Dokumen tersebut membahas tentang etika bisnis dan profesi sekretaris. Etika bisnis merupakan pedoman untuk melakukan kegiatan bisnis secara adil dan sehat dengan berbagai pihak. Profesi sekretaris memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan kantor secara efisien. Terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan etika bisnis yaitu manfaat bagi masyarakat, hak individu, dan keadil
2. DEFINISI
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan
dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
3. Etika Bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur,
jujur, transparan dan sikap yang profesional.
FUNGSI
4. DEFINISI
Etika profesi sekretaris :
adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-
kaidah yang berupa batasan ataupun
syarat yang dibuat dan harus diterapkan
serta dihayati oleh sekretaris dalam
menjalankan profesinya dengan tujuan
agar para sekretaris dapat bekerja sesuai
aturan dan menjaga nama baik profesi.
6. Etika bisnis atau Tugas yang harus dipahami dan dilakukan
para Sekretaris, antara lain terbagi menjadi 3 bagian :
* Tugas Rutin
* Tugas Melaksanakan Instruksi
* Tugas Kreatif
7. Berdasarkan luas lingkup kerja dan tanggung jawab, sekretaris dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Sekretaris Organisasi
Sekretaris organisasi adalah seseorang yang memimpin sekretariat
dari suatu orgnisasi maupun instansi pemerintah.
Di samping bekerja atas instruksi Pimpinan, ia juga memiliki
wewenang ikut serta dalam aktifitas manajemen
organisasi yang dinaunginya
8. Sekretaris pribadi
adalah seseorang yang dikerjakan atau digaji untuk membantu
menangani pekerjaan dan urusan pribadi orang yang
Mempekerjakannya.
9. Sekretaris pimpinan
adalah orang yang dipekerjakan oleh suatu lembaga
untuk membantu seorang pimpinan dalam melaksanakan tugas-
tugas pimpinan agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik
dan tepat.
Sekretaris pimpinan tidak semata-mata bekerja untuk kepentingan
pribadi pimpinan, tetapi beertetapi bersifat kedinasan, dalam arti
bahwa sekretaris merupakan seorang staf yang membantu
pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi.
10. Berdasarkan kemampuan dan pengalaman kerja, sekretaris
dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Sekretaris Junior, adalah sekretaris yang baru memulai
kariernya atau baru bekerja dan belum mempunyai banyak
pengalaman karena ia baru keluar dari pendidikan
sekretaris.
Sekretaris junior ini perlu banyak belajar dan bimbingan dari
seorang sekretaris senior untuk memperoleh tambahan
ilmu dan pengalaman.
11. Sekretaris Senior, adalah sekretaris yang sudah
memiliki banyak pengalaman yang mantap, dapat
berdiri sendiri dalam mengatasi masalah yang timbul di
dalam pelaksanaan tugasnya
12. KESIMPULAN
suatu profesi tidak mutlak harus
dijalankan oleh seorang sarjana
Aplikasinya mencakup aspek-aspek yang lebih
bersifat mental dari pada yang bersifat manual work.
Pekerjaan yang sudah menjadi profesi akan senantiasa
menggunakan teknik dan prosedur yang berpijak
pada landasan intelektual yang harus dipelajari secara terus-
menerus, berencana dan kemudian secara langsung digunakan
demi kemaslahatan (kepentingan atau faedah) orang lain.
13. Maka dapat disimpulkan bahwa sekretaris adalah orang yang
bertanggung jawab mempersiapkan berbagai macam tugas dan
pekerjaan yang berhubungan
dengan clerical (ketatausahaan) dan administrasi perkantoran,
agar perusahaan dapat menjalankan perusahaannya dengan
efisien dan lancar.
14. Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah
laku etika bisnis, yaitu:
Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada
konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang
seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak
membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan
kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun
tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila
diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang
lain.
Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai
kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun
secara kelompok.
15. Profesionalisme merupakan
komitmen para anggota
suatu profesi untuk
meningkatkan
kemampuannya secara terus
menerus. “Profesionalisme”
adalah sebutan yang
mengacu kepada sikap
mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota
suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas
profesionalnya.
Profesionalisme
16. Fungsi Etika Profesi
.
•Sebagai pedoman bagi seluruh anggota
profesi tentang prinsip profesionalitas yang
ditetapkan.
•Sebagai sebuah alat kontrol sosial bagi
masyarakat umum terhadap profesi tertentu
• Sebagai sarana untuk dapat mencegah
campur tangan dari pihak lain di luar
organisasi, terkait hubungan etika didalam
keanggotaan suatu profesi.
MENGHIMPUN POTENSI SEGENAP PIHAK YANG BERPROFESI SEBAGAI SEKRETARIS DAN ADMINISTRASI PROFESSIONAL.
MEWUJUDKAN SATU KONDISI YANG SALING MELENGKAPI DALAM UPAYA MEMBANGUN SUMBER DAYA SEKRETARIS DAN ADMINISTRASI PROFESSIONAL YANG HANDAL DAN BERKOMPETEN.
MEMPERKOKOH PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA SERTA MEMELIHARA KERUKUNAN PERSAUDARAAN PARA SEKRETARIS DAN ADMINISTRASI PROFESSIONAL SELURUH INDONESIA
MEMBINA DAN MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KEGIATAN , KEPERCAYAAN PARA SEKRETARIS DAN ADMINISTRATSI PROFESSIONAL INDONESIA
MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PARA ANGGOTA SEKRETARIS DAN ADMINISTRASI PROFESSIONAL SECARA BERENCANA DAN BERKESINAMBUNGAN DISESUAIKAN DENGAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN TUNTUTAN KEBUTUHAN
MENYALURKAN ASPIRASI PARA ANGGOTANYA