1. Masyarakat Mekah sebelum kedatangan Islam menyembah berhala dan akhlak masyarakat buruk.
2. Nabi Muhammad dilahirkan di Mekah dan dikenal sebagai orang yang jujur. Ia mulai menerima wahyu Allah pada usia 40 tahun.
3. Nabi Muhammad berdakwah di Mekah selama 13 tahun dan kemudian hijrah ke Madinah untuk melanjutkan dakwah.
1. SELAMAT DATANG NABI MUHAMMAD
SAW KEKASIHKU
A. KONDISI MASYARAKAT MEKAH
SEBELUM KEDATANGAN ISLAM
Asal mula masyarakat mekah menembah berhala,
yaitu pada waktu ka’bah dalam kekuasaan
Jurhum. Amr bin Lubay kemudian meletakan
sebuah berhala yang besar bernama “Hubal” disisi
ka’bah. Ia menyuruh kepada penduduk mekah dan
hejaz untuk menyembah berhala itu.
2. Sejak saat itu penduduk mekah menyembah berhala sampai
bangsa quraisy berkuasa lagi di Hejaz. Di dalam dan di sekitar ka’bah
sudah dipenuhi berhala, yakni lebih dari 360 buah. Di antara berhala itu
ada yang bernama Hubal, Latta, uzza, Manat, Kasaf, dan Nailah.
Begitu keadaankeagamaan penduduk mekah sebelum Nabi
Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT. Disamping kondisi keagamaan
yang telah bergeser menjadi kemusyrikan, akhlak masyarakat saat itu juga
bobrok.
Adapula kabilah yang melakukan kekejaman dengan mengubur
anak perempuannya hidup-hidup. Mengapa? Mereka menganggap anak
perempuan tidak berguna dan orang tuanya merasa hina.
Pemerintahan pun masih belum ada. Ini karena mereka umumnya
buta huruf. Mereka menggunakan tatanan masyarat menurut kebiasaan.
Mereka lebih suka hidup bebas dan berpindah-pindah tempat.
3. Pada umumnya, pendirian mereka sangat kuat. Untuk membela pendiriannya,
mereka memilih perang dengan resiko mati sekalipun. Mereka adalah
masyarakat yang pantang dijajah dan tidak mau mengalah. Fanatisme kabilah
begitu kuat. Oleh karena itu, sering timbul perkelahian dan perang antar suku.
Kekacauan demi kekacauan terus menerus terjadi. Dalam sejarah, masyaakat
mekah memang tidak pernah dijajah oleh kerajaan Romawi atau Persia yang saat
itu berkuasa.
Namun demikian, disamping perilaku dan budaya yang serba negatif itu, ada
pula budaya yang positif dari mereka, yaitu menghormati dan memuliakan tamu.
Tamu bagi mereka tak ubahnya raja yang harus dimuliakan.
Dalam bidang seni, bangsa arab saat itu sangat terkenal dengan
syair-syairnya. Beitu tertariknya masyarakat Arab dengan syair ini
mereka menempatkan para penyair pada kedudukan yang sangat
terhormat. Untuk mengangkat derajat suatu suku juga ditentukan oleh
kemampuan para penyairnya. Artinya, semakin bagus hasil karya para
penyair dalam suatu suku, maka suku itu menjadi lebih terhormat
daripada suku-suku yang lainn. Syair juga mempunyai pengaruh yang
luas biasa pada diri seoang tokoh. Jika para penyair selalu memuliakan
seorang tokoh degan syair-syairnya, maka semakin mulialah tokoh
tersebut dimata masyarakat mekah.
4. B. SEJARAH SINGKAT NABI MUHAMMAD
SAW
Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib dilahirkan
dikota Mekah pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.
Ayah Muhammad, Abdullah meninggal dunia sebelum ia
dilahirkan. Ketika Muhammad berusia enam tahun,
ibunya tercinta aminah menyusul ayahnya meninggal
dunia. Selanjutnya, Muhammad dibesarkan oleh
kakeknya yang bernama Abdul Mutalib hingga berusia
delapan tahun. Seelah abdul Mutalib hingga berusia
delapan tahun. Setelah Abdul Mutalib meninggal dunia,
ia tinggal bersama pamannya, Abu Talib perilakunya
yang sanun mendapat peratian penduduk sekitarnya dan
mendapat tempat di hati mereka
5. Berbeda dengan anak-anak sebayanya yang selalu mengurangi
rambut dan tidak menatanya rapi, Muhammad selalu menata
rambutnya dengan rapi dan membersihkan wajahnya layaknya orang
dewasa. Dikalangan masyarakat mekah, Muhammad dikenal orang
sebagai orang yang amanah dan jujur. Oleh karena itu, mereka
memanggilnya dengan sebutan Muhammad Al Amin (Muhammad
yang dapat dipercaya).
Pada usia tiga belas tahun, ia menemani Abu Talib berdagang ke
Syam (sekarang bernama syuriah) dalam perjalanan inilah keagungan
jiwa dan sifat amanahnya teruji. Pada usia dua pluh lima tahun ia
menikah dengan Khadijah bin Khuwalid, seorang saudagar wanita
yang merupakan mitranya dalam berdagang. Pada usia ini pula beliau
berhasil memperdamaikan pertikaian anatar kabilah di Mekah
tentang siapa yang paling berhak menempatkan hajar aswad (batu
hitam) ditempatnya semula. Muhammad telah membutikan bahwa ia
adalah seorang yang ahli dalam membuat keputusan yang adil. Ia
juga telah membuktikan kecintaannya terhadap persatuan umat
dengan ikut serta dalam perjanjian Hilful Fudhul.
6. Pada usia empat puluh tahun ia menerima wahyu pertama dan
resmi diangkat Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul. Pada saat itu ia
mulai menyeru kepada orang-orang terdekatnya untuk memeluk
islam dan menyembah hanya kepada Allah SWT. Selama tiga tahun
ia mendakwahkan Islam secara diam-diam di kota mekah. Setelah
itu ia melakukan dakwah dengan terang-terangan seiiring dengan
turunya wahyu kedua yang memerintahkannya untuk berdakwah
secara terang-terangan. Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan
mengajak umatnya untuk hanya menyembah Allah SWT sebagai
Tuhan (menegakkan kalimah Tauhid) dan meninggalkan syirik
(menyekutukan Allah).
Namun, perjuangan Nabi Muhammad SAW mendapat tantangan
dari kaumnya sendiri. Para pembesar Quraisy mendeklarasikan
penentangan terhadap Nabi Muhammad SAW dan mulai
menganggu setiap aktivitas dakwah beliau yang bertentangan
dengan ajaran nenek moyang mereka.
7. Setelah tiga belas tahun berdakwah di Mekah, beliau terpaksa
harus berhijrah ke Madinah. Pascahujrah, ruang untuk berdakwah
di Madinah tersedia sangat luas meskipun selama sepuluh tahun
periode dakwah di Madinah, kaum musyrikin, munafikin, dan
kabilah-kabilah Yahudi masih terus mengganggunya.
Setelah melakukan haji Wada’ pada tahun 10 H, kesehtan Nabi
Muhammad SAW terus menurun. Beliau akhirnya meninggal
dunia tanggal 28 Shafar 11H.
Nabi Muhammad SAW adalah nabi sekaligus rasul ke-25 yang
wajib kita ketahui. Beliau adalah nabi dan rasul terakhir dengan
ajaran yang menyempurnakan ajaran Allah SWT yang diturunkan
kepada nabi dan rasul sebelumnya. Kitab yang dibawa bernama
kitab suci Al-qur’an yang berisi pedoman bagi seluruh umat
manusia sepanjang zaman hingga hari kiamat tiba.