3. Transfer Molding:
• Jika kita melobangi/mengebor bagian atas cetakan
compression molding hingga tembus ke rongga bawah
(transfer hole).
• Melalui transfer hole kompon karet masuk ke rongga
bawah (cetakan bagian bawah) melalui tekanan dari
piston yang panas
• Metode ini yang disebut dengan transfer molding.
4.
5. Transfer Molding:
• Metode kerja transfer molding dapat dilihat pada
gambar 4.11a dan 4.11b
• Cara ini banyak juga diaplikasikan dalam industri
karet
• Transfer molding ini dirancang secara satu kesatuan
dan piston yang berfungsi sebagai penekan
ditempatkan di bagian atas cetakan.
6. Transfer Molding:
• Transfer molding digunakan untuk kompon karet
thixotropic non newtonian (kompon karet berviscositas
independen/bebas) sehingga gaya geser antara
dinding lubang pemasukan (transfer hole) dengan
kompon karetnya dapat berkurang
7. Transfer Molding:
• Kompon karet yang masuk ke rongga cetakan lebih mudah
• Panas yang timbulpun dapat berkurang karena penggunaan
kompon karet yang thixotropic non newtonian dan proses
pematanganpun lebih cepat.
8. Perancangan Cetakan:
• Piston dirancang agak ramping dan meruncing
sehingga produknya mudah dipindahkan setelah
pematangan (vulkanisasi)
• Cetakan dirancang 3 bagian, yaitu:
- Piston (plunger)
- 1/2 cetakan bagian atas dan
- 1/2 cetakan bagian bawah
9. Perancangan Cetakan:
• ½ cetakan bagian atas diletakkan tergantung sebelum
piston turun menuju ke bawah
• Jika luas permukaan cetakan bagian atas lebih kecil
dari yang di bawah maka gaya reaksi molding bagian
atas lebih besar dari tekanan piston
10. Perancangan Cetakan:
• Cetakan bagian atas harus dibuat mengambang (lebih
besar dari cetakan bawah) sehingga kompon karet
yang keluar dari celah cetakan dapat tertutup
• Metode ini juga membantu untuk memudahkan sisa
kompon karet (flash) keluar
11. Perancangan Cetakan:
• ½ cetakan pada bagian atas harus dibuat lebih besar
sehingga cetakan akan menutup dan minimal flash
(sisa-sisa kompon).
• Transfer molding biasanya digunakan untuk tekanan
operasional 14 Mpa (mega pascal). Agak sedikit lebih
besar dari tekanan cetakan compression molding
12. Keuntungan Transfer Molding:
• Selama proses pematangan cetakan tertutup seluruhnya,
• Berpeluang mengurangi ketebalan kompon sisa (flash)
sehingga ukuran/dimensi produk karetnya hampir sama
dengan norma
13. Keuntungan Transfer Molding:
• Cetakan dalam kondisi panas seluruhnya,kompon karet
yang masuk ke dalam rongga cetakan suhunya lebih besar
• Suhu yang besar ini dapat mengurangi waktu vulkanisasi
(ini berdampak kepada produk karet yang besar)
14. Keuntungan Transfer Molding:
• Tidak perlu pembentukan kompon karet tetapi kehati-
hatian juga perlu kompon karet yang berada dalam
ruang cetakan.
• Cetakan dan mesin lebih murah
15. Keuntungan Transfer Molding:
• Kontrol dimensi lebih baik dari pencetakan kompresi.
• Memungkinkan untuk pencetakan logam sisipan.
16. Kekurangan Transfer Molding:
• Kelebihan bahan sisa karet.
• Padat karya.
• Biaya perkakas sedikit lebih tinggi dari alat kompresi.
• Waktu per cetak siklus panjang.
17. Proses Produksi Transfer Molding:
• Pot transfer ditambahkan di atas cetakan dengan (1
atau lebih saluran)
• Proses pencetakan kompresi adalah metode
pencetakan di mana polimer dipanaskan dan
ditempatkan ke dalam rongga cetakan saat
terbuka/terpisah.
18. Proses Produksi Transfer Molding:
• Sebuah pot transfer ditambahkan di atas cetakan
dengan (1 atau lebih saluran) yang menghubungkan
pot untuk rongga cetakan, Sebuah plunger kemudian
ditambahkan di atas pot transfer
19. Proses Produksi Transfer Molding:
• Untuk membentuk produk karet, rongga cetakan
dipanaskan dan ditutup/press rapat (atas,tengah dan piring
botom) di bawah tekanan untuk memaksa plunger menekan
karet melalui lubang masuk ke dalam rongga cetakan
sehingga membentuk komponen
20. Proses Produksi Transfer Molding:
• Cetakan ditutup dan dipress dibawah tekanan yang
diterapkan untuk memaksa bahan untuk menghubungi
semua rongga/bidang cetakan
21. Proses Produksi Transfer Molding:
• Selama proses pemanasan,tekanan dipertahankan sampai
polimer matang.
• Dalam jumlah waktu yang tepat,cetakan dibuka dan
produk/komponen karet dikeluarkan saat masih panas.
22. Autoclave:
• Autoclave adalah bejana bertekanan berbentuk silinder
• Digunakan untuk:vulkanisasi ekstrusi, vulkanisasi
(pematangan) produk karet, dan lain-lain
• Ukuran tergantung kebutuhan,antara lain:panjang = 30
meter,diameter = 3 meter atau lebih
23. Autoclave:
• Panas diperlukan untuk memvulkanisasi
(mematangkan) produk karet
• Panas yang digunakan berasal dari uap basah
(saturated steam)
• Tekanan uap basah yang diperlukan 0,3 Mpa – 0,7 Mpa
(3 kgf/cm2 – 7 kgf/cm2)
25. Autoclave:
• Untuk tekanan uap 3 kgf/cm2 maka suhu yang timbul
sekitar 150 derjat C
• Pemilihan suhu vulkanisasi ini tergantung juga kepada
tekanan uap basahnya.
• Untuk meningkatkan tekanan autoclave dapat juga
dikombinasikan dengan penambahan CO2 atau nitrogen
26. Autoclave:
• Jika Nitrogen bertekanan 0,6 Mpa maka tekanan
autoclave menjadi 0,9 Mpa (uap basah = 0,3 Mpa).
27.
28. Komponen-Komponen Autoclave:
• Safety valve fungsi untuk mengatur tekanan lebih di
dalam autoclave
• Operating valve fungsi untuk pemasukan uap basah ke
dalam autoclave
• Exhaust valve fungsi untuk pengeluaran uap basah