2. Kita perlu mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi
untuk mengetahui bagaimana perkembangan produksi
riil suatu negara.
Pertumbuhan riil yang mencapai 100 persen
mengindikasikan tingkat kesejahteraan masyarakat
telah menjadi dua kali lipat dibanding sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dari besarnya
prosentase pertumbuhan ekonomi tahunan.
Pendahuluan
3. Pertumbuhan Ekonomi adalah suatu
ukuran kuantitatif yang menggambarkan
perkembangan suatu perekonomian dalam
satu tahun tertentu dibandingkan dengan
tahun sebelumnya (Sadono Sukirno)
Pendahuluan
4. Pertumbuhan ekonomi dalam bentuk
prosentase
Misal:
Tahun 2007 ini pertumbuhan ekonomi di
Indonesia adalah 6%, perekonomian
Indonesia, (PDB) untuk tahun 2007
meningkat sebesar 6% dibandingkan
dengan PDB tahun 2006
Pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan
PDB) perhitungan atas dasar harga
konstan
Pendahuluan
5. Keterangan:
g : tingkat pertumbuhan
Pn : PDB pada tahun yang diteliti
P(n-1) : PDB setahun sebelumnya
%100
P
PP
g
1-n
1-nn
Rumus
7. Tahun PDB CPI Jumlah penduduk
2000 210,320 juta 120,1 31,215 ribu
2001 230,120 juta 124,2 31,800 ribu
2002 250,660 juta 127,4 32,400 ribu
2003 270,110 juta 130,7 33,048 ribu
Hitung pendapatan perkapitanya
Hitung PDB riil
Hitung pertumbuhan ekonominya
Hitung tingkat pertambahan penduduk nya
Apakah perekonomian tersebut mengalami
pembangunan ekonomi?
8. Beberapa Konsep Pertumbuhan
Ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi
Definisi: menerangkan atau mengukur
prestasi dari perkembangan suatu
ekonomi
Diukur melalui persentasi pertambahan
pendapatan nasional riil
2. Pembangunan ekonomi
Definisi: pertumbuhan ekonomi yang
diikuti oleh perubahan dalam struktur
dan corak kegiatan ekonomi
Sering dikaitkan dengan perkembangan
ekonomi di negara berkembang
9. Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi
Tingkat pendapat per kapita terus
menerus meningkat
2. Pertumbuhan ekonomi
Tingkat pendapat per kapita belum tentu
mengalami peningkatan
Perbedaan
10. Pendapatan per Kapita
Pendapatan per kapita digunakan sebagai
indikator untuk mengukur kemakmuran
Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka
dapat di maknai tingginya tingkat
kemakmuran suatu masyarakat
Rumus:
pendudukJumlah
PDB
kapitaperPDB
pendudukJumlah
PNB
kapitaperPNB
11. Faktor-faktor Penentu
Pertumbuhan Ekonomi
Tanah dan kekayaan alam
Jumlah dan mutu penduduk dan tenaga kerja
Barang-barang modal dan tingkat teknologi
Sistem sosial dan sikap masyarakat
12. 1. Pertanian tradisional
2.Kekurangan dana modal dan modal fisik
3.Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
4.Perkembangan penduduk yang pesat
5.Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik
6.Pembangunan di Indonesia lebih banyak
diarahkan pada pertumbuhan ekonomi unsur
pemerataannya masih kurang mendapatkan
perhatian kesenjangan
Masalah Pembangunan di
Negara Berkembang
13. Distribusi pendapatan adalah mengukur seberapa
baik pembagian pendapatan nasional terhadap warga
negaranya.
Tingkat pertumbuhan ekonomi, tidak memberikan
gambaran bahwa seluruh penduduk yang ada di negara
tersebut meningkat kesejahteraannya.
Sangat mungkin terjadi, ekonomi meningkat pesat
tetapi jumlah penduduk miskin juga meningkat.
Hal ini tergantung pada tingkat pemerataan distribusi
pendapatan tersebut.
Distribusi Pendapatan
14. Misalkan:
Di dalam satu keluarga ada lima orang, yakni
A, B, C, D, dan E.
Kelima orang tersebut setiap bulannya
memperoleh penghasilan masing-masing
(dalam rupiah) sebagai berikut:
A: Rp.730.000,00
B: Rp.780.000,00
C: Rp.960.000,00
D: Rp.1.100.000,00
E: Rp.1.400.000,00
Apakah terjadi pemerataan pendapatan?
Distribusi Pendapatan
15. Tingkat pemerataan distribusi
pendapatan diukur dengan Rasio
Konsentrasi Gini (Gini Consentration
Ratio) atau Koefisien Gini.
Koefisien Gini adalah ukuran
ketidakseimbangan atau ketimpangan yang
angkanya berkisar antara nol (pemerataan
sempurna) hingga satu (ketimpangan
sempurna).
Distribusi Pendapatan
Pengukuran Pemerataan
16. Metode:
1. Membagi penduduk menjadi 5 atau 10
kelompok (quintiles atau deciles) sesuai
dengan tingkat pendapatannya.
2.Menetapkan proporsi yang diterima oleh
masing-masing kelompok pendapatan.
Koefisien Gini dapat digambarkan dengan Kurva
Lorenz
Distribusi Pendapatan
Pengukuran Pemerataan
19. • Rumus Koefisien Gini:
• Semakin kecil wilayah Q hingga mendekati nol
(Q ≈ 0), maka pembilang adalah nol, sedang
penyebutnya (wilayah Q + R) adalah bidang
seluas segitiga di bawah garis pemerataan
sempurna, atau:
R)(QWilayah
QWilayah
KG
0
R)(0Wilayah
0
R)(QWilayah
QWilayah
KG
Distribusi Pendapatan
Pengukuran Pemerataan
20. Jika wilayah Q sangat luas, maka wilayah R
semakin kecil karena terdesak oleh wilayah Q
sehingga luas wilayah R mendekati nol (R ≈
0).
Dengan demikian antara pembilang dan
penyebutnya sama, yakni seluas segitiga di
bawah garis pemerataan sempurna, maka:
1
0)(QWilayah
QWilayah
R)(QWilayah
QWilayah
KG
Distribusi Pendapatan
Pengukuran Pemerataan
21. Standar pengukuran Koefisien Gini:
Lebih kecil dari 0,3 = tingkat ketimpangan
rendah
Antara 0,3‐0,5 = tingkat ketimpangan
moderat
Lebih dari 0,5 = tingkat ketimpangan
rendah
Distribusi Pendapatan
Pengukuran Pemerataan
22. Standar pengukuran Koefisien Gini Bank Dunia
Distribusi Pendapatan
Pengukuran Pemerataan
23. 1. Perbedaan kemampuan
2. Perbedaan pendidikan dan pelatihan
3. Diskriminasi
4. Selera dan risiko kerja
5. Distribusi penguasaan aset sebagai faktor
produksi
6. Kekuatan pasar
7. Keberuntungan, KKN
8. Pertumbuhan ekonomi yang lebih
menguntungkan pada kelompok tertentu
Distribusi Pendapatan
Penyebab Ketimpangan Pendapatan