Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Tugas Akhir Pengantar Filsafat Ilmu Kelas S
Dosen : Dr. Sigit Sardjono, M.Ec
Anggota Kelompok 6 :
1. Fauzia Indahningsih 1212100253
2. Heri Swandana 1212100277
3. Iga Rani 1212100288
1. Filsafat Ilmu I (Awal)
Oleh Prof. Bambang Sugiharto
disusun oleh :
1. Heri Swadana 1212100277
2. Iga Rani 1212100288
3. Fauzia Indahningsih 1212100253
2. Filsafat Ilmu
❏ Filsafat memiliki perbedaan dengan "falsafah" yang berarti ideology atau sistem
gagasan dasar mengenal kehidupan yang dihayati sebagai pegangan.
❏ Filsafat ialah refleksi rasional,kritis dan radikal atas hal hal pokok dalam hidup
3. ● Refleksi : perenunganatas hal-hal yang penting dan mendasar dalam hidup yang
memiliki pemikiran bersifat bebas.
● Refleksi rasional : sebuah perenungan bebas (free-thinking) yang tidak
berdasarkan wahyu,tradisi atau apapun,namun berdasarkan atas common sense
atau berdasar pada nalar.
● Kritis : tak ada hal tabu untuk tidak di pertanyakan - yang dimana segala hal
apapun dapat dipertanyakan di filsafat. Seperti ketuhanan atau hal-hal suci
lainnya.
● Radikal berasal dari bahasa latin = ridix yang berarti akar, seperti memperdalam
semua pertanyaan-pertanyaan kritis sampai ke akarnya. Objek nya bersifat umum.
4. Manfaat mempelajari Filsafat
1. Memupuk kemandirian
2. Mengasah ketajaman untuk mampu memilah mana hal inti dan bukan inti
3. Membuka kemungkinan-kemungkinan pemahaman baru ( intellectual game )
5. Keunikan Mempelajari Filsafat
1. Kekhasan filsafat ilmu sendiri akan muncul jika membahas sesuatu yang
berhubungan dengan keagamaan. Yang mana akan terlihat berbeda dengan cara
berfikir ilmiah dengan kerangka prefektif religius.
2. Mempelajari Ilmu filsafat dapat dilihat semata-mata sebagai permainan
intelektual. Yang berarti bahwa jika ada 1000 filsafat maka adapun 1000 pendapat
yang terkemukakan yang bisa saja sangat membingungkan bagi para orang.
7. ILMU, FILSAFAT, DAN TEOLOGI
“AKU DATANG- ENTAH DARI MANA,
AKU INI ENTAH - SIAPA,
AKU PERGI ENTAH - KEMANA,
AKU AKAN MATI - ENTAH KAPAN,
AKU HERAN BAHWA AKU GEMBIRA”.
(MARTINUS DARI BIBERACH,
tokoh abad pertengahan).
BAB 1
8. 1. MANUSIA BERTANYA ?
Alasan manusia bertanya...
Bertanya merupakan hal yang paling simpel untuk belajar.
1. Dengan bertanya suatu hal yang kita tidak tahu menjadi tahu,
2. Yang semula ragu dengan pertanyaan itu menjadi paham
karena dapat jawabanya,
3. Dengan bertanya dapat menguji ketepatan dari pertanyaan itu.
9. 2. MANUSIA BERFILSAFAT
Semua manusia itu berfilsafat.
semua bentuk kehidupan dan pemikiran
manusia tidak jauh dari filsafat.
11. PENGERTIAN FILSAFAT
Adalah pengetahuan metodis, sistematis dan
koheren tentang seluruh kenyataan (realitas).
Filsafat merupakan refleksi rasional (fikir) atas
keseluruhan untuk mencapai hakikat (kebenaran)
dan memperoleh hikmat (kebijaksanaan).
12. Unsur Rasional
(Penggunaan akal budi) dalam kegiatan ini merupakan
syarat mutlak,
dalam upaya untuk mempelajari dan mengungkapkan
“secara mendasar” pengembaraan manusia di dunia
menuju akhirat.
13. Pemikiran kita melewati 3 jenis
abstraksi (abstrahere = menjauhkan
diri dari,mengambil dari). Tiap jenis
abstraksi melahirkan satu jenis ilmu
pengetahuan dalam bangunan
pengetahuan yang pada waktu itu
disebut filsafat.
MENURUT ARISTOTELES
(384-322 SM)
14. Diantaranya:
● Aras abstraksi pertama -
fisika
● Aras abstraksi kedua -
matesis
● Aras abstraksi ketiga -
teologi “filsafat pertama”
15. 3. MANUSIA BERTEOLOGI
Teologi adalah pengetahuan metodis, sistematis,
dan koheren tentang seluruh kenyataan
berdasarkan iman.
Jika iman yang sama (apapun makna kata “sama”
itu) ada pada dan dimiliki oleh sejumlah atau
sekelompok orang,
maka yang akan terjadi adalah proses
pelembagaan.
17. Obyek Material
Adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan
(materi) pembicaraan, yaitu gejala “manusia” di dunia
yang mengembara menuju akhirat.
Dalam gejala ini jelas ada 3 hal yang menionjol
yaitu manusia, dunia, dan akhirat.
Maka ada filsafat tentang manusia (atropologi),
filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat
tentang akhirat (teologi - filsafat ketuhanan;
kata “akhirat” dalam konteks hidup beriman
dapat dengan mudah diganti dengan kata
“Tuhan”.
18. Obyek Formal
Adalah cara pendekatan yang dipakai atas
obyek material, yang sedemikian khas sehingga mencirikan
atau mengkhususkan bidang kegiatan
yang bersangkutan.
19. 5. CABANG-CABANG FILSAFAT
1. Filsafat tentang pengetahuan: obyek material: pengetahuan (“episteme”) dan
kebenaran epistemologi
1. Filsafat tentang seluruh keseluruhan kenyataan; obyek material:
eksistensi(keberadaan) dan esensi (hakekat)
1. Filsafat tentang nilai-nilai yang terdapat dalam sebuah tindakan: obyek
material: kebaikan dan keindahan
1. Sejarah filsafat.
20. 6. REFLEKSI RASIONAL DAN REFLEKSI IMANI
● Refleksi rasional merupakanperenungan ilmiah yang tidak
bertolak dari wahyu,tradisi apalagi mitos melainkan semata-mata
bersandar pada rasio atau akal dan penalaran.
● Refleksi imani merupakan pernyataan universal pengakuan yang
tulus dalam sejarah umat manusia,akan kemahakuasaan Allah
dalam hidup dan sejarah manusia.
22. Nama Kelompok
:
1. Heri Swandana 1212100277
2. Iga Rani
1212100288
3. Fauzia Indahn 1212100253
22
23. Material Summary
❏ Alasan perlunya
belajar Filsafat
❏ Manfaat Filsafat
untuk kehidupan
Perlunya belajar
filsafat
Perenungan
Tentang Filsafat
23
1 2
❏ Perkembangan
Ilmu Filsafat
❏ Hakikat tentang
Filsafat
25. Did you know?
❏ Mengapa kita harus mempelajari filsafat ilmu di
tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi ?
25
26. WHY?
❏ Agar dapat berfikir secara
mendalam, luas, kritis dan
radikal.
❏ Dapat memahami moral
dan etika mengenai ilmu
yang akan dipergunakan.
26
❏ Mengembangkan toleransi
terhadap perbedaan
pandangan.
30. Mengartikan filsafat
sebagai ilmu yang
beminat mencapai
kebenaran.
Mendefinisikan
filsafat sebagai
pengetahuan
tentang
kebenaran.
Mendefinisikan
filsafat sebagai ilmu
pengetahuan
tentang Tuhan,
alam, dan manusia.
Mengartikan
filsafat sebagai
pecinta
kebijaksanaan.
Mengartikan filsafat
sebagaiilmu
tentang
pengetahuan alam
wujud dan hakikat
alam yang
sebenarnya.
Pengertian Filsafat menurut para pemikir menurut
sejarah
Pythagoras Plato Aristoteles Descartes Al- Farabi
30
31. Hakikat
Filsafat.
Filsafat adalah usaha untuk memahani atau mengerti dunia dalam hal maknya dan
nilai-nilainya. Dan bidang filsafat sendiri sangatlah luas dan mencakup secara
keseluruhan sejauh yang dapat dijangkau oleh pikiran.
31
33. Interesting
fact.
Filsafat lebih bersifat mendasar dari pada
ilmu manapun. Tidak untuk merendahkan
derajat ilmu lainnya. Namun, filsafat
dipergunakan untuk menghubungkan ilmu
dengan segi-segi lain yang berasal dari
pengetahuan manusia.
33
39. MANUSIA
Dimana ia mempertanyakan
dirinya,keberadaannya,dan dunianya. Secara rasional
anggapan-anggapan yang terkait dengan
pertanyaan,memeriksa dan mempertimbangkan
penyelesaian yang telah diajukan mengenai
masalah,menarik hipotesa,menguji konsekuensi dari
hipotesa,dan akhirnya menarik kesimpulan yang
secara rasional dapat dipertanggung jawabkan.
HANYA MANUSIA,MAKHLUK YANG MAMPU
BERTANYA 2
3
4
1
41. Siapakah manusia itu ?
❏ Merupakan pertanyaan yang paling mendasar dan paling
utama dalam sejarah manusia.
❏ Sebelum Sokrates (469-399 sM) muncul di Yunani pertanyaan
tersebut sudah ada. Dalam masa tersebut, para penulis
Kristiani menyatakan bahwa manusia berperilaku secara
benar dan mencapai pemenuhan diri hanya jika dia hidup
sesuai dengan aturan agama dan menjadikan Allah sebagai
model hidup satu-satunya.
42. Menurut filsuf modern
Dimana manusia menjadikan
dirinya sendiri menjadi sebuah
ukuran dalam segala hal,karena
itu tidak ada hal yang lebih
tinggi dan lebih luas dari
manusia itu sendiri.
Bahwa manusia adalah makhluk
yang tertinggi 2
3
4
1
44. Apa itu filsafat ?
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani.
2
3
4
1
Yakni philein, artinya
mencintai dan sophia,
artinya kebijaksanaan.
Secara harfiah filsafat
diartikan dengan cinta
akan kebijaksanaan.
45. Beberapa filsuf Yunani
Herodotus
(484425 sM)
Herodotus
menggunakan kata
philosophein dalam
upaya untuk
menemukan
sesuatu
Pythagoras (560-
480 sM)
Adalah
Pengetahuan hasil
komplementasi
Plato (427-347 sM)
Menunjukkan
hakikat filsafat
sebagai hasil
komplementasi
dalam lima karakter
M
T
W
T
F
46. Hasil 5 karakter menurut plato :
Berusaha mencapai realitas yang terdalam
Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
Menggunakan metode dialektis
Dapat bertahan terhadap diskusi kritis
M
T
W
T
F
Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
47. Definisi filsafat
2
3
4
1
Apabila terdapat sejumlah aktivitas
dan pemikiran rasional yang
mempertanyakan makna
hidup,menguji kebenaran nilai dan
secara kritis merefleksikan keyakinan-
keyakinan yang diajarkan dalam
masyarakat,maka pastilah termasuk
dalam kegiatan berfilsafat.
49. Filsafat manusia dan ilmu-ilmu lain
Filsafat manusia adalah bagian dari sistem
filsafat yang menyoroti hakikat manusia.
Dimana ilmu-ilmu sosial,mengarahkan diri pada
sebuah penjelasan terhadap realitas hidup
manusia yang dikumpulkan kemudian dirangkai
menjadi satu kesatuan.
M
T
W
T
F
50. Metode filsafat manusia
Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek
mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas
tentang manusia. Bagaimana manusia bisa
melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang
bersifat meta empiris itu? Yaitu dengan melalui
refleksi suatu kegiatan filsafat menangkap nomena.
Karena itu dalam filsafat “mempertanyakan”
bukanlah hal yang tabu,tetapi menjadi sebuah
keharusan.
M
T
W
T
F
51. Relevansi Filsafat manusia
Sebagai konsekuensi lebih lanjut
dari butir kedua,filsafat manusia
mengantar kita untuk semakin
mampu bertanggung jawab
terhadpa diri kita dan sesama
Dengan mendalami manusia,kita
mengenal manusia dengan lebih
baik
Dengan bertanya kita
mewujudkan hakikat manusia
M
T
W
T
F
52. Batasan dalam buku 1
2
3
4
Manusia adalah makhluk multidimensioanal.
Mengingat hal tersebut penulis membatasi diri pada
topik-topik tertentu yang berkaitan dengan
eksestensi manusia. Dengan demikian pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan tematis.
54. Pengantar
Persona atau pribadi merupakan salah
satu dimensi mendasar manusia. Sebagai
pribadi manusia mempunyai kemampuan
untuk menentukan dirinya sendiri.
M
T
W
T
F
56. Makhluk Infrahuman
Kata individu bagi makhluk infrahuman hanya
terkait dengan perbedaan fisik antara satu jenis
dengan jenis lain,serta urut-urutan menurut ruang
dan waktu tertentu.
M
T
W
T
F
57. Manusia
M
T
W
T
F
Pengertian individu,bukan hanya bersifat seragam dan
numerik. Namun , manusia terkait atas kualitas. Dimana dia
menghendaki demi dirinya sendiri.
Bagi manusia diri merupakan sumber kegiatan dan
tindakan. Yang berarti bahwa individualitas manusia ada
pada derajat dan martabatnya.
59. Arti persona
Persona dan individualitas
mengandung makna yang
sama, yakni keutuhan.
Dalam hal tersebut manusia
bersifat dinamis. Dimana
manusia akan terus
berkembang.
M
T
W
T
F
60. Tiga pandangan
Pandangan
Ontologis
Tekanan manusia
sebagai pribadi
diletakkan pada
rasionalitas dan
individualitas.
Pandangan
Psikologis
Meletakkan inti
pribadi manusia
pada esensi dan
eksistensi
Pandangan
Dialogis
Mengaitkan
pribadi manusia
dengan hubungan
antara satu
dengan yang lain
(makhluk
relasional)
M
T
W
T
F
61. nilai - nilai absolut pribadi
M
T
W
T
F
Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut empat hal
mendasar yakni kesadaran akan diri, bersifat otonom dan
transendental, serta komunikatif. Dengan adanya hal
tersebut manusia dapat mempertimbangkan kualitas
tindakannya.
63. Dapat disimpulkan bahwa selain
makhluk bertanya,manusia juga
adalah pribadi yang unik. Jiwa
membuat manusia serba baru. Dari
keenam elemen yang telah
disebutkan,bersifat personal. Oleh
karena itu, menghargai elemen
tersebut,berarti menghargai nilai-
nilai kepersonalan manusia
2
3
4
1
Kesimpulan
65. NAMA KELOMPOK
1. Heri Swandana 1212100277
2. Iga Rani
1212100288
3. Fauzia Indahn
1212100253
66. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan
bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang
benar (knowledge is justified true belief). Pengetahuan itu
adalah semua milik atau isi pikiran.Dengan demikian
pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia
untuk tahu.
Pada umumnya, adalah tepat kalau mengatakan
pengetahuan hanya merupakan pengalaman "sadar".
Karena sangat sulit melihat bagaimana persisnya suatu
pribadi dapat sadar akan suatu eksisten tanpa kehadiran
eksisten itu di dalam dirinya.
67. JENIS PENGETAHUAN
Pengetahuan Biasa
Pengetahuan dengan istilah
common sense atau good
sense
Pengetahuan Ilmu
Pengetahuan yang
menunjukkan sifat kuantitatif
dan objektif
Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan yang bersifat
kontemplatif dan
spekulatif
Pengetahuan Agama
Pengetahuan yang hanya
diperoleh lewat Tuhan dan
Utusan-Nya
01
03
02
04
Burhanuddin
Salam,
mengemuka
kan bahwa
pengetahuan
yang dimiliki
manusia ada
4, yaitu :
68. HAKIKAT
DAN
SUMBER
PENGETAHUAN
Pengetahuan ini mampu
dikembangkan manusia yang
disebabkan dua hal utama,
yakni pertama manusia
mempunyai bahasa yang
mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi
tersebut. Kedua, yang
menyebabkan manusia mampu
mengembangkan
pengetahuannya dengan cepat
dan mantap adalah kemampuan
berpikir menurut suatu alur
kerangka berpikir tertentu
69. HAKIKAT PENGETAHUAN
Realisme adalah gambaran
yang sebenarnya ada dalam
alam nyata (dari fakta atau
hakikat). Ajaran realisme
percaya bahwa dengan sesuatu
atau lain cara, ada hal-hal yang
hanya terdapat di dalam dan
tentang dirinya sendiri, serta
yang hakikatnya tidak
terpengaruh oleh seseorang.
Idealisme adalah proses-proses
mental atau proses psikologis yang
bersifat subjektif. Oleh karena itu,
pengetahuan bagi seorang idealis
hanya merupakan gambaran
subjektif dan bukan gambaran
objektif tentang realitas. Yang
diberikan pengetahuan hanyalah
gambaran menurut pendapat atau
penglihatan orang yang
mengetahui (subjek).
71. EMPIRIS
Menurut aliran ini manusia
memperoleh pengetahuan melalui
pengalamannya. Bila dikembalikan
kepada kata Yunaninya,
pengalaman yang dimaksud ialah
pengalaman inderawi.
Pengetahuan inderawi bersifat
parsial disebabkan oleh adanya
perbedaan antara indera yang
satu dengan yang lainnya,
berhubungan dengan sifat khas
fisiologis indera dan dengan objek
yang dapat ditangkap sesuai
dengannya.
72. KELEMAHAN ALIRAN EMPIRIS
1) Indera terbatas, benda yang jauh kelihatan kecil
2) Indera menipu, pada orang yang sakit malaria gula
rasanya pahit, udara akan terasa dingin.
3) Objek yang menipu, contohnya fatamorgana dan ilusi.
4) Berasal dari indra dan objek sekaligus. Dalam hal ini, indera
(mata) tidak mampu melihat seekor kerbau secara
keseluruhan, dan kerbau itu juga tidak dapat memperlihatkan
badannya secara keseluruhan.
73. RASIONALISME
Aliran ini menyatakan bahwa akal
adalah dasar kepastian
pengetahuan. Rasionalisme tidak
mengingkari kegunaan indera
dalam memperoleh pengetahuan.
Pengalaman indera diperlukan
untuk merangsang akal dan
memberikan bahan-bahan yang
menyebabkan akal dapat bekerja,
tetapi sampainya manusia kepada
kebenaran adalah semata-mata
akal. Dalam penyusunan ini akal
menggunakan konsep-konsep
rasional atau ide-ide universal.
74. Menurut Henry Bergson intuisi adalah
hasil dari evolusi pemahaman yang
tertinggi. Ia juga mengatakan bahwa
intuisi adalah suatu pengetahuan yang
langsung, yang mutlak dan bukan
pengetahuan yang nisbi. Intuisi
bersifat personal dan tidak bisa
diramalkan. Sebagai dasar untuk
menyusun pengetahuan secara
teratur, intuisi tidak dapat diandalkan.
INSTUISI
75. WAHYU
Adalah pengetahuan yang disampaikan oleh
Allah kepada manusia lewat perantaraan
para nabi. Para nabi memperoleh
pengetahuan dari Tuhan tanpa upaya, tanpa
bersusah payah, tanpa memerlukan waktu
untuk memperolehnya. Pengetahuan mereka
terjadi atas kehendak Tuhan semesta. Tuhan
mensucikan jiwa mereka dan diterangkan-
Nya Pula jiwa mereka untuk memperoleh
kebenaran dengan jalan wahyu.
76. PERBEDAAN PENGETAHUAN
DENGAN ILMU
Perbedaan itu terlihat dari sifat sistematik dan
cara memperolehnya. Perbedaan tersebut
menyangkut pengetahuan pra ilmiah atau
pengetahuan biasa, sedangkan pengetahuan
ilmiah dengan ilmu tidak mempunyai perbedaan
yang berarti. Hal ini dapat dilihat dari pendapat-
pendapat berikut: "Kata ilmu berasal dari bahasa
Arab `alima (ia telah mengetahui). Kata jadian
ilmu berarti pengetahuan. Dan memang dalam
bahasa Indonesia sehari hari ilmu diidentikkan
dengan pengetahuan"." Dengan demikian dapat
kita tarik kesimpulan bahwa dalam bahasa,
pengetahuan dengan ilmu bersinonim arti,
sedangkan dalam arti material, keduanya
mempunyai perbedaan.
77. DEFINISI DAN JENIS PENGETAHUAN
Menurut Drs. Sidi Gazalba, pengetahuan adalah apa yang
diketahui atau hasil pekerjaan tahu. Pekerjaan tahu tersebut
adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai.
Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari
usaha manusia untuk tahu. Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa
pengetahuan dalam arti luas berarti semua kehadiran
internasional objek dalam subjek. Namun dalam arti sempit dan
berbeda dengan imajinasi atau pemikiran belaka, pengetahuan
hanya berarti putusan yang benar dan pasti (kebenaran,
kepastian).
79. HAKIKAT PENGETAHUAN
Realisme
Teori ini mempunyai pandangan
realistic terhadap alam.
Idealisme
Ajaran idealisme menegaskan
bahwa untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar-benar
sesuai dengan kenyataan adalah
mustahil.
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state).
Mengetahui sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek,
dengan kata lain menyusun gambaran tentang fakta yang ada di luar akal.
80. DASAR
DAN
JENIS ILMU
PENGETAHUAN
Dasar ilmu pengetahuan secara
substansial yaitu bertolak dari
ontologi, epistemologi, dan
aksiologi. Manusia harus dapat
membedakan antara hal-hal
yang dapat dilihat, diraba, dan
dirasa, demikian juga harus
dapat membedakan hal-hal
yang bersifat kejasmanian dan
kejiwaan. Berikut dikemukakan
dasar ilmu pengetahuan yang
meliputi ontologi, epistemologi,
dan aksiologi.
81. OBJEK DAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN ILMIAH
1)
Objek ilmu
pengetahuan
ilmiah
2)
Konsep ilmu
4)
Konsep ilmu
pengetahuan
5)
Tujuan ilmu
pengetahuan
3)
Konsep
pengetahuan
6)
ciri-ciri ilmu
pengetahuan
82. JENIS ILMU PENGETAHUAN
Dilihat dari sudut jenisnya, ilmu pengetahuan menurut Fuad Ikhsan (2010)
mengungkapkan ada empat macam:
-Pertama, pengetahuan wahyu (revaled knowledge). Manusia mem¬peroleh
pengetahuan dan kebenaran atas dasar wahyu yang diberikan oleh Tuhan
kepada manusia.
-Kedua, pengetahuan intuitif (intuitive knowledge). Pengetahuan intui¬tif
diperoleh manusia dari dalam dirinya sendiri, pada saat is menghayati sesuatu.
Ketiga, Kebenaran tersebut tidak akan dapat diuji dengan observasi,
perhitungan, atau eksperimen, karena intuitif tidak hipotesis.
-Keempat, pengetahuan rasional (rational knowledge). Pengetahuan rasional
merupakan pengetahuan yang diperoleh dari latihan rasio/akal semata, tidak
disertai dengan observasi terhadap peristiwa-peristiwa faktual.
83. —Penjelasan ilmu
Batas penjelasan ilmu yaitu ketika manusia berhenti
berpikir untuk mencari pengetahuan, ilmu didapatkan
dari penjelasan pengalaman manusia, sehingga jika
manusia memulai penjelasannya pada pengalaman
manusia dan berhenti di batas peng¬alaman manusia.
Ilmu membatasi lingkup penjelasannya pada batas
pengalaman manusia juga disebabkan metode yang
digunakan dalam menyusun yang telah teruji secara
empiris
86. Zaman Modern (1500 - 1800)
Para filsuf zaman modern menegaskan bahwa
pengetahuan tidak berasal dari kitab suci atau
ajaran agama, tidak juga dari para penguasa,
tetapi dari diri manusia sendiri. Lalu muncul
aliran kritisisme, yang mencoba memadukan
kedua pendapat berbeda itu.
87. Mengapa kebenaran itu
pasti?
Sebab aku mengerti itu dengan "jelas, dan
terpilah-pilah" -- "clearly and distinctly", "clara et
distincta". Artinya, yang jelas dan terpilah-pilah
itulah yang harus diterima sebagai benar. Dan
itu menjadi norma Descartes dalam menentukan
kebenaran
88. Realitas pikiran
(res cogitan)
02
Realitas perluasan (res
extensa, "extension")
atau materi
03
Tuhan (sebagai Wujud yang
seluruhnya sempurna, penyebab
sempurna dari kedua realitas
itu).
Descartes menerima 3 realitas atau substansi bawaan
01
89. Aliran empirisme
nyata dalam pemikiran David Hume (1711-1776), yang
memilih pengalaman sebagai sumber utama
pengetahuan.
Dua hal dicermati oleh Hume, yaitu substansi dan
kausalitas. Hume tidak menerima substansi, sebab yang
dialami hanya kesan-kesan saja tentang beberapa ciri
yang selalu ada bersama-sama. Atas dasar pengalaman
itu tidak dapat disimpulkan, bahwa ada substansi tetap
yang misalnya disebut kertas, yang memiliki ciri-ciri tadi.
Bahwa di dunia ada realitas kertas, diterima oleh Hume.
90. Kausalitas
Jika gejala tertentu diikuti oleh gejala
lainnya, misal batu yang disinari matahari
menjadi panas, kesimpulan itu tidak
berdasarkan pengalaman
91. Dengan kritisisme
Immanuel Kant (1724-1804) mencoba
mengembangkan suatu sintesis atas dua
pendekatan yang bertentangan ini. Kant
berpendapat bahwa masing-masing pendekatan
benar separuh, dan salah separuh. Kant setuju
dengan Hume bahwa kita tidak mengetahui
secara pasti seperti apa dunia "itu sendiri" ("das
Ding an sich"), namun hanya dunia itu seperti
tampak "bagiku", atau "bagi semua orang".
92. Masa kini (1800-sekarang).
Filsafat masa kini merupakan aneka bentuk reaksi
langsung atau tak langsung atas pemikiran Georg
Wilhelm Friedrich Hegel (1770-1831). Menurut
Hegel semua yang ada dan semua kejadian
merupakan pelaksanaan-yang-sedang-berjalan
dari Yang Mutlak dan bersifat rohani. Kesalahan
Hegel adalah tidak menerima bahwa Yang Mutlak
itu berdiri sendiri dan ada-diatas-segalanya,
dalam arti tidak dalam satu realitas dengan segala
yang sedang-menjadi tersebut.
93. Filsafat dimulai oleh
Thales, sebagai seorang
filsafat jagat raya.
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
THALES (624-546 sm) ANAXIMANDER (610-546 sm)
Ia menjelaskan bahwa
substansi pertama itu
bersifat kekal dan ada
dengan sendirinya.
PYTHAGORAS (572-497 sm)
Ia seorang ahli matematika
dan ia mengajarkan bahwa
bilangan merupakan
substansi dari semua
benda.
94. Ia mengatakan bahwa
alam semesta itu selalu
dalam keadaan berubah
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
HERACLITUS (544-484 sm) PARMANIDES (450 sm)
Ia tokoh relativisme (suatu
pandangan bahwa
pengetahuan itu dibatasi,
baik oleh akal budi yang
serba terbatas maupun oleh
cara mengetahui yang serba
terbatas) dan sebagai
logikawan pertama.
ZENO (490 sm)
Ia merupakan tokoh yang
merelatifkan kebenaran.
Baginya tidak ada
kebenaran mutlak dan
tidak ada generalisasi.
95. Ia menyatakan bahwa
“manusia adalah ukuran
kebenaran”. Pernyataan
itu merupakan tulang
punggung humanisme.
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
PROTAGORAS (480-411 sm) GORGIAS (485-380 sm)
Ia membangkitkan
semangat berfilsafat. Ia
mengingatkan bahwa
persoalan pokok dalam
filsafat bukanlah alam,
melainkan manusia.
SOCRATES (470-399 sm)
Ia tidak meninggalkan
tulisan. Doktrin bahwa
semua kebenaran itu relatif
telah mengguncangkan
sains telah mapan,
mengguncangkan
keyakinan agama
96. Ia murid dan sahabat
Socrates. Sebagai muridnya,
Plato menjelaskan bahwa
kebenaran umum itu
memang ada, bukan dibuat,
melainkan sudah ada di alam
idea.
penjelajahan sejarah peradaban pemikiran
PLATO (427-347 sm) ARISTOTELES (384-322 sm)
Ia dikenal sebagai Bapak
Logika. Logikanya disebut
logika tradisional (dalam
perkembangannya ada
logika modern).
97. Empat Daya Benak
Empat Arah Pemikiran
Manusia
Saya telah memanfaatkan
waktu untuk menunjukkan
pola-pola itu kepada anda
bukan hanya karena saya pikir
pola-pola tersebut secara
intrinsik menarik,
Pengetahuan
Keyakinan
Kebenaran Keidahan
98. Fiisafat Sebagai Dialog Rasional
Garis pembagi tebal dalam filsafat Yunani kuno--garis yang menempatkan
para filsuf yang memiliki pandangan yang terlihat jauh dan asing di satu
sisi dan para filsuf an mempunyai pandangan yang dengan jelas tampak
lebih relevan dengan permasalahan filosofis kontemporer di sisi lain—
terdapat dalam bentuk secrang filsuf saja yang, sepengetahuan kita, tidak
pernah menulis buku.
Sebagaimana terlukis dalam Gambar 11.6, dialog itu dilaksanakan dengan
asumsi bahwa wewenang yang lebih tinggi ini, yang sama sama dimiliki
oleh semua orang, mampu menanamkan pemahaman yang lebih mendalam
tentang realitas terdalam, atau kebenaran.
100. Apakah Kebenaran itu sebenarnya?
Dalam waktu belakangan yang cukup lama
Bradley seakan menjawab bahwa
kebenaran itu adalah kenyataan.
101. yang terjadi sekarang ini tidak
seluruhnya berupa kebenaran,bahkan
yang seharusnya tidak terjadi
akhirnya terjadi juga, karena das solen
tidak sama dengan das sein.
102. Murid plato bernama Aristoteles
Menjawab pertanyaan ini dengan pendapat bahwa
kebenaran itu sifatnya subjektif. sehingga kemudian
lahirlah kebenaran relatif dan kebenaran mutlak.
seorang seneliti bertanya kepada seorang responden
lain yang yang memenuhi syarat agar valid dan
dapat diuji kebenarannya.
103. Pakar ilmu filsafat yang menggangap
benar bahwa pengetahuan terdiri atas;
1. Pengetahuan Akal
2. Pengetahuan Budi
3. Pengetahuan Indrawi
4. Pengetahuan kepercayaan
(otoritatif)
5. Pengetahuan Intuitif.
Jadi titik temu antara logika, etika,
dan estetika adalah islam.
107. KEBENARAN SINTAKSIS
Adalah kebenaran yang berasal dari tata bahasa yang
melekat. Karena teori ini dipengaruhi oleh kejiwaan dan
ekspresi sehingga mereka yang menerimanya
mempunyai keterkaitan akan terpengaruh serta
susunan bahasa yang bernuansa rasa.
110. YANG MAHA BENAR
Puncak kebenaran itu sendiri adalah Allah Yang Maha
benar (al-haq), itulah sebabnya para pendzikir senantiasa
mengucap Alhamdulillah” Segala Puji Bagi Allah) pada setiap
penyelesaian.
• Azaz kepastian hukum (dalam istilah belanda disebut
Rezhtzekerheid sedangkan dalam islam dikenal syariah
fiqih) dan didalam islam yang menjadi pegangan adalah
Al-Qur’an yang berbincang tentang seluruh kedisiplinan
dalam ilmu pengetahuan.
111. • Azaz kemurnian tujuan (dalam istilah belanda
disebut Zulverheid van Oogmerk,sedangkan
dalam istilah islam dikenal dengan niat.
• Azaz keseimbangan (dalam istilah belanda dikenal
dengan Evenwichtigheid, sedangkan dalam
istilah inggris dikenal dengan The Balancing Theories,
dan dalam islam dikenal dengan wasathan).
115. MANUSIA
Dimana ia mempertanyakan dirinya,keberadaannya,dan
dunianya. Secara rasional anggapan-anggapan yang terkait
dengan pertanyaan,memeriksa dan mempertimbangkan
penyelesaian yang telah diajukan mengenai masalah,menarik
hipotesa,menguji konsekuensi dari hipotesa,dan akhirnya
menarik kesimpulan yang secara rasional dapat dipertanggung
jawabkan.
HANYA MANUSIA,MAKHLUK YANG MAMPU BERTANYA
117. Siapakah manusia itu ?
❏ Merupakan pertanyaan yang paling mendasar
dan paling utama dalam sejarah manusia.
❏ Sebelum Sokrates (469-399 sM) muncul di
Yunani pertanyaan tersebut sudah ada. Dalam
masa tersebut, para penulis Kristiani
menyatakan bahwa manusia berperilaku secara
benar dan mencapai pemenuhan diri hanya
jika dia hidup sesuai dengan aturan agama dan
menjadikan Allah sebagai model hidup satu-
satunya.
118. Bahwa manusia adalah makhluk
yang tertinggi
Menurut filsuf modern
Dimana manusia menjadikan dirinya
sendiri menjadi sebuah ukuran dalam
segala hal,karena itu tidak ada hal
yang lebih tinggi dan lebih luas dari
manusia itu sendiri.
120. Apa itu filsafat ?
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani.
Secara harfiah filsafat
diartikan dengan cinta
akan kebijaksanaan.
Yakni philein, artinya mencintai dan
sophia, artinya kebijaksanaan..
121. Herodotus
(484425 sM)
Pythagoras
(560-480 sM)
Herodotus
menggunakan kata
philosophein dalam
upaya untuk
menemukan sesuatu
Adalah
Pengetahuan hasil
komplementasi
Beberapa filsuf Yunani
Plato (427-347 sM)
Menunjukkan hakikat
filsafat sebagai hasil
komplementasi dalam
lima karakter
122. Hasil 5 karakter menurut plato :
- Dapat bertahan terhadap diskusi kritis
- Menggunakan metode dialektis
- Berusaha mencapai realitas yang terdalam
- Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
- Bertujuan untuk menangkap tujuan ideal realitas
124. Filsafat manusia adalah bagian dari sistem
filsafat yang menyoroti hakikat manusia.
Dimana ilmu-ilmu sosial,mengarahkan diri
pada sebuah penjelasan terhadap realitas
hidup manusia yang dikumpulkan
kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan.
Filsafat manusia dan ilmu-ilmu lain
125. Filsafat manusia memikirkan aspek-aspek
mendasar yang bersifat metafisis dan spiritualitas
tentang manusia. Bagaimana manusia bisa
melakukan penelusuran terhadap hal-hal yang
bersifat meta empiris itu? Yaitu dengan melalui
refleksi suatu kegiatan filsafat menangkap
nomena.
Karena itu dalam filsafat “mempertanyakan”
bukanlah hal yang tabu,tetapi menjadi sebuah
keharusan.
Metode filsafat manusia
126. Relevansi Filsafat manusia
- Dengan bertanya kita mewujudkan hakikat
manusia
- Dengan mendalami manusia,kita mengenal
manusia dengan lebih baik
- Sebagai konsekuensi lebih lanjut dari butir
kedua,filsafat manusia mengantar kita untuk
semakin mampu bertanggung jawab terhadap diri
kita dan sesama
128. Pengantar
Persona atau pribadi merupakan salah
satu dimensi mendasar manusia. Sebagai
pribadi manusia mempunyai kemampuan
untuk menentukan dirinya sendiri.
130. Makhluk Infrahuman
Kata individu bagi makhluk infrahuman
hanya terkait dengan perbedaan fisik
antara satu jenis dengan jenis lain,serta
urut-urutan menurut ruang dan waktu
tertentu.
131. Manusia
Pengertian individu,bukan hanya
bersifat seragam dan numerik.
Namun , manusia terkait atas
kualitas. Dimana dia menghendaki
demi dirinya sendiri.
Bagi manusia diri merupakan
sumber kegiatan dan tindakan.
Yang berarti bahwa individualitas
manusia ada pada derajat dan
martabatnya.
133. Arti persona
Persona dan individualitas
mengandung makna yang
sama, yakni keutuhan.
Dalam hal tersebut manusia
bersifat dinamis. Dimana
manusia akan terus
berkembang
134. Pandangan
Ontologis
Pandangan
Psikologis
Tekanan manusia sebagai
pribadi diletakkan pada
rasionalitas dan
individualitas.
Meletakkan inti
pribadi manusia pada
esensi dan eksistensi
Tiga pandangan
Pandangan Dialogis
Mengaitkan pribadi
manusia dengan hubungan
antara satu dengan yang
lain (makhluk relasional)
135. nilai - nilai absolut pribadi
Esensi manusia sebagai pribadi menyangkut
empat hal mendasar yakni kesadaran akan
diri, bersifat otonom dan transendental,
serta komunikatif. Dengan adanya hal
tersebut manusia dapat mempertimbangkan
kualitas tindakannya.
136. - AKAL BUDI
Elemen persona
- NAMA - SUARA HATI - PERASAAN
- KEBEBASAN
- KARAKTER
137. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa selain makhluk
bertanya,manusia juga adalah pribadi yang
unik. Jiwa membuat manusia serba baru.
Dari keenam elemen yang telah
disebutkan,bersifat personal. Oleh karena
itu, menghargai elemen tersebut,berarti
menghargai nilai-nilai kepersonalan
manusia
140. PENGETAHUAN
Bahwa manusia itu tahu sesuatu, tidak ada
yang menyangkal. Manusia tahu akan dunia
sekitarnya, akan dirinya sendiri, akan orang-
orang lain.
141. ILMU PENGETAHUAN
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang bertujuan
mencapai kebenaran ilmiah tentang objek tertentu, yang
diperoleh melalui pendekatan atau cara pandang
(approach), metode (method), dan sistem tertentu.
Kesangsian akal budi ini lalu diikuti dengan pertanyaan
seperti, apakah sesuatu itu, mengapa sesuatu itu ada,
bagaimana keberadaannya dan apa tujuan
keberadaannya?
142. Ada 6 (enam) sistem yang lazim dikenal
dalam ilmu pengetahuan, yaitu:
Sistem tertutup Sistern alami
Sistem yang
berbentuk
lingkaran
Sistem terbuka
Sistem buatan Sistem yang
berbentuk garis
lurus
143. Teori Saling
Hubungan
(Coherence Theory)
Mercury is the closest
planet to the Sun
Teori Persesuaian
(Correspondence
Theory)
Despite being red,
Mars is actually a cold
place
Teori Kegunaan
(Pragmatic Theory).
Despite being red,
Mars
is a cold place
Ada 3 (tiga) teori pokok tentang
kebenaran keilmuan ini, yaitu:
144. FILSAFAT ILMU DAN PENELITIAN
FILSAFAT ILMU SEBAGAI DASAR
MELAKUKAN PENELITIAN
145. Ilmu Sebagai Pengetahuan
Untuk dapat menguasai pelaksanaan
penelitian, perlu diketahui tentang dasar-
dasar yang lebih mendasar, menyangkut
tinjauan secara filsafati dan metodologis.
Secara filsafati berkenaan dengan filsafat
ilmu, sedangkan secara metodologis
berkenaan dengan metode dan teknik
penelitian.
146. Fakta mempunyai peranan dalam pijakan, formulasi dan
penjelasan teori sebagai berikut:
1. Fakta memulai teori
2. Fakta menolak dan mereformasi teori yang telah ada
3. Fact redefine and clarify theory
147. Linkage proposisi ialah memerhatikan keeratan atau
ketegasan hubungan antara variabel yang tergolong
determinant dan result. Makin eksak (mendekati eksak)
suatu ilmu, makin erat atau tegas hubungannya. Oleh
karena itu, ada berbagai bentuk proposisi menurut
keeratan hubungan tersebut.
148. 01
03
Reversible and Irreversible Proposition
02
04
Setidak-tidaknya ada 10 macam proposisi (lima
pasang) yang biasa dijumpai dalam berbagai
bidang ilmu antara lain:
05
Deterministic and Stochastic Proposition
Deterministic and Stochastic Proposition
Contingency and Sufficient Proposition
Necessary and Substitutable Proposition
149. Tingkat Kemantapan Teori
01
Teori akan menjelaskan
(meramalkan) fenomena. Dengan
penjelasan itu orang menjadi
mengerti. Penjelasan ini berkisar
pada hubungan-hubungan
(relationship).
150. Penelitian yang dilakukan dalam pekerjaan taksonomikal
adalah studi deskriptif. Secara ringkas pekerjaan
taksonomikal ini digambarkan sebagai berikut:
04
Bentuk atau
jiwa dari
penelitian
01
Unit dari
fenomena 02
Hubungan
antara unit-
unit
03
Aplikasi unit
pada
subject
matter baru
151. Secara ringkas pekerjaan teoretikal itu
sebagai berikut:
Aplikasi unit
kepada
subject
matter
baru:
eksplanasi
Unit dari
fenomena:
proposisi
Hubungan
antara unit-
unit:
klasifikasi
Bentuk atau
jiwa dari
penelitian:
studi
verifikasi
152. Berpikir Induktif dan
Deduktif
02
Ilmu adalah akumulasi pengetahuan
yang tersusun secara sistematis.
Pengetahuan yang dimaksud adalah
suatu fenomena yang ditangkap oleh
indra manusia.
153. Metode Ilmiah
03
Kedudukan metode penelitian dalam metode
ilmiah dapat dikatakan hanya sebagian dari
langkah-langkah sistematis dalam memperoleh
ilmu, sebab metode penelitian baru merupakan
prosedur sistematis dari bekerjanya pikiran
aiau logic yang hanya menghasilkan kesimpulan
atau ketetapan rasional saja.
157. Pengertian Filsafat Pancasila
Pengertian filsafat pancasila adalah pembahasan
pancasila sampai hakikatnya yang terdalam
(sampai intinya yang terdalam).
Dari objek materinya maka pengertian filsafat
yaitu;suatu sistern pemikiran yang
rasional, sistematis, terdalam dan menyeluruh
tentang hakekat bangsa, negara dan masyarakat
Indonesia yang nilai-nilainya telah ada dan
digali dari bangsa Indonesia sendiri.
159. Pengetahuan pancasilayang
mengungkapkan asal mula dan sebab
akibat terjadinya pancasila.
Tingkat-tingkat pengetahuan pancasila
Bagaimana
Pengetahuan yang akan didapatkan
yaitu bisa
memberikan penjelasan Pancasila
secara obyektif.
01
Mengapa Apa
Pengetahuan yang diperoleh
mengenai hakikat dari
sesuatu yang dinyatakan.
Kemana
Pengetahuan yang didapat
adalah pengetahuan yang
bersifat normatif.
03
161. Telah dipahami bahwa filsafat suatu pengetahuan
terdalam bagi,hakiki,rasional,menyeluruh,maka
filsafat sangat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan yang objek materi dan formalnya
dari sudut pandang tertentu serta bersifat
universal.
162. 1. Menghidupkan kecerdasan berfikir secara rasional dan
teratur.
2. Berfungsi menggugah pengertian dan kesadaran manusia akan
kedudukannya dalam hubungannya.
3. Menggugah kesadaran serta pengertian akan pemikiran
kemanusian dan masalah kemanusiaan sepanjang masa.
4. Membentuk para sarjana menjadi ilmuan yang bijaksana dan
mengamalkan filsafat pandangan hidup.
167. Pancasila memiliki 3 dimensi
suatu ideologi harus
mampu mencerminkan
ralitas yang hidup
clan berkembang
dalam masyarakat.
nilai-nilai dasar yang
terkandung da¬lam
Pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional
yaitu hakikat nilai-nilai
yang terkandung dalam
lima sila Pancasila:
ketuha¬nan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan
keadilan
nilai-nilai yang
terkandung dalam
Pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu
sistem norms, sebagaimana
ter¬kandung dalam
Pembukaan UUD 1945 yang
memiliki keduduk¬an
tertinggi dalam tertib
hukum Indonesia
Dimensi
realistis
Dimensi
idealistis
Dimensi
normatif
172. Menurut Renan bangsa adalah
A B C D
Suatu jiwa,
suatu asas
kerokhanian.
Suatu
solidaritas
yang besar.
Suatu hasil
sejarah, karena
sejarah itu
berjalan terus.
Sejarah tidak
abadi, bergerak
secara dinamis dan
berubah-ubah untuk
maju
Bangsa bukanlah
coal abadi.
174. Pengertian Pancasila Sebagai Suatu Sistem
Pancasila yang terdiri atas lima sila pada hakikatnya merupa¬kan
sistem filsafat. Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu
ke¬satuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh sistem lazinmya memiliki ciri-
ciri sebagai beri¬kut :
(1) Suatu kesatuan bagian-bagian
(2) Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri¬sendiri
(3) Saling berhubungan, saling ketergantungan
(4) Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tu¬juan
bersama (tujuan sistem)
(5) Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks (Shore dan
Votch, 1974:22).
176. Kesatuan Sila-Sila Pancasila
Susunan Pancasila yang bersifat Hierarkhis
dan Berbentuk Piramidal
Susunan Pancasila adalah hierarkhis dan
mempunyai bentuk piramidal. Pengertian
matematika piramidal digunakan untuk
meng¬gabarkan hubungan hierarkhi sila-sila
dari Pancasila dalam unit-urutan luas
(kwantitas) dan juga dalam hal sifat-sifatnya
(kwalitas).
177. Ketuhanan Yang Maha Esa adalah meliputi dan menjiwai sila-sila
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
178. Kemanusiaan yang adil dan beradab adalah diliputi dan dijiwai
sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah menjiwai sila-sila
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dimpin oleh hik¬mat
kebijaksanaan dan permusyawaratan/perwakilan, keadilan sosial
bagi seluruh raat Indonesia.
179. Persatuan Indonesia adalah diliputi Ketuhanan Yang Maha Esa
adalah meliputi dan menjiwai sila-sila kerakyatan yang dimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dan per-musyawaratan/perwakilan,
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
180. kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijak¬sanaan dan
permusyawaratan/perwakilan, adalah diliputi dan dijiwai oleh
sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, meliputi dan men¬jiwai sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
181. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah diliputi
dan dijiawi oleh sila-sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan
per¬musyawaratan/ perwakilan.
182. Rumusan Hubungan Sila-sila Pancasila
yang saling Mengisi dan Saling
mengkualifikasi
Sila-sila Pancasila sebagai kesatuan dapat
dirumuskan pula dalam hubungannya saling
mengisi atau mengkualifikasi dalam rangka
hubungan hierarkhis piramidal tadi.
183. kesatuan Sila-sila Pancasila sebagai
Suatu Sistem Filsafat
Kesatuan sila-sila Pancasila pada hakikatnya
bukanlah hanya merupakan kesatuan yang bersifat
formal logis saja namun juga meliputi kesatuan
dasar ontologis, dasar epistemologis serta dasar
biologis dari sila Pancasila.
185. Tuhan (ke-/-an) Ketuhanan
Manusia (ke-/-an)Kemanusiaan
Satu (per-/-an)
Persatuanan
Rakyat (ke-/-an) Kerakyatanan
Adil (ke-/-an) Keadilan
Hakikat Sila-sila Pancasila
Sebagaimana dijelaskann di muka
sila-sila Pancasila terdiri atas
angkaian kata-kata, dan setiap
sila terdapat kata yang
merupakan ilbjek yang secara
berturut-turut adalah sebagai
berikut : Ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan,
kerakyatan, dan keadilan. tap
kata tersebut merupakan suatu
kata polimorfemik (yaitu Kata
dasar + afiks ke-/-an dan per-/-
an).
186. maka arti inti setiap sila dari Pancasila adalah
sebagai berikut :
Ketuhanan
sifat-sifat keadaan negara yang sesuai
dengan hakikat Tuhan (yaitu kesesuaian
dalam arti sesuai dengan akibat)
merupakan suatu nilai-nilai agama).
Kemanusiaan
ialah sifat-sifat keadaan
negara yang sesuai dengan
hakikat manusia.
Persatuan
sifat-sifat dan keadaan negara yang sesuai
dengan hakikat satu, yang berarti membuat
menjadi satu rakyat, daerah, dan keadaan negara
Indonesia sehingga terwujud suatu kesatuan.
187. maka arti inti setiap sila dari Pancasila adalah
sebagai berikut :
Kerakyatan
sifat-sifat dan keadan negara
yang sesuai dengan hakikat
rakyat.
keadilan
sifat-sifat dan keadaan
negara yang sesuai dengan
hakikat adil.
188. Pengertian Kesesuaian Sifat-sifat dan Keadaan
Negara dengan landasan Sila-sila Pancasila.
Pengertian sifat-sifat dan keadaan negara
Telah dijelaskan di muka bahwa inti landasan sila-
sila. Pancasila Tuhan, manusia, satu, rakyat dan
adil. Konsekuensinya segala sifat-sifat dan keadaan
negara harus sesuai dengan hakikat Tuhan, manusia,
satu, rakyat, dan adil.
189. CREDITS: This presentation
template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik
Terima Kasih!
Apakah ada yang punya pertanyaan?