Dokumen tersebut membahas tentang proses ta'rib dan cara mengetahui kata 'ajami dalam bahasa Arab. Terdapat penjelasan tentang bangsa-bangsa pengaruh serapan bahasanya ke bahasa Arab seperti Aromia, Yaman, dan Persia. Juga dibahas tentang proses pengaruh bahasa asing ke bahasa Arab melalui penggantian, penambahan, atau pengurangan huruf. Kemudian bagaimana mengetahui suatu kata berasal dari bahasa
5. Proses Ta‟rib dan Cara
Mengetahuinya
Menggantikan huruf dengan huruf lain
menjadi
(bahasa Persia, artinya Panas)
Mengganti harokat dengan harokat lain
αρρ
ν arrabon menjadi
(bahasa Yunani, artinya
yang fasih), vokal “o” jadi “a”
Menambah huruf
menjadi
(bahasa persia, artinya kulit hitam),
penambahan huruf hamzah dan mengganti huruf
dengan
Mengurangi huruf
menjadi
(artinya penipuan)
6. Mengetahui Kata „Ajami
Keluar dari wazan bahasa Arab
contoh:
Berkumpulnya 2 huruf yang tidak mungkin
berkumpul dalam 1 kata bahasa Arab
Contoh:
Luputnya suatu kata dari huruf-huruf dzalaqoh (
)
Ahli bahasa menetapkan itu
7. Mu‟arrab dalam Al-Qur‟an
Eksistensi
Mu‟arrab dalam
Al-Qur‟an
Ilmuan yang menyepakati
eksistensi Mu‟arrab dalam
Al-Qur‟an
Ilmuan yang Tidak
Menyepakati eksistensi
Mu‟arrab dalam Al-Qur‟an
Menemukan Kata (
) dalam
firman Allah (
) Berasal dari bahasa Persi
yang bisa bermakna saluran air
atau menuangkan air
Bertentangan dengan dalil AlQur‟an surat al-Zukhru:[43:3]
(
)
Menurut Abu ‘Ubaydah
Kedua pendapat ini benar
Editor's Notes
Kata al-dakhil secara bahasa memiliki banyak arti, Fairuzzabaadi dalam kamusnya Al-Muhit mengartikan kata dakhil sebagai sesuatu yang masuk ke dalam tubuh manusia ataupun akalnya berupa penyakit atau sesuatu yang jelek. Menurut Zamakhsyari Dakhil merupakan suatu penyakit atau aib yg masuk ke alam tubuh atau ke dalam makanan sehingga merusaknya, sedangkan masyarakat Arab memaknainya sebagai suatu kata atau bahasa asing yang masuk dan bercampur ke dalam bahasa Arab. Dapat disimpulkan, arti dakhil secara bahasa adalah; makar, rekayasa, aib dan kerusakan. Sedangkan menurut istilah, al-dakhil adalah kata-kata asing (non arab) yang digunakan oleh orang Arab, sehingga kata tersebut menjadi kata serapan bahasa Arab. Faktor penyebab adanya al-dakhil di antaranya adalah adanya proses percampuran, terutama di bidang budaya, materi, dan politik dengan bangsa-bangsa lain sebelum atau sesudah Islam masuk. Di samping itu, perkembangan peradaban bangsa Arab yang ditandai dengan lahirnya segala sesuatu yang baru di bidang ekonomi, industri, pertanian, perdagangan, ilmu pengetahuan, filsafat, agama, serta aspek-aspek lain seperti politik dan kemasyarakatan, juga menjadi faktor penyebab terjadinya proses al-dakhil.Bangsa Arab telah melakukan hubungan di bidang politik dan ekonomi dengan Bangsa Aromia. Hubungan tersebut menyebabkan banyaknya bahasa Aromia yang masuk dan diserap menjadi bahasa Arab. Bahasa Aromia tersebut dapat ditemukan khususnya pada mufradat-mufradat yang berkaitan dengan fenomena kehidupan kebudayaan yang tidak terdapat pada lingkungan bangsa Arab, juga mufrodat-mufrodat yang berkaitan dengan berfikir falsafi.Bangsa Arab juga melakukan hubungan dengan bangsa Yaman, hubungan bangsa Arab dengan bangsa Yaman ini lebih kuat dibanding hubungannya dengan Bangsa Aromia. Hubungan itu terjadi dalam bidang budaya, ekonomi, politik, dan agama. Bahkan beberapa kabilah Yaman telah hijrah ke Negeri Arab. Khususnya kabilah Ma’in, Khuza’ah, Aus, dan Khazraj. Bangsa Arab pun telah melakukan perjalanan ke Negeri Yaman untuk melakukan perdagangan pada musim ke musim setiap tahunnya. Adanya hubungan yang kuat antara kedua bangsa ini, memberikan ruang yang cukup luas bagi proses percampuran budaya dan bahasa. Melalui cara inilah bahasa Yaman banyak masuk terserap ke dalam bahasa Arab.
Terdapat tiga macam al-dakhil dalam bahasa Arab, antara lain Al-dakhil al-Ajnabi, al-dakhil al-A’jami al-Muwallad, dan al-dakhil al-muhdats. Al-dakhil al-ajnabi atau disebut juga mu’arrab ialah kata non Arab yang digunakan oleh kelompok Fushha Arab. Bahasa Arab fushha adalah bahasa Arab yang digunakan oleh suku Arab Badui (kampung) dari jazirah Arab sampai abad ke empat hijriah dan bahasa orang Arab kota sampai akhir abad kedua hijriah. Al-dakhil al-A’jami al-Muwallad yaitu kata non Arab yang digunakan oleh al-Muwalladiin. Al-Muwalladiin adalah keturunan bangsa Arab yang tidak termasuk kelompok arab badui dan orang arab kota. Sedangkan al-dakhil al-muhdats merupakan bahasa serapan yang digunakan al-muhdatsiin. Al muhdatsun ialah orang Arab pada masa setelah muwallad. Menurut Abd Al-Shabur Syahin, bangsa al-muhdats dimulai pada masa pemerintahan Muhammad Ali Basya di Mesir pada tahun 1805 M.