SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
i
MAKALAH SEJARAH ISLAM MODERN
“ Pemikiran Muhammad Abduh”
Dosen Pengampu
Nike Anggraini, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Maliki Muhamad 1911210069
2. Nopita Sari 1911210137
3. Gustian apiko 1911210063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN 2022
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini,tanpa
pertolongan-Nya kami sekelompok tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang
telah menyampaikan risalah Islam kepada kita sekalian, sehingga kita dapat
memahami Islam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan umatnya yang setia
mengikuti ajarannya sampai hari kiamat.
Dalam makalah ini berisi tentang “Pemikiran Muhammad Abduh” yang
kami ambil dari beberapa buku untuk kami jadikan referensi sebagai panduan untuk
menjadi pelengkap dalam makalah ini.
Demikian makalah yang kami buat semoga dapat berguna bagi para
pembaca.kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempura untuk
itu kami sangat butuh kritik dan sarannya.atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bengkulu, Maret 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................2
C. Tujuan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi Muhammad Abduh..........................................................3
B. Pemikiran Muhammad Abduh.......................................................5
1. Pemikiran Muhammad Abduh secara Umum ……………... 5
2. Pemikiran Muhammad Abduh tentang agama islam ……… 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................18
B. Saran ..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan modern dalam islam menemukan momen-momen pada abad
ke-19 meskipun dasar-dasarnya sudah muncul sejak beberapa abad sebelumnya.
Momentum yang dimaksud adalah adanya gerakan politik dan intelektual yang
mulai menjamah ke berbagai kawasan negeri-negri islam. Pada kenyataannya suatu
peradaban tidak lain adalah hasil akumulasi perjalanan pergumulan pemeluk agama
yang berdimensi historis dengan ajaran wahyu yang bernilai normatif. Proses
dialekstis antara keduanya berjalan dari waktu ke waktu. Ada yang berjalan dengan
cepat dan menghasilkan perubahan besar, tetapi kalanya berjalan lambat dan
membawa perubahan yang tidak begitu berarti. Di antara faktor terpenting yang
menentukan arus perubahan itu adalah sejauh mana gerakan pembaruan dapat
terimplementasi secara riil dalam kehidupan.
Secara sederhana gerakan pembaruan dalam islam atau biasa disebut tajdid,
dapat diartikan sebagai upaya baik secara individual atau kelompok. Gerakan
pembaruan pada umumnya berpangkal pada asumsi bahwa islam sebagai realitas
sosial pada lingkungan tertentu sudah tidak lagi relevan atau bahkan menyimpang
dari apa yang dipandang sebagai islam sesungguhnya. Sebagaimana tafsiran dalam
islam ideal sangat dipengaruhi oleh cara pandang, pendekatan, latar belakang sosia-
kultural dan keagamaan masing-masing pemabaru.
Di antara tokoh modernis terpenting pada abadn ke-19 adalah Muhammad
Abduh (1849-1905). Dengan latar belakang lingkungan keluarga yang agamis
ditambah pendidikanny di Al-Azhar menjadikan Abduh memiliki wawasan ilmu-
ilmu tradisional keislaman yang kuat. Pemikiran Muhammad Abduh
mentransformasikan nilai-nilai agama. Sehingga muncul pemikiran yang
rasionalitas dan membentuk gagasan baru bahwa keberadaan akal sejajar dengan
wahyu.
2
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi atau Riwayat hidup muhammad Abduh?
2. Bagaimana pemikiran muhammad Abduh ?
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Riwayat perjalanan hidup muhammad Abduh.
2. Untuk mengetahui apa saja pemikiran pemikiran muhammad Abduh.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Muhammad Abduh.
Muhammad Abduh lahir disuatu desa di Mesir Hilir tahun 1849.Bapaknya
bernama Abduh Hasan Khaerullah,berasal dari Turki yang telah lama tinggal di
Mesir.Ibunya dari bangsa Arab yang silsilahnya sampai Umar bin Khatab. Mereka
tinggal dan menetap di Mahallah Nasr.Muhammad Abduh dibesarkan dilingkungan
keluarga yang taat beragama dan mempunyai jiwa keagamaan yang teguh.
Muhammad Abduh mulai belajar membaca dan menulis serta menghapal Al
Qur an dari orang tuanya,kemudian setelah mahir membaca dan menulis diserahkan
kepada satu guru untuk dilatih menghapal Al Qur an .Ia dapat menghapal Al Quran
dalam masa dua tahun .Kemudian Ia dikirim ke Tanta untuk belajar agama di
Masjid Sekh Ahmad ditahun 1862 ,Ia belajar bahasa Arab,nahu ,sarf,fiqih dan
sebagainya.Metode yang digunakan dalam pembelajaran itu tidak lain metode
hapalan diluar kepala,dengan metode ini Ia merasa tidak mengerti apa-apa sehingga
Ia tidak puas dan meninggalkan pelajarannya di Tanta.1
Ketidakpuasan dengan metode menghapal diluar kepala ,Ia meninggalkan
pelajarannya dan kembali pulang kekampung halamannya dan berniat akan bekerja
sebagai petani .Dan pada tahun 1865 ,sewaktu masih berumur 16 tahun Iapun
menikah. Setelah empat puluh hari menikah ,Ia dipaksa orang tuanya kembali ke
Tanta untuk belajar,Iapun meninggalkan kampungnya tapi tidak pergi ke Tanta
,malah bersembunyi dirumah pamannya yang bernama Syekh Darwisy Khadr
seorng terpelajar pengikut tarikat Syadli dan merupakan alumni pendidikan tasawuf
di Libia dan Tripoli.2
1
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian III, terj. Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2000), hlm. 11
2
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan cet. 9 (Jakarta:
Bulan Bintang, 1992), hlm. 11
4
Syekh Darwisy kelihatannya tahu keengganan Muhammad Abduh untuk
belajar,kemudian ia selalu membujuk pemuda itu untuk bersama-sama membaca
buku ,namun setiap kali dibujuk Muhammad Abduh tetap menolaknya .Berkat
kegigihan Syekh Darwisy akhirnya Muhammad Abduh mau membacanya,dan
setiap Ia membaca beberapa baris Syekh Darwisy memberi penjelasan luas tentang
arti yang dimaksud oleh kalimat itu.Setelah beberapa kali membaca Muhammad
Abduhpun berubah sikapnya terhadap buku dan ilmu pengetahuan .Setelah itu Ia
mengerti apa yang dibacanya dan ingin mengerti dan tahu lebih banyak.Akhirnya
Iapun pergi ke Tanta untuk meneruskan pelajarannya. Setelah selesai belajar di
Tanta ,Ia meneruskan studinya di Al-Azhar pada tahun 1866.Sewaktu belajar di Al-
Azhar inilah Muhammad Abduh bertemu dengan Jamaludin Al-Afgani,ketika ia
datang ke Mesir dalam perjalanan ke Istambul.Dalam perjumpaan ini Al-Afgani
memberikan beberapa pertanyaan kepada Muhammad Abduh dan kawan-kawan
mengenai arti dan maksud beberapa ayat Al-Qur an. Kemudian ia memberikan
tafsirannya sendiri. Perjumpaan ini memberikan kesan yang baik didalam diri
Muhammad Abduh.3
Dan ketika Jamaludin Al-Afgani datang da tahun 1871,untuk menetap di
Mesir, Muhammad Abduh menjadi murid yang paling setia .Ia belajar filsafat
dibawah bimbingan Al-Afgani.Dimasa ini Ia mulai munulis di harian Al-Akhram
yang pada waktu itu baru saja terbit. Pada tahun 1877 studinya selesai di Al-Azhar
dengan mendapat gelar ‘Alim. Ia kemudian mengajar di almamaternya yaitu Al-
Azhar, Darul Ulum dan dirumahnya sendiri ,Ia mengajarkan buku akhlak karangan
Ibnu Maskawaih, Muqaddimah Ibnu Khgaldun dan Sejarah kebudayaan Eropa
karangan guizot dan lain-lain. Dari sinilah Ia mengadakan pembaharuan-
pembaharuan khususnya dibidang pendidikan Islam.4
3
Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam …, (Jakarta: Rajawali Pers, 2000), hlm. 7
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam dirasah islamiyah II (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm.
175
5
B. Pemikiran Muhammad Abduh
a. Pemikiran Muhammad Abduh secara Umum
Muhammad Abduh memulai perbaikannya melalui pendidikan. Menjadikan
pendidikan sebagai sektor utama guna menyelamatkan masyarakat Mesir.
menjadikan perbaikan sistem pendidikan sebagai asas dalam mencetak muslim
yang shaleh. Pemikiran dibidang pendidikan dan pengajaran umum:5
1. Perlawanan terhadap taqlid dan kemadzhaban.
2. Perlawanan terhadap buku yang tendensius, untuk diperbaiki dan
disesuaikan dengan pemikiran rasional dan historis.
3. Reformasi al-Ahzar yang merupakan jantung umat Islam. Jika ia rusak maka
rusaklah umatnya, dan jika ia baik maka baik pula umat Islam.
4. Menghidupkan kembali buku-buku lama untuk mengenal intelektualisme
Islam yang ada dalam sejarah umatnya. Dan mengikuti pendapat-pendapat
yang benar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Sebagai konsekuensi dari pendapatnya bahwa umat Islam harus
mempelajari dan mementingkan ilmu pengetahuan, umat Islam harus pula
mementingkan soal pendidikan. Sekolah-sekolah modern perlu dibuka, dimana
ilmu-ilmu pengetahuan modern diajarkan disamping ilmu agama. Pogram yang
diajukannya sebagai pondasi utama adalah memahami dan menggunakan Islam
dengan benar untuk mewujudkan kebangkitan masyarakat. Dia mengkritik sekolah
modern yang didirikan oleh misionaris asing dan yang didirikan oleh pemerintah.
Katanya di sekolah asing, siswa dipaksa mempelajari Kristen, sedangkan di sekolah
pemerintah, siswa tidak diajar agama sama sekali.6
Abduh memperjuangkan sistem pendidikan fungsional yang bukan impor,
yang mencangkup pendidikan univerrsal bagi semua anak, laki-laki maupun
5
Ibid., hlm. 180
6
Abdul Sani, Lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern dalam Islam (Jakarta: Rajawali
Pers, 1998), hlm. 48
6
perempuan. Semuannya harus mempunyai kemampuan dasar seperti membaca,
menulis dan berhitung. Semuanya harus mendapat pendidikan agama, mengabaikan
perbedaan sektarian dan menyoroti perbedaan Islam-Kristen.
Kata Muhammad Abduh bahwa sesungguhnya kurikulum yang baik di
sekolah Islam adalah berkaitan dengan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu modern.
Kedua kategori ilmu tersebut hendaknya berhasil dalam pembinaan akhlak.
Sesungguhnya kata Muhammad Abduh bahwa kemajuan ilmu di mulai dari Timur
baru ke Barat, kemudian saat ini kita harus mengambil kembali ilmu-ilmu yang
hilang dari kita, apalagi ilmu-ilmu tersebut dikuasai oleh orang-orang di Barat. Dari
penjelasannya tersebut, dapat dipahami bahwa pada masa Muhammad Abduh ilmu-
ilmu modern itu berkembang di negeri Barat yang pada awalnya berasal dari negeri
Timur, maka ilmu yang hilang itu harus dicari kembali dari negeri Barat.7
Abduh berpendapat, perlu dimasukkan ilmu-ilmu modern ke dalam
kurikulum al-Ahzar, agar ulama’-ulama’ Islam mengerti kebudayaan modern dan
demikian dapat mencari penyelesaian yang baik bagi persoalan-persoalan yang
timbul pada zaman modern ini. Menurutnya mempermodern pendidikan di al-
Ahzar akan mempunyai pengaruh yang besar dalam usaha-usaha pembaruan Islam.
Al-Ahzar memang universitas agama Islam yang dihargai dan dihormati di seluruh
dunia Islam. Dari semua penjuru Islam semua orang pergi belajar disana. Ulama-
ulama yang dilahirkan dari universitas ini akan tersebar keseluruh penjuru dunia
Islam dan akan membawa ide-ide modern bagi kemajuan umat Islam. Usaha-
usahanya dalam pembaharuan di Al-Ahzar terbentur pada tantangan kaum ulama
konservatif yang belum dapat melihat faedah perubahan-perubahan yang
dianjurkan.8
Ia juga memperhatikan sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah untuk
mendidik tenaga-tenaga yang perlu bagi Mesir dalam lapangan administrasi,
militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Ia berpendapat, perlu
7
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam… (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 58-59
8
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan cet. 9 (Jakarta:
Bulan Bintang, 1992), hlm. 59-60
7
dimasukkan didikan agama yang lebih kuat ke sekolah ini, termasuk mata pelajaran
sejarah Islam dan sejarah kebudayaan islam. Atas usahanya maka didirikanlah
Majelis Pengajaran Tinggi. Muhammad Abduh melihat bahaya pada dualisme
pendidikan. Sistem madrasah lama akan melahirkan ulama’-ulama’yang tidak
memiliki pengetahuan tentang ilmu-ilmu modern, sedangkan sekolah-sekolah
Islam akan melahirkan ahli-ahli yang sedikit pengetahuannya tentang agama.
Dengan memasukkan ilmu pengetahuan ilmu modern ke dalam Al-Ahzar dan
memperkuat didikan agama di sekolah pemerintah, jurang yang memisah golongan
ulama’ dari golongan ahli ilmu modern akan dapat diperkecil.9
Kurikulum Menurut Muhammad Abduh
1. Kurikulum Sekolah Dasar
Isi dan lama pendidikan harus beragam, sesuai dengan tujuan dan profesi
yang dikehendaki pelajar. Abduh percaya bahwa anak tukang kayu dan petani harus
mendapat pendidikan minimum agar dapat meneruskan jejak ayahnya. Kurikulum
sekolah ini harus meliputi buku ikhtisar doktrin Islam yang berdasarkan ajaran
sunni dan tidak menyebut-nyebut perbedaan sektarian, teks ringkasanyang
memaparkan secara garis besar pondasi kehidupan etika dan moral dan
menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, dan teks ringkas sejarah hidup
Nabi Muhammad, kehidupan sahabat dan sebab-sebab kejayaan Islam.
Bahwa kurikulum pada sekolah Dasar meliputi: membaca, menulis,
berhitung, prinsip-prinsip bahasa Arab atau kaidah-kaidah bahasa Arab, pelajaran
agama, pelajaran Akhlak. Muhammad Imarah dalam pemikirannya menambahkan
bahwa pelajaran agama di sekolah dasar menurut Muhammad Abduh meliputi :10
Akidah, bahwa buku yang dipelajari pada sekolah dasar adalah buku
ringkasan akidah lslam ahli sunnah dengan tidak mengajarkan, perbedaan pendapat
9
A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah (Jakarta: Djambatan, 1995), hlm.
433-434
10
Shalihun A. Nasir, Pemikiran Kalam sejarah, ajaran, dan perkembangannya (Jakarta: Rajawali
Pers, 2012), hlm. 302
8
disertai dengan dalil-dalil yang mudah diterima oleh akal. Pelajaran agma Islam
harus menunjukkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits shahih. Pada periode ini tidak
boleh mengajarkan perbandingan agama seperti perbandingan agama Islam dengan
Kristen.
Fiqih dan Akhlak, buku yang dipelajari di sekolah dasar juga berhubungan
dengan halal dan haram dari perbuatan sehari-hari, akhlak mahmudah dan akhlak
mazmumah, dan bahaya bid’ah. Semua itu diterangkan dengan menyertakan ayat-
ayat al-Qur’an, hadits shahih, dan memberikan contoh-contoh orang-orang yang
jujur dari umat terdahulu. Doktrin yang harus dilakukan oleh seorang guru pada
tingkatan ini adalah segala perbuatan yang tidak bersandar dari Allah dan
Rasulullah Saw tidak boleh diterhma.
Sejarah buku yang dipelajari ialah sirah al-nabawiyah dan shahabatnya yang
berhubungan dengan akhlak mulia, perbuatan agung, pesan-pesan agama yang
berhubungan dengan pengorbanan jiwa dan harta. Selain itu, juga boleh ditambah
dengan sejarah khilafat Utsmaniyah. Semua itu, hendaknya diajarkan dengan
ringkas dan mudah diterima akal.
2. Kurikulum Sekolah menengah
Siswa sekolah menengah haruslah mereka yang ingin mempelajari syari’at,
militer, kedokteran, atau ingin bekerja pada pemerintah. Kurikulum yang diajarkan
pada Sekolah Menengah, semua yang ada dalam Sekolah Dasar, hanya saja materi-
materi lebih diperdalam dan diperluas lagi. Adapun ciri-ciri yang lain pada
kurikulum di sekolah menengah sebagai berikut:
1. Mantiq atau ilmu logika dan dasar-dasar penalaran
2. Akidah, Pada tingkat ini materi yang dikemukakan dengan pembuktian akal
dan dalil-dalil yang, pasti. Pada tingkat ini juga, belum diajarkan perbedaan
pendapat atau pembagian firqah-firqah dalam Islam. Pada tingkat ini sudah
diajarkan fungsi akidah dalam kehidupan, protokol berdebat, teks tentang
doktrin, menentukan posisi tengah dalam upaya menghindarkan konflik,
pembahasan lebih rinci mengenai perbedaan antara kristen dan islam dan
9
keefektifan doktrin islam dalam membentuk kehidupan di dunia dan akhirat,
teks yang menjelaskan mana yang benar dan salah.
3. Fikih dan akhlak. Pada tingkat ini pelajaran fikih dan akhlak hanya
pengembangan yang diberikan pada tingkat dasar. Pelajaran ditekankan
pada aspek sebab, kegunaan, dan menghormati orang tua, apa pengaruhnya
terhadap kehidupan keluarga, dan sebagainya. Landasan pelajaran-pelajaran
itu harus bersumber pada dalil-dalil yang shahih dan praktek ajaran Islam
al-salaf al-shalih.
4. Sejarah Islam. Materi pelajaran di sini adalah pengembangan dari materi
sejarah Islam pada tingkat dasar. Pada tingkat ini, sejarah Islam dapat dilihat
dari perspektif agama dan aspek politik, harus berada dibelakang aspek
agama. Materinya juga meliputi berbagai penaklukkan dan penyebaran
Islam.11
3. Kurikulum sekolah tingkat atas
Pendidikan yang lebih tinggi lagi untuk guru dan kepala sekolah, dengan
kurikulumnya yang lebih lengkap. Pelajaran agama Islam pada tingkatan ini
dijelaskan oleh Muhammad Abduh mencakup mata pelajaran : Tafsir, hadits,
bahasa arab dengan segala cabangnya, akhlak dengan pembahasan yang terinci
sebagai yang diuraikan oleh Imam al-Ghazali dalam bukunya yang termasyhur ihya
‘Ulum ad-Din. Ushul Fiqih, Sejarah yang termasuk di dalamnya sejarah nabi
Muhammad Saw. dan shahabat-shahabatnya yang diuraikan secara rinci. Sejarah
peralihan kekuasaan Islam, sejarah kerajaan Ustmaniyah, dan sejarah jatuhnya
kerajaan-kerajaan Islam ke tangan lain dengan menerangkan penyebabnya, retorika
(tehnik berpidato), dasar-dasar berdiskusi, dan ilmu kalam.
Pada tingkat ini, ilmu kalam diberikan dengan menerangkan aliran-aliran
yang terdapat dalam ilmu kalam, dengan menjelaskan dalil-dalil yang menopang
11
Ibid., hlm. 303
10
pendapat setiap aliran. Pada tingkat ini, pelajaran ilmu kalam tidak bertujuan untuk
memperteguh akidah, tetapi untuk memperluas cakrawala pemikiran siswa.12
Muhammad Imarah berpendapat bahwa kurikulum perguruan tinggi
menurut Muhammad Abduh sebagai berikut:
Tafsir al-Qur’an. Yang paling penting dalam pelajaran ini adalah membaca
dan memahami al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT dengan sejumlah
hikmahnya, Bahasa Arab dan tata bahasanya, Hadits, khususnya yang dikutip para
mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an, Akhlak dengan penjelasan yang rinci
seperti yang dilakukan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din dan
mencocokkannya dengan akidah Islam, Ushul Fiqh,Sejarah yang lama dan yang
baru, logika dan khithabah, Ilmu kalam dan penelitan agama. Kalau dilihat dari
kurikulum yang dikemukakan Muhammad Abduh pada tiga tingkatan di atas,
secara umum menggambarkan kurikulum pendidikan agama Islam. Adapun ilmu-
ilmu Barat tidak dimasukkan oleh Muhammad Abduh ke dalam kurikulum. karena
menurutnya ilmu-ilmu umum itu dipelajari bersama-sama dengan ilmu-ilmu yang
telah dijelaskan di atas. 13
Dalam kata lain, ilmu-ilmu umum hendaknya terintegrasi
ke dalam ilmu-ilmu agama. Selanjutnya Muhammad Abduh tidak merinci karena
menurutnya setiap sekolah memiliki kecenderungan-kecenderungan atau
penekanan- penekanan yang berbeda antara satu materi pelajaran dengan materi
pelajarn yang lainnya. Pada tingkatan yang terakhir ini harus dibimbing atau diajar
oleh guru-guru yang professional dan berakhlak mahmudah. Mahasiswa yang
kuliah juga tidak diberikan tanda tamat belajar (ijazah) sembarangan kecuali setelah
mereka mengikuti ujian yang mendalam dan mengikuti komprehensif dan
dinyatakan lulus.
b. Pemikiran Muhammad Abduh tentang agama islam
12
Abdul Sani, Lintasan Sejarah Pemikiran… (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), hlm. 51
13
Ahmad Amir Aziz, M. Ag, Pembaruan Theologi Perspektif Modrenisme Muhammad Abduh dan
Neo-Modernisme Fazlur Rahman, (yogyakarta : Penerbit Teras) , h. 10
11
Yang dimaksud dengan metode pendidikan Islam disini adalah semua cara
yang digunakan dalam upaya mendidik anak. Oleh karena itu, metode yang
dimaksud di sini mencakup juga metode pengajaran. Sesungguhnya, membicarakan
metode pengajaran terkandung juga dalam pembahasan materi pelajaran sebab
dalam materi pelajaran secara tidak langsung juga membicarakan metode
pengajaran.
Prof.Dr.Ramayulis dalam metodologi pengajaran agama Islam
menyebutkan bahwa tidak ada satu metode yang dijamin baik untuk setiap tujuan
pengajaran dalam setiap situasi. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk itu, semua metode pendidikan atau pengajaran menurut Muhammad Abduh
yang akan diuraikan di bawah ini tidak menolak dan menafikan adanya metode-
metode yang lainnya. Metode metode yang akan diuraikan, dipilih atas
pertimbangan literatur yang ditemukan.
Dalam pembahasan ini, akan diuraikan metode menghafal, metode diskusi,
metode tanya jawab, metode darmawisata, metode demonstrasi, metode latihan,
metode tauladan, cara belajar siswa aktif (CBSA), dan langkah-langkah
pengajaran.14
1. Metode Menghafal
Dalam bidang metode pengajaran Muhammad Abduh menggunakan
metode menghafal yang telah dipraktekkan di sekolah sekolah saat itu memakai
metode menghapal. Karena metode menghapal ini pulalah Muhammad Abduh
frustasi dan membenci belajar saat ia belajar di mesjid Ahmadi Thanta. Muhammad
Abduh mengkritik metode menghapal bukan berarti membenci metode tersebut, ia
tidak setuju dengan metode ini kalau berhenti sampai di situ. Selanjutnya ia
mengatakan ;”Saya kata Muhammad Abduh, telah mengalami pengajaran seperti
ini, belajar setahun setengah tanpa memahami sesuatu dari al-Kafrawi dan
Ajrumiyah. Metode pengajaran ilmu nahwu tanpa memahami istilah-istilahnya
14
Shalihun A. Nasir, Pemikiran Kalam… (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 303
12
telah membuatku (Muharnmad Abduh) tidak memahami sesuatu, akhirnya saya
benci belajar dan putus asa.”15
Hendaknya metode menghafal ini diteruskan pada pemahaman, sehingga
dimengerti apa yang dipelajari. Menurut Arbiyah Lubis, dalam tulisan-tulisan
Muhammad Abduh, ia tidak menjelaskan metode apa yang sebaiknya diterapkan,
tetapi dari pengalamannya mengajar di Universitas al-Azhar, Mesir nampaknya ia
menerapkan metode diskusi.
2. Metode Diskusi
Dari pengalaman belajar Muhammad Abduh dan kritikannya terhadap
metode menghapal, dapat diketahui bahwa ia mementingkan pemahaman, hal itu
didukung oleh fakta metode yang ia praktekkan dan ia sukai metode diskusi.
Sewaktu Muhammad Abduh menafsirkan sebuah QS.al-Nisa ayat tiga puluh lima,
dalam keterangannya tentang “ ‫وبالوالدين‬
‫إحسانا‬ ” Disebutkan bahwa metode orang tua
dalam mendidik anak di Mesir membuat anak sebagai pelajar passif, sehingga
mereka (para Orang tua) mendidik anak-anak dengan cara diktator. Kebanyakan
orang tua mencetak anak-anak sesuai dengan kehendak mereka. 16
Anak-anak
dijadikan berpengetahuan atau berilmu sesuai dengan pengetahuan orang tua, anak-
anak marah sesuai dengan marahnya orang tua. Anak-anak berbuat sesuai dengan
keinginan orang tua.
Rumah adalah lembaga yang menciptakan pendidikan kediktatoran yang
buruk dan mencetak kader-kader pemimpin yang zhalim dan yang hina.Para orang
tua yang mendidik anak secara diktator sesungguhnya mereka yang gila akan
kehinaan mereka anggap suatu kenikmatan dan keselamatan. Selanjutnya,
Muhammad Abduh mengatakan, “Wahai ulama agama dan adab, hendaknya kalian
menerangkan kepada umat baik di sekolah-sekolah atau majlis-majlis apa
kewajiban orang tua terhadap anak dan apa kewajiban anak terhadap orang tua, dan
kewajiban umat terhadap dua kelompok itu. Hendaklah kalian tidak lupa kaidah
15
Ibid
16
A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern… (Jakarta: Djambatan, 1995), hlm. 490-491
13
atau teori kemerdekaan dan kebebasan. Dua kaidah itu adalah landasan dasar
berdirinya bangunan Islam. Para sosiolog bagian utara yang berkuasa pada zaman
ini (Roma) mengakui bahwa peradaban mereka maju karena mereka berlandaskan
dua dasar di atas (kebebasan berpikir dan berbuat)
Pada penjelasan tersebut di atas, Muhammad Abduh berpendapat bahwa
metode pendidikan dan pengajaran hendaknya memperhatikan kemampuan bakat
dan minat anak didik. Dalam kata lain, metode pengajaran yang memberikan
kebebasan berpikir dan berkreasi dalam pendidikan dan pengajaran adalah metode
diskusi. Metode diskusi inilah yang banyak dipraktekkan oleh Muhammad Abduh
dalam mengajar di Universitas al-Azhar Mesir. Menghafal dalam proses belajar
tidak mungkin di dinafikan karena ia sangat esensial.Terbukti umat Islam banyak
yang hapal al-Qur’an termasuk Muhammad Abduh, Dengan demikian, dapat
dipastikan bahwa Muhammad Abduh tidak mengharamkan metode menghafal,
tetapi dapat diketahui dari pengalaman dan kritiknya terhadap metode menghapal,
sepertinya ia berpendapat bahwa metode menghapal tanpa pemahaman tidak baik
(untuk tidak mengatakan buruk).
3. Metode Tanya Jawab
Seorang guru berhak membuka jalan bagi penuntut ilmu untuk meneliti
dalam berbagai ilmu pengetahuan. Contohnya; ia menerangkan kaidah atau sebuah
teori, kemudian ia mencari kecocokannya dalam berbagai aspek pekerjaan. Dalam
hal ini metode pengajaran, hendaknya guru mengjarkan kepada anak didik cara
untuk mengetahui kesalahan dan cara kembali kepada yang benar. Cara yang
demikianlah yang dipraktekkan oleh Muhammad Abduh ketika belajar sehingga ia
menjadi seorang seorang ahli. Adapun untuk memperdalam suatu ilmu sangat
tergantung pada usaha seorang anak didik setelah seseorang lulus dari suatu
lembaga pendidikan, maka ia akan mengamalkan apa-apa yang ia peroleh ketika
sekolah. Kemudian untuk memperdalam pengetahuannya itu, hendaknya ia belajar
lebih lanjut.
Muhammad Qodri Luthfi mengatakan bahwa Muhammad Abduh dalam
mengajar menggunakan metode hiwar (tanya-jawab) dan munaqasah (diskusi) tidak
14
hanya ceramah Memang dua metode tanya jawab dan diskusi bisa berdampingan
bahkan pada setiap diskusi ada metode tanya jawab, tetapi mutlak dalam metode
tanya jawab ada metode diskusi.
4. Metode Darmawisata.
Muhammad Abduh dalam pemikirannya sering membuat terobosan dalam
pendidikan dan pengajaran. Dalam hal metode darmawisata misalnya menyebutkan
bahwa rihlah adalah rukun dalam pendidikan. Ketika ingin mengajarkan kepada
anak didik materi “pesawat” hendaknya mereka dibawa langsung ke bandara.
Ketika ingin mengajarkan “kapal” hendaknya anak didik dibawa ke pelabuhan.
Mereka sulit memahami sesuatu yang abstrak,
Kalau dilihat contoh metode darmawisata tersebut di atas, dapat dipahami
bahwa salah satu fungsi metode ini untuk dapat dipahami bahwa salah satu fungsi
metode ini untuk dapat memahami materi kepada anak didik. Selain itu, metode
darmawisata salah satu indikasi bahwa belajar tidak hanya di kelas. Metode
pengajaran seperti disebutkan di atas sangat lebih tepat digunakan pada sekolah
dasar dimana kemampuan berpikir abstrak anak didik belum matang.
5. Metode Demontrasi
Dalam menyampaikan materi Ilmu-ilmu praktis (fi’liyah) hendaknya tidak
hanya diajarkan dengan menyampaikan ilmunya dengan cara berceralah, kemudian
anak didik disuruh untuk menghafalnya ilmu-ilmu fi’liyah harus diajarkan dengan
cara menyertakan prakteknya, seperti mengajarkan tata cara shalat lima waktu
dengan mendemontrasikannya baik di depan kelas maupun di mesjid. Lebih lanjut
Muhammad Abduh mengatakan ; “Hendaknya guru mengadakan praktek mengajar
di sekolah tidak hanya sebentar, tetapi dalam waktu yang cukup lama, sehingga para
calon guru tersebut telah siap ilmu dan mentalnya untuk mengajar di saat mereka
telah menjadi sarjana.”
6. Metode Latihan
15
Untuk mengintegrasikan antara pendidikan akal dan jiwa, guru di sekolah
harus menyuruh anak didik untuk melakukan shalat lima waktu. Bagi sekolah yang
memiliki anak didik beragama non Islam seperti Kristen, maka guru hendaknya
tidak menyuruh mereka untuk melaksanakan shalat, namun meskipun anak didik
yang non Islam tidak melaksanakan shalat, tetapi nilai-nilai spiritual tersebut tidak
boleh hilang dari mereka.
Dari penjelasan tentang pembiasaan ibadah tersebut di atas, dapat dipahami
bahwa Muhammad Abduh sangat demokratis dan menghormati kebebasan
beragama. Tetapi nilai-nilai akal [intelektual] dan jiwa [spiritual] bersifat universal,
sehingga berlaku pada seluruh negara, suku, bangs`, agama, dan sebagainya.
7. Metode Teladan
Pendidik harus dapat mendidik anak didik untuk memiliki sifat kasih sayang
terhadap sesama manusia. Dalam mengajarkan pesan kasih sayang itu, guru dapat
memberi tauladan kepada anak didik. Tauladan yang baik jauh lebih berpengaruh
kepada jiwa anak didik dari pada sekedar teori. Selain aspek tauladan, guru juga
harus memperhatikan dan memilih gaya bahasa yang serasi untuk menyampaikan
pesan sifat kasih sayang itu. Gaya bahasa yang digunakan guru juga harus
memperhatikan aspek efektivitas dan efesiensi.
Dari penjelasan tersebut di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
pengajaran yang bertujuan untuk membina akhlak, hendaknya guru menggunakan
bahasa yang baik mudah dipahami, jelas, dan tegas, disampaikan dengan uslub atau
tata cara yang baik.
8. Langkah-Langkah Mengajar
Adapun alat pembelajaran yang paling efesien melalui pengajaran tafsir al-
Qur’an harus disebutkan judul atau temanya dan dikemukakan hubungannya
dengan pembaruan umat. Dalam pembaharuan masyarakat Muhammad Abduh
berusaha menghubungkan Islam dengan peradaban modern dan ilmu pengetahuan.
Selain itu ia juga berusaha menghindari kesalahan dalam memahami teks-teks
16
agama karena ia berpendapat bahwa akidah yang bersih dari bid’ah akan
melahirkan perbuatan yang baik.Dalam pengajaran Muhammad Abduh juga sangat
memperhatikan urusan agama dan dunia serta akhlak yang mulia.
Muhammad Abduh mengajar dengan menempuh tiga langkah, yaitu:
mengutarakan materi (matan), menerangkan (al-syarh), menyebutkan hasyiyah-
hasyiyah-nya. Terkadang Muhammad Abduh menambahkan langkah terakhir
dengan keputusan atau penentuan sikap. Kalau dilihat dari langkah-langkah yang
ditempuh Muhammad Abduh ini, maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
pengajaran tersebut pada materi yang mangandung perbedaan pendapat seperti
materi pelajaran ilmu kalam dan fiqh. Muhammad Abduh berusaha agar anak
didiknya tidak membaca hasyiyah suatu buku.
Dan keterangan suatu buku untuk menghindar suatu taklid ia tidak
mengajarkan sampai akhir masa pembaharuan di Universitas al-Azhar Mesir selain
matan (materi).Meninggalkan hasyiyah dan keterangan buku serta mengajarkan
matan nya yang dilakukan Muhammad Abduh berhubungan dengan ayat al-Qur’an
dan hadits sebab para ulama sebenarnya berbeda pendapat dalam memahami nas-
nas tersebut. Muhammad Abduh juga mengarang Ta’liqat dari buku al-Bashair al-
Nashiriyah dalam ilmu mantiq, tetapi ia tidak mewajibkan anak didiknya untuk
membacanya. Muhammad Abduh mengarang Ta’liqat tersebut untuk
mempermudah mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir dalam memahami
pendapatnya tentang ilmu mantiq.
Muhammad Abduh ketika mengajar meletakkan buku catatan materi di
depannya, kemudian ia menulis judul materi pelajaran yang akan diajarkan dengan
singkat dan jelas. Selain itu, ia juga menulis beberapa pertanyaan yang akan dijawab
setiap tatap muka. Muhammad Abduh tidak lupa menulis tujuan pembelajaran
setiap tatap muka dengan ungkapan yang variatif. Menurut Rasyid Ridha langkah-
langkah pengajaran atau kegiatan pengajaran seperti yang dilakukan oleh
Muhammad Abduh sangat berbeda dengan yang dilakukan gurunya Jamaluddin al-
Afghani. Jamaluddin al-Afghani pertama kali meminta anak didiknya bertanya,
17
kemudian masalah itu diidentifikasi dan selanjutnya ia menerangkannya dengan
merujuk suatu buku untuk memahamkan anak didik.
Hendaknya seorang guru kata Muhammad Abduh dapat mengetahui dan
mempertimbangkan apakah anak didiknya mampu memahami materi pelajaran
dengan memakai metode tertentu dan apakah anak didik telah siap secara psikologis
menerimanya (materi – pelajaran). Guru ketika ingin mengajar harus
memposisikannya sebagai anak didik, kemudian naik sedikit demi sedikit sampai
pada derajat setinggi mungkin. Ini adalah keterampilan untuk mengetahui tingkat
kemampuan otak dan cara menggunakannya. Keterampilan khusus ini harus
dipelajari calon guru selama enam belas tahun dan jika inti-intinya saja, maka cuknp
ditempuh selama delapan tahun.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami pemikiran
Muhammad Abduh tentang metode pendidikan dan pengajaran. Ia berpendapat
bahwa metode penyampaian ilmu kepada siswa tidak selalu sama. Metode dapat
berubah sesuai dengan perubahan tempat dan zaman.
Contoh yang dikemukakan Muhammad Abduh adalah teknologi pos dalam
mengirim uang. Mestinya amanah penitipan uang mesti disampaikan langsung
kepada orang yang bersangkutan, tetapi dengan adanya teknologi pos ini, maka
caranya pun mengalami perubahan.17
17
Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam… (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 67
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Muhammad Abduh adalah seorang pelopor reformasi dan pembaharuan
dalam pemikiran Islam. Ide-idenya yang cemerlang, meninggalkan dampak yang
besar dalam tubuh pemikiran umat Islam. Beliaulah pendiri sekaligus peletak dasar-
dasar sekolah pemikiran pada zaman modern juga menyebarkannya kepada murid-
muridnya. Walau guru beliau Jamal Al-Afghani adalah sebagai orang pertama yang
mengobarkan percikan pemikiran dalam jiwanya, akan tetapi Imam Muhammad
Abduh sebagai mana diungkapkan Doktor. Mohammad Imarah, adalah seorang
arsitektur terbesar dalam gerakan pembaharuan dan reformasi atau sekolah
pemikiran modern. Melebihi guru beliu Jamaluddin Al-Afghani.
Muhammad Abduh memiliki andil besar dalam perbaikan dan pembaharuan
pemikiran islam komplementer.
Pemikiran dibidang pendidikan dan pengajaran umum :
1) Perlawanan terhadap taqlid dan kemadzhaban.
2) Perlawanan terhadap buku yang tendensius, untuk diperbaiki dan
disesuaikan dengan pemikiran rasional dan historis.
3) Reformasi al-Ahzar yang merupakan jantung umat Islam. Jika ia rusak maka
rusaklah umatnya, dan jika ia baik maka baik pula umat Islam.
4) Menghidupkan kembali buku-buku lama untuk mengenal intelektualisme
Islam yang ada dalam sejarah umatnya. Dan mengikuti pendapat-pendapat
yang benar disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Konsep pendidikan Muhammad Abduh ditelaah dari faktor-faktor
pendidikan menunjukkan adanya relevansinya dengan Sistem Pendidikan Nasional
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terutama pada tujuan
pendidikan Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta membentuk
19
peserta didik yang memiliki iman dan takwa serta masih ada yang relevan pada bab
yang lain yang dijabarkan pada pasal-pasal di dalam undang-undang tersebut.
Berangkat dari persoalan tersebut di atas, M. Abduh mengkaji lebih jauh
pemikiran tentang pendidikan Islam yang mewakili kelompok modernis-rasionalis.
atau dengan kata lain, kajian tentang pemikiran pendidikan Islam M. Abduh berada
pada wilayah historisitas-empiris yang responsif terhadap adanya perubahan.
Dengan demikian, rekonseptualisasi atau bahkan dekonstruksi harus dilakukan
terhadap warisan pendidikan Islam yang ada. Di samping juga melakukan upaya-
upaya pembaharuan dengan tujuan optimalisasi fungsi pendidikan Islam dalam
menghadapi berbagai perubahan dan tantangan mendepan.
B. Saran
Sebagai penutup dari makalah ini,tak luput pula kami ucapkan ribuan
terimakasih kepada semua rekan rekan yang telah banyak membantu dalam
pembuatan maklah ini,disamping itu masih banyak kekurangan serta jauh dari kata
kesempurnaan ,akan tetapi kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
pembuatan makalah yang amat sederhana ini.
Maka dari itu,kami sangat berharap kepada semua rekan rekan untuk
memberi kritik atau sarannya,sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa
lebih baik,seperti yang kita harapkan.tiada kata yang dapat kami ucapkan,selain
terimaksih atas semua motivasi rekan rekan sekalian.
20
DAFTAR PUSTAKA
Ali, A. Mukti. 1995. Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah. Jakarta:
Djambatan.
Lapidus, Ira M.. 2000. Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian III, terj. Ghufron A.
Mas’adi. Jakarta: Rajawali Pers.
Nasir, Shalihun A.. 2012. Pemikiran Kalam sejarah, ajaran, dan
perkembangannya (Jakarta: Rajawali Pers.
Nasution, Harun. 1992. Pembaharuan Dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan
cet. 9. Jakarta: Bulan Bintang.
Sani, Abdul. 1998. Lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern dalam
Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Yatim, Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam dirasah islamiyah II. Jakarta:
Rajawali Pers.
Aziz,A. Amir. Pembaruan Theologi Perspektif Modrenisme Muhammad Abduh
dan Neo-Modernisme Fazlur Rahman. Yogyakarta : Pen

More Related Content

Similar to MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf

Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurAli Murfhy
 
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurAli Murfi
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfZukét Printing
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxZukét Printing
 
PEMIKIRAN BUYA HAMKA.docx
PEMIKIRAN BUYA HAMKA.docxPEMIKIRAN BUYA HAMKA.docx
PEMIKIRAN BUYA HAMKA.docxSarahNadia23
 
Ke-Islaman dan ke-muhammadiyah
Ke-Islaman dan ke-muhammadiyahKe-Islaman dan ke-muhammadiyah
Ke-Islaman dan ke-muhammadiyahI'am Arif
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islammuhfachrul3
 
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docRahmat Hidayat
 
Makalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahsyaifulanam27
 
Tafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdf
Tafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdfTafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdf
Tafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdfRulHas SulTra
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANPotpotya Fitri
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanBagoes Bhaghazkharaa
 
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptxLiteratur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptxAminYalinawa
 
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alResume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alMuhammad Saad
 

Similar to MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf (20)

Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
 
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus DurIslam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
Islam dan Demokrasi; Telaah Pemikiran Gus Dur
 
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdfSejarah Pendidikan Islam.pdf
Sejarah Pendidikan Islam.pdf
 
Sejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docxSejarah Pendidikan Islam.docx
Sejarah Pendidikan Islam.docx
 
PEMIKIRAN BUYA HAMKA.docx
PEMIKIRAN BUYA HAMKA.docxPEMIKIRAN BUYA HAMKA.docx
PEMIKIRAN BUYA HAMKA.docx
 
Ke-Islaman dan ke-muhammadiyah
Ke-Islaman dan ke-muhammadiyahKe-Islaman dan ke-muhammadiyah
Ke-Islaman dan ke-muhammadiyah
 
Kebudayaan islam
Kebudayaan islamKebudayaan islam
Kebudayaan islam
 
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.docManhaj Tafsir Al-Azhar.doc
Manhaj Tafsir Al-Azhar.doc
 
Makalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolahMakalah pesantren madrasah sekolah
Makalah pesantren madrasah sekolah
 
Tafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdf
Tafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdfTafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdf
Tafsir Quran Karim Karya Mahmud Yunus pdf
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKANMAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH METODE DAKWAH DAN PEMIKIRAN MAULANA SYAIKH DALAM PENDIDIKAN
 
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di PalembangRiwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
Riwayat Hidup Kyai yang Berjasa di Palembang
 
Pesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depanPesantren dan tantangan masa depan
Pesantren dan tantangan masa depan
 
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptxLiteratur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
Literatur Tafsir Nusantara Muh amin Yalinawa.pptx
 
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam alResume klasifikasi ilmu menurut imam al
Resume klasifikasi ilmu menurut imam al
 
PPT AIK 3 (1).pptx
PPT AIK 3 (1).pptxPPT AIK 3 (1).pptx
PPT AIK 3 (1).pptx
 
WAHABI.docx
WAHABI.docxWAHABI.docx
WAHABI.docx
 
Paparan sejarah islam
Paparan sejarah islamPaparan sejarah islam
Paparan sejarah islam
 
Tokoh - tokoh Islam
Tokoh - tokoh IslamTokoh - tokoh Islam
Tokoh - tokoh Islam
 

Recently uploaded

Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianHaseebBashir5
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercayaunikbetslotbankmaybank
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiHaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehFORTRESS
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...gamal imron khoirudin
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptxerlyndakasim2
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxMelandaNiuwa
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelHaseebBashir5
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialValenciaAnggie
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangRadhialKautsar
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaHaseebBashir5
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxmuhammadfajri44049
 

Recently uploaded (20)

Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik PerhatianTentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
Tentang Gerhanatoto: Situs Judi Online yang Menarik Perhatian
 
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank TerpercayaUnikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
Unikbet: Situs Slot Pragmatic Bank Seabank Terpercaya
 
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar JudiCimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
Cimahitoto: Situs Togel Online Terpercaya untuk Penggemar Judi
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda AcehTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aesthetic Pintu Aluminium di Banda Aceh
 
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
WA/TELP : 0822-3006-6162, Toko Box Delivery Sayur, Toko Box Delivery Donat, T...
 
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx10. (D)  LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
10. (D) LEASING (PSAK-73-Sewa-20012020) .pptx
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptxPROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
PROMOTIF KESEHATAN JIWA TERBARUHGFF.pptx
 
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs TogelTogel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
Togel Online: Panduan Lengkap tentang Dkitoto, Dkitogel, dan Situs Togel
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 MaterialInvestment Analysis Chapter 5 and 6 Material
Investment Analysis Chapter 5 and 6 Material
 
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barangContoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
Contoh contoh soal dan jawaban persediaan barang
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di IndonesiaJudul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
Judul: Memahami Jabrix4D: Situs Togel dan Slot Online Terpercaya di Indonesia
 
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptxPCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
PCM STRUKTUR JALAN JONGKANGOK JONGKANG.pptx
 

MAKALAH KLM 4 SEJARAH ISLAM MODERN (1).pdf

  • 1. i MAKALAH SEJARAH ISLAM MODERN “ Pemikiran Muhammad Abduh” Dosen Pengampu Nike Anggraini, M.Pd Disusun Oleh : 1. Maliki Muhamad 1911210069 2. Nopita Sari 1911210137 3. Gustian apiko 1911210063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU TAHUN 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini,tanpa pertolongan-Nya kami sekelompok tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kami kirimkan kepada Nabi Muhammad Saw., yang telah menyampaikan risalah Islam kepada kita sekalian, sehingga kita dapat memahami Islam, kepada keluarganya, sahabatnya, dan umatnya yang setia mengikuti ajarannya sampai hari kiamat. Dalam makalah ini berisi tentang “Pemikiran Muhammad Abduh” yang kami ambil dari beberapa buku untuk kami jadikan referensi sebagai panduan untuk menjadi pelengkap dalam makalah ini. Demikian makalah yang kami buat semoga dapat berguna bagi para pembaca.kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempura untuk itu kami sangat butuh kritik dan sarannya.atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Bengkulu, Maret 2022 Penulis
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................ii DAFTAR ISI .........................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ..............................................................................1 B. Rumusan Masalah .........................................................................2 C. Tujuan ...........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Muhammad Abduh..........................................................3 B. Pemikiran Muhammad Abduh.......................................................5 1. Pemikiran Muhammad Abduh secara Umum ……………... 5 2. Pemikiran Muhammad Abduh tentang agama islam ……… 10 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................18 B. Saran ..............................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan modern dalam islam menemukan momen-momen pada abad ke-19 meskipun dasar-dasarnya sudah muncul sejak beberapa abad sebelumnya. Momentum yang dimaksud adalah adanya gerakan politik dan intelektual yang mulai menjamah ke berbagai kawasan negeri-negri islam. Pada kenyataannya suatu peradaban tidak lain adalah hasil akumulasi perjalanan pergumulan pemeluk agama yang berdimensi historis dengan ajaran wahyu yang bernilai normatif. Proses dialekstis antara keduanya berjalan dari waktu ke waktu. Ada yang berjalan dengan cepat dan menghasilkan perubahan besar, tetapi kalanya berjalan lambat dan membawa perubahan yang tidak begitu berarti. Di antara faktor terpenting yang menentukan arus perubahan itu adalah sejauh mana gerakan pembaruan dapat terimplementasi secara riil dalam kehidupan. Secara sederhana gerakan pembaruan dalam islam atau biasa disebut tajdid, dapat diartikan sebagai upaya baik secara individual atau kelompok. Gerakan pembaruan pada umumnya berpangkal pada asumsi bahwa islam sebagai realitas sosial pada lingkungan tertentu sudah tidak lagi relevan atau bahkan menyimpang dari apa yang dipandang sebagai islam sesungguhnya. Sebagaimana tafsiran dalam islam ideal sangat dipengaruhi oleh cara pandang, pendekatan, latar belakang sosia- kultural dan keagamaan masing-masing pemabaru. Di antara tokoh modernis terpenting pada abadn ke-19 adalah Muhammad Abduh (1849-1905). Dengan latar belakang lingkungan keluarga yang agamis ditambah pendidikanny di Al-Azhar menjadikan Abduh memiliki wawasan ilmu- ilmu tradisional keislaman yang kuat. Pemikiran Muhammad Abduh mentransformasikan nilai-nilai agama. Sehingga muncul pemikiran yang rasionalitas dan membentuk gagasan baru bahwa keberadaan akal sejajar dengan wahyu.
  • 5. 2 A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Biografi atau Riwayat hidup muhammad Abduh? 2. Bagaimana pemikiran muhammad Abduh ? B. Tujuan 1. Untuk mengetahui Riwayat perjalanan hidup muhammad Abduh. 2. Untuk mengetahui apa saja pemikiran pemikiran muhammad Abduh.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Muhammad Abduh. Muhammad Abduh lahir disuatu desa di Mesir Hilir tahun 1849.Bapaknya bernama Abduh Hasan Khaerullah,berasal dari Turki yang telah lama tinggal di Mesir.Ibunya dari bangsa Arab yang silsilahnya sampai Umar bin Khatab. Mereka tinggal dan menetap di Mahallah Nasr.Muhammad Abduh dibesarkan dilingkungan keluarga yang taat beragama dan mempunyai jiwa keagamaan yang teguh. Muhammad Abduh mulai belajar membaca dan menulis serta menghapal Al Qur an dari orang tuanya,kemudian setelah mahir membaca dan menulis diserahkan kepada satu guru untuk dilatih menghapal Al Qur an .Ia dapat menghapal Al Quran dalam masa dua tahun .Kemudian Ia dikirim ke Tanta untuk belajar agama di Masjid Sekh Ahmad ditahun 1862 ,Ia belajar bahasa Arab,nahu ,sarf,fiqih dan sebagainya.Metode yang digunakan dalam pembelajaran itu tidak lain metode hapalan diluar kepala,dengan metode ini Ia merasa tidak mengerti apa-apa sehingga Ia tidak puas dan meninggalkan pelajarannya di Tanta.1 Ketidakpuasan dengan metode menghapal diluar kepala ,Ia meninggalkan pelajarannya dan kembali pulang kekampung halamannya dan berniat akan bekerja sebagai petani .Dan pada tahun 1865 ,sewaktu masih berumur 16 tahun Iapun menikah. Setelah empat puluh hari menikah ,Ia dipaksa orang tuanya kembali ke Tanta untuk belajar,Iapun meninggalkan kampungnya tapi tidak pergi ke Tanta ,malah bersembunyi dirumah pamannya yang bernama Syekh Darwisy Khadr seorng terpelajar pengikut tarikat Syadli dan merupakan alumni pendidikan tasawuf di Libia dan Tripoli.2 1 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian III, terj. Ghufron A. Mas’adi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2000), hlm. 11 2 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan cet. 9 (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 11
  • 7. 4 Syekh Darwisy kelihatannya tahu keengganan Muhammad Abduh untuk belajar,kemudian ia selalu membujuk pemuda itu untuk bersama-sama membaca buku ,namun setiap kali dibujuk Muhammad Abduh tetap menolaknya .Berkat kegigihan Syekh Darwisy akhirnya Muhammad Abduh mau membacanya,dan setiap Ia membaca beberapa baris Syekh Darwisy memberi penjelasan luas tentang arti yang dimaksud oleh kalimat itu.Setelah beberapa kali membaca Muhammad Abduhpun berubah sikapnya terhadap buku dan ilmu pengetahuan .Setelah itu Ia mengerti apa yang dibacanya dan ingin mengerti dan tahu lebih banyak.Akhirnya Iapun pergi ke Tanta untuk meneruskan pelajarannya. Setelah selesai belajar di Tanta ,Ia meneruskan studinya di Al-Azhar pada tahun 1866.Sewaktu belajar di Al- Azhar inilah Muhammad Abduh bertemu dengan Jamaludin Al-Afgani,ketika ia datang ke Mesir dalam perjalanan ke Istambul.Dalam perjumpaan ini Al-Afgani memberikan beberapa pertanyaan kepada Muhammad Abduh dan kawan-kawan mengenai arti dan maksud beberapa ayat Al-Qur an. Kemudian ia memberikan tafsirannya sendiri. Perjumpaan ini memberikan kesan yang baik didalam diri Muhammad Abduh.3 Dan ketika Jamaludin Al-Afgani datang da tahun 1871,untuk menetap di Mesir, Muhammad Abduh menjadi murid yang paling setia .Ia belajar filsafat dibawah bimbingan Al-Afgani.Dimasa ini Ia mulai munulis di harian Al-Akhram yang pada waktu itu baru saja terbit. Pada tahun 1877 studinya selesai di Al-Azhar dengan mendapat gelar ‘Alim. Ia kemudian mengajar di almamaternya yaitu Al- Azhar, Darul Ulum dan dirumahnya sendiri ,Ia mengajarkan buku akhlak karangan Ibnu Maskawaih, Muqaddimah Ibnu Khgaldun dan Sejarah kebudayaan Eropa karangan guizot dan lain-lain. Dari sinilah Ia mengadakan pembaharuan- pembaharuan khususnya dibidang pendidikan Islam.4 3 Ira M. Lapidus, Sejarah Sosial Ummat Islam …, (Jakarta: Rajawali Pers, 2000), hlm. 7 4 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam dirasah islamiyah II (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 175
  • 8. 5 B. Pemikiran Muhammad Abduh a. Pemikiran Muhammad Abduh secara Umum Muhammad Abduh memulai perbaikannya melalui pendidikan. Menjadikan pendidikan sebagai sektor utama guna menyelamatkan masyarakat Mesir. menjadikan perbaikan sistem pendidikan sebagai asas dalam mencetak muslim yang shaleh. Pemikiran dibidang pendidikan dan pengajaran umum:5 1. Perlawanan terhadap taqlid dan kemadzhaban. 2. Perlawanan terhadap buku yang tendensius, untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan pemikiran rasional dan historis. 3. Reformasi al-Ahzar yang merupakan jantung umat Islam. Jika ia rusak maka rusaklah umatnya, dan jika ia baik maka baik pula umat Islam. 4. Menghidupkan kembali buku-buku lama untuk mengenal intelektualisme Islam yang ada dalam sejarah umatnya. Dan mengikuti pendapat-pendapat yang benar disesuaikan dengan kondisi yang ada. Sebagai konsekuensi dari pendapatnya bahwa umat Islam harus mempelajari dan mementingkan ilmu pengetahuan, umat Islam harus pula mementingkan soal pendidikan. Sekolah-sekolah modern perlu dibuka, dimana ilmu-ilmu pengetahuan modern diajarkan disamping ilmu agama. Pogram yang diajukannya sebagai pondasi utama adalah memahami dan menggunakan Islam dengan benar untuk mewujudkan kebangkitan masyarakat. Dia mengkritik sekolah modern yang didirikan oleh misionaris asing dan yang didirikan oleh pemerintah. Katanya di sekolah asing, siswa dipaksa mempelajari Kristen, sedangkan di sekolah pemerintah, siswa tidak diajar agama sama sekali.6 Abduh memperjuangkan sistem pendidikan fungsional yang bukan impor, yang mencangkup pendidikan univerrsal bagi semua anak, laki-laki maupun 5 Ibid., hlm. 180 6 Abdul Sani, Lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern dalam Islam (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), hlm. 48
  • 9. 6 perempuan. Semuannya harus mempunyai kemampuan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung. Semuanya harus mendapat pendidikan agama, mengabaikan perbedaan sektarian dan menyoroti perbedaan Islam-Kristen. Kata Muhammad Abduh bahwa sesungguhnya kurikulum yang baik di sekolah Islam adalah berkaitan dengan ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu modern. Kedua kategori ilmu tersebut hendaknya berhasil dalam pembinaan akhlak. Sesungguhnya kata Muhammad Abduh bahwa kemajuan ilmu di mulai dari Timur baru ke Barat, kemudian saat ini kita harus mengambil kembali ilmu-ilmu yang hilang dari kita, apalagi ilmu-ilmu tersebut dikuasai oleh orang-orang di Barat. Dari penjelasannya tersebut, dapat dipahami bahwa pada masa Muhammad Abduh ilmu- ilmu modern itu berkembang di negeri Barat yang pada awalnya berasal dari negeri Timur, maka ilmu yang hilang itu harus dicari kembali dari negeri Barat.7 Abduh berpendapat, perlu dimasukkan ilmu-ilmu modern ke dalam kurikulum al-Ahzar, agar ulama’-ulama’ Islam mengerti kebudayaan modern dan demikian dapat mencari penyelesaian yang baik bagi persoalan-persoalan yang timbul pada zaman modern ini. Menurutnya mempermodern pendidikan di al- Ahzar akan mempunyai pengaruh yang besar dalam usaha-usaha pembaruan Islam. Al-Ahzar memang universitas agama Islam yang dihargai dan dihormati di seluruh dunia Islam. Dari semua penjuru Islam semua orang pergi belajar disana. Ulama- ulama yang dilahirkan dari universitas ini akan tersebar keseluruh penjuru dunia Islam dan akan membawa ide-ide modern bagi kemajuan umat Islam. Usaha- usahanya dalam pembaharuan di Al-Ahzar terbentur pada tantangan kaum ulama konservatif yang belum dapat melihat faedah perubahan-perubahan yang dianjurkan.8 Ia juga memperhatikan sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah untuk mendidik tenaga-tenaga yang perlu bagi Mesir dalam lapangan administrasi, militer, kesehatan, perindustrian, pendidikan dan sebagainya. Ia berpendapat, perlu 7 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam… (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 58-59 8 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan cet. 9 (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 59-60
  • 10. 7 dimasukkan didikan agama yang lebih kuat ke sekolah ini, termasuk mata pelajaran sejarah Islam dan sejarah kebudayaan islam. Atas usahanya maka didirikanlah Majelis Pengajaran Tinggi. Muhammad Abduh melihat bahaya pada dualisme pendidikan. Sistem madrasah lama akan melahirkan ulama’-ulama’yang tidak memiliki pengetahuan tentang ilmu-ilmu modern, sedangkan sekolah-sekolah Islam akan melahirkan ahli-ahli yang sedikit pengetahuannya tentang agama. Dengan memasukkan ilmu pengetahuan ilmu modern ke dalam Al-Ahzar dan memperkuat didikan agama di sekolah pemerintah, jurang yang memisah golongan ulama’ dari golongan ahli ilmu modern akan dapat diperkecil.9 Kurikulum Menurut Muhammad Abduh 1. Kurikulum Sekolah Dasar Isi dan lama pendidikan harus beragam, sesuai dengan tujuan dan profesi yang dikehendaki pelajar. Abduh percaya bahwa anak tukang kayu dan petani harus mendapat pendidikan minimum agar dapat meneruskan jejak ayahnya. Kurikulum sekolah ini harus meliputi buku ikhtisar doktrin Islam yang berdasarkan ajaran sunni dan tidak menyebut-nyebut perbedaan sektarian, teks ringkasanyang memaparkan secara garis besar pondasi kehidupan etika dan moral dan menunjukkan mana yang benar dan mana yang salah, dan teks ringkas sejarah hidup Nabi Muhammad, kehidupan sahabat dan sebab-sebab kejayaan Islam. Bahwa kurikulum pada sekolah Dasar meliputi: membaca, menulis, berhitung, prinsip-prinsip bahasa Arab atau kaidah-kaidah bahasa Arab, pelajaran agama, pelajaran Akhlak. Muhammad Imarah dalam pemikirannya menambahkan bahwa pelajaran agama di sekolah dasar menurut Muhammad Abduh meliputi :10 Akidah, bahwa buku yang dipelajari pada sekolah dasar adalah buku ringkasan akidah lslam ahli sunnah dengan tidak mengajarkan, perbedaan pendapat 9 A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah (Jakarta: Djambatan, 1995), hlm. 433-434 10 Shalihun A. Nasir, Pemikiran Kalam sejarah, ajaran, dan perkembangannya (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 302
  • 11. 8 disertai dengan dalil-dalil yang mudah diterima oleh akal. Pelajaran agma Islam harus menunjukkan ayat-ayat al-Qur’an dan hadits shahih. Pada periode ini tidak boleh mengajarkan perbandingan agama seperti perbandingan agama Islam dengan Kristen. Fiqih dan Akhlak, buku yang dipelajari di sekolah dasar juga berhubungan dengan halal dan haram dari perbuatan sehari-hari, akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah, dan bahaya bid’ah. Semua itu diterangkan dengan menyertakan ayat- ayat al-Qur’an, hadits shahih, dan memberikan contoh-contoh orang-orang yang jujur dari umat terdahulu. Doktrin yang harus dilakukan oleh seorang guru pada tingkatan ini adalah segala perbuatan yang tidak bersandar dari Allah dan Rasulullah Saw tidak boleh diterhma. Sejarah buku yang dipelajari ialah sirah al-nabawiyah dan shahabatnya yang berhubungan dengan akhlak mulia, perbuatan agung, pesan-pesan agama yang berhubungan dengan pengorbanan jiwa dan harta. Selain itu, juga boleh ditambah dengan sejarah khilafat Utsmaniyah. Semua itu, hendaknya diajarkan dengan ringkas dan mudah diterima akal. 2. Kurikulum Sekolah menengah Siswa sekolah menengah haruslah mereka yang ingin mempelajari syari’at, militer, kedokteran, atau ingin bekerja pada pemerintah. Kurikulum yang diajarkan pada Sekolah Menengah, semua yang ada dalam Sekolah Dasar, hanya saja materi- materi lebih diperdalam dan diperluas lagi. Adapun ciri-ciri yang lain pada kurikulum di sekolah menengah sebagai berikut: 1. Mantiq atau ilmu logika dan dasar-dasar penalaran 2. Akidah, Pada tingkat ini materi yang dikemukakan dengan pembuktian akal dan dalil-dalil yang, pasti. Pada tingkat ini juga, belum diajarkan perbedaan pendapat atau pembagian firqah-firqah dalam Islam. Pada tingkat ini sudah diajarkan fungsi akidah dalam kehidupan, protokol berdebat, teks tentang doktrin, menentukan posisi tengah dalam upaya menghindarkan konflik, pembahasan lebih rinci mengenai perbedaan antara kristen dan islam dan
  • 12. 9 keefektifan doktrin islam dalam membentuk kehidupan di dunia dan akhirat, teks yang menjelaskan mana yang benar dan salah. 3. Fikih dan akhlak. Pada tingkat ini pelajaran fikih dan akhlak hanya pengembangan yang diberikan pada tingkat dasar. Pelajaran ditekankan pada aspek sebab, kegunaan, dan menghormati orang tua, apa pengaruhnya terhadap kehidupan keluarga, dan sebagainya. Landasan pelajaran-pelajaran itu harus bersumber pada dalil-dalil yang shahih dan praktek ajaran Islam al-salaf al-shalih. 4. Sejarah Islam. Materi pelajaran di sini adalah pengembangan dari materi sejarah Islam pada tingkat dasar. Pada tingkat ini, sejarah Islam dapat dilihat dari perspektif agama dan aspek politik, harus berada dibelakang aspek agama. Materinya juga meliputi berbagai penaklukkan dan penyebaran Islam.11 3. Kurikulum sekolah tingkat atas Pendidikan yang lebih tinggi lagi untuk guru dan kepala sekolah, dengan kurikulumnya yang lebih lengkap. Pelajaran agama Islam pada tingkatan ini dijelaskan oleh Muhammad Abduh mencakup mata pelajaran : Tafsir, hadits, bahasa arab dengan segala cabangnya, akhlak dengan pembahasan yang terinci sebagai yang diuraikan oleh Imam al-Ghazali dalam bukunya yang termasyhur ihya ‘Ulum ad-Din. Ushul Fiqih, Sejarah yang termasuk di dalamnya sejarah nabi Muhammad Saw. dan shahabat-shahabatnya yang diuraikan secara rinci. Sejarah peralihan kekuasaan Islam, sejarah kerajaan Ustmaniyah, dan sejarah jatuhnya kerajaan-kerajaan Islam ke tangan lain dengan menerangkan penyebabnya, retorika (tehnik berpidato), dasar-dasar berdiskusi, dan ilmu kalam. Pada tingkat ini, ilmu kalam diberikan dengan menerangkan aliran-aliran yang terdapat dalam ilmu kalam, dengan menjelaskan dalil-dalil yang menopang 11 Ibid., hlm. 303
  • 13. 10 pendapat setiap aliran. Pada tingkat ini, pelajaran ilmu kalam tidak bertujuan untuk memperteguh akidah, tetapi untuk memperluas cakrawala pemikiran siswa.12 Muhammad Imarah berpendapat bahwa kurikulum perguruan tinggi menurut Muhammad Abduh sebagai berikut: Tafsir al-Qur’an. Yang paling penting dalam pelajaran ini adalah membaca dan memahami al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah SWT dengan sejumlah hikmahnya, Bahasa Arab dan tata bahasanya, Hadits, khususnya yang dikutip para mufassir dalam menafsirkan al-Qur’an, Akhlak dengan penjelasan yang rinci seperti yang dilakukan oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Din dan mencocokkannya dengan akidah Islam, Ushul Fiqh,Sejarah yang lama dan yang baru, logika dan khithabah, Ilmu kalam dan penelitan agama. Kalau dilihat dari kurikulum yang dikemukakan Muhammad Abduh pada tiga tingkatan di atas, secara umum menggambarkan kurikulum pendidikan agama Islam. Adapun ilmu- ilmu Barat tidak dimasukkan oleh Muhammad Abduh ke dalam kurikulum. karena menurutnya ilmu-ilmu umum itu dipelajari bersama-sama dengan ilmu-ilmu yang telah dijelaskan di atas. 13 Dalam kata lain, ilmu-ilmu umum hendaknya terintegrasi ke dalam ilmu-ilmu agama. Selanjutnya Muhammad Abduh tidak merinci karena menurutnya setiap sekolah memiliki kecenderungan-kecenderungan atau penekanan- penekanan yang berbeda antara satu materi pelajaran dengan materi pelajarn yang lainnya. Pada tingkatan yang terakhir ini harus dibimbing atau diajar oleh guru-guru yang professional dan berakhlak mahmudah. Mahasiswa yang kuliah juga tidak diberikan tanda tamat belajar (ijazah) sembarangan kecuali setelah mereka mengikuti ujian yang mendalam dan mengikuti komprehensif dan dinyatakan lulus. b. Pemikiran Muhammad Abduh tentang agama islam 12 Abdul Sani, Lintasan Sejarah Pemikiran… (Jakarta: Rajawali Pers, 1998), hlm. 51 13 Ahmad Amir Aziz, M. Ag, Pembaruan Theologi Perspektif Modrenisme Muhammad Abduh dan Neo-Modernisme Fazlur Rahman, (yogyakarta : Penerbit Teras) , h. 10
  • 14. 11 Yang dimaksud dengan metode pendidikan Islam disini adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik anak. Oleh karena itu, metode yang dimaksud di sini mencakup juga metode pengajaran. Sesungguhnya, membicarakan metode pengajaran terkandung juga dalam pembahasan materi pelajaran sebab dalam materi pelajaran secara tidak langsung juga membicarakan metode pengajaran. Prof.Dr.Ramayulis dalam metodologi pengajaran agama Islam menyebutkan bahwa tidak ada satu metode yang dijamin baik untuk setiap tujuan pengajaran dalam setiap situasi. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk itu, semua metode pendidikan atau pengajaran menurut Muhammad Abduh yang akan diuraikan di bawah ini tidak menolak dan menafikan adanya metode- metode yang lainnya. Metode metode yang akan diuraikan, dipilih atas pertimbangan literatur yang ditemukan. Dalam pembahasan ini, akan diuraikan metode menghafal, metode diskusi, metode tanya jawab, metode darmawisata, metode demonstrasi, metode latihan, metode tauladan, cara belajar siswa aktif (CBSA), dan langkah-langkah pengajaran.14 1. Metode Menghafal Dalam bidang metode pengajaran Muhammad Abduh menggunakan metode menghafal yang telah dipraktekkan di sekolah sekolah saat itu memakai metode menghapal. Karena metode menghapal ini pulalah Muhammad Abduh frustasi dan membenci belajar saat ia belajar di mesjid Ahmadi Thanta. Muhammad Abduh mengkritik metode menghapal bukan berarti membenci metode tersebut, ia tidak setuju dengan metode ini kalau berhenti sampai di situ. Selanjutnya ia mengatakan ;”Saya kata Muhammad Abduh, telah mengalami pengajaran seperti ini, belajar setahun setengah tanpa memahami sesuatu dari al-Kafrawi dan Ajrumiyah. Metode pengajaran ilmu nahwu tanpa memahami istilah-istilahnya 14 Shalihun A. Nasir, Pemikiran Kalam… (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 303
  • 15. 12 telah membuatku (Muharnmad Abduh) tidak memahami sesuatu, akhirnya saya benci belajar dan putus asa.”15 Hendaknya metode menghafal ini diteruskan pada pemahaman, sehingga dimengerti apa yang dipelajari. Menurut Arbiyah Lubis, dalam tulisan-tulisan Muhammad Abduh, ia tidak menjelaskan metode apa yang sebaiknya diterapkan, tetapi dari pengalamannya mengajar di Universitas al-Azhar, Mesir nampaknya ia menerapkan metode diskusi. 2. Metode Diskusi Dari pengalaman belajar Muhammad Abduh dan kritikannya terhadap metode menghapal, dapat diketahui bahwa ia mementingkan pemahaman, hal itu didukung oleh fakta metode yang ia praktekkan dan ia sukai metode diskusi. Sewaktu Muhammad Abduh menafsirkan sebuah QS.al-Nisa ayat tiga puluh lima, dalam keterangannya tentang “ ‫وبالوالدين‬ ‫إحسانا‬ ” Disebutkan bahwa metode orang tua dalam mendidik anak di Mesir membuat anak sebagai pelajar passif, sehingga mereka (para Orang tua) mendidik anak-anak dengan cara diktator. Kebanyakan orang tua mencetak anak-anak sesuai dengan kehendak mereka. 16 Anak-anak dijadikan berpengetahuan atau berilmu sesuai dengan pengetahuan orang tua, anak- anak marah sesuai dengan marahnya orang tua. Anak-anak berbuat sesuai dengan keinginan orang tua. Rumah adalah lembaga yang menciptakan pendidikan kediktatoran yang buruk dan mencetak kader-kader pemimpin yang zhalim dan yang hina.Para orang tua yang mendidik anak secara diktator sesungguhnya mereka yang gila akan kehinaan mereka anggap suatu kenikmatan dan keselamatan. Selanjutnya, Muhammad Abduh mengatakan, “Wahai ulama agama dan adab, hendaknya kalian menerangkan kepada umat baik di sekolah-sekolah atau majlis-majlis apa kewajiban orang tua terhadap anak dan apa kewajiban anak terhadap orang tua, dan kewajiban umat terhadap dua kelompok itu. Hendaklah kalian tidak lupa kaidah 15 Ibid 16 A. Mukti Ali, Alam Pikiran Islam Modern… (Jakarta: Djambatan, 1995), hlm. 490-491
  • 16. 13 atau teori kemerdekaan dan kebebasan. Dua kaidah itu adalah landasan dasar berdirinya bangunan Islam. Para sosiolog bagian utara yang berkuasa pada zaman ini (Roma) mengakui bahwa peradaban mereka maju karena mereka berlandaskan dua dasar di atas (kebebasan berpikir dan berbuat) Pada penjelasan tersebut di atas, Muhammad Abduh berpendapat bahwa metode pendidikan dan pengajaran hendaknya memperhatikan kemampuan bakat dan minat anak didik. Dalam kata lain, metode pengajaran yang memberikan kebebasan berpikir dan berkreasi dalam pendidikan dan pengajaran adalah metode diskusi. Metode diskusi inilah yang banyak dipraktekkan oleh Muhammad Abduh dalam mengajar di Universitas al-Azhar Mesir. Menghafal dalam proses belajar tidak mungkin di dinafikan karena ia sangat esensial.Terbukti umat Islam banyak yang hapal al-Qur’an termasuk Muhammad Abduh, Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa Muhammad Abduh tidak mengharamkan metode menghafal, tetapi dapat diketahui dari pengalaman dan kritiknya terhadap metode menghapal, sepertinya ia berpendapat bahwa metode menghapal tanpa pemahaman tidak baik (untuk tidak mengatakan buruk). 3. Metode Tanya Jawab Seorang guru berhak membuka jalan bagi penuntut ilmu untuk meneliti dalam berbagai ilmu pengetahuan. Contohnya; ia menerangkan kaidah atau sebuah teori, kemudian ia mencari kecocokannya dalam berbagai aspek pekerjaan. Dalam hal ini metode pengajaran, hendaknya guru mengjarkan kepada anak didik cara untuk mengetahui kesalahan dan cara kembali kepada yang benar. Cara yang demikianlah yang dipraktekkan oleh Muhammad Abduh ketika belajar sehingga ia menjadi seorang seorang ahli. Adapun untuk memperdalam suatu ilmu sangat tergantung pada usaha seorang anak didik setelah seseorang lulus dari suatu lembaga pendidikan, maka ia akan mengamalkan apa-apa yang ia peroleh ketika sekolah. Kemudian untuk memperdalam pengetahuannya itu, hendaknya ia belajar lebih lanjut. Muhammad Qodri Luthfi mengatakan bahwa Muhammad Abduh dalam mengajar menggunakan metode hiwar (tanya-jawab) dan munaqasah (diskusi) tidak
  • 17. 14 hanya ceramah Memang dua metode tanya jawab dan diskusi bisa berdampingan bahkan pada setiap diskusi ada metode tanya jawab, tetapi mutlak dalam metode tanya jawab ada metode diskusi. 4. Metode Darmawisata. Muhammad Abduh dalam pemikirannya sering membuat terobosan dalam pendidikan dan pengajaran. Dalam hal metode darmawisata misalnya menyebutkan bahwa rihlah adalah rukun dalam pendidikan. Ketika ingin mengajarkan kepada anak didik materi “pesawat” hendaknya mereka dibawa langsung ke bandara. Ketika ingin mengajarkan “kapal” hendaknya anak didik dibawa ke pelabuhan. Mereka sulit memahami sesuatu yang abstrak, Kalau dilihat contoh metode darmawisata tersebut di atas, dapat dipahami bahwa salah satu fungsi metode ini untuk dapat dipahami bahwa salah satu fungsi metode ini untuk dapat memahami materi kepada anak didik. Selain itu, metode darmawisata salah satu indikasi bahwa belajar tidak hanya di kelas. Metode pengajaran seperti disebutkan di atas sangat lebih tepat digunakan pada sekolah dasar dimana kemampuan berpikir abstrak anak didik belum matang. 5. Metode Demontrasi Dalam menyampaikan materi Ilmu-ilmu praktis (fi’liyah) hendaknya tidak hanya diajarkan dengan menyampaikan ilmunya dengan cara berceralah, kemudian anak didik disuruh untuk menghafalnya ilmu-ilmu fi’liyah harus diajarkan dengan cara menyertakan prakteknya, seperti mengajarkan tata cara shalat lima waktu dengan mendemontrasikannya baik di depan kelas maupun di mesjid. Lebih lanjut Muhammad Abduh mengatakan ; “Hendaknya guru mengadakan praktek mengajar di sekolah tidak hanya sebentar, tetapi dalam waktu yang cukup lama, sehingga para calon guru tersebut telah siap ilmu dan mentalnya untuk mengajar di saat mereka telah menjadi sarjana.” 6. Metode Latihan
  • 18. 15 Untuk mengintegrasikan antara pendidikan akal dan jiwa, guru di sekolah harus menyuruh anak didik untuk melakukan shalat lima waktu. Bagi sekolah yang memiliki anak didik beragama non Islam seperti Kristen, maka guru hendaknya tidak menyuruh mereka untuk melaksanakan shalat, namun meskipun anak didik yang non Islam tidak melaksanakan shalat, tetapi nilai-nilai spiritual tersebut tidak boleh hilang dari mereka. Dari penjelasan tentang pembiasaan ibadah tersebut di atas, dapat dipahami bahwa Muhammad Abduh sangat demokratis dan menghormati kebebasan beragama. Tetapi nilai-nilai akal [intelektual] dan jiwa [spiritual] bersifat universal, sehingga berlaku pada seluruh negara, suku, bangs`, agama, dan sebagainya. 7. Metode Teladan Pendidik harus dapat mendidik anak didik untuk memiliki sifat kasih sayang terhadap sesama manusia. Dalam mengajarkan pesan kasih sayang itu, guru dapat memberi tauladan kepada anak didik. Tauladan yang baik jauh lebih berpengaruh kepada jiwa anak didik dari pada sekedar teori. Selain aspek tauladan, guru juga harus memperhatikan dan memilih gaya bahasa yang serasi untuk menyampaikan pesan sifat kasih sayang itu. Gaya bahasa yang digunakan guru juga harus memperhatikan aspek efektivitas dan efesiensi. Dari penjelasan tersebut di atas, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pengajaran yang bertujuan untuk membina akhlak, hendaknya guru menggunakan bahasa yang baik mudah dipahami, jelas, dan tegas, disampaikan dengan uslub atau tata cara yang baik. 8. Langkah-Langkah Mengajar Adapun alat pembelajaran yang paling efesien melalui pengajaran tafsir al- Qur’an harus disebutkan judul atau temanya dan dikemukakan hubungannya dengan pembaruan umat. Dalam pembaharuan masyarakat Muhammad Abduh berusaha menghubungkan Islam dengan peradaban modern dan ilmu pengetahuan. Selain itu ia juga berusaha menghindari kesalahan dalam memahami teks-teks
  • 19. 16 agama karena ia berpendapat bahwa akidah yang bersih dari bid’ah akan melahirkan perbuatan yang baik.Dalam pengajaran Muhammad Abduh juga sangat memperhatikan urusan agama dan dunia serta akhlak yang mulia. Muhammad Abduh mengajar dengan menempuh tiga langkah, yaitu: mengutarakan materi (matan), menerangkan (al-syarh), menyebutkan hasyiyah- hasyiyah-nya. Terkadang Muhammad Abduh menambahkan langkah terakhir dengan keputusan atau penentuan sikap. Kalau dilihat dari langkah-langkah yang ditempuh Muhammad Abduh ini, maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pengajaran tersebut pada materi yang mangandung perbedaan pendapat seperti materi pelajaran ilmu kalam dan fiqh. Muhammad Abduh berusaha agar anak didiknya tidak membaca hasyiyah suatu buku. Dan keterangan suatu buku untuk menghindar suatu taklid ia tidak mengajarkan sampai akhir masa pembaharuan di Universitas al-Azhar Mesir selain matan (materi).Meninggalkan hasyiyah dan keterangan buku serta mengajarkan matan nya yang dilakukan Muhammad Abduh berhubungan dengan ayat al-Qur’an dan hadits sebab para ulama sebenarnya berbeda pendapat dalam memahami nas- nas tersebut. Muhammad Abduh juga mengarang Ta’liqat dari buku al-Bashair al- Nashiriyah dalam ilmu mantiq, tetapi ia tidak mewajibkan anak didiknya untuk membacanya. Muhammad Abduh mengarang Ta’liqat tersebut untuk mempermudah mahasiswa Universitas Al-Azhar Mesir dalam memahami pendapatnya tentang ilmu mantiq. Muhammad Abduh ketika mengajar meletakkan buku catatan materi di depannya, kemudian ia menulis judul materi pelajaran yang akan diajarkan dengan singkat dan jelas. Selain itu, ia juga menulis beberapa pertanyaan yang akan dijawab setiap tatap muka. Muhammad Abduh tidak lupa menulis tujuan pembelajaran setiap tatap muka dengan ungkapan yang variatif. Menurut Rasyid Ridha langkah- langkah pengajaran atau kegiatan pengajaran seperti yang dilakukan oleh Muhammad Abduh sangat berbeda dengan yang dilakukan gurunya Jamaluddin al- Afghani. Jamaluddin al-Afghani pertama kali meminta anak didiknya bertanya,
  • 20. 17 kemudian masalah itu diidentifikasi dan selanjutnya ia menerangkannya dengan merujuk suatu buku untuk memahamkan anak didik. Hendaknya seorang guru kata Muhammad Abduh dapat mengetahui dan mempertimbangkan apakah anak didiknya mampu memahami materi pelajaran dengan memakai metode tertentu dan apakah anak didik telah siap secara psikologis menerimanya (materi – pelajaran). Guru ketika ingin mengajar harus memposisikannya sebagai anak didik, kemudian naik sedikit demi sedikit sampai pada derajat setinggi mungkin. Ini adalah keterampilan untuk mengetahui tingkat kemampuan otak dan cara menggunakannya. Keterampilan khusus ini harus dipelajari calon guru selama enam belas tahun dan jika inti-intinya saja, maka cuknp ditempuh selama delapan tahun. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memahami pemikiran Muhammad Abduh tentang metode pendidikan dan pengajaran. Ia berpendapat bahwa metode penyampaian ilmu kepada siswa tidak selalu sama. Metode dapat berubah sesuai dengan perubahan tempat dan zaman. Contoh yang dikemukakan Muhammad Abduh adalah teknologi pos dalam mengirim uang. Mestinya amanah penitipan uang mesti disampaikan langsung kepada orang yang bersangkutan, tetapi dengan adanya teknologi pos ini, maka caranya pun mengalami perubahan.17 17 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam… (Jakarta: Bulan Bintang, 1992), hlm. 67
  • 21. 18 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Muhammad Abduh adalah seorang pelopor reformasi dan pembaharuan dalam pemikiran Islam. Ide-idenya yang cemerlang, meninggalkan dampak yang besar dalam tubuh pemikiran umat Islam. Beliaulah pendiri sekaligus peletak dasar- dasar sekolah pemikiran pada zaman modern juga menyebarkannya kepada murid- muridnya. Walau guru beliau Jamal Al-Afghani adalah sebagai orang pertama yang mengobarkan percikan pemikiran dalam jiwanya, akan tetapi Imam Muhammad Abduh sebagai mana diungkapkan Doktor. Mohammad Imarah, adalah seorang arsitektur terbesar dalam gerakan pembaharuan dan reformasi atau sekolah pemikiran modern. Melebihi guru beliu Jamaluddin Al-Afghani. Muhammad Abduh memiliki andil besar dalam perbaikan dan pembaharuan pemikiran islam komplementer. Pemikiran dibidang pendidikan dan pengajaran umum : 1) Perlawanan terhadap taqlid dan kemadzhaban. 2) Perlawanan terhadap buku yang tendensius, untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan pemikiran rasional dan historis. 3) Reformasi al-Ahzar yang merupakan jantung umat Islam. Jika ia rusak maka rusaklah umatnya, dan jika ia baik maka baik pula umat Islam. 4) Menghidupkan kembali buku-buku lama untuk mengenal intelektualisme Islam yang ada dalam sejarah umatnya. Dan mengikuti pendapat-pendapat yang benar disesuaikan dengan kondisi yang ada. Konsep pendidikan Muhammad Abduh ditelaah dari faktor-faktor pendidikan menunjukkan adanya relevansinya dengan Sistem Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, terutama pada tujuan pendidikan Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa serta membentuk
  • 22. 19 peserta didik yang memiliki iman dan takwa serta masih ada yang relevan pada bab yang lain yang dijabarkan pada pasal-pasal di dalam undang-undang tersebut. Berangkat dari persoalan tersebut di atas, M. Abduh mengkaji lebih jauh pemikiran tentang pendidikan Islam yang mewakili kelompok modernis-rasionalis. atau dengan kata lain, kajian tentang pemikiran pendidikan Islam M. Abduh berada pada wilayah historisitas-empiris yang responsif terhadap adanya perubahan. Dengan demikian, rekonseptualisasi atau bahkan dekonstruksi harus dilakukan terhadap warisan pendidikan Islam yang ada. Di samping juga melakukan upaya- upaya pembaharuan dengan tujuan optimalisasi fungsi pendidikan Islam dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan mendepan. B. Saran Sebagai penutup dari makalah ini,tak luput pula kami ucapkan ribuan terimakasih kepada semua rekan rekan yang telah banyak membantu dalam pembuatan maklah ini,disamping itu masih banyak kekurangan serta jauh dari kata kesempurnaan ,akan tetapi kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan makalah yang amat sederhana ini. Maka dari itu,kami sangat berharap kepada semua rekan rekan untuk memberi kritik atau sarannya,sehingga dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik,seperti yang kita harapkan.tiada kata yang dapat kami ucapkan,selain terimaksih atas semua motivasi rekan rekan sekalian.
  • 23. 20 DAFTAR PUSTAKA Ali, A. Mukti. 1995. Alam Pikiran Islam Modern di Timur Tengah. Jakarta: Djambatan. Lapidus, Ira M.. 2000. Sejarah Sosial Ummat Islam Bagian III, terj. Ghufron A. Mas’adi. Jakarta: Rajawali Pers. Nasir, Shalihun A.. 2012. Pemikiran Kalam sejarah, ajaran, dan perkembangannya (Jakarta: Rajawali Pers. Nasution, Harun. 1992. Pembaharuan Dalam Islam sejarah pemikiran dan gerakan cet. 9. Jakarta: Bulan Bintang. Sani, Abdul. 1998. Lintasan Sejarah Pemikiran Perkembangan Modern dalam Islam. Jakarta: Rajawali Pers. Yatim, Badri. 2013. Sejarah Peradaban Islam dirasah islamiyah II. Jakarta: Rajawali Pers. Aziz,A. Amir. Pembaruan Theologi Perspektif Modrenisme Muhammad Abduh dan Neo-Modernisme Fazlur Rahman. Yogyakarta : Pen