SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Penentuan Struktur Pengendalian
Unit Distilasi Reaktif pada Sintesis
Dimetil Eter (DME)
Erwin Firmansyah Saputro
1206202053
Outline
 Distilasi Reaktif pada sintesis DME
 Tujuan Penelitian
 Diagram alir penelitian
 Hasil dan Pembahasan
 Kesimpulan & Saran
Distilasi Reaktif pada Sintesis DME
 Distilasi reaktif merupakan penggabungan proses reaksi dan separasi (distilasi)
dalam satu kolom
 Hanya sebagian kecil reaksi yang cocok diterapkan dalam distilasi reaktif,
berdasarkan heuristik dari Luyben dan Yu (2008)
 Jika reaksi yang tidak sesuai heuristik, distilasi reaktif tidak akan memberikan
keuntungan yang besar secara ekonomis dibandingkan proses reaksi dan separasi
yang dilakukan secara terpisah (Luyben & Yu, 2008)
 Reaksi sintesis DME dari methanol merupakan reaksi yang sesuai dengan heuristik
ini
2𝐶𝐻3 𝑂𝐻 ⇌ 𝐶𝐻3 𝑂𝐶𝐻3 + 𝐻2 𝑂
Tujuan Penelitian
 Mendapatkan suhu talam yang tepat untuk dijadikan variabel yang dikendalikan
(CV)
 Mendapatkan struktur pengendalian yang tepat untuk unit distilasi reaktif pada
sintesis dimetil eter.
Distilasi Reaktif pada Sintesis DME
 Umpan metanol masuk kedalam zona reaksi yang berisikan
unggun katalis padat, kemudian sebagian metanol bereaksi
menjadi DME dan Air.
 Sebagian metanol yang belum bereaksi dan produk yang
lebih volatil (DME) akan bergerak keatas menuju zona
rektifikasi
 Sebagian metanol yang belum bereaksi dan produk yang
kurang volatil (air) akan bergerak kebawah menuju zona
pelucutan (stripping)
 Zona rektifikasi memisahkan metanol dan DME, sehingga
produk distilat mengandung DME murni dan metanol
dikembalikan menuju zona reaksi
 Zona pelucutan memisahkan metanol dan air, seingga produk
bawah mengandung air murni dan metanol dikembalikan
menuju zona reaksi
Diagram Alir Penelitian
Menyiapkan Data dan Melakukan
Simulasi Keadaan Tunak
Analisis Sensitivitas Suhu
Talam
Uji Rentang
Variasi Masukan
Melakukan Pemilihan Pasangan CV-
MV dan Pembuatan Struktur-Struktur
Pengendalian
Melakukan Penyetelan
(tuning) Pengendali
Variasi Gangguan sampai ± 25%
Mulai
Selesai
ISECS 1 < ISECS 2
CS 1 Merupakan Struktur
Pengendalian yang Tepat
CS 2 Merupakan Struktur
Pengendalian yang Tepat
Ya
Tidak
Hasil dan Pembahasan
Hasil Simulasi Distilasi Reaktif Keadaan Tunak
 Simulasi dilakukan dengan Unisim R390.1
 Simulasi dengan menggunakan distilasi reaktif memberikan konversi reaksi
sebesar 99,99%, dan kemurnian produk DME sebesar 99,99%.
Umpan Distilat Produk Bawah
Laju Alir (kmol/jam) 200,00 100,0014 99,9986
Fraksi Mol Metanol 1,00 0,0001 0,00
Fraksi Mol DME 0,00 0,9999 0,00
Fraksi Mol Air 0,00 0,00 1,00
Pengendalian Kolom Distilasi Reaktif
 Pengendali yang digunakan adalah pengendali PI
 Pengendalian tekanan kolom dilakukan dengan memanipulasi vent-stream
 Pengendalian tinggi cairan pada kondenser dan reboiler dilakukan dengan
memanipulasi laju alir refluks dan laju alir produk bawah
 Rasio refluks dijaga konstan dengan pengendalian rasio (ratio control)
 Pengendalian suhu kolom dilakukan dengan mengendalikan suhu salah satu
talam yang dipilih dengan analisis sensitivitas dan rentang variasi masukan
 Variabel yang dimanipulasi (MV) untuk pengendalian suhu talam dapat berupa
laju alir umpan (CS 1) atau beban panas reboiler (CS 2)
Analisis Sensitivitas Suhu Talam
 Talam 3 sampai 8 merupakan 6 talam dengan suhu yang paling sensitif baik
terhadap perubahan laju alir umpan maupun beban panas reboiler
-10
-5
0
5
10
15
20
25
0 5 10 15 20 25 30
ΔT/%PERUBAHANINPUT
NOMOR TALAM
Laju Alir Umpan Beban Panas Reboiler
Uji Rentang Variasi Masukan
 Suhu ke-enam talam yang diuji rentang variasi masukan tidak menunjukkan
keserbanekaan masukan (input multiplicity) pada rentang ± 25% perubahan masukan dari
keadaan dasar (200 kmol/jam & 4,05 MW). Sehingga suhu ke-enam talam ini layak
dijadikan CV
30
50
70
90
110
130
150 170 190 210 230 250
TemperaturTray(C)
Laju Alir Umpan (Kmol/jam)
Tray 3
Tray 4
Tray 5
Tray 6
Tray 7
Tray 8
0
20
40
60
80
100
120
140
3 3.2 3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 5
TemperaturTray(C)
Beban Panas Reboiler (MW)
Tray 3
Tray 4
Tray 5
Tray 6
Tray 7
Tray 8
Pemilihan Suhu Talam Sebagai CV
 Karena keenam talam yang diuji rentang variasi masukan tidak menunjukkan
keserbanekaan masukan, talam 5 dipilih sebagai CV karena memiliki sensitivitas
terbesar berdasarkan uji sensitivitas.
Struktur MV CV
CS1 Suhu Talam 5 Laju alir umpan
CS2 Suhu Talam 5 Beban panas reboiler
Perbandingan Struktur CS 1 dan CS 2
Struktur CV MV
CS 1
Suhu Talam 5 Laju Alir Umpan
Tekanan Stage atas Kolom Vent Stream
Tinggi cairan pada reflux drum Laju refluks
Tinggi cairan pada Reboiler Laju produk bawah
Rasio refluks Laju alir distilat
CS 2
Suhu Talam 5 Beban Panas Reboiler
Tekanan Stage Atas Kolom Vent Stream
Tinggi cairan pada reflux drum Laju Refluks
Tinggi cairan pada Reboiler Laju produk bawah
Rasio refluks Laju alir distilat
Hasil Penyetelan (Tuning) Pengendali
 Penyetelan dilakukan dengan metode Auto Tuning Variation (ATV)
Pengendali
CS 1 CS 2
Kc Ti Kc Ti
Pengendali Tekanan Kolom 2 0 2 0
Pengendali Suhu Kolom 0,03 109 0,5 20
Pengendali Level Kondenser 1,02 0 1,02 0
Pengendali Level Bottom 1,7 0,991 1,7 0,991
Pengendali Laju Alir Umpan - - 0,072 0,009
Pengendali Rasio Refluks 0,1 0,128 0,1 0,128
CS 1 setelah diberi gangguan +5%
a) Beban Panas Reboiler
b) Laju alir umpan (kgmol/jam)
c) Suhu talam 5 (C)
d) Fraksi mol DME pada distilat
e) Laju alir distilat (kmol/jam)
f) Laju alir produk bawah
(kmol/jam)
3.5
3.7
3.9
4.1
4.3
4.5
0 1 2 3 4 5
BebanPanasReboiler(MW)
Waktu (jam) (a)
190
240
290
340
390
440
0 1 2 3 4 5
LajuAlirUmpan(kmol/jam)
Waktu (jam)
(b)
30
40
50
60
70
80
90
0 1 2 3 4
TemperaturTray5(C)
Waktu (jam) (c)
0.99
0.992
0.994
0.996
0.998
1
0 1 2 3 4 5
FraksimolDMEDistilat
Waktu (jam) (d)
0
20
40
60
80
100
120
0 1 2 3 4 5
LajuAlirDistilat(kmol/jam)
Waktu (jam)
(e)
90
110
130
150
170
190
0 1 2 3 4 5
LajuAlirBottom(kmol/jam)
Waktu (jam) (f)
CS 1 setelah diberi gangguan -5%
a) Beban Panas Reboiler
b) Laju alir umpan (kgmol/jam)
c) Suhu talam 5 (C)
d) Fraksi mol DME pada distilat
e) Laju alir distilat (kmol/jam)
f) Laju alir produk bawah
(kmol/jam)
3.5
3.7
3.9
4.1
4.3
4.5
0 1 2 3 4 5
BebanPanasReboiler(MW)
Waktu (jam)
(a)
190
240
290
340
390
440
0 1 2 3 4 5
LajuAlirUmpan(kmol/jam)
Waktu (jam)
(b)
30
40
50
60
70
80
90
0 1 2 3 4 5 6
TemperaturTray5(C)
Waktu (jam)
(c)
0.99
0.992
0.994
0.996
0.998
1
0 1 2 3 4 5
FraksimolDMEDistilat
Waktu (jam)
(d)
0
20
40
60
80
100
120
0 1 2 3 4 5
LajuAlirDistilat(kmol/jam)
Waktu (jam) (e)
90
110
130
150
170
190
0 1 2 3 4 5
LajuAlirBottom(kmol/jam)
Waktu (jam) (f)
Analisis Kinerja CS 1
 Gangguan -5% mengacaukan kolom, laju alir distilat menjadi 0 kmol/jam, suhu
talam 5 stabil di nilai 39C dan tidak dapat kembali ke set-poin
 Hasil ini berlawanan dengan hasil simulasi dari Kumar dan Kaistha (2008), yang
berhasil mengendalikan kolom distilasi reaktif dengan struktur CS 1 hingga ±25%
gangguan.
 Kegagalan ini disinyalir akibat tingginya aliran cairan internal kolom karena
tingginya rasio refluks (rasio refluks = 8).
 Tingginya aliran cairan internal kolom mengakibatkan tingginya holdup cairan,
sehingga manipulasi laju alir umpan yang jauh lebih kecil dari laju cairan internal
kolom tidak mampu mengubah suhu internal kolom secara signifikan.
CS 2 setelah diberi gangguan +25%
a) Laju alir umpan (kgmol/jam)
b) Beban Panas Reboiler
c) Suhu talam 5 (C)
d) Fraksi mol DME pada distilat
e) Laju alir distilat (kmol/jam)
f) Laju alir produk bawah
(kmol/jam)
140
160
180
200
220
240
260
0 1 2 3 4 5
LajuAlirUmpan(kmol/jam)
Waktu (jam) (a)
3.5
4
4.5
0 1 2 3 4 5
BebanPanasReboiler(MW)
Waktu (jam) (b)
40
60
80
100
120
0 1 2 3 4
TemperaturTray5(C)
Waktu (jam) (c)
0.99
0.992
0.994
0.996
0.998
1
0 1 2 3 4 5
FraksimolDMEDistilat
Waktu (jam) (d)
50
70
90
110
130
150
0 1 2 3 4 5
LajuAlirDistilat(kmol/jam)
Waktu (jam) (e)
30
50
70
90
110
130
150
170
0 1 2 3 4 5
LajuAlirBottom(kmol/jam)
Waktu (jam) (f)
CS 2 setelah diberi gangguan -25%
a) Laju alir umpan (kgmol/jam)
b) Beban Panas Reboiler
c) Suhu talam 5 (C)
d) Fraksi mol DME pada distilat
e) Laju alir distilat (kmol/jam)
f) Laju alir produk bawah
(kmol/jam)
140
160
180
200
220
240
260
0 1 2 3 4 5
LajuAlirUmpan(kmol/jam)
Waktu (jam) (a)
3.5
4
4.5
0 1 2 3 4 5
BebanPanasReboiler(MW)
Waktu (jam) (b)
40
60
80
100
120
0 1 2 3 4
TemperaturTray5(C)
Waktu (jam) (c)
0.99
0.992
0.994
0.996
0.998
1
0 1 2 3 4 5
FraksimolDMEDistilat
Waktu (jam) (d)
50
70
90
110
130
150
0 1 2 3 4 5
LajuAlirDistilat(kmol/jam)
Waktu (jam) (e)
30
50
70
90
110
130
150
170
0 1 2 3 4 5
LajuAlirBottom(kmol/jam)
Waktu (jam)
(f)
Analisis Kinerja CS 2
 CS 2 mampu menangani gangguan hingga ±25%.
 Hal ini menunjukkan desain keadaan tunak yang menjadi rujukan (Lin, 2013) lebih
dapat dikendalikan (controllable) dengan struktur CS 2 dibandingkan CS 1.
Kesimpulan & Saran
Kesimpulan
 Untuk kedua struktur pengendalian yang dibandingkan, suhu talam 5 merupakan
suhu talam yang dipilih sebagai CV untuk pengendalian profil suhu kolom distilasi
reaktif.
 CS 2 merupakan struktur pengendalian yang tepat untuk kasus ini. CS 2 dapat
mengendalikan kolom dengan lebih baik dibandingkan dengan CS 1. CS 2 dapat
mengatasi gangguan ±25% laju alir umpan. Sebaliknya, CS 1 tidak mampu
menangani gangguan sebesar -5% dari beban panas reboiler.
Saran
 Metode pemilihan pasangan CV-MV (pairing) dalam penelitian ini masih
sederhana, yaitu dengan menggunakan analisis sensitivitas dan uji rentang variasi
masukan. Untuk pemilihan pasangan CV-MV yang lebih komprehensif, perlu
menggunakan metode RGA (Relative Gain Array) atau NI (Niederlinski Index) yang
menyatakan ketepatan pemilihan pasangan CV-MV dengan angka, sehingga
ukuran ketepatan pemilihan ini lebih terkuantifikasi
 Simulasi masih kurang realistis, karena simulasi pada penelitian ini menggunakan
beban panas Reboiler (Duty) sebagai MV. Untuk simulasi yang lebih realistis, perlu
mengganti variabel beban panas dengan laju alir fluida pemanas.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Abstrak distilasi sederhana
Abstrak distilasi sederhanaAbstrak distilasi sederhana
Abstrak distilasi sederhanaAnis Riswati
 
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEMHIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEMBagus Budiman
 
131 122-1-pb
131 122-1-pb131 122-1-pb
131 122-1-pbAlen Pepa
 
392555778 357460294-latihan-soal-efi
392555778 357460294-latihan-soal-efi392555778 357460294-latihan-soal-efi
392555778 357460294-latihan-soal-efiLholo Ismunasib
 
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Advento Abdiel'Dc
 

What's hot (6)

Abstrak distilasi sederhana
Abstrak distilasi sederhanaAbstrak distilasi sederhana
Abstrak distilasi sederhana
 
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEMHIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
HIGH COMPRESSION CO2 FIRE FIGHTING SYSTEM
 
131 122-1-pb
131 122-1-pb131 122-1-pb
131 122-1-pb
 
392555778 357460294-latihan-soal-efi
392555778 357460294-latihan-soal-efi392555778 357460294-latihan-soal-efi
392555778 357460294-latihan-soal-efi
 
Laporan flash point
Laporan flash pointLaporan flash point
Laporan flash point
 
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar Dexlite Terhadap Prestasi dan Emisi Gas Buang...
 

Similar to Penentuan Struktur Pengendalian Unit Distilasi Reaktif Pada Sintesis Dimetil Eter

Final project of process control
Final project of process controlFinal project of process control
Final project of process controlFitra Dani
 
Tugas khusus
Tugas khususTugas khusus
Tugas khususyudzaku
 
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinMESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinIKomangDiegoAntara
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdkdewi inne kumalasari
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaNia Sasria
 
jhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxjhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxDoniDony
 
Download contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itb
Download contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itbDownload contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itb
Download contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itbillend
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhirafdhol rizki
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxNariyahSilvianaErwan
 
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptBab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptjokoriyanto31
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR alohapoint
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.pptWayanSantosa1
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.pptWayanSantosa1
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gasRock Sandy
 

Similar to Penentuan Struktur Pengendalian Unit Distilasi Reaktif Pada Sintesis Dimetil Eter (20)

termo
termotermo
termo
 
Boiler/Ketel
Boiler/KetelBoiler/Ketel
Boiler/Ketel
 
Final project of process control
Final project of process controlFinal project of process control
Final project of process control
 
Distilasi simulasi
Distilasi simulasiDistilasi simulasi
Distilasi simulasi
 
Tugas khusus
Tugas khususTugas khusus
Tugas khusus
 
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesinMESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
MESIN KONVERSI ENERGI I SIKLUS OTTO mesin
 
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdkPpt oprsn  sistem pelumasan  pendinginan mbr- 19-sdk
Ppt oprsn sistem pelumasan pendinginan mbr- 19-sdk
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
jhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptxjhbubjnk,O.pptx
jhbubjnk,O.pptx
 
Download contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itb
Download contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itbDownload contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itb
Download contoh-presentasi-yang-baik-lpik-itb
 
Presentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas AkhirPresentasi Tugas Akhir
Presentasi Tugas Akhir
 
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptxPRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN PPT MODUL 1 dan 2[1].pptx
 
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.pptBab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
Bab 1A. Penjelasan umum diesel EGHO.ppt
 
Penurunan titik didih
Penurunan titik didihPenurunan titik didih
Penurunan titik didih
 
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
SOAL TEKNIK SEPEDAMOTOR
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt1 - dasar mesin1.ppt
1 - dasar mesin1.ppt
 
Siklus daya gas
Siklus daya gasSiklus daya gas
Siklus daya gas
 
Brine cooling
Brine coolingBrine cooling
Brine cooling
 
Komponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruriKomponen utama mesin ruri
Komponen utama mesin ruri
 

Recently uploaded

Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxHeriGeologist
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxanggawatmaja
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetikzulmushawir2
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxadista7
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptxNadhifMuhammad5
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptxarisvanrush
 

Recently uploaded (11)

Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
Jual Obat Aborsi Bandar Lampung ( Asli Ampuh No.1 ) 0822 2310 9953 Tempat Kli...
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di DepokKlinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
Klinik Obat Aborsi Di Depok Wa 082223109953 Klinik Aborsi Di Depok
 
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptxMetode_Sampling bahan galian mineral.pptx
Metode_Sampling bahan galian mineral.pptx
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
Jual Obat Aborsi Samarinda ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jua...
 
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS GeodetikPengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
Pengukuran Topografi menggunakan GPS Geodetik
 
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptxPROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
PROSEDUR DALAM MELAKUKAN PERHITUNGAN PEKERJAAN PINTU.pptx
 
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptxPerencanaan Pelabuhan perikanan  id.pptx
Perencanaan Pelabuhan perikanan id.pptx
 
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
Jual Obat Aborsi Jakarta Selatan 0822 2310 9953 Klinik Jual Obat Cytotec Asli...
 
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
703618627-PPT-INVESTIGASI-KECELAKAAN-KERJA.pptx
 

Penentuan Struktur Pengendalian Unit Distilasi Reaktif Pada Sintesis Dimetil Eter

  • 1. Penentuan Struktur Pengendalian Unit Distilasi Reaktif pada Sintesis Dimetil Eter (DME) Erwin Firmansyah Saputro 1206202053
  • 2. Outline  Distilasi Reaktif pada sintesis DME  Tujuan Penelitian  Diagram alir penelitian  Hasil dan Pembahasan  Kesimpulan & Saran
  • 3. Distilasi Reaktif pada Sintesis DME  Distilasi reaktif merupakan penggabungan proses reaksi dan separasi (distilasi) dalam satu kolom  Hanya sebagian kecil reaksi yang cocok diterapkan dalam distilasi reaktif, berdasarkan heuristik dari Luyben dan Yu (2008)  Jika reaksi yang tidak sesuai heuristik, distilasi reaktif tidak akan memberikan keuntungan yang besar secara ekonomis dibandingkan proses reaksi dan separasi yang dilakukan secara terpisah (Luyben & Yu, 2008)  Reaksi sintesis DME dari methanol merupakan reaksi yang sesuai dengan heuristik ini 2𝐶𝐻3 𝑂𝐻 ⇌ 𝐶𝐻3 𝑂𝐶𝐻3 + 𝐻2 𝑂
  • 4. Tujuan Penelitian  Mendapatkan suhu talam yang tepat untuk dijadikan variabel yang dikendalikan (CV)  Mendapatkan struktur pengendalian yang tepat untuk unit distilasi reaktif pada sintesis dimetil eter.
  • 5. Distilasi Reaktif pada Sintesis DME  Umpan metanol masuk kedalam zona reaksi yang berisikan unggun katalis padat, kemudian sebagian metanol bereaksi menjadi DME dan Air.  Sebagian metanol yang belum bereaksi dan produk yang lebih volatil (DME) akan bergerak keatas menuju zona rektifikasi  Sebagian metanol yang belum bereaksi dan produk yang kurang volatil (air) akan bergerak kebawah menuju zona pelucutan (stripping)  Zona rektifikasi memisahkan metanol dan DME, sehingga produk distilat mengandung DME murni dan metanol dikembalikan menuju zona reaksi  Zona pelucutan memisahkan metanol dan air, seingga produk bawah mengandung air murni dan metanol dikembalikan menuju zona reaksi
  • 6. Diagram Alir Penelitian Menyiapkan Data dan Melakukan Simulasi Keadaan Tunak Analisis Sensitivitas Suhu Talam Uji Rentang Variasi Masukan Melakukan Pemilihan Pasangan CV- MV dan Pembuatan Struktur-Struktur Pengendalian Melakukan Penyetelan (tuning) Pengendali Variasi Gangguan sampai ± 25% Mulai Selesai ISECS 1 < ISECS 2 CS 1 Merupakan Struktur Pengendalian yang Tepat CS 2 Merupakan Struktur Pengendalian yang Tepat Ya Tidak
  • 8. Hasil Simulasi Distilasi Reaktif Keadaan Tunak  Simulasi dilakukan dengan Unisim R390.1  Simulasi dengan menggunakan distilasi reaktif memberikan konversi reaksi sebesar 99,99%, dan kemurnian produk DME sebesar 99,99%. Umpan Distilat Produk Bawah Laju Alir (kmol/jam) 200,00 100,0014 99,9986 Fraksi Mol Metanol 1,00 0,0001 0,00 Fraksi Mol DME 0,00 0,9999 0,00 Fraksi Mol Air 0,00 0,00 1,00
  • 9. Pengendalian Kolom Distilasi Reaktif  Pengendali yang digunakan adalah pengendali PI  Pengendalian tekanan kolom dilakukan dengan memanipulasi vent-stream  Pengendalian tinggi cairan pada kondenser dan reboiler dilakukan dengan memanipulasi laju alir refluks dan laju alir produk bawah  Rasio refluks dijaga konstan dengan pengendalian rasio (ratio control)  Pengendalian suhu kolom dilakukan dengan mengendalikan suhu salah satu talam yang dipilih dengan analisis sensitivitas dan rentang variasi masukan  Variabel yang dimanipulasi (MV) untuk pengendalian suhu talam dapat berupa laju alir umpan (CS 1) atau beban panas reboiler (CS 2)
  • 10.
  • 11. Analisis Sensitivitas Suhu Talam  Talam 3 sampai 8 merupakan 6 talam dengan suhu yang paling sensitif baik terhadap perubahan laju alir umpan maupun beban panas reboiler -10 -5 0 5 10 15 20 25 0 5 10 15 20 25 30 ΔT/%PERUBAHANINPUT NOMOR TALAM Laju Alir Umpan Beban Panas Reboiler
  • 12. Uji Rentang Variasi Masukan  Suhu ke-enam talam yang diuji rentang variasi masukan tidak menunjukkan keserbanekaan masukan (input multiplicity) pada rentang ± 25% perubahan masukan dari keadaan dasar (200 kmol/jam & 4,05 MW). Sehingga suhu ke-enam talam ini layak dijadikan CV 30 50 70 90 110 130 150 170 190 210 230 250 TemperaturTray(C) Laju Alir Umpan (Kmol/jam) Tray 3 Tray 4 Tray 5 Tray 6 Tray 7 Tray 8 0 20 40 60 80 100 120 140 3 3.2 3.4 3.6 3.8 4 4.2 4.4 4.6 4.8 5 TemperaturTray(C) Beban Panas Reboiler (MW) Tray 3 Tray 4 Tray 5 Tray 6 Tray 7 Tray 8
  • 13. Pemilihan Suhu Talam Sebagai CV  Karena keenam talam yang diuji rentang variasi masukan tidak menunjukkan keserbanekaan masukan, talam 5 dipilih sebagai CV karena memiliki sensitivitas terbesar berdasarkan uji sensitivitas. Struktur MV CV CS1 Suhu Talam 5 Laju alir umpan CS2 Suhu Talam 5 Beban panas reboiler
  • 14. Perbandingan Struktur CS 1 dan CS 2 Struktur CV MV CS 1 Suhu Talam 5 Laju Alir Umpan Tekanan Stage atas Kolom Vent Stream Tinggi cairan pada reflux drum Laju refluks Tinggi cairan pada Reboiler Laju produk bawah Rasio refluks Laju alir distilat CS 2 Suhu Talam 5 Beban Panas Reboiler Tekanan Stage Atas Kolom Vent Stream Tinggi cairan pada reflux drum Laju Refluks Tinggi cairan pada Reboiler Laju produk bawah Rasio refluks Laju alir distilat
  • 15. Hasil Penyetelan (Tuning) Pengendali  Penyetelan dilakukan dengan metode Auto Tuning Variation (ATV) Pengendali CS 1 CS 2 Kc Ti Kc Ti Pengendali Tekanan Kolom 2 0 2 0 Pengendali Suhu Kolom 0,03 109 0,5 20 Pengendali Level Kondenser 1,02 0 1,02 0 Pengendali Level Bottom 1,7 0,991 1,7 0,991 Pengendali Laju Alir Umpan - - 0,072 0,009 Pengendali Rasio Refluks 0,1 0,128 0,1 0,128
  • 16. CS 1 setelah diberi gangguan +5% a) Beban Panas Reboiler b) Laju alir umpan (kgmol/jam) c) Suhu talam 5 (C) d) Fraksi mol DME pada distilat e) Laju alir distilat (kmol/jam) f) Laju alir produk bawah (kmol/jam) 3.5 3.7 3.9 4.1 4.3 4.5 0 1 2 3 4 5 BebanPanasReboiler(MW) Waktu (jam) (a) 190 240 290 340 390 440 0 1 2 3 4 5 LajuAlirUmpan(kmol/jam) Waktu (jam) (b) 30 40 50 60 70 80 90 0 1 2 3 4 TemperaturTray5(C) Waktu (jam) (c) 0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 0 1 2 3 4 5 FraksimolDMEDistilat Waktu (jam) (d) 0 20 40 60 80 100 120 0 1 2 3 4 5 LajuAlirDistilat(kmol/jam) Waktu (jam) (e) 90 110 130 150 170 190 0 1 2 3 4 5 LajuAlirBottom(kmol/jam) Waktu (jam) (f)
  • 17. CS 1 setelah diberi gangguan -5% a) Beban Panas Reboiler b) Laju alir umpan (kgmol/jam) c) Suhu talam 5 (C) d) Fraksi mol DME pada distilat e) Laju alir distilat (kmol/jam) f) Laju alir produk bawah (kmol/jam) 3.5 3.7 3.9 4.1 4.3 4.5 0 1 2 3 4 5 BebanPanasReboiler(MW) Waktu (jam) (a) 190 240 290 340 390 440 0 1 2 3 4 5 LajuAlirUmpan(kmol/jam) Waktu (jam) (b) 30 40 50 60 70 80 90 0 1 2 3 4 5 6 TemperaturTray5(C) Waktu (jam) (c) 0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 0 1 2 3 4 5 FraksimolDMEDistilat Waktu (jam) (d) 0 20 40 60 80 100 120 0 1 2 3 4 5 LajuAlirDistilat(kmol/jam) Waktu (jam) (e) 90 110 130 150 170 190 0 1 2 3 4 5 LajuAlirBottom(kmol/jam) Waktu (jam) (f)
  • 18. Analisis Kinerja CS 1  Gangguan -5% mengacaukan kolom, laju alir distilat menjadi 0 kmol/jam, suhu talam 5 stabil di nilai 39C dan tidak dapat kembali ke set-poin  Hasil ini berlawanan dengan hasil simulasi dari Kumar dan Kaistha (2008), yang berhasil mengendalikan kolom distilasi reaktif dengan struktur CS 1 hingga ±25% gangguan.  Kegagalan ini disinyalir akibat tingginya aliran cairan internal kolom karena tingginya rasio refluks (rasio refluks = 8).  Tingginya aliran cairan internal kolom mengakibatkan tingginya holdup cairan, sehingga manipulasi laju alir umpan yang jauh lebih kecil dari laju cairan internal kolom tidak mampu mengubah suhu internal kolom secara signifikan.
  • 19. CS 2 setelah diberi gangguan +25% a) Laju alir umpan (kgmol/jam) b) Beban Panas Reboiler c) Suhu talam 5 (C) d) Fraksi mol DME pada distilat e) Laju alir distilat (kmol/jam) f) Laju alir produk bawah (kmol/jam) 140 160 180 200 220 240 260 0 1 2 3 4 5 LajuAlirUmpan(kmol/jam) Waktu (jam) (a) 3.5 4 4.5 0 1 2 3 4 5 BebanPanasReboiler(MW) Waktu (jam) (b) 40 60 80 100 120 0 1 2 3 4 TemperaturTray5(C) Waktu (jam) (c) 0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 0 1 2 3 4 5 FraksimolDMEDistilat Waktu (jam) (d) 50 70 90 110 130 150 0 1 2 3 4 5 LajuAlirDistilat(kmol/jam) Waktu (jam) (e) 30 50 70 90 110 130 150 170 0 1 2 3 4 5 LajuAlirBottom(kmol/jam) Waktu (jam) (f)
  • 20. CS 2 setelah diberi gangguan -25% a) Laju alir umpan (kgmol/jam) b) Beban Panas Reboiler c) Suhu talam 5 (C) d) Fraksi mol DME pada distilat e) Laju alir distilat (kmol/jam) f) Laju alir produk bawah (kmol/jam) 140 160 180 200 220 240 260 0 1 2 3 4 5 LajuAlirUmpan(kmol/jam) Waktu (jam) (a) 3.5 4 4.5 0 1 2 3 4 5 BebanPanasReboiler(MW) Waktu (jam) (b) 40 60 80 100 120 0 1 2 3 4 TemperaturTray5(C) Waktu (jam) (c) 0.99 0.992 0.994 0.996 0.998 1 0 1 2 3 4 5 FraksimolDMEDistilat Waktu (jam) (d) 50 70 90 110 130 150 0 1 2 3 4 5 LajuAlirDistilat(kmol/jam) Waktu (jam) (e) 30 50 70 90 110 130 150 170 0 1 2 3 4 5 LajuAlirBottom(kmol/jam) Waktu (jam) (f)
  • 21. Analisis Kinerja CS 2  CS 2 mampu menangani gangguan hingga ±25%.  Hal ini menunjukkan desain keadaan tunak yang menjadi rujukan (Lin, 2013) lebih dapat dikendalikan (controllable) dengan struktur CS 2 dibandingkan CS 1.
  • 23. Kesimpulan  Untuk kedua struktur pengendalian yang dibandingkan, suhu talam 5 merupakan suhu talam yang dipilih sebagai CV untuk pengendalian profil suhu kolom distilasi reaktif.  CS 2 merupakan struktur pengendalian yang tepat untuk kasus ini. CS 2 dapat mengendalikan kolom dengan lebih baik dibandingkan dengan CS 1. CS 2 dapat mengatasi gangguan ±25% laju alir umpan. Sebaliknya, CS 1 tidak mampu menangani gangguan sebesar -5% dari beban panas reboiler.
  • 24. Saran  Metode pemilihan pasangan CV-MV (pairing) dalam penelitian ini masih sederhana, yaitu dengan menggunakan analisis sensitivitas dan uji rentang variasi masukan. Untuk pemilihan pasangan CV-MV yang lebih komprehensif, perlu menggunakan metode RGA (Relative Gain Array) atau NI (Niederlinski Index) yang menyatakan ketepatan pemilihan pasangan CV-MV dengan angka, sehingga ukuran ketepatan pemilihan ini lebih terkuantifikasi  Simulasi masih kurang realistis, karena simulasi pada penelitian ini menggunakan beban panas Reboiler (Duty) sebagai MV. Untuk simulasi yang lebih realistis, perlu mengganti variabel beban panas dengan laju alir fluida pemanas.