2. Massage:
Aktifitas menekan dengan media tangan & jari-jari atau
mengurut bagian tubuh baik lokal/general untuk
mengurangi ketegangan otot
HISTORY :
Swedia (1776 – 1836) Pehr Henrik Ling, menggunakan
masase sebagai modalitas utama dalam mengatasi
gangguan pd atlet.
Indonesia (1951) Prof. DR. Soeharso, Kursus massage 6
bulan dan sekarang menjadi modalitas fisioterapi.
3. Syarat Menjadi
Masseur/ Masseuse
Untuk menjadi Masseur atau Masseuse yang
berhasil, diperlu-kan persyaratan-persyaratan
tertentu, antara lain :
Harus memiliki niat dan minat
kecintaan dan rasa tanggung jawab terhadap
profesinya serta
memiliki dasar-dasar pengetahuan tentang
anatomi dan fisiologi, mekanika gerak tubuh
(kinisiologi) serta memahami kondisi pathologis
dari pasien.
6. 1. Menjaga Fleksibilitas Otot
2. Merangsang Sirkulasi Cairan Tubuh
3. Mengurangi Ketegangan Otot / Spasme
4. Koordinasi Kerja sistem Syaraf Lebih Harmonis
5. Fungsi Organ Ter-Stimulasi Lebih Baik
6. Memperbaiki Fungsi dan Metabolisme Tubuh
7. Menguraikan Asam Laktat ( penyebab kelelahan
otot )
7. • Dalam kondisi-kondisi tertentu
massage merupakan kontra indikasi,
berarti massage tidak boleh diberikan
karena dikhawatirkan dapat
menyebabkan penyakitnya menjadi
bertambah parah atau menimbulkan
komplikasi.
KONTRA INDIKASI
8. 1. Adanya tanda – tanda peradangan (akut)
2. Kelainan dan Penyakit kulit
3. Luka terbuka
4. Varises
5. Kanker / Tumor
6. Demam
7. Fracture
KONTRA INDIKASI MASSAGE
Lanjutan......
18. Sebagai manipulasi pembuka
dan penutup.
pengaruh mekanis :
membantu kerja pembuluh
darah balik (Vena) dan
sebagai pemanasan
(warming up).
Pengaruh fisiologis :
mempengaruhi sirkulasi
darah pada jaringan yang
paling dalam di otot-otot.
1. EFFLOURAGE (mengurut)
20. 3. FRICTIONS (menggerus)
Pelaksanaanya dengan
gerakan spiral menuju
kearah jantung.
Pengaruh mekanis :
menhasilkan kelancaran
darah setempat (lokal).
Pengaruh fisiologis :
melancarkan aliran darah
dan pembesaran serabut
otot.
21. 4. SKIN ROLLING (melipat kulit)
Caranya dengan mencubit
kulit, ibu jari di dorongkan
dan jari-jari yang lain
melangkah.
Pengaruh mekanis :
mempertinggi tonus otot.
Pengaruh fisiologis :
melebarkan pembuluh
kapiler di bawah kulit.
22. 5. WALKEN (menggosok)
Gosokan yang dilakukan dengan
arah berlawanan menuju menuju
ke arah jantung.
Pengaruh mekanis : membantu
pemanasan (warming up) dan
mendeteksi kelainan akibat
cedera.
Pengaruh fisiologis :
rangsangan pada persyarafan
jaringan di bawah kulit.
23. 6. TAPOTEMEN (memukul)
Yaitu gerakan pukulan ringan
dan berirama dengan jari-jari
tangan, telapak tangan atau
kepalan.
Pengaruh mekanis : pukulan
dengan irama cepat akan
menimbulkan warna merah dan
rasa panas pada daerah yang
dimasase.
Pengaruh fisiologis :
menimbulkan kontraksi otot
(idiomuskuler) untuk pertukaran
zat dalam tubuh.
25. 7. SHACKING (mengguncang)
Pelaksanaanya dengan
menggoncang otot-otot yang
mengalami ketegangan,
dilakukan dengan irama dan
tangan berpindah-pindah.
Pengaruh mekanis :
melemaskan otot-otot dan
menambah fleksibilitas
jaringan.
Pengaruh fisiologis :
menyebabkan lancarnya
peredaran darah dan
meningkatkan kerja syaraf.
26. 8. VIBARTION (menggetarkan)
Getaran diberikan melalui
ujung satu jari, dua jari yang
dirapatkan.
Pengaruh mekanis :
merangsang (stimulasi) pada
organ-organ dalam yang
penting.
Pengaruh fisiologis :
merangsang syaraf vegetatif
(tidak sadar) melalui aksi pada
bagian luar.
27. KOMPONEN MASSAGE
1. Arah gerakan tangan Masseur.
2. Tekanan yang diberikan kepada bagian-
bagian yang sedang dimasase.
3. Dosis dan irama gerakan (Jml Gerakan
4. Lamanya Suatu Pemijatan
5. Frekuensi dari perawatan perlu
disesuaikan dengan kondisi pasien.
28. 1. ARAH GERAKAN
• Sebaiknya Centripetal (dari bawah ke
atas / searah letak serabut-serabut
otot).
• Effleurage/mengurut, arahnya harus
sesuai dengan aliran Vena (darah
kotor) dan aliran lymphe (pembuluh
darah balik)
30. 2. TEKANAN
• Tekanan yang diberikan tergantung
besar kecilnya otot yang dimasase,
tidaknya otot itu, hasil yang hendak
dicapai dan juga tergantung keadaan
pasien itu sendiri.
• Sebagai pedoman : mulailah pemijatan
dengan lunak-lunak dulu, baru kemudian
diberi tekanan yang lebih kuat.
31. 3. IRAMA DAN JUMLAH GERAKAN
• Irama pemijatan tergantung pada :
Jenis manipulasi yang diguna-kan dan
efek yang dikehendaki serta kondisi
pasien.
• Utk penenangan : perlahan-lahan
• Utk stimulasi : cepat dan keras.
32. 4. LAMANYA SUATU PEMIJATAN
Suatu segmen (misal : kaki dapat
dikerjakan selama 4 – 8 menit).
Untuk massage lokal (penyembuhan)
maksimal 15 menit.
Untuk massage keseluruhan diperlukan +
1 s/d 1,5 jam. (tergantung juga usia,
sudah terbiasa/belum, kondisi pasien
efek yang hendak dicapai).
33. 5.FREKUENSI / PENGULANGAN
• Tergantung kondisi pasien.
• Dapat diberikan tiap hari / sehari dua
kali. Yang disarankan tidak lebih dari
satu minggu.
34. 6. PENGGUNAAN MEDIA MASSAGE
• Minyak Zaitun
• Baby oil
• Hand body
• Vaselin putih dll
• Yg paling penting : penggunaannya
sehemat mungkin dan nyaman
35. 7. LETAK PASIEN TERHADAP MASSEUSE
• Jika pasien dalam
posisi tidur dan
pemijat berdiri,
maka
bangku/tempat
tidur sebaiknya
setinggi panggul /
paha pemijat.
• Pemijat berdiri tidak
terlalu jauh / dekat
pasien.
36. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM MEMBERIKAN PERAWATAN MASSAGE
1. TANGAN MASSEURE
2. KEADAAN KULIT PASIEN
3. PELAKSANAAN MASSAGE
4. KEADAAN PASIEN
5. PEMUSATAN PERHATIAN TERHADAP TUBUH
YANG DIPIJAT.
6. KAMAR RUANG PERAWATAN
37. 1. TANGAN MESSURE/MASSEUSE
• Tangan yang baik : Lebar, hangat, penuh
kelembutan dan sensitif (tidak
berpeluh/lembab).
• Tangan yang berpeluh dapat diatasi
dengan spiritus/evaporating lotion.
• Tangan harus dicuci bersih, tidak berkuku
panjang dan kotor.
• Tangan harus terampil, lemas dan dapat
bekerja dengan cepat dan tepat.
38. 2. KEADAAN KULIT PASIEN
• Massage tidak boleh diberikan
pada kulit yang kotor. Maka cuci /
bersihkan terlebih dahulu dan
keringkan.
39. 3. PELAKSANAAN MASSAGE
• Harus dilakukan dengan enak, lancar,
berirama dan ada kontinyuitas serta
sesuai dengan efek yang dikehendaki.
Setelah massage selesai pasien masih
memerlukan istirahat.
40. 4. KEADAAN PASIEN
• Pada waktu di massage, pasien harus
dalam keadaan rileks/kendor.
• Utk itu, massure/ masseuse harus
berbicara dengan ramah dan memberikan
pengertian ttg perlunya keadaan rileks
agar mendapatkan hasil yang sebaik-
baiknya bagi perawatan yang diberikan.
41. 5. KAMAR / RUANG PERAWATAN
• Ruang / kamar massage harus tenang,
terhindar dari cahaya yang terlalu
terang, cukup ventilasi tetapi tidak
langsung mengenai pasien hembusan
anginnya.
• Pasien harus selalu hangat
42. masase jangan diberikan pada atlet yang
sangat keletihan dan nervous, masase
diberikan setelah atlet mendapatkan cukup
istirahat.
masase tidak boleh dilakukan terlalu dekat
pada latihan berikutnya (efek pelemasan
general otot dpt menurunkan daya kerja
otot).
masase General, dilakukan 10 – 12 jam
sebelum latihan berikutnya dimulai.
YANG PERLU DIPERHATIKAN Massage atlet