Makalah ini membahas tentang memory internal dan memory eksternal. Memory internal terdiri dari cache memory, RAM, dan ROM yang berada di dalam motherboard, sedangkan memory eksternal seperti hard disk berada di luar motherboard. Makalah ini juga menjelaskan perkembangan jenis memory seperti DRAM, SDRAM, dan organisasi cache memory.
1. TUGAS MAKALAH ORARKOM
“Memory Internal dan Memory Eksternal”
DISUSUN OLEH :
Ahmad Aqil lubby 080411100033
Azizi Fahmi 080411100044
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
2009/2010
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt karena berkat rahmat dan kasih-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu mata kuliah orarkom Pak Aery atas bimbingannya.
Laporan ini kami buat untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan dosen
kami untuk membuat makalah tentang “memory internal dan mamory eksternal” ini.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan kami tentang
mata kuliah Orarkom.
Kami mohon maaf apabila dalam laporan kami terdapat banyak kesalahan dan
kami mohon masukan dari dosen maupun mahasiswa lain yang turut membaca makalah
kami ini.
3. DAFTAR ISI
A.Memory Internal
pengertian memori adalah suatu penamaan konsep yang bisa menyimpan data dan
program.sedangkan Memori internal, yang dimaksud adalah bahwa memori terpasang
langsung pada motherboard.
Dengan demikian, pengertian memory internal sesungguhnya itu dapat berupa :
· First-Level (L1) Cache
· Second-Level (L2) Cache
· Memory Module
Akan tetapi pengelompokan dari memory internal juga terbagi atas :
· RAM (Random Access Memory) dan
· ROM (Read Only Memory)
Penjelasan dari masing- masing pengertian diatas adalah sebagai berikut :
1. First Level (L1) Cache
Memory yang bernama L1 Cache ini adalah memori yang terletak paling
dekat dengan prosessor (lebih spesifik lagi dekat dengan blok CU (Control Unit)).
Penempatan Cache di prosessor dikembangkan sejak PC i486. Memori di tingkat
ini memiliki kapasitas yang paling kecil (hanya 16 KB), tetapi memiliki kecepatan
akses dalam hitungan nanodetik (sepermilyar detik). Data yang berada di memori
ini adalah data yang paling penting dan paling sering diakses. Biasanya data di
sini adalah data yang telah diatur melalui OS (Operating system) menjadi
Prioritas Tertinggi (High Priority).
2. Second-Level (L2) Cache
Memori L2 Cache ini terletak di Motherboard (lebih spesifik lagi : modul
COAST : Cache On a Stick. Bentuk khusus dari L2 yang mirip seperti Memory
Module yang dapat diganti-ganti tergantung motherboardnya). Akan tetapi ada
juga yang terintegrasi langsung dengan MotherBoard, atau juga ada yang
terintegrasi dengan Processor Module. Di L2 Cache ini, kapasitasnya lebih besar
dari pada L1 Cache. Ukurannya berkisar antara 256 KB-2 MB. Biasanya L2
Cache yang lebih besar diperlukan di MotherBoard untuk Server. Kecepatan
akses sekitar 10 ns.
3. Memory Module
Memory Module ini memiliki kapasitas yang berkisar antara 4 MB-512 MB.
Kecepatan aksesnya ada yang berbeda-beda. Ada yang berkecepatan 80 ns, 60 ns,
66 MHz (=15 ns), 100 MHz(=10ns), dan sekarang ini telah dikembangkan
PC133mhZ(=7.5 ns).
Memori modul di kelompok kan menjadi 2,yaitu :
a) Single In-Line Memory Module (SIMM)
b) DIMM (Dual In-Line Memory Module)
4. 1.Sistem Memory Komputer
Untuk mempelajari sistem memori secara keseluruhan, harus mengetahui
karakteristik kuncinya. Karakteristik penting sistem memori dalam tabel 4.1 berikut :
Dilihat dari lokasi, memori dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu
register, memori internal dan memori eksternal. Register berada di dalam chip
prosesor, memori ini diakses langsung oleh prosesor dalam menjalankan
operasinya. Register digunakan sebagai memori sementara dalam perhitungan
maupun pengolahan data dalam prosesor.Memori internal adalah memori yang
berada diluar chip prosesor namun mengaksesannya langsung oleh prosesor.
Memori internal dibedakan menjadi memori utama dan cache memori.Memori
eksternal dapat diakses oleh prosesor melalui piranti I/O.
Karakteristik lainnya adalah kapasitas. Kapasitas memori internal maupun
eksternal biasanya dinyatakan dalam mentuk byte (1 byte = 8 bit) atau word.
Panjang word umumnya 8, 16, 32 bit. Memori eksternal biasanya lebih besar
kapasitasnya daripada memori internal, hal ini disebabkan karena teknologi dan
sifat penggunaannya yang berbeda.
Karakteristik berikutnya adalah satuan tranfer. Bagi memori internal,
satuan tranfer sama dengan jumlah saluran data yang masuk ke dan keluar dari
modul memori. Jumlah saluran ini sering kali sama dengan panjang word, tapi
dimungkinkan juga tdak sama. Tiga konsep yg berhubungan dg satuan transfer :
• Word, merupakan satuan “alami” organisasi memori. Ukuran word biasanya
sama dengan jumlah bit yang digunakan untuk representasi bilangan dan
panjang instruksi.
• Addressable units, pada sejumlah sistem, adressable units adalah word. Namun
terdapat sistem dengan pengalamatan pada tingkatan byte. Pada semua kasus
hubungan antara panjang A suatu alamat dan jumlah N adressable unit adalah
2A =N.
• Unit of tranfer, adalah jumlah bit yang dibaca atau dituliskan ke dalam memori
pada suatu saat.
5. Perbedaan tajam yang terdapat pada sejumlah jenis memori adalah metode
access-nya. Terdapat empat macam metode :
• Sequential access, memori diorganisasi menjadi unit – unit data yang
disebut record.Akses harus dibuat dalam bentuk urutan linier yang
spesifik. Informasi mengalamatan yang disimpan dipakai untuk
memisahkan record – record dan untuk membantu proses pencarian.
• Direct access, sama sequential access terdapat shared read/write
mechanism. Setiap blok dan record memiliki alamat unik berdasarkan
lokasi fisiknya. Akses dilakukan langsung pada alamat memori.
• Random access, setiap lokasi memori dipilih secara random dan diakses
serta dialamati secara langsung. Contohnya adalah memori utama.
• Associative access, merupakan jenis random akses yang memungkinkan
pembandingan lokasi bit yang diinginkan untuk pencocokan.
Berdasarkan karakteristik unjuk kerja, memiliki tiga parameter utama
pengukuran unjuk kerja,yaitu :
• Access time
• Memory cycle time
• Transfer rate
2.Memory Utama
Memori utama merupakan media penyimpanan dalam bentuk array
yang disusun word atau byte, kapasitas daya simpannya bisa jutaan susunan.
Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Data yang disimpan pada
1. Random Access Memory ( RAM )
2. Read Only Memory ( ROM )
3. CMOS Memory
4. Virtual Memory
memori utama ini bersifat volatile, artinya data yang disimpan bersifat
sementara dan dipertahankan oleh sumber-sumber listrik, apabila sumber listrik
dimatikan maka datanya akan hilang.Memori utama digunakan sebagai media
penyimpanan data yang berkaitan dengan CPU atau perangkat I/O.
Fungsi dari Memori Utama
Address bus pertama kali mengontak computer yang disebut memori. Yang dapat di
akses oleh CPU dalam melakukan salah satu dari proses membaca (read) atau
menuliskan/menyimpan (write) ke memori tersebut. Memori ini diistilahkan
juga sebagai Memori Utama.
Memori dapat dibayangkan sebagai suatu ruang kerja bagi komputer dan
memori juga menentukan terhadap ukuran dan jumlah program yang bias juga
jumlah data yang bias diproses. Memori terkadang disebut sebagai primary
storage, primary memory, main storage, main memory, internal memory.
Memori berfungsi menyimpan sistim aplikasi, sistem pengendalian, dan data
yang sedang beroperasi atau diolah. Semakin besar kapasitas memori akan
meningkatkan kemapuan komputer tersebut. Memori diukur dengan KB atau
MB. Random Access Memory (RAM), merupakan bagian memory yang bisa
digunakan oleh para pemakai untuk menyimpan program dan data.
6. 3.Cache Memory
Memori utama yang digunakan sistem computer pada awalnya dirasakan
masih lambat kerjanya dibandingkan dengan kerja CPU, sehingga perlu dibuat
sebuah memori yang dapat membantu kerja memori utama tersebut. Sebagai
perbandingan waktu akses memori cache lebih cepat 5 sampai 10 kali dibandingkan
memori utama.
Cache berisi salinan sebagian isi memori utama. Pada saat CPU membaca
sebuah word memory, maka dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah word
tersebut berada di cache. Jika word memori terdapat di cache, maka akan
dikirimkan ke CPU yang dikenal sebagai proses HIT. Sedangkan bila tidak
ada,maka blok memori utama yang terdiri dari sejumlah word tetap akan
diletakan/dicopikan di cache yang dikenal sebagai proses MISS dan selanjutnya
dikirimkan ke CPU.
Elemen-elemen rancangan cache
a.Ukuran Cache
Ukuran cache disesuaikan kebutuhannya dalam membantu kerja memori
utama. Semakin besar ukuran cache, maka semakin besar jumlah gerbang (gate)
yang terdapat pada pengalamatan cache, akibatnya adalah cache yang berukuran
besar cenderung lebih lambat dibanding dengan cache berukuran kecil.
b. Fungsi pemetaan (mapping)
Saluran cache lebih sedikit jumlah nya jika dibandingkan saluran blok
memori utama sehingga perlu algoritma untuk pemetaan blok-blok memori ke
dalam saluran cache dan juga alat untuk menentukan blok memori utama yang
sedang memakai saluran cache. Pemilihan fungsi pemetaan seperti langsung,
asosiatif dan asosiatif set akan menentukan bentuk organisasi cache.
c.Pemetaan Langsung
Teknik yang paling sederhana, yaitu memetakkan masing-masing blok
memori utama hanya ke sebuah saluran cache saja.Fungsi pemetaan mudah
diimplementasikan dengan menggunakan alamat. Cache diakses dengan
menggunakan alamat memori utama dianggap terdiri tiga field yaitu tag, line,
dan word. Kekurangannya yang utama adalah terdapat lokasi cache yang tetap
bagi sembarang blok-blok yang diketahui..
d.Pemetaan Asosiatif
Mengatasi kekurangan pemetaan langsung dengan cara mengizinkan
setiap blok memori utama untuk dimuatkan ke sembarang saluran cache. Dalam
hal ini, cache control logic menginterpretasikan alamat memori hanya sebagai
sebuah field tag dan field word. Field tag secara unik mengidentifikasi suatu
blok memori utama. Untuk menentukan apakah suatu blok berada di dalam
cache, maka cache control logic harus secara simultan memeriksa setiap tag
saluran yang sesuai. Dengan pemetaan asosiatif, terdapat fleksibilitas
penggantian blok ketika sebuah blok di baca ke dalam cache. Kekurangan
pemetaan ini adalah kompleksitas rangkaian yang diperlukan untuk menguji tag
seluruh saluran cache secara parallel.
7. 4.Organisasi DRAM
Dynamic RAM
Secara internal, setiap sel yang menyimpan 1 bit data memiliki 1 buah
Transistor dan 1 buah Kondensator. Kondensator ini yang menjaga tegangan
agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap dapat menyimpan data. Oleh
karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa saat (yang
disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih banyak
daripada kinerja Static RAM.Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,
modul memori berkembang beriring-iringan dengan perkembangan processor.
Jenis DRAM ini juga mengalami perkembangan.
Perkembangan Jenis DRAM
A.Synchronous DRAM (SDRAM) adalah salah satu contohnya. Dalam SDRAM
ini (yang biasanya dikenal sebagai SIMM SDRAM) hanyalah memperbaiki
kecepatan akses data yang tersimpan. Dengan proses sinkronisasi kecepatan
modul ini dengan Frekuensi Sistem Bus pada prosesor diharapkan dapat
meningkatkan kinerjanya. Modul EDO RAM dapat bawa ke kecepatan
tertingginya di FSB maksimum 75MHz, sedangkan SDRAM dapat dibawa ke
kecepatan 100MHz pada system yang sama. SDRAM ini juga dikembangkan
lebih jauh.
1.PC100 RAM
SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus 100MHz
2. PC133 RAM
SDRAM yang dikembangkan untuk sistem bus 133MHz
SDRAM yang dikembangkan untuk kebutuhan server yang
memiliki kinerja yang berat. Jenis SDRAM ini dapat mencari
kerusakan data pada sel memori yang bersangkutan dan langsung
dapat memperbaikinya. Akan tetapi, batasan dari SDRAM jenis
ini adalah, sel data yang dapat diperbaiki hanya satu buah sel
saja dalam satu waktu pemrosesan data.
B. Burst EDO RAM (BEDO RAM) adalah jenis EDO yang memiliki
kemampuan Bursting. Kinerja yang telah digenjot bisa 100% lebih tinggi dari
FPM, 33% dari EDO RAM. Semula dikembangkan untuk menggantikan
SDRAM, tetapi karena prosesnya yang asinkron, dan hanya terbatas sampai
66MHz, praktis BEDO RAM ditinggalkan.
C. Serial Presence Detect (PSD) adalah perkembangan dari DIMM yang
menyertakan sebuah chip EPROM yang dapat menyimpan informasi tentang
modul ini. Chip kecil yang memiliki 8 pin ini bertindak sebagai SPD yang
sedemikian rupa sehingga BIOS dapat membaca seluruh informasi yang
tersimpan didalamnya dan dapat menyetarakan FSB dengan waktu kerja untuk
performa CPU-RAM yang sempurna.
8. B.Memory Eksternal
Memory Eksternal adalah memori yang menyimpan data dalam media fisik
berbentuk kaset atau disk. agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap dapat
menyimpan data. Oleh karena penjagaan arus itu harus dilakukan setiap beberapa
saat (yang disebut refreshing) maka proses ini memakan waktu yang lebih
banyak daripada kinerja Static RAM.
1.Multiple Disk
a.harddisk
disebut juga dengan cakram keras berbentuk piringan hitam terbuat dari
alumunium dan dilapisi bahan magnetic. Hard disk sudah menjadi komponen
utama dari PC untuk sistem operasi. Komponen bagian hard disk terdiri dari
sebuah jarum untuk membaca data di cakram. Mempunyai kapasitas lebih besar
dari floppy disk. Kecepatan putarannya bervariasi, ada yang 5400 putaran per
menit bahkan ada yang sampai 7200 putaran per menit. Kemampuan sebuah
hardisk biasanya ditentukan oleh banyaknya data yang bias disimpan. Besarnya
bervariasi, ada yang 1,2 GB hingga 80 GB. 1 GB sama dengan 1000 MB,
sedangkan 1 MB sama dengan 1000 KB.
IDE Disk (Harddisk)
Saat IBM menggembangkan PC XT, menggunakan sebuah hardisk Seagate
10 MB untuk menyimpan program maupun data. Harddisk ini memiliki 4 head,
306 silinder dan 17 sektor per track, dicontrol oleh pengontrol disk Xebec pada
sebuah kartu plug-in.
Teknologi yang berkembang pesat menjadikan pengontrol disk yang
sebelumnya terpisah menjadi satu paket terintegrasi, diawali dengan teknologi
drive IDE (Integrated Drive Electronics) pada tengah tahun 1980. Teknologi saat
itu IDE hanya mampu menangani disk berkapasitas maksimal 528 MB dan
mengontrol 2 disk. Seiring kebutuhan memori, berkembang teknologi yang
mampu menangani disk berkapasitas besar. IDE berkembang menjadi EIDE
(Extended Integrated Drive Electronics) yang mampu menangani harddisk lebih
dari 528 MB dan mendukung pengalamatan LBA (Logical Block Addressing),
yaitu metode pangalamatan yang hanya memberi nomer pada sektor – sector
mulai dari 0 hingga maksimal 224-1. Metode ini mengharuskan pengontrol
mampu mengkonversi alamat – alamat LBA menjadi alamat head, sektor dan
silinder. Peningkatan kinerja lainnya adalah kecepatan tranfer yang lebih tinggi,
mampu mengontrol 4 disk, mampu mengontrol drive CD-ROM.
SCSI Disk (Harddisk)
Disk SCSI (Small Computer System Interface) mirip dengan IDE dalam hal
organisasi pengalamatannya. Perbedaannya pada piranti antarmukanya yang
mampu mentransfer data dalam kecepatan tinggi. Versi disk SCSI terlihat pada
tabel 5.3. Karena kecepatan transfernya tinggi, disk ini merupakan standar bagi
9. komputer UNIX dari Sun Microsystem, HP, SGI, Machintos, Intel terutama
komputer – komputer server jaringan, dan vendor – vendor lainnya.SCSI
sebenarnya lebih dari sekedar piranti antarmuka harddisk. SCSI adalah sebuah
bus karena SCSI mampu sebagai pengontrol hingga 7 peralatan seperti: harddisk,
CD ROM, rekorder CD, scanner dan peralatan lainnya. Masing – masing
peralatan memiliki ID unik sebagai media pengenalan oleh SCSI.
b.flashdisk
Adalah piranti penyimpan dari floppy drive jenis lain yang mempunyai
kapasitas memori 128 MB, dengan menggunakan kabel interface jenis USB
(Universal Serial Bus), sangat praktis dan ringan dengan ukuran berkisar 96 x 32
mm dan pada bagian belakang bentuknya agak menjurus keluar, digunakan
untuk tempat penyimpanan baterai jenis AAA dan terdapat port USB yang
disediakan penutupnya yang berbentuk sama dengan body utamanya dan juga
mempunyai layar LCD yang berukuran 29,5 x 11 mm.
Flash disk dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti :
• Sebagai storage (penyimpan data)
• Sebagai MP3 player
• Sebagai voice recording
• Sebagai FM Tuner (radio)
Pada teknologi masa kini, flash memory mengalami perkembangan
penyimpan data dengan kapasitas menjadi 512 MB (megabyte) hingga 1 GB (gigabyte)
dan dengan ukuran sekitar 18 x 16,5 x 7,5 mm yang mempunyai kemampuan transfer
data sekitar 480 Mbps, sehingga untuk pengunaan file dengan memori 120 Mb, dapat
melakukan pembacaan data sekitar 88 Mbps dan untuk penulisan data sekitar 5 Mbps.
Bentuknya aneka ragam ada yang seukuran lebih kecil atau lebih besar dari keluaran
pertamanya. Bahkan saat ini ada yang berkapasitas sekitar 2, 2 GB dengan ukuran seperti
kotak kecil.Flash disk mempunyai kemampuan transfer data untuk penulisan mencapai
350 Kbps, sedangkan untuk pembacaan mencapai 665 Kbps. Pada perlengkapan
pendukungnya tersedia peralatan earphone, baterai jenis AAA, kabel ektensi USB dan
CD driver flash disk untuk install. Untuk versi windows ME, windows 2000 dan
windows XP sudah dapat mendeteksi untuk konfigurasi flash disk, kecuali sistem operasi
windows 98 belum dapat mendeteksi secara otomatis, jadi harus diinstall driver-nya
terlebih dahulu.
c.floppydisk
Dengan berkembangnya komputer pribadi maka diperlukan media untuk
10. mendistribusikan software maupun pertukaran data. Solusinya ditemukannya
disket atau floppy disk oleh IBM.
Karakteristik disket adalah head menyentuh permukaan disk saat membaca
ataupun menulis. Hal ini menyebabkan disket tidak tahan lama dan sering rusak.
Untuk mengurangi kerusakan atau aus pada disket, dibuat mekanisme penarikan
head dan menghentikan rotasi disk ketika head tidak melakukan operasi baca dan
tulis. Namun akibatnya waktu akses disket cukup lama. Gambar 5.6.
memperlihatkan bentuk floppy disk.
Gambar
Ada dua ukuran disket yang tersedia, yaitu 5,25 inchi dan 3,5 inchi dengan masing –
masing memiliki versi low density (LD) dan high density (HD). Disket 5,25 inchi sudah
tidak popular karena bentuknya yang besar, kapasitas lebih kecil dan selubung
pembungkusnya tidak kuat.
d.CD ROM
(Compact Disk – Read Only Memory). Merupakan generasi CD yang
diaplikasikan sebagai media penyimpan data komputer. Dikenalkan pertama kali oleh
Phillips dan Sony tahun 1984 dalam publikasinya, yang dikenal dengan Yellow Book.
Perbedaan utama dengan CD adalah CD ROM player lebih kasar dan memiliki
perangkat pengoreksi kesalahan, untuk menjamin keakuratan tranfer data ke
komputer. Secara fisik keduanya dibuat dengan cara yang sama, yaitu terbuat dari
resin, contohnya polycarbonate, dan dilapisi dengan permukaan yang sangat reflektif
seperti aluminium. Penulisan dengan cara membuat lubang mikroskopik sebagai
representasi data dengan laser berintensitas tinggi. Pembacaan menggunakan laser
berintensitas rendah untuk menterjemahkan lubang mikroskopik ke dalam bentuk
data yang dapat dikenali komputer. Saat mengenai lubang miskrokopik, intensitas
sinar laser akan berubah – ubah. Perubahan intensitas ini dideteksi oleh fotosensor
dan dikonversi dalam bentuk sinyal digital.Karena disk berbentuk lingkaran, terdapat
masalah dalam mekanisme baca dan tulis,yaitu masalah kecepatan. Saat disk
membaca data dibagian dekat pusat disk diperlukan putaran rendah karena padatnya
informasi data, sedangkan apabila data berada di bagian luar disk diperlukan
kecepatan yang lebih tinggi. Ada beberapa metode mengatasai masalah kecepatan ini,
diantaranya dengan sistem constant angular velocity (CAV), yaitu bit – bit informasi
direkam dengan kerapatan yang bervariasi sehingga didapatkan putaran disk yang
11. sama. Metode ini biasa diterapkan dalam disk magnetik, kelemahannya adalah
kapasitas disk menjadi berkurang.
e. CD – R
(Compact Disk Recordables) Secara fisik CD-R merupakan CD polikarbonat
kosong berdiameter 120 mm sama seperti CD ROM. Perbedaannya adanya alur –
alur untuk mengarahkan laser saat penulisan. Awalnya CD-R dilapisi emas sebagai
media refleksinya. Permukaan reflektif pada lapisan emas tidak memiliki depresi
atau lekukan – lekukan fisik seperti halnya pada lapisan aluminium sehingga harus
dibuat tiruan lekukan antara pit dan land-nya. Caranya dengan menambahkan
lapisan pewarna di antara pilikarbonat dan lapisan emas. Jenis pewarna yang sering
digunakan adalah cyanine yang berwarna hijau dan pthalocynine yang berwarna
oranye kekuning-kuningan. Pewarna ini sama seperti yang digunakan dalam film
fotografi sehingga menjadikan Kodak dan Fuji produsen utama CD-R.
Sebelum digunakan pewarna bersifat transparan sehingga sinar laser berdaya tinggi
dapat menembus sampai ke lapisan emas saat proses penulisan. Saat sinar laser
mengenai titik pewarna, sinar ini memanaskannya sehingga pewarna terurai
melepaskan ikatan kimianya membentuk suatu noda. Noda – noda inilah sebagai
representasi data yang nantinya dapat dikenali oleh fotodetektor apabila disinari
dengan laser berdaya rendah saat proses pembacaan. Seperti halnya jenis CD
lainnya, CD-R dipublikasikan dalam buku tersendiri yang memuat spisifikasi
teknisnya yang dikenal dengan Orange Book. Buku ini dipublikasikan tahun 1989.
Terdapat format pengembangan, yaitu ditemukannya seri CD-ROM XA yang
memungkinkan penulisan CD-R secara inkremental sehingga menambah
fleksibilitas produk ini. Kenapa hal ini bisa dilakukan, karena sistem ini memiliki
multitrack dan setiap track memiliki VOTC (volume table of content) tersendiri.
Berbeda dengan model CD-ROM sebelumnya yang hanya memiliki VOTC
tunggal pada permulaan saja.
2.RAID
RAID (Redundancy Array of Independent Disk) merupakan organisasi disk
memori yang mampu menangani beberapa disk dengan sistem akses paralel dan
redudansi ditambahkan untuk meningkatkan reliabilitas. Karena kerja paralel
inilah dihasilkan resultan kecepatan disk yang lebih cepat. Teknologi database
sangatlah penting dalam model disk ini karena pengontrol disk harus
mendistribusikan data pada sejumlah disk dan juga membacaan kembali.
Karakteristik umum disk RAID :
• RAID adalah sekumpulan disk drive yang dianggap sebagai sistem tunggal
disk.
• Data didistribusikan ke drive fisik array.
• Kapasitas redudant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang
menjamin recoveribility data ketika terjadi masalah atau kegagalan disk.
Jadi RAID merupakan salah satu jawaban masalah kesenjangan kecepatan
disk memori dengan CPU dengan cara menggantikan disk berkapasitas
besar dengan sejumlah disk – disk berkapasitas kecil dan mendistribusikan
12. data pada disk – disk tersebut sedemikian rupa sehingga nantinya dapat
dibaca kembali.
RAID tingkat 0
Sebenarnya bukan RAID karena tidak menggunakan redundansi dalam
meningkatkan kinerjanya. Data didistribusikan pada seluruh disk secara array
merupakan keuntungan dari pada menggunakan satu disk berkapasitas besar.
Sejalan perkembangan RAID – 0 menjadi model data strip pada disk dengan
suatu management tertentu hingga data sistem data dianggap tersimpan pada
suatu disk logik. Mekanisme tranfer data dalam satu sektor sekaligus sehingga
hanya baik untuk menangani tranfer data besar.
RAID tingkat 1
Pada RAID – 1, redundansi diperoleh dengan cara menduplikasi seluruh
data pada disk mirror-nya. Seperti halnya RAID – 0, pada tingkat 1 juga
menggunakan teknologi stripping,perbedaannya adalah dalam tingkat 1 setiap
strip logik dipetakkan ke dua disk yang secara logika terpisah sehingga setiap
disk pada array akan memiliki mirror disk yang berisi data sama. Hal ini
menjadikan RAID – 1 mahal. Keuntungan RAID – 1:
• Permintaan pembacaan dapat dilayani oleh salah satu disk karena terdapat dua disk
berisi data sama, tergantung waktu akses yang tercepat.
• Permintaan penyimpanan atau penulisan dilakukan pada 2 disk secara paralel.
• Terdapat back-up data, yaitu dalam disk mirror-nya.
RAID – 1 mempunyai peningkatan kinerja sekitar dua kali lipat dibandingkan
RAID – 0 pada operasi baca, namun untuk operasi tulis tidak secara signifikan
terjadi peningkatan. Cocok digunakan untuk menangani data yang sering
mengalami kegagalan dalam proses pembacaan. RAID – 1 masih bekerja
berdasarkan sektor – sektornya.
RAID tingkat 2
RAID – 2 mengganakan teknik akses paralel untuk semua disk. Dalam proses
operasinya, seluruh disk berpartisipasi dan mengeksekusi setiap permintaan sehingga
terdapat mekanisme sinkronisasi perputaran disk dan headnya. Teknologi stripping
juga digunakan dalam tingkat ini, hanya stripnya berukuran kecil, sering kali dalam
ukuran word atau byte. Koreksi kesalahan menggunakan sistem bit paritas dengan
kode Hamming. Cocok digunakan untuk menangani sistem yang kerap mengalami
kesalahan disk.
RAID tingkat 3
Diorganisasikan mirip dengan RAID – 2, perbedaannya pada RAID – 3
hanya membutuhkan disk redudant tunggal, tidak tergantung jumlah array
disknya. Bit paritas dikomputasikan untuk setiap data word dan ditulis pada
disk paritas khusus. Saat terjadi kegagalan drive, data disusun kembali dari
sisa data yang masih baik dan dari informasi paritasnya. RAID – 3
menggunakan akses paralel dengan data didistribusikan dalam bentuk strip-
strip kecil. Kinerjanya menghasilkan transfer berkecepatan tinggi, namun
hanya dapat mengeksekusi sebuah permintaan I/O saja sehingga kalau digunakan
pada lingkungan transaksi data tinggi terjadi penurunan kinerja.
RAID tingkat 4
13. RAID – 4 menggunakan teknik akses yang independen untuk setiap
disknya sehingga permintaan baca atau tulis dilayani secara paralel. RAID ini
cocok untuk menangani system dengan kelajuan tranfer data yang tinggi.
Tidak memerlukan sinkronisasi disk karena setiap disknya beroperasi secara
independen. Stripping data dalam ukuran yang besar. Strip paritas bit per bit
dihitung ke seluruh strip yang berkaitan pada setiap disk data. Paritas
disimpan pada disk paritas khusus. Saat operasi penulisan, array management
software tidak hanya meng-update data tetapi juga paritas yang terkait.
Keuntungannya dengan disk paritas yang khusus menjadikan keamanan data
lebih terjamin, namun dengan disk paritas yang terpisah akan memperlambat
kinerjanya.
RAID tingkat 5
Mempunyai kemiripan dengan RAID – 4 dalam organisasinya,
perbedaannya adalah strip – strip paritas didistribusikan pada seluruh disk.
Untuk keamanan, strip paritas suatu disk disimpan pada disk lainnya. RAID –
4 merupakan perbaikan dari RAID – 4 dalam hal peningkatan kinerjanya.
Disk ini biasanya digunakan dalam server jaringan.
RAID tingkat 6
Merupakan teknologi RAID terbaru. Menggunakan metode
penghitungan dua paritas untuk alasan keakuratan dan antisipasi terhadap
koreksi kesalahan. Seperti halnya RAID – 5, paritas tersimpan pada disk
lainnya. Memiliki kecepatan transfer yang tinggi.
3.Optical Disk
Mulai tahun 1983 sistem penyimpanan data di optical disc mulai
diperkenalkan dengan diluncurkannya Digital Audio Compact Disc. Setelah itu
mulai berkembanglah teknologi penyimpanan pada optical disc ini.
Baik CD-Audio maupun CD-ROM memakai teknologi yang sama, yaitu
sama-sama terbuat dari resin (polycarbonate), dan dilapisi oleh permukaan yang
sangatreflektif seperti Aluminium . Informasi direkam secara digital sebagai
lubang-lubang mikroskopik pada permukaan yang reflektif. Proses ini dilakukan
dengan menggunakan laser yang berintensitas tinggi. Permukaan yang
berlubang mikroskopik ini kemudian dilapisi oleh lapisan bening. Informasi
dibaca dengan menggunakan laser berintensitas rendah yang menyinari lapisan
bening tersebut sementara motor memutar disk. Intensitas laser tersebut berubah
setelah mengenai lubang-lubang tersebut kemudian terefleksikan dan dideteksi
oleh fotosensor yang kemudian dikonversikan menjadi data digital.
Kemajuan terbaru dari optical disc ini adalah disk yang dapat ditulis ulang.
Pada sistem ini, energi laser digunakan secara besama-sama dengan prinsip
medan magnet untuk menulis dan membaca informasi. Pada proses tulis, laser
memanasi titik pada disk yang hendak diproses, kemudian setelah itu medan
magnet dapat mengubah arah medan titik tersebut sementara temperaturnya
ditingkatkan. Karena proses tersebut tidak mengubah disk secara fisik maka
proses penulisan dapat dilakukan berulang-ulang. Pada proses baca, araha
14. medan magnet yang telah dipolarisasi tersebut akan membelokkan sinar laser
dengan arah tertentu, sehingga terefleksikan dan dideteksi oleh fotosensor yang
kemudian dikonversikan menjadi digital.
Satuan X pada CDROM drive (pada umumnya) sebenarnya mengacu pada
kecepatan baca dari CD tersebut di track terluar (jika track terluar terpakai alias
CD-nya penuh). Sedangkan kecepatan baca di track terdalamnya jauh lebih
lambat. Misalkan ada CD-ROM drive 48X ‘max’, itu berarti kecepatan baca
track terluarnya 40x namun untuk track terdalam hanya 19X. Yang utama
sebenarnya bukan hanya kecepatan putar yang ditingkatkan, namun sistem
pembacaan, route data, mode transfer, interface, dll, seperti yang dilakukan
Kenwood 52X dengan teknologi TrueX-nya di mana dengan kecepatan putar
hanya < ½ dari cd biasa (misal 48x), bias memberikan kecepatan transfer merata
(dalam-luar) antara 45-52X di seluruh permukaan CD.
4.Pita Magnetik
Sistem pita magnetik menggunakan teknik pembacaan dan penulisan yang
identik dengan sistem disk magnetik.Medium pita magnetik berbentuk track –
track paralel, sistem pita lama berjumlah 9 buah track sehingga memungkinkan
penyimpanan satu byte sekali simpan dengan satu bit paritas pada track sisanya.
Sistem pita baru menggunakan 18 atau 36 track sebagai penyesuaian terhadap
lebar word dalam format digital.Seperti pada disk, pita magnetik dibaca dan
ditulisi dalam bentuk blok – blok yang bersambungan (kontinyu) yang disebut
physical record. Blok – blok tersebut dipisahkan oleh gap yang disebut inter-
record gap.
Head pita magnetik merupakan perangkat sequential access. Head harus
menyesuaikan letak record yang akan dibaca ataupun akan ditulisi. Apabila
head berada di tempat lebih atas dari record yang diinginkan maka pita perlu
dimundurkan dahulu, baru dilakukan pembacaan dengan arah maju. Hal ini
sangat berbeda pada teknologi disk yang menggunakan teknik direct access.
Kecepatan putaran pita magnetik adalah rendah sehingga transfer data menjadi
lambat, saat ini pita magnetik mulai ditinggalkan digantikan oleh jenis – jenis
produk CD.
15. PENUTUP
Kesimpulan
Memory Internal merupakan Memory yang menyimpan data dala media fisik
berbenuk RAM ataU ROM.
Sedangkan Memory Eksternal menyimpan data dalam media fisik berbentuk kaset
atau disk. agar tetap mengaliri transistor sehingga tetap dapat menyimpan data.
Saran