SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
JANGAN MEREMEHKAN SATU KEBAIKANPUN
Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Idral Harits
Barangkali kita sering menganggap bahwa perbuatan yang bernilai adalah yang besar dan berat,
sebagaimana diriwayatkan:
‫ﻟﺍ‬ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺟ‬ْ‫ﺮ‬ُ ‫َﻋ‬ ‫ﻠ‬َُ ََِْْْْ‫ﺍ‬َْ‫ﻤ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻘ‬ُ ‫ﻋ‬
َ‫ﻠ‬
“Pahalaَ itu tergantung kepada tingkat kesulitan.”
Kelirunya kalau kita jadi sering meremehkan perbuatan-perbuatan kecil.Padahal, sekecil apa pun, jika
dikerjakan denganَ ikhlasَnilainyaَberlipatَ gandaَ disisiَAllahَSubhanahuَ waَta’alaَ.
Rasulullahَ Shalallahuَ ‘alaihi wasallam bersabda:
‫ﻣ‬َ‫ﻟ‬‫ﻠ‬ ََْ‫ﻣ‬َََُُِّْ‫ﻠ‬ََ‫ﻣ‬‫ﻝ‬ْ‫ﻤ‬ُ‫ﺮ‬َْْ‫ﻠ‬‫ﺓ‬ُ ِْ‫ﻠ‬ََْْ‫ﻟ‬ْ ْ ََُِْْْ،َ‫ْﻭ‬‫ﻻ‬
َْ
َْ‫ﻟ‬‫ﻠ‬ ‫ﻟ‬ُْ ‫ﻟَﻋ‬ْ‫ﻭ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬ِ ‫َْْﻋ‬ ‫ﻠ‬‫ﺍ‬َْ ُِْ ُْ،َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ِْ‫ﻟ‬ْ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﻪ‬َُْْ‫ﻪ‬ِ ‫ﻟَﻋ‬ْ‫ﻠ‬‫ﻠ‬‫ﻬ‬ْ‫ﺎ‬
‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َ ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ ‫ﻠ‬ْ،َ‫ْﺛ‬َْ ْ‫ﻳ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻤ‬َُْ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ََ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬‫ﻠ‬ ‫ﻠ‬‫ﻳ‬‫ْﻓ‬ ‫ﻠ‬ َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻟ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻤ‬َُْ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬
َُ
َْ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬ِْْ‫ﺎ‬،َُ ‫َْﻋ‬‫ﻰ‬ُ‫ﺗ‬‫ﻠ‬ََْ‫ﻠ‬‫ْﻮ‬‫ﻣ‬َْْْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬‫ْﻰ‬ ْ‫ﻞ‬
َ‫ﻠ‬
“Siapaَyangَbersedekahَ denganَ separuh kurma dari usaha yang baik (halal)—dan tidak akan naik
kepada Allah melainkan yang baik—sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan Kanan-Nya,
kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti salah seorang dari kalian memelihara anak
kudanya hingga menjadiَsebesarَgunung.”َ [1]
Berapa banyak amalan yang sedikit namun berlipat ganda nilainya di sisi AllahَSubhanahuَ waَta’alaَ.َ
Sebaliknya, banyak pula amalan besar yang akhirnya menjadi debu yang beterbangan.
Terlebih jika diselingi dengan syirik, besar atau kecil.
AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada
(nabi-nabi) yang sebelummu,َ“Jikaَkamuَberbuatَ syirik, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah
kamu termasuk orang-orang yang merugi.”َ (az-Zumar: 65)
AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: Katakanlah,َ “ApakahَakanَKami beritahukan kepadamu tentang
orang- orangَ yangَpalingَmerugiَ perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya
dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (al-
Kahfi: 103—104)
Rasulullahَ Shalallahuَ ‘alaihiَwa sallam bersabda:
‫ْﻰ‬‫ﺸ‬ََْ‫ﻠ‬‫ﻪ‬ُ ِْْ‫ﺍ‬َ‫ﻠ‬‫ﺍ‬َْ‫ْﻓ‬ ‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ‫َْﻋ‬‫ﻰ‬ُ‫ﻮ‬َُْْْ ُ‫ﺄ‬َُْ‫ﻠ‬َ‫ﻟﻓ‬َْ ‫َْﻋ‬‫ﺓ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻻ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﻠ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬
َ
ْ ‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺟ‬ْ‫ﻪ‬ُ‫ﺪ‬‫َ،ﻋ‬ْ‫ﺮ‬ُِ‫ﻠ‬َِ ْ‫ﻪ‬ْ‫ﺎ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻘ‬ْ‫ﺎ‬‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ‫ﺎ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﻪ‬،َ ْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ :
‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺎ‬َ ْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َْ‫ﻗ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِْْ‫ْﻓ‬ََ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ
ْ‫ﻤ‬ُْْ‫ﺸ‬ََْ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ.َْ ‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺟ‬ْ‫ﻪ‬ُ‫ﺪ‬‫َ،ﻋ‬ ‫ْﻠ‬‫ﻘ‬‫ﻠ‬ َْ‫ﻤ‬ُِْْ‫ْﻓ‬ََْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ْ ْ‫ﻻ‬
َُ
ُ‫ﻠﻘ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺸ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ُْ،ََ‫ﻠ‬‫ﻘ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬َ.َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ََ ُ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺎ‬
َْ
‫ﻠ‬َ‫ﻟﻓ‬َْ ‫ﻠﺑَﻋ‬‫ﺎ‬َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ْ‫ﺮ‬َْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻻ‬َِْْْ‫ﺍ‬،ََْْ‫ﻻ‬‫ﻟﺛ‬َِِْْْْ‫ْﻰ‬‫ﺸ‬
َْ
ْ‫ﻠ‬ُْ‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬ُ ‫َْﻋ‬‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َْْ‫ﻻ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﺮ‬‫ﻟ‬ِْْ‫ﺍ‬ْ‫ﻻ‬َْ‫ﺛ‬ُِ‫ﻠ‬ُِ ‫ﻠَ،ﻋ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻘ‬ْ‫ﺎ‬،َ‫ْﻪ‬‫ﺎ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬
َْ
‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ‫ﺎ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﺮ‬ِْ‫ﻠ‬ِ،َ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺎ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ ْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ :
ْ‫ﻠ‬ُْ‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬ُ ‫َﻋ‬ْ‫ﻗ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َْْ‫ﻻ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﻪ‬ُ‫ﺮ‬‫ﻟ‬ِْْ‫ﺍ‬ْ‫ﻻ‬َْ‫ﺛ‬ُِ‫ﻠ‬ُِ ‫َﻋ‬ْ‫ﻤ‬ُ‫ﺮ‬‫ﻟ‬ِِْْْْ .
ْ‫ﻤ‬ُ‫ﺮ‬‫ﻟ‬َِِْْْْْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ْ ْ‫ﻻ‬َْ‫ﻤ‬ُْْ‫ﺸ‬ََْ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ‫ﻠﺛ‬ ‫ْﻓ‬‫ﺍ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ْ ‫ﻠ‬ َْ‫ﺛ‬ُِ‫ﻠ‬ُِ ‫،ﻋ‬
َ‫ﻠ‬َ‫ْﻓ‬ََْ‫ﻮ‬ْ‫ﺍ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ْ ‫ﻠ‬ َْ‫ﻠ‬ُْ‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬ُ ‫َﻋ‬ْ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َْْ‫ﻻ‬،َْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬َ.َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ََ ُ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺎ‬
َ‫ﻟ‬
‫ﻠﺑ‬‫ﺎ‬َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ْ‫ﺮ‬َْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻻ‬َِْْْ‫ﺍ‬ََْ‫ﻠ‬‫ﻘ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َْ‫ﺮ‬
‫ﻠ‬َ‫ﻟﻓ‬َْ ‫ﻠَِ،ﻋ‬َََْ‫ْﻓ‬ُُ‫ﺍ‬ْ‫ﺮ‬ْ‫ﻻ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬ُ ِْْ‫ﺍ‬َْ‫ﻪ‬ِ ‫َْﻋ‬‫ﻭ‬‫ﻟ‬ْ‫ﺪ‬ْ‫ﻻ‬َ‫ْﻰ‬‫ﺸ‬َْْ‫ﻻ‬
َُ
‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻟ‬‫ﻠ‬ََِْ‫ﻠ‬‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ُ ‫َﻋ‬‫ﻠ‬ ‫ْﻓ‬َُّْ‫ﺮ‬،َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻘ‬ْ‫ﺎ‬َ‫ْﻪ‬‫ﺮ‬ِْ‫ﻠ‬َِ ْ‫ﻪ‬ْ‫ﺎ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬ْ
َْ
‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ‫ﺎ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬،َ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺎ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ ‫ُﻤ‬َْ‫ﻤ‬َْْ‫ْﻓ‬ََ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ
َْ
‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُ‫ﺄ‬ْ ُِْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﻭ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻖ‬ْ ََُُُْ‫ﻠ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻘ‬َْْ‫ﻣ‬‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ْ‫ﺪ‬َُِ‫ﻠ‬َ
ْ‫ﻤ‬ُْْ‫ﺸ‬ََْ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ.َْ‫ﻗ‬ْ ،َ ‫ْﻮ‬‫ﺍ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ْ ‫ﻠ‬ َْ‫ﻤ‬ُِِْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ْ ْ‫ﻻ‬
َْ
َ‫ْﻋ‬‫ﻮ‬ْ‫ﺸ‬،َْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬َ.َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ََُ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺎ‬ِْْْ‫ﺍ‬ََْ‫ﻠ‬‫ﻘ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َ
‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻻ‬،ََ‫ﻟﻓ‬َْ ‫ﻠﺑَﻋ‬‫ﺎ‬َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬
َ‫ﻠ‬
Sesungguhnya orang yang mula-mula diputuskan perkaranya adalah; (pertama), seseorang yang mati
syahid, dihadapkan (kepada Allah) lalu diperlihatkan kepadanya nikmatnya, dan dia mengenalnya. Allah
bertanya,َ“Apa yang engkau perbuat dengan kenikmatan itu?”
Orangَ ituَberkata,َ“Sayaَberperangَ demi Engkauَhinggaَ matiَsyahid.” Allahَberkata,َ“Engkauَ dusta.
Sebetulnya engkau berperang agar dikatakan pemberani, dan itu sudah diucapkanَ(orang),”َ lalu dia
dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam neraka.
(Yang kedua) orang yang menuntut ilmu (syar’i),َmengajarkannya,َ danَmembaca Al-Qur’an.َ Diaَdibawaَ
ke hadapan Allah, diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya,َ“Apaَyang engkau
perbuatَ padanya?” “Sayaَmencariَilmuَdanَmengajarkannya serta membaca Al-Qur’anَ karena Engkau,”َ
jawabnya. KataَAllah,َ“Kamuَdusta.َSebetulnya engkau mencari ilmu agar dikatakan alim dan membaca
Al-Qur’anَ agarَdigelari qari`. Sungguh, semua itu sudah diucapkanَ(orang).”َ Diaَpunَdibawa dalam
keadaan diseret di atas mukanya lalu dilemparkan ke dalam neraka.
(Yang ketiga), orang yang telah diberi kecukupan dan harta oleh Allah, dia dihadapkan kepada Allah, dan
diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya.َ Allahَbertanya,َ “Apaَyang engkauَ perbuatَ padanya?”
“Tidakَ sayaَbiarkanَsatuَjalanَyang Engkau cintai saya berinfak padanya, melainkan saya melakukannya
karena Engkau,”َ katanya.
Allahَberkata,َ“Kamuَdusta.َSebetulnya kamu berbuat demikian agar dikatakan dermawan, dan itu sudah
diucapkan (orang),”َ laluَdiaَdiseretَdiَatas mukanya hingga dilemparkan ke dalam neraka. [2]
Lihatlah betapa sia-sia amalan mereka. Perbuatan mulia dan besar yang mereka kerjakan, ternyata
berujung di neraka. Di antara Faedah Tauhid Tauhid, yakni keikhlasan, demikian tinggi dan penting
dalam hidup seorang manusia. Terlebih lagi bagi seorang mukmin. Sampai pun dosa yang besar
sekalipun, lebur dengan adanya tauhiddan keikhlasan yang murni dalam hati seseorang.
Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Anas Radhiyallahuَ ‘anhuَ,َbahwaَ Rasulullah Shalallahuَ ‘alaihiَwaَ
sallam bersabda, “AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman:
‫ْﻓ‬ُ‫ْﻓ‬ُْ‫ﻦ‬َ‫ﻠ‬‫ﺁ‬َُْ‫ﻘ‬ُ ‫َﻋ‬‫ﻠ‬ّ‫ْﻋ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬‫ﻠ‬َْ‫ﻠﺑ‬َْ‫ﻪ‬ُ ْْْ‫ﺮ‬َُ‫ﻮ‬ْ َْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬ِْ‫ﻠ‬‫ﺍ‬َْ‫ﻰ‬ََُِْْْْ‫ْﻓَﻋ‬ُ
ُْ‫ﻠ‬‫ﻤ‬ُ‫ﺟ‬َْْ‫ْﻓ‬ َ‫ﻠﺑ‬َْ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬‫ﺄ‬ْ َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬‫ﻠ‬ْ‫ْﻋ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻗ‬ْ‫ﻪ‬ُ ْْْ‫ﻘ‬ْ َ‫ﻘﻓ‬ُُ ْ‫ﺑ‬َ‫ﻠﺑ‬ْ
‫ﻘ‬‫ﻝ‬ْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬ ََُْ
“HaiَanakَAdam,َseandainyaَ engkau datang kepada-Ku membawa dosa sepenuh bumi, kemudian
engkau menghadap-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, sungguh, Aku pasti datangkan
kepadamu ampunan sepenuh itu pula.”
Kisah berikut ini adalah salah satu buah tauhid dan keikhlasan dalam diri seseorang. Hal itu, karena tidak
mungkin perbuatan ringan seperti yang akan diceritakan di sini membuahkan hasil begitu besar, yaitu
ampunan Allah Subhanahuَ waَta’alaَ.
AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: “Jikaَkamuَkafir,َmakaَsesungguhnya Allah tidak memerlukanmu
dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya.”َ (az-Zumar: 7)
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuَbercerita,َ “Rasulullahَ Shalallahu‘alaihiَ waَsallamَbersabda:
ْْ‫ﻠﻴ‬‫ﺍ‬ََُُِْْْ ‫َﻋ‬ْ‫ﻪ‬ِْْ‫ﻪ‬ُ‫ﺄ‬ََُْْ‫ْﻓ‬ََ‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﻟ‬ْ ‫ﻠ‬َْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َْْْ ‫ﻠ‬ََََُُُِْْ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬َُْ
َُ
‫ْﻤ‬‫ﺍ‬ْ‫ﺗ‬َْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ٌ‫ْﻋ‬‫ﻤ‬ُ‫ﺪ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬َ‫ﻠﺑ‬ََْْ‫ْﻓ‬ُ‫ْﻓ‬ََُِْْ‫ﻠ‬ََ‫ﻟ‬‫ﻠﺑ‬ََْْْ‫ﻪ‬ُْْ‫ﺮ‬َْ
َُ
‫ﻠﻪ‬َْ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ َْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬ َْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻪ‬ُ‫ﻪ‬ْ‫ﺄ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬َْ‫ْﻮ‬َ
َ‫ﻠ‬
“Ketikaَseekorَanjingَberputar-putar di sekeliling sebuah sumur, dalam keadaan dia hampir mati
kehausan. Tiba-tiba, dia terlihat oleh seorang baghiy (pelacur) dikalangan Bani Israil. Kemudian wanita
itu melepas sepatunya lalu memberi minumَanjingَtersebut.َKarenaَ itu,َdiadiampuniَ olehَAllah.”َ[3]
Di siang terik itu, tanah dan batu bagai tungku api raksasa. Ia membakar semua yang di atasnya. Seekor
anjing, berjalan tertatih-tatih sambil menjulurkan lidahnya. Namun, itu bukan sekadar kebiasaannya.
Semangat hidupnya seolah terbangkit ketika mencium bau air yang segar. Dia pun berjalan mengitari
sebuah sumur yang ada di tanah sunyi itu, mencari jalan untuk meminum airnya. Tentu saja tidak
mungkin. Air itu jauh di dasar sumur.
Akhirnya, anjing itu hanya berputar-putar di sekelilingnya. Bagaimana caranya agar dia dapat minum?
Adakah jalan untuk menuruni sumur itu? Berkali-kali dia mengitari sumur itu dengan rasa panik karena
kehausan. Apakah dia akan mati di tepi sumur itu?
Jangan dikira dia sekadar berusaha. AnjingَjugaَmakhlukَAllahَSubhanahuَ wata’alaَ ,َyangَmalahَlebihَ
mulia dari kebanyakan makhluk yang berpakaian.
Anjing juga hamba-hamba Allah Subhanahuَ waَta’alaَ.َBahkan,َadaَyang lebih taat kepada Allah
Subhanahu wa ta’alaَdaripadaَ sebagianَ orangَ yang bersorban.
Pernahَ dinukilَdariَIbnuَ ‘Abbas Radhiyallahuَ ‘anhuَ ,َbeliauَmengatakan, “Anjing yang tepercaya lebih
baik daripadaَ manusiaَyangَkhianat.”
Itulah seekor anjing. Dia juga bertasbih, beribadah, berdoa dengan cara yang ditentukan oleh Allah
Subhanahuَ wata’alaَ bagiَmereka.َAllahَSubhanahuَ wata’alaَberfirman:
“Langitَyangَtujuh,َbumi,َdan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.
Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu
sekalian tidak mengerti tasbih mereka….”َ (al-Isra: 44)
Sambil berputar-putar dia tetap berdoa dengan cara yang hanya dimengerti oleh Penciptanya l. Keadaan
darurat yang dialami anjing itu sudah merupakan ungkapan permohonan sendiri.
AllahَSubhanahuَ waَta’alaَadalahَDzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-hamba-
Nya, siapa pun dia, makhluk apa pun dia. Apa pun pekerjaannya, dan bagaimanapun statusnya.
Semua yang ada di bumi dan di langit, AllahَSubhanahuَ waَta’alaَyangَmengatur rezeki mereka.
Walaupun seekor anjing, AllahَSubhanahuَ waَta’alaَtetap memerhatikan kebutuhannya.
Tak berapa lama, lewatlah seorang wanita Bani Israil. Wanita ini dikenal sebagai baghiy (pelacur). Dari
kejauhan, dia melihat seekor anjing berputar-putar di sebuah sumur. Ada apa dengan anjing tersebut?
Mengapa dia berputar-putar di sekeliling sumur itu? Apakah makanannya terjatuh ke dalam sumur
itu? Atau ada anjing lain yang terjatuh ke dalamnya? Ada apa? Akan tetapi, karena dia juga kehausan,
dia pun melangkah menuju sumur itu. Ternyata, itulah sumur satu-satunya di jalan yang sunyi itu.
Semakin dekat, wanita itu baru mengerti kalau anjing itu ternyata hampir mati kehausan. Wanita itu
melihat-lihat adakah sesuatu yang dapat dipakai untuk mengambil air di dalam sumur tersebut? Ternyata
tidak ada. Akhirnya, dia nekat menuruni sumur itu sambil membawa sepatunya untuk mengambil air.
Tak lama, wanita itu keluar dari dalam sumur sambil menenteng sepatunya yang berisi air. Setelah itu dia
meminumkannya kepada anjing itu.Tidak diceritakan berapa kali dia naik turun mengambil air. Paling
tidak dengan hanya sebuah sepatu, tentu tidak cukup menghilangkan haus anjing itu.
Dengan telaten dia meminumkannya kepada anjing tersebut sementara dia sendiri juga kehausan. Tak
lama anjing itu pun segar kembali.
Rasulullahَ Shalallahuَ ‘alaihiَwa sallam mengatakan bahwa Allah Subhanahuَ waَta’alaَmengampuninya.
Hanya karena memberi minum seekor anjing, wanita itu diampuni oleh Allah Subhanahuَ waَta’alaَ.َ
Padahal, pekerjaannya selama ini bukanlah pekerjaan yang mulia. Dosa besar. Allah Subhanahu wa
ta’alaَberfirman:
“Danَ janganlahَ kamuَmendekatiَzina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, serta
jalan yang buruk.”َ(al-Isra: 32)
Tentu saja, semua ini didasari oleh keimanannya yang murni, sebagaimana ditegaskan dalam hadits
Anas Radhiyallahuَ ‘anhuَdiَatas.َKalauَtidak, belum tentu semua baghiy akan memperoleh ampunan
hanya karena memberi minum seekor anjing.
Renungkan kembali hadits tentang tiga orang yang dilemparkan ke dalam neraka pertama kali.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta’alaَmemeliharaَ keikhlasanَituَdalam hati kita sampai kita
menghadap-Nya. Amin.
Wallahuَa’lam.
Catatan Kaki:
1. HR. al-Bukhari (2/134) (1410) dan
Muslim (3/85) (1014) (64).
2. HR. Muslim (1905).
3. HR. al-Bukhari (4/216 [2467]) dan
Muslim (2245).

More Related Content

What's hot

Penjelasan Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 8. TasyahhudPenjelasan Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Bicara Ilmu
 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلاماَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
SrimulyoSrimulyo
 
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jinMakalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
Edi Awaludin
 
Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Bacaan Dalam Solat 8. TasyahhudBacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Bicara Ilmu
 
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
Eko Sufian
 
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat UsahaMeruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Fitri Indra Wardhono
 
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholatpdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
asnifuroida03
 

What's hot (19)

Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
Aisha Ainun Putri_Agama Islam_Ilmu Komunikasi_ Dr. Taufiq Ramdani, S.Th.I., M...
 
Hati2
Hati2Hati2
Hati2
 
Ust. Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A. - Amalan Pembawa Jalan ke Surga - PUSAT S...
Ust. Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A. - Amalan Pembawa Jalan ke Surga - PUSAT S...Ust. Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A. - Amalan Pembawa Jalan ke Surga - PUSAT S...
Ust. Dr. H. Hasani Ahmad Said, M.A. - Amalan Pembawa Jalan ke Surga - PUSAT S...
 
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 8. TasyahhudPenjelasan Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Penjelasan Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
 
(Sem1 2018 2019)dzikir ust yazid rangkum-bklt-bklt
(Sem1 2018 2019)dzikir ust yazid  rangkum-bklt-bklt(Sem1 2018 2019)dzikir ust yazid  rangkum-bklt-bklt
(Sem1 2018 2019)dzikir ust yazid rangkum-bklt-bklt
 
Ciri ciri wanita penghuni neraka
Ciri ciri wanita penghuni nerakaCiri ciri wanita penghuni neraka
Ciri ciri wanita penghuni neraka
 
Pendidik perspektif hadits
Pendidik perspektif haditsPendidik perspektif hadits
Pendidik perspektif hadits
 
Kia alhidayah 1432
Kia alhidayah 1432Kia alhidayah 1432
Kia alhidayah 1432
 
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلاماَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ انعم علينا بنعمة الايمان والاسلام
 
Hisnul muslim
Hisnul muslimHisnul muslim
Hisnul muslim
 
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_27 Mei 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_27 Mei 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_27 Mei 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
Kuliah 30 Minit Sebelum Jumaat_27 Mei 2016_Masjid Al-Hidayah Taman Melawati_T...
 
Kitab shalat
Kitab shalatKitab shalat
Kitab shalat
 
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jinMakalah pelatihan-BRC-alam-jin
Makalah pelatihan-BRC-alam-jin
 
Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Bacaan Dalam Solat 8. TasyahhudBacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
Bacaan Dalam Solat 8. Tasyahhud
 
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
ﺍَﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﻌﻤﻪ ﻓﻰ ﺷﻬﺮ ﺷﻌﺒﺎﻥ
 
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat UsahaMeruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
Meruqyah Rumah dan/atau Tempat Usaha
 
Tafsir Klasik
Tafsir KlasikTafsir Klasik
Tafsir Klasik
 
Dzikir 8
Dzikir 8Dzikir 8
Dzikir 8
 
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholatpdf. Dzikir dan doa setelah sholat
pdf. Dzikir dan doa setelah sholat
 

Viewers also liked

Viewers also liked (16)

Ketika amalan ditolak allah
Ketika amalan ditolak allahKetika amalan ditolak allah
Ketika amalan ditolak allah
 
Fadhilat asma ul husna
Fadhilat asma ul husnaFadhilat asma ul husna
Fadhilat asma ul husna
 
Fatihatul kitab
Fatihatul kitabFatihatul kitab
Fatihatul kitab
 
Khidir
KhidirKhidir
Khidir
 
7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya
7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya
7 penyebab tuhan tidak memberi kita kaya
 
Abdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelaniAbdul qadir jaelani
Abdul qadir jaelani
 
Kelembutan hati
Kelembutan hatiKelembutan hati
Kelembutan hati
 
Cerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukanCerita nyata yg mengharukan
Cerita nyata yg mengharukan
 
Keutamaan menyebarkan ilmu agama
Keutamaan menyebarkan ilmu agamaKeutamaan menyebarkan ilmu agama
Keutamaan menyebarkan ilmu agama
 
Kesaksian orang mati suri
Kesaksian orang mati suriKesaksian orang mati suri
Kesaksian orang mati suri
 
Bagaimana cara allâh subhanahu wa ta
Bagaimana cara allâh subhanahu wa taBagaimana cara allâh subhanahu wa ta
Bagaimana cara allâh subhanahu wa ta
 
Banyak orang kaget dan terperangah ternyata setahun sudah usianya berlalu
Banyak orang kaget dan terperangah ternyata setahun sudah usianya berlaluBanyak orang kaget dan terperangah ternyata setahun sudah usianya berlalu
Banyak orang kaget dan terperangah ternyata setahun sudah usianya berlalu
 
Akhlak yang mulia
Akhlak yang muliaAkhlak yang mulia
Akhlak yang mulia
 
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
8 nama surga dan 7 nama neraka beserta penghuninya
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
 
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
Zikir membangkitkan kekuatan bashirah
 

Similar to Jangan meremehkan satu kebaikanpun

kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
MANDIANGIN1
 
khutbah idul adha ZHQ 2023.docx
khutbah idul adha ZHQ 2023.docxkhutbah idul adha ZHQ 2023.docx
khutbah idul adha ZHQ 2023.docx
Abi Iklil
 
Bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnah
Bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnahBacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnah
Bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnah
Noni Juliasari
 
bacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdf
bacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdfbacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdf
bacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdf
sandrakaryati1
 
21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx
21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx
21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx
pogorj36
 
Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431
Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431
Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431
Muchammad Dimyati
 
Khutbatul haajah
Khutbatul haajahKhutbatul haajah
Khutbatul haajah
Tuan Hamba
 
Hadits 40 imam nawawi
Hadits 40 imam nawawiHadits 40 imam nawawi
Hadits 40 imam nawawi
Agus Adibrata
 

Similar to Jangan meremehkan satu kebaikanpun (20)

kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kitakutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
kutbah jumat pada saat ini untuk membangun kita
 
Dosa keseharian
Dosa keseharianDosa keseharian
Dosa keseharian
 
Khutbah manusia terbaik
Khutbah manusia terbaikKhutbah manusia terbaik
Khutbah manusia terbaik
 
khutbah idul adha ZHQ 2023.docx
khutbah idul adha ZHQ 2023.docxkhutbah idul adha ZHQ 2023.docx
khutbah idul adha ZHQ 2023.docx
 
Bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnah
Bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnahBacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnah
Bacaan dzikir yang shahih setelah shalat fardhu sesuai sunnah
 
Kelebihan 10 awal zulhijjah
Kelebihan 10 awal zulhijjahKelebihan 10 awal zulhijjah
Kelebihan 10 awal zulhijjah
 
Liqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptx
Liqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptxLiqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptx
Liqa' Mahabbah- Taubat seorang hamba.pptx
 
bacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdf
bacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdfbacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdf
bacaan-shalat-untuk-anak_compress.pdf
 
21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx
21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx
21_Syawal Peningkatan Amal 1444/2023.pptx
 
Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431
Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431
Buku kecil khutbah idul Adha Gus Dim1431
 
Tentang Tawassul
Tentang TawassulTentang Tawassul
Tentang Tawassul
 
01 Pentingnya Ngaji
01 Pentingnya Ngaji01 Pentingnya Ngaji
01 Pentingnya Ngaji
 
01 Pentingnya Ngaji.pptx
01 Pentingnya Ngaji.pptx01 Pentingnya Ngaji.pptx
01 Pentingnya Ngaji.pptx
 
Khutbah 5.docx
Khutbah 5.docxKhutbah 5.docx
Khutbah 5.docx
 
DOA SELEPAS AZAN.pdf
DOA SELEPAS AZAN.pdfDOA SELEPAS AZAN.pdf
DOA SELEPAS AZAN.pdf
 
Khutbatul haajah
Khutbatul haajahKhutbatul haajah
Khutbatul haajah
 
Hadits 40 imam nawawi
Hadits 40 imam nawawiHadits 40 imam nawawi
Hadits 40 imam nawawi
 
Bab 1 Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana_STD y.pptx
Bab 1 Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana_STD y.pptxBab 1 Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana_STD y.pptx
Bab 1 Rendah Hati, Hemat, dan Hidup Sederhana_STD y.pptx
 
hukum wanita sebagai pemimpin
hukum wanita sebagai pemimpinhukum wanita sebagai pemimpin
hukum wanita sebagai pemimpin
 
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
Sirah Nabawiyah 79: Yang Diterima dan Ditampakkan (Bagian 3)
 

More from Erman Hidayat

Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
Erman Hidayat
 
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asKisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Erman Hidayat
 
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiKisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Erman Hidayat
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammad
Erman Hidayat
 
Kisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airKisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan air
Erman Hidayat
 
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaKisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Erman Hidayat
 

More from Erman Hidayat (20)

Terjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-dibaTerjemah kitab-maulid-diba
Terjemah kitab-maulid-diba
 
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
9 orang yang tidak akan diajak bicara oleh allah
 
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
9 keistimewaan bagi orang orang yang selalu shalat tepat waktu
 
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
4 sungai di syurga berhulu di lafaz basmalah
 
5 wasiat
5 wasiat5 wasiat
5 wasiat
 
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
5 amalan yg mendatang rrizki n rahmat allah swt
 
3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi3 waktu utama membaca ayat kursi
3 waktu utama membaca ayat kursi
 
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
3 amalan ringan penghapus dosa ini seringkali diabaikan
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
Kisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tanganKisah malaikat seribu tangan
Kisah malaikat seribu tangan
 
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim asKisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
Kisah malaikat maut dan nabi ibrahim as
 
Kisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblisKisah lelaki yang melaknat iblis
Kisah lelaki yang melaknat iblis
 
Kisah koin penyok
Kisah koin penyokKisah koin penyok
Kisah koin penyok
 
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezekiKisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
Kisah kemurahan hati mendatangkan rezeki
 
Kisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammadKisah kelahiran nabi muhammad
Kisah kelahiran nabi muhammad
 
Kisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan airKisah hikmah besi dan air
Kisah hikmah besi dan air
 
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahayaKisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
Kisah cinta ketika kapal di ujung bahaya
 
Kiat meraih ilmu
Kiat meraih ilmuKiat meraih ilmu
Kiat meraih ilmu
 
Khotbah jum'at
Khotbah jum'atKhotbah jum'at
Khotbah jum'at
 
Keutamaan surah al
Keutamaan surah alKeutamaan surah al
Keutamaan surah al
 

Jangan meremehkan satu kebaikanpun

  • 1. JANGAN MEREMEHKAN SATU KEBAIKANPUN Ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Idral Harits Barangkali kita sering menganggap bahwa perbuatan yang bernilai adalah yang besar dan berat, sebagaimana diriwayatkan: ‫ﻟﺍ‬ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺟ‬ْ‫ﺮ‬ُ ‫َﻋ‬ ‫ﻠ‬َُ ََِْْْْ‫ﺍ‬َْ‫ﻤ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻘ‬ُ ‫ﻋ‬ َ‫ﻠ‬ “Pahalaَ itu tergantung kepada tingkat kesulitan.” Kelirunya kalau kita jadi sering meremehkan perbuatan-perbuatan kecil.Padahal, sekecil apa pun, jika dikerjakan denganَ ikhlasَnilainyaَberlipatَ gandaَ disisiَAllahَSubhanahuَ waَta’alaَ. Rasulullahَ Shalallahuَ ‘alaihi wasallam bersabda: ‫ﻣ‬َ‫ﻟ‬‫ﻠ‬ ََْ‫ﻣ‬َََُُِّْ‫ﻠ‬ََ‫ﻣ‬‫ﻝ‬ْ‫ﻤ‬ُ‫ﺮ‬َْْ‫ﻠ‬‫ﺓ‬ُ ِْ‫ﻠ‬ََْْ‫ﻟ‬ْ ْ ََُِْْْ،َ‫ْﻭ‬‫ﻻ‬ َْ َْ‫ﻟ‬‫ﻠ‬ ‫ﻟ‬ُْ ‫ﻟَﻋ‬ْ‫ﻭ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬ِ ‫َْْﻋ‬ ‫ﻠ‬‫ﺍ‬َْ ُِْ ُْ،َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ِْ‫ﻟ‬ْ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﻪ‬َُْْ‫ﻪ‬ِ ‫ﻟَﻋ‬ْ‫ﻠ‬‫ﻠ‬‫ﻬ‬ْ‫ﺎ‬ ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َ ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ ‫ﻠ‬ْ،َ‫ْﺛ‬َْ ْ‫ﻳ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻤ‬َُْ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ََ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬‫ﻠ‬ ‫ﻠ‬‫ﻳ‬‫ْﻓ‬ ‫ﻠ‬ َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻟ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻤ‬َُْ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬ َُ َْ‫ﻟ‬ْ‫ﻮ‬ِْْ‫ﺎ‬،َُ ‫َْﻋ‬‫ﻰ‬ُ‫ﺗ‬‫ﻠ‬ََْ‫ﻠ‬‫ْﻮ‬‫ﻣ‬َْْْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬‫ْﻰ‬ ْ‫ﻞ‬ َ‫ﻠ‬ “Siapaَyangَbersedekahَ denganَ separuh kurma dari usaha yang baik (halal)—dan tidak akan naik kepada Allah melainkan yang baik—sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan Kanan-Nya, kemudian mengembangkannya untuk pemiliknya seperti salah seorang dari kalian memelihara anak kudanya hingga menjadiَsebesarَgunung.”َ [1] Berapa banyak amalan yang sedikit namun berlipat ganda nilainya di sisi AllahَSubhanahuَ waَta’alaَ.َ Sebaliknya, banyak pula amalan besar yang akhirnya menjadi debu yang beterbangan. Terlebih jika diselingi dengan syirik, besar atau kecil. AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu,َ“Jikaَkamuَberbuatَ syirik, niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.”َ (az-Zumar: 65) AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: Katakanlah,َ “ApakahَakanَKami beritahukan kepadamu tentang orang- orangَ yangَpalingَmerugiَ perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. (al- Kahfi: 103—104)
  • 2. Rasulullahَ Shalallahuَ ‘alaihiَwa sallam bersabda: ‫ْﻰ‬‫ﺸ‬ََْ‫ﻠ‬‫ﻪ‬ُ ِْْ‫ﺍ‬َ‫ﻠ‬‫ﺍ‬َْ‫ْﻓ‬ ‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ‫َْﻋ‬‫ﻰ‬ُ‫ﻮ‬َُْْْ ُ‫ﺄ‬َُْ‫ﻠ‬َ‫ﻟﻓ‬َْ ‫َْﻋ‬‫ﺓ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻻ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﻠ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬ َ ْ ‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺟ‬ْ‫ﻪ‬ُ‫ﺪ‬‫َ،ﻋ‬ْ‫ﺮ‬ُِ‫ﻠ‬َِ ْ‫ﻪ‬ْ‫ﺎ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻘ‬ْ‫ﺎ‬‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ‫ﺎ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﻪ‬،َ ْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ : ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺎ‬َ ْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َْ‫ﻗ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِْْ‫ْﻓ‬ََ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ ْ‫ﻤ‬ُْْ‫ﺸ‬ََْ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ.َْ ‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺟ‬ْ‫ﻪ‬ُ‫ﺪ‬‫َ،ﻋ‬ ‫ْﻠ‬‫ﻘ‬‫ﻠ‬ َْ‫ﻤ‬ُِْْ‫ْﻓ‬ََْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ْ ْ‫ﻻ‬ َُ ُ‫ﻠﻘ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺸ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ُْ،ََ‫ﻠ‬‫ﻘ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬َ.َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ََ ُ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺎ‬ َْ ‫ﻠ‬َ‫ﻟﻓ‬َْ ‫ﻠﺑَﻋ‬‫ﺎ‬َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ْ‫ﺮ‬َْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻻ‬َِْْْ‫ﺍ‬،ََْْ‫ﻻ‬‫ﻟﺛ‬َِِْْْْ‫ْﻰ‬‫ﺸ‬ َْ ْ‫ﻠ‬ُْ‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬ُ ‫َْﻋ‬‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َْْ‫ﻻ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﺮ‬‫ﻟ‬ِْْ‫ﺍ‬ْ‫ﻻ‬َْ‫ﺛ‬ُِ‫ﻠ‬ُِ ‫ﻠَ،ﻋ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻘ‬ْ‫ﺎ‬،َ‫ْﻪ‬‫ﺎ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬ َْ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ‫ﺎ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﺮ‬ِْ‫ﻠ‬ِ،َ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺎ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ ْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ : ْ‫ﻠ‬ُْ‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬ُ ‫َﻋ‬ْ‫ﻗ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َْْ‫ﻻ‬َْ‫ﻪ‬ْ‫ﻪ‬ُ‫ﺮ‬‫ﻟ‬ِْْ‫ﺍ‬ْ‫ﻻ‬َْ‫ﺛ‬ُِ‫ﻠ‬ُِ ‫َﻋ‬ْ‫ﻤ‬ُ‫ﺮ‬‫ﻟ‬ِِْْْْ . ْ‫ﻤ‬ُ‫ﺮ‬‫ﻟ‬َِِْْْْْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ْ ْ‫ﻻ‬َْ‫ﻤ‬ُْْ‫ﺸ‬ََْ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ‫ﻠﺛ‬ ‫ْﻓ‬‫ﺍ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ْ ‫ﻠ‬ َْ‫ﺛ‬ُِ‫ﻠ‬ُِ ‫،ﻋ‬ َ‫ﻠ‬َ‫ْﻓ‬ََْ‫ﻮ‬ْ‫ﺍ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ْ ‫ﻠ‬ َْ‫ﻠ‬ُْ‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬ُ ‫َﻋ‬ْ ُ‫ﺮ‬ْ‫ﻤ‬َْْ‫ﻻ‬،َْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬َ.َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ََ ُ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺎ‬ َ‫ﻟ‬ ‫ﻠﺑ‬‫ﺎ‬َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ْ‫ﺮ‬َْ‫ﻟ‬ْ‫ﻪ‬ْ‫ﻳ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻻ‬َِْْْ‫ﺍ‬ََْ‫ﻠ‬‫ﻘ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َْ‫ﺮ‬ ‫ﻠ‬َ‫ﻟﻓ‬َْ ‫ﻠَِ،ﻋ‬َََْ‫ْﻓ‬ُُ‫ﺍ‬ْ‫ﺮ‬ْ‫ﻻ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬ُ ِْْ‫ﺍ‬َْ‫ﻪ‬ِ ‫َْﻋ‬‫ﻭ‬‫ﻟ‬ْ‫ﺪ‬ْ‫ﻻ‬َ‫ْﻰ‬‫ﺸ‬َْْ‫ﻻ‬ َُ ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻟ‬‫ﻠ‬ََِْ‫ﻠ‬‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ُ ‫َﻋ‬‫ﻠ‬ ‫ْﻓ‬َُّْ‫ﺮ‬،َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬ْْ‫ﻘ‬ْ‫ﺎ‬َ‫ْﻪ‬‫ﺮ‬ِْ‫ﻠ‬َِ ْ‫ﻪ‬ْ‫ﺎ‬‫ﻟ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬ْ َْ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ‫ﺎ‬ْ‫ﻤ‬ِْْ‫ﺎ‬،َ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُِ‫ﻠ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬ْ‫ﺎ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ ‫ُﻤ‬َْ‫ﻤ‬َْْ‫ْﻓ‬ََ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬َ َْ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻤ‬ُ‫ﺄ‬ْ ُِْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﻭ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ ‫ﻠ‬‫ﺎ‬َْ‫ﻖ‬ْ ََُُُْ‫ﻠ‬ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻘ‬َْْ‫ﻣ‬‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ْ‫ﺪ‬َُِ‫ﻠ‬َ ْ‫ﻤ‬ُْْ‫ﺸ‬ََْ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬ََ.َْ‫ﻗ‬ْ ،َ ‫ْﻮ‬‫ﺍ‬َ:َْ‫ﺓ‬‫ْﻓ‬‫ﺄ‬ْ ‫ﻠ‬ َْ‫ﻤ‬ُِِْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬َْ‫ﻠ‬‫ﻣ‬ْ ْ‫ﻻ‬ َْ َ‫ْﻋ‬‫ﻮ‬ْ‫ﺸ‬،َْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬َ.َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ََُ ْ‫ﺄ‬ْ‫ﺎ‬ِْْْ‫ﺍ‬ََْ‫ﻠ‬‫ﻘ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َ ‫ﻠ‬‫ﻪ‬‫ﻠ‬‫ﺈ‬ُ‫ﺸ‬ْ‫ﻻ‬،ََ‫ﻟﻓ‬َْ ‫ﻠﺑَﻋ‬‫ﺎ‬َْ‫ﺑ‬‫ﻠ‬‫ﺄ‬ُ ْ‫ﺮ‬َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬ َ‫ﻠ‬ Sesungguhnya orang yang mula-mula diputuskan perkaranya adalah; (pertama), seseorang yang mati syahid, dihadapkan (kepada Allah) lalu diperlihatkan kepadanya nikmatnya, dan dia mengenalnya. Allah
  • 3. bertanya,َ“Apa yang engkau perbuat dengan kenikmatan itu?” Orangَ ituَberkata,َ“Sayaَberperangَ demi Engkauَhinggaَ matiَsyahid.” Allahَberkata,َ“Engkauَ dusta. Sebetulnya engkau berperang agar dikatakan pemberani, dan itu sudah diucapkanَ(orang),”َ lalu dia dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam neraka. (Yang kedua) orang yang menuntut ilmu (syar’i),َmengajarkannya,َ danَmembaca Al-Qur’an.َ Diaَdibawaَ ke hadapan Allah, diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya,َ“Apaَyang engkau perbuatَ padanya?” “Sayaَmencariَilmuَdanَmengajarkannya serta membaca Al-Qur’anَ karena Engkau,”َ jawabnya. KataَAllah,َ“Kamuَdusta.َSebetulnya engkau mencari ilmu agar dikatakan alim dan membaca Al-Qur’anَ agarَdigelari qari`. Sungguh, semua itu sudah diucapkanَ(orang).”َ Diaَpunَdibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya lalu dilemparkan ke dalam neraka. (Yang ketiga), orang yang telah diberi kecukupan dan harta oleh Allah, dia dihadapkan kepada Allah, dan diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya.َ Allahَbertanya,َ “Apaَyang engkauَ perbuatَ padanya?” “Tidakَ sayaَbiarkanَsatuَjalanَyang Engkau cintai saya berinfak padanya, melainkan saya melakukannya karena Engkau,”َ katanya. Allahَberkata,َ“Kamuَdusta.َSebetulnya kamu berbuat demikian agar dikatakan dermawan, dan itu sudah diucapkan (orang),”َ laluَdiaَdiseretَdiَatas mukanya hingga dilemparkan ke dalam neraka. [2] Lihatlah betapa sia-sia amalan mereka. Perbuatan mulia dan besar yang mereka kerjakan, ternyata berujung di neraka. Di antara Faedah Tauhid Tauhid, yakni keikhlasan, demikian tinggi dan penting dalam hidup seorang manusia. Terlebih lagi bagi seorang mukmin. Sampai pun dosa yang besar sekalipun, lebur dengan adanya tauhiddan keikhlasan yang murni dalam hati seseorang. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dari Anas Radhiyallahuَ ‘anhuَ,َbahwaَ Rasulullah Shalallahuَ ‘alaihiَwaَ sallam bersabda, “AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: ‫ْﻓ‬ُ‫ْﻓ‬ُْ‫ﻦ‬َ‫ﻠ‬‫ﺁ‬َُْ‫ﻘ‬ُ ‫َﻋ‬‫ﻠ‬ّ‫ْﻋ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬‫ﻠ‬َْ‫ﻠﺑ‬َْ‫ﻪ‬ُ ْْْ‫ﺮ‬َُ‫ﻮ‬ْ َْ‫ﻗ‬‫ﻟ‬ِْ‫ﻠ‬‫ﺍ‬َْ‫ﻰ‬ََُِْْْْ‫ْﻓَﻋ‬ُ ُْ‫ﻠ‬‫ﻤ‬ُ‫ﺟ‬َْْ‫ْﻓ‬ َ‫ﻠﺑ‬َْ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬‫ﺄ‬ْ َ‫ﻟ‬ْ‫ﺛ‬ْ‫ﻢ‬ ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬‫ﻠ‬ْ‫ْﻋ‬‫ﻤ‬ْ‫ﺄ‬‫ﻠ‬َْْ‫ﻗ‬ْ‫ﻪ‬ُ ْْْ‫ﻘ‬ْ َ‫ﻘﻓ‬ُُ ْ‫ﺑ‬َ‫ﻠﺑ‬ْ ‫ﻘ‬‫ﻝ‬ْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬ ََُْ “HaiَanakَAdam,َseandainyaَ engkau datang kepada-Ku membawa dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menghadap-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, sungguh, Aku pasti datangkan kepadamu ampunan sepenuh itu pula.” Kisah berikut ini adalah salah satu buah tauhid dan keikhlasan dalam diri seseorang. Hal itu, karena tidak mungkin perbuatan ringan seperti yang akan diceritakan di sini membuahkan hasil begitu besar, yaitu ampunan Allah Subhanahuَ waَta’alaَ. AllahَSubhanahuَ waَta’alaَberfirman: “Jikaَkamuَkafir,َmakaَsesungguhnya Allah tidak memerlukanmu
  • 4. dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya.”َ (az-Zumar: 7) Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhuَbercerita,َ “Rasulullahَ Shalallahu‘alaihiَ waَsallamَbersabda: ْْ‫ﻠﻴ‬‫ﺍ‬ََُُِْْْ ‫َﻋ‬ْ‫ﻪ‬ِْْ‫ﻪ‬ُ‫ﺄ‬ََُْْ‫ْﻓ‬ََ‫ﻣ‬‫ﺍ‬‫ﻟ‬ْ ‫ﻠ‬َْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬َْْْ ‫ﻠ‬ََََُُُِْْ‫ْﻓ‬‫ﺮ‬َُْ َُ ‫ْﻤ‬‫ﺍ‬ْ‫ﺗ‬َْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ٌ‫ْﻋ‬‫ﻤ‬ُ‫ﺪ‬‫ﻠ‬‫ﺍ‬َ‫ﻠﺑ‬ََْْ‫ْﻓ‬ُ‫ْﻓ‬ََُِْْ‫ﻠ‬ََ‫ﻟ‬‫ﻠﺑ‬ََْْْ‫ﻪ‬ُْْ‫ﺮ‬َْ َُ ‫ﻠﻪ‬َْ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬ْ َْ‫ﻤ‬‫ﻠ‬ َْْ‫ﺎ‬َْ‫ﻪ‬ُ‫ﻪ‬ْ‫ﺄ‬ّْْ‫ﺎ‬َ‫ْﻓ‬‫ﺈ‬َْ‫ْﻮ‬َ َ‫ﻠ‬ “Ketikaَseekorَanjingَberputar-putar di sekeliling sebuah sumur, dalam keadaan dia hampir mati kehausan. Tiba-tiba, dia terlihat oleh seorang baghiy (pelacur) dikalangan Bani Israil. Kemudian wanita itu melepas sepatunya lalu memberi minumَanjingَtersebut.َKarenaَ itu,َdiadiampuniَ olehَAllah.”َ[3] Di siang terik itu, tanah dan batu bagai tungku api raksasa. Ia membakar semua yang di atasnya. Seekor anjing, berjalan tertatih-tatih sambil menjulurkan lidahnya. Namun, itu bukan sekadar kebiasaannya. Semangat hidupnya seolah terbangkit ketika mencium bau air yang segar. Dia pun berjalan mengitari sebuah sumur yang ada di tanah sunyi itu, mencari jalan untuk meminum airnya. Tentu saja tidak mungkin. Air itu jauh di dasar sumur. Akhirnya, anjing itu hanya berputar-putar di sekelilingnya. Bagaimana caranya agar dia dapat minum? Adakah jalan untuk menuruni sumur itu? Berkali-kali dia mengitari sumur itu dengan rasa panik karena kehausan. Apakah dia akan mati di tepi sumur itu? Jangan dikira dia sekadar berusaha. AnjingَjugaَmakhlukَAllahَSubhanahuَ wata’alaَ ,َyangَmalahَlebihَ mulia dari kebanyakan makhluk yang berpakaian. Anjing juga hamba-hamba Allah Subhanahuَ waَta’alaَ.َBahkan,َadaَyang lebih taat kepada Allah Subhanahu wa ta’alaَdaripadaَ sebagianَ orangَ yang bersorban. Pernahَ dinukilَdariَIbnuَ ‘Abbas Radhiyallahuَ ‘anhuَ ,َbeliauَmengatakan, “Anjing yang tepercaya lebih baik daripadaَ manusiaَyangَkhianat.” Itulah seekor anjing. Dia juga bertasbih, beribadah, berdoa dengan cara yang ditentukan oleh Allah Subhanahuَ wata’alaَ bagiَmereka.َAllahَSubhanahuَ wata’alaَberfirman: “Langitَyangَtujuh,َbumi,َdan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka….”َ (al-Isra: 44) Sambil berputar-putar dia tetap berdoa dengan cara yang hanya dimengerti oleh Penciptanya l. Keadaan darurat yang dialami anjing itu sudah merupakan ungkapan permohonan sendiri.
  • 5. AllahَSubhanahuَ waَta’alaَadalahَDzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang kepada hamba-hamba- Nya, siapa pun dia, makhluk apa pun dia. Apa pun pekerjaannya, dan bagaimanapun statusnya. Semua yang ada di bumi dan di langit, AllahَSubhanahuَ waَta’alaَyangَmengatur rezeki mereka. Walaupun seekor anjing, AllahَSubhanahuَ waَta’alaَtetap memerhatikan kebutuhannya. Tak berapa lama, lewatlah seorang wanita Bani Israil. Wanita ini dikenal sebagai baghiy (pelacur). Dari kejauhan, dia melihat seekor anjing berputar-putar di sebuah sumur. Ada apa dengan anjing tersebut? Mengapa dia berputar-putar di sekeliling sumur itu? Apakah makanannya terjatuh ke dalam sumur itu? Atau ada anjing lain yang terjatuh ke dalamnya? Ada apa? Akan tetapi, karena dia juga kehausan, dia pun melangkah menuju sumur itu. Ternyata, itulah sumur satu-satunya di jalan yang sunyi itu. Semakin dekat, wanita itu baru mengerti kalau anjing itu ternyata hampir mati kehausan. Wanita itu melihat-lihat adakah sesuatu yang dapat dipakai untuk mengambil air di dalam sumur tersebut? Ternyata tidak ada. Akhirnya, dia nekat menuruni sumur itu sambil membawa sepatunya untuk mengambil air. Tak lama, wanita itu keluar dari dalam sumur sambil menenteng sepatunya yang berisi air. Setelah itu dia meminumkannya kepada anjing itu.Tidak diceritakan berapa kali dia naik turun mengambil air. Paling tidak dengan hanya sebuah sepatu, tentu tidak cukup menghilangkan haus anjing itu. Dengan telaten dia meminumkannya kepada anjing tersebut sementara dia sendiri juga kehausan. Tak lama anjing itu pun segar kembali. Rasulullahَ Shalallahuَ ‘alaihiَwa sallam mengatakan bahwa Allah Subhanahuَ waَta’alaَmengampuninya. Hanya karena memberi minum seekor anjing, wanita itu diampuni oleh Allah Subhanahuَ waَta’alaَ.َ Padahal, pekerjaannya selama ini bukanlah pekerjaan yang mulia. Dosa besar. Allah Subhanahu wa ta’alaَberfirman: “Danَ janganlahَ kamuَmendekatiَzina. Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, serta jalan yang buruk.”َ(al-Isra: 32) Tentu saja, semua ini didasari oleh keimanannya yang murni, sebagaimana ditegaskan dalam hadits Anas Radhiyallahuَ ‘anhuَdiَatas.َKalauَtidak, belum tentu semua baghiy akan memperoleh ampunan hanya karena memberi minum seekor anjing. Renungkan kembali hadits tentang tiga orang yang dilemparkan ke dalam neraka pertama kali. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa ta’alaَmemeliharaَ keikhlasanَituَdalam hati kita sampai kita menghadap-Nya. Amin. Wallahuَa’lam. Catatan Kaki: 1. HR. al-Bukhari (2/134) (1410) dan Muslim (3/85) (1014) (64). 2. HR. Muslim (1905).
  • 6. 3. HR. al-Bukhari (4/216 [2467]) dan Muslim (2245).