SlideShare a Scribd company logo
1 of 42
MANAJEMEN
KODE ETIK & HUKUM RS
DAN IMPLEMENTASINYA
dr. Fitriardi Sejati, Sp.B
RSU BUNGSU
RUMAH SAKIT
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
pasal 1 ayat (1) dan pasal 4.
ASAS RUMAH SAKIT
Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan
profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan
anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan
keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 2.
PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT
Jenis Pelayanannya : Rumah Sakit Umum dan Rumah
Sakit Khusus
Berdasarkan Pengelolaannya : Rumah Sakit Publik
dan Rumah Sakit Privat
Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit
Pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan
standar Rumah Sakit Pendidikan
UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Bab VI
Jenis Dan Klasifikasi pasal 18, 19, 20, 21, 22, 23
Pasal 33 UU No 44 tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit
Setiap Rumah Sakit harus memiliki
organisasi yang efektif, efisien dan
akuntabel
TUJUAN RUMAH SAKIT
Mempermudah akses masyarakat untuk
mendapatkan layanan kesehatan
Memberikan perlindungan terhadap
keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit, dan sumber daya manusia di
rumah sakit.
Meningkatkan mutu dan mempertahankan
standar pelayanan rumah sakit.
Memberikan kepastian hukum kepada pasien,
masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit,
dan rumah sakit.
UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal
3.
FUNGSI RUMAH SAKIT
Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
medis
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian layanan kesehatan.
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan tekhnologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan.
Tata Kelola Rumah Sakit
Setiap Rumah Sakit harus
menyelenggarakan tata kelola
Rumah Sakit dan tata kelola klinis
yang baik
UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit pasal 36
Etika Rumah Sakit
Setiap Rumah Sakit mempunyai
kewajiban melaksanakan etika
Rumah Sakit
UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit Pasal 29
Sanksi Rumah Sakit
Pelanggaran atas kewajiban Rumah Sakit dikenai sanksi
administratif berupa :
a. Teguran
b. Teguran tertulis
c. Denda; dan/atau
d. Pencabutan perizinan Rumah sakit
Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perumahsakitan
Mutu Pelayanan Rumah Sakit Dan Keselamatan
Pasien
Unsur
penyelenggara
pelayanan RS
Pasien
Komitmen RS melakukan
tata kelola pelayanan yang
baik
Pengorganisasian
Etika
Rumah Sakit Sanksi
Tata
Kelola
MANAJEMEN KODE ETIK DAN HUKUM RUMAH
SAKIT
Tata kelola dan etika hukum rumah sakit adalah
serangkaian proses yang terkait dengan tindakan
yang bersifat mengatur, membina, mengendalikan,
dan mengawasi perilaku pemberi pelayanan dan
pengelola Rumah Sakit agar sesuai dengan nilai-nilai
etika dan hukum Rumah Sakit. (PerMenKes No 42
Tahun 2018 Tentang Komite Etik Dan Hukum Rumah
Sakit).
KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT
Adalah unsur organisasi nonstruktural yang
membantu kepala atau direktur rumah sakit
untuk penerapan etika rumah sakit dan hukum
perumahsakitan.
Tujuannya : meningkatkan keselamatan pasien
dan mutu pelayanan Rumah Sakit.
Etika Rumah Sakit dituangkan dalam bentuk
Panduan Etik Dan Perilaku (Code of Conduct)
Code Of Conduct
Panduan Etik dan Perilaku adalah serangkaian
petunjuk yang berisikan etika perilaku umum, etika
pelayanan, dan etika penyelenggaraan rumah sakit
sebagai suatu standar perilaku sumber daya manusia
dan pengelola dalam menjalankan pelayanan
kesehatan dan penyelenggaraan Rumah Sakit untuk
mewujudkan perilaku dan budaya kerja yang sesuai
dengan visi dan misi Rumah Sakit.
Etika Pelayanan Rumah Sakit yang selanjutnya
disebut Etika Pelayanan adalah sistem nilai atau
kaidah perilaku dalam pelayanan klinis di Rumah
Sakit.
Etika Penyelenggaraan Rumah Sakit yang
selanjutnya disebut Etika Penyelenggaraan
adalah sistem nilai atau kaidah perilaku institusi
dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
Pedoman Etika Pelayanan adalah serangkaian petunjuk
yang berisikan Etika Pelayanan.
Pelaksanaan penerapan etika Rumah Sakit dilakukan
melalui pembentukan Komite Etik dan Hukum sesuai
dengan kebutuhan dan beban kerja rumah sakit.
Bila belum mampu membentuk Komite Etik dan Hukum,
Rumah Sakit dapat memperkuat fungsi unsur organisasi
Rumah Sakit.
Fungsi unsur organisasi yang dimaksud merupakan
fungsi organisasi Rumah Sakit yang membidangi hukum
dan/atau etika.
Komite Etik dan Hukum
 Bertanggungjawab kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit
 Melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Kepala atau
Direktur Rumah Sakit paling sedikit 6 (enam) bulan atau
sewaktu-waktu bila diperlukan
 Merupakan unit yang bersifat memberi kajian, pertimbangan,
dan rekomendasi
 Kajian, pertimbangan dan rekomendasi yang dimaksud diatas
dapat digunakan Kepala atau Direktur Rumah Sakit dalam
menyusun perencanaan dan pengambilan keputusan
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
KETUA
SEKRETARIS
BIDANG PELAPORAN
BIDANG PEMBAHASAN
KASUS
BIDANG PENDIDIKAN
ETIKA
TUGAS KOMISI ETIK DAN HUKUM
Meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan
etika dan hukum di Rumah Sakit, dengan cara :
a. Menyusun, membina dan mengawasi penerapan
Code Of Conduct
b. Menyelesaikan kasus pelanggaran etika pelayanan
yang tidak dapat diselesaikan oleh komite etika profesi
terkait atau kasus etika antar profesi di Rumah Sakit
c. Memberikan analisis dan pertimbangan etik
dan hukum
d. Memberikan pertimbangan mengenai
kebijakan, peraturan, pedoman, dan standar
yang memiliki dampak etik dan/atau hukum
e. Memberikan pertimbangan dan/atau
rekomendasi terkait pemberian bantuan hukum
dan rehabilitasi SDM Rumah sakit
FUNGSI KOMITE ETIK DAN HUKUM
Pengelolaan data dan informasi
Pengkajian etika dan hukum perumahsakitan, termasuk
masalah profesionalisme, interkolaborasi, dll
Sosialisasi dan promosi Panduan Etik dan Perilaku (Code
of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
Pencegahan penyimpangan Panduan Etik dan Perilaku
(Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
 Monitoring dan evaluasi terhadap penerapan Panduan Etik
dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
 Pembimbingan dan konsultasi terhadap penerapan Panduan
Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika
Pelayanan
 Penelusuran dan penindaklanjutan kasus terkait Etika
Pelayanan dan Etika Penyelenggaraan sesuai dengan
peraturan internal Rumah Sakit
 Penindaklanjutan terhadap keputusan etik profesi yang tidak
dapat diselesaikan oleh komite profesi yang bersangkutan
atau kasus etika antar profesi
WEWENANG KOMITE ETIK DAN HUKUM
Menghadirkan pihak terkait untuk menyelesaikan
masalah etik Rumah Sakit
Melakukan klarifikasi dengan pihak terkait sebagai
penyusunan bahan rekomendasi
Memberikan rekomendasi kepada Kepala atau
Direktur Rumah Sakit mengenai sanksi terhadap
pelaku pelanggaran Panduan Etik dan Perilaku (Code
of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
PENERAPAN CODE OF CONDUCT
Tujuan : mengatur dan mendorong seluruh SDM di Rumah Sakit
bekerja sesuai etika umum, etika profesi, etika pelayanan, dan
etika penyelenggaraan.
Penyusunan : disusun oleh Komite Etik dan Hukum dan
ditetapkan oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit
Review : dilakukan pengkajian dan peninjauan ulang secara
berkala paling lama setiap 2 (dua) tahun sekali disesuaikan
dengan perkembangan, kebutuhan pelayanan dan dinamika
Rumah Sakit.
Sosialisasi dan Promosi dilakukan kepada seluruh
SDM Rumah Sakit dengan tujuan :
a. Mewujudkan rasa memiliki Code Of Conduct
b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh
SDM Rumah sakit
c. Memberikan kesadaran kepada SDM Rumah Sakit
bahwa Code Of Conduct merupakan bagian dari
pelaksanaan pelayanan.
Pelanggaran Code Of Conduct
Setiap SDM Rumah Sakit yang mengetahui terjadinya
pelanggaran Code Of Conduct wajib melaporkan kepada
Komite Etik dan Hukum, komite lain yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan etika profesi,
dan/atau atasan langsung.
PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN ETIK DAN
HUKUM RUMAH SAKIT
Prinsip-prinsip dalam penanganan dugaan
pelanggaran etik dan hukum :
 Independensi
 Praduga tak bersalah
 Akuntabilitas
 Kehati-hatian
 Kerahasiaan
 Objektif
 Efektif dan efisien
 Equality before the law
 Empati
IMPLEMENTASI KODE ETIK DAN HUKUM
DI RUMAH SAKIT
Kode Etik memiliki hubungan yang kuat terkait dalam
kepuasan standar pelayanan kesehatan.
Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan
yang bermutu apabila penerapan kode etik serta
ukuran-ukuran pelayanan dapat memuaskan pasien.
Elemen Penilaian TKRS 12 (Etika Rumah Sakit)
Elemen Penilaian TKRS 12
 Direktur RS menetapkan Komite Etik RS
 Komite Etik telah menyusun Kode Etik RS yang mengacu pada KODERSI
dan ditetapkan Direktur
 Komite Etik telah menyusun kerangka kerja pelaporan dan pengelolaan
etik RS serta pedoman pengelolaan kode etik RS meliputi poin 1-12
dalam maksud dan tujuan sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai yang
dianut RS
 RS menyediakan sumber daya serta pelatihan kerangka pengelolaan
etik RS bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan memberikan solusi
yang efektif dan tepat waktu untuk masalah etik.
Cakupan poin 1-12 (kerangka kerja)
Menjelaskan pelayanan yang diberikan kepada pasien secara
jujur
Melindungi kerahasiaan informasi pasien
Mengurangi kesenjangan dalam akses untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan dan dampak klinis
Menetapkan kebijakan tentang pendaftaran pasien, transfer,
dan pemulangan pasien
Mendukung transparansi dalam melaporkan
pengukuran hasil kinerja klinis dan kinerja non klinis
Keterbukaan kepemilikan agar tidak terjadi konflik
kepentingan (misalnya hubungan kepemilikan antara
dokter yang memberikan instruksi pemeriksaan
penunjang dengan fasilitas laboratorium/fasilitas
radiologi di luar RS yang akan melakukan
pemeriksaan.
Menetapkan mekanisme bahwa praktisi kesehatan dan staf
lainnya dapat melaporkan kesalahan klinis atau
mengajukan kekhawatiran etik tanpa takut dihukum,
termasuk melaporkan staf yang merugikan terkait masalah
klinis ataupun operasional.
Mendukung keterbukaan dalam sistem pelaporan
mengenai masalah etik tanpa takut diberikan sanksi.
Memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu untuk
masalah etik yang terjadi.
Memastikan praktik non diskriminasi dalam pelayanan
pasien dengan mengingat norma hukum dan budaya
negara.
Tagihan biaya pelayanan harus akurat dan dipastikan
bahwa insentif dan pengelolaan pembayaran tidak
menghambat pelayanan pasien.
Pengelolaan kasus etik dan konflik antar profesi di RS,
serta penetapan Code Of Conduct bagi staf sebagai
pedoman perilaku sesuai dengan standar etik di RS.
Tinjauan Hukum Tindakan Medis Di RS
Tindakan medis tidak bertentangan dengan hukum bila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
 Mempunyai indikasi medis, untuk mencapai suatu tujuan yang
konkrit
 Bertindak secara hati-hati
 Bekerja berdasarkan standar profesi dan standar operasional
prosedur
 Ada persetujuan tindakan medik (informed consent) atau
penolakan tindakan medik (refusal consent).
SISTEM INFORMASI
UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 168, 169
(kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi
kesehatan agar upaya kesehatan menjadi efektif dan
efisien)
Memuat informasi yang bersifat promotif dan preventif
agar pasien berperan aktif dalam upaya peningkatan
kesehatan dirinya.
SISTEM DOKUMENTASI DAN
PENGENDALIAN DOKUMEN
UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran pasal 46
UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan pasal 70
PerMenKes No 269/PER/MENKES/III/2008 Tentang Rekam
Medis
PerMenKes No 290/PER/MENKES/III/2008 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran
SE Dirjen Pelayanan Medik No HK.00.06.1.5.0.01160 Tahun 1995
Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis
Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis.
DOKUMENTASI
Merupakan proses mengumpulkan beberapa arsip
menjadi satu kesatuan yang dinamakan Rekam Medis.
Arsip berupa lembaran yang dimaksud adalah
persetujuan tindakan medis, hasil pemeriksaan
laboratorium, hasil pemeriksaan radiologi, hasil EKG,
hasil laporan tindakan/operasi, salinan resep, dan
pelayanan lain yang diberikan kepada pasien.
Bersifat rahasia dan hanya bisa dibuka atas perintah
pengadilan.
 Penyimpanan RM di Rumah Sakit untuk pasien rawat jalan ataupun
rawat inap sekurang-kurangnya lima (5) tahun
 Penyimpanan RM dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh
pimpinan Rumah Sakit
 Pemusnahan RM dapat dilakukan setelah lima (5) tahun, KECUALI
ringkasan pulang (resume medis) dan persetujuan tindakan medis
 Resume medis dan persetujuan tindakan medis harus disimpan
sepuluh (10) tahun sejak ringkasan dan persetujuan tindakan medis
ditanda tangani, artinya masih harus disimpan selama lima (5) tahun
lagi setelah RM dimusnahkan.
Pemusnahan RM
Berdasarkan SE Dirjen Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.1.5.0.01160 Tahun 1995
tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis dan Pemusnahan Arsip
Rekam Medis, dilakukan dengan cara :
 RM yang sudah memenuhi syarat untuk dimusnahkan dilaporkan kepada Direktur
RS
 Direktur RS membuat keputusan tentang pemusnahan RM dan menunjuk Tim
Pemusnah RM
 Tim Pemusnah RM melaksanakan pemusnahan dan membuat Berita Acara
Pemusnahan yang disahkan oleh Direktur RS
 Berita Acara dikirim kepada pemilik RS dengan tembusan kepada Dirjen Pelayanan
Medik
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docxSuMarni41
 
dokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.docdokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.docKamilKhalil1
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasI Putu Cahya Legawa
 
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Kanaidi ken
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienRSIABudhiMulia
 
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RSSOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RSPENDIDIKAN & KESEHATAN
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptxDiahAnjarini2
 
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptxbudiikhsan4
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Adelina Hutauruk
 
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienSri Yusanti
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxProdukHerbalDXN
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptxMelisaEkawati
 
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxKEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxPanduWAdi
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesTini Wartini
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxfarid50526
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitYain Panggalo
 

What's hot (20)

3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
3.1.1.3 Pedoman Manual Mutu.docx
 
dokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.docdokumen rencana program PPI 2019.doc
dokumen rencana program PPI 2019.doc
 
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di PuskesmasManajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
Manajemen Risiko dalam Pelayanan Kesehatan di Puskesmas
 
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) _BimTek "Standar AKREDITASI RU...
 
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasienPedoman pelaporan insiden kejadian pasien
Pedoman pelaporan insiden kejadian pasien
 
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RSSOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
 
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
1. Kebijakan Mutu dan Pelaksanaan Akreditasi RS.pptx
 
02. PMKP ppt.pdf
02. PMKP ppt.pdf02. PMKP ppt.pdf
02. PMKP ppt.pdf
 
Keselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di PuskesmasKeselamatan Pasien di Puskesmas
Keselamatan Pasien di Puskesmas
 
Pedoman pelaporan
Pedoman pelaporanPedoman pelaporan
Pedoman pelaporan
 
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptxStandar Klinik Bab 1 TKK  Suprapto.pptx
Standar Klinik Bab 1 TKK Suprapto.pptx
 
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...Permenkes no. 27 tahun 2017  ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
Permenkes no. 27 tahun 2017 ttg Pedoman Ppencegahan dan Pengendalian Infeksi...
 
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasienContoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
Contoh program peningkatan_mutu_dan_keselamatan_pasien
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
#1 Standar Akreditasi Klinik- Astri (3)(1).pptx
 
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptxKEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
KEBIJAKAN MUTU KLINIK.pptx
 
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) FasyankesKebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Fasyankes
 
Indikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptxIndikator mutu rumah sakit.pptx
Indikator mutu rumah sakit.pptx
 
Sop ambulance
Sop ambulanceSop ambulance
Sop ambulance
 
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakitProgram kerja-tahunan-rumah-sakit
Program kerja-tahunan-rumah-sakit
 

Similar to ETIK RS BUNGSU.pptx

REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSREGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSdewikarsui
 
ASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdf
ASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdfASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdf
ASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdfJonathanIngram16
 
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdfManajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdfSyarifahRahma2
 
KSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdf
KSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdfKSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdf
KSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdfItjeFauziyah
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKANDA IZUL
 
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUSPENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUSmataharitimoer MT
 
7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx
7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx
7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptxMulyonoKengkeng
 
Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptx
Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptxSub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptx
Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptxGalih Endradita M
 
Kebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptx
Kebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptxKebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptx
Kebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptxRiris29744
 
majelis pertimbangan etik profesi.pptx
majelis pertimbangan etik profesi.pptxmajelis pertimbangan etik profesi.pptx
majelis pertimbangan etik profesi.pptxInke Malahayati
 
Medical Staff bylaws kel 2.pptx
Medical Staff bylaws kel 2.pptxMedical Staff bylaws kel 2.pptx
Medical Staff bylaws kel 2.pptxHandryTatuu
 
Dimasz putra onasis ETIKA KEP. KLP 2.pptx
Dimasz putra onasis ETIKA KEP.  KLP 2.pptxDimasz putra onasis ETIKA KEP.  KLP 2.pptx
Dimasz putra onasis ETIKA KEP. KLP 2.pptxdimaszkodim
 
Organisasi RM.ppt
Organisasi RM.pptOrganisasi RM.ppt
Organisasi RM.pptDadanHendri
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdfKMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdfEcaKenken
 
0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt
0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt
0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.pptPolresSidoarjoUrkes
 
Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi pjj_kemenkes
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Erwin santosa
 

Similar to ETIK RS BUNGSU.pptx (20)

REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRSREGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
REGULASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM TKRS
 
ASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdf
ASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdfASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdf
ASPEK ETK DAN PENDIDIKAN BERMARTABAT DALAM LAYANAN DI RS.pdf
 
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdfManajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
Manajemen Penggunaan Obat MPO dr Trijo.pdf
 
KSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdf
KSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdfKSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdf
KSK ETIK DAN HUKUM KARS.pdf
 
Kode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatanKode etik dan hukum kesehatan
Kode etik dan hukum kesehatan
 
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUSPENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
PENEGAKAN DISIPLIN KEDOKTERAN OLEH MKDKI & CONTOH KASUS
 
7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx
7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx
7. Kebijakan_Praktik_Keperawatan_2024_ok.pptx
 
Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptx
Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptxSub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptx
Sub Komite Etik dan Disiplin Perawat.pptx
 
Kelompok 1 komite etik
Kelompok 1 komite etikKelompok 1 komite etik
Kelompok 1 komite etik
 
Kebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptx
Kebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptxKebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptx
Kebijakan dan Peran PPNI dalam Penerapan SDKI-SLKI-SIKI.pptx
 
majelis pertimbangan etik profesi.pptx
majelis pertimbangan etik profesi.pptxmajelis pertimbangan etik profesi.pptx
majelis pertimbangan etik profesi.pptx
 
Modul 2 kb 3 (1)
Modul 2 kb 3 (1)Modul 2 kb 3 (1)
Modul 2 kb 3 (1)
 
Medical Staff bylaws kel 2.pptx
Medical Staff bylaws kel 2.pptxMedical Staff bylaws kel 2.pptx
Medical Staff bylaws kel 2.pptx
 
Dimasz putra onasis ETIKA KEP. KLP 2.pptx
Dimasz putra onasis ETIKA KEP.  KLP 2.pptxDimasz putra onasis ETIKA KEP.  KLP 2.pptx
Dimasz putra onasis ETIKA KEP. KLP 2.pptx
 
Organisasi RM.ppt
Organisasi RM.pptOrganisasi RM.ppt
Organisasi RM.ppt
 
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdfKMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
KMK No. HK.01.07-MENKES-1983-2022 ttg Standar Akreditasi Klinik-signed (3)-8.pdf
 
9
99
9
 
0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt
0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt
0. KONSEP MUTU DAN AKREDITASI KLINIK.ppt
 
Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi Majelis Pertimbangan Etik Profesi
Majelis Pertimbangan Etik Profesi
 
Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )Kredensial tenaga medik ( baru )
Kredensial tenaga medik ( baru )
 

Recently uploaded

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxEkoPriadi3
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxbinsar17
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptxYudisHaqqiPrasetya
 

Recently uploaded (11)

Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptxPengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
Pengertian & Prinsip-Prinsip Anti Korupsi.pptx
 
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptxKelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
Kelompok 2 Sistem Pemerintahan Pra dan Pasca Amandemen UUD.pptx
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
5E _ Kel 4 _ Merger, Akuisisi, dan Konsolidasi.pptx
 

ETIK RS BUNGSU.pptx

  • 1. MANAJEMEN KODE ETIK & HUKUM RS DAN IMPLEMENTASINYA dr. Fitriardi Sejati, Sp.B RSU BUNGSU
  • 2. RUMAH SAKIT Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) dan pasal 4.
  • 3. ASAS RUMAH SAKIT Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 2.
  • 4. PENGORGANISASIAN RUMAH SAKIT Jenis Pelayanannya : Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Khusus Berdasarkan Pengelolaannya : Rumah Sakit Publik dan Rumah Sakit Privat Rumah Sakit dapat ditetapkan menjadi Rumah Sakit Pendidikan setelah memenuhi persyaratan dan standar Rumah Sakit Pendidikan UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Bab VI Jenis Dan Klasifikasi pasal 18, 19, 20, 21, 22, 23
  • 5. Pasal 33 UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien dan akuntabel
  • 6. TUJUAN RUMAH SAKIT Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakit.
  • 7. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit, dan rumah sakit. UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 3.
  • 8. FUNGSI RUMAH SAKIT Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
  • 9. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian layanan kesehatan. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan tekhnologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
  • 10. Tata Kelola Rumah Sakit Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis yang baik UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 36
  • 11. Etika Rumah Sakit Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban melaksanakan etika Rumah Sakit UU No 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Pasal 29
  • 12. Sanksi Rumah Sakit Pelanggaran atas kewajiban Rumah Sakit dikenai sanksi administratif berupa : a. Teguran b. Teguran tertulis c. Denda; dan/atau d. Pencabutan perizinan Rumah sakit Pasal 54 Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perumahsakitan
  • 13. Mutu Pelayanan Rumah Sakit Dan Keselamatan Pasien Unsur penyelenggara pelayanan RS Pasien Komitmen RS melakukan tata kelola pelayanan yang baik Pengorganisasian Etika Rumah Sakit Sanksi Tata Kelola
  • 14. MANAJEMEN KODE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT Tata kelola dan etika hukum rumah sakit adalah serangkaian proses yang terkait dengan tindakan yang bersifat mengatur, membina, mengendalikan, dan mengawasi perilaku pemberi pelayanan dan pengelola Rumah Sakit agar sesuai dengan nilai-nilai etika dan hukum Rumah Sakit. (PerMenKes No 42 Tahun 2018 Tentang Komite Etik Dan Hukum Rumah Sakit).
  • 15. KOMITE ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT Adalah unsur organisasi nonstruktural yang membantu kepala atau direktur rumah sakit untuk penerapan etika rumah sakit dan hukum perumahsakitan. Tujuannya : meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan Rumah Sakit. Etika Rumah Sakit dituangkan dalam bentuk Panduan Etik Dan Perilaku (Code of Conduct)
  • 16. Code Of Conduct Panduan Etik dan Perilaku adalah serangkaian petunjuk yang berisikan etika perilaku umum, etika pelayanan, dan etika penyelenggaraan rumah sakit sebagai suatu standar perilaku sumber daya manusia dan pengelola dalam menjalankan pelayanan kesehatan dan penyelenggaraan Rumah Sakit untuk mewujudkan perilaku dan budaya kerja yang sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit.
  • 17. Etika Pelayanan Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Etika Pelayanan adalah sistem nilai atau kaidah perilaku dalam pelayanan klinis di Rumah Sakit. Etika Penyelenggaraan Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Etika Penyelenggaraan adalah sistem nilai atau kaidah perilaku institusi dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
  • 18. Pedoman Etika Pelayanan adalah serangkaian petunjuk yang berisikan Etika Pelayanan. Pelaksanaan penerapan etika Rumah Sakit dilakukan melalui pembentukan Komite Etik dan Hukum sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja rumah sakit. Bila belum mampu membentuk Komite Etik dan Hukum, Rumah Sakit dapat memperkuat fungsi unsur organisasi Rumah Sakit. Fungsi unsur organisasi yang dimaksud merupakan fungsi organisasi Rumah Sakit yang membidangi hukum dan/atau etika.
  • 19. Komite Etik dan Hukum  Bertanggungjawab kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit  Melaporkan kegiatannya secara berkala kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit paling sedikit 6 (enam) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan  Merupakan unit yang bersifat memberi kajian, pertimbangan, dan rekomendasi  Kajian, pertimbangan dan rekomendasi yang dimaksud diatas dapat digunakan Kepala atau Direktur Rumah Sakit dalam menyusun perencanaan dan pengambilan keputusan
  • 21. TUGAS KOMISI ETIK DAN HUKUM Meningkatkan dan menjaga kepatuhan penerapan etika dan hukum di Rumah Sakit, dengan cara : a. Menyusun, membina dan mengawasi penerapan Code Of Conduct b. Menyelesaikan kasus pelanggaran etika pelayanan yang tidak dapat diselesaikan oleh komite etika profesi terkait atau kasus etika antar profesi di Rumah Sakit
  • 22. c. Memberikan analisis dan pertimbangan etik dan hukum d. Memberikan pertimbangan mengenai kebijakan, peraturan, pedoman, dan standar yang memiliki dampak etik dan/atau hukum e. Memberikan pertimbangan dan/atau rekomendasi terkait pemberian bantuan hukum dan rehabilitasi SDM Rumah sakit
  • 23. FUNGSI KOMITE ETIK DAN HUKUM Pengelolaan data dan informasi Pengkajian etika dan hukum perumahsakitan, termasuk masalah profesionalisme, interkolaborasi, dll Sosialisasi dan promosi Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan Pencegahan penyimpangan Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
  • 24.  Monitoring dan evaluasi terhadap penerapan Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan  Pembimbingan dan konsultasi terhadap penerapan Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan  Penelusuran dan penindaklanjutan kasus terkait Etika Pelayanan dan Etika Penyelenggaraan sesuai dengan peraturan internal Rumah Sakit  Penindaklanjutan terhadap keputusan etik profesi yang tidak dapat diselesaikan oleh komite profesi yang bersangkutan atau kasus etika antar profesi
  • 25. WEWENANG KOMITE ETIK DAN HUKUM Menghadirkan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah etik Rumah Sakit Melakukan klarifikasi dengan pihak terkait sebagai penyusunan bahan rekomendasi Memberikan rekomendasi kepada Kepala atau Direktur Rumah Sakit mengenai sanksi terhadap pelaku pelanggaran Panduan Etik dan Perilaku (Code of Conduct) dan Pedoman Etika Pelayanan
  • 26. PENERAPAN CODE OF CONDUCT Tujuan : mengatur dan mendorong seluruh SDM di Rumah Sakit bekerja sesuai etika umum, etika profesi, etika pelayanan, dan etika penyelenggaraan. Penyusunan : disusun oleh Komite Etik dan Hukum dan ditetapkan oleh Kepala atau Direktur Rumah Sakit Review : dilakukan pengkajian dan peninjauan ulang secara berkala paling lama setiap 2 (dua) tahun sekali disesuaikan dengan perkembangan, kebutuhan pelayanan dan dinamika Rumah Sakit.
  • 27. Sosialisasi dan Promosi dilakukan kepada seluruh SDM Rumah Sakit dengan tujuan : a. Mewujudkan rasa memiliki Code Of Conduct b. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan seluruh SDM Rumah sakit c. Memberikan kesadaran kepada SDM Rumah Sakit bahwa Code Of Conduct merupakan bagian dari pelaksanaan pelayanan.
  • 28. Pelanggaran Code Of Conduct Setiap SDM Rumah Sakit yang mengetahui terjadinya pelanggaran Code Of Conduct wajib melaporkan kepada Komite Etik dan Hukum, komite lain yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan etika profesi, dan/atau atasan langsung.
  • 29. PENANGANAN DUGAAN PELANGGARAN ETIK DAN HUKUM RUMAH SAKIT
  • 30. Prinsip-prinsip dalam penanganan dugaan pelanggaran etik dan hukum :  Independensi  Praduga tak bersalah  Akuntabilitas  Kehati-hatian  Kerahasiaan  Objektif  Efektif dan efisien  Equality before the law  Empati
  • 31. IMPLEMENTASI KODE ETIK DAN HUKUM DI RUMAH SAKIT Kode Etik memiliki hubungan yang kuat terkait dalam kepuasan standar pelayanan kesehatan. Suatu pelayanan kesehatan disebut sebagai pelayanan yang bermutu apabila penerapan kode etik serta ukuran-ukuran pelayanan dapat memuaskan pasien. Elemen Penilaian TKRS 12 (Etika Rumah Sakit)
  • 32. Elemen Penilaian TKRS 12  Direktur RS menetapkan Komite Etik RS  Komite Etik telah menyusun Kode Etik RS yang mengacu pada KODERSI dan ditetapkan Direktur  Komite Etik telah menyusun kerangka kerja pelaporan dan pengelolaan etik RS serta pedoman pengelolaan kode etik RS meliputi poin 1-12 dalam maksud dan tujuan sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai yang dianut RS  RS menyediakan sumber daya serta pelatihan kerangka pengelolaan etik RS bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu untuk masalah etik.
  • 33. Cakupan poin 1-12 (kerangka kerja) Menjelaskan pelayanan yang diberikan kepada pasien secara jujur Melindungi kerahasiaan informasi pasien Mengurangi kesenjangan dalam akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan dampak klinis Menetapkan kebijakan tentang pendaftaran pasien, transfer, dan pemulangan pasien
  • 34. Mendukung transparansi dalam melaporkan pengukuran hasil kinerja klinis dan kinerja non klinis Keterbukaan kepemilikan agar tidak terjadi konflik kepentingan (misalnya hubungan kepemilikan antara dokter yang memberikan instruksi pemeriksaan penunjang dengan fasilitas laboratorium/fasilitas radiologi di luar RS yang akan melakukan pemeriksaan.
  • 35. Menetapkan mekanisme bahwa praktisi kesehatan dan staf lainnya dapat melaporkan kesalahan klinis atau mengajukan kekhawatiran etik tanpa takut dihukum, termasuk melaporkan staf yang merugikan terkait masalah klinis ataupun operasional. Mendukung keterbukaan dalam sistem pelaporan mengenai masalah etik tanpa takut diberikan sanksi. Memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu untuk masalah etik yang terjadi.
  • 36. Memastikan praktik non diskriminasi dalam pelayanan pasien dengan mengingat norma hukum dan budaya negara. Tagihan biaya pelayanan harus akurat dan dipastikan bahwa insentif dan pengelolaan pembayaran tidak menghambat pelayanan pasien. Pengelolaan kasus etik dan konflik antar profesi di RS, serta penetapan Code Of Conduct bagi staf sebagai pedoman perilaku sesuai dengan standar etik di RS.
  • 37. Tinjauan Hukum Tindakan Medis Di RS Tindakan medis tidak bertentangan dengan hukum bila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :  Mempunyai indikasi medis, untuk mencapai suatu tujuan yang konkrit  Bertindak secara hati-hati  Bekerja berdasarkan standar profesi dan standar operasional prosedur  Ada persetujuan tindakan medik (informed consent) atau penolakan tindakan medik (refusal consent).
  • 38. SISTEM INFORMASI UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 168, 169 (kemudahan masyarakat dalam mengakses informasi kesehatan agar upaya kesehatan menjadi efektif dan efisien) Memuat informasi yang bersifat promotif dan preventif agar pasien berperan aktif dalam upaya peningkatan kesehatan dirinya.
  • 39. SISTEM DOKUMENTASI DAN PENGENDALIAN DOKUMEN UU No 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran pasal 46 UU No 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan pasal 70 PerMenKes No 269/PER/MENKES/III/2008 Tentang Rekam Medis PerMenKes No 290/PER/MENKES/III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran SE Dirjen Pelayanan Medik No HK.00.06.1.5.0.01160 Tahun 1995 Tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis Dasar dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis.
  • 40. DOKUMENTASI Merupakan proses mengumpulkan beberapa arsip menjadi satu kesatuan yang dinamakan Rekam Medis. Arsip berupa lembaran yang dimaksud adalah persetujuan tindakan medis, hasil pemeriksaan laboratorium, hasil pemeriksaan radiologi, hasil EKG, hasil laporan tindakan/operasi, salinan resep, dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien. Bersifat rahasia dan hanya bisa dibuka atas perintah pengadilan.
  • 41.  Penyimpanan RM di Rumah Sakit untuk pasien rawat jalan ataupun rawat inap sekurang-kurangnya lima (5) tahun  Penyimpanan RM dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk oleh pimpinan Rumah Sakit  Pemusnahan RM dapat dilakukan setelah lima (5) tahun, KECUALI ringkasan pulang (resume medis) dan persetujuan tindakan medis  Resume medis dan persetujuan tindakan medis harus disimpan sepuluh (10) tahun sejak ringkasan dan persetujuan tindakan medis ditanda tangani, artinya masih harus disimpan selama lima (5) tahun lagi setelah RM dimusnahkan.
  • 42. Pemusnahan RM Berdasarkan SE Dirjen Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.1.5.0.01160 Tahun 1995 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan Formulir Rekam Medis dan Pemusnahan Arsip Rekam Medis, dilakukan dengan cara :  RM yang sudah memenuhi syarat untuk dimusnahkan dilaporkan kepada Direktur RS  Direktur RS membuat keputusan tentang pemusnahan RM dan menunjuk Tim Pemusnah RM  Tim Pemusnah RM melaksanakan pemusnahan dan membuat Berita Acara Pemusnahan yang disahkan oleh Direktur RS  Berita Acara dikirim kepada pemilik RS dengan tembusan kepada Dirjen Pelayanan Medik TERIMAKASIH