SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Pengantar ........................................................................................ 2
Apa Sensus Pajak Nasional (SPN) itu?.................................... 3
Mengapa SPN Perlu Dilakukan?•	
Apa Manfaat SPN ?•	
Siapa Sasaran SPN ?•	
Bagaimana Pelaksanaan SPN ?................................................ 4
Dokumen Apa Saja yang Digunakan untuk•	
Melakukan SPN?
Kenali Petugas SPN•	
Apa yang Akan Ditanyakan oleh Petugas SPN ? .............	 5
Bagaimana dengan Kerahasiaan Data yang•	
Diberikan kepada Petugas SPN ?
Bagaimana Dukungan Sistem Informasi•	
Terkait SPN ?
Fasilitas Perpajakan Apa Saja yang Selama ini
Diperoleh Wajib Pajak ?.............................................................. 6
Kemudahan Apa Saja yang Dapat Dinikmati Wajib•	
Pajak ?
Dokumen Apa Saja yang Harus Dipersiapkan untuk
Memperlancar SPN ?................................................................... 7
Penutup•	
K
etika pemerintah akan melaksanakan pembangunan tentu
dibutuhkan dana yang salah satunya berasal dari pajak. Pajak
merupakan kontribusi wajib yang harus dibayar oleh seluruh
Wajib Pajak tanpa mendapat imbalan secara langsung yang akan
digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat.
Setiap tahun, Wajib Pajak wajib menghitung dan melaporkan besarnya
pajak yang harus dibayar melalui sarana atau formulir yang disebut Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan). Sedangkan sarana untuk menyetor
pajak ke bank atau kantor pos digunakan formulir yang disebut Surat Setoran
Pajak (SSP).
Saat ini diketahui sedikit sekali Wajib Pajak yang telah menyampaikan SPT
Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak. Dari puluhan juta orang Indonesia yang
berpenghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), hanya 8,5 juta
yang melaporkan SPT-nya untuk tahun pajak 2010. Begitu pun dengan badan
usaha. Dari belasan juta yang terdaftar, hanya 466 ribu yang baru melaporkan
SPT atau membayar pajaknya.
Menyadari masih sedikitnya jumlah pembayar pajak, maka pemerintah
akan melaksanakan kegiatan yang dinamakan Sensus Pajak Nasional. Dengan
kegiatan ini diharapkan semua orang atau badan yang belum melaksanakan
kewajiban membayar pajak dengan benar, dapat melaksanakannya sesuai
kondisi atau potensi yang sebenarnya.
Sensus Pajak pada hakikatnya untuk menegakkan keadilan. Sungguh tidak
adil apabila ada sebagian masyarakat yang telah membayar pajak tapi masih
banyak lagi yang belum membayar pajak. Masyarakat haruslah memiliki rasa
bangga ketika telah memenuhi kewajibannya membayar pajak.
Melalui Sensus Pajak Nasional yang dilaksanakan pemerintah, diharapkan
seluruh masyarakat bisa mewujudkan rasa bangga bayar pajak. Mari kita
sukseskan Sensus Pajak Nasional.
Daftar Isi
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak
Jalan Gatot Subroto Kav. 40 - 42, Jakarta Selatan,
Telp. 021-5251609; 5250208; 5262880
Call Center (Kring Pajak) : 500200
Website: www.pajak.go.id
Bangga Bayar Pajak
Ayo Peduli Pajak!
2
Bangga Bayar Pajak
Kata Pengantar
LOKASI : EX PLAZA
LOKASI:EXPLAZA
500200
3
Apa Sensus Pajak
Nasional itu?
S
ensus Pajak Nasional (SPN) adalah kegiatan
pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan
dalam rangka memperluas basis pajak dengan
mendatangi subyek sensus (orang pribadi atau badan
usaha) di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
SPN dilaksanakan dengan tujuan untuk :
	 Perluasan basis pajak
	 Peningkatan penerimaan pajak
	 Peningkatan jumlah penerimaan SPT Tahunan PPh
	 Pemutakhiran data WP
	 Pencairan tunggakan pajak
Dalam SPN dilakukan :
	 Pendataan Pemilikan NPWP
	 Konsultasi Perpajakan
	 Sosialisasi Hak dan Kewajiban Wajib Pajak
	 Pengawasan Kepatuhan Kewajiban Wajib Pajak
Oleh karena itu diharapkan masyarakat dapat mendukung
program SPN ini, dengan berpartisipasi menyampaikan data dan
informasi melalui pengisian Formulir Isian Sensus (FIS). Setiap
orang pribadi dan badan usaha yang disensus wajib memberikan
keterangan yang benar.
R
oda pembangunan nasional dapat terus bergerak dan
perekonomian negara dapat terus tumbuh karena adanya
penerimaannegara. Semakinbesarpenerimaannegaratentuakan
semakin banyak fasilitas publik yang dapat disediakan pemerintah.
Penerimaan negara dapat ditingkatkan jika ada perluasan basis pajak.
Perluasan basis pajak tersebut dapat diwujudkan jika terdapat data yang
akurat mengenai potensi pajak. Oleh karena itu SPN sangat diperlukan
agar keadilan dan kesejahteraan rakyat terwujud melalui penggunaan
uang pajak.
Mengapa SPN Perlu Dilakukan?
500200
Bangga Bayar Pajak
Apa Manfaat SPN ?
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembiayaan
pembangunan nasional
Mewujudkan keadilan peran serta Subyek Pajak dalam pembiayaan
pembangunan nasional
Mengurangi ketergantungan pembiayaan dari pinjaman asing
Mewujudkan pembangunan nasional yang lebih baik
Kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia
LOKASI : YAFRIRO CELEBRER LE TEMPS, PLAZA INDONESIA
LOKASI : AGATHA PARIS, PLAZA INDONESIA
LOKASI : SPIN CITY, EX PLAZA
Sasaran SPN adalah bagi mereka yang :
Belum ber-NPWP, diberikan NPWP•	
Belum bayar pajak, agar membayar pajak•	
Belum menyampaikan SPT, agar menyampaikan SPT•	
Memiliki utang pajak, agar melunasinya•	
Belum optimal membayar pajak, agar membayar pajak sesuai•	
dengan ketentuan  
SPN akan dilakukan kepada orang pribadi dan badan usaha yang berada
di sentra bisnis, high rise building dan kawasan pemukiman.
Siapa Sasaran SPN ?
4
Bangga Bayar Pajak
Bagaimana Pelaksanaan SPN?
Petugas berdasarkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional (SPN) melakukan koordinasi lapangan dengan pihak ketiga
(Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen gedung perkantoran, perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh
masyarakat).
Selanjutnya petugas SPN menemui responden dengan didampingi oleh petugas yang berasal dari lingkungan lokasi sensus.
Petugas SPN kemudian menunjukkan Surat Tugas dan Identitas.
Petugas SPN memberikan penjelasan kepada responden terkait dengan SPN.
Untuk pengisian FIS, petugas SPN melakukan hal-hal sebagai berikut :
Setelah selesai mengisi FIS berdasarkan data yang disampaikan oleh responden, petugas SPN
mengecek kelengkapan pengisian FIS dan responden diminta untuk menandatangani FIS.
Selanjutnya petugas SPN akan menempelkan stiker sensus di tempat yang mudah dilihat.
Bagaimana cara mengidentifikasi petugas SPN?
Dapat menunjukkan Surat Tugas.1.	
Mengenakan Tanda Pengenal (2.	 Name Tag) Petugas Sensus Pajak.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Meminta kesediaan responden untuk membantu memberikan data dalam pengisian FIS oleh petugas SPN.
Menyampaikan surat himbauan umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop tertutup).
Dokumen Apa Saja yang Digunakan untuk Melakukan SPN?
Kenali Petugas SPN
Surat Pemberitahuan Sensus
Formulir Isian Sensus (FIS), yakni formulir yang memuat data-data detil tentang Subyek Sensus, Lokasi Sensus, dan Kondisi Subyek Sensus.
Dokumen FIS dibedakan antara FIS Orang Pribadi dan FIS Badan.
Nomor FIS Kode KPP
JIKA TERDAPAT KERAGUAN,
SILAHKAN MENGHUBUNGI
KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA
TEMPAT ANDA TERDAFTAR
5
Bangga Bayar Pajak
500200
Apa yang Akan Ditanyakan oleh Petugas SPN?
1. Status
2. Tanggungan
3. Sumber penghasilan dan jumlahnya
4. Tenaga kerja
5. Identitas Obyek Pajak
Untuk subyek sensus Orang Pribadi, yang ditanyakan
antara lain adalah :
1. Identitas Badan
2. Penanggung jawab
3. Kepemilikan Badan
4. Jenis
5. Tenaga Kerja
6. Peralatan
7. Pembukuan
8. Kedudukan Badan
9. Identitas Obyek Pajak
Untuk subyek sensus Badan, yang
ditanyakan antara lain adalah:
Bagaimana dengan Kerahasiaan Data
yang Diberikan kepada Petugas SPN?
Data yang diberikan oleh subyek sensus kepada petugas SPN bersifat rahasia
dan merupakan rahasia jabatan bagi seluruh pegawai Direktorat Jenderal Pajak
(DJP). Karena jabatannya, seluruh pegawai DJP tidak diperkenankan mengungkap
data-data Wajib Pajak untuk umum. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal
34 UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP).
Seluruh data hasil kegiatan SPN akan dimasukkan ke dalam Bank Data DJP
sebagai database untuk diolah lebih lanjut. Selanjutnya database perpajakan
dilindungi dengan firewall dan pengaman lainnya. Akses ke dalam database
perpajakan selalu dipantau oleh pegawai yang telah terlatih dan berpengalaman
untukmelakukantugas tersebut. Tidaksemuapegawaidapatmengaksesdatabase
perpajakan. Akses hanya diberikan kepada pegawai yang telah mendapatkan
otorisasi melalui SOP sesuai dengan kewenangannya.
Bagaimana Dukungan Sistem
Informasi Terkait SPN ?
Untuk mengolah data hasil SPN, DJP memiliki infrastruktur teknologi Informasi
yang memadai baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Dari sisi
perangkat keras, DJP telah memiliki Data Center (DC) yang berada di Kantor Pusat
DJP dan DisasterRecoveryCenter (DRC) di tempat lain. Keduanya saling terintegrasi
sehingga ketersediaan sistem informasi dapat terjaga. Setiap Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) memiliki minimal tiga server untuk aplikasi lokal, maupun sebagai klien
untuk aplikasi terpusat. Untuk menghubungkan antar unit kerja (KPP, Kanwil dan
Kantor Pusat), DJP menyewa jaringan dari penyedia jasa jaringan denganbandwidth
berkisar antara 512 Mbps sampai dengan 10 Gbps.
Dari sisi perangkat lunak, DJP memiliki tiga sistem utama yaitu Sistem Informasi
Direktorat Jenderal Pajak (SI DJP), Sistem Perpajakan Modifikasi (SIPMOD) dan
Sistem Informasi dan Manajemen Obyek Pajak (SISMIOP). SI DJP merupakan sistem
terpusat, yang digunakan untuk melayani KPP di wilayah Jawa dan KPP Madya.
SedangkanuntukmelayaniKPP diluarwilayahtersebut,DJPmenggunakanSIPMOD
yang dipasangsecaralokaldiKPPbersangkutan.KhususuntukadministrasiPBB,DJP
menggunakan SISMIOP dan Sistem Informasi Geografis PBB (SIG PBB). Keseluruhan
sistem tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi perangkat lunak yang
biasa digunakan oleh perusahaan atau organisasi yang berskala enterprise.
LOKASI:YAFRIROCELEBRERLETEMPS,PLAZAINDONESIA
LOKASI : AGATHA PARIS, PLAZA INDONESIA
LOKASI : YAFRIRO CELEBRER LE TEMPS, PLAZA INDONESIA
6
Bangga Bayar Pajak
S
aat ini, DJP sedang mengkaji peraturan perundang-undangan perpajakan yang
lebih sederhana, adil, dan memberikan kepastian hukum, sehingga Wajib Pajak
dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Di samping itu, selama ini
kepada Wajib Pajak telah diberikan fasilitas-fasilitas antara lain berupa :
Khusus kepada Wajib Pajak UMKM tertentu, yaitu yang mempunyai omzet sampai dengan jumlah tertentu, akan diberikan insentif berupa pembebanan
pajak yang lebih rendah dan administrasi perpajakan yang lebih sederhana terkait dengan pengukuhan, penyetoran dan pelaporan pajaknya. Dengan adanya
insentif tersebut, diharapkanWP UMKM akan merasa lebih berpartisipasi/berkontribusi terhadap pembangunan negara ini dengan melaksanakan kewajiban
perpajakannya sehingga rasa memiliki warga negara terhadap negaranya akan semakin meningkat.
DJP melakukan pengembangan prosedur penerimaan SPT melalui beberapa cara yaitu melalui: (i) DropBox (sudah dilaksanakan saat ini); (ii) Media internet/
e-Filing (dalam tahap pengembangan); (iii) Media telepon/telefiling (dalam tahap pengkajian). 
Prosedur penyampaian SPT melalui e-Filing (menyampaikan SPT melalui media internet) saat ini sudah ada, namun masih sangat sedikit Wajib Pajak yang
menggunakannya dikarenakan prosedur yang ada agak rumit. Untuk itu akan dilakukan perbaikan prosedur yang lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat
agar jumlah Wajib Pajak yang dapat memanfaatkannya meningkat. Secara mendasar perubahan penyampaian SPT secara e-Filing adalah sebagai berikut :
Permohonan e-FIN
Media Penyampaian
Tanda Tangan Digital
Biaya
Dokumen Pelengkap
Saat ini Rencana
Ke KPP dimana WP
terdaftar
Ke KPP terdekat
Website DJP
Penyedia Jasa Aplikasi
Digital Certificate
Membayar sesuai tarif
Penyedia Jasa Aplikasi
Dikirim ke KPP terdaftar Tidak perlu dikirim lagi kecuali laporan keuangan atau
dokumen yang diminta oleh KPP
Gratis apabila melalui website DJP
Membayar sesuai tarif Penyedia Jasa Aplikasi
Kode verifikasi (token) yang dikirim melalui
email/SMS
Penyedia Jasa Aplikasi
Website DJP
a.
b.
a.
b.
a.
b.
Kelebihan penyampaian SPT melalui e-filing tersebut diharapkan akan menarik Wajib Pajak untuk menyampaikan SPT dengan praktis, dapat dilakukan di
rumah atau di tempat bekerja dan tidak perlu mengantre. Dengan berbagai alternatif cara untuk penyampaian SPT, Wajib Pajak akan semakin mudah dalam
melakukan kewajiban perpajakan sehingga kepatuhan Wajib Pajak akan semakin meningkat pula.
Di samping kemudahan-kemudahan di dalam penyampaian Surat Pemberitahuan, kemudahan-kemudahan lain yang telah dan akan terus ditingkatkan untuk
memberi kenyamanan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban dan hak perpajakannya adalah Modul Penerimaan Negara (MPN). Modul ini memberikan
kemudahan bagi Wajib Pajak untuk dapat langsung membayar kewajiban perpajakannya ke bank persepsi, dan khusus untuk masa PPh Pasal 25, Wajib Pajak
tidak perlu melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak.
Kemudian ada pula e-Registration, yaitu Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara online adalah sistem aplikasi sebagai bagian dari Sistem Informasi Perpajakan
di lingkungan kantor DJP dengan berbasis perangkat keras dan perangkat lunak, yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk
mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Sistem ini terbagi dua bagian, yaitu sistem yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana
pendaftaran Wajib Pajak secara online dan sistem yang dipergunakan oleh petugas pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak. 
Selainituadanya CallCenter (KringPajak500200),yaitupusatlayananuntukmemudahkankomunikasidan interaksiantaraWajibPajakyangingin menanyakan
hak dan kewajibannya dapat dengan mudah terlayani.
LOKASI : SPIN CITY, EX PLAZA
Pajak Pertambahan Nilai :
Penggunaan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan :
90% dari Pajak Keluaran, bagi Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan kendaraan bermotor bekas secara eceran.
80% dari Pajak Keluaran, bagi Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan emas perhiasan secara eceran.
Bagi Pengusaha Kena Pajak yang mempunyai peredaran usaha dalam satu tahun buku tidak melebihi Rp 1,8 miliar :
a. 60% dari Pajak Keluaran untuk penyerahan Jasa Kena Pajak; atau
b. 70% dari Pajak Keluaran untuk penyerahan Barang Kena Pajak. 
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Pajak Penghasilan :
Pengurangan tarif PPh Badan sebesar 50% dari tarif umum bagi Wajib Pajak Badan yang mempunyai peredaran bruto sampai dengan Rp 50 miliar.
Wajib Pajak Orang Pribadi PengusahaTertentu (WP OPPT), yakniWajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer
melalui tempat kegiatan usaha. Terhadap WP OPPT ditetapkan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 0,75% dari peredaran bruto setiap bulan.
Fasilitas Pajak Penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu sebagaimana diatur dalam PP
Nomor 1 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 62 Tahun 2008. 
Fasilitas Perpajakan Apa Saja yang
Selama ini Diperoleh Wajib Pajak?
Kemudahan Apa Saja yang Dapat Dinikmati Wajib Pajak?
7
Bangga Bayar Pajak
Dokumen Apa Saja yang Harus
Dipersiapkan untuk Memperlancar SPN?
500200
Untuk Subyek Badan, antara lain:
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), jika Subyek Badan
adalah PKP
3. Akte Pendirian
4. Nomor Pelanggan PLN
5. SPPT PBB
6. KTP/Paspor/KITAS Penanggung jawab/Pengurus
Untuk Subyek Orang Pribadi,
antara lain:
1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
2. Surat Pengukuhan PKP, jika Subyek Orang Pribadi adalah PKP
3. KTP/Paspor/KITAS
4. Nomor Pelanggan PLN
5. SPPT PBB
Penutup
Dengan adanya program SPN kiranya seluruh masyarakat dapat memberikan dukungan agar pelaksanaannya dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
AYO PEDULI PAJAK !
Informasi lebih lanjut:
Apabila Wajib Pajak masih ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang pelaksanaan
SPN, dapat mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau menghubungi Kring Pajak 500200.
Informasi perpajakan juga dapat diperoleh dengan mengunjungi situs Direktorat Jenderal Pajak
dengan alamat www.pajak.go.id.
INGAT !
Semua Kegiatan Sensus Pajak Nasional (SPN)
TIDAK DIPUNGUT BIAYA
SPN_SEMUAORANG

More Related Content

What's hot

PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)AhmadFikriNoor
 
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingRoko Subagya
 
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanAhmad Abdul Haq
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadalverawaty
 

What's hot (6)

PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
PMK Nomor 48 Tahun 2020 (Kementerian Keuangan)
 
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
 
Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
 
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen PerbendaharaanImplementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
Implementasi SPAN pada Instansi Vertikal Ditjen Perbendaharaan
 
Buku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 uploadBuku kup edit 04112013 upload
Buku kup edit 04112013 upload
 
makalah NPWP
makalah NPWPmakalah NPWP
makalah NPWP
 

Similar to SPN_SEMUAORANG

perpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemperpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemrr598phqsn
 
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptPerpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptMuhammadRanim
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerRitonga Johan
 
Pajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailPajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailpajakapp
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...Ranti Pusriana
 
tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakantugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakanroyenaller
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajakYe Si
 
Paparan Samarinda
Paparan SamarindaPaparan Samarinda
Paparan Samarindaguest342fb2
 
Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanPembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanImam Mukayan
 
Bu endang penerapan e-spt tahunan
Bu endang penerapan e-spt tahunanBu endang penerapan e-spt tahunan
Bu endang penerapan e-spt tahunanEndangmasri
 
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...Sandy Setiawan
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...Sandy Setiawan
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakanErwin Syah
 
7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx
7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx
7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docxpuspaidiputra
 

Similar to SPN_SEMUAORANG (20)

EFISKUS Paradigma 2022.pdf
EFISKUS Paradigma 2022.pdfEFISKUS Paradigma 2022.pdf
EFISKUS Paradigma 2022.pdf
 
perpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managemperpajakan dalam hal taxation in managem
perpajakan dalam hal taxation in managem
 
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.pptPerpajakan-Pertemuan-2.ppt
Perpajakan-Pertemuan-2.ppt
 
Paper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputerPaper aplikasi komputer
Paper aplikasi komputer
 
Pajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detailPajak app penjelasanlebih detail
Pajak app penjelasanlebih detail
 
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Sistem Pengendalian Internal,Universitas Mercu...
 
tugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakantugas praktikum komputer dan perpajakan
tugas praktikum komputer dan perpajakan
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesiaTax Guide 04 Apr_2017_indonesia
Tax Guide 04 Apr_2017_indonesia
 
METLIT
METLITMETLIT
METLIT
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
 
Paparan Samarinda
Paparan SamarindaPaparan Samarinda
Paparan Samarinda
 
Pembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporanPembayaran dan pelaporan
Pembayaran dan pelaporan
 
TF 0323.pdf
TF 0323.pdfTF 0323.pdf
TF 0323.pdf
 
Bu endang penerapan e-spt tahunan
Bu endang penerapan e-spt tahunanBu endang penerapan e-spt tahunan
Bu endang penerapan e-spt tahunan
 
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
15. SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Bua...
 
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
SI-PI, Sandy Setiawan, Hapzi Ali, Sistem Pengendalian Internal, Mercu Buana, ...
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137Amelia hasanah 12160137
Amelia hasanah 12160137
 
7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx
7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx
7. ISI & DAFTAR PUSTAKA.docx
 

Recently uploaded

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 

Recently uploaded (9)

emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 

SPN_SEMUAORANG

  • 1.
  • 2. Pengantar ........................................................................................ 2 Apa Sensus Pajak Nasional (SPN) itu?.................................... 3 Mengapa SPN Perlu Dilakukan?• Apa Manfaat SPN ?• Siapa Sasaran SPN ?• Bagaimana Pelaksanaan SPN ?................................................ 4 Dokumen Apa Saja yang Digunakan untuk• Melakukan SPN? Kenali Petugas SPN• Apa yang Akan Ditanyakan oleh Petugas SPN ? ............. 5 Bagaimana dengan Kerahasiaan Data yang• Diberikan kepada Petugas SPN ? Bagaimana Dukungan Sistem Informasi• Terkait SPN ? Fasilitas Perpajakan Apa Saja yang Selama ini Diperoleh Wajib Pajak ?.............................................................. 6 Kemudahan Apa Saja yang Dapat Dinikmati Wajib• Pajak ? Dokumen Apa Saja yang Harus Dipersiapkan untuk Memperlancar SPN ?................................................................... 7 Penutup• K etika pemerintah akan melaksanakan pembangunan tentu dibutuhkan dana yang salah satunya berasal dari pajak. Pajak merupakan kontribusi wajib yang harus dibayar oleh seluruh Wajib Pajak tanpa mendapat imbalan secara langsung yang akan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Setiap tahun, Wajib Pajak wajib menghitung dan melaporkan besarnya pajak yang harus dibayar melalui sarana atau formulir yang disebut Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT Tahunan). Sedangkan sarana untuk menyetor pajak ke bank atau kantor pos digunakan formulir yang disebut Surat Setoran Pajak (SSP). Saat ini diketahui sedikit sekali Wajib Pajak yang telah menyampaikan SPT Tahunan ke Kantor Pelayanan Pajak. Dari puluhan juta orang Indonesia yang berpenghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), hanya 8,5 juta yang melaporkan SPT-nya untuk tahun pajak 2010. Begitu pun dengan badan usaha. Dari belasan juta yang terdaftar, hanya 466 ribu yang baru melaporkan SPT atau membayar pajaknya. Menyadari masih sedikitnya jumlah pembayar pajak, maka pemerintah akan melaksanakan kegiatan yang dinamakan Sensus Pajak Nasional. Dengan kegiatan ini diharapkan semua orang atau badan yang belum melaksanakan kewajiban membayar pajak dengan benar, dapat melaksanakannya sesuai kondisi atau potensi yang sebenarnya. Sensus Pajak pada hakikatnya untuk menegakkan keadilan. Sungguh tidak adil apabila ada sebagian masyarakat yang telah membayar pajak tapi masih banyak lagi yang belum membayar pajak. Masyarakat haruslah memiliki rasa bangga ketika telah memenuhi kewajibannya membayar pajak. Melalui Sensus Pajak Nasional yang dilaksanakan pemerintah, diharapkan seluruh masyarakat bisa mewujudkan rasa bangga bayar pajak. Mari kita sukseskan Sensus Pajak Nasional. Daftar Isi Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Jalan Gatot Subroto Kav. 40 - 42, Jakarta Selatan, Telp. 021-5251609; 5250208; 5262880 Call Center (Kring Pajak) : 500200 Website: www.pajak.go.id Bangga Bayar Pajak Ayo Peduli Pajak! 2 Bangga Bayar Pajak Kata Pengantar LOKASI : EX PLAZA LOKASI:EXPLAZA 500200
  • 3. 3 Apa Sensus Pajak Nasional itu? S ensus Pajak Nasional (SPN) adalah kegiatan pengumpulan data mengenai kewajiban perpajakan dalam rangka memperluas basis pajak dengan mendatangi subyek sensus (orang pribadi atau badan usaha) di seluruh wilayah Indonesia yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. SPN dilaksanakan dengan tujuan untuk : Perluasan basis pajak Peningkatan penerimaan pajak Peningkatan jumlah penerimaan SPT Tahunan PPh Pemutakhiran data WP Pencairan tunggakan pajak Dalam SPN dilakukan : Pendataan Pemilikan NPWP Konsultasi Perpajakan Sosialisasi Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Pengawasan Kepatuhan Kewajiban Wajib Pajak Oleh karena itu diharapkan masyarakat dapat mendukung program SPN ini, dengan berpartisipasi menyampaikan data dan informasi melalui pengisian Formulir Isian Sensus (FIS). Setiap orang pribadi dan badan usaha yang disensus wajib memberikan keterangan yang benar. R oda pembangunan nasional dapat terus bergerak dan perekonomian negara dapat terus tumbuh karena adanya penerimaannegara. Semakinbesarpenerimaannegaratentuakan semakin banyak fasilitas publik yang dapat disediakan pemerintah. Penerimaan negara dapat ditingkatkan jika ada perluasan basis pajak. Perluasan basis pajak tersebut dapat diwujudkan jika terdapat data yang akurat mengenai potensi pajak. Oleh karena itu SPN sangat diperlukan agar keadilan dan kesejahteraan rakyat terwujud melalui penggunaan uang pajak. Mengapa SPN Perlu Dilakukan? 500200 Bangga Bayar Pajak Apa Manfaat SPN ? Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pembiayaan pembangunan nasional Mewujudkan keadilan peran serta Subyek Pajak dalam pembiayaan pembangunan nasional Mengurangi ketergantungan pembiayaan dari pinjaman asing Mewujudkan pembangunan nasional yang lebih baik Kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia LOKASI : YAFRIRO CELEBRER LE TEMPS, PLAZA INDONESIA LOKASI : AGATHA PARIS, PLAZA INDONESIA LOKASI : SPIN CITY, EX PLAZA Sasaran SPN adalah bagi mereka yang : Belum ber-NPWP, diberikan NPWP• Belum bayar pajak, agar membayar pajak• Belum menyampaikan SPT, agar menyampaikan SPT• Memiliki utang pajak, agar melunasinya• Belum optimal membayar pajak, agar membayar pajak sesuai• dengan ketentuan   SPN akan dilakukan kepada orang pribadi dan badan usaha yang berada di sentra bisnis, high rise building dan kawasan pemukiman. Siapa Sasaran SPN ?
  • 4. 4 Bangga Bayar Pajak Bagaimana Pelaksanaan SPN? Petugas berdasarkan Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Sensus Pajak Nasional (SPN) melakukan koordinasi lapangan dengan pihak ketiga (Pemerintah Daerah, Ketua RW, Ketua RT, pengelola/manajemen gedung perkantoran, perumahan/apartemen, perhimpunan, dan tokoh masyarakat). Selanjutnya petugas SPN menemui responden dengan didampingi oleh petugas yang berasal dari lingkungan lokasi sensus. Petugas SPN kemudian menunjukkan Surat Tugas dan Identitas. Petugas SPN memberikan penjelasan kepada responden terkait dengan SPN. Untuk pengisian FIS, petugas SPN melakukan hal-hal sebagai berikut : Setelah selesai mengisi FIS berdasarkan data yang disampaikan oleh responden, petugas SPN mengecek kelengkapan pengisian FIS dan responden diminta untuk menandatangani FIS. Selanjutnya petugas SPN akan menempelkan stiker sensus di tempat yang mudah dilihat. Bagaimana cara mengidentifikasi petugas SPN? Dapat menunjukkan Surat Tugas.1. Mengenakan Tanda Pengenal (2. Name Tag) Petugas Sensus Pajak. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Meminta kesediaan responden untuk membantu memberikan data dalam pengisian FIS oleh petugas SPN. Menyampaikan surat himbauan umum pelaksanaan kewajiban perpajakan (dalam amplop tertutup). Dokumen Apa Saja yang Digunakan untuk Melakukan SPN? Kenali Petugas SPN Surat Pemberitahuan Sensus Formulir Isian Sensus (FIS), yakni formulir yang memuat data-data detil tentang Subyek Sensus, Lokasi Sensus, dan Kondisi Subyek Sensus. Dokumen FIS dibedakan antara FIS Orang Pribadi dan FIS Badan. Nomor FIS Kode KPP JIKA TERDAPAT KERAGUAN, SILAHKAN MENGHUBUNGI KANTOR PELAYANAN PAJAK (KPP) PRATAMA TEMPAT ANDA TERDAFTAR
  • 5. 5 Bangga Bayar Pajak 500200 Apa yang Akan Ditanyakan oleh Petugas SPN? 1. Status 2. Tanggungan 3. Sumber penghasilan dan jumlahnya 4. Tenaga kerja 5. Identitas Obyek Pajak Untuk subyek sensus Orang Pribadi, yang ditanyakan antara lain adalah : 1. Identitas Badan 2. Penanggung jawab 3. Kepemilikan Badan 4. Jenis 5. Tenaga Kerja 6. Peralatan 7. Pembukuan 8. Kedudukan Badan 9. Identitas Obyek Pajak Untuk subyek sensus Badan, yang ditanyakan antara lain adalah: Bagaimana dengan Kerahasiaan Data yang Diberikan kepada Petugas SPN? Data yang diberikan oleh subyek sensus kepada petugas SPN bersifat rahasia dan merupakan rahasia jabatan bagi seluruh pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Karena jabatannya, seluruh pegawai DJP tidak diperkenankan mengungkap data-data Wajib Pajak untuk umum. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 34 UU Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 16 Tahun 2009 (UU KUP). Seluruh data hasil kegiatan SPN akan dimasukkan ke dalam Bank Data DJP sebagai database untuk diolah lebih lanjut. Selanjutnya database perpajakan dilindungi dengan firewall dan pengaman lainnya. Akses ke dalam database perpajakan selalu dipantau oleh pegawai yang telah terlatih dan berpengalaman untukmelakukantugas tersebut. Tidaksemuapegawaidapatmengaksesdatabase perpajakan. Akses hanya diberikan kepada pegawai yang telah mendapatkan otorisasi melalui SOP sesuai dengan kewenangannya. Bagaimana Dukungan Sistem Informasi Terkait SPN ? Untuk mengolah data hasil SPN, DJP memiliki infrastruktur teknologi Informasi yang memadai baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Dari sisi perangkat keras, DJP telah memiliki Data Center (DC) yang berada di Kantor Pusat DJP dan DisasterRecoveryCenter (DRC) di tempat lain. Keduanya saling terintegrasi sehingga ketersediaan sistem informasi dapat terjaga. Setiap Kantor Pelayanan Pajak (KPP) memiliki minimal tiga server untuk aplikasi lokal, maupun sebagai klien untuk aplikasi terpusat. Untuk menghubungkan antar unit kerja (KPP, Kanwil dan Kantor Pusat), DJP menyewa jaringan dari penyedia jasa jaringan denganbandwidth berkisar antara 512 Mbps sampai dengan 10 Gbps. Dari sisi perangkat lunak, DJP memiliki tiga sistem utama yaitu Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak (SI DJP), Sistem Perpajakan Modifikasi (SIPMOD) dan Sistem Informasi dan Manajemen Obyek Pajak (SISMIOP). SI DJP merupakan sistem terpusat, yang digunakan untuk melayani KPP di wilayah Jawa dan KPP Madya. SedangkanuntukmelayaniKPP diluarwilayahtersebut,DJPmenggunakanSIPMOD yang dipasangsecaralokaldiKPPbersangkutan.KhususuntukadministrasiPBB,DJP menggunakan SISMIOP dan Sistem Informasi Geografis PBB (SIG PBB). Keseluruhan sistem tersebut dibangun dengan menggunakan teknologi perangkat lunak yang biasa digunakan oleh perusahaan atau organisasi yang berskala enterprise. LOKASI:YAFRIROCELEBRERLETEMPS,PLAZAINDONESIA LOKASI : AGATHA PARIS, PLAZA INDONESIA LOKASI : YAFRIRO CELEBRER LE TEMPS, PLAZA INDONESIA
  • 6. 6 Bangga Bayar Pajak S aat ini, DJP sedang mengkaji peraturan perundang-undangan perpajakan yang lebih sederhana, adil, dan memberikan kepastian hukum, sehingga Wajib Pajak dapat melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Di samping itu, selama ini kepada Wajib Pajak telah diberikan fasilitas-fasilitas antara lain berupa : Khusus kepada Wajib Pajak UMKM tertentu, yaitu yang mempunyai omzet sampai dengan jumlah tertentu, akan diberikan insentif berupa pembebanan pajak yang lebih rendah dan administrasi perpajakan yang lebih sederhana terkait dengan pengukuhan, penyetoran dan pelaporan pajaknya. Dengan adanya insentif tersebut, diharapkanWP UMKM akan merasa lebih berpartisipasi/berkontribusi terhadap pembangunan negara ini dengan melaksanakan kewajiban perpajakannya sehingga rasa memiliki warga negara terhadap negaranya akan semakin meningkat. DJP melakukan pengembangan prosedur penerimaan SPT melalui beberapa cara yaitu melalui: (i) DropBox (sudah dilaksanakan saat ini); (ii) Media internet/ e-Filing (dalam tahap pengembangan); (iii) Media telepon/telefiling (dalam tahap pengkajian).  Prosedur penyampaian SPT melalui e-Filing (menyampaikan SPT melalui media internet) saat ini sudah ada, namun masih sangat sedikit Wajib Pajak yang menggunakannya dikarenakan prosedur yang ada agak rumit. Untuk itu akan dilakukan perbaikan prosedur yang lebih mudah, lebih murah dan lebih cepat agar jumlah Wajib Pajak yang dapat memanfaatkannya meningkat. Secara mendasar perubahan penyampaian SPT secara e-Filing adalah sebagai berikut : Permohonan e-FIN Media Penyampaian Tanda Tangan Digital Biaya Dokumen Pelengkap Saat ini Rencana Ke KPP dimana WP terdaftar Ke KPP terdekat Website DJP Penyedia Jasa Aplikasi Digital Certificate Membayar sesuai tarif Penyedia Jasa Aplikasi Dikirim ke KPP terdaftar Tidak perlu dikirim lagi kecuali laporan keuangan atau dokumen yang diminta oleh KPP Gratis apabila melalui website DJP Membayar sesuai tarif Penyedia Jasa Aplikasi Kode verifikasi (token) yang dikirim melalui email/SMS Penyedia Jasa Aplikasi Website DJP a. b. a. b. a. b. Kelebihan penyampaian SPT melalui e-filing tersebut diharapkan akan menarik Wajib Pajak untuk menyampaikan SPT dengan praktis, dapat dilakukan di rumah atau di tempat bekerja dan tidak perlu mengantre. Dengan berbagai alternatif cara untuk penyampaian SPT, Wajib Pajak akan semakin mudah dalam melakukan kewajiban perpajakan sehingga kepatuhan Wajib Pajak akan semakin meningkat pula. Di samping kemudahan-kemudahan di dalam penyampaian Surat Pemberitahuan, kemudahan-kemudahan lain yang telah dan akan terus ditingkatkan untuk memberi kenyamanan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban dan hak perpajakannya adalah Modul Penerimaan Negara (MPN). Modul ini memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk dapat langsung membayar kewajiban perpajakannya ke bank persepsi, dan khusus untuk masa PPh Pasal 25, Wajib Pajak tidak perlu melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak. Kemudian ada pula e-Registration, yaitu Sistem Pendaftaran Wajib Pajak secara online adalah sistem aplikasi sebagai bagian dari Sistem Informasi Perpajakan di lingkungan kantor DJP dengan berbasis perangkat keras dan perangkat lunak, yang dihubungkan oleh perangkat komunikasi data yang digunakan untuk mengelola proses pendaftaran Wajib Pajak. Sistem ini terbagi dua bagian, yaitu sistem yang dipergunakan oleh Wajib Pajak yang berfungsi sebagai sarana pendaftaran Wajib Pajak secara online dan sistem yang dipergunakan oleh petugas pajak yang berfungsi untuk memproses pendaftaran Wajib Pajak.  Selainituadanya CallCenter (KringPajak500200),yaitupusatlayananuntukmemudahkankomunikasidan interaksiantaraWajibPajakyangingin menanyakan hak dan kewajibannya dapat dengan mudah terlayani. LOKASI : SPIN CITY, EX PLAZA Pajak Pertambahan Nilai : Penggunaan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan : 90% dari Pajak Keluaran, bagi Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan kendaraan bermotor bekas secara eceran. 80% dari Pajak Keluaran, bagi Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan emas perhiasan secara eceran. Bagi Pengusaha Kena Pajak yang mempunyai peredaran usaha dalam satu tahun buku tidak melebihi Rp 1,8 miliar : a. 60% dari Pajak Keluaran untuk penyerahan Jasa Kena Pajak; atau b. 70% dari Pajak Keluaran untuk penyerahan Barang Kena Pajak.  1. 2. 3. 1. 2. 3. Pajak Penghasilan : Pengurangan tarif PPh Badan sebesar 50% dari tarif umum bagi Wajib Pajak Badan yang mempunyai peredaran bruto sampai dengan Rp 50 miliar. Wajib Pajak Orang Pribadi PengusahaTertentu (WP OPPT), yakniWajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha sebagai pedagang pengecer melalui tempat kegiatan usaha. Terhadap WP OPPT ditetapkan angsuran PPh Pasal 25 sebesar 0,75% dari peredaran bruto setiap bulan. Fasilitas Pajak Penghasilan untuk penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu sebagaimana diatur dalam PP Nomor 1 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 62 Tahun 2008.  Fasilitas Perpajakan Apa Saja yang Selama ini Diperoleh Wajib Pajak? Kemudahan Apa Saja yang Dapat Dinikmati Wajib Pajak?
  • 7. 7 Bangga Bayar Pajak Dokumen Apa Saja yang Harus Dipersiapkan untuk Memperlancar SPN? 500200 Untuk Subyek Badan, antara lain: 1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP), jika Subyek Badan adalah PKP 3. Akte Pendirian 4. Nomor Pelanggan PLN 5. SPPT PBB 6. KTP/Paspor/KITAS Penanggung jawab/Pengurus Untuk Subyek Orang Pribadi, antara lain: 1. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2. Surat Pengukuhan PKP, jika Subyek Orang Pribadi adalah PKP 3. KTP/Paspor/KITAS 4. Nomor Pelanggan PLN 5. SPPT PBB Penutup Dengan adanya program SPN kiranya seluruh masyarakat dapat memberikan dukungan agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. AYO PEDULI PAJAK ! Informasi lebih lanjut: Apabila Wajib Pajak masih ingin mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang pelaksanaan SPN, dapat mendatangi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau menghubungi Kring Pajak 500200. Informasi perpajakan juga dapat diperoleh dengan mengunjungi situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat www.pajak.go.id. INGAT ! Semua Kegiatan Sensus Pajak Nasional (SPN) TIDAK DIPUNGUT BIAYA