Pembangunan ekonomi daerah suatu proses dimana Pemerintah daerah dan
masyarakatmengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerrintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsanperkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wiilayah tersebut
2. Definisi :
Pembangunan ekonomi daerah suatu proses dimana Pemerintah daerah dan
masyarakatmengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerrintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan
suatu lapangan kerja baru dan merangsanperkembangan kegiatan ekonomi
(pertumbuhan ekonomi) dalam wiilayah tersebut.
3. Pembangunan ekonomi daerah suatu proses yaitu proses yang mencakup
pembentukan pembentukan institusi baru, pembangunan industri-industri
alternatif, perbaikan kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan
prosuk yang lebih baik, identifikasi pasar-pasar baru, ahli ilmu pengetahuan,
dan pengembangan perusahaan-perusahaan baru.
Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak Pada penekanan
kebijakan-kebijakan pembangunan yangberdasarkan pada ke khassan daerah
yang bersangkutan (endogeneus development) dengan menggunakanpotensi
sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sumberdaya fisiksecara lokal
(daerah)
4. Ada 3 implikasi pokok dalam peencanaan pembangunan ekonomi daerah.
1. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistis memerlukan
pemahaman tentang hubungan antara daerah dengan lingkungan nasional
dimana daerah tersebut merupakan bagian darinya, keterkaitan secara
mendasar antara keduanya dan konsekuensi akhir dari interaksi tersebut.
2. Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik untuk
daerah dan sebaliknya yang baik didaerah belum tentu baik secara
nasional
3. Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah,
misalnya administrasi proses pengambilan kepuusan , otoritas biasanya
sangat berbeda pada tingkat daerah dengan yang tersedia pada tingkat
pusat. Selain itu, derajat pengendallian kebijakan sangat berbeda padda
dua tingkat tersebut. Oleh karena itu perencanaan daerah yang efektif
harus bisa membedakan apa yang seyogyanya dilakukan dan pa yang
dapat dilakukan, dengan mengggunakan sumberdaya pembangunan
sebaik mungkinyang benar-benar dapat dicapai, dan mengambil manfaat
dari informasi yang lengkap yang tersedia pada tingkat daerah karena
kedekatan para perencananya dengan obyek perencanaan.
5. Kesenjangan ekonomi antar daeran indonesia
1. Lebi dari 80% industri manufaktur didirikan di Indonesia berlokasi di Jawa
sekutar12-13%, di Sumatera dan sisanya yang kurang dari 10% (antara
7%-8%) brada diwilayah lainnya. Kontribusi nilai tambahnya kurang lebih
sama dengan persentase sebaran sebaran industri tersebut.
2. Daerah daerah luar Jawa pada umumnya mengekspor produk-produk
primer ke Jawa dan mengimpor produk-produk sekunder dari Jawa,
dimana nilai impor daerah luar Jawa lebih besar daripada nilai ekspornya.
Hal yang demikian , membuat neraca perdagangan Jawa mengalami defisit
terhadap nerasa perdagangan Jawa. Ketimpangan neraca perdagangan ini
menjadi semakin parah manakala harga relatif produk primer semakin
rendah terhadap prosuk-produk sekunder.
6. 3. Kegiatan produksi sektor-sektor ekonomi di liar Jawa sangat bergantung
pada input yang berasal dari Jawa., sedangkan sebaliknya tidak. Hal ini
mengakbatkan efek multiplier yang diterima perekonom Luar Jawa sangat
besar, sedangkan sebaliknya tidak. Dengan kata lain spilover efect yang
ditimbulakan oleh kemajuan ekonomi daerah-daerah luar Jawa trhadap
perekonomian Jawa lebih besar.
7. 4 Strategi pokok dalam penyelengggaraan pemerintah dan
pembanguanan di masa yang akan datang, yaitu:
1. Strategi pengembangan kapasitas pemerintah Daerah, yang meliputi :
Kapasitas sistem, Kapasitas kelembagaan, Kapasitas SDM aparatur
2. Strategi pengembangan kemampuan keuangan daerah
3. Strategi peningkatan pertumbuhan ,kinerja ekonomi daerah
4. Strategi penngembangan lingkungan daerah yang kondusif
8. Empat alasan Agribisnis dipilih sebagai landasan pemebanguna ekonomi :
1. Indonesia memilii potensi yang amat besar untuk mengembangkan
agribisnis karena memiliki sumber agroklimat dan keanekargaman
sumberdya hayati yang sangat lengkap dan tebesar di dunia. Potensi
pasar juga besar, baik pasar domestic maupun pasar internasional
2. Agribisnis pada dasarnya merupakan pemberdayaan keanekargaman
ekosistem yang terdapat disetiap daerah, sehingga pembangunan
agribisnis tidak lain adalah pembangunan ekonomi pada setiap daerah.
3. Teknologi produksinya memiliki variasi yang sangat luas mulai dari padat
karya (labor intensive) sampai padat ilmu pengetahuan (knowledge
intensive), sehingga mampu mengakomodasikan tenaga kerja dari berbgai
jenjang dan latar belakang pendidikan.
9. 4. Pembangunan agribisnis yang berbasis sumberdaya lokal tidak terlalu
menuntut pembiayaan dengan utang luar negeri yang besar, bahkan dapat
menghasilkan devisa dan memupuk cadangan devisa.