1. Studi kepustakaan merupakan tahap penting dalam penelitian untuk mengumpulkan informasi relevan, mendasarkan kerangka teoritis, dan merumuskan hipotesis penelitian.
2. Ada berbagai jenis penelitian dan rancangan penelitian yang dapat digunakan sesuai dengan masalah yang diteliti, meliputi penelitian kualitatif, kuantitatif, eksperimental, dan non-eksperimental.
3. Etika penelitian,
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Cara Menyusun Tinjauan Pustaka dan Jenis serta Rancangan Penelitian Kebidanan
1.
2. TinjauanPustaka
Studi Kepustakaan
Jenis Pustaka
Etika Penguntipan dan
Penulisan
Kerangka Teori
Kerangka Konseptual
Perumusan Hipotesis
Jenis-jenis Hipotesis
Jenis dan Rancangan
Penelitian
Jenis Penelitian Rancangan Penelitian
Noneksperimental
Rancangan Penelitian
eksperimental
3. Studi kepustakaan adalah kegiatan
untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang menjadi
obyek penelitian. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah,
tesis, disertasi, ensiklopedia, internet, dan
sumber-sumber lain. Dengan melakukan
studi kepustakaan, peneliti dapat
memanfaatkan semua informasi dan
pemikiran-pemikiran yang relevan dengan
penelitiannya. Sebuah penelitian harus didukung dengan
landasan teori yang kuat. Pada proposal atau
laporan penelitian, landasan teori ini biasanya
diuraikan pada bab tersendiri yaitu pada Bab
2. Berbagai teori yang dikemukakan oleh para
ahli dan hasil penelitian terdahulu yang
mendukung terhadap penelitian yang akan
dilakukan harus dipaparkan secara detail,
sistematis, dan menyeluruh sehingga
terbangun suatu kerangka berpikir yang
ilmiah.
4. Studi kepustakaan yang dilakukan sebelum
melakukan penelitian bertujuan untuk:
a. Menemukan suatu masalah
untuk diteliti
b. Mencari informasi yang relevan
dengan masalah yang akan diteliti.
c. Mengkaji beberapa teori dasar yang
relevan dengan masalah yang akan
diteliti.
Next
d. Mencari landasan teori untuk
pemecahan masalah dan pemikiran untuk
perumusan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian.
e. Memperdalam pengetahuan
peneliti tentang masalah dan bidang
yang akan diteliti
f. Menelaah hasil penelitian sebelumnya
diarahkan pada sebagian atau seluruh dari
unsur-unsur penelitian
6. Plagiarisme adalah tindakan pencurian ide,
pemikiran, atau tulisan orang lain baik disengaja
maupun tidak disengaja yang digunakan oleh penulis
seolah-olah merupakan ide atau pemikiran atau
tulisannya sendiri. Pencurian yang terjadi bisa dalam
bentuk pencurian kata, kalimat, alinea, atau bab
sebuah tulisan atau buku orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya tersebut.
Tindakan plagiarisme dapat dikenai sanksi, baik
berupa tertundanya kelulusan perkuliahan bagi
mahasiswa karena harus mengulang untuk menyusun
tugas akhirnya tersebut, ataupun tertundanya
kenaikan pangkat bagi dosen karena jurnal
penelitiannya terdeteksi plagiarisme walaupun
tindakannya tersebut tidak disengaja.
Jenis plagiarisme ini melakukan pengutipan atau penjiplakan
kata atau kalimat pada sebagian atau seluruh paragraf atau
bab persis sama dengan sumbernya/aslinya tanpa mengubah
susunan kata atau kalimatnya sama sekali dan tanpa
mencantumkan nama penulis asli serta sumbernya. Kata lain
dari word by word plagiarism adalah block, copy & paste
plagiarism.
P L A G I A R I S M E
Sumber kutipan yang dinyatakan dalam
karya ilmiah harus ada dalam daftar
pustaka dengan penulisan berdasar urutan
abjad (alphabet).
7. AKITE
NAPITNUGNEP
Etika adalah suatu norma atau aturan
yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku dimasyarakat bagi seseorang
terkait dengan sifat baik dan buruk.
Dalam KBBI (1991:584) kutipan
diartikan sebagai pengambilan satu
kalimat atau lebih dari karya tulis lain
untuk tujuan ilustrasi atau memperkokoh
argument dalam tulisan sendiri.
1. Kutipan ditulis dengan menggunakan
“dua tanda petik” jika kutipan ini
merupakan kutipan pertama atau dikutip
dari penulisnya. Jika kutipan itu diambil
dari kutipan, maka kutipan tersebut ditulis
dengan menggunakan ‘satu tanda petik’.
2. Jika kalimat yang dikutip terdiri atas
tiga baris atau kurang. Maka kutipan
ditulis dengan menggunakan tanda petik
(sesuai ketentuan pertama) dan
penulisannya digabung kedalam paragraf
yang ditulis oleh penguntip dan diketik
dengan jarak spasi sesuai teknik
pengetikan (dua spasi).
8. NO. Sumber Cara Penulisan Contoh Penulisan
1. FTP (File Transfer
Protocol)
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan
nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap;
tanggal dokumen; protocol yang digunakan
(dalam hal ini ftp berikut alamatnya; tanggal
akses
Johson-Eilola, Johndan., “Little
Machines: Rearticulating
Hypertext User.” 3 Dec. 1994,
ftp://ftp.Daedalus.com/pub/C
CCC95/Johnson-eilola, (14 Aug
1996)
2. HTTP (HyperText
Transfer Protocol)
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan
nama belakang terlebih dahulu; judul lengkap
dalam tanda petik; tanggal dokumen; protocol
yang digunakan (dalam hal ini http) berikut
alamat URL-nya; tanggal akses.
Burka, Lauren P, “A Hypertext
History OF Multi-User
Dimensions.” MUD History.
1993,
http://www.utopia.com/talent/i
pb/muddex/essay, (2 Aug
1996)
3. Telnet Site Sertakan nama pengarang, dengan nama
belakang terlebih dahulu; judul karangan
dalam tanda petik; nama situs telnet dalam
huruf italic; tanggal publikasi.
Trci (#377). “DaedalusMOO
Purpose Statement.” WriteWell,
telnet://moo.Daedalus.com:77
77helppurpose, (30 Apr 1996)
9. AKGNAREK
IROET
1. Variabel
b) Jenis
Variabel
a). Pengertian
Variabel
Definisi dari kerangka teoretis adalah model
konseptual yang berkaitan dengan bagaimana
seseorang menyusun teori atau menghubungkan
secara logis beberapa faktor yang dianggap penting
untuk masalah.
Menurut Depdiknas (2008: 1605), variabel
diartikan sesuatu yang dapat berubah; faktor
atau unsur yang ikut menentukan perubahan.
1) Variabel
Terikat
2) Variabel
Bebas
3) Variabel
Moderator
4) Variabel
Antara
10. 2. Kerangka Teoritis dan Lima
Ciri Dasarnya
a) Variabel yang dianggap pasti untuk studi kasus
diidentifikasikan dan dinamai dengan jelas dalam
pembahasannya.
b) Pembahasan harus menjelaskan mengapa dua
variabel atau lebih saling berkaitan satu dengan yang
lain. Hal ini dilakukan untuk hubungan penting yang
diteorikan berlaku di antara variabel.
c) Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan
berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka
harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai
apakah hubungannya akan positif atau negatif.
d) Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai
mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut
berlaku. Pendapat atau opini dapat ditarik dari
penelitian sebelumnya.
e) Suatu diagram skematis kerangkas teoretis harus
diberikan agar pembaca dapat melihat dan dengan
mudah memahami hubungan yang diteorikan.
11. 1.
• Variabel-variable penelitian yang
akan diteliti harus jelas.
2.
•Kerangka konseptual haruslah
menjelaskan hubungan antara
variabel-variabel yang akan diteliti,
dan ada teori yang melandasi.
3.
• Kerangka konseptual tersebut lebih
selanjutnya perlu dinyatakan dalam
bentuk diagram, sehingga masalah
penelitian yang akan dicari jawabannya
mudah dipahami.
12. Hipotesis adalah pernyataan yang masih
lemah tingkat kebenarannya dan masih
harus diuji dengan menggunakan teknik
tertentu.
DEFINISI
1. Berdasarkan pada teori
2. Berdasarkan penelitian
terdahulu.
3. Berdasarkan penelitian
pendahuluan.
4. Berdasarkan akal sehat
peneliti
13. J E N I S
H I P O T E S I S
1. Hipotesis Deskriptif 2. Hipotesis Komparatif
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis Nol (Ho) Hipotesis Alternatif (Ha)
15. Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif
Untuk menggali informasi yang
mendalam
Untuk mengukur tingkat kejadian
Lebih ke arah eksplorasi,
memungkin diperolehnya temuan
(discovery), insight dari tindakan
Lebih mengukur jumlah, tindakan
dan Pembuktian
Apabila mencari makna daripada
frekuensi atau angka
Apabila diwajibkan deskripsi
berupa angka untuk representatif
sampel
Untuk studi kasus, menggali
peristiwa yang mendalam dan rinci
Apabila diperlukan generalisasi
dari suatu peristiwa perbandingan
antar populasi
Penjelasan dalam bentuk
interpretasi
Penjelasan lebih kearah deskripsi
16. Eksperimen & Non-Eksperimen
Rancangan
→ Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen merupakan penelitian
sistematis, logis, dan teliti didalam melakukan
control terhadap kondisi.
(Riyanto, 1996)
→ Penelitian Non-Eksperimen
Penelitian non-eksperimen merupakan
penelitian yang observasinya dilakukan
terhadap sejumlah ciri (variable) subjek
penelitian menurut keadaan apa adanya,
tanpa ada manipulasi (intervensi) peneliti.
(Brotowidjojo, 2009)
17. Penelitian Eksperimen Murni
(True Eksperiment)
→ Terdapat proses pemilihan sampel
secara acak (randomisasi) kelompok
yang diberikan treatment maupun
yang dijadikan sebagai kelompok
control.
→ Menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab akibat antara kelompok yang
diberi perlakuan dan yang tidak.
Penelitian Eksperimen Semu
(Quasy Eksperiment)
→ Tidak sepenuhnya dapat mengontrol
variable luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.
→ Bertujuan untuk memperoleh
informasi yang merupakan
perkiraan, dengan cara
eksperimen yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol
dan memanipulasi semua variable
yang relevan.
Penelitian Pre-Eksperimen
(Weak Eksperiment)
→ Belum merupakan eksperimen
sungguhan.
→ Masih terdapat variable luar yang
ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variable
dependen.
→ Tidak ada variable control dan
sampel tidak dipilih secara
random.
18. Jenis Penelitian Karakteristik Tujuan
Penelitian
Deskripsi
Merupakan akumulasi data dasr dalam cara
deskriptif semata-mata, yang tidak perlu mencari
atau menjelekan saling hubungan, menguji
hipotesis, membuat ramalan, mendapatkan makna
dan implikasi, meskipun penelitian yang bertujuan
lebih kuat untuk menemukan hal-hal tsb.
Mengumpulkan secara sistematis fakta
dan karakteristik objek atau subjek yang
diteliti secara tepat.
Penelitian
Tindakan
Praktis dan secara lansung relevan dengan situasi
actual dalam dunia kerja, subyeknya para siswa,
staf, atau yang lainnya.
Mengembangkan ketrampilan atau
pendekatan baru dan untuk memecahkan
masalah-masalah dengam penerapan
langsung dikelas atau dunia kerja.
Penelitian
Histori
Kebanyakan menggunakan data yang diobservasi
oleh orang lain (data sekunder).
Membuat rekontruksi masa lampasu
secara sistematis dan objektif dengan
cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi serta mensintesiskan bukti-
bukti untuk menegakkan fakta dan
memperoleh kesimpulan yang kuat.
Penelitian Ex-
postfacto
Penelitian untuk mengekspos suatu kejasdian setelah
variable bebas terjadi.
Mengetahui dampak variable bebas kepada
variable terikat tetapi data variable bebas
dan terikat sudah tersedia.
Penelitian
Korelasional
Penelitian yang dilakukan jika membutuhkan informasi
hubungan antar variable, dimana variable yang ingin diteliti
kompleks dan tidak mungkin melakukan control atau
menipulasi variable.
Mengetahui derajat hubungan antara suatu
variable dengan variable-variable lain tanpa
melihat hubungan sebab akibat.
Penelitian
Kausal
Merupakan penelitian alternative jika
penelitian eksperimen tidak dapat diterapkan
Mengidentifikasi pengaruh variable
yang satu terhadap variable lainnya
19. NALUPMISEK
Metodologi Penelitian:
→ Menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses
penelitian guna memecahkan masalah penelitian dari
awal perencanaan hingga tercapainya tujuan
penelitian.
→ Tidak ada satu format yang baku tentang metodologi
penelitian, tetapi setiap metodologi penelitian tidak
terlepas dari kerangka metode ilmiah.
→ Pemilihan metodologi penelitian lebih tergantung pada
jenis penelitian yang dilakukan.
→ Perkembangan ilmu pengetahuan memungkinkan
munculnya metodologi penelitian yang baru
(dinamis).