SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Assalamualaikum Wr.Wb
Nama : Anggun Fatria
Manajemen Memori
POKOK BAHASAN
Latar Belakang
Ruang Alamat Logika dan Ruang Alamat Fisik
Swapping
Paging
Segmentasi
Segmentasi Dengan Paging
 Tujuan Belajar
 Setelah mempelajari materi dalam bab ini ,
mahasiswa diharapkan mampu :
 Memahami latar belakang manajemen memori
 Memahami maksud ruang alamat logika dan ruang alamat fisik
 Memahami teknik swapping pada manajemen memori
 Memahami teknik alokasi memori secara berurutan
 Memahami teknik alokasi memori tak berurutan yaitu sistem
paging dan segmentasi
 Mengetahui implementasi manajemen memori
 Latar Belakang
Memori adalah pusat dari operasi pada sistem
komputer modern . Memori adalah array besar
dari word atau byte, yang disebut alamat . CPU
mengambil instruksi dari memory berdasarkan
nilai dari program counter . Instruksi ini
menyebabkan penambahan muatan dari dan ke
alamat memori tertentu.
 Pengikatan Alamat ( Adress Binding )
Pengikatan alamat adalah cara instruksi dan data (
yang berada di disk sebagai file yang dapat
dieksekusi ) dipetakan ke alamat memory .
Sebagian besar sistem memperbolehkan sebuah
proses user (usser process)untuk meletakkan di
sembarang tempat dari memori fisik . Sehingga,
meskipun alamat dari komputer dimulai pada
00000, alamat pertama dari prosess user tidak
perlu harus dimulai 00000.
 Instruksi pengikatan instruksi dan data ke
alamat memori dapat dilakukan pada saat :
 Compile time : jika lokasi memori diketahui sejak awal , kode
absolut dapat dibangkitkan , apabila terjadi perubahan harus
dilakukan ulang .
 Lood time : harus membangkitkan kode relokasi jika lokasi
memori tidak diketahui pada saat waktu kompilasi
 Executive time : pengikatan ditunda sampai waktu eksekusi
jika proses dapat dipindahkan selama eksekusi dari satu
segmen ke segmen memori lain.
SOURCE
PROGRAM
COMPILER
OR
ASSEMBLER
OBJECT
MODULE
LINKAGE
EDITOR
LOAD
MODULE
LOADER
IN-MEMORY
BINARY
MEMORY
IMAGE
OTHER
OBJECT
MODUL
ES
SYSTE
M
LIBRRY
DINAMICA
LLY
LOADED
SYSTEM
LIBRARY
Dynamic linking
Load time
Compile tima
Execution time (run time )
 Dinamic Loading
 Untuk memperoleh utilitas ruang memori , dapat menggunakan
dynamic loading dengan dynamic loading , sebuah rutin tidak
disimpan di memori sampai dipanggil semua rutin disimpan pada
disk dalam format relocatable load. Mekanisme dari dynamic
loading adalah program utama li-load dahulu dan dieksekusi .
• Keuntungan dari dynamic loading adalah rutin yang tidak
digunakan tidak pernah li-load.
 Dinamic Linking
Dinamic linking biasanya digunakan dengan
sistem library , seperti language subroutine
librari . Tanpa fasilitas ini , semua program
pada sistem perlu mempunyai copy dari
library language di dalam executable image.
Kebutuhan ini menghabiskan baik ruang
disk maupun memori utama.
 Overlay
Teknik overlay biasanya digunakan untuk memungkinkan
sebuah proses mempunyai jumlah yang lebih besar dari
memori fisik daripada alokasi memori yang
diperuntukkan. Ide dari overlay adalah menyimpan di
memori hanya instruksi dan data yang diperlukan pada
satu waktu.
Sebagai contoh misalnya terdapat two-pass assembler .
Selama pass 1 , dibangun table symbol, dan selama pass 2
dibangkitkan kode bahasa mesin . Kita dapat membagi
assembler ke dalam kode pass 1, kode pass 2 , table
symbol dan rutin umum yang digunakan baik pada pass 1
maupun pass 2 .
Overlay tidak membutuhkan dukungan khusus dari sistem
operasi.
 Ruang Alamat Logika Dan Ruang Alamat
Fisik
Alamat yang dibangkitkan oleh CPU
disebut alamat logika (logical address)
dimana alamat terlihat uni memory yang
disebut alamat fisik (physycal address).
Tujuan utama manajemen memori adalah
konsep meletakkan ruang alamat logika ke
ruang alamat fisik
Overlay driver
Symbol table
Common
routine
70K 80K
20K
30k
10k
GAMBAR OVERLAY
 Swapping
Sebuah proses harus berada dimemori untuk dieksekusi.
Proses juga dapat titukar (swap) sementara keluar memori
ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke
memori untuk melanjutkan eksekusi.
Backing store berupa disk besar dngan kecepatan tinggi yang
cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image
untuk semua user , sistem juga harus menyediakan akses
langsung ke memory image tersebut .
Teknik swappng yang sudah dimodifikasi ditemui pada
beberapa sistem misalnya Linux, dan Windows.
 Alokasi Berurutan
 Single partition allocation
pada single partition allocation diasumsi
sistem operasi ditempatkan di memori
rendah dan proses user dieksekusi di
memori tinggi.
 Multiple Partition Allocation
pada multiple partition allocation ,
mengijinkan memori user dialokasikan
untuk proses yang berbeda yang berada di
antrian input ( input quene) yang menunggu
dibawa ke memori
 Fregmentasi
Fregmentasi Eksternal terjadi pada situasi dimana
terdapat cukup ruang memori total unuk
memenuhi permintaan , tetapi tidak dapat
langsung dialokasikan karena tidak berurutan .
Fregmentasi Internal terjadi pada situasi dimana
memori yang dialokasikan lebih besar daripada
memori yang diminta tetapi untuk satu partisi
tertentu hanya berukuran kecil sehingga tidak
digunakan .
 PAGING
 Konsep Dasar Paging
Paging merupakan kemungkinan solusi untuk permasalahan
fragmentasi eksternal dimana ruang alamat logika tidak
berurutan mengijinkan seuah proses dialokasikan pada
memori fisik yang terakhir tersedia.
Setiap alamat dibangkitkan oleh CPU dengan membagi ke
dalam 2 bagian yaitu :
 Page number (p) digunakan sebagai indeks ke dalam table
page (page table) . Page table berisi alamat basis dari
setiap page pada memori fisik
 Page offset (d) mengkombinasikan alamat basis dengan
page offset untuk mendefinisikan alamat memori fisik
yang dikirim ke unit memori.
P d
Page number Page offset
M-n
n
Page 0
Page 1
Page2
Page 3
1
4
3
7
Page 0
Page 2
Page 1
Page 3
Logical memory
0
1
2
3
Page table
Phisical memory
Frame number
Gambar model paging
 Implementasi Sistem Paging
Pada dasarnya terdapat 3 metode yang berbeda
untuk implementasi tabel page :
1. Tabel page diimplementasikan sebagai
kumpulan dari “dedicated” register. Exc : DEC
PDP-11
2. Tabel page disimpan pada main memori dan menggunakan
page table bas registe” (PTBR) untuk menunjuk ke tabel
page yang disimpan di main memori.
3. Menggunakan perangkat keras cache yang khusus , kecil
dan cepat yang disebut essociative register atau translation
look-aside (TLBs) .
 Proteksi
Pada model page, proteksi memori menggunakan bit
proteksi yang diasosiasikan untuk setiap frame.
Pada tabel page diberi tambahan “valid-invalid” Nilai
“valid” mengindikasikan bhwa page berada pada
ruang alamat logika yang berarti merupakan page
yang legal (valid) . Nilai “invalid”
mengindikasikan bahwa page tidak berada pada
ruang alamat logika atau page yang ilegal (invalid)
. Sistem operasi mengeset bit ini untuk setiap page
untuk mengijinkan atau tidak mengakses page.
 Multilevel Paging
Model multilevel paging digunakan pada sistem yang
mempunyai ruang alamat logika yang sangat besar yaitu
antara 232 sd 264
Untuk sistem dengan ruang alamat logika 32 bit dapat
dipecahkan menggunakan skema two level paging . Pada
skema ini alamat logika dibagi menjadi 20 bit untuk nomor
page dan 12 bit untuk page offset . Karena tabel page juga
merupakan page maka nomor page lebih jauh akan dipecah
manjadi 10 bit untuk nomor page dan 10 bit untuk page
offset . Maka alamat logika adalah sbb :
10 10 12
p1 p2 d
 Shared Page
Satu copy kode read-only dibagi ke beberapa
proses (misalnya editor teks , compiler dan
sistem window) . Kode yang dibagi harus
berada pada lokasi ruang alamat logika yang
sama untuk semua proses.
kode dan data pribadi (private) untuk setiap
proses diletakkan terpisah dari kode dan data
pribadi proses lain . Page untuk kode dan data
pribadi dapat diletakkan di sembarang tempat
pada ruang alamat kogika .
 Segmentasi
kerugian utama dari paging adalah terdapat
perbedaan antara pandangan user mengenai
memori dan memori fisik aktual.
 Konsep Dasar Segmentasi
Konsep segmentasi adalah user atau programmer tidak
memikirkan sejumlah rutin program yang dipetakan ke
main memori sebagai array linier dalam byte tetapi
memori dilihat sebagai kumpulan segmen dengan
ukuran berbeda-beda .
Segmentasi adalah skema manajemen memori yang
memungkinkan user untuk melihat memori tsb .
Sebuah Program adalah kumpulan segmen . Suatu segmen
adalah unit logika seperti program utama , prosedur,
fungsi, metode , obyek , variabel lokal , variabel global,
blok umum , stack, tabel simbol, array ,dll .
 Padanga user terhadap sistem segmentasi
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Subroutine
Stack
Symbol
table
Main
programSqrt
 Arsitektur Segmentasi
Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor
segmen (s) dan offset (d) yang dituliskan dengan
<nomor segmen , offset>
Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan
tabel segmen (segment table) , terdiri dari
 Segmen basis(base) berisi alamat fisik awal
 Segmen limit merupakan panjang segmen
 Segmen-table base register (STBR)
 Segmen-table
 Proteksi dan Sharing
Proteksi bit dapat diletakkan pada tabel
segmen . Segmen intruksi dapat diproteksi
sebagai segmen read-only , segmen data
dapat diproteksi sebagai segmen read-only
atau execute only, segmen data dapat
diproteksi sebagai segmen read-write .
Denga segmentasi , juga dimungkinkan
membagi kode atau data dengan proses lain .
 SEGMENTASI DENGAN PAGING
1. Multics
pada sistem multics , alamat logika dibentuk dari nomor segmen 18 bit
dan offset 16 bit . Dengan ukuran segmen 64k word , setiap segmen
terdiri dari 36 bit , rata-rata ukuran segmen dapat lebih besar dan
fregmentasi eksternal menjadi permasalahan karena membutuhkan
banyak rangmemori.
Solusi yang diadopsi pada multics adalah dengan melakukan paging
pada segmen (page file segment).
Nomor segmen (18 bit ) dibagi kedalam 8 bit nomor page dan 10 bit
page offset , sehingga tabel page terdiri dari 28 entry sehingga
alamat logika pada multics adalah sbb:
8 10 6 10
s1 s2 d1 d2
 Keterangan : Dimana s1 adalah indeks ke
tabel page dari tabel segmen dan s2 adalah
displacement dalam page dari tabel segmen .
d1 adalah dispacement ke tabel page dari
segmen yang tepat dan d2 adalah
displacement ke alamat yang diakses.
2. Intel 30386
IBM OS/2 versi 32 bit adalah sistem operasi yang menggunakan arsitektur 30386 (dan
3086) . Intel 30386 menggunakan segmentasi dengan panjang untuk manajemen
memori. Maksimum jumlah segmen per proses adalah 16k . Setiap segmen
maksimal berukuran 4 gigabytes. Ukran page adalah 4k byte .
Ruang alamat logika dari suatu proses dibagi ke dalam 2 partisi :
 Partisi 1 terdiri dari 8k segmen yang pribadi (private) untuk proses tsb.
 Partisi 2 terdiri dari 8k segmen yang digunakan bersama untuk semua proses.
Informasi mengenai partisi pertama disimpan dalam local descriptor table (LDT)
sedangkan informasi mengenai partisi kedua disimpan dalam global descripor
table (GDT) , setuap entry pada tabel LDT dan GDT terdiri dari 8 byte ,
dengan informasi detail tentang segmen tertentu termasuk lokasi basis dan
panjang segmen . Alamat logika adalah pasangan ( selector , offset) dimana
selector sebanyak 16 bit.
 Dimana s menyatakan nomor segmen, g
menyatakan apakah segmen merupakan GDT
atau LDT dan p menyatakan proteksi.
 Karena setiap segmen adalah page dengan
ukuran 4kb per page , sebuah page table terdiri
dari 1 juta entri. Dan karena setiap entri terdiri
dari 4 byte , setiap proses memerlukan 4MB
ruang alamat fisik untuk tabel page saja . Solusi
yang digunakan menggunakan skema two-level
paging .
TERIMAKASIH     

More Related Content

What's hot

Operating System--Memory
Operating System--MemoryOperating System--Memory
Operating System--MemoryEverhythm Past
 
Ferli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen MemoryFerli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen Memorybelajarkomputer
 
Zainal Husin - Manajemen Memori
Zainal Husin -  Manajemen MemoriZainal Husin -  Manajemen Memori
Zainal Husin - Manajemen Memoribelajarkomputer
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiOperator Warnet Vast Raha
 
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalis
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri BengkalisManajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalis
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalistengkujefrizal
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linuxDhea Dhea
 
Pertemuan 5 organisasi input output
Pertemuan 5 organisasi input outputPertemuan 5 organisasi input output
Pertemuan 5 organisasi input outputjumiathyasiz
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2France Rhezhek
 
Makalah Sistem Operasi
Makalah Sistem OperasiMakalah Sistem Operasi
Makalah Sistem Operasidedisutrisno
 
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)Karto_Diansyah
 

What's hot (19)

Operating System--Memory
Operating System--MemoryOperating System--Memory
Operating System--Memory
 
Manajemen Memory
Manajemen MemoryManajemen Memory
Manajemen Memory
 
Ferli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen MemoryFerli Apriadi - Manajemen Memory
Ferli Apriadi - Manajemen Memory
 
Zainal Husin - Manajemen Memori
Zainal Husin -  Manajemen MemoriZainal Husin -  Manajemen Memori
Zainal Husin - Manajemen Memori
 
Laporan sistem komputer
Laporan sistem komputerLaporan sistem komputer
Laporan sistem komputer
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalis
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri BengkalisManajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalis
Manajemen memory Bab I Politeknik Negeri Bengkalis
 
Minggu_4 TIF305
Minggu_4 TIF305Minggu_4 TIF305
Minggu_4 TIF305
 
File system di linux
File system di linuxFile system di linux
File system di linux
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Os ppt.8
Os ppt.8Os ppt.8
Os ppt.8
 
Chapter14.os
Chapter14.osChapter14.os
Chapter14.os
 
Pertemuan 5 organisasi input output
Pertemuan 5 organisasi input outputPertemuan 5 organisasi input output
Pertemuan 5 organisasi input output
 
Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2Pertemuan 10-sistem-memori2
Pertemuan 10-sistem-memori2
 
Makalah Sistem Operasi
Makalah Sistem OperasiMakalah Sistem Operasi
Makalah Sistem Operasi
 
Pertemuan 12 orkom
Pertemuan 12 orkomPertemuan 12 orkom
Pertemuan 12 orkom
 
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
Struktur sistem operasi softwere (kelompok 2)
 
Peng orsiskom
Peng orsiskomPeng orsiskom
Peng orsiskom
 
Komponen Sistem Operasi
Komponen Sistem OperasiKomponen Sistem Operasi
Komponen Sistem Operasi
 

Similar to Anggun Fatria - Manajemen Proses

Teknik Manajemen Memory.pptx
Teknik Manajemen Memory.pptxTeknik Manajemen Memory.pptx
Teknik Manajemen Memory.pptxadeAndriyanto
 
Bernis Sagita - Manajemen Memory
Bernis Sagita - Manajemen MemoryBernis Sagita - Manajemen Memory
Bernis Sagita - Manajemen Memorybelajarkomputer
 
Zulyanti Megasari - Manajemen Memory
Zulyanti Megasari -  Manajemen MemoryZulyanti Megasari -  Manajemen Memory
Zulyanti Megasari - Manajemen Memorybelajarkomputer
 
Robbin 8 Main memory
Robbin 8 Main memory Robbin 8 Main memory
Robbin 8 Main memory Zan Levign
 
Virtualization 2 indra
Virtualization 2 indraVirtualization 2 indra
Virtualization 2 indraindra79ti
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setPrisca Renatha
 
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.pptdokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.pptCrisnaLidya
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputerferoza rosalina
 
Pertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input outputPertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input outputBuhori Muslim
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPURamandha Auryl
 

Similar to Anggun Fatria - Manajemen Proses (20)

Teknik Manajemen Memory.pptx
Teknik Manajemen Memory.pptxTeknik Manajemen Memory.pptx
Teknik Manajemen Memory.pptx
 
Pert.7 memori
Pert.7 memoriPert.7 memori
Pert.7 memori
 
Bernis Sagita - Manajemen Memory
Bernis Sagita - Manajemen MemoryBernis Sagita - Manajemen Memory
Bernis Sagita - Manajemen Memory
 
Zulyanti Megasari - Manajemen Memory
Zulyanti Megasari -  Manajemen MemoryZulyanti Megasari -  Manajemen Memory
Zulyanti Megasari - Manajemen Memory
 
Robbin 8 Main memory
Robbin 8 Main memory Robbin 8 Main memory
Robbin 8 Main memory
 
Virtualization 2 indra
Virtualization 2 indraVirtualization 2 indra
Virtualization 2 indra
 
Front side bus
Front side busFront side bus
Front side bus
 
PPT BAB 8
PPT BAB 8PPT BAB 8
PPT BAB 8
 
Arsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain setArsitektur dan desain set
Arsitektur dan desain set
 
Sister09
Sister09Sister09
Sister09
 
Struktur sistem operasi
Struktur sistem operasiStruktur sistem operasi
Struktur sistem operasi
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Pertemuan3
Pertemuan3Pertemuan3
Pertemuan3
 
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.pptdokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
dokumen.tech_sistem-operasi-terdistribusi.ppt
 
Konsep sistem operasi
Konsep sistem operasiKonsep sistem operasi
Konsep sistem operasi
 
Pertemuan2
Pertemuan2Pertemuan2
Pertemuan2
 
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi KomputerProcessing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
Processing Unit Design Arsitektur dan Organisasi Komputer
 
Pertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input outputPertemuan 12 & 13 input output
Pertemuan 12 & 13 input output
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPUArsitektur Set Instruksi dan CPU
Arsitektur Set Instruksi dan CPU
 

More from belajarkomputer

Yogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - DeadlockYogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - Deadlockbelajarkomputer
 
Sri Astuti - Penjadwalan CPU
Sri Astuti - Penjadwalan CPUSri Astuti - Penjadwalan CPU
Sri Astuti - Penjadwalan CPUbelajarkomputer
 
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem OperasiBagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasibelajarkomputer
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtualbelajarkomputer
 
Juliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
Juliyah - Intelligensi Transfer SinyalJuliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
Juliyah - Intelligensi Transfer Sinyalbelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem KeamananHelen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem Keamananbelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Deadlock
Helen Alida Abilio - DeadlockHelen Alida Abilio - Deadlock
Helen Alida Abilio - Deadlockbelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Sinkronisasi
Helen Alida Abilio - SinkronisasiHelen Alida Abilio - Sinkronisasi
Helen Alida Abilio - Sinkronisasibelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen FileHelen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen Filebelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Manajemen proses
Helen Alida Abilio - Manajemen prosesHelen Alida Abilio - Manajemen proses
Helen Alida Abilio - Manajemen prosesbelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Manajemen Memori
Helen Alida Abilio - Manajemen MemoriHelen Alida Abilio - Manajemen Memori
Helen Alida Abilio - Manajemen Memoribelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan outputHelen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan outputbelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Manajemen memori
Helen Alida Abilio - Manajemen memoriHelen Alida Abilio - Manajemen memori
Helen Alida Abilio - Manajemen memoribelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Konkurensi
Helen Alida Abilio - KonkurensiHelen Alida Abilio - Konkurensi
Helen Alida Abilio - Konkurensibelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Manajemen Proses
Helen Alida Abilio - Manajemen ProsesHelen Alida Abilio - Manajemen Proses
Helen Alida Abilio - Manajemen Prosesbelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem OperasiHelen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasibelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasiHelen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasibelajarkomputer
 
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem KomputerHelen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputerbelajarkomputer
 
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan SwitchingYusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan Switchingbelajarkomputer
 

More from belajarkomputer (20)

Yogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - DeadlockYogie Saputra - Deadlock
Yogie Saputra - Deadlock
 
Sri Astuti - Penjadwalan CPU
Sri Astuti - Penjadwalan CPUSri Astuti - Penjadwalan CPU
Sri Astuti - Penjadwalan CPU
 
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem OperasiBagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
Bagas Perdana Putra - Pengenalan Sistem Operasi
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
Juliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
Juliyah - Intelligensi Transfer SinyalJuliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
Juliyah - Intelligensi Transfer Sinyal
 
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem KeamananHelen Alida Abilio - Sistem Keamanan
Helen Alida Abilio - Sistem Keamanan
 
Helen Alida Abilio - Deadlock
Helen Alida Abilio - DeadlockHelen Alida Abilio - Deadlock
Helen Alida Abilio - Deadlock
 
Helen Alida Abilio - Sinkronisasi
Helen Alida Abilio - SinkronisasiHelen Alida Abilio - Sinkronisasi
Helen Alida Abilio - Sinkronisasi
 
Helen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen FileHelen Alida Abilio - Manajemen File
Helen Alida Abilio - Manajemen File
 
Helen Alida Abilio - Manajemen proses
Helen Alida Abilio - Manajemen prosesHelen Alida Abilio - Manajemen proses
Helen Alida Abilio - Manajemen proses
 
Helen Alida Abilio - Manajemen Memori
Helen Alida Abilio - Manajemen MemoriHelen Alida Abilio - Manajemen Memori
Helen Alida Abilio - Manajemen Memori
 
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan outputHelen Alida Abilio - Manajemen input dan output
Helen Alida Abilio - Manajemen input dan output
 
Helen Alida Abilio - Manajemen memori
Helen Alida Abilio - Manajemen memoriHelen Alida Abilio - Manajemen memori
Helen Alida Abilio - Manajemen memori
 
Helen Alida Abilio - Konkurensi
Helen Alida Abilio - KonkurensiHelen Alida Abilio - Konkurensi
Helen Alida Abilio - Konkurensi
 
Helen Alida Abilio - Manajemen Proses
Helen Alida Abilio - Manajemen ProsesHelen Alida Abilio - Manajemen Proses
Helen Alida Abilio - Manajemen Proses
 
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem OperasiHelen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
Helen Alida Abilio - Struktur Sistem Operasi
 
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasiHelen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem operasi
 
Konsep sistem operasi
Konsep sistem operasiKonsep sistem operasi
Konsep sistem operasi
 
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem KomputerHelen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
Helen Alida Abilio - Konsep Sistem Komputer
 
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan SwitchingYusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching
Yusri Aldiansyah - Transmisi dan Switching
 

Anggun Fatria - Manajemen Proses

  • 2. Manajemen Memori POKOK BAHASAN Latar Belakang Ruang Alamat Logika dan Ruang Alamat Fisik Swapping Paging Segmentasi Segmentasi Dengan Paging
  • 3.  Tujuan Belajar  Setelah mempelajari materi dalam bab ini , mahasiswa diharapkan mampu :  Memahami latar belakang manajemen memori  Memahami maksud ruang alamat logika dan ruang alamat fisik  Memahami teknik swapping pada manajemen memori  Memahami teknik alokasi memori secara berurutan  Memahami teknik alokasi memori tak berurutan yaitu sistem paging dan segmentasi  Mengetahui implementasi manajemen memori
  • 4.  Latar Belakang Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern . Memori adalah array besar dari word atau byte, yang disebut alamat . CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari program counter . Instruksi ini menyebabkan penambahan muatan dari dan ke alamat memori tertentu.
  • 5.  Pengikatan Alamat ( Adress Binding ) Pengikatan alamat adalah cara instruksi dan data ( yang berada di disk sebagai file yang dapat dieksekusi ) dipetakan ke alamat memory . Sebagian besar sistem memperbolehkan sebuah proses user (usser process)untuk meletakkan di sembarang tempat dari memori fisik . Sehingga, meskipun alamat dari komputer dimulai pada 00000, alamat pertama dari prosess user tidak perlu harus dimulai 00000.
  • 6.  Instruksi pengikatan instruksi dan data ke alamat memori dapat dilakukan pada saat :  Compile time : jika lokasi memori diketahui sejak awal , kode absolut dapat dibangkitkan , apabila terjadi perubahan harus dilakukan ulang .  Lood time : harus membangkitkan kode relokasi jika lokasi memori tidak diketahui pada saat waktu kompilasi  Executive time : pengikatan ditunda sampai waktu eksekusi jika proses dapat dipindahkan selama eksekusi dari satu segmen ke segmen memori lain.
  • 8.  Dinamic Loading  Untuk memperoleh utilitas ruang memori , dapat menggunakan dynamic loading dengan dynamic loading , sebuah rutin tidak disimpan di memori sampai dipanggil semua rutin disimpan pada disk dalam format relocatable load. Mekanisme dari dynamic loading adalah program utama li-load dahulu dan dieksekusi . • Keuntungan dari dynamic loading adalah rutin yang tidak digunakan tidak pernah li-load.
  • 9.  Dinamic Linking Dinamic linking biasanya digunakan dengan sistem library , seperti language subroutine librari . Tanpa fasilitas ini , semua program pada sistem perlu mempunyai copy dari library language di dalam executable image. Kebutuhan ini menghabiskan baik ruang disk maupun memori utama.
  • 10.  Overlay Teknik overlay biasanya digunakan untuk memungkinkan sebuah proses mempunyai jumlah yang lebih besar dari memori fisik daripada alokasi memori yang diperuntukkan. Ide dari overlay adalah menyimpan di memori hanya instruksi dan data yang diperlukan pada satu waktu. Sebagai contoh misalnya terdapat two-pass assembler . Selama pass 1 , dibangun table symbol, dan selama pass 2 dibangkitkan kode bahasa mesin . Kita dapat membagi assembler ke dalam kode pass 1, kode pass 2 , table symbol dan rutin umum yang digunakan baik pada pass 1 maupun pass 2 . Overlay tidak membutuhkan dukungan khusus dari sistem operasi.
  • 11.  Ruang Alamat Logika Dan Ruang Alamat Fisik Alamat yang dibangkitkan oleh CPU disebut alamat logika (logical address) dimana alamat terlihat uni memory yang disebut alamat fisik (physycal address). Tujuan utama manajemen memori adalah konsep meletakkan ruang alamat logika ke ruang alamat fisik
  • 12. Overlay driver Symbol table Common routine 70K 80K 20K 30k 10k GAMBAR OVERLAY
  • 13.  Swapping Sebuah proses harus berada dimemori untuk dieksekusi. Proses juga dapat titukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Backing store berupa disk besar dngan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image untuk semua user , sistem juga harus menyediakan akses langsung ke memory image tersebut . Teknik swappng yang sudah dimodifikasi ditemui pada beberapa sistem misalnya Linux, dan Windows.
  • 14.  Alokasi Berurutan  Single partition allocation pada single partition allocation diasumsi sistem operasi ditempatkan di memori rendah dan proses user dieksekusi di memori tinggi.
  • 15.  Multiple Partition Allocation pada multiple partition allocation , mengijinkan memori user dialokasikan untuk proses yang berbeda yang berada di antrian input ( input quene) yang menunggu dibawa ke memori
  • 16.  Fregmentasi Fregmentasi Eksternal terjadi pada situasi dimana terdapat cukup ruang memori total unuk memenuhi permintaan , tetapi tidak dapat langsung dialokasikan karena tidak berurutan . Fregmentasi Internal terjadi pada situasi dimana memori yang dialokasikan lebih besar daripada memori yang diminta tetapi untuk satu partisi tertentu hanya berukuran kecil sehingga tidak digunakan .
  • 17.  PAGING  Konsep Dasar Paging Paging merupakan kemungkinan solusi untuk permasalahan fragmentasi eksternal dimana ruang alamat logika tidak berurutan mengijinkan seuah proses dialokasikan pada memori fisik yang terakhir tersedia. Setiap alamat dibangkitkan oleh CPU dengan membagi ke dalam 2 bagian yaitu :  Page number (p) digunakan sebagai indeks ke dalam table page (page table) . Page table berisi alamat basis dari setiap page pada memori fisik  Page offset (d) mengkombinasikan alamat basis dengan page offset untuk mendefinisikan alamat memori fisik yang dikirim ke unit memori.
  • 18. P d Page number Page offset M-n n
  • 19. Page 0 Page 1 Page2 Page 3 1 4 3 7 Page 0 Page 2 Page 1 Page 3 Logical memory 0 1 2 3 Page table Phisical memory Frame number Gambar model paging
  • 20.  Implementasi Sistem Paging Pada dasarnya terdapat 3 metode yang berbeda untuk implementasi tabel page : 1. Tabel page diimplementasikan sebagai kumpulan dari “dedicated” register. Exc : DEC PDP-11 2. Tabel page disimpan pada main memori dan menggunakan page table bas registe” (PTBR) untuk menunjuk ke tabel page yang disimpan di main memori. 3. Menggunakan perangkat keras cache yang khusus , kecil dan cepat yang disebut essociative register atau translation look-aside (TLBs) .
  • 21.  Proteksi Pada model page, proteksi memori menggunakan bit proteksi yang diasosiasikan untuk setiap frame. Pada tabel page diberi tambahan “valid-invalid” Nilai “valid” mengindikasikan bhwa page berada pada ruang alamat logika yang berarti merupakan page yang legal (valid) . Nilai “invalid” mengindikasikan bahwa page tidak berada pada ruang alamat logika atau page yang ilegal (invalid) . Sistem operasi mengeset bit ini untuk setiap page untuk mengijinkan atau tidak mengakses page.
  • 22.  Multilevel Paging Model multilevel paging digunakan pada sistem yang mempunyai ruang alamat logika yang sangat besar yaitu antara 232 sd 264 Untuk sistem dengan ruang alamat logika 32 bit dapat dipecahkan menggunakan skema two level paging . Pada skema ini alamat logika dibagi menjadi 20 bit untuk nomor page dan 12 bit untuk page offset . Karena tabel page juga merupakan page maka nomor page lebih jauh akan dipecah manjadi 10 bit untuk nomor page dan 10 bit untuk page offset . Maka alamat logika adalah sbb : 10 10 12 p1 p2 d
  • 23.  Shared Page Satu copy kode read-only dibagi ke beberapa proses (misalnya editor teks , compiler dan sistem window) . Kode yang dibagi harus berada pada lokasi ruang alamat logika yang sama untuk semua proses. kode dan data pribadi (private) untuk setiap proses diletakkan terpisah dari kode dan data pribadi proses lain . Page untuk kode dan data pribadi dapat diletakkan di sembarang tempat pada ruang alamat kogika .
  • 24.  Segmentasi kerugian utama dari paging adalah terdapat perbedaan antara pandangan user mengenai memori dan memori fisik aktual.
  • 25.  Konsep Dasar Segmentasi Konsep segmentasi adalah user atau programmer tidak memikirkan sejumlah rutin program yang dipetakan ke main memori sebagai array linier dalam byte tetapi memori dilihat sebagai kumpulan segmen dengan ukuran berbeda-beda . Segmentasi adalah skema manajemen memori yang memungkinkan user untuk melihat memori tsb . Sebuah Program adalah kumpulan segmen . Suatu segmen adalah unit logika seperti program utama , prosedur, fungsi, metode , obyek , variabel lokal , variabel global, blok umum , stack, tabel simbol, array ,dll .
  • 26.  Padanga user terhadap sistem segmentasi dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Subroutine Stack Symbol table Main programSqrt
  • 27.  Arsitektur Segmentasi Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor segmen (s) dan offset (d) yang dituliskan dengan <nomor segmen , offset> Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan tabel segmen (segment table) , terdiri dari  Segmen basis(base) berisi alamat fisik awal  Segmen limit merupakan panjang segmen  Segmen-table base register (STBR)  Segmen-table
  • 28.  Proteksi dan Sharing Proteksi bit dapat diletakkan pada tabel segmen . Segmen intruksi dapat diproteksi sebagai segmen read-only , segmen data dapat diproteksi sebagai segmen read-only atau execute only, segmen data dapat diproteksi sebagai segmen read-write . Denga segmentasi , juga dimungkinkan membagi kode atau data dengan proses lain .
  • 29.  SEGMENTASI DENGAN PAGING 1. Multics pada sistem multics , alamat logika dibentuk dari nomor segmen 18 bit dan offset 16 bit . Dengan ukuran segmen 64k word , setiap segmen terdiri dari 36 bit , rata-rata ukuran segmen dapat lebih besar dan fregmentasi eksternal menjadi permasalahan karena membutuhkan banyak rangmemori. Solusi yang diadopsi pada multics adalah dengan melakukan paging pada segmen (page file segment). Nomor segmen (18 bit ) dibagi kedalam 8 bit nomor page dan 10 bit page offset , sehingga tabel page terdiri dari 28 entry sehingga alamat logika pada multics adalah sbb: 8 10 6 10 s1 s2 d1 d2
  • 30.  Keterangan : Dimana s1 adalah indeks ke tabel page dari tabel segmen dan s2 adalah displacement dalam page dari tabel segmen . d1 adalah dispacement ke tabel page dari segmen yang tepat dan d2 adalah displacement ke alamat yang diakses.
  • 31. 2. Intel 30386 IBM OS/2 versi 32 bit adalah sistem operasi yang menggunakan arsitektur 30386 (dan 3086) . Intel 30386 menggunakan segmentasi dengan panjang untuk manajemen memori. Maksimum jumlah segmen per proses adalah 16k . Setiap segmen maksimal berukuran 4 gigabytes. Ukran page adalah 4k byte . Ruang alamat logika dari suatu proses dibagi ke dalam 2 partisi :  Partisi 1 terdiri dari 8k segmen yang pribadi (private) untuk proses tsb.  Partisi 2 terdiri dari 8k segmen yang digunakan bersama untuk semua proses. Informasi mengenai partisi pertama disimpan dalam local descriptor table (LDT) sedangkan informasi mengenai partisi kedua disimpan dalam global descripor table (GDT) , setuap entry pada tabel LDT dan GDT terdiri dari 8 byte , dengan informasi detail tentang segmen tertentu termasuk lokasi basis dan panjang segmen . Alamat logika adalah pasangan ( selector , offset) dimana selector sebanyak 16 bit.
  • 32.  Dimana s menyatakan nomor segmen, g menyatakan apakah segmen merupakan GDT atau LDT dan p menyatakan proteksi.  Karena setiap segmen adalah page dengan ukuran 4kb per page , sebuah page table terdiri dari 1 juta entri. Dan karena setiap entri terdiri dari 4 byte , setiap proses memerlukan 4MB ruang alamat fisik untuk tabel page saja . Solusi yang digunakan menggunakan skema two-level paging .
  • 33. TERIMAKASIH     