Pada masa revolusi kemerdekaan, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diuji oleh berbagai faktor seperti sistem pemerintahan yang belum stabil, pemberontakan dalam negeri, ancaman pihak asing seperti Belanda dan sekutu, serta ancaman ideologi dan ekonomi. Pemerintah berupaya mempertahankan kedaulatan melalui diplomasi dan perlawanan fisik melawan penjajah, namun persatuan bangsa masih belum kokoh ak
3. Posisi Awal kemerdekaan
1). Persatuan Dan Kesatuan Bangsa Pada Masa Revolosi Kemerdekaan (18 agustus ’45
– 27 des ’49)
Pada masa periode ini, bentuk NKRI adalah kesatuan , dengan bentuk pemerintah
adalah republik, yang mana presiden berkedudukan sebagai kepala pemerintah
sekaligus sebagai kepala negara. Sistem pemerintahan yang dipakai adalah sistem
pemerintahan peresidensial
a
4. Pada awal kemerdekaan ada beberapa faktor yang mempengaruhi
persatuan dan kesatuan bangsa, diantaranya:
1. Sistem pemerintahan
pada awalnya kabinet parlementer dibentuk agar mampu mengakomodasi
semua kekuatan dalam negara ini. Namun, sistem ini justru membawa bangsa
indonesia ke dalam kesdaan yang tidak stabil.
pemerintah berusaha mengubahnya menjadi kabinet presidensial. Namun,
kabinet itu gagal dilaksanakan. Akhirnya sampai akhir periode menggunakan sistem
parlementer sebelum isi perjanjian KMB dilaksanakan
5. 2. Pemberontakan dalam negara
A. Pemberontakan PKI Madiun (18 september 1948)
dipimpin oleh muso yang bertujuan untuk mengganti dasar negara Pancasila
dengan Komunis serta ingin mendirikan Soviet Republik Indonesia. Pemberontakan
PKI dilakukan dengan cara menguasai seluruh keresidenan pati.
pada tanggal 30 september 1948, pemberontakan PKI berhasil ditumpas TNI
yang dipimpin kolonel gatot subroto dan kolonel sungkono. Mereka berhasil
menembak Muso dan Amir Syarifuddin.
6. B. Pemberontakan APRA
Dibentuk oleh Raymond Pierre Westerling, bertujuan agar negara
pasundan tetap dipertahankan dan tidak setuju pembentukan APRIS.
APRA akhirnya menyerang anggota APRIS di Bandung lalu menyerang
jakarta. Namun, berhasil digagalkan oleh pemerintah.
Sebenarnya APRA dibentuk oleh Westerling agar negaranya dapat
menjajah kembali Indonesia.
7. C. Pemberontakan DII/TII di Jawa Barat
pemberontakan DII/TII di Jawa Barat dipimpin oleh
Sekarmaji Marjan Kartosuwiryo. Disebabkan oleh isi perjanjian
Renville. Pemberontakan ini bertujuan untuk membangun
negara yang berlandaskan islam dan ingin memisahkan diri dari
negara Indonesia, puncaknya pada tanggal 7 agustus 1949
dimana SM kartosuwiryo mengklaim bahwa Negara Islam
Indonesia (NII) telah berdiri.
8. 3. Ancaman pihak asing
menjelang akhir perang dunia kedua, sebagian wilayah indonesia dikuasai
oleh tentara sekutu. Satuan tentara australia telah mendarat di Makasar,
banjarmasin serta balikpapan. Setelah perang usai, tentara australia bertanggung
jawab atas kalimantan dan indonesia bagian timur.
tentara inggris dalam komando SEAC bertanggung jawab atas sumatra
dan jawa. Mereka bertugas melucuti tentara jepang dan mengurus
pengembalian tahanan perang dan warga sipil sekutu.
hal ini menimbulkan banyak reaksi di Indonesia, diantaranya
pertempuran bojong kokosan, pertempuran lima hari semarang, peristiwa 10
november, pertempuran medan area, palagan ambarawa, bandung lautan api,
dan lain sebagainya
9. Agresi Militer I
untuk melancarkan tujuannya belanda mengirim pasukan pada
tanggal 27 mei 1947. Belanda menginginkan indonesia menandatangani dan
setuju atas nota ultymatum yang di kirimkan Belanda. Namun rakyat tidak
setuju seingga terjadi perlawanan
Agresi Militer II
Terjadi pada tgl 19 des 1948, diawali serangan terhadap
yogya, serta penangkapan soekarno dan moh hatta serta syahir
sehingga syafrudin prawira negara membentuk pemerintahan
darurat
10. Untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan
dari pihak belanda indonesia menggunakan dua
jalur, yaitu diplomasi dan pertempuran fisik.
- Diplomasi dilakukan dengan cara mengirim
diplomat ke sebuah perundingan, diantaranya
Diplomasi Syahrir, konfrensi malino, perjanjian
linggarjati, perjanjian renville, perjanjian Roem
Royen, dan puncaknya KMB
11. - Selain diplomasi indonesia juga melakukan
perlawanan fisik diantaranya, serangan umum
surakarta, serangan umum 1 maret 1949
yogyakarta. Bahkan serangan dari belanda
membuat ibukota negara pindah ke
yogyakarta.
12. 4. Ancaman persatuan dan kesatuan dari beberapa bidang
a. Dibidang ideologi
1)peraktek adudomba yang dilakuakan negara luar untuk
memecahbelah persatuan dan kesatuan negara lain
2) berkembangnya media propaganda luar negri yang
mempengaruhi media dalam negri
3) adanya berbagai ideologi yang mengancam negara karna tidak
sesuai dengan budaya bangsa contohnya: paham komunis dan
liberalisme
13. b) Ancaman di bidang ekonomi
Ada dua efek dalam ekonomi yang ditimbulkan oleh gerakan nasional indonesia
yang berdampak langsung dengan ekonomi kerajaan belanda dan indonesia,
keduanya kembali untuk membangun ekonomi mereka secara berkelanjutan
setelah perang dunia ke-2 dan gerakan revolusi indinesia. Republik indonesia
mengatur kembali setiap hal yang dibutuhkan oleh rakyat indonesia yang awalnya
di blockade oleh Belanda.
14. kesimpulan
Kondisi persatuan dan kesatuan negara masih belum kokoh
karna pemerintah yang masih mengurusi urusan negara dan maslah
irian barat, serangan dari tentara sekutu, serta bemberontakan dalam
negri yang menggambarkan belum kokohnya persatuan dan kesatuan
negara
Mayoritas dari masyarakat bersatu melawan sekutu namun ada
beberapa oknum yang ingin melepaskan diri dari negara indonesia
karna tidak sesuai dengan keinginan mereka