SlideShare a Scribd company logo
1 of 189
Filsafat Ilmu I (Awal)
Oleh Prof. Bambang Sugiharto
disusun oleh :
1. Heri Swadana 1212100277
2. Iga Rani 1212100288
3. Fauzia Indahningsih 1212100253
Filsafat Ilmu
❏ Filsafat memiliki perbedaan dengan "falsafah" yang berarti ideology atau sistem
gagasan dasar mengenal kehidupan yang dihayati sebagai pegangan.
❏ Filsafat ialah refleksi rasional,kritis dan radikal atas hal hal pokok dalam hidup
● Refleksi : perenunganatas hal-hal yang penting dan mendasar dalam hidup yang
memiliki pemikiran bersifat bebas.
● Refleksi rasional : sebuah perenungan bebas (free-thinking) yang tidak
berdasarkan wahyu,tradisi atau apapun,namun berdasarkan atas common sense
atau berdasar pada nalar.
● Kritis : tak ada hal tabu untuk tidak di pertanyakan - yang dimana segala hal
apapun dapat dipertanyakan di filsafat. Seperti ketuhanan atau hal-hal suci
lainnya.
● Radikal berasal dari bahasa latin = ridix yang berarti akar, seperti memperdalam
semua pertanyaan-pertanyaan kritis sampai ke akarnya. Objek nya bersifat umum.
Manfaat mempelajari Filsafat
1. Memupuk kemandirian
2. Mengasah ketajaman untuk mampu memilah mana hal inti dan bukan inti
3. Membuka kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru ( intellectual game )
Keunikan Mempelajari Filsafat
1. Kekhasan filsafat ilmu sendiri akan muncul jika membahas sesuatu yang
berhubungan dengan keagamaan. Yang mana akan terlihat berbeda dengan cara
berfikir ilmiah dengan kerangka prefektif religius.
2. Mempelajari Ilmu filsafat dapat dilihat semata-mata sebagai permainan
intelektual. Yang berarti bahwa jika ada 1000 filsafat maka adapun 1000 pendapat
yang terkemukakan yang bisa saja sangat membingungkan bagi para orang.
PENGANTAR
FISAFAT ILMU
KELOMPOK 6:
1. 1212100277_HERI SWANDANA
2. 1212100288_IGA RANI
3. 1212100253_FAUZIA INDAHNINGSIH
ILMU, FILSAFAT, DAN TEOLOGI
“AKU DATANG- ENTAH DARI MANA,
AKU INI ENTAH - SIAPA,
AKU PERGI ENTAH - KEMANA,
AKU AKAN MATI - ENTAH KAPAN,
AKU HERAN BAHWA AKU GEMBIRA”.
(MARTINUS DARI BIBERACH,
tokoh abad pertengahan).
BAB 1
1. MANUSIA BERTANYA ?
Alasan manusia bertanya...
Bertanya merupakan hal yang paling simpel untuk belajar.
1. Dengan bertanya suatu hal yang kita tidak tahu menjadi tahu,
2. Yang semula ragu dengan pertanyaan itu menjadi paham
karena dapat jawabanya,
3. Dengan bertanya dapat menguji ketepatan dari pertanyaan itu.
2. MANUSIA BERFILSAFAT
Semua manusia itu berfilsafat.
semua bentuk kehidupan dan pemikiran
manusia tidak jauh dari filsafat.
contoh kehidupan filsafat:
Dalam kehidupan sehari-hari yaitu memperlakukan
orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan.
PENGERTIAN FILSAFAT
Adalah pengetahuan metodis, sistematis dan
koheren tentang seluruh kenyataan (realitas).
Filsafat merupakan refleksi rasional (fikir) atas
keseluruhan untuk mencapai hakikat (kebenaran)
dan memperoleh hikmat (kebijaksanaan).
Unsur Rasional
(Penggunaan akal budi) dalam kegiatan ini merupakan
syarat mutlak,
dalam upaya untuk mempelajari dan mengungkapkan
“secara mendasar” pengembaraan manusia di dunia
menuju akhirat.
Pemikiran kita melewati 3 jenis
abstraksi (abstrahere = menjauhkan
diri dari,mengambil dari). Tiap jenis
abstraksi melahirkan satu jenis ilmu
pengetahuan dalam bangunan
pengetahuan yang pada waktu itu
disebut filsafat.
MENURUT ARISTOTELES
(384-322 SM)
Diantaranya:
● Aras abstraksi pertama -
fisika
● Aras abstraksi kedua -
matesis
● Aras abstraksi ketiga -
teologi “filsafat pertama”
3. MANUSIA BERTEOLOGI
Teologi adalah pengetahuan metodis, sistematis,
dan koheren tentang seluruh kenyataan
berdasarkan iman.
Jika iman yang sama (apapun makna kata “sama”
itu) ada pada dan dimiliki oleh sejumlah atau
sekelompok orang,
maka yang akan terjadi adalah proses
pelembagaan.
4. OBYEK
MATERIAL DAN
OBYEK FORMAL
Obyek Material
Adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan
(materi) pembicaraan, yaitu gejala “manusia” di dunia
yang mengembara menuju akhirat.
Dalam gejala ini jelas ada 3 hal yang menionjol
yaitu manusia, dunia, dan akhirat.
Maka ada filsafat tentang manusia (atropologi),
filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat
tentang akhirat (teologi - filsafat ketuhanan;
kata “akhirat” dalam konteks hidup beriman
dapat dengan mudah diganti dengan kata
“Tuhan”.
Obyek Formal
Adalah cara pendekatan yang dipakai atas
obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan
atau mengkhususkan bidang kegiatan
yang bersangkutan.
5. CABANG-CABANG FILSAFAT
1. Filsafat tentang pengetahuan: obyek material: pengetahuan (“episteme”) dan
kebenaran epistemologi
1. Filsafat tentang seluruh keseluruhan kenyataan; obyek material:
eksistensi(keberadaan) dan esensi (hakekat)
1. Filsafat tentang nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah tindakan: obyek
material: kebaikan dan keindahan
1. Sejarah filsafat.
6. REFLEKSI RASIONAL DAN REFLEKSI IMANI
● Refleksi rasional merupakanperenungan ilmiah yang tidak
bertolak dari wahyu,tradisi apalagi mitos melainkan semata-mata
bersandar pada rasio atau akal dan penalaran.
● Refleksi imani merupakan pernyataan universal pengakuan yang
tulus dalam sejarah umat manusia,akan kemahakuasaan Allah
dalam hidup dan sejarah manusia.
Pengantar Filsafat
Ilmu.
Presentasi dari kelompok 6
Nama Kelompok
:
1. Heri Swandana 1212100277
2. Iga Rani
1212100288
3. Fauzia Indahn 1212100253
22
Material Summary
❏ Alasan perlunya
belajar Filsafat
❏ Manfaat Filsafat
untuk kehidupan
Perlunya belajar
filsafat
Perenungan
Tentang Filsafat
23
1 2
❏ Perkembangan
Ilmu Filsafat
❏ Hakikat tentang
Filsafat
Perlunya untuk belajar
Filsafat
1
24
Did you know?
❏ Mengapa kita harus mempelajari filsafat ilmu di
tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi ?
25
WHY?
❏ Agar dapat berfikir secara
mendalam, luas, kritis dan
radikal.
❏ Dapat memahami moral
dan etika mengenai ilmu
yang akan dipergunakan.
26
❏ Mengembangkan toleransi
terhadap perbedaan
pandangan.
Seorang filsuf adalah
pemburu kebenaran tentang
seluruh realitas dalam semua
hal yang dipersoalkan.
27
3 hal yang mendorong manusia untuk
berfilsafat
Kekaguman atau keheranan.
Keraguan.
Kesadaran atau keterbatasan.
28
Perenungan tentang
filsafat
2
29
Mengartikan filsafat
sebagai ilmu yang
beminat mencapai
kebenaran.
Mendefinisikan
filsafat sebagai
pengetahuan
tentang
kebenaran.
Mendefinisikan
filsafat sebagai ilmu
pengetahuan
tentang Tuhan,
alam, dan manusia.
Mengartikan
filsafat sebagai
pecinta
kebijaksanaan.
Mengartikan filsafat
sebagaiilmu
tentang
pengetahuan alam
wujud dan hakikat
alam yang
sebenarnya.
Pengertian Filsafat menurut para pemikir menurut
sejarah
Pythagoras Plato Aristoteles Descartes Al- Farabi
30
Hakikat
Filsafat.
Filsafat adalah usaha untuk memahani atau mengerti dunia dalam hal maknya dan
nilai-nilainya. Dan bidang filsafat sendiri sangatlah luas dan mencakup secara
keseluruhan sejauh yang dapat dijangkau oleh pikiran.
31
Pendekatan yang digunakan filsafat
Seni
Ilmu
Pengetahuan
Agama
32
Interesting
fact.
Filsafat lebih bersifat mendasar dari pada
ilmu manapun. Tidak untuk merendahkan
derajat ilmu lainnya. Namun, filsafat
dipergunakan untuk menghubungkan ilmu
dengan segi-segi lain yang berasal dari
pengetahuan manusia.
33
Filsafat mengkaji
masalah :
1. Sistematik
2. Radikal
3. Universal
4. Berfilsafat atau mencari
kebenaran
34
35
Hubungan
filsafat
lingkungan
kebudayaan
Agama
Seni
2
3
4
1
KELOMPOK 6
FILSAFAT ILMU
NAMA KELOMPOK 6 :
1. HERI SWADANA 1212100277
2. IGA RANI 1212100288
3. FAUZIA INDAHN 1212100253
1
2
3
4
Keberadaan Manusia
DILIHAT DARI SISI FILSAFAT
Start!
MANUSIA
Dimana ia mempertanyakan
dirinya,keberadaannya,dan dunianya. Secara rasional
anggapan-anggapan yang terkait dengan
pertanyaan,memeriksa dan mempertimbangkan
penyelesaian yang telah diajukan mengenai
masalah,menarik hipotesa,menguji konsekuensi dari
hipotesa,dan akhirnya menarik kesimpulan yang
secara rasional dapat dipertanggung jawabkan.
HANYA MANUSIA,MAKHLUK YANG MAMPU
BERTANYA 2
3
4
1
MANUSIA SEBAGAI SEBUAH
PERSOALAN
M
T
W
T
F
Siapakah manusia itu ?
❏ Merupakan pertanyaan yang paling mendasar dan paling
utama dalam sejarah manusia.
❏ Sebelum Sokrates (469-399 sM) muncul di Yunani pertanyaan
tersebut sudah ada. Dalam masa tersebut, para penulis
Kristiani menyatakan bahwa manusia berperilaku secara
benar dan mencapai pemenuhan diri hanya jika dia hidup
sesuai dengan aturan agama dan menjadikan Allah sebagai
model hidup satu-satunya.
Menurut filsuf modern
Dimana manusia menjadikan
dirinya sendiri menjadi sebuah
ukuran dalam segala hal,karena
itu tidak ada hal yang lebih
tinggi dan lebih luas dari
manusia itu sendiri.
Bahwa manusia adalah makhluk
yang tertinggi 2
3
4
1
Apa itu filsafat ?
Definisi filsafat
M
T
W
T
F
Apa itu filsafat ?
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani.
2
3
4
1
Yakni philein, artinya
mencintai dan sophia,
artinya kebijaksanaan.
Secara harfiah filsafat
diartikan dengan cinta
akan kebijaksanaan.
Beberapa filsuf Yunani
Herodotus
(484425 sM)
Herodotus
menggunakan kata
philosophein dalam
upaya untuk
menemukan
sesuatu
Pythagoras (560-
480 sM)
Adalah
Pengetahuan hasil
komplementasi
Plato (427-347 sM)
Menunjukkan
hakikat filsafat
sebagai hasil
komplementasi
dalam lima karakter
M
T
W
T
F
Hasil 5 karakter menurut plato :
Berusaha mencapai realitas yang terdalam
Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
Menggunakan metode dialektis
Dapat bertahan terhadap diskusi kritis
M
T
W
T
F
Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
Definisi filsafat
2
3
4
1
Apabila terdapat sejumlah aktivitas
dan pemikiran rasional yang
mempertanyakan makna
hidup,menguji kebenaran nilai dan
secara kritis merefleksikan keyakinan-
keyakinan yang diajarkan dalam
masyarakat,maka pastilah termasuk
dalam kegiatan berfilsafat.
Filsafat Manusia dan
metodenya
M
T
W
T
F
Filsafat manusia dan ilmu-ilmu lain
Filsafat manusia adalah bagian dari sistem
filsafat yang menyoroti hakikat manusia.
Dimana ilmu-ilmu sosial,mengarahkan diri pada
sebuah penjelasan terhadap realitas hidup
manusia yang dikumpulkan kemudian dirangkai
menjadi satu kesatuan.
M
T
W
T
F
Metode filsafat manusia
Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek
mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas
tentang manusia. Bagaimana manusia bisa
melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang
bersifat meta empiris itu? Yaitu dengan melalui
refleksi suatu kegiatan filsafat menangkap nomena.
Karena itu dalam filsafat “mempertanyakan”
bukanlah hal yang tabu,tetapi menjadi sebuah
keharusan.
M
T
W
T
F
Relevansi Filsafat manusia
Sebagai konsekuensi lebih lanjut
dari butir kedua,filsafat manusia
mengantar kita untuk semakin
mampu bertanggung jawab
terhadpa diri kita dan sesama
Dengan mendalami manusia,kita
mengenal manusia dengan lebih
baik
Dengan bertanya kita
mewujudkan hakikat manusia
M
T
W
T
F
Batasan dalam buku 1
2
3
4
Manusia adalah makhluk multidimensioanal.
Mengingat hal tersebut penulis membatasi diri pada
topik-topik tertentu yang berkaitan dengan
eksestensi manusia. Dengan demikian pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan tematis.
Manusia
SEBAGAI PERSONA
Start!
Pengantar
Persona atau pribadi merupakan salah
satu dimensi mendasar manusia. Sebagai
pribadi manusia mempunyai kemampuan
untuk menentukan dirinya sendiri.
M
T
W
T
F
Pengertian individu
M
T
W
T
F
Makhluk Infrahuman
Kata individu bagi makhluk infrahuman hanya
terkait dengan perbedaan fisik antara satu jenis
dengan jenis lain,serta urut-urutan menurut ruang
dan waktu tertentu.
M
T
W
T
F
Manusia
M
T
W
T
F
Pengertian individu,bukan hanya bersifat seragam dan
numerik. Namun , manusia terkait atas kualitas. Dimana dia
menghendaki demi dirinya sendiri.
Bagi manusia diri merupakan sumber kegiatan dan
tindakan. Yang berarti bahwa individualitas manusia ada
pada derajat dan martabatnya.
Persona
M
T
W
T
F
Arti persona
Persona dan individualitas
mengandung makna yang
sama, yakni keutuhan.
Dalam hal tersebut manusia
bersifat dinamis. Dimana
manusia akan terus
berkembang.
M
T
W
T
F
Tiga pandangan
Pandangan
Ontologis
Tekanan manusia
sebagai pribadi
diletakkan pada
rasionalitas dan
individualitas.
Pandangan
Psikologis
Meletakkan inti
pribadi manusia
pada esensi dan
eksistensi
Pandangan
Dialogis
Mengaitkan
pribadi manusia
dengan hubungan
antara satu
dengan yang lain
(makhluk
relasional)
M
T
W
T
F
nilai - nilai absolut pribadi
M
T
W
T
F
Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut empat hal
mendasar yakni kesadaran akan diri, bersifat otonom dan
transendental, serta komunikatif. Dengan adanya hal
tersebut manusia dapat mempertimbangkan kualitas
tindakannya.
Elemen persona
KARAKTER AKAL BUDI KEBEBASAN
NAMA SUARA HATI PERASAAN
M
T
W
T
F
Dapat disimpulkan bahwa selain
makhluk bertanya,manusia juga
adalah pribadi yang unik. Jiwa
membuat manusia serba baru. Dari
keenam elemen yang telah
disebutkan,bersifat personal. Oleh
karena itu, menghargai elemen
tersebut,berarti menghargai nilai-
nilai kepersonalan manusia
2
3
4
1
Kesimpulan
Pengetahuan
dan
Ilmu Pengetahuan
KELOMPOK 6
NAMA KELOMPOK
1. Heri Swandana 1212100277
2. Iga Rani
1212100288
3. Fauzia Indahn
1212100253
DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan
bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang
benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan itu
adalah semua milik atau isi pikiran.Dengan demikian
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia
untuk tahu.
Pada umumnya, adalah tepat kalau mengatakan
pengetahuan hanya merupakan pengalaman "sadar".
Karena sangat sulit melihat bagaimana persisnya suatu
pribadi dapat sadar akan suatu eksisten tanpa kehadiran
eksisten itu di dalam dirinya.
JENIS PENGETAHUAN
Pengetahuan Biasa
Pengetahuan dengan istilah
common sense atau good
sense
Pengetahuan Ilmu
Pengetahuan yang
menunjukkan sifat kuantitatif
dan objektif
Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan yang bersifat
kontemplatif dan
spekulatif
Pengetahuan Agama
Pengetahuan yang hanya
diperoleh lewat Tuhan dan
Utusan-Nya
01
03
02
04
Burhanuddin
Salam,
mengemuka
kan bahwa
pengetahuan
yang dimiliki
manusia ada
4, yaitu :
HAKIKAT
DAN
SUMBER
PENGETAHUAN
Pengetahuan ini mampu
dikembangkan manusia yang
disebabkan dua hal utama,
yakni pertama manusia
mempunyai bahasa yang
mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi
tersebut. Kedua, yang
menyebabkan manusia mampu
mengembangkan
pengetahuannya dengan cepat
dan mantap adalah kemampuan
berpikir menurut suatu alur
kerangka berpikir tertentu
HAKIKAT PENGETAHUAN
Realisme adalah gambaran
yang sebenarnya ada dalam
alam nyata (dari fakta atau
hakikat). Ajaran realisme
percaya bahwa dengan sesuatu
atau lain cara, ada hal-hal yang
hanya terdapat di dalam dan
tentang dirinya sendiri, serta
yang hakikatnya tidak
terpengaruh oleh seseorang.
Idealisme adalah proses-proses
mental atau proses psikologis yang
bersifat subjektif. Oleh karena itu,
pengetahuan bagi seorang idealis
hanya merupakan gambaran
subjektif dan bukan gambaran
objektif tentang realitas. Yang
diberikan pengetahuan hanyalah
gambaran menurut pendapat atau
penglihatan orang yang
mengetahui (subjek).
SUMBER PENGETAHUAN
EMPERISME RASIONALISME
INSTUISI WAHYU
EMPIRIS
Menurut aliran ini manusia
memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya. Bila dikembalikan
kepada kata Yunaninya,
pengalaman yang dimaksud ialah
pengalaman inderawi.
Pengetahuan inderawi bersifat
parsial disebabkan oleh adanya
perbedaan antara indera yang
satu dengan yang lainnya,
berhubungan dengan sifat khas
fisiologis indera dan dengan objek
yang dapat ditangkap sesuai
dengannya.
KELEMAHAN ALIRAN EMPIRIS
1) Indera terbatas, benda yang jauh kelihatan kecil
2) Indera menipu, pada orang yang sakit malaria gula
rasanya pahit, udara akan terasa dingin.
3) Objek yang menipu, contohnya fatamorgana dan ilusi.
4) Berasal dari indra dan objek sekaligus. Dalam hal ini, indera
(mata) tidak mampu melihat seekor kerbau secara
keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat memperlihatkan
badannya secara keseluruhan.
RASIONALISME
Aliran ini menyatakan bahwa akal
adalah dasar kepastian
pengetahuan. Rasionalisme tidak
mengingkari kegunaan indera
dalam memperoleh pengetahuan.
Pengalaman indera diperlukan
untuk merangsang akal dan
memberikan bahan-bahan yang
menyebabkan akal dapat bekerja,
tetapi sampainya manusia kepada
kebenaran adalah semata-mata
akal. Dalam penyusunan ini akal
menggunakan konsep-konsep
rasional atau ide-ide universal.
Menurut Henry Bergson intuisi adalah
hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. Ia juga mengatakan bahwa
intuisi adalah suatu pengetahuan yang
langsung, yang mutlak dan bukan
pengetahuan yang nisbi. Intuisi
bersifat personal dan tidak bisa
diramalkan. Sebagai dasar untuk
menyusun pengetahuan secara
teratur, intuisi tidak dapat diandalkan.
INSTUISI
WAHYU
Adalah pengetahuan yang disampaikan oleh
Allah kepada manusia lewat perantaraan
para nabi. Para nabi memperoleh
pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa
bersusah payah, tanpa memerlukan waktu
untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka
terjadi atas kehendak Tuhan semesta. Tuhan
mensucikan jiwa mereka dan diterangkan-
Nya Pula jiwa mereka untuk memperoleh
kebenaran dengan jalan wahyu.
PERBEDAAN PENGETAHUAN
DENGAN ILMU
Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan
cara memperolehnya. Perbedaan tersebut
menyangkut pengetahuan pra ilmiah atau
pengetahuan biasa, sedangkan pengetahuan
ilmiah dengan ilmu tidak mempunyai perbedaan
yang berarti. Hal ini dapat dilihat dari pendapat-
pendapat berikut: "Kata ilmu berasal dari bahasa
Arab `alima (ia telah mengetahui). Kata jadian
ilmu berarti pengetahuan. Dan memang dalam
bahasa Indonesia sehari hari ilmu diidentikkan
dengan pengetahuan"." Dengan demikian dapat
kita tarik kesimpulan bahwa dalam bahasa,
pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti,
sedangkan dalam arti material, keduanya
mempunyai perbedaan.
DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang
diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut
adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai.
Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari
usaha manusia untuk tahu. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa
pengetahuan dalam arti luas berarti semua kehadiran
internasional objek dalam subjek. Namun dalam arti sempit dan
berbeda dengan imajinasi atau pemikiran belaka, pengetahuan
hanya berarti putusan yang benar dan pasti (kebenaran,
kepastian).
HAKIKAT
DAN SUMBER
PENGETAHUAN
HAKIKAT PENGETAHUAN
Realisme
Teori ini mempunyai pandangan
realistic terhadap alam.
Idealisme
Ajaran idealisme menegaskan
bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar-benar
sesuai dengan kenyataan adalah
mustahil.
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state).
Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek,
dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.
DASAR
DAN
JENIS ILMU
PENGETAHUAN
Dasar ilmu pengetahuan secara
substansial yaitu bertolak dari
ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Manusia harus dapat
membedakan antara hal-hal
yang dapat dilihat, diraba, dan
dirasa, demikian juga harus
dapat membedakan hal-hal
yang bersifat kejasmanian dan
kejiwaan. Berikut dikemukakan
dasar ilmu pengetahuan yang
meliputi ontologi, epistemologi,
dan aksiologi.
OBJEK DAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
1)
Objek ilmu
pengetahuan
ilmiah
2)
Konsep ilmu
4)
Konsep ilmu
pengetahuan
5)
Tujuan ilmu
pengetahuan
3)
Konsep
pengetahuan
6)
ciri-ciri ilmu
pengetahuan
JENIS ILMU PENGETAHUAN
Dilihat dari sudut jenisnya, ilmu pengetahuan menurut Fuad Ikhsan (2010)
mengungkapkan ada empat macam:
-Pertama, pengetahuan wahyu (revaled knowledge). Manusia mem¬peroleh
pengetahuan dan kebenaran atas dasar wahyu yang diberikan oleh Tuhan
kepada manusia.
-Kedua, pengetahuan intuitif (intuitive knowledge). Pengetahuan intui¬tif
diperoleh manusia dari dalam dirinya sendiri, pada saat is menghayati sesuatu.
Ketiga, Kebenaran tersebut tidak akan dapat diuji dengan observasi,
perhitungan, atau eksperimen, karena intuitif tidak hipotesis.
-Keempat, pengetahuan rasional (rational knowledge). Pengetahuan rasional
merupakan pengetahuan yang diperoleh dari latihan rasio/akal semata, tidak
disertai dengan observasi terhadap peristiwa-peristiwa faktual.
—Penjelasan ilmu
Batas penjelasan ilmu yaitu ketika manusia berhenti
berpikir untuk mencari pengetahuan, ilmu didapatkan
dari penjelasan pengalaman manusia, sehingga jika
manusia memulai penjelasannya pada pengalaman
manusia dan berhenti di batas peng¬alaman manusia.
Ilmu membatasi lingkup penjelasannya pada batas
pengalaman manusia juga disebabkan metode yang
digunakan dalam menyusun yang telah teruji secara
empiris
IKHTISAR SEJARAH
PEMIKIRAN FILSAFAT
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Fauzia Indahningsih
1212100253
Heri Swandana
1212100277
Iga Rani
1212100288
Kelompok 6
Zaman Modern (1500 - 1800)
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa
pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau
ajaran agama, tidak juga dari para penguasa,
tetapi dari diri manusia sendiri. Lalu muncul
aliran kritisisme, yang mencoba memadukan
kedua pendapat berbeda itu.
Mengapa kebenaran itu
pasti?
Sebab aku mengerti itu dengan "jelas, dan
terpilah-pilah" -- "clearly and distinctly", "clara et
distincta". Artinya, yang jelas dan terpilah-pilah
itulah yang harus diterima sebagai benar. Dan
itu menjadi norma Descartes dalam menentukan
kebenaran
Realitas pikiran
(res cogitan)
02
Realitas perluasan (res
extensa, "extension")
atau materi
03
Tuhan (sebagai Wujud yang
seluruhnya sempurna, penyebab
sempurna dari kedua realitas
itu).
Descartes menerima 3 realitas atau substansi bawaan
01
Aliran empirisme
nyata dalam pemikiran David Hume (1711-1776), yang
memilih pengalaman sebagai sumber utama
pengetahuan.
Dua hal dicermati oleh Hume, yaitu substansi dan
kausalitas. Hume tidak menerima substansi, sebab yang
dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri
yang selalu ada bersama-sama. Atas dasar pengalaman
itu tidak dapat disimpulkan, bahwa ada substansi tetap
yang misalnya disebut kertas, yang memiliki ciri-ciri tadi.
Bahwa di dunia ada realitas kertas, diterima oleh Hume.
Kausalitas
Jika gejala tertentu diikuti oleh gejala
lainnya, misal batu yang disinari matahari
menjadi panas, kesimpulan itu tidak
berdasarkan pengalaman
Dengan kritisisme
Immanuel Kant (1724-1804) mencoba
mengembangkan suatu sintesis atas dua
pendekatan yang bertentangan ini. Kant
berpendapat bahwa masing-masing pendekatan
benar separuh, dan salah separuh. Kant setuju
dengan Hume bahwa kita tidak mengetahui
secara pasti seperti apa dunia "itu sendiri" ("das
Ding an sich"), namun hanya dunia itu seperti
tampak "bagiku", atau "bagi semua orang".
Masa kini (1800-sekarang).
Filsafat masa kini merupakan aneka bentuk reaksi
langsung atau tak langsung atas pemikiran Georg
Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831). Menurut
Hegel semua yang ada dan semua kejadian
merupakan pelaksanaan-yang-sedang-berjalan
dari Yang Mutlak dan bersifat rohani. Kesalahan
Hegel adalah tidak menerima bahwa Yang Mutlak
itu berdiri sendiri dan ada-diatas-segalanya,
dalam arti tidak dalam satu realitas dengan segala
yang sedang-menjadi tersebut.
Filsafat dimulai oleh
Thales, sebagai seorang
filsafat jagat raya.
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
THALES (624-546 sm) ANAXIMANDER (610-546 sm)
Ia menjelaskan bahwa
substansi pertama itu
bersifat kekal dan ada
dengan sendirinya.
PYTHAGORAS (572-497 sm)
Ia seorang ahli matematika
dan ia mengajarkan bahwa
bilangan merupakan
substansi dari semua
benda.
Ia mengatakan bahwa
alam semesta itu selalu
dalam keadaan berubah
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
HERACLITUS (544-484 sm) PARMANIDES (450 sm)
Ia tokoh relativisme (suatu
pandangan bahwa
pengetahuan itu dibatasi,
baik oleh akal budi yang
serba terbatas maupun oleh
cara mengetahui yang serba
terbatas) dan sebagai
logikawan pertama.
ZENO (490 sm)
Ia merupakan tokoh yang
merelatifkan kebenaran.
Baginya tidak ada
kebenaran mutlak dan
tidak ada generalisasi.
Ia menyatakan bahwa
“manusia adalah ukuran
kebenaran”. Pernyataan
itu merupakan tulang
punggung humanisme.
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
PROTAGORAS (480-411 sm) GORGIAS (485-380 sm)
Ia membangkitkan
semangat berfilsafat. Ia
mengingatkan bahwa
persoalan pokok dalam
filsafat bukanlah alam,
melainkan manusia.
SOCRATES (470-399 sm)
Ia tidak meninggalkan
tulisan. Doktrin bahwa
semua kebenaran itu relatif
telah mengguncangkan
sains telah mapan,
mengguncangkan
keyakinan agama
Ia murid dan sahabat
Socrates. Sebagai muridnya,
Plato menjelaskan bahwa
kebenaran umum itu
memang ada, bukan dibuat,
melainkan sudah ada di alam
idea.
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
PLATO (427-347 sm) ARISTOTELES (384-322 sm)
Ia dikenal sebagai Bapak
Logika. Logikanya disebut
logika tradisional (dalam
perkembangannya ada
logika modern).
Empat Daya Benak
Empat Arah Pemikiran
Manusia
Saya telah memanfaatkan
waktu untuk menunjukkan
pola-pola itu kepada anda
bukan hanya karena saya pikir
pola-pola tersebut secara
intrinsik menarik,
Pengetahuan
Keyakinan
Kebenaran Keidahan
Fiisafat Sebagai Dialog Rasional
Garis pembagi tebal dalam filsafat Yunani kuno--garis yang menempatkan
para filsuf yang memiliki pandangan yang terlihat jauh dan asing di satu
sisi dan para filsuf an mempunyai pandangan yang dengan jelas tampak
lebih relevan dengan permasalahan filosofis kontemporer di sisi lain—
terdapat dalam bentuk secrang filsuf saja yang, sepengetahuan kita, tidak
pernah menulis buku.
Sebagaimana terlukis dalam Gambar 11.6, dialog itu dilaksanakan dengan
asumsi bahwa wewenang yang lebih tinggi ini, yang sama sama dimiliki
oleh semua orang, mampu menanamkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang realitas terdalam, atau kebenaran.
FILSAFAT
KEBENARAN
KELOMPOK 6 :
1. Fauzia Indah_1212100253
2. Heri Swandana_1212100277
3. Iga Rani_1212100288
PENGANTAR FILSAFAT ILMU
Apakah Kebenaran itu sebenarnya?
Dalam waktu belakangan yang cukup lama
Bradley seakan menjawab bahwa
kebenaran itu adalah kenyataan.
yang terjadi sekarang ini tidak
seluruhnya berupa kebenaran,bahkan
yang seharusnya tidak terjadi
akhirnya terjadi juga, karena das solen
tidak sama dengan das sein.
Murid plato bernama Aristoteles
Menjawab pertanyaan ini dengan pendapat bahwa
kebenaran itu sifatnya subjektif. sehingga kemudian
lahirlah kebenaran relatif dan kebenaran mutlak.
seorang seneliti bertanya kepada seorang responden
lain yang yang memenuhi syarat agar valid dan
dapat diuji kebenarannya.
Pakar ilmu filsafat yang menggangap
benar bahwa pengetahuan terdiri atas;
1. Pengetahuan Akal
2. Pengetahuan Budi
3. Pengetahuan Indrawi
4. Pengetahuan kepercayaan
(otoritatif)
5. Pengetahuan Intuitif.
Jadi titik temu antara logika, etika,
dan estetika adalah islam.
KEBENARAN
RESPONDENSI
Adalah kebenaran yang
sesuai antara pernyataan
dengan fakta dilapangan.
KEBENARAN KOHERENSI
Adalah kebenaran atas
hubungan antara dua
pernyataan.
KEBENARAN PRAGMANTIS
adalah kebenaran hanya dalam satu
konsekuensi saja.
KEBENARAN SINTAKSIS
Adalah kebenaran yang berasal dari tata bahasa yang
melekat. Karena teori ini dipengaruhi oleh kejiwaan dan
ekspresi sehingga mereka yang menerimanya
mempunyai keterkaitan akan terpengaruh serta
susunan bahasa yang bernuansa rasa.
KEBENARAN LOGIKA YANG
BERLEBIHAN
Adalah kebenaran yang sebenarnya
berupa fakta yang dimana akan menjadi
pemborosan dalam bentuk
pembuktiannya.
Adalah kebenaran
yang berubah pada
berbagai ruang dan
waktu.
KEBENARAN PRADIGMATIK
YANG MAHA BENAR
Puncak kebenaran itu sendiri adalah Allah Yang Maha
benar (al-haq), itulah sebabnya para pendzikir senantiasa
mengucap Alhamdulillah” Segala Puji Bagi Allah) pada setiap
penyelesaian.
• Azaz kepastian hukum (dalam istilah belanda disebut
Rezhtzekerheid sedangkan dalam islam dikenal syariah
fiqih) dan didalam islam yang menjadi pegangan adalah
Al-Qur’an yang berbincang tentang seluruh kedisiplinan
dalam ilmu pengetahuan.
• Azaz kemurnian tujuan (dalam istilah belanda
disebut Zulverheid van Oogmerk,sedangkan
dalam istilah islam dikenal dengan niat.
• Azaz keseimbangan (dalam istilah belanda dikenal
dengan Evenwichtigheid, sedangkan dalam
istilah inggris dikenal dengan The Balancing Theories,
dan dalam islam dikenal dengan wasathan).
FILSAFAT
ILMU
KELOMPOK 6
NAMA KELOMPOK 6
1. FAUZIA INDAH 1212100253
2. IGA RANI 1212100288
3. HERI SWANDANA 1212100277
DILIHAT DARI SISI FILSAFAT
Keberadaan Manusia
MANUSIA
Dimana ia mempertanyakan dirinya,keberadaannya,dan
dunianya. Secara rasional anggapan-anggapan yang terkait
dengan pertanyaan,memeriksa dan mempertimbangkan
penyelesaian yang telah diajukan mengenai masalah,menarik
hipotesa,menguji konsekuensi dari hipotesa,dan akhirnya
menarik kesimpulan yang secara rasional dapat dipertanggung
jawabkan.
HANYA MANUSIA,MAKHLUK YANG MAMPU BERTANYA
MANUSIA SEBAGAI
SEBUAH PERSOALAN
Siapakah manusia itu ?
❏ Merupakan pertanyaan yang paling mendasar
dan paling utama dalam sejarah manusia.
❏ Sebelum Sokrates (469-399 sM) muncul di
Yunani pertanyaan tersebut sudah ada. Dalam
masa tersebut, para penulis Kristiani
menyatakan bahwa manusia berperilaku secara
benar dan mencapai pemenuhan diri hanya
jika dia hidup sesuai dengan aturan agama dan
menjadikan Allah sebagai model hidup satu-
satunya.
Bahwa manusia adalah makhluk
yang tertinggi
Menurut filsuf modern
Dimana manusia menjadikan dirinya
sendiri menjadi sebuah ukuran dalam
segala hal,karena itu tidak ada hal
yang lebih tinggi dan lebih luas dari
manusia itu sendiri.
Definisi filsafat
Apa itu filsafat ?
Apa itu filsafat ?
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani.
Secara harfiah filsafat
diartikan dengan cinta
akan kebijaksanaan.
Yakni philein, artinya mencintai dan
sophia, artinya kebijaksanaan..
Herodotus
(484425 sM)
Pythagoras
(560-480 sM)
Herodotus
menggunakan kata
philosophein dalam
upaya untuk
menemukan sesuatu
Adalah
Pengetahuan hasil
komplementasi
Beberapa filsuf Yunani
Plato (427-347 sM)
Menunjukkan hakikat
filsafat sebagai hasil
komplementasi dalam
lima karakter
Hasil 5 karakter menurut plato :
- Dapat bertahan terhadap diskusi kritis
- Menggunakan metode dialektis
- Berusaha mencapai realitas yang terdalam
- Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
- Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
Filsafat Manusia dan
metodenya
Filsafat manusia adalah bagian dari sistem
filsafat yang menyoroti hakikat manusia.
Dimana ilmu-ilmu sosial,mengarahkan diri
pada sebuah penjelasan terhadap realitas
hidup manusia yang dikumpulkan
kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan.
Filsafat manusia dan ilmu-ilmu lain
Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek
mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas
tentang manusia. Bagaimana manusia bisa
melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang
bersifat meta empiris itu? Yaitu dengan melalui
refleksi suatu kegiatan filsafat menangkap
nomena.
Karena itu dalam filsafat “mempertanyakan”
bukanlah hal yang tabu,tetapi menjadi sebuah
keharusan.
Metode filsafat manusia
Relevansi Filsafat manusia
- Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat
manusia
- Dengan mendalami manusia,kita mengenal
manusia dengan lebih baik
- Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari butir
kedua,filsafat manusia mengantar kita untuk
semakin mampu bertanggung jawab terhadap diri
kita dan sesama
Manusia
SEBAGAI PERSONA
Pengantar
Persona atau pribadi merupakan salah
satu dimensi mendasar manusia. Sebagai
pribadi manusia mempunyai kemampuan
untuk menentukan dirinya sendiri.
Pengertian individu
Makhluk Infrahuman
Kata individu bagi makhluk infrahuman
hanya terkait dengan perbedaan fisik
antara satu jenis dengan jenis lain,serta
urut-urutan menurut ruang dan waktu
tertentu.
Manusia
Pengertian individu,bukan hanya
bersifat seragam dan numerik.
Namun , manusia terkait atas
kualitas. Dimana dia menghendaki
demi dirinya sendiri.
Bagi manusia diri merupakan
sumber kegiatan dan tindakan.
Yang berarti bahwa individualitas
manusia ada pada derajat dan
martabatnya.
Persona
Arti persona
Persona dan individualitas
mengandung makna yang
sama, yakni keutuhan.
Dalam hal tersebut manusia
bersifat dinamis. Dimana
manusia akan terus
berkembang
Pandangan
Ontologis
Pandangan
Psikologis
Tekanan manusia sebagai
pribadi diletakkan pada
rasionalitas dan
individualitas.
Meletakkan inti
pribadi manusia pada
esensi dan eksistensi
Tiga pandangan
Pandangan Dialogis
Mengaitkan pribadi
manusia dengan hubungan
antara satu dengan yang
lain (makhluk relasional)
nilai - nilai absolut pribadi
Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut
empat hal mendasar yakni kesadaran akan
diri, bersifat otonom dan transendental,
serta komunikatif. Dengan adanya hal
tersebut manusia dapat mempertimbangkan
kualitas tindakannya.
- AKAL BUDI
Elemen persona
- NAMA - SUARA HATI - PERASAAN
- KEBEBASAN
- KARAKTER
Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa selain makhluk
bertanya,manusia juga adalah pribadi yang
unik. Jiwa membuat manusia serba baru.
Dari keenam elemen yang telah
disebutkan,bersifat personal. Oleh karena
itu, menghargai elemen tersebut,berarti
menghargai nilai-nilai kepersonalan
manusia
FILSAFAT SEBAGAI
DASAR PENELITIAN
Filsafat ilmu dan penelitian
Fauzia Indahningsih
1212100253
Heri Swandana
1212100277
OUR TEAM
KELOMPOK 6
Iga Rani
1212100288
PENGETAHUAN
Bahwa manusia itu tahu sesuatu, tidak ada
yang menyangkal. Manusia tahu akan dunia
sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang-
orang lain.
ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan
mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, yang
diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang
(approach), metode (method), dan sistem tertentu.
Kesangsian akal budi ini lalu diikuti dengan pertanyaan
seperti, apakah sesuatu itu, mengapa sesuatu itu ada,
bagaimana keberadaannya dan apa tujuan
keberadaannya?
Ada 6 (enam) sistem yang lazim dikenal
dalam ilmu pengetahuan, yaitu:
Sistem tertutup Sistern alami
Sistem yang
berbentuk
lingkaran
Sistem terbuka
Sistem buatan Sistem yang
berbentuk garis
lurus
Teori Saling
Hubungan
(Coherence Theory)
Mercury is the closest
planet to the Sun
Teori Persesuaian
(Correspondence
Theory)
Despite being red,
Mars is actually a cold
place
Teori Kegunaan
(Pragmatic Theory).
Despite being red,
Mars
is a cold place
Ada 3 (tiga) teori pokok tentang
kebenaran keilmuan ini, yaitu:
FILSAFAT ILMU DAN PENELITIAN
FILSAFAT ILMU SEBAGAI DASAR
MELAKUKAN PENELITIAN
Ilmu Sebagai Pengetahuan
Untuk dapat menguasai pelaksanaan
penelitian, perlu diketahui tentang dasar-
dasar yang lebih mendasar, menyangkut
tinjauan secara filsafati dan metodologis.
Secara filsafati berkenaan dengan filsafat
ilmu, sedangkan secara metodologis
berkenaan dengan metode dan teknik
penelitian.
Fakta mempunyai peranan dalam pijakan, formulasi dan
penjelasan teori sebagai berikut:
1. Fakta memulai teori
2. Fakta menolak dan mereformasi teori yang telah ada
3. Fact redefine and clarify theory
Linkage proposisi ialah memerhatikan keeratan atau
ketegasan hubungan antara variabel yang tergolong
determinant dan result. Makin eksak (mendekati eksak)
suatu ilmu, makin erat atau tegas hubungannya. Oleh
karena itu, ada berbagai bentuk proposisi menurut
keeratan hubungan tersebut.
01
03
Reversible and Irreversible Proposition
02
04
Setidak-tidaknya ada 10 macam proposisi (lima
pasang) yang biasa dijumpai dalam berbagai
bidang ilmu antara lain:
05
Deterministic and Stochastic Proposition
Deterministic and Stochastic Proposition
Contingency and Sufficient Proposition
Necessary and Substitutable Proposition
Tingkat Kemantapan Teori
01
Teori akan menjelaskan
(meramalkan) fenomena. Dengan
penjelasan itu orang menjadi
mengerti. Penjelasan ini berkisar
pada hubungan-hubungan
(relationship).
Penelitian yang dilakukan dalam pekerjaan taksonomikal
adalah studi deskriptif. Secara ringkas pekerjaan
taksonomikal ini digambarkan sebagai berikut:
04
Bentuk atau
jiwa dari
penelitian
01
Unit dari
fenomena 02
Hubungan
antara unit-
unit
03
Aplikasi unit
pada
subject
matter baru
Secara ringkas pekerjaan teoretikal itu
sebagai berikut:
Aplikasi unit
kepada
subject
matter
baru:
eksplanasi
Unit dari
fenomena:
proposisi
Hubungan
antara unit-
unit:
klasifikasi
Bentuk atau
jiwa dari
penelitian:
studi
verifikasi
Berpikir Induktif dan
Deduktif
02
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan
yang tersusun secara sistematis.
Pengetahuan yang dimaksud adalah
suatu fenomena yang ditangkap oleh
indra manusia.
Metode Ilmiah
03
Kedudukan metode penelitian dalam metode
ilmiah dapat dikatakan hanya sebagian dari
langkah-langkah sistematis dalam memperoleh
ilmu, sebab metode penelitian baru merupakan
prosedur sistematis dari bekerjanya pikiran
aiau logic yang hanya menghasilkan kesimpulan
atau ketetapan rasional saja.
FILSAFAT
PANCASILA
Pengantar Filsafat Ilmu
4th Grade
Kelas S
Kelompok 6
1212100253
Fauzia Indahningsih
1 2 3
1212100288
Iga Rani
1212100277
Heri Swandana
https://slidesgo.com/
Pengertian
Filsafat
Pancasila
01
https://slidesgo.com/
Pengertian Filsafat Pancasila
Pengertian filsafat pancasila adalah pembahasan
pancasila sampai hakikatnya yang terdalam
(sampai intinya yang terdalam).
Dari objek materinya maka pengertian filsafat
yaitu;suatu sistern pemikiran yang
rasional, sistematis, terdalam dan menyeluruh
tentang hakekat bangsa, negara dan masyarakat
Indonesia yang nilai-nilainya telah ada dan
digali dari bangsa Indonesia sendiri.
https://slidesgo.com/
Tingkat-tingkat
pengetahuan
pancasila
03
Pengetahuan pancasilayang
mengungkapkan asal mula dan sebab
akibat terjadinya pancasila.
Tingkat-tingkat pengetahuan pancasila
Bagaimana
Pengetahuan yang akan didapatkan
yaitu bisa
memberikan penjelasan Pancasila
secara obyektif.
01
Mengapa Apa
Pengetahuan yang diperoleh
mengenai hakikat dari
sesuatu yang dinyatakan.
Kemana
Pengetahuan yang didapat
adalah pengetahuan yang
bersifat normatif.
03
https://slidesgo.com/
Manfaat
Filsafat
Pancasila
03
Telah dipahami bahwa filsafat suatu pengetahuan
terdalam bagi,hakiki,rasional,menyeluruh,maka
filsafat sangat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan yang objek materi dan formalnya
dari sudut pandang tertentu serta bersifat
universal.
1. Menghidupkan kecerdasan berfikir secara rasional dan
teratur.
2. Berfungsi menggugah pengertian dan kesadaran manusia akan
kedudukannya dalam hubungannya.
3. Menggugah kesadaran serta pengertian akan pemikiran
kemanusian dan masalah kemanusiaan sepanjang masa.
4. Membentuk para sarjana menjadi ilmuan yang bijaksana dan
mengamalkan filsafat pandangan hidup.
https://slidesgo.com/
Hubungan
antara
Filsafat dan
Ideologi
04
Hubungan antara Filsafat dan Ideologi
https://slidesgo.com/
Pancasila
Sebagai
Ideologi
Terbuka
05
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasila memiliki 3 dimensi
suatu ideologi harus
mampu mencerminkan
ralitas yang hidup
clan berkembang
dalam masyarakat.
nilai-nilai dasar yang
terkandung da¬lam
Pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional
yaitu hakikat nilai-nilai
yang terkandung dalam
lima sila Pancasila:
ketuha¬nan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan
keadilan
nilai-nilai yang
terkandung dalam
Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu
sistem norms, sebagaimana
ter¬kandung dalam
Pembukaan UUD 1945 yang
memiliki keduduk¬an
tertinggi dalam tertib
hukum Indonesia
Dimensi
realistis
Dimensi
idealistis
Dimensi
normatif
https://slidesgo.com/
Pancasila
sebagai Dasar
Filsafat
Negara
06
https://slidesgo.com/
Pancasila sebagai
Asas Persatuan
dan Kesatuan
Bangsa Indonesia
07
Menurut Renan bangsa adalah
A B C D
Suatu jiwa,
suatu asas
kerokhanian.
Suatu
solidaritas
yang besar.
Suatu hasil
sejarah, karena
sejarah itu
berjalan terus.
Sejarah tidak
abadi, bergerak
secara dinamis dan
berubah-ubah untuk
maju
Bangsa bukanlah
coal abadi.
https://slidesgo.com/
Pengertian
Pancasila Sebagai
Suatu Sistem
01
PANCASILA SEBAGAI SUATU
SISTEM FILASAFAT
Pengertian Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupa¬kan
sistem filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu
ke¬satuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh sistem lazinmya memiliki ciri-
ciri sebagai beri¬kut :
(1) Suatu kesatuan bagian-bagian
(2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri¬sendiri
(3) Saling berhubungan, saling ketergantungan
(4) Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tu¬juan
bersama (tujuan sistem)
(5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan
Votch, 1974:22).
https://slidesgo.com/
Kesatuan Sila-
Sila Pancasila
02
Kesatuan Sila-Sila Pancasila
Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis
dan Berbentuk Piramidal
Susunan Pancasila adalah hierarkhis dan
mempunyai bentuk piramidal. Pengertian
matematika piramidal digunakan untuk
meng¬gabarkan hubungan hierarkhi sila-sila
dari Pancasila dalam unit-urutan luas
(kwantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya
(kwalitas).
Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila-sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai
sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah menjiwai sila-sila
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dimpin oleh hik¬mat
kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial
bagi seluruh raat Indonesia.
Persatuan Indonesia adalah diliputi Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah meliputi dan menjiwai sila-sila kerakyatan yang dimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dan per-musyawaratan/perwakilan,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijak¬sanaan dan
permusyawaratan/perwakilan, adalah diliputi dan dijiwai oleh
sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, meliputi dan men¬jiwai sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah diliputi
dan dijiawi oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
per¬musyawaratan/ perwakilan.
Rumusan Hubungan Sila-sila Pancasila
yang saling Mengisi dan Saling
mengkualifikasi
Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat
dirumuskan pula dalam hubungannya saling
mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka
hubungan hierarkhis piramidal tadi.
kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai
Suatu Sistem Filsafat
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya
bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat
formal logis saja namun juga meliputi kesatuan
dasar ontologis, dasar epistemologis serta dasar
biologis dari sila Pancasila.
https://slidesgo.com/
Dasar Ontologis
Sila-sila
Pancasila
03
Tuhan (ke-/-an) Ketuhanan
Manusia (ke-/-an)Kemanusiaan
Satu (per-/-an)
Persatuanan
Rakyat (ke-/-an) Kerakyatanan
Adil (ke-/-an) Keadilan
Hakikat Sila-sila Pancasila
Sebagaimana dijelaskann di muka
sila-sila Pancasila terdiri atas
angkaian kata-kata, dan setiap
sila terdapat kata yang
merupakan ilbjek yang secara
berturut-turut adalah sebagai
berikut : Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. tap
kata tersebut merupakan suatu
kata polimorfemik (yaitu Kata
dasar + afiks ke-/-an dan per-/-
an).
maka arti inti setiap sila dari Pancasila adalah
sebagai berikut :
Ketuhanan
sifat-sifat keadaan negara yang sesuai
dengan hakikat Tuhan (yaitu kesesuaian
dalam arti sesuai dengan akibat)
merupakan suatu nilai-nilai agama).
Kemanusiaan
ialah sifat-sifat keadaan
negara yang sesuai dengan
hakikat manusia.
Persatuan
sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai
dengan hakikat satu, yang berarti membuat
menjadi satu rakyat, daerah, dan keadaan negara
Indonesia sehingga terwujud suatu kesatuan.
maka arti inti setiap sila dari Pancasila adalah
sebagai berikut :
Kerakyatan
sifat-sifat dan keadan negara
yang sesuai dengan hakikat
rakyat.
keadilan
sifat-sifat dan keadaan
negara yang sesuai dengan
hakikat adil.
Pengertian Kesesuaian Sifat-sifat dan Keadaan
Negara dengan landasan Sila-sila Pancasila.
Pengertian sifat-sifat dan keadaan negara
Telah dijelaskan di muka bahwa inti landasan sila-
sila. Pancasila Tuhan, manusia, satu, rakyat dan
adil. Konsekuensinya segala sifat-sifat dan keadaan
negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan, manusia,
satu, rakyat, dan adil.
CREDITS: This presentation
template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Terima Kasih!
Apakah ada yang punya pertanyaan?

More Related Content

Similar to Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx

Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.pptPengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
hidayatihelmi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
Pahlepy2013
 

Similar to Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx (20)

Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelompok 2
 
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdfPENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
PENGANTAR FILSAFAT ILMU_KELOMPOK 12.pdf
 
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptxKUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
KUMPULAN PPT FILSAFAT ILMU KEL 9.pptx
 
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdfTUGAS AKHIR KEL 13.pdf
TUGAS AKHIR KEL 13.pdf
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 10.pptx
 
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptxTugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
Tugas Akhir Kelompok 5 PPT Pengantar Filsafat Ilmu.pptx
 
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptxTUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptx
TUGAS AKHIR PENGANTAR FILSAFAT ILMU KEL 6.pptx
 
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, MsKumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
Kumpulan tugas filsafat ilmu dosen pembimbing Dr. Sigit Sardjono, Ms
 
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya)  Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya)  Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
Kelompok 11 filsafat Ilmu A (Untag Surabaya) Dosen Pengampu : DR. Sigit Sard...
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.pptPengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
Pengantar Filsuf - pertemuan pertama.ppt
 
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptxTUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
TUGAS AKHIR FILSAFAT KELOMPOK 14.pptx
 
TUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMUTUGAS FILSAFAT ILMU
TUGAS FILSAFAT ILMU
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
Aliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme reviAliran rasionalisme revi
Aliran rasionalisme revi
 
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.Stugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
tugas filsafat ilmu Dr. Sigit Sardjono, M.S
 
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptxTugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6 Kelas S.pptx
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 

Tugas Akhir Filsafat Kelompok 6.pptx

  • 1. Filsafat Ilmu I (Awal) Oleh Prof. Bambang Sugiharto disusun oleh : 1. Heri Swadana 1212100277 2. Iga Rani 1212100288 3. Fauzia Indahningsih 1212100253
  • 2. Filsafat Ilmu ❏ Filsafat memiliki perbedaan dengan "falsafah" yang berarti ideology atau sistem gagasan dasar mengenal kehidupan yang dihayati sebagai pegangan. ❏ Filsafat ialah refleksi rasional,kritis dan radikal atas hal hal pokok dalam hidup
  • 3. ● Refleksi : perenunganatas hal-hal yang penting dan mendasar dalam hidup yang memiliki pemikiran bersifat bebas. ● Refleksi rasional : sebuah perenungan bebas (free-thinking) yang tidak berdasarkan wahyu,tradisi atau apapun,namun berdasarkan atas common sense atau berdasar pada nalar. ● Kritis : tak ada hal tabu untuk tidak di pertanyakan - yang dimana segala hal apapun dapat dipertanyakan di filsafat. Seperti ketuhanan atau hal-hal suci lainnya. ● Radikal berasal dari bahasa latin = ridix yang berarti akar, seperti memperdalam semua pertanyaan-pertanyaan kritis sampai ke akarnya. Objek nya bersifat umum.
  • 4. Manfaat mempelajari Filsafat 1. Memupuk kemandirian 2. Mengasah ketajaman untuk mampu memilah mana hal inti dan bukan inti 3. Membuka kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru ( intellectual game )
  • 5. Keunikan Mempelajari Filsafat 1. Kekhasan filsafat ilmu sendiri akan muncul jika membahas sesuatu yang berhubungan dengan keagamaan. Yang mana akan terlihat berbeda dengan cara berfikir ilmiah dengan kerangka prefektif religius. 2. Mempelajari Ilmu filsafat dapat dilihat semata-mata sebagai permainan intelektual. Yang berarti bahwa jika ada 1000 filsafat maka adapun 1000 pendapat yang terkemukakan yang bisa saja sangat membingungkan bagi para orang.
  • 6. PENGANTAR FISAFAT ILMU KELOMPOK 6: 1. 1212100277_HERI SWANDANA 2. 1212100288_IGA RANI 3. 1212100253_FAUZIA INDAHNINGSIH
  • 7. ILMU, FILSAFAT, DAN TEOLOGI “AKU DATANG- ENTAH DARI MANA, AKU INI ENTAH - SIAPA, AKU PERGI ENTAH - KEMANA, AKU AKAN MATI - ENTAH KAPAN, AKU HERAN BAHWA AKU GEMBIRA”. (MARTINUS DARI BIBERACH, tokoh abad pertengahan). BAB 1
  • 8. 1. MANUSIA BERTANYA ? Alasan manusia bertanya... Bertanya merupakan hal yang paling simpel untuk belajar. 1. Dengan bertanya suatu hal yang kita tidak tahu menjadi tahu, 2. Yang semula ragu dengan pertanyaan itu menjadi paham karena dapat jawabanya, 3. Dengan bertanya dapat menguji ketepatan dari pertanyaan itu.
  • 9. 2. MANUSIA BERFILSAFAT Semua manusia itu berfilsafat. semua bentuk kehidupan dan pemikiran manusia tidak jauh dari filsafat.
  • 10. contoh kehidupan filsafat: Dalam kehidupan sehari-hari yaitu memperlakukan orang lain sebagaimana dirimu ingin diperlakukan.
  • 11. PENGERTIAN FILSAFAT Adalah pengetahuan metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan (realitas). Filsafat merupakan refleksi rasional (fikir) atas keseluruhan untuk mencapai hakikat (kebenaran) dan memperoleh hikmat (kebijaksanaan).
  • 12. Unsur Rasional (Penggunaan akal budi) dalam kegiatan ini merupakan syarat mutlak, dalam upaya untuk mempelajari dan mengungkapkan “secara mendasar” pengembaraan manusia di dunia menuju akhirat.
  • 13. Pemikiran kita melewati 3 jenis abstraksi (abstrahere = menjauhkan diri dari,mengambil dari). Tiap jenis abstraksi melahirkan satu jenis ilmu pengetahuan dalam bangunan pengetahuan yang pada waktu itu disebut filsafat. MENURUT ARISTOTELES (384-322 SM)
  • 14. Diantaranya: ● Aras abstraksi pertama - fisika ● Aras abstraksi kedua - matesis ● Aras abstraksi ketiga - teologi “filsafat pertama”
  • 15. 3. MANUSIA BERTEOLOGI Teologi adalah pengetahuan metodis, sistematis, dan koheren tentang seluruh kenyataan berdasarkan iman. Jika iman yang sama (apapun makna kata “sama” itu) ada pada dan dimiliki oleh sejumlah atau sekelompok orang, maka yang akan terjadi adalah proses pelembagaan.
  • 17. Obyek Material Adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan, yaitu gejala “manusia” di dunia yang mengembara menuju akhirat. Dalam gejala ini jelas ada 3 hal yang menionjol yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada filsafat tentang manusia (atropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat tentang akhirat (teologi - filsafat ketuhanan; kata “akhirat” dalam konteks hidup beriman dapat dengan mudah diganti dengan kata “Tuhan”.
  • 18. Obyek Formal Adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan yang bersangkutan.
  • 19. 5. CABANG-CABANG FILSAFAT 1. Filsafat tentang pengetahuan: obyek material: pengetahuan (“episteme”) dan kebenaran epistemologi 1. Filsafat tentang seluruh keseluruhan kenyataan; obyek material: eksistensi(keberadaan) dan esensi (hakekat) 1. Filsafat tentang nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah tindakan: obyek material: kebaikan dan keindahan 1. Sejarah filsafat.
  • 20. 6. REFLEKSI RASIONAL DAN REFLEKSI IMANI ● Refleksi rasional merupakanperenungan ilmiah yang tidak bertolak dari wahyu,tradisi apalagi mitos melainkan semata-mata bersandar pada rasio atau akal dan penalaran. ● Refleksi imani merupakan pernyataan universal pengakuan yang tulus dalam sejarah umat manusia,akan kemahakuasaan Allah dalam hidup dan sejarah manusia.
  • 22. Nama Kelompok : 1. Heri Swandana 1212100277 2. Iga Rani 1212100288 3. Fauzia Indahn 1212100253 22
  • 23. Material Summary ❏ Alasan perlunya belajar Filsafat ❏ Manfaat Filsafat untuk kehidupan Perlunya belajar filsafat Perenungan Tentang Filsafat 23 1 2 ❏ Perkembangan Ilmu Filsafat ❏ Hakikat tentang Filsafat
  • 25. Did you know? ❏ Mengapa kita harus mempelajari filsafat ilmu di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ? 25
  • 26. WHY? ❏ Agar dapat berfikir secara mendalam, luas, kritis dan radikal. ❏ Dapat memahami moral dan etika mengenai ilmu yang akan dipergunakan. 26 ❏ Mengembangkan toleransi terhadap perbedaan pandangan.
  • 27. Seorang filsuf adalah pemburu kebenaran tentang seluruh realitas dalam semua hal yang dipersoalkan. 27
  • 28. 3 hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat Kekaguman atau keheranan. Keraguan. Kesadaran atau keterbatasan. 28
  • 30. Mengartikan filsafat sebagai ilmu yang beminat mencapai kebenaran. Mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran. Mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang Tuhan, alam, dan manusia. Mengartikan filsafat sebagai pecinta kebijaksanaan. Mengartikan filsafat sebagaiilmu tentang pengetahuan alam wujud dan hakikat alam yang sebenarnya. Pengertian Filsafat menurut para pemikir menurut sejarah Pythagoras Plato Aristoteles Descartes Al- Farabi 30
  • 31. Hakikat Filsafat. Filsafat adalah usaha untuk memahani atau mengerti dunia dalam hal maknya dan nilai-nilainya. Dan bidang filsafat sendiri sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh yang dapat dijangkau oleh pikiran. 31
  • 32. Pendekatan yang digunakan filsafat Seni Ilmu Pengetahuan Agama 32
  • 33. Interesting fact. Filsafat lebih bersifat mendasar dari pada ilmu manapun. Tidak untuk merendahkan derajat ilmu lainnya. Namun, filsafat dipergunakan untuk menghubungkan ilmu dengan segi-segi lain yang berasal dari pengetahuan manusia. 33
  • 34. Filsafat mengkaji masalah : 1. Sistematik 2. Radikal 3. Universal 4. Berfilsafat atau mencari kebenaran 34
  • 37. NAMA KELOMPOK 6 : 1. HERI SWADANA 1212100277 2. IGA RANI 1212100288 3. FAUZIA INDAHN 1212100253 1 2 3 4
  • 38. Keberadaan Manusia DILIHAT DARI SISI FILSAFAT Start!
  • 39. MANUSIA Dimana ia mempertanyakan dirinya,keberadaannya,dan dunianya. Secara rasional anggapan-anggapan yang terkait dengan pertanyaan,memeriksa dan mempertimbangkan penyelesaian yang telah diajukan mengenai masalah,menarik hipotesa,menguji konsekuensi dari hipotesa,dan akhirnya menarik kesimpulan yang secara rasional dapat dipertanggung jawabkan. HANYA MANUSIA,MAKHLUK YANG MAMPU BERTANYA 2 3 4 1
  • 41. Siapakah manusia itu ? ❏ Merupakan pertanyaan yang paling mendasar dan paling utama dalam sejarah manusia. ❏ Sebelum Sokrates (469-399 sM) muncul di Yunani pertanyaan tersebut sudah ada. Dalam masa tersebut, para penulis Kristiani menyatakan bahwa manusia berperilaku secara benar dan mencapai pemenuhan diri hanya jika dia hidup sesuai dengan aturan agama dan menjadikan Allah sebagai model hidup satu-satunya.
  • 42. Menurut filsuf modern Dimana manusia menjadikan dirinya sendiri menjadi sebuah ukuran dalam segala hal,karena itu tidak ada hal yang lebih tinggi dan lebih luas dari manusia itu sendiri. Bahwa manusia adalah makhluk yang tertinggi 2 3 4 1
  • 43. Apa itu filsafat ? Definisi filsafat M T W T F
  • 44. Apa itu filsafat ? Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani. 2 3 4 1 Yakni philein, artinya mencintai dan sophia, artinya kebijaksanaan. Secara harfiah filsafat diartikan dengan cinta akan kebijaksanaan.
  • 45. Beberapa filsuf Yunani Herodotus (484425 sM) Herodotus menggunakan kata philosophein dalam upaya untuk menemukan sesuatu Pythagoras (560- 480 sM) Adalah Pengetahuan hasil komplementasi Plato (427-347 sM) Menunjukkan hakikat filsafat sebagai hasil komplementasi dalam lima karakter M T W T F
  • 46. Hasil 5 karakter menurut plato : Berusaha mencapai realitas yang terdalam Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas Menggunakan metode dialektis Dapat bertahan terhadap diskusi kritis M T W T F Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
  • 47. Definisi filsafat 2 3 4 1 Apabila terdapat sejumlah aktivitas dan pemikiran rasional yang mempertanyakan makna hidup,menguji kebenaran nilai dan secara kritis merefleksikan keyakinan- keyakinan yang diajarkan dalam masyarakat,maka pastilah termasuk dalam kegiatan berfilsafat.
  • 49. Filsafat manusia dan ilmu-ilmu lain Filsafat manusia adalah bagian dari sistem filsafat yang menyoroti hakikat manusia. Dimana ilmu-ilmu sosial,mengarahkan diri pada sebuah penjelasan terhadap realitas hidup manusia yang dikumpulkan kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan. M T W T F
  • 50. Metode filsafat manusia Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas tentang manusia. Bagaimana manusia bisa melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang bersifat meta empiris itu? Yaitu dengan melalui refleksi suatu kegiatan filsafat menangkap nomena. Karena itu dalam filsafat “mempertanyakan” bukanlah hal yang tabu,tetapi menjadi sebuah keharusan. M T W T F
  • 51. Relevansi Filsafat manusia Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari butir kedua,filsafat manusia mengantar kita untuk semakin mampu bertanggung jawab terhadpa diri kita dan sesama Dengan mendalami manusia,kita mengenal manusia dengan lebih baik Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat manusia M T W T F
  • 52. Batasan dalam buku 1 2 3 4 Manusia adalah makhluk multidimensioanal. Mengingat hal tersebut penulis membatasi diri pada topik-topik tertentu yang berkaitan dengan eksestensi manusia. Dengan demikian pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematis.
  • 54. Pengantar Persona atau pribadi merupakan salah satu dimensi mendasar manusia. Sebagai pribadi manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri. M T W T F
  • 56. Makhluk Infrahuman Kata individu bagi makhluk infrahuman hanya terkait dengan perbedaan fisik antara satu jenis dengan jenis lain,serta urut-urutan menurut ruang dan waktu tertentu. M T W T F
  • 57. Manusia M T W T F Pengertian individu,bukan hanya bersifat seragam dan numerik. Namun , manusia terkait atas kualitas. Dimana dia menghendaki demi dirinya sendiri. Bagi manusia diri merupakan sumber kegiatan dan tindakan. Yang berarti bahwa individualitas manusia ada pada derajat dan martabatnya.
  • 59. Arti persona Persona dan individualitas mengandung makna yang sama, yakni keutuhan. Dalam hal tersebut manusia bersifat dinamis. Dimana manusia akan terus berkembang. M T W T F
  • 60. Tiga pandangan Pandangan Ontologis Tekanan manusia sebagai pribadi diletakkan pada rasionalitas dan individualitas. Pandangan Psikologis Meletakkan inti pribadi manusia pada esensi dan eksistensi Pandangan Dialogis Mengaitkan pribadi manusia dengan hubungan antara satu dengan yang lain (makhluk relasional) M T W T F
  • 61. nilai - nilai absolut pribadi M T W T F Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut empat hal mendasar yakni kesadaran akan diri, bersifat otonom dan transendental, serta komunikatif. Dengan adanya hal tersebut manusia dapat mempertimbangkan kualitas tindakannya.
  • 62. Elemen persona KARAKTER AKAL BUDI KEBEBASAN NAMA SUARA HATI PERASAAN M T W T F
  • 63. Dapat disimpulkan bahwa selain makhluk bertanya,manusia juga adalah pribadi yang unik. Jiwa membuat manusia serba baru. Dari keenam elemen yang telah disebutkan,bersifat personal. Oleh karena itu, menghargai elemen tersebut,berarti menghargai nilai- nilai kepersonalan manusia 2 3 4 1 Kesimpulan
  • 65. NAMA KELOMPOK 1. Heri Swandana 1212100277 2. Iga Rani 1212100288 3. Fauzia Indahn 1212100253
  • 66. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan itu adalah semua milik atau isi pikiran.Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Pada umumnya, adalah tepat kalau mengatakan pengetahuan hanya merupakan pengalaman "sadar". Karena sangat sulit melihat bagaimana persisnya suatu pribadi dapat sadar akan suatu eksisten tanpa kehadiran eksisten itu di dalam dirinya.
  • 67. JENIS PENGETAHUAN Pengetahuan Biasa Pengetahuan dengan istilah common sense atau good sense Pengetahuan Ilmu Pengetahuan yang menunjukkan sifat kuantitatif dan objektif Pengetahuan Filsafat Pengetahuan yang bersifat kontemplatif dan spekulatif Pengetahuan Agama Pengetahuan yang hanya diperoleh lewat Tuhan dan Utusan-Nya 01 03 02 04 Burhanuddin Salam, mengemuka kan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia ada 4, yaitu :
  • 68. HAKIKAT DAN SUMBER PENGETAHUAN Pengetahuan ini mampu dikembangkan manusia yang disebabkan dua hal utama, yakni pertama manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut. Kedua, yang menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuannya dengan cepat dan mantap adalah kemampuan berpikir menurut suatu alur kerangka berpikir tertentu
  • 69. HAKIKAT PENGETAHUAN Realisme adalah gambaran yang sebenarnya ada dalam alam nyata (dari fakta atau hakikat). Ajaran realisme percaya bahwa dengan sesuatu atau lain cara, ada hal-hal yang hanya terdapat di dalam dan tentang dirinya sendiri, serta yang hakikatnya tidak terpengaruh oleh seseorang. Idealisme adalah proses-proses mental atau proses psikologis yang bersifat subjektif. Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang idealis hanya merupakan gambaran subjektif dan bukan gambaran objektif tentang realitas. Yang diberikan pengetahuan hanyalah gambaran menurut pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui (subjek).
  • 71. EMPIRIS Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalamannya. Bila dikembalikan kepada kata Yunaninya, pengalaman yang dimaksud ialah pengalaman inderawi. Pengetahuan inderawi bersifat parsial disebabkan oleh adanya perbedaan antara indera yang satu dengan yang lainnya, berhubungan dengan sifat khas fisiologis indera dan dengan objek yang dapat ditangkap sesuai dengannya.
  • 72. KELEMAHAN ALIRAN EMPIRIS 1) Indera terbatas, benda yang jauh kelihatan kecil 2) Indera menipu, pada orang yang sakit malaria gula rasanya pahit, udara akan terasa dingin. 3) Objek yang menipu, contohnya fatamorgana dan ilusi. 4) Berasal dari indra dan objek sekaligus. Dalam hal ini, indera (mata) tidak mampu melihat seekor kerbau secara keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat memperlihatkan badannya secara keseluruhan.
  • 73. RASIONALISME Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan. Rasionalisme tidak mengingkari kegunaan indera dalam memperoleh pengetahuan. Pengalaman indera diperlukan untuk merangsang akal dan memberikan bahan-bahan yang menyebabkan akal dapat bekerja, tetapi sampainya manusia kepada kebenaran adalah semata-mata akal. Dalam penyusunan ini akal menggunakan konsep-konsep rasional atau ide-ide universal.
  • 74. Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari evolusi pemahaman yang tertinggi. Ia juga mengatakan bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi. Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur, intuisi tidak dapat diandalkan. INSTUISI
  • 75. WAHYU Adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia lewat perantaraan para nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka terjadi atas kehendak Tuhan semesta. Tuhan mensucikan jiwa mereka dan diterangkan- Nya Pula jiwa mereka untuk memperoleh kebenaran dengan jalan wahyu.
  • 76. PERBEDAAN PENGETAHUAN DENGAN ILMU Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan cara memperolehnya. Perbedaan tersebut menyangkut pengetahuan pra ilmiah atau pengetahuan biasa, sedangkan pengetahuan ilmiah dengan ilmu tidak mempunyai perbedaan yang berarti. Hal ini dapat dilihat dari pendapat- pendapat berikut: "Kata ilmu berasal dari bahasa Arab `alima (ia telah mengetahui). Kata jadian ilmu berarti pengetahuan. Dan memang dalam bahasa Indonesia sehari hari ilmu diidentikkan dengan pengetahuan"." Dengan demikian dapat kita tarik kesimpulan bahwa dalam bahasa, pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti, sedangkan dalam arti material, keduanya mempunyai perbedaan.
  • 77. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa pengetahuan dalam arti luas berarti semua kehadiran internasional objek dalam subjek. Namun dalam arti sempit dan berbeda dengan imajinasi atau pemikiran belaka, pengetahuan hanya berarti putusan yang benar dan pasti (kebenaran, kepastian).
  • 79. HAKIKAT PENGETAHUAN Realisme Teori ini mempunyai pandangan realistic terhadap alam. Idealisme Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.
  • 80. DASAR DAN JENIS ILMU PENGETAHUAN Dasar ilmu pengetahuan secara substansial yaitu bertolak dari ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Manusia harus dapat membedakan antara hal-hal yang dapat dilihat, diraba, dan dirasa, demikian juga harus dapat membedakan hal-hal yang bersifat kejasmanian dan kejiwaan. Berikut dikemukakan dasar ilmu pengetahuan yang meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
  • 81. OBJEK DAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ILMIAH 1) Objek ilmu pengetahuan ilmiah 2) Konsep ilmu 4) Konsep ilmu pengetahuan 5) Tujuan ilmu pengetahuan 3) Konsep pengetahuan 6) ciri-ciri ilmu pengetahuan
  • 82. JENIS ILMU PENGETAHUAN Dilihat dari sudut jenisnya, ilmu pengetahuan menurut Fuad Ikhsan (2010) mengungkapkan ada empat macam: -Pertama, pengetahuan wahyu (revaled knowledge). Manusia mem¬peroleh pengetahuan dan kebenaran atas dasar wahyu yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. -Kedua, pengetahuan intuitif (intuitive knowledge). Pengetahuan intui¬tif diperoleh manusia dari dalam dirinya sendiri, pada saat is menghayati sesuatu. Ketiga, Kebenaran tersebut tidak akan dapat diuji dengan observasi, perhitungan, atau eksperimen, karena intuitif tidak hipotesis. -Keempat, pengetahuan rasional (rational knowledge). Pengetahuan rasional merupakan pengetahuan yang diperoleh dari latihan rasio/akal semata, tidak disertai dengan observasi terhadap peristiwa-peristiwa faktual.
  • 83. —Penjelasan ilmu Batas penjelasan ilmu yaitu ketika manusia berhenti berpikir untuk mencari pengetahuan, ilmu didapatkan dari penjelasan pengalaman manusia, sehingga jika manusia memulai penjelasannya pada pengalaman manusia dan berhenti di batas peng¬alaman manusia. Ilmu membatasi lingkup penjelasannya pada batas pengalaman manusia juga disebabkan metode yang digunakan dalam menyusun yang telah teruji secara empiris
  • 86. Zaman Modern (1500 - 1800) Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau ajaran agama, tidak juga dari para penguasa, tetapi dari diri manusia sendiri. Lalu muncul aliran kritisisme, yang mencoba memadukan kedua pendapat berbeda itu.
  • 87. Mengapa kebenaran itu pasti? Sebab aku mengerti itu dengan "jelas, dan terpilah-pilah" -- "clearly and distinctly", "clara et distincta". Artinya, yang jelas dan terpilah-pilah itulah yang harus diterima sebagai benar. Dan itu menjadi norma Descartes dalam menentukan kebenaran
  • 88. Realitas pikiran (res cogitan) 02 Realitas perluasan (res extensa, "extension") atau materi 03 Tuhan (sebagai Wujud yang seluruhnya sempurna, penyebab sempurna dari kedua realitas itu). Descartes menerima 3 realitas atau substansi bawaan 01
  • 89. Aliran empirisme nyata dalam pemikiran David Hume (1711-1776), yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengetahuan. Dua hal dicermati oleh Hume, yaitu substansi dan kausalitas. Hume tidak menerima substansi, sebab yang dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri yang selalu ada bersama-sama. Atas dasar pengalaman itu tidak dapat disimpulkan, bahwa ada substansi tetap yang misalnya disebut kertas, yang memiliki ciri-ciri tadi. Bahwa di dunia ada realitas kertas, diterima oleh Hume.
  • 90. Kausalitas Jika gejala tertentu diikuti oleh gejala lainnya, misal batu yang disinari matahari menjadi panas, kesimpulan itu tidak berdasarkan pengalaman
  • 91. Dengan kritisisme Immanuel Kant (1724-1804) mencoba mengembangkan suatu sintesis atas dua pendekatan yang bertentangan ini. Kant berpendapat bahwa masing-masing pendekatan benar separuh, dan salah separuh. Kant setuju dengan Hume bahwa kita tidak mengetahui secara pasti seperti apa dunia "itu sendiri" ("das Ding an sich"), namun hanya dunia itu seperti tampak "bagiku", atau "bagi semua orang".
  • 92. Masa kini (1800-sekarang). Filsafat masa kini merupakan aneka bentuk reaksi langsung atau tak langsung atas pemikiran Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831). Menurut Hegel semua yang ada dan semua kejadian merupakan pelaksanaan-yang-sedang-berjalan dari Yang Mutlak dan bersifat rohani. Kesalahan Hegel adalah tidak menerima bahwa Yang Mutlak itu berdiri sendiri dan ada-diatas-segalanya, dalam arti tidak dalam satu realitas dengan segala yang sedang-menjadi tersebut.
  • 93. Filsafat dimulai oleh Thales, sebagai seorang filsafat jagat raya. penjelajahan sejarah peradaban pemikiran THALES (624-546 sm) ANAXIMANDER (610-546 sm) Ia menjelaskan bahwa substansi pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya. PYTHAGORAS (572-497 sm) Ia seorang ahli matematika dan ia mengajarkan bahwa bilangan merupakan substansi dari semua benda.
  • 94. Ia mengatakan bahwa alam semesta itu selalu dalam keadaan berubah penjelajahan sejarah peradaban pemikiran HERACLITUS (544-484 sm) PARMANIDES (450 sm) Ia tokoh relativisme (suatu pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas) dan sebagai logikawan pertama. ZENO (490 sm) Ia merupakan tokoh yang merelatifkan kebenaran. Baginya tidak ada kebenaran mutlak dan tidak ada generalisasi.
  • 95. Ia menyatakan bahwa “manusia adalah ukuran kebenaran”. Pernyataan itu merupakan tulang punggung humanisme. penjelajahan sejarah peradaban pemikiran PROTAGORAS (480-411 sm) GORGIAS (485-380 sm) Ia membangkitkan semangat berfilsafat. Ia mengingatkan bahwa persoalan pokok dalam filsafat bukanlah alam, melainkan manusia. SOCRATES (470-399 sm) Ia tidak meninggalkan tulisan. Doktrin bahwa semua kebenaran itu relatif telah mengguncangkan sains telah mapan, mengguncangkan keyakinan agama
  • 96. Ia murid dan sahabat Socrates. Sebagai muridnya, Plato menjelaskan bahwa kebenaran umum itu memang ada, bukan dibuat, melainkan sudah ada di alam idea. penjelajahan sejarah peradaban pemikiran PLATO (427-347 sm) ARISTOTELES (384-322 sm) Ia dikenal sebagai Bapak Logika. Logikanya disebut logika tradisional (dalam perkembangannya ada logika modern).
  • 97. Empat Daya Benak Empat Arah Pemikiran Manusia Saya telah memanfaatkan waktu untuk menunjukkan pola-pola itu kepada anda bukan hanya karena saya pikir pola-pola tersebut secara intrinsik menarik, Pengetahuan Keyakinan Kebenaran Keidahan
  • 98. Fiisafat Sebagai Dialog Rasional Garis pembagi tebal dalam filsafat Yunani kuno--garis yang menempatkan para filsuf yang memiliki pandangan yang terlihat jauh dan asing di satu sisi dan para filsuf an mempunyai pandangan yang dengan jelas tampak lebih relevan dengan permasalahan filosofis kontemporer di sisi lain— terdapat dalam bentuk secrang filsuf saja yang, sepengetahuan kita, tidak pernah menulis buku. Sebagaimana terlukis dalam Gambar 11.6, dialog itu dilaksanakan dengan asumsi bahwa wewenang yang lebih tinggi ini, yang sama sama dimiliki oleh semua orang, mampu menanamkan pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas terdalam, atau kebenaran.
  • 99. FILSAFAT KEBENARAN KELOMPOK 6 : 1. Fauzia Indah_1212100253 2. Heri Swandana_1212100277 3. Iga Rani_1212100288 PENGANTAR FILSAFAT ILMU
  • 100. Apakah Kebenaran itu sebenarnya? Dalam waktu belakangan yang cukup lama Bradley seakan menjawab bahwa kebenaran itu adalah kenyataan.
  • 101. yang terjadi sekarang ini tidak seluruhnya berupa kebenaran,bahkan yang seharusnya tidak terjadi akhirnya terjadi juga, karena das solen tidak sama dengan das sein.
  • 102. Murid plato bernama Aristoteles Menjawab pertanyaan ini dengan pendapat bahwa kebenaran itu sifatnya subjektif. sehingga kemudian lahirlah kebenaran relatif dan kebenaran mutlak. seorang seneliti bertanya kepada seorang responden lain yang yang memenuhi syarat agar valid dan dapat diuji kebenarannya.
  • 103. Pakar ilmu filsafat yang menggangap benar bahwa pengetahuan terdiri atas; 1. Pengetahuan Akal 2. Pengetahuan Budi 3. Pengetahuan Indrawi 4. Pengetahuan kepercayaan (otoritatif) 5. Pengetahuan Intuitif. Jadi titik temu antara logika, etika, dan estetika adalah islam.
  • 104. KEBENARAN RESPONDENSI Adalah kebenaran yang sesuai antara pernyataan dengan fakta dilapangan.
  • 105. KEBENARAN KOHERENSI Adalah kebenaran atas hubungan antara dua pernyataan.
  • 106. KEBENARAN PRAGMANTIS adalah kebenaran hanya dalam satu konsekuensi saja.
  • 107. KEBENARAN SINTAKSIS Adalah kebenaran yang berasal dari tata bahasa yang melekat. Karena teori ini dipengaruhi oleh kejiwaan dan ekspresi sehingga mereka yang menerimanya mempunyai keterkaitan akan terpengaruh serta susunan bahasa yang bernuansa rasa.
  • 108. KEBENARAN LOGIKA YANG BERLEBIHAN Adalah kebenaran yang sebenarnya berupa fakta yang dimana akan menjadi pemborosan dalam bentuk pembuktiannya.
  • 109. Adalah kebenaran yang berubah pada berbagai ruang dan waktu. KEBENARAN PRADIGMATIK
  • 110. YANG MAHA BENAR Puncak kebenaran itu sendiri adalah Allah Yang Maha benar (al-haq), itulah sebabnya para pendzikir senantiasa mengucap Alhamdulillah” Segala Puji Bagi Allah) pada setiap penyelesaian. • Azaz kepastian hukum (dalam istilah belanda disebut Rezhtzekerheid sedangkan dalam islam dikenal syariah fiqih) dan didalam islam yang menjadi pegangan adalah Al-Qur’an yang berbincang tentang seluruh kedisiplinan dalam ilmu pengetahuan.
  • 111. • Azaz kemurnian tujuan (dalam istilah belanda disebut Zulverheid van Oogmerk,sedangkan dalam istilah islam dikenal dengan niat. • Azaz keseimbangan (dalam istilah belanda dikenal dengan Evenwichtigheid, sedangkan dalam istilah inggris dikenal dengan The Balancing Theories, dan dalam islam dikenal dengan wasathan).
  • 113. NAMA KELOMPOK 6 1. FAUZIA INDAH 1212100253 2. IGA RANI 1212100288 3. HERI SWANDANA 1212100277
  • 114. DILIHAT DARI SISI FILSAFAT Keberadaan Manusia
  • 115. MANUSIA Dimana ia mempertanyakan dirinya,keberadaannya,dan dunianya. Secara rasional anggapan-anggapan yang terkait dengan pertanyaan,memeriksa dan mempertimbangkan penyelesaian yang telah diajukan mengenai masalah,menarik hipotesa,menguji konsekuensi dari hipotesa,dan akhirnya menarik kesimpulan yang secara rasional dapat dipertanggung jawabkan. HANYA MANUSIA,MAKHLUK YANG MAMPU BERTANYA
  • 117. Siapakah manusia itu ? ❏ Merupakan pertanyaan yang paling mendasar dan paling utama dalam sejarah manusia. ❏ Sebelum Sokrates (469-399 sM) muncul di Yunani pertanyaan tersebut sudah ada. Dalam masa tersebut, para penulis Kristiani menyatakan bahwa manusia berperilaku secara benar dan mencapai pemenuhan diri hanya jika dia hidup sesuai dengan aturan agama dan menjadikan Allah sebagai model hidup satu- satunya.
  • 118. Bahwa manusia adalah makhluk yang tertinggi Menurut filsuf modern Dimana manusia menjadikan dirinya sendiri menjadi sebuah ukuran dalam segala hal,karena itu tidak ada hal yang lebih tinggi dan lebih luas dari manusia itu sendiri.
  • 120. Apa itu filsafat ? Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani. Secara harfiah filsafat diartikan dengan cinta akan kebijaksanaan. Yakni philein, artinya mencintai dan sophia, artinya kebijaksanaan..
  • 121. Herodotus (484425 sM) Pythagoras (560-480 sM) Herodotus menggunakan kata philosophein dalam upaya untuk menemukan sesuatu Adalah Pengetahuan hasil komplementasi Beberapa filsuf Yunani Plato (427-347 sM) Menunjukkan hakikat filsafat sebagai hasil komplementasi dalam lima karakter
  • 122. Hasil 5 karakter menurut plato : - Dapat bertahan terhadap diskusi kritis - Menggunakan metode dialektis - Berusaha mencapai realitas yang terdalam - Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas - Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
  • 124. Filsafat manusia adalah bagian dari sistem filsafat yang menyoroti hakikat manusia. Dimana ilmu-ilmu sosial,mengarahkan diri pada sebuah penjelasan terhadap realitas hidup manusia yang dikumpulkan kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan. Filsafat manusia dan ilmu-ilmu lain
  • 125. Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas tentang manusia. Bagaimana manusia bisa melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang bersifat meta empiris itu? Yaitu dengan melalui refleksi suatu kegiatan filsafat menangkap nomena. Karena itu dalam filsafat “mempertanyakan” bukanlah hal yang tabu,tetapi menjadi sebuah keharusan. Metode filsafat manusia
  • 126. Relevansi Filsafat manusia - Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat manusia - Dengan mendalami manusia,kita mengenal manusia dengan lebih baik - Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari butir kedua,filsafat manusia mengantar kita untuk semakin mampu bertanggung jawab terhadap diri kita dan sesama
  • 128. Pengantar Persona atau pribadi merupakan salah satu dimensi mendasar manusia. Sebagai pribadi manusia mempunyai kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri.
  • 130. Makhluk Infrahuman Kata individu bagi makhluk infrahuman hanya terkait dengan perbedaan fisik antara satu jenis dengan jenis lain,serta urut-urutan menurut ruang dan waktu tertentu.
  • 131. Manusia Pengertian individu,bukan hanya bersifat seragam dan numerik. Namun , manusia terkait atas kualitas. Dimana dia menghendaki demi dirinya sendiri. Bagi manusia diri merupakan sumber kegiatan dan tindakan. Yang berarti bahwa individualitas manusia ada pada derajat dan martabatnya.
  • 133. Arti persona Persona dan individualitas mengandung makna yang sama, yakni keutuhan. Dalam hal tersebut manusia bersifat dinamis. Dimana manusia akan terus berkembang
  • 134. Pandangan Ontologis Pandangan Psikologis Tekanan manusia sebagai pribadi diletakkan pada rasionalitas dan individualitas. Meletakkan inti pribadi manusia pada esensi dan eksistensi Tiga pandangan Pandangan Dialogis Mengaitkan pribadi manusia dengan hubungan antara satu dengan yang lain (makhluk relasional)
  • 135. nilai - nilai absolut pribadi Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut empat hal mendasar yakni kesadaran akan diri, bersifat otonom dan transendental, serta komunikatif. Dengan adanya hal tersebut manusia dapat mempertimbangkan kualitas tindakannya.
  • 136. - AKAL BUDI Elemen persona - NAMA - SUARA HATI - PERASAAN - KEBEBASAN - KARAKTER
  • 137. Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa selain makhluk bertanya,manusia juga adalah pribadi yang unik. Jiwa membuat manusia serba baru. Dari keenam elemen yang telah disebutkan,bersifat personal. Oleh karena itu, menghargai elemen tersebut,berarti menghargai nilai-nilai kepersonalan manusia
  • 139. Fauzia Indahningsih 1212100253 Heri Swandana 1212100277 OUR TEAM KELOMPOK 6 Iga Rani 1212100288
  • 140. PENGETAHUAN Bahwa manusia itu tahu sesuatu, tidak ada yang menyangkal. Manusia tahu akan dunia sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang- orang lain.
  • 141. ILMU PENGETAHUAN Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, yang diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang (approach), metode (method), dan sistem tertentu. Kesangsian akal budi ini lalu diikuti dengan pertanyaan seperti, apakah sesuatu itu, mengapa sesuatu itu ada, bagaimana keberadaannya dan apa tujuan keberadaannya?
  • 142. Ada 6 (enam) sistem yang lazim dikenal dalam ilmu pengetahuan, yaitu: Sistem tertutup Sistern alami Sistem yang berbentuk lingkaran Sistem terbuka Sistem buatan Sistem yang berbentuk garis lurus
  • 143. Teori Saling Hubungan (Coherence Theory) Mercury is the closest planet to the Sun Teori Persesuaian (Correspondence Theory) Despite being red, Mars is actually a cold place Teori Kegunaan (Pragmatic Theory). Despite being red, Mars is a cold place Ada 3 (tiga) teori pokok tentang kebenaran keilmuan ini, yaitu:
  • 144. FILSAFAT ILMU DAN PENELITIAN FILSAFAT ILMU SEBAGAI DASAR MELAKUKAN PENELITIAN
  • 145. Ilmu Sebagai Pengetahuan Untuk dapat menguasai pelaksanaan penelitian, perlu diketahui tentang dasar- dasar yang lebih mendasar, menyangkut tinjauan secara filsafati dan metodologis. Secara filsafati berkenaan dengan filsafat ilmu, sedangkan secara metodologis berkenaan dengan metode dan teknik penelitian.
  • 146. Fakta mempunyai peranan dalam pijakan, formulasi dan penjelasan teori sebagai berikut: 1. Fakta memulai teori 2. Fakta menolak dan mereformasi teori yang telah ada 3. Fact redefine and clarify theory
  • 147. Linkage proposisi ialah memerhatikan keeratan atau ketegasan hubungan antara variabel yang tergolong determinant dan result. Makin eksak (mendekati eksak) suatu ilmu, makin erat atau tegas hubungannya. Oleh karena itu, ada berbagai bentuk proposisi menurut keeratan hubungan tersebut.
  • 148. 01 03 Reversible and Irreversible Proposition 02 04 Setidak-tidaknya ada 10 macam proposisi (lima pasang) yang biasa dijumpai dalam berbagai bidang ilmu antara lain: 05 Deterministic and Stochastic Proposition Deterministic and Stochastic Proposition Contingency and Sufficient Proposition Necessary and Substitutable Proposition
  • 149. Tingkat Kemantapan Teori 01 Teori akan menjelaskan (meramalkan) fenomena. Dengan penjelasan itu orang menjadi mengerti. Penjelasan ini berkisar pada hubungan-hubungan (relationship).
  • 150. Penelitian yang dilakukan dalam pekerjaan taksonomikal adalah studi deskriptif. Secara ringkas pekerjaan taksonomikal ini digambarkan sebagai berikut: 04 Bentuk atau jiwa dari penelitian 01 Unit dari fenomena 02 Hubungan antara unit- unit 03 Aplikasi unit pada subject matter baru
  • 151. Secara ringkas pekerjaan teoretikal itu sebagai berikut: Aplikasi unit kepada subject matter baru: eksplanasi Unit dari fenomena: proposisi Hubungan antara unit- unit: klasifikasi Bentuk atau jiwa dari penelitian: studi verifikasi
  • 152. Berpikir Induktif dan Deduktif 02 Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang tersusun secara sistematis. Pengetahuan yang dimaksud adalah suatu fenomena yang ditangkap oleh indra manusia.
  • 153. Metode Ilmiah 03 Kedudukan metode penelitian dalam metode ilmiah dapat dikatakan hanya sebagian dari langkah-langkah sistematis dalam memperoleh ilmu, sebab metode penelitian baru merupakan prosedur sistematis dari bekerjanya pikiran aiau logic yang hanya menghasilkan kesimpulan atau ketetapan rasional saja.
  • 155. Kelompok 6 1212100253 Fauzia Indahningsih 1 2 3 1212100288 Iga Rani 1212100277 Heri Swandana
  • 157. Pengertian Filsafat Pancasila Pengertian filsafat pancasila adalah pembahasan pancasila sampai hakikatnya yang terdalam (sampai intinya yang terdalam). Dari objek materinya maka pengertian filsafat yaitu;suatu sistern pemikiran yang rasional, sistematis, terdalam dan menyeluruh tentang hakekat bangsa, negara dan masyarakat Indonesia yang nilai-nilainya telah ada dan digali dari bangsa Indonesia sendiri.
  • 159. Pengetahuan pancasilayang mengungkapkan asal mula dan sebab akibat terjadinya pancasila. Tingkat-tingkat pengetahuan pancasila Bagaimana Pengetahuan yang akan didapatkan yaitu bisa memberikan penjelasan Pancasila secara obyektif. 01 Mengapa Apa Pengetahuan yang diperoleh mengenai hakikat dari sesuatu yang dinyatakan. Kemana Pengetahuan yang didapat adalah pengetahuan yang bersifat normatif. 03
  • 161. Telah dipahami bahwa filsafat suatu pengetahuan terdalam bagi,hakiki,rasional,menyeluruh,maka filsafat sangat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan yang objek materi dan formalnya dari sudut pandang tertentu serta bersifat universal.
  • 162. 1. Menghidupkan kecerdasan berfikir secara rasional dan teratur. 2. Berfungsi menggugah pengertian dan kesadaran manusia akan kedudukannya dalam hubungannya. 3. Menggugah kesadaran serta pengertian akan pemikiran kemanusian dan masalah kemanusiaan sepanjang masa. 4. Membentuk para sarjana menjadi ilmuan yang bijaksana dan mengamalkan filsafat pandangan hidup.
  • 164. Hubungan antara Filsafat dan Ideologi
  • 167. Pancasila memiliki 3 dimensi suatu ideologi harus mampu mencerminkan ralitas yang hidup clan berkembang dalam masyarakat. nilai-nilai dasar yang terkandung da¬lam Pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila: ketuha¬nan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norms, sebagaimana ter¬kandung dalam Pembukaan UUD 1945 yang memiliki keduduk¬an tertinggi dalam tertib hukum Indonesia Dimensi realistis Dimensi idealistis Dimensi normatif
  • 169.
  • 171.
  • 172. Menurut Renan bangsa adalah A B C D Suatu jiwa, suatu asas kerokhanian. Suatu solidaritas yang besar. Suatu hasil sejarah, karena sejarah itu berjalan terus. Sejarah tidak abadi, bergerak secara dinamis dan berubah-ubah untuk maju Bangsa bukanlah coal abadi.
  • 174. Pengertian Pancasila Sebagai Suatu Sistem Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupa¬kan sistem filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu ke¬satuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh sistem lazinmya memiliki ciri- ciri sebagai beri¬kut : (1) Suatu kesatuan bagian-bagian (2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri¬sendiri (3) Saling berhubungan, saling ketergantungan (4) Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tu¬juan bersama (tujuan sistem) (5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan Votch, 1974:22).
  • 176. Kesatuan Sila-Sila Pancasila Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis dan Berbentuk Piramidal Susunan Pancasila adalah hierarkhis dan mempunyai bentuk piramidal. Pengertian matematika piramidal digunakan untuk meng¬gabarkan hubungan hierarkhi sila-sila dari Pancasila dalam unit-urutan luas (kwantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya (kwalitas).
  • 177. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila-sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 178. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah menjiwai sila-sila persatuan Indonesia, kerakyatan yang dimpin oleh hik¬mat kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh raat Indonesia.
  • 179. Persatuan Indonesia adalah diliputi Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila-sila kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan per-musyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
  • 180. kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijak¬sanaan dan permusyawaratan/perwakilan, adalah diliputi dan dijiwai oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, meliputi dan men¬jiwai sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  • 181. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah diliputi dan dijiawi oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan per¬musyawaratan/ perwakilan.
  • 182. Rumusan Hubungan Sila-sila Pancasila yang saling Mengisi dan Saling mengkualifikasi Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat dirumuskan pula dalam hubungannya saling mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka hubungan hierarkhis piramidal tadi.
  • 183. kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai Suatu Sistem Filsafat Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat formal logis saja namun juga meliputi kesatuan dasar ontologis, dasar epistemologis serta dasar biologis dari sila Pancasila.
  • 185. Tuhan (ke-/-an) Ketuhanan Manusia (ke-/-an)Kemanusiaan Satu (per-/-an) Persatuanan Rakyat (ke-/-an) Kerakyatanan Adil (ke-/-an) Keadilan Hakikat Sila-sila Pancasila Sebagaimana dijelaskann di muka sila-sila Pancasila terdiri atas angkaian kata-kata, dan setiap sila terdapat kata yang merupakan ilbjek yang secara berturut-turut adalah sebagai berikut : Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. tap kata tersebut merupakan suatu kata polimorfemik (yaitu Kata dasar + afiks ke-/-an dan per-/- an).
  • 186. maka arti inti setiap sila dari Pancasila adalah sebagai berikut : Ketuhanan sifat-sifat keadaan negara yang sesuai dengan hakikat Tuhan (yaitu kesesuaian dalam arti sesuai dengan akibat) merupakan suatu nilai-nilai agama). Kemanusiaan ialah sifat-sifat keadaan negara yang sesuai dengan hakikat manusia. Persatuan sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai dengan hakikat satu, yang berarti membuat menjadi satu rakyat, daerah, dan keadaan negara Indonesia sehingga terwujud suatu kesatuan.
  • 187. maka arti inti setiap sila dari Pancasila adalah sebagai berikut : Kerakyatan sifat-sifat dan keadan negara yang sesuai dengan hakikat rakyat. keadilan sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai dengan hakikat adil.
  • 188. Pengertian Kesesuaian Sifat-sifat dan Keadaan Negara dengan landasan Sila-sila Pancasila. Pengertian sifat-sifat dan keadaan negara Telah dijelaskan di muka bahwa inti landasan sila- sila. Pancasila Tuhan, manusia, satu, rakyat dan adil. Konsekuensinya segala sifat-sifat dan keadaan negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan, manusia, satu, rakyat, dan adil.
  • 189. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik Terima Kasih! Apakah ada yang punya pertanyaan?