7. Pengawas
Adalah Perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan
diberi andate untuk melakukan pengawasan terhadap
jalannya organisasi & usaha koperasi
UU 25 Th. 1992 pasal 39 :
Bertugas untuk melakukan pengawasan kebijakan dan
pengelolaan koperasi. Berwenang untuk meneliti catatan
yang ada & mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
8. III. POLA MANAJEMENIII. POLA MANAJEMEN
Terdapat pembagian tugas (job description)pada masing-masing unsure.
Demikian pula setiap unsur manajemen mempunyai lingkup keputusan
(decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan
yang dilakukan secara bersama (shared decision areas).
Adapun lingkup keputusan masing-masing unsure menajemen koperasi
adalah :
•Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan
kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan
pada forum rapat anggota. Umumnya, rapat anggota diselenggarakan
setahun sekali.
•Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,
pengurus dapat dikatakan sebagai pemegang kuasa rapat anggota dalam
mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang dittapkan rapat
anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang
menyangkut organisasi maupun usaha.
9. • Pengawas mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas di
pilih dan diberhentikan oleh rapat anggota, oleh karena itu posisi
pengurus dan pengwas adalah sama.
• Pengelola adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh
pengurus, nutk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha.
Hubungan pengurus dengan pengelola adalah hubungan kerja atas
dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak.
11. I.I. PENGERTIAN BADAN USAHAPENGERTIAN BADAN USAHA
Badan usaha adalah kesatuan yuridis (hukum),
teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau
keuntungan. Badan Usaha seringkali disamakan dengan
perusahaan, tapi pada kenyataannya berbeda. Perbedaan
utamanya yaitu Badan Usaha adalah lembaga sementara
perusahaan adalah tempat dimana Badan Usaha itu
mengelola faktor-faktor produksi.
12. II. KOPERASI SEBAGAI BADAN
USAHA
• Koperasi tetap tunduk pada kaidah dan aturan
prinsip ekonomi yang berlaku (UU No. 25, 1992)
• Mampu untuk menghasilkan keuntungan dan
mengembangkan organisasi dan usahanya
• Anggotaan sebagai pemilik sekaligus pengguna
jasa
• Pengelolaan koperasi memerlukan sistem
manajemen usaha (keuangan, tehnik, organisasi
dan informasi) dan sistem keanggotaan
13. III.III. TUJUAN DAN NILAITUJUAN DAN NILAI
KOPERASIKOPERASI
• Memaksimumkan Keuntungan
• Yaitu kegiatan koperasi yang dilakukan benar-benar
untuk mencapai keuntungan maksimal dalam usaha ini.
• Memaksimumkan Nilai Perusahaan
• Kegiatan koperasi yang dilakukan sebagian besar
untuk memajukan nama serta kualitas dan nilai dari
perusahaan ini saja.
• Meminimumkan Biaya
• Kegiatan koperasi dilakukan dengan benar-benar
sangat hemat serta tidak mengeluarkan banyak biaya,
tetapi bisa mendapatkan laba yang besar.
14. IV. MENDEFINISIKAN
TUJUAN PERUSAHAAN
KOPERASI
Tujuan koperasi adalah sebagai perusahaan atau badan usaha
yang bukan hanya berorientasi pada laba (profit
oriented),tetapi juga berorientasi pada manfaat (benefit
oriented). Karena itu, manajemen koperasi tidak mengejar
keuntungan sebagai tujuan perusahaan karena manajemen
koperasi didasari atas pelayanan (service at cost).
15. V. KETERBATASAN TEORIV. KETERBATASAN TEORI
PERUSAHAANPERUSAHAAN
• Adanya kesulitan menentukan apakah manajemen
suatu perusahaan memaksimumkan nilai perusahaan
atau hanya memuaskan pemiliknya sekaligus mencari
tujuan lainnya.
• Biaya dan manfaat dari setiap tindakan harus
dipertimbangkan sebelum keputusan diambil.
• Kritik atas tanggung jawab sosial.
16. VI. TEORI LABAVI. TEORI LABA
Di dalam perusahaan koperasi, Laba biasanya disebut dengan Sisa
Hasil Usaha (SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada
setiap perusahaan biasanya akan berbeda. Terdapat beberapa teori
yang menerangkan perbedaan tersebut, yaitu :
•Teori Laba Menanggung Resiko
•Menurut teori ini, keuntungan ekonomi yang didapat diatas normal
akan diperoleh dengan resiko diatas rata-rata.
•Teori Laba Frisional
•Teori ini menerangkan bahwa keuntungan akan meningkat sebagai
suatu hasil dari friksi keseimbangan jangka panjang.
•Teori Laba Monopoli
•Teori ini menerangkan bahwa beberapa perusahaan denga kekuatan
monopoli dapat membatasi output atau hasil produksi dan
menekankan harga lebih tinggi bila perusahaan beroperasi dalam
kondisi persaingan sempurna.
17. VII. FUNGSI LABAVII. FUNGSI LABA
Laba yang tinggi berarti konsumen menginginkan
output yang lebih dari industri. Sebaliknya laba yang
rendah atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen
menginginkan kurang dari produk yang ditangani,
laba memberikan pertanda krusial untuk realokasi
sumber daya yang dimiliki masyarakat. Profit
bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh
manajemen, melainkan juga aspek pelayanan. Fungsi
laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya
pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi
anggota dengan koperasinya.
18. VIII. KEGIATAN USAHAVIII. KEGIATAN USAHA
KOPERASIKOPERASI
• Status dan Motif Anggota
• Permodalan Koperasi
• Sisa Hasil Usaha Koperasi