SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
KELOMPOK TIGA :
Muhammad Rayhan
Firman Ihsan Herditya
Vina Yuli Yana
Hermansyah
Bab 1 : Mengenal Hamka Lebih Dekat
Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka dikenal luas sebagai ulama, pujangga,
dan penulis yang produktif. Sebagai ulama, ia bergabung dengan persyarikatan muhammadiyah
lalu melakukan tabligh di berbagai daerah, khususnya di tanah kelahirannya. Sebagai pujangga,
ia amat lihai menggambarkan alam atau perasaan kedaolam bait syair.
Sewaktu hamka kecil dipanggil malik, lahir pada 17 februari 1908 atau 14 muharram
1326 dan merupakan keturunan ulama terkemuka pada masanya, yaitu haji abdul karim
amrullah. Sementara, ibunya bernama siti shafiyah tanjung binti haji zakariya alias gelanggar,
yang merupakan keturunan bangsawan.
Kemudian sang ayah yang lebih dikenal dengan sebutan haji rasul merupakan
pelopor gerakan islam “KAUM MUDA” yang berada di minangkabau yang gerakannya dimulai
pada tahun 1906, setelah kembali dari mekkah. Dalam perjuangannya, haji rasul menentang
ajaran rabithah, merupakan sebuah gerakan yang menghadirkan guru dalam ingatan, sebagaii
salah satu cara yang ditempuh para penganut terekat apabila akan memulai mengerjakan
suluk-suluk.
Kemudian setelah dua tahun perjuangan haji rasul, pertantangan kaum muda dan
kaum tua kiat hebat. Dalam suasana seperti ini pula, lahirlah malik. Kemudian setelah kelahiran
malik, tepatnya april 1911, kaum muda menerbitkan majalah Al-Munir.
A. Masa Kecil Hamka
Malik lahir dikampung yang asri, dengan pemandangan danau maninjau yang indah.
Tanah sirah nama kampung kelahirannya. Kampung tersebut merupakan bagian darsar kepada
malik, nagari sungai batang, luhuk agam, sumatera barat. Dikampung inilah malik menikmati
sebagian masa kecilnya, sebelum pada usia enam tahun diboyong sang ayah ke padang untuk
keperluan dakwah.
sang ayah menaruh harapan besar kepada malik, agar kelak bisa meneruskan
perjuangan dakwah. Namun, metode sang ayah yang keras dan ketat dalam menyampaikan materi
keagamaan menyebabkan malik tidak nyaman dan jiwa kanak-kanaknya pun berontak. Cara
penyampaian sang ayah yang sangat keras kerap memerangkap malik dalam perasaan bosan.
Kemudian malik menemukan kenyamanan saat berada didekat nene tersawa. Berbeda
dengan haji rasul yang ketat dan kerap memarahi malik jika melawan kehendaknya. Dampaknya,
malik lebih sering berada dirumah nenek tersawa daripada pulang kerumah. Akan tetapi,
kesempatan untuk selalu dekat dengan nenek tersawa hanya bisa dinikmati sampai malik berumur
enak tahun. Kemudian setelah itu malik dibawa ke padang panjang.
Pada saat berumur tujuh tahun, malik dimasukkan ke sekolah dasar di padang
panjang. Ilmu yang dipelajari di sekolah desa diharapkan bisa menjadi bekal malik dan
berdakwah nantinya, selayaknya anak pada umumnya. Malik kerap membuat janji kepada teman
untuk bermain. Sebagaimana ditanah kelahirannya, malik diperintahkan sang ayah untuk
membaca ayat al-quran dan kitab berbahasa arab. Untung saja, sebagaimana digambarkan
haidar musyafa, haji rasul tidak selalu mendampingi malik dan teman-temannya. Sudah bisa
dibayangkan akibatnya, menjelang subuh, haji rasul mendapati santri masih tergeletak pulas
disurau. Tapi karena dasarnya memang masih anak-anak, malik hanya mendengarkan nasihat itu
saat diucapkan, sejurus kemudian hilang tanpa sisa.
Semakin hari, kegemaran malik mendengarkan kesenian khas minangkabau kian
bertambah. Malik bahkan merasa mendapatkan pengetahuan baru, khususnya dalam hal seni
bercerita, yang bisa menarik pendengar. Haji rasul, menilai tukang kaba tak leb merasih dari
seorang pembual, yang hanya pandai bermain kata-kata. Sumatra thawalib, lagi-lagi,tidak bisa
memuaskan dahaga malik dalam mencari ilmu. Hal inilah yang memicu malik mendapat nilai
jelek diberbagai mata pelajaran. Dengan demikian, ia dikenal sebagai anak yang malas belajar.
Ada kisah menarik antara malik dan hubungannya dengan bibliotek zainaro. Semenjak
awal malik menikmati kolekso bibliotek, ia merasakan manfaatnya ; banyak pengetahuan baru
yang ia dapatkan.aturan bibliotek hanya membolehkan pengunjung membaca koleksi ditempat.
Ia pun menyampaikan keprihatinan atas kondisi koleksi buku yang telihat kurang terawat, lalu
menawarkan jasa menyampul buku secara gratis. Tentu, pemilik bibliotek senang mendengar
usulan malik, sehingga memperbolehkan malik untuk memulai pekerjaan tersebut secepat
mungkin. Namun, malik mengajukan syarat, untuk urusan menyampul buku, ia akan mengerjakan
dirumah. Awalnya, zainuddin keberatan jika pekerjaan menyampul mesti dilakukan dirumah.
Namun, setelah beberapa kali malik menyakinkan zainuddin, barulah ia diperbolehkan
membawa pulang buku yang sudah disampuli. Malik amat girang mendengar hal itu. Strateginya
berhasil. Maka, setiap kali berkunjung ke bibliotek, ia memilih koleksi, lalu membawanya pulang.
Keesokan harinya buku itu dikembalikan dalam keadaan sudah disampul, dan isi buku sudah
dilahap habis pada malam harinya. Inilah strategi malik untuk menimba ilmu dari berbagai buku,
sehingga dalam beberapa minggu, ia telah mampu membaca keseluruhan koleksi bibliotek
zainaro.
B. Kabur Dari Rumah Untuk Berhaji Ke Makkah
Masa muda malik selalu diwarnai dengan gejolak. Karakternya yang menyukai kebebasan,
membuat ia tidak betah dengan metode sang ayah dalam mendidiknya. Pasalnya ia kekecewaan malik
kepada masyarakat yang terlalu meremehkan pidatonya. Dengan alasan ingin menimba ilmu dan belajar
secara mandiri di negri orang. Di sisi lain, ayahnya juga paham dengan karakter malik yang semakin
dilarang maka akan semkain dilakukan. Karena malik belum memiliki tempat tujuan yang pasti, maka sang
ayah mengusulkan agar malik berkunjung ke yogyakarta.
Berbekal restu ayah, pada desember 1924, berangkatlah malik ke yogyakarta, bersama marah
intan, saudagar kaya raya asal minangkabau. Sebagaimana pesan ayah, setiba diyogyakarta, malik
mencari rumah pamannya. Melalui pamannya inilah malik mulai berkenalan dengan organisasi dan tokoh
tertentu. Tokoh pertama yang dikenalnya adalah ki bagoes hadikoesoemono, tokoh dari persyarikatan
muhammadiyah. Waktu itu, tokoh sentral serikat islam, yaitu HOS. Tjokroaminoto, akan menyampaikan
pidato dihadapan hadirin.
Menurut mereka, HOS. Tjokroaminoto memulai pidato. Dalam forum tersebut,HOS
Tjokroaminoto menjelaskan mengenai hubungan islam dan sosialisme. Dalam percakapan tersebut,
tahulah malik alasan tokoh SI ini menjadikan islam dan sosialisme sebagai alat perjuangan melawan
pemerintah hindia belanda. Tentu saja, dengan ditemani marah intan, saudagar yang telah
berpengalaman dalam berpergian.
Waktu itu, tokoh sentral serikat islam, yaitu HOS Tjokroaminoto, akan
menyampaikan pidato di hadapan hadirin. Sadar bahwa HOS Tjokroaminoto yang akan
berpidato, malik langsung teringat penjelasan natar zainuddin dan haji datuk batuah, guru di
sumatera dan juga tokoh komunis, mengenai tokoh sentral SI tersebut. Suatu kali, malik juga
berkesempatan untuk bercakap dengan HOS Tjokroaminoto. Keberadaan tokoh pembaharu
dan pejuang kemerdekaan menjadi stimulus yang luar biasa. Waktu itu, malik masih berumur
16 tahun, sementara persyaratan untuk masuk organisasi tersebut minimal 17 tahun. Malik
terpaksa mengaku berumur 17 tahun, agar diizinkan untuk bergabung dengan organisasi.
Setelah malik mempertimbangkan masak-masak, ia lalu memutuskan untuk
menuruti permintaan sang ayah. Waktu itu, ia juga tercatatsebagai anggota muhammadiyah,
dan dapat amanah untuk mengembangkan persyarikatan tersebut dikampung halaman. Akan
tetapi, diluar dugaan, masyarakat enggan menerima dakwah malik. Ia disepelekan, dan
dianggap hanya pandai berpidato, namun pidato tersebut tak ada isinya. Malik merasa iba atas
keadaan yang telah setengah putus asa. Maka, tabungan yang dikumpulkan selama setahun
untuk berhaji diberikan kepada sang ayah. Hal ini membuat sang ayah bisa tersenyum kembali
dan bisa membangun rumah kembali, serta melanjutkan lagi misi dakwah.
Ditanah sirah ia bertemu dengan neneknya yang sewaktu kecil menjadi tempatnya
mengadu tatkala ada masalah dengan keluarga, terutama dengan sang ayah. Ia secara halus
meminta bantuan kepada andungnya agar bersedia meringankan beban ongkos perjalanan.
Selang dua hari, malik diberi dua gulden dari hasil menjual kapuk andungnya. Ia ingin
berpamitan kepada gadis tersebut, meski pada akhirnya kecewa karena disambut dengan
dingin, bahkan dikata-katai kasar.
Nasihat ayah mengenai kebesaran Allah Swt. Terbukti dikota suci ini. Malik ditawari
menumpang dirumah warga bernama hamid bin majid kurdi. Hamid bercerita bahwa banyak
murid yang berasal dari hindia menimba ilmu kepada syekh ahmad khatib. Sebelumnya, hamid
juga menceritaka bahwa ayahnya, majid kurdi, merupakan mertua dari syekh ahmad khatib al-
minangkabawi. Kebiasaan membaca buku dilakukan malik seusai bekerja. Ia tertarik dengan
karya ulama pembaharu seperti syekh ahmad khatib al-minangkabawi.
Selain membaca buku dikediaman hamid bin majd kurdi, malik juga menulis untuk
majalah dikota medan, pelita andalas. Atas saran seoran kawan, malik langsung mendaftarkan
diri menjadi wartawan surat kabar hari pelita andalas, dan diterima. Sejak menjadi wartawan
dipelita andalas inilah malik menggunakan nama pena HAMKA, dari haji abdul malik amrullah.
C. Membahagiakan Orang Tua Dengan Menikahi Gadis Pilihan Sang
Ayah
Tulisan hamka ternyata diminati oleh banyak pembaca. Bahkan, hamka juga diminta untuk
menulis dmajalah seruan islam. Melalui majalah ini, nama hamka kian tenar, tidak hanya
dilingkungan medan dan sumatera saja. Tetapi dikenal juga dikalimantan, madura, dan jawa.
Selang beberapa hari dikampung halaman, haji yusuf amrullah, sang paman mengajak hamka
berbicara empat mata. Awalnya, pernikahan itu memang bertujuan untuk mengobati hati dan
memperbaiki hubungan hamka dengan sang ayah sempat renggang. Menurut hamka, sang istri
memiliki akhlak mulia dan rendah hati.karena itulah, hamka sangat mencintai sang istri.
D. Kesederhanaan Rumah Tangga Hamka
Kehidupanhamka bersama istri terbilang sederhana. Pernah suatu kali hamka brcerita
bahwa dirinya hidup dalam suasana miskin. Meski demikian, sang istri tidak menuntut macam-
macam diluar kemampuan hamka. Sembahyang saja terpaksa bergantian karena dirumah hanya
ada sehelai kain sarung. Penghasilan hamka sepenuhnya berasal dari honor karangan dan hasil
dari mengajar disekolah. Karenanya, hamka sekeluarga sering kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Kehidupan hamka bersama keluarga kian menderita ketika belanda dalam
agresi kedua menduduki padang panjang pada 19 september 1948.lima tahun tinggal digang
kumuh, mereka pindah ke rumah yang lebih besar dan bersih, di jalan raden patah kebayoran
baru. Rumah tersebut didapatkan hamka dari hasil honor buku-bukunya.
Perempun Spesial Di Balik Kesuksesan Hamka
Adagium ada perempuan hebat di balik kesuksesan laki-laki agaknya berlaku dalam perjalanan
karier hamka. Ada dua perempuan istimewa yang membantu perjuangan hamka, yaitu siti raham dan
khadijah. Sebagai istri yang shalihah, siti raham pernah menyampaikan perannya terhadap
perjuangan hamka dalam sebuah pidato. Dengan hati berdebar, hamka menanti istri tercinta memulai
pidato. Dalam pidato tersebut, siti raham memulai dengan salam lalu berkata,”saya diminta berpidato,
tapi sebenarnya ibu dan bapak sendiri memaklumi, bahwa saya tak pandai pidato.
siti raham juga kerap menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya. Sebagai contoh, anak-anak
diperbolehkan membaca koran hanya setelah dibaca hamka. Kesetiaan sang istri juga terbukti
manakala hamka dituduh makar oleh pemerintah soekarno, yang menyebabkan hamka ditangkap dan
dipenjara. Sembilan tahun sebelum peraturan pemerintah itu muncul, yaitu tahun 1950, hamka telah
menjadi pegawai tinggi kementrian agama golongan F dan juga menjadi anggota konstituance fraksi
partai masyumi. Karena persoalan inilah barangkali hamka disuruh memilih menjadi pegawai atau
anggota partai.
Setahun setelah kematian sang istri, hamka lalu menikah dengan perempuan asal cirebon yang
bernama siti khadijah. Usianya tak terpaut jauh dengan almarhumah siti raham. Tidak perlu menunggu
waktu lama, anak-anak hamka merasa nyaman dengan siti khadijah. Mereka betul-betul merasakan
ketulusan cinta perempuan tersebut kepada hamka.
Bab 2 : Prinsip Hidup Hamka
A. Hidup Untuk Bermanfaat Bagi Orang Lain
Setelah bersusah payah menimba ilmu dari berbagai jalan, baik melalui guru maupun buku,
hamka pada akhirnya bisa menjadi ulama yang cerdas dan luas wawasannya. Disamping itu, ia juga
dipercayai masyarakat sebagai tempat untuk mengadukan segala persoalan. Meminta pencerahan
yang tengah membelit. Sebagaimana diceritakan rusydi hamka, suatu kali hamka didatangi lelaki
beristri yang mengadukan masalah rumah tangga mereka. Bahkan setiap bulan, si suami mampu
mengirim sebagian gajinya untuk keperluan anak dan istri dikampung. Namun sepulang dari
perantauan, si suami mendapati cerita dari para tetangga bahwa istrinya selingkuh dengan lelaki lain,
awalnya si suami tidak percaya. Tetapi, setelah ia memastikan kebenaran cerita tersebut dan sang
istri pun mengakui perbuatannya, kondisi rumah tangga pun terguncang.
Lelaki itu lalu pulang. Sekitar sebulan setelah pertemuan itu, lelaki tersebut datang lagi menemui
hamka. Lelaki itu membenarkan nasihat hamka, setelah ia berusaha mengajak istrinya menyadari
dosa-dosanya, lalu ikut ke negri arab, tapi istrinya menolak.”tapi apakah karena menikah itu saja dia
mau masuk islam, bagaimana selanjutnya?” tanya hamka kepada si perempuan. Dengan cepat,
perempuan itu menjawab bahwa mereka berdua dalam waktu dekat akan pergi ke luar negri.
Semenjak itulah hamka marah habis-habisan dan mengusir mereka berdua. “kalian sangka saya bisa
dibayar dengan harga murah, hah?” saya tau kalian adalah orang-orang pezina, buat apa datang
kepada saya.
Pada waktu yang lain, rumah hamka juga pernah di datangi perempuan gelandangan yang
menggendong anak, meminta bantuan. Hamka biasanya memberi mereka makan dan uang ala
kadarnya terkadang karena hamka tidak punya uang, hamka menggantinya dengan menghibur para
gelandangandan memberikan nasihat. Mendengar hal itu, salah seorang anaknya lalu mengusulkan
supaya hamka beristirahat di rumah salah seorang anaknya. Namun, hamka menolak usulan tersebut
lalu mengatakan “doakan saja agar pekerjaan itu menjadi satu amal kita. Seberat-beratnya mata
memandang, berat juga bahu memiku,l bukan?”. Hingga sampai akhir hayat pun, hamka tetap
menerima tamu yang datang silih-berganti mengadukan persoalan hidup.
Kesungguhan hamka dalam menangani persoalan tamu-tamunya membuktikan bahwa ia
amat peduli dengan sesama. Tidak hanya keshalihan individu (misalnya shalat, puasa) saja yang ia
tingkatkan, tetapi juga keshalihan sosial (misalnya membantu orang lain dalam memecahkan
masalah). Hal tersebut juga menjadi nilai lebih hamka. Sebagai ulama, ia mampu memainkan
perannya sebagai penerang umat. Masalah yang mewarnai kehidupan umat, atas izin allah swt.
Perlahan kendur dan hilang sama sekali setelah meminta nasihat kepada hamka. Ia pula yang
menjadikan hamka dipercaya dan pada masa tuanya kerap di datangi tamu-tamu untuk meminta
nasihat.
B. Memaafkan Meski Telah Disakiti
Banyak kejadian menyakitkan yang dihadapi Hamka dengan penuh kesabaran. Beliau juga
tidak memendam dendam kepada pihak yang menyakitinya.
Salah satunya ketika pemerintahan Soekarno, beliau dijebloskan ke penjara selama 2 tahun 6
bulan dengan tuduhan makar. Namun beliau tidak menaruh dendam, terbukti ketika
mendengar Soekarno kritis beliau menangis, dan saat Soekarno wafat beliau yang
mengimami shalat jenazahnya, dan setelahnya pun beliau tidak pernah mencela kehidupan
Soekarno dan pendukungnya
Kejadian lain ketika Hamka dituduh melakukan plagiarisme atas karyanya yang berjudul
“Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” oleh Pramoedya Ananta Toer. Yang berakibat, anak
anak Hamka tidak berani masuk sekolah, teror surat kaleng dan telepon gelap. Dan suatu hari
anak perempuan Pramoedya Ananta Toer datang dengan maksud meminta bantuan
mengislamkan kekasihnya. Dilayanilah dengan sepenuh hati oleh Hamka yang membuat
pemudi itu menangis karna tak menyangka akan menerima pelayanan seperti itu dari
seseorang yang pernah dituduh oleh orang tuanya.
C. Hidup untuk Berjuang
Sebagaimana dikatakan Hamka pada buku “Dari Lembah Cita Cita”, kehidupan adalah
kumpulan kesulitan dan perjuangan. Hidup tanpa perjuangan dalam menempuh kesulitan,
artinya bukan hidup.
Manusia memiliki akal dan semestinya, akal ini dapat kita maksimalkan penggunaannya
sehingga kita bisa mencapai kemuliaan. Dan akal bisa digunakan sebagai alat perjuangan,
kita bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk kita pelajari, sehingga makin
tangguh pula kita dalam menghadapi persoalan hidup.
Lalu menurut Hamka ada 2 jenis manusia:
- Pertama, mereka yang hidup tanpa arah tujuan, binasa seiring berjalannya waktu dan
akan secara mudah dilupakan tanpa ada satu pun pelajaran yang dapat diambil darinya.
- Kedua, mereka yang namanya semakin terkenal karena pemikiran dan perilaku hidupnya
terus dipelajari oleh banyak orang meski jasad telah menyatu dengan tanah.
D. Berkata Benar Walaupun Pahit
Kita ambil contoh ketika Hamka menjabat sebagai ketua MUI dan mengeluarkan fatwa
mengenai haramnya umat Islam mendatangi perayaan Natal. Namun fatwa tersebut ditentang
oleh pemerintah dan diminta untuk mencabut fatwa tersebut. Namun Hamka tetap pada
mempertahanka kebenaran yang ada, lalu memilih mengundurkan diri dari jabatan ketua MUI
dengan alasan, dalam diri Hamka telah terukir dengan jelas pesan hadits “Sampaikan
kebenaran walaupun pahit.”
Hamka tak ingin menjadi muslim munafik, yang rela menjadi bunglon untuk sebuah jabatan.
Hamka tidak ragu melepaskan jabatannya demi sesuatu yang diyakininya sebagai kebenaran.
Dari kejadian di atas, Hamka telah mengajarkan kepada kita, betapa pentingnya
mengutamakan kebenaran di atas jabatan. Jabatan hanya digunakan sebagai alat untuk
menegakkan keadilan dan kebenaran. Sehingga, jika jabatan sudah tidak bisa dijadikan
media penyampai kebenaran, beliau tidak segan untuk melepasnya.
Bab 3: Keluasan Ilmu dan Wawasan Hamka
A. Ulama-Pengarang yang Luas Ilmunya
Hamka adalah ulama yang menggunakan berbagai media dalam berdakwah. Berbekal
keluasan ilmu dan keterampilannya dalam mengarang kata, karya karyanya banyak diminati
masyarakat, dan menurut Prof. Andries Teeuw sebagai pengamat sastra Indonesia, Hamka
merupakan pengarang yang paling banyak tulisannya tentang agama Islam.
Tentu saja kapasitasnya sebagai ulama-pengarang tidak bisa lepas dari ketekunan dan
kegigihannya dalam menimba ilmu. Selain mendapat ajaran Islam dari keluarga, beliau juga
memiliki keinginan kuat untuk mengetahui ilmu pengetahuan umum yang tidak didapatnya di
sekolah. Kegigihan menjadi poin penting dalam keberhasilan Hamka, meski secara formal
beliau tidak tamat sekolah dasar.
B. Menulis Karya yang Bernapaskan Islam
Banyak pengarang yang menghasilkan karya dalam bentuk tulisan dan buku. Namun jarang
yang mengangkat tema seputar keislaman yang bisa diterima masyarakat. Ini yang kemudian
menjadi kelebihan Hamka, diluar posisinya sebagai ulama. Gaya bahasa yang digunakan
sebenarnya biasa saja seperti bahasa keseharian, yang setiap orang akan mengerti atau
mampu menangkap maknanya. Dan tentu sangat komunikatif.
Dan mengenai alasan kenapa beliau memilih judul “Tasawuf” adalah untuk mengembalikan
semangat tasawuf yang sering dipahami secara keliru. Oleh karena itu dalam bukunya yang
berjudul ‘Tasawuf Modern’, Hamka inging mengajak pembaca terutama umat Islam untuk
memperbaiki budi pekerti dengan tetap belajar menghadapi perkembangan zaman.
Bab 4: Nasihat Nasihat Emas Hamka
A. Pemuda Harus “Gila”
“Saya lebih senang dan merasa lebih berfaedah berhadapan dengan dua orang pemuda yang
bersemangat dan bercita cita, yang senantiasa resah dan gelisah, yang tiada merasa puas,
yang hendak memahat batu, yang berkata, ‘Inilah saya!’.
Angkatan mudalah yang mampu membuat perubahan mendasar. Rentetan sejarah bangsa
bangsa juga mencatat peran penting kaum muda dalam mengusir penjajah dan
menumbangkan rezim otoriter. Artinya, tanpa angkatan muda, kecil kemungkinan terjadi
perubahan besar yang manfaatnya bisa dinikmati banyak orang.
Pemuda harus “gila”, hal tersebut sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW berabad abad lalu
demi menegakkan agama tauhid, tak kenal lelah. Beliau terus berdakwah dengan cara
santun, sekalipun dianggap gila oleh generasi tua. Maka dari itu, pemuda tak perlu takut
berbuat gila. Karena dengan kegilaan itulah, mucul gebrakan gebrakan yang gila pula. Kalau
sekiranya tak ada pemuda yang rela berlaku gila, belum tentu Indonesia merdeka saat ini.
B. Syarat Menjadi Sebaik baik Umat
Satu hal yang mesti ada dalam diri kita adalah keimanan. Keimanan kepada Allah SWT akan
menumbuhkan keberanian untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Yakin bahwa alam
semesta ini milik-Nya dan alam semesta beserta isinya tak lain hanyalah hamba-Nya. Dan
sesama hamba tidak boleh saling sikut yang bisa menimbulkan pertumpahan darah.
Iman yang telah tertanam ke dasar hati akan memperteguh pendirian seseorang. Tidak ada
yang mampu mengalahkannya dengan cara apapun, karena memiliki sandaran yang kuat
yaitu Allah SWT. Iman menjanjikan kebebasan jiwa. Dengan berlandaskan keimanan kepada
Allah SWT, orang akan berani melarang perbuatan mungkar yang merusak, juga berani
menyuruh segenap manusia untuk menegakkan panji panji kebenaran, dan menebarkan
kebaikan.
C. Nasihat Untuk Pedagang
Mengingat pentingnya perdagangan, maka perlu kita ketahui etika dalam berdagang, agar
tidak ada yang dirugikan. Dalam hal ini Hamka memaparkan hal hal yang mesti ada dalam diri
pedagang, agar tidak hanya gemar meraup untung saja, melainkan juga memberi manfaat
bagi orang lain. Berikut hal hal yang perlu dihindari:
1. Bermain spekulasi
2. Menyebarkan uang palsu
3. Mempromosikan barang secara berlebihan
4. Menutup nutupi kecacatan barang
5. Mengurangi timbangan
6. Menyembunyikan harga pasar
D. Kriteria Pemimpin yang Adil
Pernyataan Hamka yang diungkapkannya berpuluh puluh tahun lalu, seakan bisa
menggambarkan kondisi kepemimpinan saat ini. Bahwa banyak pemimpin yang
mengutamakan kepentingan diri atau partainya di atas kepentingan rakyat. Ironisnya ada pula
yang melumuri niat buruk dengan pernyataan manis “dengan kepentingan rakyat” atau “demi
kepentingan umum”.
Pemimpin yang adil ialah tempat berlindung bagi orang yang teraniaya, membela kaum
tertindas dan bisa dijadikan tempat mengadu persoalan umat. Selain sebagai pengayom,
pemimpin juga harus memerhatikan kepentingan rakyat. Kebijakan yang dikeluarkan harus
berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan hanya segelintir orang yang memiliki modal.
Pemimpin juga harus hati hati dalam memilih wali atau perwakilan daerah. Jika memilih yang
salah maka dosa wakil tersebut menjadi tanggungan pemimpin.
E. Bekal Berdakwah
Karena dai menyeru pada kebaikan, maka
sikap dan pribadinya pun mesti diperhatikan.
Seorang dai jangan hanya pandai berkata
kata tapi miskin aksi. Oleh karenanya,
Hamka sedikitnya menyebut delapan hal
yang mesti diperhatikan setiap dai:
1. Meluruskan niat
2. Menguasai materi
3. Kuat pendirian
4. Berperangai lembut namun tidak lemah
5. Berpedoman Al Quran dan Al Hadits
serta memahami audiens
6. Menjauhkan perkara khilafiyah
7. Memberi teladan
8. Menjaga kehormatan
Lalu ada lima pokok yang harus disampaikan dalam
berdakwah:
1. Akidah Islam
2. Mengenal Al Quran dan tujuan diutusnya Nabi
Muhammad SAW
3. Sunnah Rasulullah SAW
4. Sejarah hidup Rasulullah SAW
5. Menjelaskan tujuan dari dakwah
Bab 5 : Ajaran-Ajaran Berharga Hamka
A. Qana’ah Menerima Hasil Dengan Lapang Dada
Qana’ah, menurut Hamka, berarti menerima cukup. Adapun dalam sikap qana’ah, terdapat
lima unsur yang harus di perhatikan :
1. Menerima secara rela apa yang ada
2. Memohon kepada Allah Swt
3. Menerima dengan sabar atas ketentuan Allah Swt
4. Bertawakal kepada Allah Swt
5. Tak tertarik oleh tipu daya dunia
Namun perlu di catat, qana’ah bukanlah sikap yang pasif ; menerima apa adanya tanpa
usaha. Dalam qana’ah tersimpul sikap tawakal, yakni berpasrah diri kepada Allah Swt,
setelah berupaya semaksimal mungkin. Hasilnya, kita pasrahkan kepada-Nya, dan di sinilah
pentingnya sikap qana’ah. Merasa cukup dengan hasil yang kita dapatkan itulah poin penting
qana’ah.
B. Tawakal, Pasrah Setelah Ikhtiar
Tawakal masuk ke dalam unsur qana’ah. Jika qana’ah menekankan sikap menerima karunia
apapun yang Allah Swt berika kepada kita, tawakal lebih kepada kepasrahan atas kuasa Allah
Swt. Dalam memberikan karunia, kita hanya di wajibkan berikhtiar untuk meraih harapan kita
akan hasil yang baik. Selebihnya, biarlah Allah Swt yang menentukan Inilah yang di sebut
tawakal.
Dalam bertawakal, ada baiknya kita memperhatikan hukum sebab akibat. Oleh sebab kita
mengunci pintu rumah, akibatnya keamanan rumah menjadi terjaga ; tak ada maling yang
masuk. Namun, sebagai manusia yang mempercayai keberadaan Sang Khaliq, kita tahu
bahwa ikhtiar itu bukanlah apa-apa di banding kuasa-Nya.
Adapun bentuk tawakal ketika dalam keadaan terancam, Hamka menjabarkan dua tahapan
yang mesti kita lakukan. Dua tahapan tersebut ialah sabar dan mengelakan diri atau
menangkis.
Jadi, dalam bertawakal, ikhtiar dulu baru pasrah.
C. Iman, Cinta Allah dan Rasul-Nya Melebihi yang
Lain
Ada beberapa hal yang harus diimani oleh umat islam, dan bagi yang melanggar tak bisa
disebut sebagai mukmin. Hal ini terangkum dalam rukun iman yang terdiri dari enam butir ;
1. Iman kepada Allah Swt, kuasa gaib yang menaungi alam semesta.
2. Iman kepada para malaikat-Nya yang salah satunya ialah Malaikat Jibril, si penyampai
wahyu Ilahi kepada nabi dan rasul.
3. Percaya kepada kitab suci yang diturunkan Allah Swt kepada utusan-Nya. Kitab-kitab
tersebut antara lain Taurat (Nabi Musa As), Zabur (Nabi Dawud As), Injil (Nabi Isa As), Al-
Qur’an (Nabi Muhammad Saw)
4. Percaya kepada rasul-rasul Allah Swt. Semua rasul yang di utus ke muka bumi adalah
sama, yakni satu dalam semangat menegakkan tauhid.
5. Percaya kepada hari kiamat. Kiamat itu pasti, meski tidak disebutkan waktunya. Yang
jelas, semenjak Rasul Saw diutus kiamat sudah dekat.
6. Beriman kepada qadha dan qadar. Bahwa segal yang terjadi di dunia ialah atas izin Allah
Swt. Baik itu berupa ketentuan yang baik ataupun yang buruk, kesemuanya merupakan
kuasa-Nya. Karena, keimanan kita terhadap qadha dan qadar mendorong kita untuk tidak
putus asa.
D. Tauhid, Tunduk Hanya Kepada Allah
Syiar pertama dan utama Islam ialah Tauhid, mengesakan Allah Swt. Ini yang didakwahkan
Nabi Muhammad Saw. Kepada umat yang cerdas pikiran,namun gersang hatinya. Ini pula
yang diajarkan nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw. Karenanya, semua nabi
dan rasul yang diutus oleh-Nya, mengajak umat mereka untuk mengesakan Allah Swt.
Sekalipun kitab ataupun wahyu yang di turunkan berbeda-beda, sesuai kondisi umat waktu
itu.
Tauhid merupakan pokok dari keimanan. Keimanan menimbulkan sebuah kekuatan dan
harga diri bagi penganutnya. Percaya bahwa tuhan itu Esa, yang diakui memiliki kuasa atas
segalanya, dengan sendirinya akan memunculkan keyakinan bahwa tak ada selain diri-Nya
yang berkuasa. Seberapa pun tingginya pangkat dan kedudukan manusia di dunia, tak ada
apa-apanya dibanding kekuasaan Allah Swt. Karena, pada hakikatnya ia hanyalah hamba
Adapun kebalikan dari tauhid ialah syirik. Dulu ketika Nabi Muhammad Saw. Membawa
risalah kenabian, beliau dihadapkan dengan kaum yang telah lama berbuat syirik. Mereka
menyekutukan Allah Swt dengan cara menyembah berhala-berhala buatan tangan mereka
E. Toleransi Sesuai Pesan Al-Qur’an
Toleransi menurut Hamka, ialah sesuai dengan pesan Al-Qur’an surat al-Mumtahanah ayat 7 sampai 9 dalam
ayat tersebut dijelaskan :
“
Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di
antara mereka,dan Allah adalah maha kuasa, dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.Allah tidak
melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena
agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang
memerangimu karena agama dan mengusr kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk
mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan maka mereka itulah orang-orang yang zhalim
“
Hamka memaknai ayat 7 tersebut sebagai pribadi muslim yang sebenarnya, yakni berkasih sayang meski
dengan pemeluk agama lain.
Bab 6 : Manusia dalam pandangan Hamka
A. Kewajiban Manusia kepada Allah Swt
“ Kewajiban kepada Allah adalah uratnya segala kewajiban “
Dalam beragama, kita juga perlu memberdayakan akal dan pikiran dalam memahami kuasa Allah Swt. Mula-
mula, sadarilah bahwa kita memiliki indra untuk mengamati alam. Setelah mengamati alam, selidiki sebab-
musabab sebuah gejala alam. Tentu dalam menyelidiki itu juga di butuhkan ilmu pengetahuan.
Selain mengami alam semesta yang luas dengan bantuan ilmu pengetahuan, kita juga bisa menyelidiki hal-
hal sederhana. Misalnya, soal kehendak manusia. Bahwa kehendak manusia tidaklah bebas, melainkan
dibatasi oleh kehendak yang lain. Bukankah kita tidak selalu berhasil memenuhi semua keinginan yang
terlintas di benak ? Itulah bukti nyata bahwa kita memiliki keterbatasan.
Menurut Hamka, kewajiban hamba terutama sekali kepada Allah Swt. Ialah memuliakan-Nya. Adapun cara
memuliakan-Nya ialah dengan tunduk dan patuh pada aturan ilmu kesopanan. Tidak suka menolak kebajikan
larena hal tersebut datangnya dari Allah Swt. Menolak kebajikan sama artinya dengan menolak Allah Swt
Bersyukur atas karunia Allah Swt Juga bagian dari upaya memulikan-Nya. Hamka mengatakan kita tak akan
dicintai Allah Swt kalau lidah tidak menyebut nama-Nya. Tanamkanlah dalam hati, cinta kepada-Nya dengan
lebih dulu menyebut nama-nama-Nya yang mulia itu.
B. Kewajiban terhadap Sesama Manusia
Manusia tidak bisa hidup sendiri, karena manusia membutuhkan bantuan orang lain. Keberadaan orang lain
pula yang menyebabkan hidup kita terasa lebih bermaksa. Bisa saling tolong menolong dalam kebaikan serta
mencegah dari kemunkaran pun bisa saling mempererat tali silaturahmi, yang nantinya bisa memperkuat
persatuan umat.
Setiap manusia, kata Hamka, wajib menghormati hak orang lain. Hak orang lain yang wajib kita hormati
antara lain hak hidup, bersuara, anti perbudakan, menuntut ilmu, dan menjaga dan menjaga kehormatan diri.
Jika ditarik ke dalam satu garis, maka bertemulah hak-hak itu dalam satu garis yang sama, yakni keharaman
saling menindas dan menyakiti sesama manusia.
Menurut Hamka, hidup adalah hak pertama sebagai dasar hak-hak yang lain segala hak tak mungkin bisa di
lakukan manusia kalau yang bersangkutan tidak hidup. Sebab itu, wajiblah bagi kita menghormati hak hidup
manusia, karena kehidupan itulah wasilah yang paling utama dalam menggapai cita-cita. Segala usaha yang
hendak merampas hak hidup seseorang merupakan dosa yang besar.
Untuk menyempurnakan kewajiban kita terhadap masyarakat, Hamka memaparkan empat perkara yaitu :
1. Amanah
2. Insaf
3. Niat suci
4. Bersih perkataan
C. Orang Beriman Pasti Cinta Tanah Air
“ Cinta tanah air adalah perasaan yang sangat halus dan dalam hati manusia. Bahkan cinta tanah air itu
timbul daripada iman yang sejati “
Ungkapan Hamka tersebut bisa dimaknai bahwa cinta tanah air (hubbul wathan minal iman) merupakan
bagian dari keimanan. Sehingga bisa di katakan, orang yang tidak cinta tanah air berarti ada yang salah
dengan keimanannya.
Maka dari itu, cinta tanah air mutlak ada di dalam diri seseorang. Terutama umat islam, yang ada di
Indonesia menjadi penduduk mayoritas. Selain melindungi kelompok-kelompok mayoritas, muslim Indonesia
juga mesti mengaungkan semangat cinta tanah air.
Kaitannya dengan cinta tanah air, Hamka bepesan kepada generasi muda. Ia berkata :
“
Hendaklah pemuda mencintai tanah air dan mengharap tanah air turut pula menyempurnakan bengkalai
dunia yang tengah susah ini. Bengkalai menuju kebenaran, keadilan, dan perdamaian...hendaklah tiap-tiap
pemuda mempunyai cita-cita hidup, mempunyai idealisme yang terang tentu, baik dalam politik, sosial, atau
dalam hal agama. Hendaklah ia menjadikan bagian yang berguna dalam tanah air. Walau bagaimana
kecilnya, akan di sambut oleh tanah air dengan tangan terbuka, karena tidaklah ibu menolak tiap-tiap
persembahan putranya
“
Bab 7 : Kebahagian dalam Pandangan Hamka
A. Agama, Jalan Pintas Menuju Bahagia
Ada empat perkara dalam beragama, yang mengantarkan pemeluknya pada tangga kebahagian sejati.
Empat perkara tersebut, sebagaimana di sebutkan Hamka ialah i’tikad, yakin, iman, dan agama itu sendiri.
Hilang satu saja antara empat , maka tidak sempurnalah jaln menuju kebahagian. Adapun urainnya sebagai
berikut :
1. I’tikad. I’tikad berasal dari bahasa arab, yaitu ‘aqada yang artinya ikatan. Sehingga jika seorang telah
beri’tikad, artinya hatinya telah terikat dengan suatu kepercayaan atau pendirian. I’tikad akan timbul dalam
hati seorang setelah melalui proses berpikir yang panjang. Dari proses berpikir itu lalu sampailah kepada
kesimpulan, dan kesimpulan tersebut menjadi pendirian.
2. Yakin. Yakin berarti nyata dan terang. Keyakina datang etelah kita melakukan penyelidikan, terkadang
juga berdasarkan bukti/dalil yang telah ada. Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam mencari
dalil, untuk sampai kepada yakin.
3. Iman. Iman sebagaimana penjelasan ulama-ulama terdahulu, akan sempurna jika telah di-tasdiq-kan
(dibenarkan dalam hati), diikrarkan (diakui secara lisan), dan diamalkan.
4. Agama. Menurut Hamka, agama adalah hasil atau buah kepercayaan dalam hati, yaitu ibadah yang terbit
lantaran telah ada i’tikad, patuh, dan taat karena iman. Bertambah kuatnya iman seorang, kian teguh
agamanya, bertambah tinggu keyakinan, ibadah bertambah bersih.
B. Hubungan Bahagia Dengan Akal Budi
Kesempurnaan ibadah, kata Hamka, Bergantung pula pada akal dan budi.
Dengan akal, kata Hamka, Kita bisa membedakan antara jalan bahagia dengan jalan hina. Yakin akan
kebenaran sesuatu yang benar dan berpegang kepadanya, tahu akan kesalahan sesuatu yang salah dan
menjauhinya. Semua didapat dengan akal yang cerdas, bukan karena ikut-ikutan, bukan karena taklid kepada
pendapar orang lain.
Sedangkan Budi dapat menghilangkan segala perangai buruk, adat istiadat yang rendah, yang oleh agama
telah dinyatakan haris dibuang. Serta membiasakan perangai yang terpuji, mulia, membekas didalam
pergaulan setiap hari dan merasa nikmat memegang adat mulia itu.
Disini, Tampaknya Hamka ingin mengatakan bahwa dalam beragama, kita mesti menggunakan akal dan
budi (akhlak). Dengan akal, kita bisa memilih antara yang benar dan yang salah. Adapun dengan budi, kita
bisa menghiasi diri dengan laku hidup yang mulia.
Akan Tetapi , ada satu musuh yang mesti diwaspadai, yang mengancam kedaulatan akal-budi. Musuh
tersebut ialah HAWA. Hawa nafsu yang kerap memunculkan amarah, kedengkian, keserakahan, dan
kebencian. Dalam perjuangan melawan hawa mansu, kata hamka, manusia terbagi menjadi 3 golongan.
1. Orang yang dikalahkan hawa nafsunya, sehingga menjadi tawanan nafsu tersebut. Manusia golongan ini
selalu menuruti hawa nafsu. Sampai-sampai, hawa nafsu tersebut seperti tuhan yang diikuti dan
disembah.
2. Bergantian antara nafsu dan diri, terkadang menang dan kalah, manusia golongan ini patut disebut
sebagai mujahid. Ia berjuang melawan hawa nafsu sekuat tenaga. Kalau ia mati dalam perjuangan
tersebut, matinya syahid.
3. Orang yang bisa mengalahkan hawa nafsu, bahkan mengendalikan hawa nafsu tersebut. Manusia
golongan ini amatlah langka. Ia mampu mengendalikan hawa nafsu, lalu mengarahkannya kepada
kebaikan semata.
Jika mengacu kepada penjelasan Hamka, Bisa dimaknai sebagai hawa nafsu, yang selalu mendorong
manusia untuk berbuat kefasikan. Hanya oranh-orang terpilih yang mampu lepas dari cengkraman hawa
nafsu. Oleh karena itu, cukuplah kita masuk kedalam golongan kedua. Lalu berjuang secara mati-matian
untuk melawannya. Karena tidak ada jaminan “Kita selalu menang melawan hawa nafsu”. Jadi menang kalah
menjadi hal yang lumrah. Yang jelas, kita harus berjuang dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya.
Dengan tetap berharap disertai doa kepada Allah SWT.
C. Hubungan bahagia dengan kekayaan
“Orang kaya ialah orang yang sedikit keperluannya” Kalimat tersebut dikutip Hamka dari pendapat ulama
terdahulu, yang mencoba mendefinisikan hakikat kekayaan. Setelah bersusah payah meneliti, ketemulah
pengertian tersebut. Bahwa barang siapa paling sedikit keperluannya, itulah oramg yang paling kaya.
Begitupun sebaliknya, Oleh karena itu, yang paling kaya hanya satu saja, yaitu Allah Swt. Dia tidak
bergantung kepada siapapun dan tidak membutuhkan bantuan darimana pun.
Ada tiga hal yang mesti kita pahami berkaitan dengan kedudukan harta dalam kehidupan. Bahwa kita
mesti memenuhi tiga tuntutan tubuh, yakni kebutuhan fisik, batin, dan keperluan dari luar (tempat tinggal,
pakaian, dan sebagainya). Ketiga tuntutan tersebut bisa dipenuhi kalua kita bisa menguasai harta, bukan
sebaliknya, dikuasai oleh harta. Orang yang miskin materi cenderung lebih ,udah goyah dengan godaan
harta.
Dengan demikian, kata Hamka, harta benda ialah langkah yang pertama, dan kesempurnaan jiwa adalah
tujuan yang akhir. Jadi, segala aktivitas tubuh kita semata-mata dipersembahkan pada perjuangan untuk
menyempurnakan jiwa. Sebagaimana tugas Rasulullah Saw., yakni menyempurnakan akhlak. Dengan akhlak
yang sempurna, kita bisa mencapai ketingkat tertinggi kebahagiaan, yakni berkumpul dengan para nabi dan
rasul serta berjumpa dengan allah swt.
D. Tangga kebahagiaan
Kebahagiaan memang selalu menjadi sesuatu yang dicari, dan banyak orang yang mengaku kesulitan
untuk mendapatkannya. Kebanyakan, orang merasa kebahagiaan hanya berada di angan-angan, imajinasi,
bukan dalam kenyataan.
Tangga kebahagiaan yang pertaman, kata Hamka, ialah perasaan kelezatan dalam hidup. Bahwa orang
yang bahagia ialah mereka yang menuruti nafsu sekadarnya saja dan menggunakan akal pikiran. Akal
digunakan untuk mengerem nafsu agar tidak kelewat batas. Sehingga, orang bisa menikmati kebahagiaan,
dan tidak celaka karena aktivitasnya selalu dipertimbangkan akal.
Tangga kedua ialah perasaan hati. Salah satu penyebab orang merasa miskin dari kebahagiaan ialah
perasaan hati sendiri, seolah-olah ia tidak disukai orang. Hamka mengatakan, bahwa hati tempat
kebahagiaan. Jika seorang memiliki hati pamrih, maka ia akan mudah dipermainkan perasaan.
Tangga ketiga, kata Hamka, ialah rumah tangga. Sejak manusia hidup, rumah tangga merupakan pusat
kesenangan dan kebahagiaan, supaya bahagia dapat dirasakan, lanjut Hamka, kalua zaman remaja kita
mulai lepas, hendaklah kita merasakan bahwa kita bukan sendiri di dalam alam ini, kita ada hubungannya
dengan masyarakat, ada pertalian dengan orang lain. Kalau hidup tidak ada pertalian dengan zaman yang
akan dating, niscaya kita bosan dengan hidup. Artinya, salah satu konsekuensi hidup manusia ialah
keturunan.
Tangga keempat ialah bekerja. Hamka mengatakan, ada dua sebab yang menjadikam usaha menarik hati,
yaitu mahir dan pandai mencari bentuk baru. Pada bagian ini hamka ingin mengatakan bahwa orang mesti
memiliki keahlian dan kreativitas, sehingga ia tidak hanya mengandalkan fisik dalam bekerja.
Karena jika hanya mengandalkan fisik, pekerjaan itu akan hilang seiring pertambahan umur yang iian renta.
Orang yang memiliki kecerdasan dan kreativitas akan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan
perkembangan zaman. Sehingga, salam bekerja ia bisa menikmati dan mendapat kepuasan.
Tangga kelima, Hamka mengatakan bahwa kebahagiaan harus diperjuangkan.
Tiap tiap manusia harus berjuang. Pada bagian ini hamka menegaskan bahwa kita tak perlu ragu
untuk meniru barat, dalam hal bekerja keras. Bangsa barat tidak hendk mencukupkan keperluan
sekadar yang perlu tiap-tiap hari saja, tetapi mengkehendaki lebih dari itu.
Semangat inilah yang mesti kita perjuangankan. Bekerja keras untuk meraih cita-cita, tapi juga mesti sadar
Bahwa diluar diri kita ada kekuatan yang jauh kebih besar.
BAB 8 : Pendidikan dalam pandangan
Hamka
A. Pendidikan Anak
Ada beberapa rambu yang mesti diperhatikan orang tua, pendidik sekolah, dan masyarakat, agar bisa
bekerja sama mendidik generasi masa depan secara baik. Rambu-rambu tersebut telah dijelaskan hamka
dalam lembaga hidup, yakni sebagai berikut
1. Mendidik anak sesuai zaman
Mendidik sang anak mesti memperhatikan masa sang anak. Tidak bisa orang tua mendidik
anak sesuai dengan ukuran lama. Misalnya, kini teknologi tebgah berkembang, memaksakan
anak untuk menjauhi teknologi merupakan tindakan yang sia-sia dan merusak.
2. Adil dalam memperlakukan anak
Istilah “anak emas” sudah tidak asing lagi, hal tersebut merupakan perlakuan tidak adil orang
tua terhadap anak. Maka, untuk menjaga perasaan anak, Rasulullah saw bersabda
“sesungguhnya allah ta’ala suka sekali supaya kamu adil terhadap anakmu, bahkan dalam
menciumpun”.
3. Kenakalan sebagai anugerah
Banyak orang tua yang dipusingkan dengan kenakalan anaknya. Anak tidak bisa diatur
sebagaimana mengatur orang dewasa. Kenakalan anak bukan lah kejahatan. Beruntunglah
orang tua yang memiliki anak nakal, karena kalua orang tua pandai membimbingnya, sang
anakkelak akan menjadi anak yang berani, tidak kenal putus asa.
B. Bekal pembelajaran dalam menimba ilmu
Menimba ilmu bukanlah sesuati hal yang mudah. Hanya oramg-orang yang memiliki kemauan kuat dan
ketahanan ekstralah yang akan sanggup melewati rintangan yang ada.
Penjelasan hamka dalam mengenai hal-hal yang harus ada dalam diri pembelajar patutu kita amati.
Dengan memerhatikan dan mengamalkan hal tersebut, pembelajar akan mudah meraih target dan cita-cita.
Berikut penjelasannya
1. Jangan menuntut ilmu karena hendak riya.
2. Tiap – tiap ilmu tidaklah mudah.
3. Perbanyak meyelidiki dan menelaah sendiri
4. Jangan mudah putus asa
5. Jangan lalai dalam menuntut ilmu
6. Jangan terhalang menuntut ilmu hanya karena umur
7. Menuliskan ilmu-ilmu yang didapat dan menerapkannya
8. Selalu sedia catatan dimanapun
9. Sabarkan dan teguhkan hati di dalam menuntun ilmu
10. Jangan meremehkan guru, hormatilah gurumu
11. Jangan malu untuk bertanya
C. Renungan untuk para murid
Dulu sebelum system pendidikan modern familiar, Nusantara telah dipenuhi dengan pendidikan berbasis
padepokan dan pesantren. Dalam lingkungan pendidikan macam ini, pernghormatan terhadap guru amatlah
tinggi, hingga ada juga yang sampai berlebihan.
Model pendidikan kian berkembang sampai mendapatkan bentuknya yang lebih modern. Sehingga
menjamur berbagai lembaga pendidikan. Baik dalam lingkungan sekolah, baik dalam bentuk pesantren
maupun sekolah formal.
Melalui karyanyam Hamka menulis, kadang-kadang guru itu masih mengajar disana, masih duduk
menghadapi murid-murid baru yang duduk berbaris di bangku, padahal bekas muridnya keluaran 20 tahun
yang lalu telah menjadi menteri, yang keluaran 10 tahun yang lalu telah menjadi presiden.
Jika direnungkan, orang-orang hebat yang kini muncul ke permukaan, tak mungkin bisa sukses tanpa
kehadiran guru.
Maka wajar jika guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Melalui tangan hangat gurulah, kita bisa
membaca dan menulis.dan kini, mereja yang duduk di kursi pemerintahan, para pengusaha sukses, dan
tokoh-tokoh masyarakat, ialah hasil didikan guru.
“Jika kita memikirkan guru-guru itu, patutlah kita insyaf bahwa berebut mencari nama, berkejaran mencari
kehormatan, berlomba menuntut kedudukan, sehingga terjadi hantam-hantaman dan jatuh menjatuhkan,
sekali-kali patutlah menekur dan insyaf. Lihatah, disamping kita banyak orang yang bekerja dalam diam,
mengorbankan segenap usia untuk keperluan bersama.
D. Renungan untuk para guru
Hamka, dengan mengutip wasiat plato, mengatakan bahwa guru hendaknya menjadi teladan yang baik,
bak kaca yang jernih dan bercahaya, untuk diteladani oleh para murid. Jauhkan dirimu dari perbuatan yang
keji dan tercela. Jangan membicarakan kebencian di hadapan murid-murid. Berbicaralah secara jujur dan
terus terang.
Beri mereka pengajaran sesuai kapasitas masing-masing. Jangan biarkan mereka merendahkan derajat
ilmu, supaya mereka juga tidak memandangmu secara remeh. Cintailah mereka seperti mencintai
kemanusiaan. Jangan hanya semata-mata cinta kerabat atau cinta ayah. Karena kalua cinta guru kepada
muridnya hanya demikian, kerap kali hilanglah pertimbangan keadilan.
Ketika hendak memperbaikin kelakuan murid yang jahat dan berkehendak memukul, janganlah memukul
karena marah, dan jangan pula mereka dilengahkan. Jangan biarkan mereka jalan sendiri dengan tidak diberi
batas. Disamping kamu memberikan pengajaran dunia, sekali-kali jangan lupa memberikan pengajaran
rohani. Dan kalua pelajaran yang kamu berikan itu berat, berilah obat yang dapat menjernihkan otak itu.
Mari sejekan kita renungkan, wasiat plato kepada para guru yang dikutip Hamka, tampak disitu bahwa guru
memiliki peran besar dalam pembentukan pribadi murid. Ia menjadi teladan, yang gerak gerik nya selalu
diperhatikan dan ditiru. Dan ditegaskan bahwa guru tidak boleh pilih kasih dalam memperlakukan murid.
Jangan hanya karena berprestasi atau patuh terhadap guru, seorang murid selalu “DI ANAK EMASKAN”.
Guru juga diharapkan mampu mengandalkan diri dalam mendidik para murid. Guru juga mesti memberikan
materi ajar secara dinamis.
Menjadi guru juga diharapkan dapat membrikan nasihat-nasihat bijaksana, yang bisa digunakan murid
dalam kehidupan sehari-hari.

More Related Content

What's hot

PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahtriutaribismillah
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenabdusshofi
 
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalPara Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalRatih Aini
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinhadisukmo
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5NavenAbsurd
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1dayat7
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Chaerul Uman
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiRinoputra Stain
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahAnas Wibowo
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahselikurfa
 

What's hot (20)

PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyahPPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
PPT perkembangan peradaban Islam masa abbasiyah
 
Ali bin abi thalib
Ali bin abi thalibAli bin abi thalib
Ali bin abi thalib
 
Ppt pondok pesantren
Ppt pondok pesantrenPpt pondok pesantren
Ppt pondok pesantren
 
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir TerkenalPara Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
Para Mufassirun dan Kitab Tafsir Terkenal
 
makalah Shalat
makalah Shalatmakalah Shalat
makalah Shalat
 
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidinBab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
Bab 4 perkembangan islam pada masa khulafa'ur rasyidin
 
Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
PPT fiqh (sejarah pembentukan empat mahzab dalam fiqh) Kelompok 5
 
Arab Pra Islam
Arab Pra IslamArab Pra Islam
Arab Pra Islam
 
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
PPT Sejarah Nabi Muhammad smt 1
 
Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1Sejarah peradaban islam 1
Sejarah peradaban islam 1
 
Hasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ariHasyim Asy'ari
Hasyim Asy'ari
 
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabiMakalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
Makalah tentang sejarah dan perkembangan aliran wahabi
 
Rasm al-ur'an
Rasm al-ur'anRasm al-ur'an
Rasm al-ur'an
 
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar KhilafahBuku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
Buku 100 Pertanyaan Top Seputar Khilafah
 
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAMMASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM
 
Sunan bonang
Sunan bonangSunan bonang
Sunan bonang
 
Ppt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyahPpt ski-bani-umayyah
Ppt ski-bani-umayyah
 
Power point alquran
Power point alquranPower point alquran
Power point alquran
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 

Similar to Ppt Buya Hamka Kel.3 | UHAMKA

kepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptxkepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptxSetiyawanWilly
 
kepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptxkepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptxSetiyawanWilly
 
Abdul malik karim amrullah ( buya hamka)
Abdul malik karim amrullah ( buya  hamka)Abdul malik karim amrullah ( buya  hamka)
Abdul malik karim amrullah ( buya hamka)Iyya Halim
 
masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah Siti Jum'atun
 
1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf
1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf
1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf-
 
Manaqib mbah kholil bangkalan
Manaqib mbah kholil bangkalanManaqib mbah kholil bangkalan
Manaqib mbah kholil bangkalanAbdul Basith
 
BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi KekasihkuBAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi KekasihkuRizkyJuliana1
 
Selamat datang nabi muhammad saw kekasihku
Selamat datang nabi muhammad saw kekasihkuSelamat datang nabi muhammad saw kekasihku
Selamat datang nabi muhammad saw kekasihku_saneesa
 
Selamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihku
Selamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihkuSelamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihku
Selamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihkumateriumat
 
Habiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHabiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHibatul Wafi
 
Habiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHabiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaRobby Angryawan
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadErman Hidayat
 
Besilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufiBesilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufifadilfika
 
KEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdfKEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdfEtiRohaeti17
 
MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf
MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdfMAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf
MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdfNovyNovitaSari
 
Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin IsroqGagah
 
Dakwah mekah fix copy
Dakwah mekah fix   copyDakwah mekah fix   copy
Dakwah mekah fix copypuputrahmats
 
Ppt salman al farisi
Ppt salman al farisiPpt salman al farisi
Ppt salman al farisiPutriiiRizky
 
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)Sayyidatun Nisa
 

Similar to Ppt Buya Hamka Kel.3 | UHAMKA (20)

kepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptxkepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptx
 
kepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptxkepemimpinan buya hamka.pptx
kepemimpinan buya hamka.pptx
 
Abdul malik karim amrullah ( buya hamka)
Abdul malik karim amrullah ( buya  hamka)Abdul malik karim amrullah ( buya  hamka)
Abdul malik karim amrullah ( buya hamka)
 
masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah masa remaja rasulullah
masa remaja rasulullah
 
1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf
1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf
1._KEPEMIMPINAN_BUYA_HAMKA_Lidya_Rahmawati_2201085041.pdf
 
Manaqib mbah kholil bangkalan
Manaqib mbah kholil bangkalanManaqib mbah kholil bangkalan
Manaqib mbah kholil bangkalan
 
BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi KekasihkuBAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
BAB 5 Selamat Datang Nabi Kekasihku
 
Selamat datang nabi muhammad saw kekasihku
Selamat datang nabi muhammad saw kekasihkuSelamat datang nabi muhammad saw kekasihku
Selamat datang nabi muhammad saw kekasihku
 
Selamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihku
Selamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihkuSelamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihku
Selamat datang-nabi-muhammad-saw-kekasihku
 
Habiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHabiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cinta
 
Habiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cintaHabiburrahman nyanyian cinta
Habiburrahman nyanyian cinta
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammad
 
Besilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufiBesilam kampungnya para sufi
Besilam kampungnya para sufi
 
KEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdfKEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdf
KEGIATAN BELAJAR 1 SKI.pdf
 
MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf
MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdfMAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf
MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf
 
Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin Biodata m. isro' zainuddin
Biodata m. isro' zainuddin
 
Dakwah mekah fix copy
Dakwah mekah fix   copyDakwah mekah fix   copy
Dakwah mekah fix copy
 
Ppt salman al farisi
Ppt salman al farisiPpt salman al farisi
Ppt salman al farisi
 
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
Imam Ahmad Hambali (al-quran&sunnah tingkatan 4)
 
Tokoh - tokoh Islam
Tokoh - tokoh IslamTokoh - tokoh Islam
Tokoh - tokoh Islam
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 

Ppt Buya Hamka Kel.3 | UHAMKA

  • 1. KELOMPOK TIGA : Muhammad Rayhan Firman Ihsan Herditya Vina Yuli Yana Hermansyah
  • 2. Bab 1 : Mengenal Hamka Lebih Dekat Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau Hamka dikenal luas sebagai ulama, pujangga, dan penulis yang produktif. Sebagai ulama, ia bergabung dengan persyarikatan muhammadiyah lalu melakukan tabligh di berbagai daerah, khususnya di tanah kelahirannya. Sebagai pujangga, ia amat lihai menggambarkan alam atau perasaan kedaolam bait syair. Sewaktu hamka kecil dipanggil malik, lahir pada 17 februari 1908 atau 14 muharram 1326 dan merupakan keturunan ulama terkemuka pada masanya, yaitu haji abdul karim amrullah. Sementara, ibunya bernama siti shafiyah tanjung binti haji zakariya alias gelanggar, yang merupakan keturunan bangsawan. Kemudian sang ayah yang lebih dikenal dengan sebutan haji rasul merupakan pelopor gerakan islam “KAUM MUDA” yang berada di minangkabau yang gerakannya dimulai pada tahun 1906, setelah kembali dari mekkah. Dalam perjuangannya, haji rasul menentang ajaran rabithah, merupakan sebuah gerakan yang menghadirkan guru dalam ingatan, sebagaii salah satu cara yang ditempuh para penganut terekat apabila akan memulai mengerjakan suluk-suluk. Kemudian setelah dua tahun perjuangan haji rasul, pertantangan kaum muda dan kaum tua kiat hebat. Dalam suasana seperti ini pula, lahirlah malik. Kemudian setelah kelahiran malik, tepatnya april 1911, kaum muda menerbitkan majalah Al-Munir.
  • 3. A. Masa Kecil Hamka Malik lahir dikampung yang asri, dengan pemandangan danau maninjau yang indah. Tanah sirah nama kampung kelahirannya. Kampung tersebut merupakan bagian darsar kepada malik, nagari sungai batang, luhuk agam, sumatera barat. Dikampung inilah malik menikmati sebagian masa kecilnya, sebelum pada usia enam tahun diboyong sang ayah ke padang untuk keperluan dakwah. sang ayah menaruh harapan besar kepada malik, agar kelak bisa meneruskan perjuangan dakwah. Namun, metode sang ayah yang keras dan ketat dalam menyampaikan materi keagamaan menyebabkan malik tidak nyaman dan jiwa kanak-kanaknya pun berontak. Cara penyampaian sang ayah yang sangat keras kerap memerangkap malik dalam perasaan bosan. Kemudian malik menemukan kenyamanan saat berada didekat nene tersawa. Berbeda dengan haji rasul yang ketat dan kerap memarahi malik jika melawan kehendaknya. Dampaknya, malik lebih sering berada dirumah nenek tersawa daripada pulang kerumah. Akan tetapi, kesempatan untuk selalu dekat dengan nenek tersawa hanya bisa dinikmati sampai malik berumur enak tahun. Kemudian setelah itu malik dibawa ke padang panjang.
  • 4. Pada saat berumur tujuh tahun, malik dimasukkan ke sekolah dasar di padang panjang. Ilmu yang dipelajari di sekolah desa diharapkan bisa menjadi bekal malik dan berdakwah nantinya, selayaknya anak pada umumnya. Malik kerap membuat janji kepada teman untuk bermain. Sebagaimana ditanah kelahirannya, malik diperintahkan sang ayah untuk membaca ayat al-quran dan kitab berbahasa arab. Untung saja, sebagaimana digambarkan haidar musyafa, haji rasul tidak selalu mendampingi malik dan teman-temannya. Sudah bisa dibayangkan akibatnya, menjelang subuh, haji rasul mendapati santri masih tergeletak pulas disurau. Tapi karena dasarnya memang masih anak-anak, malik hanya mendengarkan nasihat itu saat diucapkan, sejurus kemudian hilang tanpa sisa. Semakin hari, kegemaran malik mendengarkan kesenian khas minangkabau kian bertambah. Malik bahkan merasa mendapatkan pengetahuan baru, khususnya dalam hal seni bercerita, yang bisa menarik pendengar. Haji rasul, menilai tukang kaba tak leb merasih dari seorang pembual, yang hanya pandai bermain kata-kata. Sumatra thawalib, lagi-lagi,tidak bisa memuaskan dahaga malik dalam mencari ilmu. Hal inilah yang memicu malik mendapat nilai jelek diberbagai mata pelajaran. Dengan demikian, ia dikenal sebagai anak yang malas belajar.
  • 5. Ada kisah menarik antara malik dan hubungannya dengan bibliotek zainaro. Semenjak awal malik menikmati kolekso bibliotek, ia merasakan manfaatnya ; banyak pengetahuan baru yang ia dapatkan.aturan bibliotek hanya membolehkan pengunjung membaca koleksi ditempat. Ia pun menyampaikan keprihatinan atas kondisi koleksi buku yang telihat kurang terawat, lalu menawarkan jasa menyampul buku secara gratis. Tentu, pemilik bibliotek senang mendengar usulan malik, sehingga memperbolehkan malik untuk memulai pekerjaan tersebut secepat mungkin. Namun, malik mengajukan syarat, untuk urusan menyampul buku, ia akan mengerjakan dirumah. Awalnya, zainuddin keberatan jika pekerjaan menyampul mesti dilakukan dirumah. Namun, setelah beberapa kali malik menyakinkan zainuddin, barulah ia diperbolehkan membawa pulang buku yang sudah disampuli. Malik amat girang mendengar hal itu. Strateginya berhasil. Maka, setiap kali berkunjung ke bibliotek, ia memilih koleksi, lalu membawanya pulang. Keesokan harinya buku itu dikembalikan dalam keadaan sudah disampul, dan isi buku sudah dilahap habis pada malam harinya. Inilah strategi malik untuk menimba ilmu dari berbagai buku, sehingga dalam beberapa minggu, ia telah mampu membaca keseluruhan koleksi bibliotek zainaro.
  • 6. B. Kabur Dari Rumah Untuk Berhaji Ke Makkah Masa muda malik selalu diwarnai dengan gejolak. Karakternya yang menyukai kebebasan, membuat ia tidak betah dengan metode sang ayah dalam mendidiknya. Pasalnya ia kekecewaan malik kepada masyarakat yang terlalu meremehkan pidatonya. Dengan alasan ingin menimba ilmu dan belajar secara mandiri di negri orang. Di sisi lain, ayahnya juga paham dengan karakter malik yang semakin dilarang maka akan semkain dilakukan. Karena malik belum memiliki tempat tujuan yang pasti, maka sang ayah mengusulkan agar malik berkunjung ke yogyakarta. Berbekal restu ayah, pada desember 1924, berangkatlah malik ke yogyakarta, bersama marah intan, saudagar kaya raya asal minangkabau. Sebagaimana pesan ayah, setiba diyogyakarta, malik mencari rumah pamannya. Melalui pamannya inilah malik mulai berkenalan dengan organisasi dan tokoh tertentu. Tokoh pertama yang dikenalnya adalah ki bagoes hadikoesoemono, tokoh dari persyarikatan muhammadiyah. Waktu itu, tokoh sentral serikat islam, yaitu HOS. Tjokroaminoto, akan menyampaikan pidato dihadapan hadirin. Menurut mereka, HOS. Tjokroaminoto memulai pidato. Dalam forum tersebut,HOS Tjokroaminoto menjelaskan mengenai hubungan islam dan sosialisme. Dalam percakapan tersebut, tahulah malik alasan tokoh SI ini menjadikan islam dan sosialisme sebagai alat perjuangan melawan pemerintah hindia belanda. Tentu saja, dengan ditemani marah intan, saudagar yang telah berpengalaman dalam berpergian.
  • 7. Waktu itu, tokoh sentral serikat islam, yaitu HOS Tjokroaminoto, akan menyampaikan pidato di hadapan hadirin. Sadar bahwa HOS Tjokroaminoto yang akan berpidato, malik langsung teringat penjelasan natar zainuddin dan haji datuk batuah, guru di sumatera dan juga tokoh komunis, mengenai tokoh sentral SI tersebut. Suatu kali, malik juga berkesempatan untuk bercakap dengan HOS Tjokroaminoto. Keberadaan tokoh pembaharu dan pejuang kemerdekaan menjadi stimulus yang luar biasa. Waktu itu, malik masih berumur 16 tahun, sementara persyaratan untuk masuk organisasi tersebut minimal 17 tahun. Malik terpaksa mengaku berumur 17 tahun, agar diizinkan untuk bergabung dengan organisasi. Setelah malik mempertimbangkan masak-masak, ia lalu memutuskan untuk menuruti permintaan sang ayah. Waktu itu, ia juga tercatatsebagai anggota muhammadiyah, dan dapat amanah untuk mengembangkan persyarikatan tersebut dikampung halaman. Akan tetapi, diluar dugaan, masyarakat enggan menerima dakwah malik. Ia disepelekan, dan dianggap hanya pandai berpidato, namun pidato tersebut tak ada isinya. Malik merasa iba atas keadaan yang telah setengah putus asa. Maka, tabungan yang dikumpulkan selama setahun untuk berhaji diberikan kepada sang ayah. Hal ini membuat sang ayah bisa tersenyum kembali dan bisa membangun rumah kembali, serta melanjutkan lagi misi dakwah.
  • 8. Ditanah sirah ia bertemu dengan neneknya yang sewaktu kecil menjadi tempatnya mengadu tatkala ada masalah dengan keluarga, terutama dengan sang ayah. Ia secara halus meminta bantuan kepada andungnya agar bersedia meringankan beban ongkos perjalanan. Selang dua hari, malik diberi dua gulden dari hasil menjual kapuk andungnya. Ia ingin berpamitan kepada gadis tersebut, meski pada akhirnya kecewa karena disambut dengan dingin, bahkan dikata-katai kasar. Nasihat ayah mengenai kebesaran Allah Swt. Terbukti dikota suci ini. Malik ditawari menumpang dirumah warga bernama hamid bin majid kurdi. Hamid bercerita bahwa banyak murid yang berasal dari hindia menimba ilmu kepada syekh ahmad khatib. Sebelumnya, hamid juga menceritaka bahwa ayahnya, majid kurdi, merupakan mertua dari syekh ahmad khatib al- minangkabawi. Kebiasaan membaca buku dilakukan malik seusai bekerja. Ia tertarik dengan karya ulama pembaharu seperti syekh ahmad khatib al-minangkabawi. Selain membaca buku dikediaman hamid bin majd kurdi, malik juga menulis untuk majalah dikota medan, pelita andalas. Atas saran seoran kawan, malik langsung mendaftarkan diri menjadi wartawan surat kabar hari pelita andalas, dan diterima. Sejak menjadi wartawan dipelita andalas inilah malik menggunakan nama pena HAMKA, dari haji abdul malik amrullah.
  • 9. C. Membahagiakan Orang Tua Dengan Menikahi Gadis Pilihan Sang Ayah Tulisan hamka ternyata diminati oleh banyak pembaca. Bahkan, hamka juga diminta untuk menulis dmajalah seruan islam. Melalui majalah ini, nama hamka kian tenar, tidak hanya dilingkungan medan dan sumatera saja. Tetapi dikenal juga dikalimantan, madura, dan jawa. Selang beberapa hari dikampung halaman, haji yusuf amrullah, sang paman mengajak hamka berbicara empat mata. Awalnya, pernikahan itu memang bertujuan untuk mengobati hati dan memperbaiki hubungan hamka dengan sang ayah sempat renggang. Menurut hamka, sang istri memiliki akhlak mulia dan rendah hati.karena itulah, hamka sangat mencintai sang istri. D. Kesederhanaan Rumah Tangga Hamka Kehidupanhamka bersama istri terbilang sederhana. Pernah suatu kali hamka brcerita bahwa dirinya hidup dalam suasana miskin. Meski demikian, sang istri tidak menuntut macam- macam diluar kemampuan hamka. Sembahyang saja terpaksa bergantian karena dirumah hanya ada sehelai kain sarung. Penghasilan hamka sepenuhnya berasal dari honor karangan dan hasil dari mengajar disekolah. Karenanya, hamka sekeluarga sering kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kehidupan hamka bersama keluarga kian menderita ketika belanda dalam agresi kedua menduduki padang panjang pada 19 september 1948.lima tahun tinggal digang kumuh, mereka pindah ke rumah yang lebih besar dan bersih, di jalan raden patah kebayoran baru. Rumah tersebut didapatkan hamka dari hasil honor buku-bukunya.
  • 10. Perempun Spesial Di Balik Kesuksesan Hamka Adagium ada perempuan hebat di balik kesuksesan laki-laki agaknya berlaku dalam perjalanan karier hamka. Ada dua perempuan istimewa yang membantu perjuangan hamka, yaitu siti raham dan khadijah. Sebagai istri yang shalihah, siti raham pernah menyampaikan perannya terhadap perjuangan hamka dalam sebuah pidato. Dengan hati berdebar, hamka menanti istri tercinta memulai pidato. Dalam pidato tersebut, siti raham memulai dengan salam lalu berkata,”saya diminta berpidato, tapi sebenarnya ibu dan bapak sendiri memaklumi, bahwa saya tak pandai pidato. siti raham juga kerap menerapkan kedisiplinan kepada anak-anaknya. Sebagai contoh, anak-anak diperbolehkan membaca koran hanya setelah dibaca hamka. Kesetiaan sang istri juga terbukti manakala hamka dituduh makar oleh pemerintah soekarno, yang menyebabkan hamka ditangkap dan dipenjara. Sembilan tahun sebelum peraturan pemerintah itu muncul, yaitu tahun 1950, hamka telah menjadi pegawai tinggi kementrian agama golongan F dan juga menjadi anggota konstituance fraksi partai masyumi. Karena persoalan inilah barangkali hamka disuruh memilih menjadi pegawai atau anggota partai. Setahun setelah kematian sang istri, hamka lalu menikah dengan perempuan asal cirebon yang bernama siti khadijah. Usianya tak terpaut jauh dengan almarhumah siti raham. Tidak perlu menunggu waktu lama, anak-anak hamka merasa nyaman dengan siti khadijah. Mereka betul-betul merasakan ketulusan cinta perempuan tersebut kepada hamka.
  • 11. Bab 2 : Prinsip Hidup Hamka A. Hidup Untuk Bermanfaat Bagi Orang Lain Setelah bersusah payah menimba ilmu dari berbagai jalan, baik melalui guru maupun buku, hamka pada akhirnya bisa menjadi ulama yang cerdas dan luas wawasannya. Disamping itu, ia juga dipercayai masyarakat sebagai tempat untuk mengadukan segala persoalan. Meminta pencerahan yang tengah membelit. Sebagaimana diceritakan rusydi hamka, suatu kali hamka didatangi lelaki beristri yang mengadukan masalah rumah tangga mereka. Bahkan setiap bulan, si suami mampu mengirim sebagian gajinya untuk keperluan anak dan istri dikampung. Namun sepulang dari perantauan, si suami mendapati cerita dari para tetangga bahwa istrinya selingkuh dengan lelaki lain, awalnya si suami tidak percaya. Tetapi, setelah ia memastikan kebenaran cerita tersebut dan sang istri pun mengakui perbuatannya, kondisi rumah tangga pun terguncang. Lelaki itu lalu pulang. Sekitar sebulan setelah pertemuan itu, lelaki tersebut datang lagi menemui hamka. Lelaki itu membenarkan nasihat hamka, setelah ia berusaha mengajak istrinya menyadari dosa-dosanya, lalu ikut ke negri arab, tapi istrinya menolak.”tapi apakah karena menikah itu saja dia mau masuk islam, bagaimana selanjutnya?” tanya hamka kepada si perempuan. Dengan cepat, perempuan itu menjawab bahwa mereka berdua dalam waktu dekat akan pergi ke luar negri. Semenjak itulah hamka marah habis-habisan dan mengusir mereka berdua. “kalian sangka saya bisa dibayar dengan harga murah, hah?” saya tau kalian adalah orang-orang pezina, buat apa datang kepada saya.
  • 12. Pada waktu yang lain, rumah hamka juga pernah di datangi perempuan gelandangan yang menggendong anak, meminta bantuan. Hamka biasanya memberi mereka makan dan uang ala kadarnya terkadang karena hamka tidak punya uang, hamka menggantinya dengan menghibur para gelandangandan memberikan nasihat. Mendengar hal itu, salah seorang anaknya lalu mengusulkan supaya hamka beristirahat di rumah salah seorang anaknya. Namun, hamka menolak usulan tersebut lalu mengatakan “doakan saja agar pekerjaan itu menjadi satu amal kita. Seberat-beratnya mata memandang, berat juga bahu memiku,l bukan?”. Hingga sampai akhir hayat pun, hamka tetap menerima tamu yang datang silih-berganti mengadukan persoalan hidup. Kesungguhan hamka dalam menangani persoalan tamu-tamunya membuktikan bahwa ia amat peduli dengan sesama. Tidak hanya keshalihan individu (misalnya shalat, puasa) saja yang ia tingkatkan, tetapi juga keshalihan sosial (misalnya membantu orang lain dalam memecahkan masalah). Hal tersebut juga menjadi nilai lebih hamka. Sebagai ulama, ia mampu memainkan perannya sebagai penerang umat. Masalah yang mewarnai kehidupan umat, atas izin allah swt. Perlahan kendur dan hilang sama sekali setelah meminta nasihat kepada hamka. Ia pula yang menjadikan hamka dipercaya dan pada masa tuanya kerap di datangi tamu-tamu untuk meminta nasihat.
  • 13. B. Memaafkan Meski Telah Disakiti Banyak kejadian menyakitkan yang dihadapi Hamka dengan penuh kesabaran. Beliau juga tidak memendam dendam kepada pihak yang menyakitinya. Salah satunya ketika pemerintahan Soekarno, beliau dijebloskan ke penjara selama 2 tahun 6 bulan dengan tuduhan makar. Namun beliau tidak menaruh dendam, terbukti ketika mendengar Soekarno kritis beliau menangis, dan saat Soekarno wafat beliau yang mengimami shalat jenazahnya, dan setelahnya pun beliau tidak pernah mencela kehidupan Soekarno dan pendukungnya Kejadian lain ketika Hamka dituduh melakukan plagiarisme atas karyanya yang berjudul “Tenggelamnya Kapal Van der Wijck” oleh Pramoedya Ananta Toer. Yang berakibat, anak anak Hamka tidak berani masuk sekolah, teror surat kaleng dan telepon gelap. Dan suatu hari anak perempuan Pramoedya Ananta Toer datang dengan maksud meminta bantuan mengislamkan kekasihnya. Dilayanilah dengan sepenuh hati oleh Hamka yang membuat pemudi itu menangis karna tak menyangka akan menerima pelayanan seperti itu dari seseorang yang pernah dituduh oleh orang tuanya.
  • 14. C. Hidup untuk Berjuang Sebagaimana dikatakan Hamka pada buku “Dari Lembah Cita Cita”, kehidupan adalah kumpulan kesulitan dan perjuangan. Hidup tanpa perjuangan dalam menempuh kesulitan, artinya bukan hidup. Manusia memiliki akal dan semestinya, akal ini dapat kita maksimalkan penggunaannya sehingga kita bisa mencapai kemuliaan. Dan akal bisa digunakan sebagai alat perjuangan, kita bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk kita pelajari, sehingga makin tangguh pula kita dalam menghadapi persoalan hidup. Lalu menurut Hamka ada 2 jenis manusia: - Pertama, mereka yang hidup tanpa arah tujuan, binasa seiring berjalannya waktu dan akan secara mudah dilupakan tanpa ada satu pun pelajaran yang dapat diambil darinya. - Kedua, mereka yang namanya semakin terkenal karena pemikiran dan perilaku hidupnya terus dipelajari oleh banyak orang meski jasad telah menyatu dengan tanah.
  • 15. D. Berkata Benar Walaupun Pahit Kita ambil contoh ketika Hamka menjabat sebagai ketua MUI dan mengeluarkan fatwa mengenai haramnya umat Islam mendatangi perayaan Natal. Namun fatwa tersebut ditentang oleh pemerintah dan diminta untuk mencabut fatwa tersebut. Namun Hamka tetap pada mempertahanka kebenaran yang ada, lalu memilih mengundurkan diri dari jabatan ketua MUI dengan alasan, dalam diri Hamka telah terukir dengan jelas pesan hadits “Sampaikan kebenaran walaupun pahit.” Hamka tak ingin menjadi muslim munafik, yang rela menjadi bunglon untuk sebuah jabatan. Hamka tidak ragu melepaskan jabatannya demi sesuatu yang diyakininya sebagai kebenaran. Dari kejadian di atas, Hamka telah mengajarkan kepada kita, betapa pentingnya mengutamakan kebenaran di atas jabatan. Jabatan hanya digunakan sebagai alat untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Sehingga, jika jabatan sudah tidak bisa dijadikan media penyampai kebenaran, beliau tidak segan untuk melepasnya.
  • 16. Bab 3: Keluasan Ilmu dan Wawasan Hamka A. Ulama-Pengarang yang Luas Ilmunya Hamka adalah ulama yang menggunakan berbagai media dalam berdakwah. Berbekal keluasan ilmu dan keterampilannya dalam mengarang kata, karya karyanya banyak diminati masyarakat, dan menurut Prof. Andries Teeuw sebagai pengamat sastra Indonesia, Hamka merupakan pengarang yang paling banyak tulisannya tentang agama Islam. Tentu saja kapasitasnya sebagai ulama-pengarang tidak bisa lepas dari ketekunan dan kegigihannya dalam menimba ilmu. Selain mendapat ajaran Islam dari keluarga, beliau juga memiliki keinginan kuat untuk mengetahui ilmu pengetahuan umum yang tidak didapatnya di sekolah. Kegigihan menjadi poin penting dalam keberhasilan Hamka, meski secara formal beliau tidak tamat sekolah dasar.
  • 17. B. Menulis Karya yang Bernapaskan Islam Banyak pengarang yang menghasilkan karya dalam bentuk tulisan dan buku. Namun jarang yang mengangkat tema seputar keislaman yang bisa diterima masyarakat. Ini yang kemudian menjadi kelebihan Hamka, diluar posisinya sebagai ulama. Gaya bahasa yang digunakan sebenarnya biasa saja seperti bahasa keseharian, yang setiap orang akan mengerti atau mampu menangkap maknanya. Dan tentu sangat komunikatif. Dan mengenai alasan kenapa beliau memilih judul “Tasawuf” adalah untuk mengembalikan semangat tasawuf yang sering dipahami secara keliru. Oleh karena itu dalam bukunya yang berjudul ‘Tasawuf Modern’, Hamka inging mengajak pembaca terutama umat Islam untuk memperbaiki budi pekerti dengan tetap belajar menghadapi perkembangan zaman.
  • 18. Bab 4: Nasihat Nasihat Emas Hamka A. Pemuda Harus “Gila” “Saya lebih senang dan merasa lebih berfaedah berhadapan dengan dua orang pemuda yang bersemangat dan bercita cita, yang senantiasa resah dan gelisah, yang tiada merasa puas, yang hendak memahat batu, yang berkata, ‘Inilah saya!’. Angkatan mudalah yang mampu membuat perubahan mendasar. Rentetan sejarah bangsa bangsa juga mencatat peran penting kaum muda dalam mengusir penjajah dan menumbangkan rezim otoriter. Artinya, tanpa angkatan muda, kecil kemungkinan terjadi perubahan besar yang manfaatnya bisa dinikmati banyak orang. Pemuda harus “gila”, hal tersebut sudah dilakukan Nabi Muhammad SAW berabad abad lalu demi menegakkan agama tauhid, tak kenal lelah. Beliau terus berdakwah dengan cara santun, sekalipun dianggap gila oleh generasi tua. Maka dari itu, pemuda tak perlu takut berbuat gila. Karena dengan kegilaan itulah, mucul gebrakan gebrakan yang gila pula. Kalau sekiranya tak ada pemuda yang rela berlaku gila, belum tentu Indonesia merdeka saat ini.
  • 19. B. Syarat Menjadi Sebaik baik Umat Satu hal yang mesti ada dalam diri kita adalah keimanan. Keimanan kepada Allah SWT akan menumbuhkan keberanian untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar. Yakin bahwa alam semesta ini milik-Nya dan alam semesta beserta isinya tak lain hanyalah hamba-Nya. Dan sesama hamba tidak boleh saling sikut yang bisa menimbulkan pertumpahan darah. Iman yang telah tertanam ke dasar hati akan memperteguh pendirian seseorang. Tidak ada yang mampu mengalahkannya dengan cara apapun, karena memiliki sandaran yang kuat yaitu Allah SWT. Iman menjanjikan kebebasan jiwa. Dengan berlandaskan keimanan kepada Allah SWT, orang akan berani melarang perbuatan mungkar yang merusak, juga berani menyuruh segenap manusia untuk menegakkan panji panji kebenaran, dan menebarkan kebaikan.
  • 20. C. Nasihat Untuk Pedagang Mengingat pentingnya perdagangan, maka perlu kita ketahui etika dalam berdagang, agar tidak ada yang dirugikan. Dalam hal ini Hamka memaparkan hal hal yang mesti ada dalam diri pedagang, agar tidak hanya gemar meraup untung saja, melainkan juga memberi manfaat bagi orang lain. Berikut hal hal yang perlu dihindari: 1. Bermain spekulasi 2. Menyebarkan uang palsu 3. Mempromosikan barang secara berlebihan 4. Menutup nutupi kecacatan barang 5. Mengurangi timbangan 6. Menyembunyikan harga pasar
  • 21. D. Kriteria Pemimpin yang Adil Pernyataan Hamka yang diungkapkannya berpuluh puluh tahun lalu, seakan bisa menggambarkan kondisi kepemimpinan saat ini. Bahwa banyak pemimpin yang mengutamakan kepentingan diri atau partainya di atas kepentingan rakyat. Ironisnya ada pula yang melumuri niat buruk dengan pernyataan manis “dengan kepentingan rakyat” atau “demi kepentingan umum”. Pemimpin yang adil ialah tempat berlindung bagi orang yang teraniaya, membela kaum tertindas dan bisa dijadikan tempat mengadu persoalan umat. Selain sebagai pengayom, pemimpin juga harus memerhatikan kepentingan rakyat. Kebijakan yang dikeluarkan harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan hanya segelintir orang yang memiliki modal. Pemimpin juga harus hati hati dalam memilih wali atau perwakilan daerah. Jika memilih yang salah maka dosa wakil tersebut menjadi tanggungan pemimpin.
  • 22. E. Bekal Berdakwah Karena dai menyeru pada kebaikan, maka sikap dan pribadinya pun mesti diperhatikan. Seorang dai jangan hanya pandai berkata kata tapi miskin aksi. Oleh karenanya, Hamka sedikitnya menyebut delapan hal yang mesti diperhatikan setiap dai: 1. Meluruskan niat 2. Menguasai materi 3. Kuat pendirian 4. Berperangai lembut namun tidak lemah 5. Berpedoman Al Quran dan Al Hadits serta memahami audiens 6. Menjauhkan perkara khilafiyah 7. Memberi teladan 8. Menjaga kehormatan Lalu ada lima pokok yang harus disampaikan dalam berdakwah: 1. Akidah Islam 2. Mengenal Al Quran dan tujuan diutusnya Nabi Muhammad SAW 3. Sunnah Rasulullah SAW 4. Sejarah hidup Rasulullah SAW 5. Menjelaskan tujuan dari dakwah
  • 23. Bab 5 : Ajaran-Ajaran Berharga Hamka A. Qana’ah Menerima Hasil Dengan Lapang Dada Qana’ah, menurut Hamka, berarti menerima cukup. Adapun dalam sikap qana’ah, terdapat lima unsur yang harus di perhatikan : 1. Menerima secara rela apa yang ada 2. Memohon kepada Allah Swt 3. Menerima dengan sabar atas ketentuan Allah Swt 4. Bertawakal kepada Allah Swt 5. Tak tertarik oleh tipu daya dunia Namun perlu di catat, qana’ah bukanlah sikap yang pasif ; menerima apa adanya tanpa usaha. Dalam qana’ah tersimpul sikap tawakal, yakni berpasrah diri kepada Allah Swt, setelah berupaya semaksimal mungkin. Hasilnya, kita pasrahkan kepada-Nya, dan di sinilah pentingnya sikap qana’ah. Merasa cukup dengan hasil yang kita dapatkan itulah poin penting qana’ah.
  • 24. B. Tawakal, Pasrah Setelah Ikhtiar Tawakal masuk ke dalam unsur qana’ah. Jika qana’ah menekankan sikap menerima karunia apapun yang Allah Swt berika kepada kita, tawakal lebih kepada kepasrahan atas kuasa Allah Swt. Dalam memberikan karunia, kita hanya di wajibkan berikhtiar untuk meraih harapan kita akan hasil yang baik. Selebihnya, biarlah Allah Swt yang menentukan Inilah yang di sebut tawakal. Dalam bertawakal, ada baiknya kita memperhatikan hukum sebab akibat. Oleh sebab kita mengunci pintu rumah, akibatnya keamanan rumah menjadi terjaga ; tak ada maling yang masuk. Namun, sebagai manusia yang mempercayai keberadaan Sang Khaliq, kita tahu bahwa ikhtiar itu bukanlah apa-apa di banding kuasa-Nya. Adapun bentuk tawakal ketika dalam keadaan terancam, Hamka menjabarkan dua tahapan yang mesti kita lakukan. Dua tahapan tersebut ialah sabar dan mengelakan diri atau menangkis. Jadi, dalam bertawakal, ikhtiar dulu baru pasrah.
  • 25. C. Iman, Cinta Allah dan Rasul-Nya Melebihi yang Lain Ada beberapa hal yang harus diimani oleh umat islam, dan bagi yang melanggar tak bisa disebut sebagai mukmin. Hal ini terangkum dalam rukun iman yang terdiri dari enam butir ; 1. Iman kepada Allah Swt, kuasa gaib yang menaungi alam semesta. 2. Iman kepada para malaikat-Nya yang salah satunya ialah Malaikat Jibril, si penyampai wahyu Ilahi kepada nabi dan rasul. 3. Percaya kepada kitab suci yang diturunkan Allah Swt kepada utusan-Nya. Kitab-kitab tersebut antara lain Taurat (Nabi Musa As), Zabur (Nabi Dawud As), Injil (Nabi Isa As), Al- Qur’an (Nabi Muhammad Saw) 4. Percaya kepada rasul-rasul Allah Swt. Semua rasul yang di utus ke muka bumi adalah sama, yakni satu dalam semangat menegakkan tauhid. 5. Percaya kepada hari kiamat. Kiamat itu pasti, meski tidak disebutkan waktunya. Yang jelas, semenjak Rasul Saw diutus kiamat sudah dekat. 6. Beriman kepada qadha dan qadar. Bahwa segal yang terjadi di dunia ialah atas izin Allah Swt. Baik itu berupa ketentuan yang baik ataupun yang buruk, kesemuanya merupakan kuasa-Nya. Karena, keimanan kita terhadap qadha dan qadar mendorong kita untuk tidak putus asa.
  • 26. D. Tauhid, Tunduk Hanya Kepada Allah Syiar pertama dan utama Islam ialah Tauhid, mengesakan Allah Swt. Ini yang didakwahkan Nabi Muhammad Saw. Kepada umat yang cerdas pikiran,namun gersang hatinya. Ini pula yang diajarkan nabi-nabi terdahulu sebelum Nabi Muhammad Saw. Karenanya, semua nabi dan rasul yang diutus oleh-Nya, mengajak umat mereka untuk mengesakan Allah Swt. Sekalipun kitab ataupun wahyu yang di turunkan berbeda-beda, sesuai kondisi umat waktu itu. Tauhid merupakan pokok dari keimanan. Keimanan menimbulkan sebuah kekuatan dan harga diri bagi penganutnya. Percaya bahwa tuhan itu Esa, yang diakui memiliki kuasa atas segalanya, dengan sendirinya akan memunculkan keyakinan bahwa tak ada selain diri-Nya yang berkuasa. Seberapa pun tingginya pangkat dan kedudukan manusia di dunia, tak ada apa-apanya dibanding kekuasaan Allah Swt. Karena, pada hakikatnya ia hanyalah hamba Adapun kebalikan dari tauhid ialah syirik. Dulu ketika Nabi Muhammad Saw. Membawa risalah kenabian, beliau dihadapkan dengan kaum yang telah lama berbuat syirik. Mereka menyekutukan Allah Swt dengan cara menyembah berhala-berhala buatan tangan mereka
  • 27. E. Toleransi Sesuai Pesan Al-Qur’an Toleransi menurut Hamka, ialah sesuai dengan pesan Al-Qur’an surat al-Mumtahanah ayat 7 sampai 9 dalam ayat tersebut dijelaskan : “ Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka,dan Allah adalah maha kuasa, dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusr kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan maka mereka itulah orang-orang yang zhalim “ Hamka memaknai ayat 7 tersebut sebagai pribadi muslim yang sebenarnya, yakni berkasih sayang meski dengan pemeluk agama lain.
  • 28. Bab 6 : Manusia dalam pandangan Hamka A. Kewajiban Manusia kepada Allah Swt “ Kewajiban kepada Allah adalah uratnya segala kewajiban “ Dalam beragama, kita juga perlu memberdayakan akal dan pikiran dalam memahami kuasa Allah Swt. Mula- mula, sadarilah bahwa kita memiliki indra untuk mengamati alam. Setelah mengamati alam, selidiki sebab- musabab sebuah gejala alam. Tentu dalam menyelidiki itu juga di butuhkan ilmu pengetahuan. Selain mengami alam semesta yang luas dengan bantuan ilmu pengetahuan, kita juga bisa menyelidiki hal- hal sederhana. Misalnya, soal kehendak manusia. Bahwa kehendak manusia tidaklah bebas, melainkan dibatasi oleh kehendak yang lain. Bukankah kita tidak selalu berhasil memenuhi semua keinginan yang terlintas di benak ? Itulah bukti nyata bahwa kita memiliki keterbatasan. Menurut Hamka, kewajiban hamba terutama sekali kepada Allah Swt. Ialah memuliakan-Nya. Adapun cara memuliakan-Nya ialah dengan tunduk dan patuh pada aturan ilmu kesopanan. Tidak suka menolak kebajikan larena hal tersebut datangnya dari Allah Swt. Menolak kebajikan sama artinya dengan menolak Allah Swt Bersyukur atas karunia Allah Swt Juga bagian dari upaya memulikan-Nya. Hamka mengatakan kita tak akan dicintai Allah Swt kalau lidah tidak menyebut nama-Nya. Tanamkanlah dalam hati, cinta kepada-Nya dengan lebih dulu menyebut nama-nama-Nya yang mulia itu.
  • 29. B. Kewajiban terhadap Sesama Manusia Manusia tidak bisa hidup sendiri, karena manusia membutuhkan bantuan orang lain. Keberadaan orang lain pula yang menyebabkan hidup kita terasa lebih bermaksa. Bisa saling tolong menolong dalam kebaikan serta mencegah dari kemunkaran pun bisa saling mempererat tali silaturahmi, yang nantinya bisa memperkuat persatuan umat. Setiap manusia, kata Hamka, wajib menghormati hak orang lain. Hak orang lain yang wajib kita hormati antara lain hak hidup, bersuara, anti perbudakan, menuntut ilmu, dan menjaga dan menjaga kehormatan diri. Jika ditarik ke dalam satu garis, maka bertemulah hak-hak itu dalam satu garis yang sama, yakni keharaman saling menindas dan menyakiti sesama manusia. Menurut Hamka, hidup adalah hak pertama sebagai dasar hak-hak yang lain segala hak tak mungkin bisa di lakukan manusia kalau yang bersangkutan tidak hidup. Sebab itu, wajiblah bagi kita menghormati hak hidup manusia, karena kehidupan itulah wasilah yang paling utama dalam menggapai cita-cita. Segala usaha yang hendak merampas hak hidup seseorang merupakan dosa yang besar. Untuk menyempurnakan kewajiban kita terhadap masyarakat, Hamka memaparkan empat perkara yaitu : 1. Amanah 2. Insaf 3. Niat suci 4. Bersih perkataan
  • 30. C. Orang Beriman Pasti Cinta Tanah Air “ Cinta tanah air adalah perasaan yang sangat halus dan dalam hati manusia. Bahkan cinta tanah air itu timbul daripada iman yang sejati “ Ungkapan Hamka tersebut bisa dimaknai bahwa cinta tanah air (hubbul wathan minal iman) merupakan bagian dari keimanan. Sehingga bisa di katakan, orang yang tidak cinta tanah air berarti ada yang salah dengan keimanannya. Maka dari itu, cinta tanah air mutlak ada di dalam diri seseorang. Terutama umat islam, yang ada di Indonesia menjadi penduduk mayoritas. Selain melindungi kelompok-kelompok mayoritas, muslim Indonesia juga mesti mengaungkan semangat cinta tanah air. Kaitannya dengan cinta tanah air, Hamka bepesan kepada generasi muda. Ia berkata : “ Hendaklah pemuda mencintai tanah air dan mengharap tanah air turut pula menyempurnakan bengkalai dunia yang tengah susah ini. Bengkalai menuju kebenaran, keadilan, dan perdamaian...hendaklah tiap-tiap pemuda mempunyai cita-cita hidup, mempunyai idealisme yang terang tentu, baik dalam politik, sosial, atau dalam hal agama. Hendaklah ia menjadikan bagian yang berguna dalam tanah air. Walau bagaimana kecilnya, akan di sambut oleh tanah air dengan tangan terbuka, karena tidaklah ibu menolak tiap-tiap persembahan putranya “
  • 31. Bab 7 : Kebahagian dalam Pandangan Hamka A. Agama, Jalan Pintas Menuju Bahagia Ada empat perkara dalam beragama, yang mengantarkan pemeluknya pada tangga kebahagian sejati. Empat perkara tersebut, sebagaimana di sebutkan Hamka ialah i’tikad, yakin, iman, dan agama itu sendiri. Hilang satu saja antara empat , maka tidak sempurnalah jaln menuju kebahagian. Adapun urainnya sebagai berikut : 1. I’tikad. I’tikad berasal dari bahasa arab, yaitu ‘aqada yang artinya ikatan. Sehingga jika seorang telah beri’tikad, artinya hatinya telah terikat dengan suatu kepercayaan atau pendirian. I’tikad akan timbul dalam hati seorang setelah melalui proses berpikir yang panjang. Dari proses berpikir itu lalu sampailah kepada kesimpulan, dan kesimpulan tersebut menjadi pendirian. 2. Yakin. Yakin berarti nyata dan terang. Keyakina datang etelah kita melakukan penyelidikan, terkadang juga berdasarkan bukti/dalil yang telah ada. Masing-masing orang memiliki cara tersendiri dalam mencari dalil, untuk sampai kepada yakin. 3. Iman. Iman sebagaimana penjelasan ulama-ulama terdahulu, akan sempurna jika telah di-tasdiq-kan (dibenarkan dalam hati), diikrarkan (diakui secara lisan), dan diamalkan. 4. Agama. Menurut Hamka, agama adalah hasil atau buah kepercayaan dalam hati, yaitu ibadah yang terbit lantaran telah ada i’tikad, patuh, dan taat karena iman. Bertambah kuatnya iman seorang, kian teguh agamanya, bertambah tinggu keyakinan, ibadah bertambah bersih.
  • 32. B. Hubungan Bahagia Dengan Akal Budi Kesempurnaan ibadah, kata Hamka, Bergantung pula pada akal dan budi. Dengan akal, kata Hamka, Kita bisa membedakan antara jalan bahagia dengan jalan hina. Yakin akan kebenaran sesuatu yang benar dan berpegang kepadanya, tahu akan kesalahan sesuatu yang salah dan menjauhinya. Semua didapat dengan akal yang cerdas, bukan karena ikut-ikutan, bukan karena taklid kepada pendapar orang lain. Sedangkan Budi dapat menghilangkan segala perangai buruk, adat istiadat yang rendah, yang oleh agama telah dinyatakan haris dibuang. Serta membiasakan perangai yang terpuji, mulia, membekas didalam pergaulan setiap hari dan merasa nikmat memegang adat mulia itu. Disini, Tampaknya Hamka ingin mengatakan bahwa dalam beragama, kita mesti menggunakan akal dan budi (akhlak). Dengan akal, kita bisa memilih antara yang benar dan yang salah. Adapun dengan budi, kita bisa menghiasi diri dengan laku hidup yang mulia.
  • 33. Akan Tetapi , ada satu musuh yang mesti diwaspadai, yang mengancam kedaulatan akal-budi. Musuh tersebut ialah HAWA. Hawa nafsu yang kerap memunculkan amarah, kedengkian, keserakahan, dan kebencian. Dalam perjuangan melawan hawa mansu, kata hamka, manusia terbagi menjadi 3 golongan. 1. Orang yang dikalahkan hawa nafsunya, sehingga menjadi tawanan nafsu tersebut. Manusia golongan ini selalu menuruti hawa nafsu. Sampai-sampai, hawa nafsu tersebut seperti tuhan yang diikuti dan disembah. 2. Bergantian antara nafsu dan diri, terkadang menang dan kalah, manusia golongan ini patut disebut sebagai mujahid. Ia berjuang melawan hawa nafsu sekuat tenaga. Kalau ia mati dalam perjuangan tersebut, matinya syahid. 3. Orang yang bisa mengalahkan hawa nafsu, bahkan mengendalikan hawa nafsu tersebut. Manusia golongan ini amatlah langka. Ia mampu mengendalikan hawa nafsu, lalu mengarahkannya kepada kebaikan semata. Jika mengacu kepada penjelasan Hamka, Bisa dimaknai sebagai hawa nafsu, yang selalu mendorong manusia untuk berbuat kefasikan. Hanya oranh-orang terpilih yang mampu lepas dari cengkraman hawa nafsu. Oleh karena itu, cukuplah kita masuk kedalam golongan kedua. Lalu berjuang secara mati-matian untuk melawannya. Karena tidak ada jaminan “Kita selalu menang melawan hawa nafsu”. Jadi menang kalah menjadi hal yang lumrah. Yang jelas, kita harus berjuang dengan sebaik-baiknya dan sehormat-hormatnya. Dengan tetap berharap disertai doa kepada Allah SWT.
  • 34. C. Hubungan bahagia dengan kekayaan “Orang kaya ialah orang yang sedikit keperluannya” Kalimat tersebut dikutip Hamka dari pendapat ulama terdahulu, yang mencoba mendefinisikan hakikat kekayaan. Setelah bersusah payah meneliti, ketemulah pengertian tersebut. Bahwa barang siapa paling sedikit keperluannya, itulah oramg yang paling kaya. Begitupun sebaliknya, Oleh karena itu, yang paling kaya hanya satu saja, yaitu Allah Swt. Dia tidak bergantung kepada siapapun dan tidak membutuhkan bantuan darimana pun. Ada tiga hal yang mesti kita pahami berkaitan dengan kedudukan harta dalam kehidupan. Bahwa kita mesti memenuhi tiga tuntutan tubuh, yakni kebutuhan fisik, batin, dan keperluan dari luar (tempat tinggal, pakaian, dan sebagainya). Ketiga tuntutan tersebut bisa dipenuhi kalua kita bisa menguasai harta, bukan sebaliknya, dikuasai oleh harta. Orang yang miskin materi cenderung lebih ,udah goyah dengan godaan harta. Dengan demikian, kata Hamka, harta benda ialah langkah yang pertama, dan kesempurnaan jiwa adalah tujuan yang akhir. Jadi, segala aktivitas tubuh kita semata-mata dipersembahkan pada perjuangan untuk menyempurnakan jiwa. Sebagaimana tugas Rasulullah Saw., yakni menyempurnakan akhlak. Dengan akhlak yang sempurna, kita bisa mencapai ketingkat tertinggi kebahagiaan, yakni berkumpul dengan para nabi dan rasul serta berjumpa dengan allah swt.
  • 35. D. Tangga kebahagiaan Kebahagiaan memang selalu menjadi sesuatu yang dicari, dan banyak orang yang mengaku kesulitan untuk mendapatkannya. Kebanyakan, orang merasa kebahagiaan hanya berada di angan-angan, imajinasi, bukan dalam kenyataan. Tangga kebahagiaan yang pertaman, kata Hamka, ialah perasaan kelezatan dalam hidup. Bahwa orang yang bahagia ialah mereka yang menuruti nafsu sekadarnya saja dan menggunakan akal pikiran. Akal digunakan untuk mengerem nafsu agar tidak kelewat batas. Sehingga, orang bisa menikmati kebahagiaan, dan tidak celaka karena aktivitasnya selalu dipertimbangkan akal. Tangga kedua ialah perasaan hati. Salah satu penyebab orang merasa miskin dari kebahagiaan ialah perasaan hati sendiri, seolah-olah ia tidak disukai orang. Hamka mengatakan, bahwa hati tempat kebahagiaan. Jika seorang memiliki hati pamrih, maka ia akan mudah dipermainkan perasaan. Tangga ketiga, kata Hamka, ialah rumah tangga. Sejak manusia hidup, rumah tangga merupakan pusat kesenangan dan kebahagiaan, supaya bahagia dapat dirasakan, lanjut Hamka, kalua zaman remaja kita mulai lepas, hendaklah kita merasakan bahwa kita bukan sendiri di dalam alam ini, kita ada hubungannya dengan masyarakat, ada pertalian dengan orang lain. Kalau hidup tidak ada pertalian dengan zaman yang akan dating, niscaya kita bosan dengan hidup. Artinya, salah satu konsekuensi hidup manusia ialah keturunan.
  • 36. Tangga keempat ialah bekerja. Hamka mengatakan, ada dua sebab yang menjadikam usaha menarik hati, yaitu mahir dan pandai mencari bentuk baru. Pada bagian ini hamka ingin mengatakan bahwa orang mesti memiliki keahlian dan kreativitas, sehingga ia tidak hanya mengandalkan fisik dalam bekerja. Karena jika hanya mengandalkan fisik, pekerjaan itu akan hilang seiring pertambahan umur yang iian renta. Orang yang memiliki kecerdasan dan kreativitas akan mudah beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan zaman. Sehingga, salam bekerja ia bisa menikmati dan mendapat kepuasan. Tangga kelima, Hamka mengatakan bahwa kebahagiaan harus diperjuangkan. Tiap tiap manusia harus berjuang. Pada bagian ini hamka menegaskan bahwa kita tak perlu ragu untuk meniru barat, dalam hal bekerja keras. Bangsa barat tidak hendk mencukupkan keperluan sekadar yang perlu tiap-tiap hari saja, tetapi mengkehendaki lebih dari itu. Semangat inilah yang mesti kita perjuangankan. Bekerja keras untuk meraih cita-cita, tapi juga mesti sadar Bahwa diluar diri kita ada kekuatan yang jauh kebih besar.
  • 37. BAB 8 : Pendidikan dalam pandangan Hamka A. Pendidikan Anak Ada beberapa rambu yang mesti diperhatikan orang tua, pendidik sekolah, dan masyarakat, agar bisa bekerja sama mendidik generasi masa depan secara baik. Rambu-rambu tersebut telah dijelaskan hamka dalam lembaga hidup, yakni sebagai berikut 1. Mendidik anak sesuai zaman Mendidik sang anak mesti memperhatikan masa sang anak. Tidak bisa orang tua mendidik anak sesuai dengan ukuran lama. Misalnya, kini teknologi tebgah berkembang, memaksakan anak untuk menjauhi teknologi merupakan tindakan yang sia-sia dan merusak. 2. Adil dalam memperlakukan anak Istilah “anak emas” sudah tidak asing lagi, hal tersebut merupakan perlakuan tidak adil orang tua terhadap anak. Maka, untuk menjaga perasaan anak, Rasulullah saw bersabda “sesungguhnya allah ta’ala suka sekali supaya kamu adil terhadap anakmu, bahkan dalam menciumpun”.
  • 38. 3. Kenakalan sebagai anugerah Banyak orang tua yang dipusingkan dengan kenakalan anaknya. Anak tidak bisa diatur sebagaimana mengatur orang dewasa. Kenakalan anak bukan lah kejahatan. Beruntunglah orang tua yang memiliki anak nakal, karena kalua orang tua pandai membimbingnya, sang anakkelak akan menjadi anak yang berani, tidak kenal putus asa. B. Bekal pembelajaran dalam menimba ilmu Menimba ilmu bukanlah sesuati hal yang mudah. Hanya oramg-orang yang memiliki kemauan kuat dan ketahanan ekstralah yang akan sanggup melewati rintangan yang ada. Penjelasan hamka dalam mengenai hal-hal yang harus ada dalam diri pembelajar patutu kita amati. Dengan memerhatikan dan mengamalkan hal tersebut, pembelajar akan mudah meraih target dan cita-cita. Berikut penjelasannya 1. Jangan menuntut ilmu karena hendak riya. 2. Tiap – tiap ilmu tidaklah mudah. 3. Perbanyak meyelidiki dan menelaah sendiri 4. Jangan mudah putus asa 5. Jangan lalai dalam menuntut ilmu 6. Jangan terhalang menuntut ilmu hanya karena umur 7. Menuliskan ilmu-ilmu yang didapat dan menerapkannya 8. Selalu sedia catatan dimanapun 9. Sabarkan dan teguhkan hati di dalam menuntun ilmu 10. Jangan meremehkan guru, hormatilah gurumu 11. Jangan malu untuk bertanya
  • 39. C. Renungan untuk para murid Dulu sebelum system pendidikan modern familiar, Nusantara telah dipenuhi dengan pendidikan berbasis padepokan dan pesantren. Dalam lingkungan pendidikan macam ini, pernghormatan terhadap guru amatlah tinggi, hingga ada juga yang sampai berlebihan. Model pendidikan kian berkembang sampai mendapatkan bentuknya yang lebih modern. Sehingga menjamur berbagai lembaga pendidikan. Baik dalam lingkungan sekolah, baik dalam bentuk pesantren maupun sekolah formal. Melalui karyanyam Hamka menulis, kadang-kadang guru itu masih mengajar disana, masih duduk menghadapi murid-murid baru yang duduk berbaris di bangku, padahal bekas muridnya keluaran 20 tahun yang lalu telah menjadi menteri, yang keluaran 10 tahun yang lalu telah menjadi presiden. Jika direnungkan, orang-orang hebat yang kini muncul ke permukaan, tak mungkin bisa sukses tanpa kehadiran guru. Maka wajar jika guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Melalui tangan hangat gurulah, kita bisa membaca dan menulis.dan kini, mereja yang duduk di kursi pemerintahan, para pengusaha sukses, dan tokoh-tokoh masyarakat, ialah hasil didikan guru. “Jika kita memikirkan guru-guru itu, patutlah kita insyaf bahwa berebut mencari nama, berkejaran mencari kehormatan, berlomba menuntut kedudukan, sehingga terjadi hantam-hantaman dan jatuh menjatuhkan, sekali-kali patutlah menekur dan insyaf. Lihatah, disamping kita banyak orang yang bekerja dalam diam, mengorbankan segenap usia untuk keperluan bersama.
  • 40. D. Renungan untuk para guru Hamka, dengan mengutip wasiat plato, mengatakan bahwa guru hendaknya menjadi teladan yang baik, bak kaca yang jernih dan bercahaya, untuk diteladani oleh para murid. Jauhkan dirimu dari perbuatan yang keji dan tercela. Jangan membicarakan kebencian di hadapan murid-murid. Berbicaralah secara jujur dan terus terang. Beri mereka pengajaran sesuai kapasitas masing-masing. Jangan biarkan mereka merendahkan derajat ilmu, supaya mereka juga tidak memandangmu secara remeh. Cintailah mereka seperti mencintai kemanusiaan. Jangan hanya semata-mata cinta kerabat atau cinta ayah. Karena kalua cinta guru kepada muridnya hanya demikian, kerap kali hilanglah pertimbangan keadilan. Ketika hendak memperbaikin kelakuan murid yang jahat dan berkehendak memukul, janganlah memukul karena marah, dan jangan pula mereka dilengahkan. Jangan biarkan mereka jalan sendiri dengan tidak diberi batas. Disamping kamu memberikan pengajaran dunia, sekali-kali jangan lupa memberikan pengajaran rohani. Dan kalua pelajaran yang kamu berikan itu berat, berilah obat yang dapat menjernihkan otak itu. Mari sejekan kita renungkan, wasiat plato kepada para guru yang dikutip Hamka, tampak disitu bahwa guru memiliki peran besar dalam pembentukan pribadi murid. Ia menjadi teladan, yang gerak gerik nya selalu diperhatikan dan ditiru. Dan ditegaskan bahwa guru tidak boleh pilih kasih dalam memperlakukan murid. Jangan hanya karena berprestasi atau patuh terhadap guru, seorang murid selalu “DI ANAK EMASKAN”. Guru juga diharapkan mampu mengandalkan diri dalam mendidik para murid. Guru juga mesti memberikan materi ajar secara dinamis. Menjadi guru juga diharapkan dapat membrikan nasihat-nasihat bijaksana, yang bisa digunakan murid dalam kehidupan sehari-hari.