UKM memiliki potensi untuk berkompetisi dalam perdagangan bebas dan globalisasi, dengan fokus pada inovasi, pengetahuan, dan kualitas SDM. Integrasi pasar ASEAN membuka peluang untuk UKM Indonesia, namun juga menimbulkan tantangan seperti kesenjangan pembangunan SDM antar daerah yang perlu diselesaikan.
2. Prospek UKM Dalam Era Perdagangan
Bebas Dan Globalisasi Dunia
Globalisasi perekonomian dunia juga memperbesar
ketidakpastian terutama karena semakin tingginya
mobilisasi modal, manusia, dan sumber daya produksi
lainnya. Kemampuan UKM bertahan selama ini di
Indonesia menunjukan potensi kekuatan yang dimiliki
UKM Indonesia untuk menghadapi perubahan-
perubahan dalam perdagangan dan perekonomian
dunia di masa depan.
3. Sifat Alami dari Keberadaan UKM
Relatif lebih baiknya UK dibadingkan UM atau UB
dalam menghadapi krisis ekonomi tahun 1998 tidak
lepas dari sifat alami dari keberadaan UK yang
berbeda dengan sifat alami dari keberadaan UM
apalagi UB di Indonesia.
4. Kemampuan UKM
Dalam era perdagangan bebas dan globalisasi
perekonomian dunia, kemajuan T, penguasaan ilmu
pengetahuan, dan kualitas SDM yang tinggi
(profesionalisme) merupakan tiga faktor keunggulan
kompetitif yang akan menjadi dominan dalam
menentukan bagus tidaknya prospek dari suatu usaha.
5. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) /
AEC (Asean Economic Community)
Mewujudkan integrasikan ekonomi ASEAN dengan
cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free
trade antara negara-negara anggota ASEAN (10
Negara) perluasan 4 negara
6.
7. Potensi dan Kontribusi UKM
terhadap Perekonomian
Usaha kecil dan menengah (UKM) memegang
peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik
ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment)
maupun dari segi penciptaan lapangan kerja.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan
Kantor Menteri Negara
8. Ciri-Ciri Utama
Kawasan ekonomi
yang sangat
kompetitif.
Memiliki wilayah
pembangunan ekonomi
yang merata.
Daerah-daerah akan
terintegrasi secara
penuh dalam
ekonomi global
.
Basis dan pasar
produksi tunggal
9. PROFIL SDM INDONESIA
Jika ASEAN diibaratkan menjadi satu negara maka potensi
kekuatannya melebihi kekuatan Uni Eropa dan Amerika
Utara dengan jumlah penduduk lebih dari 600 juta jiwa
dengan GDP mencapai 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2013
10. PELUANG
Dengan terintegrasinya pasar Asean menjadi satu,
maka akses yang lebih luas dan lebih mudah
untuk bekeja di Negara-negara ASEAN, pekerja
terdidik dan tersertefikasi dari Indonesia bebas
untuk memilih bekerja di Negara anggota asean,
begitupun sebaliknya, kemudian transfer of
knowledge/expertise akan semakin mudah karena
adanya peraturan yang mengharuskan tenaga
kerja asing terampil yang bekerja di Indonesia
memiliki tenaga pendamping dari Indonesia
11. TANTANGAN
Kesenjangan pembangunan ekonomi yang
mengakibatkan kualitas SDM belum merata yang
mengakibatkan gap antara Indonesia bagian barat
dan bagian timur perlu segera diselesaikan dengan
paket kebijakan pendidikan dan ekonomi
terintegrasi
12. SAATNYA MENGUBAH
ANCAMAN JADI PELUANG
Kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN sudah
diberlakukan di awal tahun ini termasuk di
Indonesia. pada era ini, penduduk ASEAN yang
jumlahnya sekitar 600 juta jiwa bebas untuk
keluar masuk negara sesama anggota ASEAN,
khususnya pada 8 bidang profesi yang sudah
diatur dalam MRA (Mutual Recognition
Agreement), yaitu insinyur, arsitek, tenaga survei,
dokter, dokter gigi, perawat, akuntan dan tenaga
pariwisata.
13. SAATNYA MENGUBAH
ANCAMAN JADI PELUANG
Indonesia menduduki peringkat ke 37 dalam
Global Competitiveness indeks dengan nilai skor
total 4. 5, masih jauh tertinggal dibandingngkan
dengan Singapura yang berada di urutan ke dua,
Malaysia di urutan 18 dan Thailand di urutan 32.
indeks ini menunjukkan peringkat daya saing
Indonesia di banding dengan negara lain, dengan
nilai ini, Indonesia masih berada di bawah
Singapura, Malaysia dan Thailand di kawawasan
ASEAN.