SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Pertemuan ke – 9
Memori
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Riyanto Sigit, ST.
Nur Rosyid, S.kom
Setiawardhana, ST
Hero Yudo M, ST
Tujuan
1. Menjelaskan tentang memori utama komputer
2. Menjelaskan tipe dari memori, waktu dan
pengontrolan
3. Menjelaskan pembetulan kesalahan
4. Menjelaskan cache memori termasuk
didalamnya adalah fungsi pemetaan
Pengemasan (Packging)
Pengemasan (Packging)
Gambar (a)
EPROM yang merupakan keping 8 Mbit yang diorganisasi sebagai
1Mx8.
Organisasi dianggap sebagai kemasan satu word per keping.
Kemasan terdiri dari 32 pin, yang merupakan salah satu ukuran
kemasan keping standar
Gambar (b)
Keping 16 Mbit yang diorganisasikan sebagai 4M x 4.
Terdapat sejumlah perbedaan dengan keping ROM, karena ada
operasi tulis maka pin – pin data merupakan input/output yang
dikendalikan oleh WE (write enable) dan OE (output enable).
Pengemasan (Packging)
Alamat word yang sedang diakses. Untuk 1M word,
diperlukan sejumlah 20 buah (220 = 1M).
Data yang akan dibaca, terdiri dari 8 saluran (D0 –D7)
Catu daya keping adalah Vcc
Pin grounding Vss
Pin chip enable (CE). Karena mungkin terdapat lebih
dari satu keping memori yang terhubung pada bus yang
sama maka pin CE digunakan untuk mengindikasikan
valid atau tidaknya pin ini. Pin CE diaktifkan oleh logik
yang terhubung dengan bit berorde tinggi bus alamat
( diatas A19)
Tegangan program (Vpp).
Pengemasan (Packging)
Koreksi Error
Dalam melaksanakan fungsi penyimpanan, memori
semikonduktor dimungkinkan mengalami kesalahan.
Kesalahan berat yang biasanya merupakan kerusakan
fisik memori
Kesalahan ringan yang berhubungan data yang
disimpan.
Kesalahan ringan dapat dikoreksi kembali.
Koreksi kesalahan data yang disimpan diperlukan dua
mekanisme
Mekanisme pendeteksian kesalahan
Mekanisme perbaikan kesalahan
Kode Hamming
Diciptakan Richard Hamming di Bell Lab 1950
Mekanisme pendeteksian kesalahan dengan
menambahkan data word (D) dengan suatu
kode, biasanya bit cek paritas (C).
Data yang disimpan memiliki panjang D + C.
Kesalahan diketahui dengan menganalisa data
dan bit paritas tersebut
Kode Hamming
Kode Hamming
# Data Bits # Bit Paritas
SEC
# Bit Paritas
DEC
8 4 5
16 5 6
32 6 7
64 7 8
128 8 9
512 9 10
Penambahan bit cek paritas untuk koreksi kode Hamming
Kode Hamming
Kode Hamming
Bit cek paritas ditempatkan dengan perumusan 2N
dimana
N = 0,1,2, ……, sedangkan bit data adalah sisanya.
Kemudian dengan exclusive-OR dijumlahkan:
C1 = D1 ⊕ D2 ⊕ D4 ⊕ D5 ⊕ D7
C2 = D1 ⊕ D3 ⊕ D4 ⊕ D6 ⊕ D7
C4 = D2 ⊕ D3 ⊕ D4 ⊕ D8
C8 = D5 ⊕ D6 ⊕ D7 ⊕ D8
Setiap cek bit (C) beroperasi pada setiap posisi bit data
yang nomor posisinya berisi bilangan 1 pada kolomnya
Kode Hamming
masukkan data : 00111001 kemudian ganti bit
data ke 3 dari 0 menjadi 1 sebagai error-nya.
Bagaimanakah cara mendapatkan bit data ke 3
sebagai bit yang terdapat error?
Kode Hamming
Jawab :
Masukkan data pada perumusan cek bit paritas :
C1 = 1 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1
C2 = 1 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1
C4 = 0 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1
C8 = 1 ⊕ 1 ⊕ 0 ⊕ 0 = 0
Sekarang bit 3 mengalami kesalahan data menjadi:
00111101
C1 = 1 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1
C2 = 1 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 0
C4 = 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 0
C8 = 1 ⊕ 1 ⊕ 0 ⊕ 0 = 0
Kode Hamming
Apabila bit – bit cek dibandingkan antara yang
lama dan baru maka terbentuk syndrom word :
C8 C4 C2 C1
0 1 1 1
0 0 0 1
0 1 1 0 = 6
Sekarang kita lihat posisi bit ke-6 adalah data
ke-3.
Kode Hamming
Mekanisme koreksi kesalahan akan
meningkatkan realibitas bagi memori
Menambah kompleksitas pengolahan data.
Menambah kapasitas memori karena adanya
penambahan bit – bit cek paritas.
Memori akan lebih besar beberapa persen atau
dengan kata lain kapasitas penyimpanan akan
berkurang karena beberapa lokasi digunakan
untuk mekanisme koreksi kesalahan
Cache Memori
Mempercepat kerja memori sehingga mendekati
kecepatan prosesor.
Memori utama lebih besar kapasitasnya namun
lambat operasinya, sedangkan cache memori
berukuran kecil namun lebih cepat.
Cache memori berisi salinan memori utama
Cache Memori
Ukuran cache memori adalah kecil, semakin besar kapasitasnya
maka akan memperlambat proses operasi cache memori itu sendiri,
disamping harga cache memori yang sangat mahal
Organisasi Cache Memori
Elemen Cache Memori
Unsur Macam
Kapasitas -
Ukuran blok -
Mapping 1. Direct Mapping
2. Assosiative Mapping
3. Set Assosiative Mapping
Algoritma pengganti 1. Least recently used (LRU)
2. First in first out (FIFO)
3. Least frequently used (LFU)
4. Random
Write Policy 1. Write Througth
2. Write Back
3. Write Once
Jumlah Cache 1. Singe atau dua level
2. Unified atau split
Kapasitas Cache
AMD mengeluarkan prosesor K5 dan K6
dengan cache yang besar (1MB), kinerjanya
tidak bagus
Intel mengeluarkan prosesor tanpa cache untuk
alasan harga yang murah, yaitu seri Intel
Celeron pada tahun 1998-an, kinerjanya sangat
buruk terutama untuk operasi data besar,
floating point, 3D
Sejumlah penelitian telah menganjurkan bahwa
ukuran cache antara 1KB dan 512KB akan lebih
optimum [STA96]
Ukuran Blok Cache
Hubungan antara ukuran blok dan hit ratio
sangat rumit untuk dirumuskan, tergantung
pada karakteristik lokalitas programnya dan
tidak terdapat nilai optimum yang pasti telah
ditemukan.
Ukuran antara 4 hingga 8 satuan yang dapat
dialamati (word atau byte) cukup beralasan
untuk mendekati nilai optimum [STA96]
Pemetaan (Cache)
Cache mempunyai kapasitas yang kecil
dibandingkan memori utama.
Aturan blok – blok mana yang diletakkan dalam
cache.
Terdapat tiga metode, yaitu pemetaan
langsung, pemetaan asosiatif, dan pemetaan
asosiatif set
Pemetaan Langsung
Teknik paling sederhana, yaitu teknik ini memetakan blok memori utama
hanya ke sebuah saluran cache saja
Pemetaan Langsung
i = j modulus m dan m = 2r
dimana :
i = nomer saluran cache
j = nomer blok memori utama
m = jumlah saluran yang terdapat dalam cache
Pemetaan Langsung
Saluran cache Blok – blok memori utama
0 0,m, . . . . .,2S - m
1 1, (m+1), . . . . . ,2S – (m+1)
m-1 (m-1), (2m-1), . . . . . ,2S - 1
Pemetaan Langsung
Pemetaan Assosiatif
Mengatasi kekurangan pemetaan langsung
Tiap blok memori utama dapat dimuat ke sembarang saluran
cache.
Alamat memori utama diinterpretasikan dalam field tag dan field
word oleh kontrol logika cache.
Tag secara unik mengidentifikasi sebuah blok memori utama
Mekanisme untuk mengetahui suatu blok dalam cache dengan
memeriksa setiap tag saluran cache oleh kontrol logika cache.
Fleksibilitas dalam penggantian blok baru yang ditempatkan dalam
cache
Kelebihan : Algoritma penggantian dirancang untuk
memaksimalkan hit ratio, yang pada pemetaan langsung terdapat
kelemahan
Kekurangan : kompleksitas rangkaian sehingga mahal secara
ekonomi
Pemetaan Assosiatif
Pemetaan Assosiatif Set
Menggabungkan kelebihan yang ada pada pemetaan langsung dan
pemetaan asosiatif.
Memori cache dibagi dalam bentuk set–set.
Alamat memori utama diinterpretasikan dalam tiga field, yaitu: field
tag, field set, field word.
Setiap blok memori utama dapat dimuat dalam sembarang saluran
cache.
Cache dibagi dalam v buah set, yang masing –masing terdiri dari k
saluran
m = v x k
i = j modulus v dan v = 2d dimana :
i = nomer set cache
j = nomer blok memori utama
m = jumlah saluran pada cache
Pemetaan Assosiatif Set
(Organisasi cache dengan pemetaan asosiatif set )
Pemetaan Assosiatif Set
(Contoh pemetaan asosiatif set )
Algorithma Penggantian
Suatu mekanisme pergantian blok–blok dalam
memori cache yang lama dengan data baru
Pemetaan langsung tidak memerlukan algoritma
ini
Pemetaan asosiatif dan asosiatif set,
berperanan penting meningkatkan kinerja cache
memori
Algorithma Penggantian
Algoritma Least Recently Used (LRU), yaitu mengganti
blok data yang terlama berada dalam cache dan tidak
memiliki referensi. (EFEKTIF)
Algoritma First In First Out (FIFO), yaitu mengganti blok
data yang awal masuk
Algorithma Least Frequently Used (LFU) adalah
mengganti blok data yang mempunyai referensi paling
sedikit.
Algoritma Random, yaitu penggantian tidak berdasakan
pemakaian datanya, melainkan berdasar slot dari
beberapa slot kandidat secara acak
Write Policy – Mengapa ?
Apabila suatu data telah diletakkan pada cache maka
sebelum ada penggantian harus dicek apakah data
tersebut telah mengalami perubahan.
Apabila telah berubah maka data pada memori utama
harus di-update.
Masalah penulisan ini sangat kompleks, apalagi memori
utama dapat diakses langsung oleh modul I/O, yang
memungkinkan data pada memori utama berubah, lalu
bagaimana dengan data yang telah dikirim pada cache?
Tentunya perbedaan ini menjadikan data tidak valid
Write Policy –”write through”
Operasi penulisan melibatkan data pada
memori utama dan sekaligus pada cache
memori sehingga data selalu valid.
Kekurangan teknik ini adalah
Lalu lintas data ke memori utama dan cache sangat
tinggi
Mengurangi kinerja sistem, bisa terjadi hang
Write Policy –”write back “
Teknik meminimasi penulisan dengan cara
penulisan pada cache saja.
Pada saat akan terjadi penggantian blok data
cache maka baru diadakan penulisan pada
memori utama.
Masalah : manakala data di memori utama
belum di-update telah diakses modul I/O
sehingga data di memori utama tidak valid
Write Policy-Multi cache
Multi cache untuk multi prosesor
Masalah yang lebih kompleks.
Masalah validasi data tidak hanya antara cache dan memori utama
Antar cache harus diperhatikan
Heuristik :
Bus Watching with Write Through
Hardware Transparency
Non Cacheable Memory
Cache
Cache Internal : dalam chip
Tidak memerlukan bus eksternal
Waktu aksesnya akan cepat sekali
Cache Eksternal : diluar chip
Cache tingkat 2 (L2)
Cache
Cache data
Cache instruksi yang disebut unified cache
Keuntungan unified cache :
Hit rate yang tinggi karena telah dibedakan antara informasi
data dan informasi instruksi
Hanya sebuah cache saja yang perlu dirancang dan
diimplementasikan
Cache
split cache
Mesin–mesin superscalar seperti Pentium dan
PowerPC
Menekankan pada paralel proses dan perkiraan –
perkiraan eksekusi yang akan terjadi.
Kelebihan utama split cache
Mengurangi persaingan antara prosesor instruksi dan
unit eksekusi untuk mendapatkan cache, hal ini
sangat utama bagi perancangan prosesor–prosesor
pipelining
Kesimpulan
Memori adalah bagian dari komputer tempat program
program dan data – data disimpan
Elemen dasar memori adalah sel memori. Sel memori
dipresentasikan dengan bilangan biner 1 atau 0. Sel
memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi dan
dibaca.
Untuk mempelajari sistem memori secara keseluruhan,
harus mengetahui karakteristik – karakteristik kuncinya
yaitu: Lokasi, Kapasitas, Satuan Transfer, Metode
Akses, Kinerja, Tipe Fisik dan Karakteristik Fisik.
Untuk memperoleh keandalan sistem ada tiga
pertanyaan yang diajukan: Berapa banyak ? Berapa
cepat? Berapa mahal?
Kesimpulan
Dalam melaksanakan fungsi penyimpanan,
memori semikonduktor dimungkinkan
mengalami kesalahan. Untuk mengadakan
koreksi kesalahan data yang disimpan
diperlukan dua mekanisme, yaitu mekanisme
pendeteksian kesalahan dan mekanisme
perbaikan kesalahan
Cache memori difungsikan mempercepat kerja
memori sehingga mendekati kecepatan
prosesor.
Soal-Soal
Buatlah konfigurasi yang menggambarkan prosesor empat buah
ROM 1K x 8-bit dan bus yang berisi 12 saluran alamat dan 8
saluran data. Tambahkan blok logic chip select yang memilih
salah satu dari keempat modul ROM untuk masing2 alamat 4K.
Jelaskan fungsi utama dari memori dan karakteristiknya.
Jelaskan tipe dari memori, waktu dan pengontrolanna.
Buatlah seuah kode SEC untuk word data 16-bt. Turunkan kode
untuk word data 0101000000111001. Buktikan bahwa kode akan
mengidentifikasi dengan benar sebuah error pada data bit 4.
Cache assoiatif set terdiri dari 64 saluran, atau slot-slot yang
terbagi menjadi set-set 4 slot. Memori utama berisi 4K blok
masing-masing terdiri 128 word. Jelaskan format alamat-alamat
memori utama
08. memory 2

More Related Content

Similar to 08. memory 2

Presentasi Cache Memori
Presentasi Cache MemoriPresentasi Cache Memori
Presentasi Cache MemoriBudi Purwanto
 
Pertemuan 8 teknologi dual channel
Pertemuan 8 teknologi dual channelPertemuan 8 teknologi dual channel
Pertemuan 8 teknologi dual channeljumiathyasiz
 
manajemen memori
manajemen memorimanajemen memori
manajemen memoridewi2093
 
4. ARSIKOM-MEMORI.pptx
4. ARSIKOM-MEMORI.pptx4. ARSIKOM-MEMORI.pptx
4. ARSIKOM-MEMORI.pptxArfanDropezy
 
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...Repository Ipb
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2France Rhezhek
 
Memoryi internal-eksternal
Memoryi internal-eksternalMemoryi internal-eksternal
Memoryi internal-eksternalsyamsinur
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Prosesbelajarkomputer
 
Week 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdfWeek 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdfLembayungSenja7
 
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen MemoriSuci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memoribelajarkomputer
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internalzulin zul
 

Similar to 08. memory 2 (20)

Presentasi Cache Memori
Presentasi Cache MemoriPresentasi Cache Memori
Presentasi Cache Memori
 
Memory (Part 2)
Memory (Part 2)Memory (Part 2)
Memory (Part 2)
 
Pertemuan3
Pertemuan3Pertemuan3
Pertemuan3
 
Pertemuan 8 teknologi dual channel
Pertemuan 8 teknologi dual channelPertemuan 8 teknologi dual channel
Pertemuan 8 teknologi dual channel
 
Makalah cache
Makalah cacheMakalah cache
Makalah cache
 
3. memori jul
3. memori jul3. memori jul
3. memori jul
 
Cache memory
Cache memoryCache memory
Cache memory
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
manajemen memori
manajemen memorimanajemen memori
manajemen memori
 
4. ARSIKOM-MEMORI.pptx
4. ARSIKOM-MEMORI.pptx4. ARSIKOM-MEMORI.pptx
4. ARSIKOM-MEMORI.pptx
 
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
Analisis Algoritma dan Kinerja pad a Counter dengan CBC-MAC (CCM) sebagai Fun...
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2
 
Memoryi internal-eksternal
Memoryi internal-eksternalMemoryi internal-eksternal
Memoryi internal-eksternal
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Proses
 
Week 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdfWeek 13 Error Correction.pdf
Week 13 Error Correction.pdf
 
Orkom mandiri
Orkom mandiriOrkom mandiri
Orkom mandiri
 
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen MemoriSuci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internal
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internal
 
Bab 4 memory internal
Bab 4 memory internalBab 4 memory internal
Bab 4 memory internal
 

More from Fajar Zain

Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaFajar Zain
 
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)Fajar Zain
 
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) 7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) Fajar Zain
 
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)Fajar Zain
 
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)Fajar Zain
 
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)Fajar Zain
 
3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)Fajar Zain
 
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)Fajar Zain
 
1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)Fajar Zain
 
Sorting shell-sort bw
Sorting   shell-sort bwSorting   shell-sort bw
Sorting shell-sort bwFajar Zain
 
Sorting selection-sort
Sorting   selection-sortSorting   selection-sort
Sorting selection-sortFajar Zain
 
Sorting quick-sort
Sorting   quick-sortSorting   quick-sort
Sorting quick-sortFajar Zain
 
Sorting merge-sort
Sorting   merge-sortSorting   merge-sort
Sorting merge-sortFajar Zain
 
Sorting insertion-sort
Sorting   insertion-sortSorting   insertion-sort
Sorting insertion-sortFajar Zain
 
Sorting bubble-sort
Sorting   bubble-sortSorting   bubble-sort
Sorting bubble-sortFajar Zain
 
Sorting bubble-sort anim
Sorting   bubble-sort animSorting   bubble-sort anim
Sorting bubble-sort animFajar Zain
 
06. struktur cpu 2
06. struktur cpu 206. struktur cpu 2
06. struktur cpu 2Fajar Zain
 
05. struktur cpu
05. struktur cpu05. struktur cpu
05. struktur cpuFajar Zain
 

More from Fajar Zain (20)

Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan PencegahannyaBahaya Pornografi dan Pencegahannya
Bahaya Pornografi dan Pencegahannya
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
9. geostrategi indonesia (Acuan 2006)
 
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006) 7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
7. ham dan rule of law (Acuan 2006)
 
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
6. demokrasi indonesia (Acuan 2006)
 
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
5. negara dan konstitusi (Acuan 2006)
 
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
4. hak dan kewajiban warga negara (Acuan 2006)
 
3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)3. identitas nasional (Acuan 2006)
3. identitas nasional (Acuan 2006)
 
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
2. filsafat pancasila (Acuan 2006)
 
1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)1. Pengantar (Acuan 2006)
1. Pengantar (Acuan 2006)
 
Sorting shell-sort bw
Sorting   shell-sort bwSorting   shell-sort bw
Sorting shell-sort bw
 
Sorting selection-sort
Sorting   selection-sortSorting   selection-sort
Sorting selection-sort
 
Sorting quick-sort
Sorting   quick-sortSorting   quick-sort
Sorting quick-sort
 
Sorting merge-sort
Sorting   merge-sortSorting   merge-sort
Sorting merge-sort
 
Sorting insertion-sort
Sorting   insertion-sortSorting   insertion-sort
Sorting insertion-sort
 
Sorting bubble-sort
Sorting   bubble-sortSorting   bubble-sort
Sorting bubble-sort
 
Sorting bubble-sort anim
Sorting   bubble-sort animSorting   bubble-sort anim
Sorting bubble-sort anim
 
07. memory
07. memory07. memory
07. memory
 
06. struktur cpu 2
06. struktur cpu 206. struktur cpu 2
06. struktur cpu 2
 
05. struktur cpu
05. struktur cpu05. struktur cpu
05. struktur cpu
 

Recently uploaded

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

08. memory 2

  • 1. Pertemuan ke – 9 Memori Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST
  • 2. Tujuan 1. Menjelaskan tentang memori utama komputer 2. Menjelaskan tipe dari memori, waktu dan pengontrolan 3. Menjelaskan pembetulan kesalahan 4. Menjelaskan cache memori termasuk didalamnya adalah fungsi pemetaan
  • 4. Pengemasan (Packging) Gambar (a) EPROM yang merupakan keping 8 Mbit yang diorganisasi sebagai 1Mx8. Organisasi dianggap sebagai kemasan satu word per keping. Kemasan terdiri dari 32 pin, yang merupakan salah satu ukuran kemasan keping standar Gambar (b) Keping 16 Mbit yang diorganisasikan sebagai 4M x 4. Terdapat sejumlah perbedaan dengan keping ROM, karena ada operasi tulis maka pin – pin data merupakan input/output yang dikendalikan oleh WE (write enable) dan OE (output enable).
  • 5. Pengemasan (Packging) Alamat word yang sedang diakses. Untuk 1M word, diperlukan sejumlah 20 buah (220 = 1M). Data yang akan dibaca, terdiri dari 8 saluran (D0 –D7) Catu daya keping adalah Vcc Pin grounding Vss Pin chip enable (CE). Karena mungkin terdapat lebih dari satu keping memori yang terhubung pada bus yang sama maka pin CE digunakan untuk mengindikasikan valid atau tidaknya pin ini. Pin CE diaktifkan oleh logik yang terhubung dengan bit berorde tinggi bus alamat ( diatas A19) Tegangan program (Vpp).
  • 7. Koreksi Error Dalam melaksanakan fungsi penyimpanan, memori semikonduktor dimungkinkan mengalami kesalahan. Kesalahan berat yang biasanya merupakan kerusakan fisik memori Kesalahan ringan yang berhubungan data yang disimpan. Kesalahan ringan dapat dikoreksi kembali. Koreksi kesalahan data yang disimpan diperlukan dua mekanisme Mekanisme pendeteksian kesalahan Mekanisme perbaikan kesalahan
  • 8. Kode Hamming Diciptakan Richard Hamming di Bell Lab 1950 Mekanisme pendeteksian kesalahan dengan menambahkan data word (D) dengan suatu kode, biasanya bit cek paritas (C). Data yang disimpan memiliki panjang D + C. Kesalahan diketahui dengan menganalisa data dan bit paritas tersebut
  • 10. Kode Hamming # Data Bits # Bit Paritas SEC # Bit Paritas DEC 8 4 5 16 5 6 32 6 7 64 7 8 128 8 9 512 9 10 Penambahan bit cek paritas untuk koreksi kode Hamming
  • 12. Kode Hamming Bit cek paritas ditempatkan dengan perumusan 2N dimana N = 0,1,2, ……, sedangkan bit data adalah sisanya. Kemudian dengan exclusive-OR dijumlahkan: C1 = D1 ⊕ D2 ⊕ D4 ⊕ D5 ⊕ D7 C2 = D1 ⊕ D3 ⊕ D4 ⊕ D6 ⊕ D7 C4 = D2 ⊕ D3 ⊕ D4 ⊕ D8 C8 = D5 ⊕ D6 ⊕ D7 ⊕ D8 Setiap cek bit (C) beroperasi pada setiap posisi bit data yang nomor posisinya berisi bilangan 1 pada kolomnya
  • 13. Kode Hamming masukkan data : 00111001 kemudian ganti bit data ke 3 dari 0 menjadi 1 sebagai error-nya. Bagaimanakah cara mendapatkan bit data ke 3 sebagai bit yang terdapat error?
  • 14. Kode Hamming Jawab : Masukkan data pada perumusan cek bit paritas : C1 = 1 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1 C2 = 1 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1 C4 = 0 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1 C8 = 1 ⊕ 1 ⊕ 0 ⊕ 0 = 0 Sekarang bit 3 mengalami kesalahan data menjadi: 00111101 C1 = 1 ⊕ 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 1 C2 = 1 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 0 C4 = 0 ⊕ 1 ⊕ 1 ⊕ 0 = 0 C8 = 1 ⊕ 1 ⊕ 0 ⊕ 0 = 0
  • 15. Kode Hamming Apabila bit – bit cek dibandingkan antara yang lama dan baru maka terbentuk syndrom word : C8 C4 C2 C1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 = 6 Sekarang kita lihat posisi bit ke-6 adalah data ke-3.
  • 16. Kode Hamming Mekanisme koreksi kesalahan akan meningkatkan realibitas bagi memori Menambah kompleksitas pengolahan data. Menambah kapasitas memori karena adanya penambahan bit – bit cek paritas. Memori akan lebih besar beberapa persen atau dengan kata lain kapasitas penyimpanan akan berkurang karena beberapa lokasi digunakan untuk mekanisme koreksi kesalahan
  • 17. Cache Memori Mempercepat kerja memori sehingga mendekati kecepatan prosesor. Memori utama lebih besar kapasitasnya namun lambat operasinya, sedangkan cache memori berukuran kecil namun lebih cepat. Cache memori berisi salinan memori utama
  • 18. Cache Memori Ukuran cache memori adalah kecil, semakin besar kapasitasnya maka akan memperlambat proses operasi cache memori itu sendiri, disamping harga cache memori yang sangat mahal
  • 20. Elemen Cache Memori Unsur Macam Kapasitas - Ukuran blok - Mapping 1. Direct Mapping 2. Assosiative Mapping 3. Set Assosiative Mapping Algoritma pengganti 1. Least recently used (LRU) 2. First in first out (FIFO) 3. Least frequently used (LFU) 4. Random Write Policy 1. Write Througth 2. Write Back 3. Write Once Jumlah Cache 1. Singe atau dua level 2. Unified atau split
  • 21. Kapasitas Cache AMD mengeluarkan prosesor K5 dan K6 dengan cache yang besar (1MB), kinerjanya tidak bagus Intel mengeluarkan prosesor tanpa cache untuk alasan harga yang murah, yaitu seri Intel Celeron pada tahun 1998-an, kinerjanya sangat buruk terutama untuk operasi data besar, floating point, 3D Sejumlah penelitian telah menganjurkan bahwa ukuran cache antara 1KB dan 512KB akan lebih optimum [STA96]
  • 22. Ukuran Blok Cache Hubungan antara ukuran blok dan hit ratio sangat rumit untuk dirumuskan, tergantung pada karakteristik lokalitas programnya dan tidak terdapat nilai optimum yang pasti telah ditemukan. Ukuran antara 4 hingga 8 satuan yang dapat dialamati (word atau byte) cukup beralasan untuk mendekati nilai optimum [STA96]
  • 23. Pemetaan (Cache) Cache mempunyai kapasitas yang kecil dibandingkan memori utama. Aturan blok – blok mana yang diletakkan dalam cache. Terdapat tiga metode, yaitu pemetaan langsung, pemetaan asosiatif, dan pemetaan asosiatif set
  • 24. Pemetaan Langsung Teknik paling sederhana, yaitu teknik ini memetakan blok memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja
  • 25. Pemetaan Langsung i = j modulus m dan m = 2r dimana : i = nomer saluran cache j = nomer blok memori utama m = jumlah saluran yang terdapat dalam cache
  • 26. Pemetaan Langsung Saluran cache Blok – blok memori utama 0 0,m, . . . . .,2S - m 1 1, (m+1), . . . . . ,2S – (m+1) m-1 (m-1), (2m-1), . . . . . ,2S - 1
  • 28. Pemetaan Assosiatif Mengatasi kekurangan pemetaan langsung Tiap blok memori utama dapat dimuat ke sembarang saluran cache. Alamat memori utama diinterpretasikan dalam field tag dan field word oleh kontrol logika cache. Tag secara unik mengidentifikasi sebuah blok memori utama Mekanisme untuk mengetahui suatu blok dalam cache dengan memeriksa setiap tag saluran cache oleh kontrol logika cache. Fleksibilitas dalam penggantian blok baru yang ditempatkan dalam cache Kelebihan : Algoritma penggantian dirancang untuk memaksimalkan hit ratio, yang pada pemetaan langsung terdapat kelemahan Kekurangan : kompleksitas rangkaian sehingga mahal secara ekonomi
  • 30. Pemetaan Assosiatif Set Menggabungkan kelebihan yang ada pada pemetaan langsung dan pemetaan asosiatif. Memori cache dibagi dalam bentuk set–set. Alamat memori utama diinterpretasikan dalam tiga field, yaitu: field tag, field set, field word. Setiap blok memori utama dapat dimuat dalam sembarang saluran cache. Cache dibagi dalam v buah set, yang masing –masing terdiri dari k saluran m = v x k i = j modulus v dan v = 2d dimana : i = nomer set cache j = nomer blok memori utama m = jumlah saluran pada cache
  • 31. Pemetaan Assosiatif Set (Organisasi cache dengan pemetaan asosiatif set )
  • 32. Pemetaan Assosiatif Set (Contoh pemetaan asosiatif set )
  • 33. Algorithma Penggantian Suatu mekanisme pergantian blok–blok dalam memori cache yang lama dengan data baru Pemetaan langsung tidak memerlukan algoritma ini Pemetaan asosiatif dan asosiatif set, berperanan penting meningkatkan kinerja cache memori
  • 34. Algorithma Penggantian Algoritma Least Recently Used (LRU), yaitu mengganti blok data yang terlama berada dalam cache dan tidak memiliki referensi. (EFEKTIF) Algoritma First In First Out (FIFO), yaitu mengganti blok data yang awal masuk Algorithma Least Frequently Used (LFU) adalah mengganti blok data yang mempunyai referensi paling sedikit. Algoritma Random, yaitu penggantian tidak berdasakan pemakaian datanya, melainkan berdasar slot dari beberapa slot kandidat secara acak
  • 35. Write Policy – Mengapa ? Apabila suatu data telah diletakkan pada cache maka sebelum ada penggantian harus dicek apakah data tersebut telah mengalami perubahan. Apabila telah berubah maka data pada memori utama harus di-update. Masalah penulisan ini sangat kompleks, apalagi memori utama dapat diakses langsung oleh modul I/O, yang memungkinkan data pada memori utama berubah, lalu bagaimana dengan data yang telah dikirim pada cache? Tentunya perbedaan ini menjadikan data tidak valid
  • 36. Write Policy –”write through” Operasi penulisan melibatkan data pada memori utama dan sekaligus pada cache memori sehingga data selalu valid. Kekurangan teknik ini adalah Lalu lintas data ke memori utama dan cache sangat tinggi Mengurangi kinerja sistem, bisa terjadi hang
  • 37. Write Policy –”write back “ Teknik meminimasi penulisan dengan cara penulisan pada cache saja. Pada saat akan terjadi penggantian blok data cache maka baru diadakan penulisan pada memori utama. Masalah : manakala data di memori utama belum di-update telah diakses modul I/O sehingga data di memori utama tidak valid
  • 38. Write Policy-Multi cache Multi cache untuk multi prosesor Masalah yang lebih kompleks. Masalah validasi data tidak hanya antara cache dan memori utama Antar cache harus diperhatikan Heuristik : Bus Watching with Write Through Hardware Transparency Non Cacheable Memory
  • 39. Cache Cache Internal : dalam chip Tidak memerlukan bus eksternal Waktu aksesnya akan cepat sekali Cache Eksternal : diluar chip Cache tingkat 2 (L2)
  • 40. Cache Cache data Cache instruksi yang disebut unified cache Keuntungan unified cache : Hit rate yang tinggi karena telah dibedakan antara informasi data dan informasi instruksi Hanya sebuah cache saja yang perlu dirancang dan diimplementasikan
  • 41. Cache split cache Mesin–mesin superscalar seperti Pentium dan PowerPC Menekankan pada paralel proses dan perkiraan – perkiraan eksekusi yang akan terjadi. Kelebihan utama split cache Mengurangi persaingan antara prosesor instruksi dan unit eksekusi untuk mendapatkan cache, hal ini sangat utama bagi perancangan prosesor–prosesor pipelining
  • 42. Kesimpulan Memori adalah bagian dari komputer tempat program program dan data – data disimpan Elemen dasar memori adalah sel memori. Sel memori dipresentasikan dengan bilangan biner 1 atau 0. Sel memori mempunyai kemampuan untuk ditulisi dan dibaca. Untuk mempelajari sistem memori secara keseluruhan, harus mengetahui karakteristik – karakteristik kuncinya yaitu: Lokasi, Kapasitas, Satuan Transfer, Metode Akses, Kinerja, Tipe Fisik dan Karakteristik Fisik. Untuk memperoleh keandalan sistem ada tiga pertanyaan yang diajukan: Berapa banyak ? Berapa cepat? Berapa mahal?
  • 43. Kesimpulan Dalam melaksanakan fungsi penyimpanan, memori semikonduktor dimungkinkan mengalami kesalahan. Untuk mengadakan koreksi kesalahan data yang disimpan diperlukan dua mekanisme, yaitu mekanisme pendeteksian kesalahan dan mekanisme perbaikan kesalahan Cache memori difungsikan mempercepat kerja memori sehingga mendekati kecepatan prosesor.
  • 44. Soal-Soal Buatlah konfigurasi yang menggambarkan prosesor empat buah ROM 1K x 8-bit dan bus yang berisi 12 saluran alamat dan 8 saluran data. Tambahkan blok logic chip select yang memilih salah satu dari keempat modul ROM untuk masing2 alamat 4K. Jelaskan fungsi utama dari memori dan karakteristiknya. Jelaskan tipe dari memori, waktu dan pengontrolanna. Buatlah seuah kode SEC untuk word data 16-bt. Turunkan kode untuk word data 0101000000111001. Buktikan bahwa kode akan mengidentifikasi dengan benar sebuah error pada data bit 4. Cache assoiatif set terdiri dari 64 saluran, atau slot-slot yang terbagi menjadi set-set 4 slot. Memori utama berisi 4K blok masing-masing terdiri 128 word. Jelaskan format alamat-alamat memori utama