5. Studi
Kepustakaan
Studi kepustakan ialah segala usaha
yang dilakukan oleh peneliti untuk
menghimpun informasi yang
relevan dengan topik atau
masalah yang akan atau
sedang diteliti
Informasi itu dapat
diperoleh dari buku-
buku ilmiah, laporan
penelitian,karangan-karangan
ilmiah, tesis dan disertasi,
peraturan-peraturan, ketetapan-
ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia
dan sumber-sumber tertulis baik
tercetak maupun elektronik lain.
DEFINISI
6. “Sebelum melakukan penelitian sangat
penting melakukan studi pustaka atau studi
pendahuluan sebab dengan melakukan
kegiatan ini hubungan antara masalah,
penelitian-penelitian yang relevan dan teori
akan menjadi lebih jelas. Selain itu
penelitian akan lebih ditunjang, baik oleh
teori-teori yang sudah ada maupun oleh
bukti nyata, yaitu hasil-hasil penelitian,
kesimpulan dan saran”
Menemukan suatu masalah
untuk diteliti, dalam arti
bukti-bukti atau pernyataan
bahwa masalah yang akan
diteliti belum terjawab atau
belum terpecahkan secara
memuaskan atau belum
pernah diteliti orang
mengenai tujuan, data dan
metode, analisa dan hasil
untuk waktu dan tempat
yang sama
Mencari informasi
yang relevan dengan
masalah yang akan
diteliti.
Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan
masalah yang akan diteliti, menggali teori-teori yang
relevan dengan permasalahan penelitian dan
melakukan komparasi-komparasi dan menemukan
konsep-konsep yang relevan dengan pokok masalah
yang dibahas dalam penelitian.
TUJUAN STUDI KEPUSTAKAAN
7. Peneliti sebaiknya sudah menentukan lebih dahulu
sumber informasi apa yang akan diperiksa. Dalam
melakukan pencarian informasi diperlukan langkah-
langkah berkut ini:
Memilih deskripsi bahan-bahan yang
diperlukan dari sumber-sumber yang tersedia.
1
2
3
Mendaftar semua variabel yang akan diteliti.
Mencari setiap variabel pada “subject encylopedia”
Strategi
Studi
Kepustakaan
9. Contoh pustaka primer
dalam bidang penelitian
kesehatan, adalah hasil
paten, abstrak seminar,
laporan kasus, artikel
penelitian, KTI,
skripsi/tesis/disertasi.
Contoh dari pustaka
tersier antara lain
handbook, panduan,
kamus, direktori dan
kompendia
Contoh pustaka
sekunder adalah buku
teks, buku monograf,
ensiklopedia, kajian
sistematik dan meta
analisa
Pustaka Primer
Literatur yang memuat hasil pemikiran dari
penulisnya, laporan penelitian dan informasi
baru.
Pustaka Sekunder
Berasal dari berbagai pustaka primer yang
dianalisis ulang lebih dalam.
Pustaka tersier merupakan penggabungan dari
pustaka primer dan sekunder.
Pustaka Tersier
D
DD
10. Etika Pengutipan dan
Penulisan
Kutipan adalah pinjaman
sebuah kalimat ataupun
pendapat dari seseorang
pengarang, atau ucapan
seseorang yang terkenal,
baik terdapat dalam buku-
buku maupun majalah-
majalah, dan surat kabar.
“
“
K
U
T
I
P
A
N
11. JENIS
KUTIPAN
Pinjaman pendapat
dengan mengambil
secara lengkap atau
persis kata demi kata,
kalimat demi kalimat
dari sumber teks asli
Pinjaman pendapat
seseorang
pengarang atau tokoh
terkenal berupa inti
sari dari pendapat
tersebut.
KUTIPAN
LANGSUNG
KUTIPAN
TIDAK
LANGSUNG
Nama pengarang dengan nama belakang terlebih
dahulu jika terdapat gelar letakan paling belakang. Jika
gelar lebih dari satu pisahkan dengan tanda (,) , judul
lengkap dengan huruf italic atau underline, nama kota,
nama penerbit, tahun terbit,. Jika kutipan lebih dari
satu urutkan sesuai alfabet.
Contoh : Badriah, D. Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu
Kesehatan. Bandung: Multazam. 2012.
Kutipan Dari Buku
Tata Cara Mengutip Karya Orang Lain
12. Nama majalah, kata atau serangkaian huruf yang
khas, nomer edisi lengkap dengan tahun terbit,
nama kota diterbitkan majalah tersebut, nama
penerbit.
Contoh :
Bobo. Majalah Mingguan Anak-Anak, No. 51.
Jakarta: Gramedia. 1998.
PC Mild. Indonesia's Greatest Computer
Newspaper, Edisi 02. Jakarta: PT. Dian Digital
Media. 2008
FTP (File Transfer Protocol)
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang
terlebih dahulu; judul lengkap; tanggal dokumen; protokol yang
digunakan (dalam hal ini ftp) berikut alamatnya; tanggal akses.
Contoh :
Johnson-Eilola, Johndan., "Little Machines: Rearticulating Hypertext
User.”3 Dec. 1994, ftp://ftp.daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-
eilola, (14 Aug 1996).
Kutipan dari majalah, tabloid atau koran
Etika Pengutipan di Internet
HTTP (HyperText Transfer Protocol)
Sertakan nama pengarang (jika ada) dengan nama belakang
terlebih dahulu; judul lengkap dalam tanda petik; tanggal dokumen;
protokol yang digunakan (dalam hal ini http) berikut alamat URL-nya;
dan tanggal akses.
Contoh :
Burka, Lauren P, "A Hypertext History of Multi-User Dimensions." MUD
History. 1993, http://www.utopia.com/talent/ipb/muddex/essay (2
Aug 1996).
13. Harus menjaga kebenaran dan hakiki, sehingga tidak
menyesatkan orang lain
Mengupayakan tulisan yang disajikan tepat, singkat,
dan jelas
Penulis harus jujur terhadap hasil penelitian, tidak boleh
menutupi kelemahan dan melebih-lebihkan hasil
penelitiannya
Penulis berkewajiban menjunjung tinggi hak, pendapat
ataupun temuan orang lain sehigga menjauhi perbuatan
tercela seperti mencuri ide atau plagiat
Harus menyebutkan sumbernya
KODE
ETIK
PENULISAN
14. KERANGKA TEORI
Teori adalah sekumpulan konstruk (construct), atau
konsep (concept), definisi (definition), proposisi
(proposition) yang menggambarkan fenomena secara
sistimatis melalui penentuan hubungan antar variabel
dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena
alam (Kerlinger dalam Indriantoro & Supomo, 2002:57)
3 hal
pokok yang
diungkap
dalam
definisi teori
Elemen-elemen teori memberikan gambaran sistimatis
mengenai fenomena melalui penentuan hubungan
antar variabel
15. Konsep adalah sejumlah pengertian atau karakteristik
yang dikaitkan dengan peristiwa, objek, kondisi, situasi,
dan perilaku tertentu.
Konstruk adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam
tingkatan abstraksi yang lebih tinggi dari pada konsep dan
diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu, yang dapat
berupa sebuah pandangan atau pendapat yang biasanya
ditemukan untuk sebuah penelitian atau pembentukan
teori.
Proposisi adalah pernyataan yang berkaitan dengan
hubungan antara konsep‐konsep yang ada dan pernyataan
dari hubungan universal antara kejadian‐kejadian yang
memiliki karakteristik tertentu.
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau
mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu berbeda
untuk objek atau orang yang sama, atau nilai lain dapat
berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang
yang berbeda
16. a) Variabel yang dianggap pasti untuk studi kasus
diidentifikasikan dan dinamai dengan jelas
dalam pembahasannya.
b) Pembahasan harus menjelaskan mengapa dua
variabel atau lebih saling berkaitan satu dengan
yang lain. Hal ini dilakukan untuk hubungan
penting yang diteorikan berlaku di antara
variabel.
c) Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan
berdasarkan temuan penelitian sebelumnya,
maka harus ada indikasi dalam pembahasan
mengenai apakah hubungannya akan positif
atau negatif.
d) Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai
mengapa kita memperkirakan hubungan
tersebut berlaku. Pendapat atau opini dapat
ditarik dari penelitian sebelumnya.
e) Suatu diagram skematis kerangkas teoretis
harus diberikan agar pembaca dapat melihat
dan dengan mudah memahami hubungan yang
diteorikan.
5 hal mendasar yang perlu diperhatikan
dalam sebuah penyajian kerangka
teoretis,
17. Plagiarisme adalah tindakan pencurian ide,
pemikiran, atau tulisan orang lain baik disengaja
maupun tidak disengaja yang digunakan oleh penulis
seolah-olah merupakan ide atau pemikiran atau
tulisannya sendiri. Pencurian yang terjadi bisa dalam
bentuk pencurian kata, kalimat, alinea, atau bab
sebuah tulisan atau buku orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya tersebut.
Tindakan plagiarisme dapat dikenai sanksi,
baik berupa tertundanya kelulusan perkuliahan bagi
mahasiswa karena harus mengulang untuk menyusun
tugas akhirnya tersebut, ataupun tertundanya
kenaikan pangkat bagi dosen karena jurnal
penelitiannya terdeteksi plagiarisme walaupun
tindakannya tersebut tidak disengaja.
Jenis plagiarisme ini melakukan pengutipan atau penjiplakan
kata atau kalimat pada sebagian atau seluruh paragraf atau
bab persis sama dengan sumbernya/aslinya tanpa mengubah
susunan kata atau kalimatnya sama sekali dan tanpa
mencantumkan nama penulis asli serta sumbernya. Kata lain
dari word by word plagiarism adalah block, copy & paste
plagiarism.
P L A G I A R I S M E
Sumber kutipan yang dinyatakan dalam
karya ilmiah harus ada dalam daftar
pustaka dengan penulisan berdasar urutan
abjad (alphabet).
18. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual yang baik berdasarkan
Uma Sekaran (2008 : 54) antara lain :
Menjelaskan hubungan antara variabel variabel yang
akan diteliti, serta ada teori yang melandasi.
Kerangka konseptual perlu dinyatakan dalam
bentuk diagram atau bagan.
Ditinjau dari pengertiannya, kerangka konseptual
penelitian adalah suatu hubungan ataupun kaitan
yang terjadi antara konsep yang satu dengan
konsep lainnya yang berasal dari masalah yang akan
diteliti.
19. Dalam pemilihannya, kerangka konseptual ini harus
dipilih dengan tepat. Oleh sebab itu diperlukanlah
suatu landasan. 1. Landasan pertama adalah
berfikir secara induktif,
konsep, analisis teori, premis
yang memiliki hubungan
dengan masalah yang diteliti.
2. Landasan kedua adalah
berfikir secara induktif.
3. Landasan yang ketiga adalah
dengan merumuskan
masalah serta menentukan
tujuan masalah penelitian
dengan menggunakan dasar
sintetis dari analisis landasan
yang pertama dan kedua
dengan menggunakan cara
berfikir yang kreatif dan
inovatif.
20. • Menyeleksi dan mendefinisikan konsep melalui logika
yang kemudian mencoba menjelaskan berdasarkan
masalah yang diteliti.
• Mengembangkan suatu pernyataan yang saling
berhubungan. Kemudian mengembangkan konsep
yang ada di dalam gambar maupuk kerangka. Adapun
diantaranya adalah sebagai berikut:
Konsep harus disesuaikan dengan masalah.
Menjelaskan bagaimana hubungan variabel dengan
masalah kemudian menduga penyebab dari masalah
tersebut.
Kemudian mengidentifikasi dan menganalisis teori
yang akan diaplikasikan.
Cara yang harus
dilakukan dalam
membuat
kerangka
konseptual
21. PERUMUSAN
HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus
diuji secara empiris.
Hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita
dan atau ingin kita inginkan.
Hipotesis adalah dugaan sementara dari
hubungan fenomena-fenomena yang kompleks
22.
23. Menggali Hipotesis
Ilmu pengetahuan dan pengertian mendalam
Wawasan dan pengertian yang mendalam
tentang sesuatu fenomena
Materi bacaan dan literatur yang valid
Pengalaman individu sbg suatu
reaksi terhadap fenomena
Data empiris yang tersedia
Analogi atau kesamaan
dan adakalanya
menggunakan imajinasi
yang berdasar pada
fenomena
Hambatan dalam merumuskan hipotesis
Tidak adanya kerangka teori atau tidak ada
pengetahuan tentang kerangka teori
yang jelas
Kurangnya kemampuan peneliti untuk
menggunakan kerangka teori yang ada
Gagal berkenalan dengan teknik-teknik
penelitian yang ada untuk merumuskan
kata-kata dalam membuat hipotesis
secara benar
24. JENIS-JENIS
HIPOTESIS
Hipotesis Menurut Sifatnya
Hipotesis dua-arah dan hipotesis satu-arah
Hipotesis dua arah berisi pernyataan mengenai
adanya perbedaan atau adanya hubungan.
Hipotesis dua arah memang kurang spesifik,
oleh karena itu perlu diformulasikan dalam
hipotesis satu arah
25. HIPOTESIS
BERDASARKAN
ANALISISNYA
Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji
dengan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam
bentuk simbolik
Hipotesis statistik
Hipotesis nihil adalah hipotesis yang meniadakan
perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan
sebab akibat anar variabel
Hipotesis nihil
Hipotesis mandiri lebih ditujukan untuk mengambil
kesimpulan penelitian, apakah hipotesis dapat
terealisasikan atau tidak pada populasi
Hipotesis mandiri
Hipotesis ini menggambarkan pola hubungan antar variabel
penelitian, yg secara umum akan menegaskan pola hubungan
sebab akibat, simetris, dan interaktif
Hipotesis asosiasi
Hipotesis komparasi lebih dikenal dengan hipotesis
perbandingan
Hipotesis komparasi
A
B
C
DE
27. BAB
1
Jenis-jenis penelitian
Jenis Penelitian menurut etika
Terapeutik
Non
terapeutik
Subjek
khusus
Jenis Penelitian menurut
pendekatan analisis
Kuantitatif Kualitatif
deskriftif Inferensial
Jenis Penelitian menurut waktu
kohort
Cross
sectional
Kasus
kontrol
deskriptif
historis
kasusperkembangan
Jenis Penelitian menurut lapangan
korelasional
Kausal-
komparatif
Eksperimental
-sungguhan
Eksperimental-
semu
Penelitian longitudinal
Jenis Penelitian menurut rancangan
28. 2. Penelitian Non-terapetik
Penelitian non-terapetik adalah penelitian
pada pasien serta tidak berkaitan langsung
dengan pengobatan, meskipun akhirnya hasil
tersebut akan memberikan manfaat pada
terapi.
1. Penelitian Terapetik
Penelitian terapetik adalah penelitian yang
dilakukan pada pasien dan ditujukan untuk
pencapaian penyembuhan, baik dengan
memberikan obat maupun dengan cara lain,
seperti pembedahan atau radiasi.
3. Penelitian pada subyek khusus atau
tertentu, pada umumnya adalah penelitian
yang diterapkan pada subyek yang
memiliki ketergantungan pada orang lain
(dependent-person)
29. 1. Penelitian kuantitatif
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif
menekankan analisisnya pada data-data
numerikal (angka-angka) yang diolah dengan
metoda statistik.
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif melakukan analisis
hanya sampai taraf deskripsi, yaitu
menganalisis dan menyajikan data
secara sistematik, sehingga dapat lebih
mudah untuk dipahami dan
disimpulkan.
b. Penelitian inferensial (Survey Analitik)
Penelitian inferensial melakukan analisis
hubungan antar variabel dengan
pengujian hipotesis.
2. Penelitian kualitatif
penelitian yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis.
30. 1. Penelitian Longitudinal
Penelitian longitudinal adalah penelitian
yang dilakukan dengan ciri: waktu penelitian
lama, memerlukan biaya yang relatif besar,
dan melibatkan populasi yang mendiami
wilayah tertentu, dan dipusatkan pada
perubahan variabel amatan dari waktu ke
waktu.
a. Kohort
Penelitian kohort sering juga disebut penelitian
follow up atau penelitian insidensi, yang dimuali
dengan sekelompok orang (kohor) yang bebas dari
penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub
kelompok tertentu sesuai dengan paparan
terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya
penyakit atau outcome.
b. Penelitian cross-sectional (Lintas-Bagian)
Penelitian lintas-bagian adalah penelitian yang
mengukur prevalensi penyakit~ Oleh karena
itu seringkali disebut sebagai penelitian
prevalensi.
c. Penelitian Kasus Kontrol (case control)
Penelitian kasus kontrol adalah rancangan
epidemiologis yang mempelajari hubungan antara
paparan (amatan penelitian) dan penyakit, dengan
cara membandingkan kelompok kasus dan
kelompok kontrol berdasarkan status paparannya.
31. Penelitian historis adalah penelitian yang
bertujuan untuk merekontruksi masa lampau
secara sistematis dan objektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi,
serta menghubungkan bukti-bukti untuk
mengungkap fakta dan memperoleh kesimpulan
yang kuat.
Penelitian Deskriptif, penelitian deskriptif pada
dasarnya bertujuan untuk memberikan deskripsi
dengan maksud untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan penelitian.
Penelitian perkembangan adalah penelitian yang
menyelidiki pola dan urutan pertumbuhan atau
perubahan sebagai fungsi waktu.
Penelitian kasus adalah suatu penelitian yang
dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam
terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala
tertentu.
32. Penelitian korelasi merupakan suatu penelitian yang
melibatkan kegiatan pengumpulan data untuk
menentukan, adakah hubungan dan tingkat
hubungan antara 2 variabel atau lebih.
Penelitian kausal komparatif merupakan penelitian
yang diarahkan untuk menyelidiki hubungan sebab-
akibat berdasarkan pengamatan terhadap akibat
yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi
penyebab melalui data yang dikumpulkan
Penelitian eksperimental-sungguhan bertujuan
menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-
akibat dengan cara mengenakan kejadian acak pada
lebih dari satu grup yang khusus diciptakan untuk
eksperimen dan memperbandingkan hasilnya
dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
dikenai kondisi perlakuan itu.
Penelitian eksperimental-semu adalah untuk
memperoleh informasi yang merupakan perkiraan
bagi informasi yang merupakan perkiraan bagi
informasi yang diperoleh dengan eksperimen yang
sebenarnya dalam keadaan tidak memungkinkan
untuk mengontol dan/ atau memanipulasi semua
variabel
33. BAB
2 & 3
PEMBAHASAN Penelitian
eksperimental
Penelitian non
eksperimental
Tujuan Mengetahui
pengaruh
pemberian
suatu
treatment
atau perlakuan
terhadap
subjek
penelitian
Mengetahui
dampak,
tingkatan
hubungan atau
hubungan
sebab akibat
antara variabel
bebas dan
variabel terikat
dimana data
variabel bebas
dan terikat
sudah tersedia
Rancangan
penelitian
Disusun
peneliti
sebelum
penelitian
berlangsung
berdasarkan
hipotesis
pengetahuan
Disusun
peneliti
sebelum
penelitian
berlangsung
berdasarkan
hipotesis
pengetahuan
Objek
penelitian
Terdapat
kelompok
eksperimen dan
kelompok kontrol
yang harus
sama/setara
Tidak terdapat
kelompok
eksperimen dan
kelompok kontrol
Perlakuan/
treatment
Terdapat variabel
bebas yang
dikondisikan
sebagai bentuk
perlakuan
· Tidak ada
perlakuan
pada variabel
bebas
· Variabel bebas
sudah terjadi
sebelum
adanya
penelitian
· Variabel diukur
secara
intensif
dalam setting
(lingkungan
nyata)
34. Mengontrol
/
mengendali
kan
Semua variabel
kecuali variabel
terikat
Tidak dapat
mengontrol/men
gendalikan
variabel
Pengamata
n/
pengukuran
Terdapat
pengamatan/pe
ngukuran
terhadap
variabel terikat
sebagai efek
perlakuan pada
variabel bebas
Terdapat
pengamatan/pen
gukuran dampak,
tingkatan
hubungan atau
hubungan sebab
akibat antar
variabel bebas
tehadap variabel
terikat
Penelitian experimental dan non
experimental tepat digunakan untuk:
1. Menguji hipotesis
2. Mengukur variabel
3. Mengkorelasikan dua variabel atau
lebih
4. Membandingkan dua variabel atau
lebih
5. Meneliti tidak secara mendalam
terhadap satu atau lebih variabel
35. Rancangan Penelitian
Eksperimental
Penelitian True Experimental
Penelitian Quasi Experimental
Penelitian Pre Experimental
Komparasional
Korelasional
Expost-Facto
Rancangan Penelitian non
Eksperimental
Menyelidiki kemungkinan saling hubungan
sebab akibat dengan cara mengenakan
perlakuan dan membandingkan hasilnya
dengan grup kontrol yang tidak diberi
perlakuan.
Memperoleh informasi yang merupakan
perkiraan, dengan cara eksperimen yang tidak
memungkinkan untuk mengontrol dan/atau
memanipulasikan semua variabel yang
relevan
Memperoleh informasi akibat dari suatu
perlakuan tanpa melakukan
perbandingan
Mencari kemungkinan hubungan sebab-
akibat dengan cara melakukan pengamatan
terhadap akibat yang ada, dan mencari
kembali faktor yang mungkin menjadi
penyebab melalui data tertentu
Mengetahui derajat hubungan antara
suatu variabel dengan variabel-variabel
lain tanpa melihat hubungan sebab
akibat
Mengetahui dampak variabel bebas
kepada variabel terikat tetapi data
variabel bebas dan terikat sudah tersedia