SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
ANALISA TEGANGAN DAN
REGANGAN DALAM TANAH
Lab. Alat dan Mesin Pertanian
Teknik Pertanian-Unsoed
*PHK
Konsep Tegangan
• Tegangan (stress) merupakan besarnya suatu
gaya yang bekerja pada suatu bidang dengan
luasan tertentu
• Identik dengan “gaya per satuan luas”
• Distribusi tegangan merupakan penyebaran
tagangan yang terjadi akibat beban terhadap
kedalaman bidang titik yang ditinjau.
• Semakin jauh titik yang ditinjau, maka akan
semakin kecil tegangan yang diterima
• Di dalam tanah, beban tsb dapat berupa berat
tanah diatasnya ataupun beban dari luar
Tegangan tanah akibat berat sendiri
Tegangan tanah akibat BEBAN DARI LUAR
Beban luar dapat berupa:
• Beban terpusat
• Bentuk empat persegi
• Bentuk segitiga
• Bentuk trapezium, dll.
Analisis ditinjau arah vertical-
tegangan vertical:
 Cara sederhana
 Cara elastis (Boussinesq,
Wastergaard, Newmark)
 Finite element
Besarnya tegangan pada
sembarang titik pada
kedalaman tertentu akibat
beban luar pada suatu meida
dengan luasan tak berhingga
Penyebaran
tegangan
CARA SEDERHANA: metode penyebaran beban 2V : 1H
Cara paling sederhana utk menghitung tegangan
vertical akibat suatu beban permukaan pada
kedalaman tertentu
Makin kebawah tegangan makin kecil
Merupakan pendekatan empiris dengan anggapan
bahwa bidang dimana beban bekerja akan
mengalami pertambahan luas seiring dengan
bertambahnya kedalaman
semakin dalam, maka tegangan semakin kecil
Secara sederhana, distribusi tegangan vertical adalah
2:1
TEORI ELASTIS
 Sifat tegangan-regangan dan penurunan pada tanah
tergantung pada sifat tanah ketika mengalami
pembebanan
 Tanah dianggap bersifat elastis, homogen, isotropis,
dan terdapat hubungan linear antara tegangan-
regangan
Regangan volumetric material yang bersifat
elastis dinyatakan oleh persamaan:
TEORI BOUSSINESQ
 Tanah bersifat elastis, isotropis, dan homogen
 Perubahan volume tanah diabaikan
 Tanah dianggap tidak memiliki ketegangan sebelum
bekerjanya beban
 Tanah memiliki hubungan tegangan-regangan
sesuai dengan HUKUM HOOKE
 Distribusi tegangan tanah akibat beban yang bekerja
tidak tergantung jenis tanah
Dalam penghitungan distribusi tegangan tanah akibat
beban terstruktur, tegangan yang terjadi biasanya
dinyatakan dalam istilah tambahan tegangan (stress
increment) yaitu ∆σ.
Hal tersebut dikarenakan tanah sebenarnya sudah
mengalami tegangan sebelum beban terstruktur
bekerja, yaitu tegangan akibat berat sendiri.
Beban titik (terpusat)
Faktor pengaruh untuk beban titik berdasarkan teori
Boussinesq (Ib) dan Wastergaard (Iw)
Hubungan antara Tegangan dan
Regangan
• Hubungan antara tegangan dan regangan yang
terjadi pada material dapat digambarkan dalam
suatu grafik
s
e
Diagram tegangan dan regangan baja
Diagram Tegangan dan Regangan
Beberapa Material
• Beton
• Tanah liat
s
e
Diagram Tegangan
dan Regangan
menunjukan sifat
karakteristik dari
masing-masing
material
• Kondisi Elastis
• Kondisi Strain Hardening
• Kondisi Plastis
• Hancur
Bagian-bagian pada Diagram Tegangan-Regangan:
Hukum Hooke
• Hukum hooke menunjukkan bahwa terjadi
hubungan yang linear atau proporsional antara
tegangan dan regangan suatu material
s = E e
Dimana hubungan antara keduanya ditentukan
berdasarkan nilai Modulus Elastisitas / modulus
Young (E) dari masing masing material
Hukum Hooke
• Hubungan linear seperti yang dinyatakan dalam hukum
hooke tidaklah selamanya terjadi.
• Hubungan yang linear terjadi hanya pada saat kondisi
material masih dalam kondisi elastis.
• Kondisi Elastis adalah adalah kondisi bahwa jika beban
yang bekerja dihapuskan maka tidak akan meninggalkan
regangan sisa yang permanen. Dan sifat material masih
seperti semula saat belum ada beban bekerja.
• Hukum Hooke tidak berlaku untuk kondisi diluar
kondisi elastis.
Modulus Elastisitas
• Nilai Modulus Elastisitas merupakan nilai yang
menunjukkan sifat keelastisitasan material
• Masing-masing material memiliki nilai yang
berbeda
• Nilai modulus elastisitas berdasarkan Hukum
Hooke E = s / e
• Yang nilainya sama dengan besaran gaya
persatuan luas
CONTOH
• Nilai modulus Elastisitas beberapa material
Baja : 2,1 x 106 kg/cm2
Beton : 2,0 x 105 kg/cm2
Kayu
Plastik
Tanah
REGANGAN LATERAL
• Regangan Lateral Merupakan jenis deformasi
pada arah lateral (tegak lurus sb batang) yang
muncul akibat gaya normal tekan
L
P
P
L’
h h’
Poisson Ratio
• Nilai yang menunjukkan besaran perbandingan
antara regangan aksial dan lateral
ν = regangan lateral / regangan aksial
• Sehingga regangan lateral:
er = ν x e
er = ν x s / E
• Pada saat terjadi deformasi semua dimensi
elemen mengalami perubahan. Sehingga volume
elemen juga berubah
x
y
P
P
PERUBAHAN VOLUME
Perubahan Volume
Vf = a1b1c1(1+Є)(1-v Є)(1-v Є)
Dimana :
a1b1c1 = dimensi yg sdh berubah (dimensi akhir)
v = angka poisson
Є = regangan
• Disederhanakan
Vf = a1b1c1(1+ Є – 2 vЄ)
ΔVf = Vf – Vo = a1b1c1Є(1-2v )
Dimana :
Vo = volume semula
Perubahan Volume satuan
• Perubahan Volume dibagi dengan volume
semula
e = ΔV/ Vo = Є (1 – 2v)
= s (1-2v) /E
• Dimana
e = dilatasi
s = tegangan
E = modulus Elastisitas
Є = regangan
Regangan Thermal
• Perubahan temperatur dapat menyebabkan
perubahan dimensi pada elemen. Akibat
pemenasan suatu elemen akan terjadi pemuaian.
Akibat pendinginan terjadi penyusutan
• Sehingga elemen akan mengalami regangan
thermal merata (uniform thermal Strain)
et = a (ΔT)
Dgn a = koefisien muai thermal
Perubahan dimensi akhir menjadi :
δt = et L = a (ΔT)L
Tegangan Thermal
• Tegangan yang muncul karena efek perubahan
temperatur
s = R / A =E a (ΔT)
• Dimana
R = gaya yang terjadi pada elemen
E = modulus Elastisitas bahan
a = koefisien muai thermal
A = luas penampang
ΔT = perubahan temperatur
HUBUNGAN TEGANGAN REGANGAN
PADA BIDANG
• Akibat terjadinya gaya pada bidang shg memunculkan
tegangan dan regangan maka tegangan dan regangan
tersebut terjadi pada seluruh arah pada bidang
• Akan muncul . sxx syy dan sxy
• Akibat sxx, timbul εxx = sxx/E
εyy = -v εxx = -v sxx / E
• Akibat sxx, timbul εxx = syy/E
εyy = -v εyy = -v syy / E
GESER MURNI
• Deformasi geser adalah ragam deformasi yg terjadi
dimana garis sudut mengalami perubahan sudut apit
saat terjadi beban
• Tegangan Geser t = G g
dimana t = tegangan geser
G = modulus geser
g = perubahan sudut
G = E /2(1+v)
MUNCULNYA GESER AKIBAT
GAYA AKSIAL
syy=-s
s
sxx = s
syy=-s
t
s
t
REGANGAN GESER
• Akibat sXY, timbul regangan geser
εxy = sxy / G
εxy = sxy 2(1+v) / E
• Dimana nilai G adalah modulus geser dari material
TEGANGAN BIAKSIAL
• Keseimbangan Momen
t1=t2 ; t3=t4 ; t3 =-t2
t4 =-t1
• Keseimbangan Gaya arah
sb x dan sb y :
s3 = - s1
s4 = - s2
s1
s2
s3
s4
t1
t2
t3
t4
Sistem Tegangan Biaksial
Tegangan dan Regangan Biaksial
• Tegangan yang timbul
s1 = sxx
s2 = syy
• Sehingga
sxx syx
sxy syy
dimana :
sxy = syx
s =
• Regangan yang timbul
ex = exx
ey = eyy
• Sehingga
exx eyx
exy eyy
• dimana :
exy = eyx
s e =
KOMPONEN TEGANGAN DAN
REGANGAN BIAKSIAL
• Akibat sxx
exx = sxx /E
eyy = -v exx =-v sxx/E
• Akibat syy
eyy = syy /E
exx = -v eyy =-v syy/E
• Akibat sxy
exy = sxy / G
= sxy 2(1-v)/E
• Dan semua tegangan
akan menimbulkan
regangan total
REGANGAN TOTAL
• Regangan total yang timbul
pada elemen adalah
penjumlahan dari regangan
yg muncul akibat teg pada
berbagai arah :
εxx = sxx/E – v. syy /E
εyy = - v. sxx /E + syy /E
εxy = sxy 2(1+v) / E
• Dlm bentuk matrix didapat hub
exx 1/E -v/E 0 sxx
eyy = -v/E 1/E 0 syy
exy 0 0 2(1+v) sxy
Atau
{e} = [C] {s}
{s} = [C] {e}
{ }
TUGAS
• Jelaskan apa yang dimaksud dengan regangan!
• Berikan suatu contoh perhitungan regangan!
(baja, tanah, dll.)

More Related Content

Similar to 02. tegangan_regangan tanah 2.ppt

Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptx
TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptxTEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptx
TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptxbentobento12
 
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxbagus281236
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan yuliadiyuliadi2
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika editrahmadfath
 
Kesetimbangan Benda Tegar.ppt
Kesetimbangan Benda Tegar.pptKesetimbangan Benda Tegar.ppt
Kesetimbangan Benda Tegar.pptZulfikarAbdMuis
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIVini Dewi
 
Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentumHukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentumHafil Ahmad
 
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptxFUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptxCikguHanafi
 
Praktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untagPraktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untagwennma
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerakISTA
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaEko Efendi
 

Similar to 02. tegangan_regangan tanah 2.ppt (20)

PPT M4 KB1
PPT M4 KB1PPT M4 KB1
PPT M4 KB1
 
KERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGIKERJA DAN ENERGI
KERJA DAN ENERGI
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Fisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdfFisika Teknik.pdf
Fisika Teknik.pdf
 
TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptx
TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptxTEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptx
TEGANGAN DAN REGANGAN BIDANG.pptx
 
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptxPertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
Pertemuan_ke_5_Tegangan_dan_Regangan.pptx
 
Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan Distribusi tegangan sekitar terowongan
Distribusi tegangan sekitar terowongan
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
 
Kesetimbangan Benda Tegar.ppt
Kesetimbangan Benda Tegar.pptKesetimbangan Benda Tegar.ppt
Kesetimbangan Benda Tegar.ppt
 
FISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWIFISIKA VINI KOMALA DEWI
FISIKA VINI KOMALA DEWI
 
Hukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentumHukum kekekalan momentum
Hukum kekekalan momentum
 
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptxFUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
FUNDAMENTAL OF MECHANICS STRUCTURE.pptx
 
Praktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untagPraktikum material teknik_untag
Praktikum material teknik_untag
 
Lenturan 2
Lenturan 2Lenturan 2
Lenturan 2
 
Rangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UNRangkuman IPA SMP Materi UN
Rangkuman IPA SMP Materi UN
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak
 
Laporan 2
Laporan 2Laporan 2
Laporan 2
 
Laporan praktikum fisika i
Laporan praktikum fisika iLaporan praktikum fisika i
Laporan praktikum fisika i
 
FISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamikaFISIKA DASAR_03 dinamika
FISIKA DASAR_03 dinamika
 
USAHA DAN ENERGI.pptx
USAHA DAN ENERGI.pptxUSAHA DAN ENERGI.pptx
USAHA DAN ENERGI.pptx
 

Recently uploaded

Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxEkaOktaviani24
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxEmmyKardianasari
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)ahmad0548
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptaprilianto6
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiHadisHasyimiMiftahul
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfAbdulHalim854302
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbimilhamulqolbi81
 

Recently uploaded (8)

Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptxMateri Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
Materi Presentasi Dasar Perkembangan Tanaman.pptx
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptxBiokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
Biokimia Gizi 12: Metabolisme Vitamin 2024.pptx
 
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
Bahasa Arab kelas 4 BAB 6 (kosa kata tentang perlengkapan yang ada di rumah)
 
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.pptPENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
PENGEMBANGAN & PERBANYAKAN TRICHODERMA SP.ppt
 
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasiUji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
Uji triaxial pada material batuan beku sebagai penanda kekuatan pondasi
 
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdfTUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
TUGAS MANDIRI 3 _ SKETSA KEHIDUPAN BERAGAMA DI INDONESIA.pdf
 
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
3_Kerangka Kompetensi Numerasi - M Ilhamul Qolbi
 

02. tegangan_regangan tanah 2.ppt

  • 1. ANALISA TEGANGAN DAN REGANGAN DALAM TANAH Lab. Alat dan Mesin Pertanian Teknik Pertanian-Unsoed *PHK
  • 2. Konsep Tegangan • Tegangan (stress) merupakan besarnya suatu gaya yang bekerja pada suatu bidang dengan luasan tertentu • Identik dengan “gaya per satuan luas” • Distribusi tegangan merupakan penyebaran tagangan yang terjadi akibat beban terhadap kedalaman bidang titik yang ditinjau. • Semakin jauh titik yang ditinjau, maka akan semakin kecil tegangan yang diterima • Di dalam tanah, beban tsb dapat berupa berat tanah diatasnya ataupun beban dari luar
  • 3. Tegangan tanah akibat berat sendiri
  • 4. Tegangan tanah akibat BEBAN DARI LUAR Beban luar dapat berupa: • Beban terpusat • Bentuk empat persegi • Bentuk segitiga • Bentuk trapezium, dll. Analisis ditinjau arah vertical- tegangan vertical:  Cara sederhana  Cara elastis (Boussinesq, Wastergaard, Newmark)  Finite element Besarnya tegangan pada sembarang titik pada kedalaman tertentu akibat beban luar pada suatu meida dengan luasan tak berhingga Penyebaran tegangan
  • 5. CARA SEDERHANA: metode penyebaran beban 2V : 1H Cara paling sederhana utk menghitung tegangan vertical akibat suatu beban permukaan pada kedalaman tertentu Makin kebawah tegangan makin kecil Merupakan pendekatan empiris dengan anggapan bahwa bidang dimana beban bekerja akan mengalami pertambahan luas seiring dengan bertambahnya kedalaman semakin dalam, maka tegangan semakin kecil Secara sederhana, distribusi tegangan vertical adalah 2:1
  • 6.
  • 7.
  • 8. TEORI ELASTIS  Sifat tegangan-regangan dan penurunan pada tanah tergantung pada sifat tanah ketika mengalami pembebanan  Tanah dianggap bersifat elastis, homogen, isotropis, dan terdapat hubungan linear antara tegangan- regangan Regangan volumetric material yang bersifat elastis dinyatakan oleh persamaan:
  • 9. TEORI BOUSSINESQ  Tanah bersifat elastis, isotropis, dan homogen  Perubahan volume tanah diabaikan  Tanah dianggap tidak memiliki ketegangan sebelum bekerjanya beban  Tanah memiliki hubungan tegangan-regangan sesuai dengan HUKUM HOOKE  Distribusi tegangan tanah akibat beban yang bekerja tidak tergantung jenis tanah
  • 10. Dalam penghitungan distribusi tegangan tanah akibat beban terstruktur, tegangan yang terjadi biasanya dinyatakan dalam istilah tambahan tegangan (stress increment) yaitu ∆σ. Hal tersebut dikarenakan tanah sebenarnya sudah mengalami tegangan sebelum beban terstruktur bekerja, yaitu tegangan akibat berat sendiri.
  • 12.
  • 13. Faktor pengaruh untuk beban titik berdasarkan teori Boussinesq (Ib) dan Wastergaard (Iw)
  • 14. Hubungan antara Tegangan dan Regangan • Hubungan antara tegangan dan regangan yang terjadi pada material dapat digambarkan dalam suatu grafik s e Diagram tegangan dan regangan baja
  • 15. Diagram Tegangan dan Regangan Beberapa Material • Beton • Tanah liat s e Diagram Tegangan dan Regangan menunjukan sifat karakteristik dari masing-masing material
  • 16. • Kondisi Elastis • Kondisi Strain Hardening • Kondisi Plastis • Hancur Bagian-bagian pada Diagram Tegangan-Regangan:
  • 17. Hukum Hooke • Hukum hooke menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang linear atau proporsional antara tegangan dan regangan suatu material s = E e Dimana hubungan antara keduanya ditentukan berdasarkan nilai Modulus Elastisitas / modulus Young (E) dari masing masing material
  • 18. Hukum Hooke • Hubungan linear seperti yang dinyatakan dalam hukum hooke tidaklah selamanya terjadi. • Hubungan yang linear terjadi hanya pada saat kondisi material masih dalam kondisi elastis. • Kondisi Elastis adalah adalah kondisi bahwa jika beban yang bekerja dihapuskan maka tidak akan meninggalkan regangan sisa yang permanen. Dan sifat material masih seperti semula saat belum ada beban bekerja. • Hukum Hooke tidak berlaku untuk kondisi diluar kondisi elastis.
  • 19. Modulus Elastisitas • Nilai Modulus Elastisitas merupakan nilai yang menunjukkan sifat keelastisitasan material • Masing-masing material memiliki nilai yang berbeda • Nilai modulus elastisitas berdasarkan Hukum Hooke E = s / e • Yang nilainya sama dengan besaran gaya persatuan luas
  • 20. CONTOH • Nilai modulus Elastisitas beberapa material Baja : 2,1 x 106 kg/cm2 Beton : 2,0 x 105 kg/cm2 Kayu Plastik Tanah
  • 21. REGANGAN LATERAL • Regangan Lateral Merupakan jenis deformasi pada arah lateral (tegak lurus sb batang) yang muncul akibat gaya normal tekan L P P L’ h h’
  • 22. Poisson Ratio • Nilai yang menunjukkan besaran perbandingan antara regangan aksial dan lateral ν = regangan lateral / regangan aksial • Sehingga regangan lateral: er = ν x e er = ν x s / E
  • 23. • Pada saat terjadi deformasi semua dimensi elemen mengalami perubahan. Sehingga volume elemen juga berubah x y P P PERUBAHAN VOLUME
  • 24. Perubahan Volume Vf = a1b1c1(1+Є)(1-v Є)(1-v Є) Dimana : a1b1c1 = dimensi yg sdh berubah (dimensi akhir) v = angka poisson Є = regangan • Disederhanakan Vf = a1b1c1(1+ Є – 2 vЄ) ΔVf = Vf – Vo = a1b1c1Є(1-2v ) Dimana : Vo = volume semula
  • 25. Perubahan Volume satuan • Perubahan Volume dibagi dengan volume semula e = ΔV/ Vo = Є (1 – 2v) = s (1-2v) /E • Dimana e = dilatasi s = tegangan E = modulus Elastisitas Є = regangan
  • 26. Regangan Thermal • Perubahan temperatur dapat menyebabkan perubahan dimensi pada elemen. Akibat pemenasan suatu elemen akan terjadi pemuaian. Akibat pendinginan terjadi penyusutan • Sehingga elemen akan mengalami regangan thermal merata (uniform thermal Strain) et = a (ΔT) Dgn a = koefisien muai thermal Perubahan dimensi akhir menjadi : δt = et L = a (ΔT)L
  • 27. Tegangan Thermal • Tegangan yang muncul karena efek perubahan temperatur s = R / A =E a (ΔT) • Dimana R = gaya yang terjadi pada elemen E = modulus Elastisitas bahan a = koefisien muai thermal A = luas penampang ΔT = perubahan temperatur
  • 28. HUBUNGAN TEGANGAN REGANGAN PADA BIDANG • Akibat terjadinya gaya pada bidang shg memunculkan tegangan dan regangan maka tegangan dan regangan tersebut terjadi pada seluruh arah pada bidang • Akan muncul . sxx syy dan sxy • Akibat sxx, timbul εxx = sxx/E εyy = -v εxx = -v sxx / E • Akibat sxx, timbul εxx = syy/E εyy = -v εyy = -v syy / E
  • 29. GESER MURNI • Deformasi geser adalah ragam deformasi yg terjadi dimana garis sudut mengalami perubahan sudut apit saat terjadi beban • Tegangan Geser t = G g dimana t = tegangan geser G = modulus geser g = perubahan sudut G = E /2(1+v)
  • 30. MUNCULNYA GESER AKIBAT GAYA AKSIAL syy=-s s sxx = s syy=-s t s t
  • 31. REGANGAN GESER • Akibat sXY, timbul regangan geser εxy = sxy / G εxy = sxy 2(1+v) / E • Dimana nilai G adalah modulus geser dari material
  • 32. TEGANGAN BIAKSIAL • Keseimbangan Momen t1=t2 ; t3=t4 ; t3 =-t2 t4 =-t1 • Keseimbangan Gaya arah sb x dan sb y : s3 = - s1 s4 = - s2 s1 s2 s3 s4 t1 t2 t3 t4 Sistem Tegangan Biaksial
  • 33. Tegangan dan Regangan Biaksial • Tegangan yang timbul s1 = sxx s2 = syy • Sehingga sxx syx sxy syy dimana : sxy = syx s = • Regangan yang timbul ex = exx ey = eyy • Sehingga exx eyx exy eyy • dimana : exy = eyx s e =
  • 34. KOMPONEN TEGANGAN DAN REGANGAN BIAKSIAL • Akibat sxx exx = sxx /E eyy = -v exx =-v sxx/E • Akibat syy eyy = syy /E exx = -v eyy =-v syy/E • Akibat sxy exy = sxy / G = sxy 2(1-v)/E • Dan semua tegangan akan menimbulkan regangan total
  • 35. REGANGAN TOTAL • Regangan total yang timbul pada elemen adalah penjumlahan dari regangan yg muncul akibat teg pada berbagai arah : εxx = sxx/E – v. syy /E εyy = - v. sxx /E + syy /E εxy = sxy 2(1+v) / E • Dlm bentuk matrix didapat hub exx 1/E -v/E 0 sxx eyy = -v/E 1/E 0 syy exy 0 0 2(1+v) sxy Atau {e} = [C] {s} {s} = [C] {e} { }
  • 36. TUGAS • Jelaskan apa yang dimaksud dengan regangan! • Berikan suatu contoh perhitungan regangan! (baja, tanah, dll.)