SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
D3 ANALIS KIMIA
FAKULTAS TEKNIK USB
2021
Dr. Dra. Peni Pujiastuti, M.Si
ANALISIS TOKSIN SIANIDA
PADA SINGKONG SECARA
ARGENTOMETRI VOLHARD
D3 ANALIS KIMIA USB
9 September 2021
Page 2
SINGKONG (Manihot Utilisima)
Page 3
HCN: 15-400
mg/kg
Kadar air: 60%
Pati: 35%
Serat Kasar: 2,5%
Protein: 1%
Lemak: 0,5%
Abu: 1%
TOKSIN HCN PADA SINGKONG
Jenis singkong tertentu dapat menimbulkan keracunan, karena
singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun, yaitu
linamarin (utama) dan lotaustralin (sedikit), keduanya termasuk
golongan glikosida sianogenik.
Page 4
Glikosida sianogen merupakan metabolit sekunder pada tumbuhan,
yang berupa turunan asam amino.
Linamarin dengan cepat dihidrolisis menjadi glukosa dan aseton
sianohidrin sedangkan lotaustralin dihidrolisis menjadi
sianohidrin dan glukosa .
Di bawah kondisi netral, aseton sianohidrin didekomposisi menjadi
aseton dan hidrogen sianida
Tahap Pelepasan Asam Sianida
Tahap 1
Glikosida sianogenik dapat
terhidrolisis secara
enzimatis menghasilkan
HCN / asam prusat yang
sangat beracun.
Hidrolisis ini dilakukan oleh
enzim Beta glikosidase,
menghasilkan gula dan
sianohidrin
Tahap 2
Degradasi
sianohidrin
menjadi HCN
dan senyawa
keton atau
aldehid.
Page 5
Tahap Lain Hidrolisis Glikosida
Sianogen
Melalui enzim Hidroksinitril Liase yang tersebar
luas pada berbagai tanaman.
Pada tanaman utuh, keberadaan enzim
hidroksinitrilliase dengan Glikosida sianogen
terpisah. Namun, pada saat terjadi kerusakan
jaringan tertentu pada bagian tanaman
tersebut, maka enzim ini akan langsung
bertemu dengan senyawa glikosida sianogen
hingga pelepasan HCN dapat terjadi.
Mekanisme Reaksi Pelepasan HCN
Page 7
Spontaneous/
Hydroxynitrile lyase
HCN merupakan racun pada singkong, masyarakat mengenal sebagai racun asam
biru karena adanya bercak warna biru pada singkong dan akan menjadi toksin
(racun) bila dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm.
DOSIS DAN GEJALA KECARUNAN
DOSIS
Dosis mematikan manusia:
0,5 – 3 mg/kg berat badan:
GEJALA KERACUNAN
 Respirasi cepat
 Penurunan tekanan darah
 Denyut nadi cepat
 Pusing
 Sakit kepala
 Sakit perut
 Muntah
 Diare
 Kebingungan mental
 Berkedut
 Kejang-kejang
Page 8
Dosis aman:
<1 mg per kilogram berat
badan per hari
Mekanisme Toksisitas Asam
Sianida
Asam sianida (HCN) yang dilepaskan oleh
glikosida sianogenik merupakan senyawa toksik
berspektrum luas pada setiap organisme. Hal ini
disebabkan oleh kemampuannya mengikat
mineral-mineral seperti Fe2+, Mn2+ dan Cu2+
Mineral tersebut berperan sebagai kofaktor untuk
mengoptimalkan kerja enzim, menghambat proses
reduksi Oksigen rantai pernafasan tingkat sel
Lanjutan...
oleh sitokrom oksidase, transport electron pada proses
fotosintesis, dan aktivitas beberapa enzim semisal
katalase, oksidase, dll.
Mekanisme toksisitas HCN yang paling umum adalah
berikatan dengan Ion besi. HCN setelah dilepas dengan
cepat diabsorpsi dari saluran gastrointestinal masuk ke
dalam darah.
Mekanisme Toksisitas Asam Sianida
Ion Cianida (CN- ) selanjutnya berikatan dengan Fe
heme dan bereaksi dengan ferric (oxidasi)
dalam mitokondria membentuk cytochrome oxidase,
membentuk kompleks stabil dan menahan jalur
respirasi.
Akibatnya hemoglobin tidak bisa melepas oxygen
dalam sistem transport electron dan terjadi kematian
akibat hipoksia selular (sel-sel kekurangan oksigen).
Bagaimana pertolongan pertama pada kasus
keracunan?
 Arang aktif sesuai dosis, secara hati-hati
 Rangsang muntah jika arang aktif tidak
tersedia dan jauh dari RS (bila perjalanan
butuh waktu >20 menit)
 Segera Bawa ke RS
Page 12
CARA ANALISIS HCN PADA
SAMPEL KETELA POHON
Page 13
1. Analisis kualitatif
Page 14
Tes asam pikrat jenuh
1. 15-25 g
sampel yg
sdh halus
2. 50 ml
aquadest
3. 10 ml asam
tartrat 5%
4. Siapkan kertas saring yg dibasahi
asam pikrat jenuh, tempelkan
dimulut erlenmeyer
5. Tutup mulut Erlenmeyer, panaskan 50°C ,
15 menit
6. + HCN bila warna orange berubah merah
1. Analisis kualitatif
Page 15
Tes Biru Prusian
1. 15-25 g sampel yg
sdh halus
2. NaOH sampai basa
3. 10 ml Ferro Sulfat 5%
4. Didihkan
5. HCl sampai asam
6. Ferro sulfat 5%
sampai berwarna birru
prusian
2. ANALISIS SECARA ARGENTOMETRI
VOLHARD
Page 16
Sampel
direndam dan
didestilasi
Larutan
dititrasi dg
AgNO₃ ->
endapan putih
Kelebihan
AgNO₃ dititrasi
dg KCNS + ind
ferri amonium
sulfat
TAT: terbentuk
larutan merah
PRINSIP ANALISIS
PRINSIP REAKSI ANALISIS SECARA
ARGENTOMETRI VOLHARD
 CN- + AgNO3 berlebihan AgCN + NO3
-
( Putih keruh )
 Kelebihan AgNO3
- + KCNS AgCNS + KNO3
( Putih )
Pada titik akhir titrasi:
 Fe3+ + 3KCNS Fe(CNS)3
-+ 3K+
( Larutan merah )
Page 17
Sudarmadji, 1997
Analisis kualitatif dengan kertas pikrat
Page 18
Sampel
dipotong
kecil
dihaluskan + aquadest
Kertas pikrat
dimulut
Erlenmeyer
didihkan positif
Analisis Kuantitatif secara Argentometri
Volhard (Sudarmadji, 1997)
Page 19
1. ±20 sampel yg
dihaluskan
2. 100 ml Aquadest,
diamkan 2 jam
3. 100 ml aquadest
4. Destilasi uap
5. Destilat ditampung
pada Erlenmeyer
berisi 20 ml NaOH
2,5% sd vol 150 mL
6. Dititrasi dg AgNO₃
Titk akhir titrasi
Proses destilasi
Rumus Perhitungan
Page 20
Analisis Kualitatif HCN
Jenis Singkong Hasil UjI Kualitatif Pikrat Hasil Uji Kualitatif Biru
Prusian
Singkong A tanpa direndam
Singkong A direndam NaCl
10% 30 menit
Singkong A direndam NaCl
10% 60 menit
Singkong A direndam NaCl
20% 60 menit
Singkong B tanpa
direndam
Singkong B direndam NaCl
10% 30 menit
Singkong B direndam NaCl
Analisis Kuantitatif HCN
Jenis Singkong Hasil UjI Kuantitatif (Perhitungan
Kadar HCN dalam Sampel)
Singkong A tanpa direndam 111,16 mg/kg
Singkong A direndam NaCl 10% 30 menit 86,05 mg/kg
Singkong A direndam NaCl 10% 60 menit 52,59 mg/kg
Singkong A direndam NaCl 20% 60 menit 24,13 mg/kg
Singkong B tanpa direndam 54 mg/kg
Singkong B direndam NaCl 10% 30 menit 31,44 mg/kg
Singkong B direndam NaCl 10% 60 menit 21,6 mg/kg
FUNGSI REAGEN
1. NaOH  untuk menangkap HCN yang teruapkan saat proses
destilasi sehingga membentuk NaCN
2. NaCl  untuk mengurangi kandungan HCN dalam bahan pangan
3. AgNO3  untuk mentitrasi HCN yang ditangkap sehingga
menghasilkan endapan putih
4. KI  sebagai indikator
HASIL
sampel
daun umbi
Direndam
NaCl
(mg/kg)
Tidak
direndam
NaCl
(mg/kg)
Direndam
NaCl
(mg/kg)
Tidak
direndam
NaCl
(mg/kg)
KP 1 114,4082 124,7145 35,5392 67,1598
KP 2 - 86,85 - 40,1379
KP1: Ketela pohon dari kebun daerah Jetis Sukoharjo
KP 2: Ketela pohon dari pasar x

Reaksi
 Reaksi kimia yang berlangsung pada saat titrasi :
CN- + AgNO3 berlebih → AgCN + NO3
- ( Putih keruh )
Kelebihan AgNO3
- + KCNS → AgCNS + KNO3 ( Putih )
Pada titik akhir titrasi:
Fe3+ + 3KCNS → Fe(CNS)3
-+ 3K+ ( Larutan merah )
Thank You

More Related Content

What's hot

Biokimia oksidasi lipid
Biokimia   oksidasi lipidBiokimia   oksidasi lipid
Biokimia oksidasi lipid
Khayyu Hanifah
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Fitri Andriani
 

What's hot (20)

ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan DislipidemiaPanduan Pengelolaan Dislipidemia
Panduan Pengelolaan Dislipidemia
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 
Rabies
RabiesRabies
Rabies
 
ppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptxppt stunting des 2022.pptx
ppt stunting des 2022.pptx
 
Hipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansiaHipertensi pada lansia
Hipertensi pada lansia
 
Mineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuhMineral yang terdapat dalam tubuh
Mineral yang terdapat dalam tubuh
 
Angka kecukupan gizi
Angka kecukupan giziAngka kecukupan gizi
Angka kecukupan gizi
 
Biokimia oksidasi lipid
Biokimia   oksidasi lipidBiokimia   oksidasi lipid
Biokimia oksidasi lipid
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
METABOLISME lemak
METABOLISME lemakMETABOLISME lemak
METABOLISME lemak
 
analisis protein
analisis protein analisis protein
analisis protein
 
Kebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status giziKebutuhan gizi dan status gizi
Kebutuhan gizi dan status gizi
 
Memahami Diabetes
Memahami Diabetes Memahami Diabetes
Memahami Diabetes
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Diabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansiaDiabetes mellitus pada lansia
Diabetes mellitus pada lansia
 
Hipertensi utk AWAM
Hipertensi utk AWAMHipertensi utk AWAM
Hipertensi utk AWAM
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Kimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineralKimia pangan : mineral
Kimia pangan : mineral
 

Similar to BAHAN AJAR TOKSIN TP-2-ok.ppt

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
chindest
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Julianto Subekti
 
5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian
Ari Irfandy
 
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
Repository Ipb
 
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionSintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Lutfia Nur Izzati
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
Sabila Izzati
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
Mas Mahardika
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
Mas Mahardika
 
Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...
Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...
Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...
Rahmahhutami
 

Similar to BAHAN AJAR TOKSIN TP-2-ok.ppt (20)

Sianida
SianidaSianida
Sianida
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
 
Parameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptxParameter spesifik.pptx
Parameter spesifik.pptx
 
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHONISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
ISOLASI GLIKOSIDA FLAVONOID DAUN KETELA POHON
 
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
PENURUNAN COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) AIR SUNGAI DONAN CILACAP DENGAN FOTODE...
 
Ppt presentasi
Ppt presentasiPpt presentasi
Ppt presentasi
 
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasiMateri Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
Materi Kuliah terpenoid fitokimia farmasi
 
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambakPengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
Pengelolaan limbah cair dalam kawasan tambak
 
5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian5. PPT sidang penlitian
5. PPT sidang penlitian
 
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
STUDI PENGARUH PERBANDINGAN REAKTAN LIGNIN NaHSO DAN pH TERHADAP NATRIUM LIGN...
 
Final acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anionFinal acara 2 analisa kualitatif anion
Final acara 2 analisa kualitatif anion
 
Study literatur anion
Study literatur anionStudy literatur anion
Study literatur anion
 
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGILAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
 
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
1692-Article Text-6366-1-10-20191027.pdf
 
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ionSintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
Sintesis polieugenil oksiasetat sebagai pengemban untuk pemisahan ion
 
Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1Pengujian amina dan turunanny1
Pengujian amina dan turunanny1
 
I
II
I
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAHPRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
PRAKTIKUM BIOKIMIA ENZIM DAN GLUKOSA DARAH
 
Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...
Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...
Praktikum fitokimia tugas 1 Identifikasi senyawa alkaloida (ekstrak Alstonia ...
 

BAHAN AJAR TOKSIN TP-2-ok.ppt

  • 1. D3 ANALIS KIMIA FAKULTAS TEKNIK USB 2021 Dr. Dra. Peni Pujiastuti, M.Si
  • 2. ANALISIS TOKSIN SIANIDA PADA SINGKONG SECARA ARGENTOMETRI VOLHARD D3 ANALIS KIMIA USB 9 September 2021 Page 2
  • 3. SINGKONG (Manihot Utilisima) Page 3 HCN: 15-400 mg/kg Kadar air: 60% Pati: 35% Serat Kasar: 2,5% Protein: 1% Lemak: 0,5% Abu: 1%
  • 4. TOKSIN HCN PADA SINGKONG Jenis singkong tertentu dapat menimbulkan keracunan, karena singkong mengandung senyawa yang berpotensi racun, yaitu linamarin (utama) dan lotaustralin (sedikit), keduanya termasuk golongan glikosida sianogenik. Page 4 Glikosida sianogen merupakan metabolit sekunder pada tumbuhan, yang berupa turunan asam amino. Linamarin dengan cepat dihidrolisis menjadi glukosa dan aseton sianohidrin sedangkan lotaustralin dihidrolisis menjadi sianohidrin dan glukosa . Di bawah kondisi netral, aseton sianohidrin didekomposisi menjadi aseton dan hidrogen sianida
  • 5. Tahap Pelepasan Asam Sianida Tahap 1 Glikosida sianogenik dapat terhidrolisis secara enzimatis menghasilkan HCN / asam prusat yang sangat beracun. Hidrolisis ini dilakukan oleh enzim Beta glikosidase, menghasilkan gula dan sianohidrin Tahap 2 Degradasi sianohidrin menjadi HCN dan senyawa keton atau aldehid. Page 5
  • 6. Tahap Lain Hidrolisis Glikosida Sianogen Melalui enzim Hidroksinitril Liase yang tersebar luas pada berbagai tanaman. Pada tanaman utuh, keberadaan enzim hidroksinitrilliase dengan Glikosida sianogen terpisah. Namun, pada saat terjadi kerusakan jaringan tertentu pada bagian tanaman tersebut, maka enzim ini akan langsung bertemu dengan senyawa glikosida sianogen hingga pelepasan HCN dapat terjadi.
  • 7. Mekanisme Reaksi Pelepasan HCN Page 7 Spontaneous/ Hydroxynitrile lyase HCN merupakan racun pada singkong, masyarakat mengenal sebagai racun asam biru karena adanya bercak warna biru pada singkong dan akan menjadi toksin (racun) bila dikonsumsi pada kadar HCN lebih dari 50 ppm.
  • 8. DOSIS DAN GEJALA KECARUNAN DOSIS Dosis mematikan manusia: 0,5 – 3 mg/kg berat badan: GEJALA KERACUNAN  Respirasi cepat  Penurunan tekanan darah  Denyut nadi cepat  Pusing  Sakit kepala  Sakit perut  Muntah  Diare  Kebingungan mental  Berkedut  Kejang-kejang Page 8 Dosis aman: <1 mg per kilogram berat badan per hari
  • 9. Mekanisme Toksisitas Asam Sianida Asam sianida (HCN) yang dilepaskan oleh glikosida sianogenik merupakan senyawa toksik berspektrum luas pada setiap organisme. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya mengikat mineral-mineral seperti Fe2+, Mn2+ dan Cu2+ Mineral tersebut berperan sebagai kofaktor untuk mengoptimalkan kerja enzim, menghambat proses reduksi Oksigen rantai pernafasan tingkat sel
  • 10. Lanjutan... oleh sitokrom oksidase, transport electron pada proses fotosintesis, dan aktivitas beberapa enzim semisal katalase, oksidase, dll. Mekanisme toksisitas HCN yang paling umum adalah berikatan dengan Ion besi. HCN setelah dilepas dengan cepat diabsorpsi dari saluran gastrointestinal masuk ke dalam darah. Mekanisme Toksisitas Asam Sianida
  • 11. Ion Cianida (CN- ) selanjutnya berikatan dengan Fe heme dan bereaksi dengan ferric (oxidasi) dalam mitokondria membentuk cytochrome oxidase, membentuk kompleks stabil dan menahan jalur respirasi. Akibatnya hemoglobin tidak bisa melepas oxygen dalam sistem transport electron dan terjadi kematian akibat hipoksia selular (sel-sel kekurangan oksigen).
  • 12. Bagaimana pertolongan pertama pada kasus keracunan?  Arang aktif sesuai dosis, secara hati-hati  Rangsang muntah jika arang aktif tidak tersedia dan jauh dari RS (bila perjalanan butuh waktu >20 menit)  Segera Bawa ke RS Page 12
  • 13. CARA ANALISIS HCN PADA SAMPEL KETELA POHON Page 13
  • 14. 1. Analisis kualitatif Page 14 Tes asam pikrat jenuh 1. 15-25 g sampel yg sdh halus 2. 50 ml aquadest 3. 10 ml asam tartrat 5% 4. Siapkan kertas saring yg dibasahi asam pikrat jenuh, tempelkan dimulut erlenmeyer 5. Tutup mulut Erlenmeyer, panaskan 50°C , 15 menit 6. + HCN bila warna orange berubah merah
  • 15. 1. Analisis kualitatif Page 15 Tes Biru Prusian 1. 15-25 g sampel yg sdh halus 2. NaOH sampai basa 3. 10 ml Ferro Sulfat 5% 4. Didihkan 5. HCl sampai asam 6. Ferro sulfat 5% sampai berwarna birru prusian
  • 16. 2. ANALISIS SECARA ARGENTOMETRI VOLHARD Page 16 Sampel direndam dan didestilasi Larutan dititrasi dg AgNO₃ -> endapan putih Kelebihan AgNO₃ dititrasi dg KCNS + ind ferri amonium sulfat TAT: terbentuk larutan merah PRINSIP ANALISIS
  • 17. PRINSIP REAKSI ANALISIS SECARA ARGENTOMETRI VOLHARD  CN- + AgNO3 berlebihan AgCN + NO3 - ( Putih keruh )  Kelebihan AgNO3 - + KCNS AgCNS + KNO3 ( Putih ) Pada titik akhir titrasi:  Fe3+ + 3KCNS Fe(CNS)3 -+ 3K+ ( Larutan merah ) Page 17 Sudarmadji, 1997
  • 18. Analisis kualitatif dengan kertas pikrat Page 18 Sampel dipotong kecil dihaluskan + aquadest Kertas pikrat dimulut Erlenmeyer didihkan positif
  • 19. Analisis Kuantitatif secara Argentometri Volhard (Sudarmadji, 1997) Page 19 1. ±20 sampel yg dihaluskan 2. 100 ml Aquadest, diamkan 2 jam 3. 100 ml aquadest 4. Destilasi uap 5. Destilat ditampung pada Erlenmeyer berisi 20 ml NaOH 2,5% sd vol 150 mL 6. Dititrasi dg AgNO₃ Titk akhir titrasi Proses destilasi
  • 22. Jenis Singkong Hasil UjI Kualitatif Pikrat Hasil Uji Kualitatif Biru Prusian Singkong A tanpa direndam Singkong A direndam NaCl 10% 30 menit Singkong A direndam NaCl 10% 60 menit Singkong A direndam NaCl 20% 60 menit Singkong B tanpa direndam Singkong B direndam NaCl 10% 30 menit Singkong B direndam NaCl
  • 24. Jenis Singkong Hasil UjI Kuantitatif (Perhitungan Kadar HCN dalam Sampel) Singkong A tanpa direndam 111,16 mg/kg Singkong A direndam NaCl 10% 30 menit 86,05 mg/kg Singkong A direndam NaCl 10% 60 menit 52,59 mg/kg Singkong A direndam NaCl 20% 60 menit 24,13 mg/kg Singkong B tanpa direndam 54 mg/kg Singkong B direndam NaCl 10% 30 menit 31,44 mg/kg Singkong B direndam NaCl 10% 60 menit 21,6 mg/kg
  • 25. FUNGSI REAGEN 1. NaOH  untuk menangkap HCN yang teruapkan saat proses destilasi sehingga membentuk NaCN 2. NaCl  untuk mengurangi kandungan HCN dalam bahan pangan 3. AgNO3  untuk mentitrasi HCN yang ditangkap sehingga menghasilkan endapan putih 4. KI  sebagai indikator
  • 26. HASIL sampel daun umbi Direndam NaCl (mg/kg) Tidak direndam NaCl (mg/kg) Direndam NaCl (mg/kg) Tidak direndam NaCl (mg/kg) KP 1 114,4082 124,7145 35,5392 67,1598 KP 2 - 86,85 - 40,1379 KP1: Ketela pohon dari kebun daerah Jetis Sukoharjo KP 2: Ketela pohon dari pasar x
  • 27.
  • 28. Reaksi  Reaksi kimia yang berlangsung pada saat titrasi : CN- + AgNO3 berlebih → AgCN + NO3 - ( Putih keruh ) Kelebihan AgNO3 - + KCNS → AgCNS + KNO3 ( Putih ) Pada titik akhir titrasi: Fe3+ + 3KCNS → Fe(CNS)3 -+ 3K+ ( Larutan merah )

Editor's Notes

  1. Hasil percobaan analis kimia sept 2018