Sistem pendukung keputusan untuk perencanaan kebutuhan material (MRP) di CV Dekranasda dirancang menggunakan pendekatan berorientasi data untuk menentukan jumlah dan waktu pemesanan bahan baku secara optimal agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan.
1. MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“RANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERHADAP
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL (MATERIAL
REQUIREMENT PLANNING) DI CV DEKRANASDA”
Disusun oleh:
FINNA KURNIASIH
NIM. 530006494
UNIVERSITAS TERBUKA
MAGISTER MANAJEMEN KEUANGAN
UPPJ PONTIANAK
2018
2. 2
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
CV Dekranasda merupakan Toko Kerajinan Khas Kota Singkawang yang dibentuk oleh Dewan
Kerajinan Daerah Kota Singkawang. CV Dekranasda menyediakan keramik khas Kota Singkawang. Untuk
itu selalu dituntut untuk mampu memenuhi permintaan pasar. Permintaan pasar yang cenderung
fluktuatif membuat perusahaan terkadang tidak dapat memprediksi kebutuhan bahan
baku dengan tepat. Hal ini mengakibatkan terjadi kekurangan bahan baku yang tentunya
akan merugikan pihak perusahaan. Kekurangan persediaan bahan baku akan
menghambat kelancaran proses produksi sehingga perusahaan tidak mampu
menyelesaikan produk sesuai pesanan tepat pada waktunya. Sebaliknya apabila terjadi
penumpukan bahan baku di gudang secara berlebihan juga akan menimbulkan kerugian
akibat biaya penyimpanan yang dikeluarkan.
Permasalahan persediaan perlu diselesaikan dengan segera untuk mencegah
kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan manajemen
persediaan yang baik untuk dapat menentukan keputusan mengenai jumlah persediaan
yang tepat dan optimum. Selain itu, perusahaan membutuhkan suatu alat bantu analisis
dan penjadwalan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan yang efektif
untuk menyelesaikan permasalahan persediaan bahan baku.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana merancang sistem pendukung keputusan yang efektif untuk menyelesaikan
permasalahan persediaan bahan baku?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah membuat rancangan sistem pendukung keputusan
yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan persediaan bahan baku.
3. 3
II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
I.1. Material Requirement Planning
Sistem perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning) digunakan
untuk perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada
item-item tingkat (level) yang lebih tinggi. Tujuan MRP adalah menentukan kebutuhan
dan jadwal, untuk pembuatan komponen-komponen dan subassembling-subassembling
atau pembelian material untuk memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Penyusunan MRP untuk menentukan waktu dan jumlah pemesanan bahan baku di CV.
Dekranasda dimulai dengan melakukan peramalan terhadap jumlah permintaan keramik
khas Singkawang. Peramalan yang dilakukan dengan metode time series menghasilkan
jumlah permintaan selama 12 periode yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Peramalan Keramik Khas Kota Singkawang
Periode Y'
23 22500
24 23000
25 26500
26 24000
27 23200
28 24700
29 22700
30 22750
31 25000
32 24870
33 25500
34 26800
Hasil peramalan kemudian menjadi masukan (input) untuk jadwal induk produksi
(Master Production Schedulling). Penyusunan Master Production Schedulling dilakukan
dengan menggunakan metode transportasi, dengan data sebagai berikut.
Ongkos biasa (regular) = Rp 30.000,-
Ongkos lembur = Rp 5.000,-
Ongkos Penyimpanan = Rp 500,-
Jam kerja regular = 7 jam
4. 4
Jam kerja lembur = 2 jam
Waktu elemen kerja (untuk pembuatan 100 pcs produk):
Pembentukan = 3 hari
Pengovenan = 2 hari
Pengukiran = 1 hari
Pewarnaan = 1 hari
Packing = 1 hari
Waktu siklus diambil dari waktu elemen kerja terbesar, yakni Pembentukan (3 hari/ 100
pcs produk).
Maka, waktu siklus yang diperlukan untuk menghasilkan 100 pcs produk adalah:
Waktu Siklus (WS) =3/100 x 3600 = 108 menit/pcs
Perhitungan biaya untuk pengerjaan 1 pcs produk:
1. Biaya Regular Time (RT)= Rp 30.000/pcs/orang
2. Biaya Over Time (OT) = Rp 5.000/pcs/orang
3. Kapasitas Regular Time = 400 pcs
4. Kapasitas Over Time = 100 pcs
Penjadwalan yang dilakukan dengan Jadwal Induk Produksi menjadi masukan dalam
perencanaan kebutuhan material (MRP). Metode lot sizing yang digunakan adalah
Algoritma Wagner Whitin. Algoritma Wagner Whitin menghasilkan perhitungan biaya
optimum untuk setiap periode.
1.2. Rancangan Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan Material Requirement Planning menggunakan pendekatan
berorientasi data. Pendekatan berorientasi data/obyek ini mengambil asumsi dasar bahwa
data lebih stabil dibandingkan dengan proses yang mempergunakannya. Tahapan yang
harus diikuti dalam melakukan pembuatan sistem pendukung keputusan yaitu sebagai
berikut:
1) Intelligence
Tahap ini terdiri dari:
a. Menemukan masalah
Permasalahan yang dihadapi adalah penentuan jumlah kebutuhan material serta
waktu pemesanan yang optimum agar tidak terjadi kekurangan material saat
produksi maupun kelebihan persediaan.
5. 5
b. Penguraian masalah
Penguraian masalah dalam sistem perencanaan kebutuhan material adalah:
Untuk mengetahui proyeksi jumlah permintaan di masa mendatang.
Penyusunan Jadwal Induk Produksi.
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan dan waktu pemesanan material melalui
penyusunan Material Requirement Planning.
2. Design
Tahap design merupakan tahap mencari, analisis, serta perumusan alternatif tindakan
yang akan diambil. Tahap ini terdiri dari:
a) Komponen Model
Komponen-komponen model terdiri dari :
Data historis jumlah permintaan
Data struktur produk
Data perencanaan agregat
Data IMR
b) Struktur Model
Gambar 1. Struktur Model
c) Mengembangkan alternatif
Kasus yang ditemui adalah tentang jumlah pemesanan dan waktu pemesanan
material optimum. Alternatif yang dapat dikembangkan adalah dengan
menentukan jumlah kebutuhan dan waktu pemesanan material dengan MRP.
d) Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat seberapa besar perubahan yang
terjadi dengan mengimplementasikan solusi dari kasus yang ada.
6. 6
e) Mengukur hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kasus ini adalah perusahaan mampu memenuhi
permintaan dari konsumen dengan tepat waktu serta memiliki persediaan
komponen/material yang optimum.
f) Skenario
Skenario yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang diharapkan adalah
dengan menggunakan metode yang telah dipilih, yaitu Structured Analysis and
Design Technique (SADT). Tahapan yang dilakukan SADT yaitu:
g) Object Analysis
Object Analysis
Objek utama pada CV. Dekranasda adalah masalah penentuan jumlah dan
waktu pemesanan material yang optimum.
Atribut
Data Value
The Primary Key
Alternative Key
a. Entity Relationship Diagram
Relasi yang terdapat pada sistem di CV. Dekranasda dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Entity Relationship Diagram
Marketing
Bagian Produksi
Toko Dekranasda
Bagian pengadaanSupplier
Menginformasika
n jumlah
permintaan
Menginformasika
n kebutuhan
produksi
Membuat kontrak
pemesanan
7. 7
b. Event Analysis
Gambar 3. Event Analysis
c. Decomposition Diagram
Decomposition diagram merupakan diagram E-R yang menunjukkan pemecahan
ke tahap yang lebih rinci dari suatu intensitas. Diagram dekomposisi ini
menguraikan diagram entity-relationship ke dalam tahap yang lebih rinci.
Diagram ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Decomposition Diagram
d. Data Flow Diagram
Data flow diagram merupakan bagian sebelum dirancangnya contex diagram.
Data Flow Diagram pada sistem di CV. Dekranasda dapat dilihat pada Gambar 5.
8. 8
Gambar 5. Data Flow Diagram
e. Proses Transformasi
Proses transformasi pada sistem perencanaan kebutuhan material adalah sebagai
berikut.
a. Melakukan perhitungan proyeksi peramalan jumlah penjualan
b. Menyusun perencanaan agregat
c. Menyusun jadwal induk produksi
d. Menyusun material requirement planning
f. Contex Diagram
Contex Diagram yang merupakan DFD berhierarki tertinggi (level 0) yang memotret
semua input dan output dari sebuah sistem, namun tidak memperlihatkan
penguraiannya (decomposition). Untuk memperjelas setiap entity dan hubungannya
dari diagram tersebut, maka akan diuraikan melalui beberapa level yang memiliki
keterkaitan antara satu level dengan level lainnya.
Gambar 6. Contex Diagram Sistem Perencanaan Kebutuhan Material
9. 9
Gambar 7. Level 3 dari Data Flow Diagram Sistem Perencanaan Kebutuhan Material
CV. Dekranasda
g. Data Dictionary/Library/Encyclopedia
Data Dictionary adalah daftar tertentu mengenai komposisi elemen data, aliran data,
dan penyimpanan data (data store) yang digunakan dalam Data Flow Diagram dan
spesifikasi logika terinci dari rutin dan fungsi global yang digunakan dalam system.
Data dictionary dibuat bersama-sama dengan data flow diagram.
h. Mini Specification
Mini Specification ialah daftar informasi yang memberikan penjelasan secara rinci
tentang kebijakan pemrosesan internal dari function primitive yang mentransformasi
data input menjadi data output pada sistem perencanaan kebutuhan material Toko
Dekranasda.
3. Tahap Choice
Pada tahap ini dilakukan pemilihan dari tindakan yang dirumuskan sebagai keputusan
yang diambil. Setelah melihat bahwa model penyelesaian yang dirancang adalah saling
berhubungan dan saling melengkapi, maka dilakukan pemilihan model untuk
pengambilan keputusan perencanaan kebutuhan material adalah metode Material
Requirement Planning.
11. 11
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem Pendukung Keputusan dapat mempermudah manajemen dalam
memenuhi permintaan pelanggan sesuai pesanan dan tepat waktu dan melakukan
mengendalikan persediaan, sehingga tidak terjadi kekurangan bahan baku maupun
persediaan yang berlebihan. Dengan alat bantu sistem pendukung keputusan yang dibuat
perusahaan dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat.
3.2. Saran
Rancangan Sistem Pendukung Keputusan ini masih sederhana. Disarankan untuk
dilakukan pengembangan sistem lebih lanjut.
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Ali,Hapzi, Prof, Dr, Ir, MM dan Limakrisna, Nandan, Dr, Ir, MM, CQM. 2017. Modul
Tutorial Online Sistem Pendukung Keputusan, Universitas Terbuka
Babu, Jawahar. Decision Support System (DSS) For Capacity Planning: A Case Study,
India.
Dicky Wiranda. Rancangan Sistem Pendukung Keputusan terhadap Perencanaan
Kebutuhan Material Requirement Planning di PT Mabar Feed Indonesia
http://www.academia.edu/9912480/Rancangan_Sistem_Pendukung_Keputusan_terhadap_Perenc
anaan_Kebutuhan_Material_Material_Requirement_Planning_di_PT._Mabar_Feed_Indonesia.
Diakses tanggal 27 Maret 2018.
Ginting, Rosnani. Sistem Pendukung Keputusan, USU Press, 2014.
Singh, Aparwal. dkk. Material Requirement Planning Implementation on Engineering,
India.
Sinulingga, Sukaria. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Graha Ilmu : Yogyakarta.
2009.