SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PENDAHULUAN
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik
sebagai sistem konseptual maupun sebagai suatu elemen
dalam sistem produksi fisik. Evolusi komputer sebagai suatu
sistem manufaktur konseptual paling mudah dilihat dalam
area persediaan. Awalnya terdapat sistem yang menentukan
titik pemesanan kembali (reorder point – ROP). Setelah
ROP, muncul konsep MRP – pertama diterapkan sebagai
Material Requirements Planning (MRP) dan kemudian
sebagai Manufacturing Resource Planning (MRP II). Sistem
MRP menawarkan suatu cara untuk mencapai manajemen
persediaan.
Selain pendekatan ROP, MRP I, dan MRP II, terdapat pula
pendekatan lain yang tidak terlalu bergantung kepada
teknologi komputer yaitu Just - In - Time (JIT).
File
Kapasitas
Produksi
File
Persediaan
Barang
jadi
File
Peramalan
Penjualan
File
Pesanan
Pelanggan
Master
Production
Schedule
Jadwal
Pesanan
terencana
File
Persediaan
Bahan
Baku
File
Bill
Of
Material
3.
Capacity
Requirements
Planning
Laporan
Perencanaan
Laporan
Kinerja
Laporan
Perkecualian
Perubahan
Pesanan
terencana
2.
System
Material
Requirements
Planning
4.
Sistem
Pelepasan
pesanan
Laporan
pelepasan
Pesanan
Laporan
pelepasan
Pesanan
Sistem
Pembelian
Sistem
Pengendalian
Lantai
kerja
1.
Sistem
Penjadwalan
Produksi
Gbr. Sistem Material Requirements Planning
Material Requirements Planning (MRP)
Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu strategi
material proaktif.
MRP melihat ke masa depan dan mengidentifikasi material
yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukan.
1. Sistem penjadwalan produksi
Sistem penjadwalan produksi menggunakan empat file data
yakni file pesanan pelanggan, file ramalan penjualan, file
persediaan barang jadi, dan file kapasitas produksi, dalam
menyiapkan master production schedule.
2. Sistem material requirements planning
Sistem material requirements planning menentukan berapa
banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah
unit yang diinginkan.
File Bill of Material digunakan untuk menguraikan bill of
material untuk tiap jenis barang yang dijadwalkan untuk
produksi dengan mengalikan kuantitas di bill of material
dengan jumlah unit yang akan diproduksi. Tujuan dari
penguraian ini untuk menentukan total kebutuhan material,
yang disebut kebutuhan bruto (gross requirements) yang
akan diperlukan untuk menghasilkan produk yang
dijadwalkan. Selanjutnya, file persediaan bahan baku
digunakan untuk menentukan material mana yang dimiliki.
Material yang dimiliki dikurangi dengan kebutuhan bruto
untuk menentukan kebutuhan netto (net requirements) yaitu
jumlah yang harus dibeli untuk memenuhi jadwal produksi.
3. Sistem capacity requirements planning
Sistem material requirements planning bekerja berhubungan
dengan sistem capacity requirements planning untuk memas-
tikan bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas
pabrik.
Setelah dibuat penentuan, sistem material requirements
planning menghasilkan beberapa output yaitu jadwal
pesanan terencana (planned order schedule), yang
mendaftarkan jumlah kebutuhan tiap material berdasarkan
periode waktu. Output lain mencakup; perubahan pesanan
terencana, yang mencerminkan pesanan yang dibatalkan,
pesanan yang dipercepat, dan kuantitas pesanan yang
dimodifikasi; laporan perkecualian yang menandai barang-
barang yang memerlukan perhatian manajemen; laporan
kinerja yang menunjukkan seberapa baik sistem berkinerja;
laporan perencanaan yang dapat digunakan oleh
manajemen manufaktur untuk perencanaan persediaan
masa depan.
4. Sistem pelepasan pesanan (order release system)
Sistem pelepasan pesanan menggunakan pesanan terencana
untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.
Material Resource Planning (MRP II)
Sistem MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam
manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material.
Manfaat MRP II :
 Penggunaan sumber daya yang lebih efisien
 Perencanaan prioritas yang lebih baik
 Pelayanan pelanggan meningkat
 Semangat kerja pegawai meningkat
 Informasi manajemen lebih baik
yang satu salinannya diserahkan kepada pembeli di
departemen pembelian untuk digunakan dalam berunding
dengan pemasok, dan salinan lainnya ke manajemen lantai
kerja untuk digunakan dalam mengendalikan proses produksi.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Subsistem
Industrial
Engineering
Subsistem
Intelijen
Manufaktur
Database
Subsistem
Produksi
Subsistem
Persediaan
Subsistem
Kualitas
Subsistem
Biaya
Pemakai
Sumber
Intrernal
Sumber
Eksternal
Subsistem Input
Subsistem Output
Data Informasi
MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi
paling baik dilaksanakan dengan menggunakan terminal
pengumpulan data. Pegawai produksi memasukkan data ke
dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang
dapat dibaca mesin dan keyboard. ……… (lihat gambar lokasi
terminal pengumpulan data)
Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar
disebut pelaporan kerja, karena menyediakan data yang
menjelaskan produksi. Selain pelaporan mengenai arus
material, pelaporan kerja juga melaporkan pemanfaatan
mesin. Manajemen mengetahui mesin mana yang digunakan
dan berapa lama. Terminal juga mencatat penggunaan
sumber daya manusia.
SUBSISTEM INPUT
Area
penerimaan
Pemeriksaan
penerimaan
Gudang
bahan baku
Gudang
barang jadi
Area
pengiriman
1
2
3
8
9
4 5
10
7
6
12
11
Gbr. Lokasi terminal pengumpulan data
Terminal
Area
lantai kerja
Pelaporan kehadiran dicapai jika pekerja memasukkan kartu
kedalam terminal saat mereka masuk kerja di pagi hari dan
mengulangi operasi itu saat mereka pulang di sore hari.
SISTEM INDUSTRIAL ENGINEERING
Industrial Engineering (IE) mengkhususkan diri dalam
rancangan dan operasi sistem fisik tetapi juga memahami
sistem konseptual. IE dapat merupakan seorang anggota
tim proyek yang mengembangkan sistem pengumpulan data
dan tiap subsistem output. Bagian penting dari kerja IE
melibatkan pengaturan standar produksi – suatu unsur
penting dalam menerapkan management by exeption di
area manufaktur. IE menetapkan standar dengan
mempelajari proses produksi untuk menentukan berapa
waktu yang harus dihabiskan.
SUBSISTEM INTELIJEN MANUFAKTUR
Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen
manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai
sumber-sumber pekerja, material, dan mesin.
Untuk menciptakan arus informasi pekerja digunakan dua
sistem yaitu: sistem formal dan sistem informal.
Sistem formal. Manajemen manufaktur memulai arus informasi
pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang
dikirimkan ke departemen SDM. Departemen SDM
mengumpulkan informasi berbagai elemen lingkungan dan
menghubungi pelamar. Setelah para pelamar diseleksi, data
pelamar dikirimkan ke manajemen manufaktur.
Informasi Pekerja
Gbr. Arus Informasi Tenaga Kerja
Serikat
Buruh
Pemerintah
Masyarakat
Global
Pemasok
• Agen te-
naga Kerja
• Universitas
• Sekolah
bisnis
Departemen
Hubungan
industrial
Manajemen
Tingkat
strategis
Pengawas
Pesaing
Departemen
SDM
Data
Pelamar
Manajemen
manufaktur
Permintaan
pekerja
Arus formal
Arus informal
Kinerja kon-
trak serikat
Jika seorang pelamar dipekerjakan, informasi pekerja
dimasukkan ke dalam database sistem informasi SDM dan
juga ke dalam file gaji.
Sistem Informal. Arus informasi antara pekerja dan
manajemen manufaktur sebagian besar bersifat informal. Arus
itu berupa kontak harian antara pekerja dengan penyelia.
Terdapat hubungan komunikasi informasl antara para pejabat
serikat, departemen hubungan industrial, dan manajemen
tingkat atas. Berbagai kelompok ini bekerja sama
menyelesaikan permasalahan perburuhan.
Sebagian besar departemen pembelian memiliki beberapa
pembeli yang mengkhususkan diri dalam memperoleh material
kelas tertentu. Pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen
kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi. Material
yang dipesan harus tiba sesuai jadwal dan dengan tingkat
kualitas yang diharapkan. Pemasok dipilih melalui suatu
proses seleksi.
Database pemasok terdiri dari :
 Input pemasok
 Input pengendalian kualitas
 Input pelayanan pelanggan
Informasi Pemasok
Database
Kekuatan keuangan, pengolahan kualitas,
kinerja kualitas dan pengiriman, dan lain-lain
Unit yang ditolak saat penerimaan,
unit yang ditolak saat produksi,
alasan penolakan, dan lain-lain.
Unit yang diganti atau diperbaiki
karena bagian yang cacat,
ketersediaan suku cadang, dll.
Input
pemasok
Input
Pengendalian
kualitas
Input
Pelayanan
pelanggan
Gbr. Input untuk catatan pemasok
SUBSISTEM PRODUKSI
Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksi
terutama untuk :
 mengelola proses produksi harian.
 membantu dalam pembangunan fasilitas produksi baru.
Keputusan konstruksi pabrik dibuat pada tingkat eksekutif
karena dampak jangka panjangnya dan jumlah investasi yang
besar.
Beberapa alasan mengapa diperlukan pabrik baru :
 Pabrik yang ada sudang usang.
 Pasar untuk produk perusahaan telah bergeser dan
pabrik tidak lagi berada di lokasi yang baik.
SUBSISTEM OUTPUT
SUBSISTEM PERSEDIAAN
Biaya tahunan menyimpan suatu persediaan tergantung pada
jenis material yang disimpan. Misalnya, perusahaan farmasi
yang menyimpan produk obat dalam ruang tertutup dengan
keamanan ketat akan menanggung biaya yang sangat tinggi.
Penentuan kuantitas pemesanan terbaik dipengaruhi oleh
dua biaya – biaya pemeliharaan dan biaya pembelian.
Biaya pemeliharaan atau penyimpanan (carryng cost),
biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari
barang, dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti
kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
Perusahaan berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan
dengan menjaga agar tingkat persediaannya rendah. Salah
satu cara yang dapat dilakukan yaitu memesan dalam
kuantitas kecil, dan ini mungkin akan selalu menjadi tujuan
yang baik jika biaya yang lain tidak meningkat seiring
menurunnya kuantitas pesanan. Biaya yang meningkat adalah
biaya pembelian, yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat
material dipesan – waktu pembeli, biaya telepon, biaya
sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian, dan sebagainya.
Kuantitas pemesanan ekonomis (economic order quantity)
menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian serta
mengidentifikasi biaya kombinasi terendah.
EOQ = kuantitas pemesanan ekonomis
PC = Biaya pembelian
M = Biaya pemeliharaan
S = Penjualan Tahunan
M
S
x
PC
x
EOQ
2
=
Contoh :
Suatu perusahaan menggunakan 10.000 unit dari suatu jenis
bahan seharga Rp. 10.000,- selama satu tahun. Ordering
costs (biaya pesanan/pembelian) Rp. 25,- per pesanan.
Carrying costs (biaya penyimpanan/pemeliharaan) Rp. 125,-
per seribu unit atau 0,125 dari persediaan rata-rata.
000
.
2
=
000
.
40
=
125
,
0
000
.
10
25
2
=
x
x
EOQ
M
S
x
PC
x
EOQ
2
=
SUBSISTEM KUALITAS
Jika suatu perusahaan ingin bersaing di pasar dunia,
perusahaan harus mampu memproduksi produk berkualitas
tinggi dengan biaya rendah. Susbsistem kualitas merupakan
sarana utama untuk mencapai tujuan kualitas.
Penelitian pada perusahaan yang telah berhasil mencapai
kualitas produk mengungkapkan praktek-praktek sbb:
 Manajemen puncak secara aktif tertarik pada masalah
kualitas.
 Target tahunan untuk tingkat kualitas ditetapkan.
 Mesin produksi dipelihara dengan baik, area kerja dijaga
kebersihan dan kerapiannya, dan para pekerja terlatih baik.
 Pentingnya kualitas bahan baku ditekankan, dan
pemeriksa pengendalian mutu berperan dalam pemilihan
pemasok.
SUBSISTEM BIAYA
Subsistem biaya dapat berisi program-program yang
menyiapkan laporan periodik maupun khusus.
Manajemen manufaktur menggunakan perawatan preventif
sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan
(breakdown hours) – waktu mesin tidak bekerja karena
menunggu perbaikan.
Jika jam kerusakan terlalu tinggi untuk mesin tertentu,
pemeliharaannya dapat dilakukan lebih sering.
Praktek umum adalah menyediakan satu atau dua jam setiap
hari untuk perawatan preventif, yang dimaksudkan untuk
mencegah kerusakan.
Pemakai Persediaan Kualitas Produksi Biaya
Wkl. Presdir Manufaktur X X X X
Eksekutif lain X X X X
Superintendent Pabrik X X X X
Manajer Perenc. & Pengend. X X
Manajer Engineering X X X
Manajer Pengend. Kualitas X
Direktur Pembelian X X X
Manajer Pengend. Persediaan X
Manajer lain X X X X
SUBSISTEM
Pemakai Sistem Informasi Manufaktur

More Related Content

Similar to MRP Mengelola Persediaan

Sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturSistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturgleebelle
 
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus ProduksiShalsabillaDMutiara
 
Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...
Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...
Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...nurfadilahhh1
 
Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...
Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...
Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...santoso watty
 
11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi sik...
11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi sik...11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi sik...
11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi sik...fizarrivaldy
 
11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...Hasim Rafsanjani
 
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...Ryan Julian
 
Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...
Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...
Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...windi silviana
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...MAYANIH
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...delviavamela
 
11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...
11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...
11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...Mislia lia
 
Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...
Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...
Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...Mawar Selfia
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianUlmi_Kalsum
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...vebi yanti arisandy
 
Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...wendi_bppk
 

Similar to MRP Mengelola Persediaan (20)

Sistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufakturSistem informasi manufaktur
Sistem informasi manufaktur
 
Sispro
SisproSispro
Sispro
 
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
11. SI&PI, Shalsabilla Desi, Hapzi Ali, Sistem Informasi Siklus Produksi
 
Sim week 09 chapter 01
Sim week 09   chapter 01Sim week 09   chapter 01
Sim week 09 chapter 01
 
Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...
Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...
Sim, 2, nurfadilah, hapzi ali, penggunaan teknologi informasi dalam e bsiness...
 
Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"Makalah "Sistem Informasi Produk"
Makalah "Sistem Informasi Produk"
 
Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...
Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...
Sim, watini, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan serta j...
 
11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi sik...
11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi sik...11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi sik...
11, si & pi, fizar rivaldy, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi sik...
 
11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
11. si & pi, m hasim rafsanjani, prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,mpm,siklus p...
 
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...
SI&PI, RYAN JULIAN, HAPZI ALI, SIKLUS PRODUKSI, SISTEM INFORMASI SIKLUS PRODU...
 
Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...
Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...
Sim, windi silviana, hapzi ali, sistem pengambilan keputusan, universitas mer...
 
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
Sipi, mayanih, prof. hapzi ali, siklus produksi dan implementasinya, universi...
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi,  Sistem informa...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, Siklus Produksi, Sistem informa...
 
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi,  sistem informasi ...
11, si & pi delvia vamela, hapzi ali, siklus produksi, sistem informasi ...
 
11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...
11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi,  sistem informasi siklu...
11, si & pi,mislia, hapzi ali, si iklus produksi, sistem informasi siklu...
 
Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...
Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...
Sim, mawar selfia, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada perusahaan, ...
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
 
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...
SIM, Hapzi Ali, Vebi Yanti Arisandy, Forum dan Kuis Minggu ke-2, Universitas ...
 
Produsen
ProdusenProdusen
Produsen
 
Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
Si&pi,wendi, hapzi ali, siklus produksi dan sistem informasi produksi, un...
 

MRP Mengelola Persediaan

  • 1.
  • 2. PENDAHULUAN Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik sebagai sistem konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Evolusi komputer sebagai suatu sistem manufaktur konseptual paling mudah dilihat dalam area persediaan. Awalnya terdapat sistem yang menentukan titik pemesanan kembali (reorder point – ROP). Setelah ROP, muncul konsep MRP – pertama diterapkan sebagai Material Requirements Planning (MRP) dan kemudian sebagai Manufacturing Resource Planning (MRP II). Sistem MRP menawarkan suatu cara untuk mencapai manajemen persediaan. Selain pendekatan ROP, MRP I, dan MRP II, terdapat pula pendekatan lain yang tidak terlalu bergantung kepada teknologi komputer yaitu Just - In - Time (JIT).
  • 4. Material Requirements Planning (MRP) Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu strategi material proaktif. MRP melihat ke masa depan dan mengidentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukan. 1. Sistem penjadwalan produksi Sistem penjadwalan produksi menggunakan empat file data yakni file pesanan pelanggan, file ramalan penjualan, file persediaan barang jadi, dan file kapasitas produksi, dalam menyiapkan master production schedule. 2. Sistem material requirements planning Sistem material requirements planning menentukan berapa banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yang diinginkan.
  • 5. File Bill of Material digunakan untuk menguraikan bill of material untuk tiap jenis barang yang dijadwalkan untuk produksi dengan mengalikan kuantitas di bill of material dengan jumlah unit yang akan diproduksi. Tujuan dari penguraian ini untuk menentukan total kebutuhan material, yang disebut kebutuhan bruto (gross requirements) yang akan diperlukan untuk menghasilkan produk yang dijadwalkan. Selanjutnya, file persediaan bahan baku digunakan untuk menentukan material mana yang dimiliki. Material yang dimiliki dikurangi dengan kebutuhan bruto untuk menentukan kebutuhan netto (net requirements) yaitu jumlah yang harus dibeli untuk memenuhi jadwal produksi. 3. Sistem capacity requirements planning Sistem material requirements planning bekerja berhubungan dengan sistem capacity requirements planning untuk memas- tikan bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
  • 6. Setelah dibuat penentuan, sistem material requirements planning menghasilkan beberapa output yaitu jadwal pesanan terencana (planned order schedule), yang mendaftarkan jumlah kebutuhan tiap material berdasarkan periode waktu. Output lain mencakup; perubahan pesanan terencana, yang mencerminkan pesanan yang dibatalkan, pesanan yang dipercepat, dan kuantitas pesanan yang dimodifikasi; laporan perkecualian yang menandai barang- barang yang memerlukan perhatian manajemen; laporan kinerja yang menunjukkan seberapa baik sistem berkinerja; laporan perencanaan yang dapat digunakan oleh manajemen manufaktur untuk perencanaan persediaan masa depan. 4. Sistem pelepasan pesanan (order release system) Sistem pelepasan pesanan menggunakan pesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasan pesanan.
  • 7. Material Resource Planning (MRP II) Sistem MRP II mengintegrasikan semua proses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material. Manfaat MRP II :  Penggunaan sumber daya yang lebih efisien  Perencanaan prioritas yang lebih baik  Pelayanan pelanggan meningkat  Semangat kerja pegawai meningkat  Informasi manajemen lebih baik yang satu salinannya diserahkan kepada pembeli di departemen pembelian untuk digunakan dalam berunding dengan pemasok, dan salinan lainnya ke manajemen lantai kerja untuk digunakan dalam mengendalikan proses produksi.
  • 9. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi paling baik dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Pegawai produksi memasukkan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. ……… (lihat gambar lokasi terminal pengumpulan data) Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar disebut pelaporan kerja, karena menyediakan data yang menjelaskan produksi. Selain pelaporan mengenai arus material, pelaporan kerja juga melaporkan pemanfaatan mesin. Manajemen mengetahui mesin mana yang digunakan dan berapa lama. Terminal juga mencatat penggunaan sumber daya manusia. SUBSISTEM INPUT
  • 10. Area penerimaan Pemeriksaan penerimaan Gudang bahan baku Gudang barang jadi Area pengiriman 1 2 3 8 9 4 5 10 7 6 12 11 Gbr. Lokasi terminal pengumpulan data Terminal Area lantai kerja
  • 11. Pelaporan kehadiran dicapai jika pekerja memasukkan kartu kedalam terminal saat mereka masuk kerja di pagi hari dan mengulangi operasi itu saat mereka pulang di sore hari. SISTEM INDUSTRIAL ENGINEERING Industrial Engineering (IE) mengkhususkan diri dalam rancangan dan operasi sistem fisik tetapi juga memahami sistem konseptual. IE dapat merupakan seorang anggota tim proyek yang mengembangkan sistem pengumpulan data dan tiap subsistem output. Bagian penting dari kerja IE melibatkan pengaturan standar produksi – suatu unsur penting dalam menerapkan management by exeption di area manufaktur. IE menetapkan standar dengan mempelajari proses produksi untuk menentukan berapa waktu yang harus dihabiskan.
  • 12. SUBSISTEM INTELIJEN MANUFAKTUR Subsistem intelijen manufaktur membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material, dan mesin. Untuk menciptakan arus informasi pekerja digunakan dua sistem yaitu: sistem formal dan sistem informal. Sistem formal. Manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen SDM. Departemen SDM mengumpulkan informasi berbagai elemen lingkungan dan menghubungi pelamar. Setelah para pelamar diseleksi, data pelamar dikirimkan ke manajemen manufaktur. Informasi Pekerja
  • 13. Gbr. Arus Informasi Tenaga Kerja Serikat Buruh Pemerintah Masyarakat Global Pemasok • Agen te- naga Kerja • Universitas • Sekolah bisnis Departemen Hubungan industrial Manajemen Tingkat strategis Pengawas Pesaing Departemen SDM Data Pelamar Manajemen manufaktur Permintaan pekerja Arus formal Arus informal Kinerja kon- trak serikat
  • 14. Jika seorang pelamar dipekerjakan, informasi pekerja dimasukkan ke dalam database sistem informasi SDM dan juga ke dalam file gaji. Sistem Informal. Arus informasi antara pekerja dan manajemen manufaktur sebagian besar bersifat informal. Arus itu berupa kontak harian antara pekerja dengan penyelia. Terdapat hubungan komunikasi informasl antara para pejabat serikat, departemen hubungan industrial, dan manajemen tingkat atas. Berbagai kelompok ini bekerja sama menyelesaikan permasalahan perburuhan.
  • 15. Sebagian besar departemen pembelian memiliki beberapa pembeli yang mengkhususkan diri dalam memperoleh material kelas tertentu. Pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalam mencapai efisiensi dan kualitas produksi. Material yang dipesan harus tiba sesuai jadwal dan dengan tingkat kualitas yang diharapkan. Pemasok dipilih melalui suatu proses seleksi. Database pemasok terdiri dari :  Input pemasok  Input pengendalian kualitas  Input pelayanan pelanggan Informasi Pemasok
  • 16. Database Kekuatan keuangan, pengolahan kualitas, kinerja kualitas dan pengiriman, dan lain-lain Unit yang ditolak saat penerimaan, unit yang ditolak saat produksi, alasan penolakan, dan lain-lain. Unit yang diganti atau diperbaiki karena bagian yang cacat, ketersediaan suku cadang, dll. Input pemasok Input Pengendalian kualitas Input Pelayanan pelanggan Gbr. Input untuk catatan pemasok
  • 17. SUBSISTEM PRODUKSI Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksi terutama untuk :  mengelola proses produksi harian.  membantu dalam pembangunan fasilitas produksi baru. Keputusan konstruksi pabrik dibuat pada tingkat eksekutif karena dampak jangka panjangnya dan jumlah investasi yang besar. Beberapa alasan mengapa diperlukan pabrik baru :  Pabrik yang ada sudang usang.  Pasar untuk produk perusahaan telah bergeser dan pabrik tidak lagi berada di lokasi yang baik. SUBSISTEM OUTPUT
  • 18. SUBSISTEM PERSEDIAAN Biaya tahunan menyimpan suatu persediaan tergantung pada jenis material yang disimpan. Misalnya, perusahaan farmasi yang menyimpan produk obat dalam ruang tertutup dengan keamanan ketat akan menanggung biaya yang sangat tinggi. Penentuan kuantitas pemesanan terbaik dipengaruhi oleh dua biaya – biaya pemeliharaan dan biaya pembelian. Biaya pemeliharaan atau penyimpanan (carryng cost), biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak dan asuransi.
  • 19. Perusahaan berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan dengan menjaga agar tingkat persediaannya rendah. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu memesan dalam kuantitas kecil, dan ini mungkin akan selalu menjadi tujuan yang baik jika biaya yang lain tidak meningkat seiring menurunnya kuantitas pesanan. Biaya yang meningkat adalah biaya pembelian, yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan – waktu pembeli, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian, dan sebagainya. Kuantitas pemesanan ekonomis (economic order quantity) menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian serta mengidentifikasi biaya kombinasi terendah. EOQ = kuantitas pemesanan ekonomis PC = Biaya pembelian M = Biaya pemeliharaan S = Penjualan Tahunan M S x PC x EOQ 2 =
  • 20. Contoh : Suatu perusahaan menggunakan 10.000 unit dari suatu jenis bahan seharga Rp. 10.000,- selama satu tahun. Ordering costs (biaya pesanan/pembelian) Rp. 25,- per pesanan. Carrying costs (biaya penyimpanan/pemeliharaan) Rp. 125,- per seribu unit atau 0,125 dari persediaan rata-rata. 000 . 2 = 000 . 40 = 125 , 0 000 . 10 25 2 = x x EOQ M S x PC x EOQ 2 =
  • 21. SUBSISTEM KUALITAS Jika suatu perusahaan ingin bersaing di pasar dunia, perusahaan harus mampu memproduksi produk berkualitas tinggi dengan biaya rendah. Susbsistem kualitas merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan kualitas. Penelitian pada perusahaan yang telah berhasil mencapai kualitas produk mengungkapkan praktek-praktek sbb:  Manajemen puncak secara aktif tertarik pada masalah kualitas.  Target tahunan untuk tingkat kualitas ditetapkan.  Mesin produksi dipelihara dengan baik, area kerja dijaga kebersihan dan kerapiannya, dan para pekerja terlatih baik.  Pentingnya kualitas bahan baku ditekankan, dan pemeriksa pengendalian mutu berperan dalam pemilihan pemasok.
  • 22. SUBSISTEM BIAYA Subsistem biaya dapat berisi program-program yang menyiapkan laporan periodik maupun khusus. Manajemen manufaktur menggunakan perawatan preventif sebagai cara untuk meminimumkan jam kerusakan (breakdown hours) – waktu mesin tidak bekerja karena menunggu perbaikan. Jika jam kerusakan terlalu tinggi untuk mesin tertentu, pemeliharaannya dapat dilakukan lebih sering. Praktek umum adalah menyediakan satu atau dua jam setiap hari untuk perawatan preventif, yang dimaksudkan untuk mencegah kerusakan.
  • 23. Pemakai Persediaan Kualitas Produksi Biaya Wkl. Presdir Manufaktur X X X X Eksekutif lain X X X X Superintendent Pabrik X X X X Manajer Perenc. & Pengend. X X Manajer Engineering X X X Manajer Pengend. Kualitas X Direktur Pembelian X X X Manajer Pengend. Persediaan X Manajer lain X X X X SUBSISTEM Pemakai Sistem Informasi Manufaktur