SlideShare a Scribd company logo
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Media Pembelajaran
PPKn
untuk SMP/MTs Kelas IX
Tujuan Pembelajaran
• menganalisis hakikat upaya pembelaan negara
dala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
• menghargai perjuangan para pejuang bangsa
dalam mempertahankan negara kesatuan republik
Indonesia dari berbagai ancaman merebut kembali
kemerdekaan Indonesia.
• memahami ancaman yang terhadap keutuhan
negara kesatuan republik Indonesia.
• mendukung upaya semangat dan komitmen
persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi
dan mempertahankan kemerdekaan NKRI.
BELA NEGARA DALAM KONTEKS
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
BAB 6
A. Hakikat Bela Negara
Dibutuhkan upaya bela negara dan
kerelaan berkorban guna meniadakan
ancaman yang membahayakan
kemerdekaan dan kedaulatan negara serta
nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Secara sempit, dalam konteks Indonesia BELA
NEGARA dapat diartikan sebagai upaya setiap
warga negara untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala
bentuk ancaman.
A. Hakikat Bela Negara
Terdapat sejumlah peraturan yang
berkaitan dengan bela negara, antara lain :
•UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3),
•UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1),
•UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (2)
A. Hakikat Bela Negara
Terdapat sejumlah peraturan yang
berkaitan dengan bela negara, antara lain
• Ketetapan MPR No. VI Tahun 1973,
• Ketetapan MPR No. VI Tahun 2000,
• Ketetapan MPR No. VII Tahun 2000
A. Hakikat Bela Negara
Terdapat sejumlah peraturan yang
berkaitan dengan bela negara, antara lain
1. Undang-Undang No. 29 Tahun 1954,
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988,
3. Undang-Undang No. 56 Tahun 1999,
4. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002,
5. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002,
6. Undang-undang No. 34 Tahun 2004
A. Hakikat Bela Negara
Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3
Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara, keikutsertaan warga negara
dalam usaha pembelaan negara
diselenggarakan melalui pendidikan
kewarganegaraan, pelatihan dasar
militer secara wajib, pengabdian
sebagai prajurit TNI secara sukarela
maupun wajib dan pengabdian sesuai
dengan profesi masing-masing.
A. Hakikat Bela Negara
Berikut sejumlah perjuangan fisik yang
dilakukan dalam rangka mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Pertempuran lima hari di Semarang
berlangsung pada tanggal 15-19 Oktober
1945. Peristiwa ini bermula ketika 400
tawanan Jepang di pabrik gula di
Semarang, memberontak ketika hendak
dipindahkan.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Pertempuran Surabaya 10 November 1945,
dilatarbelakangi kekecewaan rakyat Surabaya
yang merasa dikhianati pihak Sekutu yang
tergabung dalam Allied Forces Netherlands
East Indies (AFNEI).
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Pertempuran Ambarawa menjadi saksi
kemampuan Tentara Keamanan Rakyat
(TKR) yang dipimpin Kolonel Sudirman
memukul mundur pasukan Sekutu yang
dipimpin Brigjen Bethel.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Pertempuran Medan Area ditandai ketika
Sekutu membebaskan pasukan Belanda
yang menjadi tawanan perang,
dipersenjatai kembali, dan menjadi
tentara di Medan. Sikap ini jelas dianggap
melecehkan pernyataan kemerdekaan
Indonesia dan memancing perlawanan
pihak pemuda.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi karena
pasukan sekutu yang menuntut pasukan Indonesia
untuk menyerahkan senjata dan disusul ultimatum
agar tentara Indonesia meninggalkan kota Bandung
bagian utara. Namun, rakyat Bandung tidak
mengindahkan ultimatum itu.
Bandung
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Peristiwa Merah Putih di terjadi
karena pasukan NICA mulai bertindak
sewenang-wenang serta menahan
sejumlah tokoh RI. Sehingga,
mengundang reaksi dari rakyat
Manado.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Perang Puputan Margana terjadi karena
pasukan Belanda mendarat di Bali. Belanda
ingin membentuk Indonesia Timur. Namun
ditolak oleh rakyat Bali.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Untuk mendorong dukungan dari
dunia internasional atas kemerdekaan
Indonesia, sekaligus menekan
kedudukan Belanda, Indonesia
melakukan PERJUANGAN DIPLOMASI.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Perundingan Linggajati (10 November 1946).
Hasil Perundingan Linggajati mengundang
dukungan dan tentangan di dalam negeri
Indonesia. Meski demikian, perundingan ini
berhasil mengundang simpati internasional.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Melalui KTN, pemerintah RI dan
Belanda mengadakan
Perundingan Renville pada
tanggal 17 Januari 1948.
Perundingan dilakukan di atas
geladak USS Renville, kapal
perang Amerika Serikat yang
sedang berlabuh di Jakarta.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Ketegangan Indonesia dan
Belanda semakin memuncak
sesudah Perundingan Renville.
Kemudian diadakan Perundingan
Roem-Roijen pada 14 April 1949
di Hotel Des Indes, Jakarta.
Roem-Roijen
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Konferensi Meja Bundar berlangsung di Den Haag antara 23 Agustus sampai 2
November 1949. Konferensi Meja Bundar menghasilkan sejumlah persetujuan.
B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri
yang dinilai mengancam atau membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Ancaman dapat dibedakan
berdasarkan JENIS,
SUMBER, dan BENTUK.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Dalam upaya mempertahankan keutuhan
NKRI, terdapat ancaman yang berdimensi
ideologi. Ancaman ini berupa upaya dari
berbagai unsur radikalisme yang mencoba
mengganti ideologi Pancasila dengan
ideologi-ideologi yang lain.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Dari luar negeri, ancaman berdimensi
politik dapat berupa tekanan politik
dari negara lain terhadap Indonesia.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Sementara itu, ancaman berdimensi politik yang
bersumber dari dalam negeri dapat berupa
mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang
kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Ancaman internal yang berdimensi ekonomi antara
lain adalah inflasi pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang tidak
memadai, penetapan sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan
distribusi pendapatan dan ekonomi biaya tinggi.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Adapun ancaman eksternal yang berdimensi
ekonomi antara lain indikator kinerja ekonomi
yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan
menghadapi era globalisasi, dan tingkat
dependensi yang cukup tinggi terhadap asing.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Ancaman yang berdimensi sosial budaya
dari dalam didorong oleh isu isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan,
dan ketidakadilan yang dapat menjadi titik
pangkal timbulnya permasalahan, seperti
separatisme dan terorisme.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Ancaman yang berdimensi sosial budaya
dari luar datang bersamaan dengan era
globalisasi dengan penetrasi nilai-nilai budaya
dari luar negeri yang dapat mempengaruhi nilai-
nilai di Indonesia.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Ancaman pertahanan keamanan antara lain
dapat berbentuk agresi, invasi, bombardemen,
blokade wilayah, spionase dan sabotase.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Ancaman Globalisasi dari Sisi Ekonomi yaitu ketika
perekonomian nasional suatu negara telah terintegrasi ke dalam
pasar-pasar global, perekonomian ini tidak lagi dapat terbebas
dari pengaruh kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik eksternal.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Apabila kita melihat dari sisi sosial
dan budaya, ancaman globalisasi
antara lain terlihat dari perubahan
kebiasaan, bahkan budaya suatu
bangsa.
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
Salah satu permasalahan bangsa saat ini
adalah bergesernya nilai-nilai etika dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Untuk mengisi kemerdekaan, para generasi muda harus
memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme.
D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, NASIONALISME adalah
paham (ajaran) untuk mencintai bangsa
dan negara sendiri.
D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
Adapun PATRIOTISME berarti sifat
kepahlawanan atau jiwa pahlawan,
yaitu suatu sikap yang berani, pantang
menyerah dan rela berkorban demi
bangsa dan negara.
D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
Untuk menjaga persatuan dan kesatuan nasional guna
mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan mengatasi berbagai ancaman yang
dapat mengganggu dan membahayakan kelangsungan
hidup, masyarakat harus ikut berperan aktif dalam
membangun integrasi nasional.
D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
Peran serta yang dapat dilakukan antara lain sebagai
berikut.
a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia,
b. Menciptakan ketahanan nasional,
c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan
warna kulit.
d. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan,
e. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan
nusantara,
f. Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan
bernegara berjalan dengan tertib dan aman.
D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan
Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI

More Related Content

Similar to PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx

Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22
Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22
Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22
Puji Rokhayanti
 
Welcome to presentasi
Welcome to presentasiWelcome to presentasi
Welcome to presentasi
Yumma Alba
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
RESISKOM21MFATHURRAH
 
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkriUpaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Rizal Fahmi
 
BAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.ppt
BAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.pptBAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.ppt
BAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.ppt
MardiWayan1
 

Similar to PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx (20)

Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptxBahan Ajar 8 Bab 4.pptx
Bahan Ajar 8 Bab 4.pptx
 
Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22
Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22
Bab 23-1995-cek -20090203102309__1784__22
 
Bela negara
Bela negaraBela negara
Bela negara
 
PKn X bab 7 SEM2
PKn X bab 7 SEM2PKn X bab 7 SEM2
PKn X bab 7 SEM2
 
Welcome to presentasi
Welcome to presentasiWelcome to presentasi
Welcome to presentasi
 
Pkn kelas 11 - integrasi nasional
Pkn kelas 11 - integrasi nasionalPkn kelas 11 - integrasi nasional
Pkn kelas 11 - integrasi nasional
 
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
BAB 9 BAGAIMANA URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA NEGARA BAGI...
 
Presentasi Bela Negara
Presentasi Bela NegaraPresentasi Bela Negara
Presentasi Bela Negara
 
Ppt pkn kelas X perawat SMK Nurul Huda
Ppt pkn kelas X perawat SMK Nurul HudaPpt pkn kelas X perawat SMK Nurul Huda
Ppt pkn kelas X perawat SMK Nurul Huda
 
Merajut Kebersamaan Dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan Dalam KebhinnekaanMerajut Kebersamaan Dalam Kebhinnekaan
Merajut Kebersamaan Dalam Kebhinnekaan
 
PPKN BAB 6
PPKN BAB 6PPKN BAB 6
PPKN BAB 6
 
Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)
Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)
Geostrategi (modul etika, profesional dan humaniora)
 
MATERI TRI CIRI NEW.pdf
MATERI TRI CIRI NEW.pdfMATERI TRI CIRI NEW.pdf
MATERI TRI CIRI NEW.pdf
 
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkriUpaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
Upaya dalam mempertahankan keutuhan uud dan nkri
 
Ancaman terhadap nkr1
Ancaman terhadap nkr1Ancaman terhadap nkr1
Ancaman terhadap nkr1
 
bela negara.pptx
bela negara.pptxbela negara.pptx
bela negara.pptx
 
Modul 4_KelasC_(Dara Febrian, Siti Julaeha).pptx
Modul 4_KelasC_(Dara Febrian, Siti Julaeha).pptxModul 4_KelasC_(Dara Febrian, Siti Julaeha).pptx
Modul 4_KelasC_(Dara Febrian, Siti Julaeha).pptx
 
Ancaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRIAncaman Terhadap NKRI
Ancaman Terhadap NKRI
 
masa revolusi.pptx
masa revolusi.pptxmasa revolusi.pptx
masa revolusi.pptx
 
BAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.ppt
BAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.pptBAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.ppt
BAB 1 Mewaspadai Ancaman terhadap Kedudukan NKRI.ppt
 

Recently uploaded

Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
riko406765
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 

Recently uploaded (20)

Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Sosiologi Emile Durkheim (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Sosialisme Kapitalis Karl Marx (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk KaderMateri BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
Materi BKR Bina Keluarga Remaja BKKBN Untuk Kader
 
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
1. Standar Operasional Prosedur PPDB Pada paud
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfSusi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Susi Susanti_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
Materi bahasa Indonesia kelompok empat 2
 
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docxCONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
CONTOH LAPORAN PARTISIPAN OBSERVASI.docx
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfDhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Dhea Salsabila_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 

PKN Kelas 9 BAB 6 - www.ilmuguru.org (2).pptx

  • 1. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Media Pembelajaran PPKn untuk SMP/MTs Kelas IX
  • 2. Tujuan Pembelajaran • menganalisis hakikat upaya pembelaan negara dala kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. • menghargai perjuangan para pejuang bangsa dalam mempertahankan negara kesatuan republik Indonesia dari berbagai ancaman merebut kembali kemerdekaan Indonesia. • memahami ancaman yang terhadap keutuhan negara kesatuan republik Indonesia. • mendukung upaya semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan NKRI. BELA NEGARA DALAM KONTEKS NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA BAB 6
  • 3. A. Hakikat Bela Negara Dibutuhkan upaya bela negara dan kerelaan berkorban guna meniadakan ancaman yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
  • 4. Secara sempit, dalam konteks Indonesia BELA NEGARA dapat diartikan sebagai upaya setiap warga negara untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari segala bentuk ancaman. A. Hakikat Bela Negara
  • 5. Terdapat sejumlah peraturan yang berkaitan dengan bela negara, antara lain : •UUD NRI Tahun 1945 Pasal 27 ayat (3), •UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (1), •UUD NRI Tahun 1945 Pasal 30 ayat (2) A. Hakikat Bela Negara
  • 6. Terdapat sejumlah peraturan yang berkaitan dengan bela negara, antara lain • Ketetapan MPR No. VI Tahun 1973, • Ketetapan MPR No. VI Tahun 2000, • Ketetapan MPR No. VII Tahun 2000 A. Hakikat Bela Negara
  • 7. Terdapat sejumlah peraturan yang berkaitan dengan bela negara, antara lain 1. Undang-Undang No. 29 Tahun 1954, 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988, 3. Undang-Undang No. 56 Tahun 1999, 4. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002, 5. Undang-Undang No. 2 Tahun 2002, 6. Undang-undang No. 34 Tahun 2004 A. Hakikat Bela Negara
  • 8. Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam usaha pembelaan negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar militer secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela maupun wajib dan pengabdian sesuai dengan profesi masing-masing. A. Hakikat Bela Negara
  • 9. Berikut sejumlah perjuangan fisik yang dilakukan dalam rangka mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 10. Pertempuran lima hari di Semarang berlangsung pada tanggal 15-19 Oktober 1945. Peristiwa ini bermula ketika 400 tawanan Jepang di pabrik gula di Semarang, memberontak ketika hendak dipindahkan. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 11. Pertempuran Surabaya 10 November 1945, dilatarbelakangi kekecewaan rakyat Surabaya yang merasa dikhianati pihak Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI). B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 12. Pertempuran Ambarawa menjadi saksi kemampuan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dipimpin Kolonel Sudirman memukul mundur pasukan Sekutu yang dipimpin Brigjen Bethel. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 13. Pertempuran Medan Area ditandai ketika Sekutu membebaskan pasukan Belanda yang menjadi tawanan perang, dipersenjatai kembali, dan menjadi tentara di Medan. Sikap ini jelas dianggap melecehkan pernyataan kemerdekaan Indonesia dan memancing perlawanan pihak pemuda. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 14. Peristiwa Bandung Lautan Api terjadi karena pasukan sekutu yang menuntut pasukan Indonesia untuk menyerahkan senjata dan disusul ultimatum agar tentara Indonesia meninggalkan kota Bandung bagian utara. Namun, rakyat Bandung tidak mengindahkan ultimatum itu. Bandung B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 15. Peristiwa Merah Putih di terjadi karena pasukan NICA mulai bertindak sewenang-wenang serta menahan sejumlah tokoh RI. Sehingga, mengundang reaksi dari rakyat Manado. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 16. Perang Puputan Margana terjadi karena pasukan Belanda mendarat di Bali. Belanda ingin membentuk Indonesia Timur. Namun ditolak oleh rakyat Bali. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 17. Untuk mendorong dukungan dari dunia internasional atas kemerdekaan Indonesia, sekaligus menekan kedudukan Belanda, Indonesia melakukan PERJUANGAN DIPLOMASI. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 18. Perundingan Linggajati (10 November 1946). Hasil Perundingan Linggajati mengundang dukungan dan tentangan di dalam negeri Indonesia. Meski demikian, perundingan ini berhasil mengundang simpati internasional. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 19. Melalui KTN, pemerintah RI dan Belanda mengadakan Perundingan Renville pada tanggal 17 Januari 1948. Perundingan dilakukan di atas geladak USS Renville, kapal perang Amerika Serikat yang sedang berlabuh di Jakarta. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 20. Ketegangan Indonesia dan Belanda semakin memuncak sesudah Perundingan Renville. Kemudian diadakan Perundingan Roem-Roijen pada 14 April 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta. Roem-Roijen B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 21. Konferensi Meja Bundar berlangsung di Den Haag antara 23 Agustus sampai 2 November 1949. Konferensi Meja Bundar menghasilkan sejumlah persetujuan. B. Perjuangan Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • 22. Ancaman adalah setiap upaya dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 23. Ancaman dapat dibedakan berdasarkan JENIS, SUMBER, dan BENTUK. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 24. Dalam upaya mempertahankan keutuhan NKRI, terdapat ancaman yang berdimensi ideologi. Ancaman ini berupa upaya dari berbagai unsur radikalisme yang mencoba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi yang lain. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 25. Dari luar negeri, ancaman berdimensi politik dapat berupa tekanan politik dari negara lain terhadap Indonesia. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 26. Sementara itu, ancaman berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa mobilisasi massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 27. Ancaman internal yang berdimensi ekonomi antara lain adalah inflasi pengangguran yang tinggi, infrastruktur yang tidak memadai, penetapan sistem ekonomi yang belum jelas, ketimpangan distribusi pendapatan dan ekonomi biaya tinggi. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 28. Adapun ancaman eksternal yang berdimensi ekonomi antara lain indikator kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan menghadapi era globalisasi, dan tingkat dependensi yang cukup tinggi terhadap asing. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 29. Ancaman yang berdimensi sosial budaya dari dalam didorong oleh isu isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang dapat menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme dan terorisme. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 30. Ancaman yang berdimensi sosial budaya dari luar datang bersamaan dengan era globalisasi dengan penetrasi nilai-nilai budaya dari luar negeri yang dapat mempengaruhi nilai- nilai di Indonesia. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 31. Ancaman pertahanan keamanan antara lain dapat berbentuk agresi, invasi, bombardemen, blokade wilayah, spionase dan sabotase. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 32. Ancaman Globalisasi dari Sisi Ekonomi yaitu ketika perekonomian nasional suatu negara telah terintegrasi ke dalam pasar-pasar global, perekonomian ini tidak lagi dapat terbebas dari pengaruh kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik eksternal. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 33. Apabila kita melihat dari sisi sosial dan budaya, ancaman globalisasi antara lain terlihat dari perubahan kebiasaan, bahkan budaya suatu bangsa. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI
  • 34. C. Ancaman Terhadap Keutuhan NKRI Salah satu permasalahan bangsa saat ini adalah bergesernya nilai-nilai etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
  • 35. Untuk mengisi kemerdekaan, para generasi muda harus memiliki semangat nasionalisme dan patriotisme. D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
  • 36. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, NASIONALISME adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
  • 37. Adapun PATRIOTISME berarti sifat kepahlawanan atau jiwa pahlawan, yaitu suatu sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan negara. D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
  • 38. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan nasional guna mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengatasi berbagai ancaman yang dapat mengganggu dan membahayakan kelangsungan hidup, masyarakat harus ikut berperan aktif dalam membangun integrasi nasional. D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI
  • 39. Peran serta yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut. a. Menjaga wilayah dan kekayaan tanah air Indonesia, b. Menciptakan ketahanan nasional, c. Menghormati perbedaan suku, budaya, agama dan warna kulit. d. Mempertahankan kesamaan dan kebersamaan, e. Memiliki semangat persatuan yang berwawasan nusantara, f. Menaati peraturan agar kehidupan berbangsa dan bernegara berjalan dengan tertib dan aman. D. Semangat dan Komitmen Persatuan dan Kesatuan Nasional dalamMengisi dan Mempertahankan NKRI