Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan siswa dalam memilih sekolah di MTs Ma'arif 03 Sojokerto. Penelitian menggunakan kuesioner untuk 147 siswa dan menganalisis empat faktor yaitu persepsi biaya, lokasi, fasilitas, dan pengaruh orang tua/teman. Hasilnya menunjukkan bahwa keempat faktor tersebut berpengaruh signifikan ter
1. 48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitaian
Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada
peserta didik. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan sensus sampling. Sedangkan kriteria
pemilihan sampel tersebut adalah siswa MTs Ma’arif 03 Sojokerto.Adapun
batas waktu pengumpulan kuesioner adalah 1minggu terhitung dari hari
masuknya kuesioner. Keseluruhan kuesioner yang dibagikan berjumlah 160.
Tabel4.1
Jumlah Sampel Dan Tingkat Pengembaliannya Kuesioner
Responden Disebar Kembali Gugur Digunakan
peserta didik
MTs Ma’arif 03
Sojokerto
160 160 13 147
Jumlah 160 160 13 147
Sumber:Data Primer diolah, 2014
Dari seluruh data yang terkumpul yang digunakan sebagai sampel
dalam penelitian ini sebanyak 147 responden. Ada 13 kuesioner yang
digugurkan karena tidak semua pertanyaan dalam kuesioner diisi
semua,sehingga prosentase pemakaian kuesioner dalam penelitian ini
sebesar 91,87%.
2. 49
4.2. Karakteristik Responden
4.2.1. Responden Berdasarkan Jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin responden, dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 68 46.3 46.3 46.3
Perempuan 79 53.7 53.7 100.0
Total 147 100.0 100.0
Sumber :Data primer yang diolah, 2014.
Dari tabel 4.2, dapat dilihat gambaran tentang jenis kelamin
responden. Dari 147 responden yang berpartisipasi dalam penelitian
ini, 68siswa berjenis kelamin laki-laki sedangkan 79 siswa berjenis
kelamin perempuan. Persentase tertinggi yang mengisi kuesioner
adalah perempuan sebesar 53,7% dan laki-lakisebesar46,3%. Ini
berarti respondendalam penelitian ini didominasi oleh perempuan.
4.2.2. Responden BerdasarkanKelas
Berdasarkan tingkat responden, dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Kelas
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Kelas VII 81 55.1 55.1 55.1
Kelas VIII 66 44.9 44.9 100.0
Total 147 100.0 100.0
Sumber :Data primer yang diolah, 2014.
3. 50
Dilihat dari sisi tingkatan kelas, sebanyak 81 siswaberasal dari
kelas VII dan sebanyak 66 siswa berasal dari kelas VIII. Persentase
keikutsertaan responden yang berasal dari kelas VIII sebanyak
55,1% dan responden yang berasal dari kelas VIII sebanyak 44%.
Artinya responden terbanyak berasal dari kelas VII.
4.3. Analisis data
4.3.1. UjiKualitas Data
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung (untuk setiap butir dapat dilihat pada kolom corrected
item-total correlations dengan r table untuk degree of freedom
(df)=n-k=147-4=143;0,05=0,1631, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel dan k adalah jumlah item.Jika rhitung>rtabel, maka
pertanyaan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2005) :
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas
Variabel rhitung rtabel Interpretasi
Persepsi biaya
X1.1 0,346 0,1631 Valid
X1.2 0,683 0,1631 Valid
X1.3 0,747 0,1631 Valid
Persepsi lokasi
X2.1 0,734 0,1631 Valid
X2.2 0,768 0,1631 Valid
X2.3 0,725 0,1631 Valid
Persepsi fasilitas
X3.1 0,637 0,1631 Valid
X3.2 0,703 0,1631 Valid
X3.3 0,546 0,1631 Valid
Group acuan
4. 51
X4.1 0,704 0,1631 Valid
X4.2 0,439 0,1631 Valid
X4.3 0,614 0,1631 Valid
X4.4 0,724 0,1631 Valid
X4.5 0,545 0,1631 Valid
Keputusan memilih
Y.1 0,719 0,1631 Valid
Y.2 0,643 0,1631 Valid
Y.3 0,713 0,1631 Valid
Sumber:Data primer yang diolah, 2014
Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel 11
dapat diketahui bahwa seluruh item pernyataan valid karena
berkorelasi dengan skor faktornya pada taraf signifikansi 0,05.
Item pernyataan dinyatakan valid karena rhitung lebih besar dari
rtabel = 0,1631. Dikarenakan seluruh item pertanyaan valid, maka
seluruh item pertanyaan sahih untuk menjadi instrumen
penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Ujireliabilitasdimaksudkan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu
kuisioner dikatakan reliabel apabila jawaban responden atas
pertanyaan pada setiap variabel selalu konsisten dari waktu ke
waktu. Formula statistik yang digunakan untuk mengukur
reliabilitas adalah uji statistik cronbach alpha (α). Menurut
Nunnally dalam Ghozali (2006) apabila cronbach alpha dari
hasil pengujian > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa konstruk atau
variabel ini adalah reliabel. Hasil uji reliabilitas ini ditunjukkan
pada tabel 4.5.
5. 52
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Koefisien
Alpha
Tand
a
batas Interpretasi
Persepsi biaya 0,803 > 0,6 Reliabel
Persepsi lokasi 0,893 > 0,6 Reliabel
Persepsi fasilitas 0,831 > 0,6 Reliabel
Group acuan 0,839 > 0,6 Reliabel
Keputusan memilih 0,867 > 0,6 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Secara keseluruhan uji reliabilitas nilai cronbach alpha
yang lebih besar dari nilai batas atas cronbach alpha 0,6.
Sehingga seluruh pertanyaan yang berkaitan dengan variabel
dalam penelitian ini adalah reliabel.
4.3.2. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Ujimultikolinieritasbertujuanuntukmengetahuiapakahdidala
mmodel regresi terdapat korelasi antar variabel independen.Uji
multikolinieritas dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance
atau variance inflation factor (VIF). Adapun perhitungan
estimasi nilai tolerance atau VIF dapat dilihat pada tabel 4.6
berikut:
6. 53
Tabel 4.6.
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Correlations Collinearity Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 Persepsi biaya .481 .357 .189 .692 1.446
Persepsi lokasi .119 .252 .129 .984 1.016
Persepsi
fasilitas
.645 .305 .158 .550 1.819
Group acuan .778 .741 .547 .750 1.333
a. DependentVariable:Keputusan memilih
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai
tolerancesemua variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai
VIF semua variabel bebas juga lebih kecil dari 10 sehingga
tidak terjadi gejala korelasipadavariabelbebas. Dapat
disimpulkanbahwa tidak adanya gejala multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model regresi.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas yang dilakukan dengan melihat
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID).Cara menganalisisnya dengan
melihat pola dari penyebarantitik-titik, jika tidak terdapat pola
tertentu yang jelas,serta titik-titik tersebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, makamengindikasikan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
7. 54
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan grafik scaterplot di atas dapat dianalisis
X1,X2dan X3 tidak terjadi heteroskedastisitas karena memiliki
penyebaran titik-titik dimana tidak terdapat pola tertentu yang
jelas, serta titik-titik tersebar diatas dan dibawah angka0
padasumbuY.Daripengamatangrafikdiatasdapatdisimpulkan
bahwa dalam model regresi ini tidak terjadi heterokedastisitas.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji statistik non-parametik One-Sample Kolmogorof-Smirnof
Test. Nilai signifikansi dari residual yang terdistribusikan
secara normal adalah jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) dalam uji
One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test lebih besar dari α =
8. 55
0,05. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 4.7.
Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 147
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .99067383
Most Extreme Differences Absolute .053
Positive .053
Negative -.047
Kolmogorov-SmirnovZ .637
Asymp. Sig. (2-tailed) .812
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Dari tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa hasil
perhitungan normalitas dengan menggunakan uji One-Sample
Kolmogorof-Smirnof Test memiliki probabilitas tingkat
signifikansi di atas tingkat α = 0,05 yaitu 0,812. Hal ini berarti
dalam model regresi terdapat variabel residual atau variabel
pengganggu yang terdistribusi secara normal.
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi apabila terdapat kesalahan bentuk
fungsi, data yang disajikan hilang atau kurang dan juga bisa
disebabkan oleh adanya transformasi data. Akibatnya varian
residual menjadi tinggi sehingga uji statistik jadi tidak valid.
Autokorelasi dapat diselidiki melalui tabel Durbin Watson
dengan kriteria sebagai berikut:
9. 56
Gambar 4.2
Kriteria Durbin Watson
Pada penelitian ini nilai D-W adalah sebesar 2,296.
Sehingga dengan melihat gambar diatas nilai DW sebesar
2,296 berada diantara 1,7866 dan 2,2134 sehingga
disimpulkan tidak terdapat gejala autokorelasi dalam
penelitian ini.
5. Uji Linearitas
Uji terhadap linieritas berguna untuk mengetahui
kebenaran bentuk model empiris yang digunakan dan menguji
variabel yang relevan untuk dimasukkan dalam model empiris.
Dengan kata lain uji linier bermanfaat untuk mengetahui
adanya kesalahan dalam spesifikasi model. Uji linier yang
digunakan adalah Ramsey, dimana kriterianya bila
probabilitas F hitung > α (5 %), maka spesifikasi model sudah
benar (Ghazali, 2005). Hasil uji linearitas disajikan pada table
berikut ini :
dw
2,296
0 dL
1,6750
dU
1,7866
2 (4-dU)
2,2134
(4-dL)
2,325
Daerah
Penolakan
Ho
Daerah
Penolakan
Ho
Daerah
Penerimaan
Ho
Daerah
Ketidak
pastian
Daerah
Ketidak
pastian
4
10. 57
Tabel 4.8
Uji Linearitas
Model
Collinearity
Statistics
F Sig.
1 Persepsi biaya 1.357 .214
Persepsi lokasi 1.950 .055
Persepsi fasilitas 1.279 .259
Group acuan 1.321 .208
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Dari tabel di atas, diperoleh nilai signifikansi semua
variabel lebih besar dari 0,05 dan nilai Fhitung lebih kecil dari
Ftabel 2,44 (df=n-k-1=147-4-1=142;0,05). Karena nilai
Fhitung lebih kecil dari Ftabel maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan linear secara signifikan antara variable
independen (X) dengan variable dependen (Y).
4.3.3. Analisis Regresi berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, dan pengujian koefisien
determinasi (R2). Adapun model regresi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ ei
Hasilperhitungan analisis regresi linier berganda dengan
bantuan komputer program SPSS Release 17.0 mendapatkan hasil
sebagai berikut :
11. 58
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.409 .756 -3.186 .002
Persepsi biaya .207 .046 .228 4.558 .000
Persepsi lokasi .107 .035 .130 3.098 .002
Persepsi fasilitas .199 .052 .214 3.810 .000
Group acuan .417 .032 .632 13.167 .000
a. DependentVariable:Keputusan memilih
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan hasil analisis regresi di atas, maka dapat disusun
persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -2,409 + 0,207X1 + 0,107X2 + 0,199X3+ 0,417X4
Interpretasi dari persamaan tersebut adalah:
1. Konstanta (a)=-2,409, artinya adalah jika persepsi biaya,
persepsi lokasi, persepsi fasilitasdan group acuan
dianggap tetap atau konstan, maka Keputusan
memilih jasa pendidikan akan sama dengan -
2,409. Hal ini menunjukkan apabila dalam
pengambilan keputusan tidak
mempertimbangkan persepsi biaya, lokasi,
fasilitas dan group acuan maka tidak adanya
ketertarikan sama sekali siswa untuk memilih
bersekolah di MTs Ma’arif 03 Sojokerto
12. 59
2. Koefisien b1= 0,207, artinya setiap peningkatanpersepsi biaya
sebesar 1%, maka akan meningkatkan Keputusan
memilih jasa pendidikan sebesar 0,207% dengan
asumsi variabel persepsi lokasi, persepsi
fasilitasdan group acuan dianggap konstan
(tetap);
3. Koefisien b2= 0,107, artinya setiap peningkatanpersepsi lokasi
sebesar 1%, maka akan meningkatkan Keputusan
memilih jasa pendidikan sebesar 0,107% dengan
asumsi variabel persepsi biaya,persepsi fasilitas
dan group acuan dianggap konstan (tetap);
4. Koefisien b3= 0,199, artinya setiap peningkatanpersepsi fasilitas
sebesar 1%, maka akan meningkatkan Keputusan
memilih jasa pendidikan sebesar 0,199 satuan
dengan asumsi variabel persepsi biaya, persepsi
lokasi dan group acuan dianggap konstan (tetap).
5. Koefisien b4= 0,417, artinya setiap peningkatanpersepsi
fasilitas sebesar 1%, maka akan meningkatkan
Keputusan memilih jasa pendidikan sebesar
0,417 satuan dengan asumsi variabel persepsi
biaya,persepsi lokasidan persepsi fasilitas
dianggap konstan (tetap).
13. 60
4.3.4. Uji hipotesis
1. Uji t
Perhitungan uji t digunakan untuk menguji signifikansi
dari pengaruh persepsi biaya, persepsi lokasi, persepsi fasilitas
dan group acuan secara parsial berpengaruh terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan secara individual.
1) PengaruhPersepsi biayaTerhadapKeputusan memilih jasa
pendidikan
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan
penerimaan hipotesis dan penolakan hipotesis adalah :
Ho: 1 = 0 (tidak ada pengaruh persepsi biaya terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan)
H1: 1 0(ada pengaruh persepsi biaya terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan)
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung sebesar
= 4,558. Sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5%
untuk degree of freedom (df) = n-k = 147-4 = 143 adalah
sebesar 1,976. Dikarenakan thitung> ttabel (4,558 > 1,976),
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya persepsi biaya
berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan memilih
jasa pendidikan sehingga H1 diterima. Hal ini
menunjukkan Keputusan memilih jasa pendidikan
ditentukan oleh persepsi biaya.
14. 61
Gambar4.3
PengaruhPersepsi BiayaTerhadapKeputusan Memilih Jasa
Pendidikan
2) Pengaruhpersepsi lokasiterhadapKeputusan memilih jasa
pendidikan
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan
penerimaan hipotesis dan penolakan hipotesis adalah :
Ho: 1 = 0(tidak ada pengaruh persepsi lokasi terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan);
H1: 1 0(ada pengaruhpersepsi lokasi terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan)
Berdasarkn hasil analisis data diperoleh thitung sebesar
= 3,098. Sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5%
untuk degree of freedom (df) = n-k = 147-4 = 143 adalah
sebesar 1,976. Dikarenakan thitung> ttabel (3,098 > 1,976),
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya persepsi lokasi
berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan memilih
jasa pendidikan, sehingga H2 diterima. Hal ini
-ttabel -1,976 thitung4,558
Daerah
Penerimaan Ho
ttabel1,976
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penolakan Ho
15. 62
menunjukkan bahwa Keputusan memilih jasa pendidikan
ditentukan oleh persepsi lokasi.
Gambar 4.4
Pengaruh Persepsi lokasi Terhadap Keputusan memilih jasa
pendidikan
3) Pengaruh persepsi fasilitas terhadap Keputusan memilih
jasa pendidikan
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan
penerimaan hipotesis dan penolakan hipotesis adalah :
Ho: 1 = 0(tidak ada pengaruh persepsi fasilitas terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan);
H1: 1 0(ada pengaruh persepsi fasilitas terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan)
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung sebesar
= 3,810. Sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5%
untuk degree of freedom (df) = n-k = 147-4 = 143 adalah
sebesar 1,976. Dikarenakan thitung> ttabel (3,810 > 1,976),
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya persepsi fasilitas
berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan memilih
-ttabel -1,976 thitung3,098
Daerah
Penerimaan Ho
ttabel1,976
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penolakan Ho
16. 63
jasa pendidikan sehingga H3 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Keputusan memilih jasa pendidikan
ditentukan oleh persepsi fasilitas.
Gambar 4.5
PengaruhPersepsi FasilitasTerhadapKeputusan Memilih
Jasa Pendidikan
4) Pengaruhgroup acuanterhadapKeputusan memilih jasa
pendidikan
Kriteria pengujian yang digunakan untuk menentukan
penerimaan hipotesis dan penolakan hipotesis adalah :
Ho: 1 = 0(tidak ada pengaruh group acuan terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan);
H1: 1 0(ada pengaruh group acuan terhadap
Keputusan memilih jasa pendidikan)
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh thitung sebesar
= 13,167. Sedangkan nilai ttabel pada taraf signifikansi 5%
untuk degree of freedom (df) = n-k = 147-4 = 143 adalah
sebesar 1,976. Dikarenakan thitung> ttabel (13,167 > 1,976),
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya group acuan
berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan memilih
-ttabel -1,976 thitung3,810
Daerah
Penerimaan Ho
ttabel1,976
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penolakan Ho
17. 64
-ttabel -1,976 thitung13,167
Daerah
Penerimaan Ho
ttabel1,976
Daerah
penolakan Ho
Daerah
penolakan Ho
jasa pendidikan sehingga H4 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa Keputusan memilih jasa pendidikan
ditentukan oleh group acuan.
Gambar 4.6
PengaruhGroup AcuanTerhadapKeputusan Memilih
Jasa Pendidikan
2. Uji F (Pengujian Serentak)
Uji F digunakan untuk menguji signifikansi model regresi
yaitu pengaruh persepsi biaya, persepsi lokasi, dan persepsi
fasilitas secara simultan dengan Keputusan memilih jasa
pendidikan. Hasil uji F disajikan pada table berikut ini :
Table 4.10
Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 440.751 4 110.188 109.196 .000a
Residual 143.289 142 1.009
Total 584.041 146
a. Predictors:(Constant),Group acuan, Persepsi lokasi,Persepsi biaya,Persepsi
fasilitas
b. Dependent Variable:Keputusan memilih
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
18. 65
Prosedur perhitungan uji F adalah sebagai berikut:
1) Menentukan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif
(Ha);
Ho: 1= 2 = 0
Ha: 1 2> 0
(tidak ada pengaruh persepsi biaya, persepsi
lokasi, persepsi fasilitas dan group acuan
secara simultan terhadap Keputusan memilih
jasa pendidikan)
(ada pengaruh persepsi biaya, persepsi lokasi,
persepsi fasilitas dan group acuan secara
simultan terhadap Keputusan memilih jasa
pendidikan)
2) Menentukan level of significance ( ) = 5%;
3) Menentukan Ftabel dengan df = (n-k-1), sehingga Ftabel pada
0,05 (4;75) adalah 2,44
4) Kriteria pengujian;
Ho diterima apabila Fhitung 2,44
Ho ditolak apabila Fhitung>2,44
5) Menghitung nilai F;
Hasil perhitungan dengan program SPSS for windows
memperoleh nilai Fhitung sebesar 109,196
19. 66
Gambar 4.6
Uji F
6) Keputusan
Hasil analisis memperoleh Fhitung> Ftabel yaitu 109,196
>2,44, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya persepsi
biaya, persepsi lokasi, persepsi fasilitas dan group acuan
secara simultan berpengaruh terhadap Keputusan memilih
jasa pendidikan sehingga hipotesis 5 diterima.
3. Uji Koefisien Determinasi(R2)
Perhitungan koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh dari variabel independen
terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2)
besarnya antara 0 sampai dengan 1. Semakin mendekati 1
berarti variabel independen secara bersama-sama semakin
berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai R2
semakin mendekati angka 0, maka variabel independen secara
bersama-sama semakin tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Fhitung109,196
Daerah Penolakan HoDaerah Penerimaan Ho
Ftabel 2,44
20. 67
Tabel 4.
Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .869a
.755 .748 1.005 2.296
a. Predictors:(Constant),Group acuan, Persepsi lokasi,Persepsi biaya,Persepsi
fasilitas
b. DependentVariable:Keputusan memilih
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Hasilperhitungan memperoleh koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,755, ini berarti bahwa 75,5% variasi dari Keputusan
memilih jasa pendidikan dipengaruhi oleh persepsi biaya,
persepsi lokasi, persepsi fasilitas dan group acuan. Sedangkan
sisanya sebesar 24,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diteliti.
4. Variabeldominan
Berdasarkan Berdasarkan hasil olah data nilai koefisien
regresi variabel persepsi biaya (X1) = 0,207, persepsi lokasi
(X2) = 0,107, persepsi fasilitas (X3) = 0,199, group acuan (X4)
= 0,417. Untuk menentukan variabel dominan digunakan
analisis elastisitas dengan rumus :
Rumus :
X/n
E = b --------
Y/n
Keterangan :
E = nilai elastisitas sebuah variabel (persentase)
b = koefisien regresi
X = jumlah data untuk varibel bebas
21. 68
Y = jumlah data untuk variabel terikat
n = jumlah data yang dianalisis
Maka hasilnya adalah sebagai berikut :
1.729/96
EX1 =0,207------------- = 0,206
1.737/96
1.707/96
EX2 =0,107------------- = 0,105
1737/96
1.732/96
EX3 =0,199------------- = 0,198
1737/96
2.888/96
EX4 =0,417------------- = 0,693
1737/96
Nilai elastisitas variabel group acuan (X4) sebesar
0,693lebih besar dibandingkan nilai elastisitas regresi variabel
lainnya yaitu persepsi biaya (X1) = 0,206, persepsi lokasi (X2)
= 0,105, persepsi fasilitas (X3) = 00,198, sehingga group
acuan yang dominan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian (Y).
4.4. Pembahasan
4.4.1. Pengaruh persepsi biaya terhadap keputusan memilih jasa
pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi biaya
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan
22. 69
memilih jasa pendidikan.Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa
persepsi biaya akan menjadikan pertimbangan siswa dalam
Keputusan dalam memilih jasa pendidikan. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh sunaryo (2010) yang menunjukkan bahwa besarnya biaya
sangat menentukan dalam pemilihan jasa pendidikan, konsumen
akan mengorbankan biaya asalkan mendapatkan kualitas pendidikan
yang baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
jasa pendidikan. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa harga
yang diberikan oleh penyedia jasa yang ditunjukkan dengan adanya
biaya SPP yang terjangkau, biaya pembangunan yang terjangkau
oleh orang tua murid, dan pengurusan administrasi yang gampang
akan dipertimbangkan dalam menentukan keputusan pembelian jasa
pendidikan.
4.4.2. Pengaruh persepsi lokasi terhadap keputusan memilih jasa
pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi lokasi
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian jasa pendidikan. Hasil ini memberikan bukti empiris
23. 70
bahwa persepsi lokasi akan dijadikan pertimbangan siswa dalam
menentukan Keputusan memilih jasa pendidikan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Jeni Raharjani (2005) yang menunjukkan bahwa variabel lokasi
berpengaruh positif terhadap keputusan pemilihan pasar swalayan.
Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa lokasi yang mudah
dijangkau sarana umum, dekat dengan fasilitas umum,dan lokasi
yang amanakan memberikan pengaruh dalam keputusan pembelian
jasa pendidikan.
4.4.3. Pengaruh persepsi fasilitas terhadap keputusan memilih jasa
pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel persepsi fasilitas
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan
memilih jasa pendidikan.Hasilinimemberikanbuktiempirisbahwa
persepsi fasilitas akandijadikan pertimbangan siswa dalam
Keputusan memilih jasa pendidikan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Jeni Raharjani (2005) yang menunjukkan bahwa variabel
fasilitas berpengaruh positif terhadap keputusan pemilihan pasar
swalayan.
Hasilinimemberikanbuktiempirisbahwafasilitasyang diberikan
oleh dari penyedia jasa yang ditunjukkan dengan adanya gedung
yang memadai, tempat parkir yang nyaman, tersedianya fasilitas
24. 71
pendukung seperti aula, komputer, sarana olah raga, masjid,sarana
bermain dan fasilitas antar jemput dapat mempengaruhi keputusan
pembelian jasa pendidikan.
4.4.4. Pengaruh group acuan terhadap keputusan memilih jasa
pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel group acuan
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keputusan
memilih jasa pendidikan. Hasil ini memberikan bukti empiris bahwa
group acuanakandijadikan pertimbangan siswa dalam Keputusan
memilih jasa pendidikan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
oleh Yoan Amalia Rahmi (2012) yang menunjukkan bahwa variabel
group acuan berpengaruh positif terhadap keputusan pemilihan
lembaga pendidikan.
Group acuan (reference group) adalah seorang individu atau
sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku
seseorang. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa kelompok
acuan/referensi mempengaruhi perilaku individu dalam melakukan
keputusan memilih. Hal ini dikarenakan kelompok acuan merupakan
media yang cukup efektif bagi seorang konsumen untuk
mendapatkan banyak informasi mengenai suatu produk karena
kelompok ini dianggap mempunyai pengalaman yang lebih banyak
mengenai produk tersebut.
25. 72
Pada hakikatnya, keputusan pemilihan yang dilakukan oleh
pelajar dipengaruhi oleh Aspek lingkungan sosial yang paling dekat
dengan pelajar adalah keluarga dan Group acuan. Pelajar atau
konsumen akan melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga
dan Group acuan untuk mendapatkan informasi mengenai produk
jasa dan mengambil keputusan pemilihan.
Dengan demikian, pelajar akan mempertimbangkan informasi
dari keluarga terutama pada orang tua mereka dan Group acuan.
Pendekatan terhadap keluarga, terutama kepada orang tua ini
mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Basow dan Howe
(1980) dalam Bush dan Martin (2000) dimana dari hasil penelitian
ditemukan bahwa orang tua dan Group acuan memiliki pengaruh
yang lebih signifikan terhadap tujuan karir dan pendidikan anak-
anaknya. Meskipun keputusan pemilihan dapat diputuskan sendiri
oleh pelajar,mereka tetap meminta pertimbangan dari orangtua dan
orang lain.