SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Sensitivitas dan Spesifisitas Ankle Brachial Index (ABI)
dan Pulse Wave Handheld Doppler (PWHD)
Dibandingkan dengan Angiografi sebagai Tes
Diagnostik pada Pasien Penyakit Arteri Perifer ( PAD)
Dipresentasikan oleh: dr. Donny Wahyu Pratomo
Pembimbing: dr. Fachrul Junaidi, Sp.B, Sub BVE
(K)
Journal of Indonesian Society for Vascular and Endovascular Surgery
Judul
“Sensitivity and specificity of ABI and PWHD
compared with angiography as diagnostic test for
patient with PAD”
Jurnal Journal of Indonesian Society for Vascular and
Endovascular Surgery
Volume, Nomor dan Tahun 2, 1, January 2021
Penulis Valdy Thomas, Djony Tjandra, Richard
Suamngkut, Billy Karundeng, Grace Korompis
Tanggal 03 October 2022
1
Pendahuluan
• Penyakit arteri perifer (PAD) adalah kondisi klinis yang diakibatkan
oleh aterosklerosis dan penyempitan arteri yang melibatkan aorta,
cabang arteri visceral seperti arteri iliaka dan arteri ekstremitas
bagian distal.
• Prevalensi PAD sangat bervariasi, mulai dari 4% pada populasi
umum hingga 30% di layanan kesehatan primer.
• Metode pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis
PAD adalah pemeriksaan ABI, PWHD dan angiografi.
• Dalam penelitian ini peneliti ingin membandingkan sensitivitas dan
spesifisitas nilai antara ABI dan PWHD dengan angiografi sebagai tes
diagnostik untuk pasien PAD.
2
Metode
• Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional.
• Subyek penelitian adalah pasien rawat jalan dan rawat inap Prof.
DR. RSUP RD Kandou Manado yang didiagnosis PAD.
• Pemeriksaan ABI, PWHD dan angiografi dilakukan pada semua
subjek penelitian.
• Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020 hingga Oktober 2020.
• Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PAD yang
dirawat di rumah sakit ini dengan jumlah 67 orang.
• Sampel penelitian adalah pasien PAD berusia 18 tahun sampai 74
tahun yang mampu dan bersedia menandatangani informed
consent.
3
Kriteria Inklusi
• Indeks ABI dapat diukur
• Pasien tidak pernah menjalani
revaskularisasi arteri perifer
sebelumnya
• Pasien dapat melakukan posisi
terlentang selama pemeriksaan
Kriteria Ekslusi
• Limfedema
• Tromboflebitis
• Selulitis
• Deep vein thrombosis (DVT).
• Pasien kanker
• Pasien tidak pernah mengalami
amputasi mayor ekstremitas
bawahthe
• pasien tidak dapat terlentang, dan
pasien mengundurkan diri dari
penelitian 4
Metode
• Karakteristik sampel, komorbiditas dan kategori ABI dihitung
berdasarkan distribusi frekuensi.
• Hasil pengukuran PWHD dan angiografi juga dikategorikan
berdasarkan gradasi dan lokasi.
• Untuk pengukuran sensitivitas dan spesifisitas awal, pengukuran
PWHD yang menghasilkan trifasik diklasifikasikan sebagai PWHD
(-), hasil PWHD bifasik dan monofasik diklasifikasikan sebagai
PWHD (+).
• Semua kategori ABI (ringan, sedang dan berat) dikelompokkan
sebagai ABI (+) dan ABI normal dikelompokkan sebagai ABI (-).
• Untuk pemeriksaan gold standar, yaitu angiografi; hasil angiografi
grade 1-4 dikelompokkan sebagai angiografi (+) dan hasil lainnya
sebagai angiografi (-). Daerah Prof. RD Kandou Manado.
5
Metode
• Analisis untuk mendapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas
ditabulasi silang dengan taraf signifikansi 5%, menggunakan
program analisis statistik PAPP 1.4.1 (perangkat lunak GNU).
• Kemudian uji dilanjutkan dengan membandingkan sensitivitas dan
spesifisitas masing-masing gradasi dan lokasi.
• Persetujuan etik diperoleh dari masing-masing sampel penelitian
dan Komisi Etik Rumah Sakit Umum
6
Hasil
● Dari 67 peserta yang menyelesaikan set
lengkap pengukuran studi, usia rata-
rata adalah 60,05±9,24 SD tahun
● Sampel dalam penelitian ini adalah 33
pria dan 34 wanita.
● Rata-rata ABI adalah 0.79±0.16 SD.
● Faktor risiko utama adalah diabetes
melitus tipe 2 sebanyak 100%.
Kemudian hipertensi (17,9%), PGK
(10,4%), anemia (10,4%), gagal jantung
kongestif, stroke dan tuberkulosis paru
merupakan penyakit penyerta yang
diderita sampel masing-masing 2
orang (2,9%).
7
Hasil
● Hasil pengukuran ABI, PWHD dan angiografi pada arteri poplitea,
arteri tibialis posterior (PTA), dan arteri dorsalis pedis disajikan pada
Tabel 2, 3, 4.
8
Hasil
9
Hasil
● Hasil sensitivitas dan spesifisitas disajikan pada Tabel 5,6,7.
10
Hasil
● ABI dibandingkan dengan angiografi memiliki sensitivitas 95,2% dan
spesifisitas 80%.
● PWHD dibandingkan dengan angiografi memiliki sensitivitas 100% dan
spesifisitas 100%.
● Ketika ABI dan PWHD digabungkan, mereka akan memiliki
sensitivitas 100% dengan spesifisitas 80%.
11
Hasil
● Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan venoplasty untuk
mempertahankan nilai Qb yang optimal dianalisis melalui pemodelan
regresi logistik (Tabel 2).
● Terlepas dari faktor lain (model univariable), lokasi stenosis dan adanya
penyakit penyerta DM merupakan 2 faktor utama yang berpotensi
meningkatkan kemungkinan kegagalan venoplasty.
● Setelah mengontrol salah satu variabel tersebut (model multivariabel),
terlihat bahwa kasus dengan stenosis juksta anastomosis memiliki
peluang 14 kali lebih besar untuk gagal venoplasti (p = 0,037)
dibandingkan dengan stenosis pada vena drainase atau vena sentral.
● Kehadiran DM meningkatkan kemungkinan kegagalan venoplasty 12 kali
lebih besar (p = 0,038) dibandingkan dengan kasus yang tidak memiliki
komorbiditas ini. Lokasi AVF tidak berpengaruh terhadap hasil
venoplasty (p = 0,570).
12
Diskusi
• Data menunjukkan bahwa ABI memiliki sensitivitas 95,2% dan
spesifisitas 80% dalam mendiagnosis pasien PAD jika dibandingkan
dengan pemeriksaan baku emas yaitu angiografi.
• Berbagai penelitian melaporkan bahwa ABI memiliki sensitivitas
>90% dan spesifisitas lebih dari 95% dalam mendiagnosis stenosis
pada arteri tungkai bawah jika dibandingkan dengan angiografi.
• Peneliti menyimpulkan bahwa ABI memiliki sensitivitas tinggi
(100%) dalam mendeteksi stenosis dengan tingkat >30% pada
angiografi.
13
Discussion
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa PWHD memiliki sensitivitas
100% dan spesifisitas 100% dalam mendiagnosis PAD.
• Sebuah studi oleh Ro et al. mengevaluasi sensitivitas ABI,
spesifisitas ABI dan analisis bentuk gelombang volume pulsa (PVW)
yang diperoleh dari photoplethysmography (PPG), dengan analisis
Subyektif Doppler Waveform (DW) dibandingkan dengan standar
emas computed tomography angiography (CTA). Hasil tes dari total
97 pasien (194 kaki) memiliki sensitivitas dan spesifisitas analisis
PPG-PVW dibandingkan dengan CTA masing-masing sebesar 82%
dan 77%; untuk analisis DW, sensitivitas 91% dan spesifisitas 65%,
serta sensitivitas ABI 70% dan spesifisitas 97%.
14
Discussion
• Hasil penelitian ini menemukan bahwa sensitivitas bervariasi
tergantung pada lokasi dan derajat stenosis.
• Sensitivitas PWHD terendah dalam mendeteksi stenosis adalah
pada arteri poplitea grade 1 (stenosis <30%) dan PTA grade 2
(stenosis 30-60%).
• Itu karena ada keterbatasan fisiologis yang diakui terkait dengan
analisis subjektif PWHD.
15
Discussion
• Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ABI dan PWHD
dibandingkan dengan angiografi dalam mendeteksi PAD memiliki
sensitivitas 100% dan spesifisitas 80%.
• Lewis dkk. menggunakan pengukuran otomatis ABI dan PVW
untuk mendeteksi PAD dibandingkan dengan DW, ABI memiliki
sensitivitas 79% dan spesifisitas 91%, PVW memiliki sensitivitas
97% dan spesifisitas 81%, dan ketika keduanya digabungkan,
mereka memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 76%.
• Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa kombinasi ABI dan PWHD
merupakan alat diagnostik yang efisien, non-invasif, dan mudah
dalam mendiagnosis PAD.
16
Kelebihan Penelitian
• Keuntungan dari penelitian ini adalah membandingkan ABI
dengan PWHD sebagai skrining awal pasien PAD.
• Perangkat PWHD murah dan mudah didapat, sehingga dapat
digunakan oleh tenaga medis garda terdepan dalam mendiagnosis
pasien PAD.
• Keuntungan lain dari penelitian ini adalah membandingkan nilai
sensitivitas dan spesifisitas berbagai lokasi dan derajat stenosis.
17
Kekurangan Penelitian
• Keterbatasan penelitian ini adalah sensitivitas dan spesifisitas tes
dalam penelitian ini tidak memasukkan variabel lain dalam
analisis.
18
● Ankle Brachial Index (ABI) dan Pulse Wave Handheld
Doppler (PWHD) memiliki sensitivitas dan spesifisitas
yang baik dalam mendeteksi PAD.
● Kombinasi kedua modalitas diagnostik ini merupakan tes
diagnostik yang efisien, non-invasif, dan mudah dalam
mendiagnosis PAD.
● ABI dan PWHD dapat digunakan oleh tenaga medis garis
depan dan pedesaan untuk mendiagnosis pasien PAD.
● Peneliti menyarankan penelitian tentang sensitivitas dan
spesifisitas kombinasi ABI dan PWHD yang memasukkan
variabel lain.
Kesimpulan
19
Terimakasih

More Related Content

Similar to baru donny Sensitivitas dan Spesifisitas Ankle Brachial Index (ABI)-1.pptx

Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxrhezapaleva6
 
Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...
Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...
Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...ssuser11fe02
 
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptxPPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptxIndahUdin1
 
Contoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdf
Contoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdfContoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdf
Contoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdfAriefWijaksono1
 
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...MuhammadThaifur1
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfAryaPratama71
 
Patient blood management.pptx.bida
Patient blood management.pptx.bidaPatient blood management.pptx.bida
Patient blood management.pptx.bidaKarina Iyin
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAngGa137055
 
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darahCa Chin'cooCewchino
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPDSBEdah
 
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptxBUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptxInceGunawanRahman
 
Slide Proposal Penelitian.pptx
Slide Proposal Penelitian.pptxSlide Proposal Penelitian.pptx
Slide Proposal Penelitian.pptxreseptianIlhamsyah
 
MRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptx
MRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptxMRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptx
MRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptxyuniarohmawati1
 
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.pptPENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.pptMoneng's Guo
 

Similar to baru donny Sensitivitas dan Spesifisitas Ankle Brachial Index (ABI)-1.pptx (18)

Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptxJournal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
Journal reading kkkkjkbbkjkbkbkak rona.pptx
 
Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...
Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...
Perbandingan qSOFA dan SIRS dalam Diagnosis Dini Sepsis Pneumokokus Berat Stu...
 
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptxPPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
PPT Proposal Sirosis Naldi_giziklinik.pptx
 
Contoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdf
Contoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdfContoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdf
Contoh PICO 2 sdfghjkl;;cvbnmvvbnmnvcvbjhgfdfghjkl.pdf
 
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in...
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
 
Patient blood management.pptx.bida
Patient blood management.pptx.bidaPatient blood management.pptx.bida
Patient blood management.pptx.bida
 
PPT Jurnal.pdf
PPT Jurnal.pdfPPT Jurnal.pdf
PPT Jurnal.pdf
 
Acute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docxAcute rhinosinusitis.docx
Acute rhinosinusitis.docx
 
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
269634935 pedoman-pelayanan-transfusi-darah
 
PPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdfPPKKolorektal.pdf
PPKKolorektal.pdf
 
Hocm kasus
Hocm kasusHocm kasus
Hocm kasus
 
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptxBUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
BUERGER DISEASE_INCE GUNAWAN RAHMAN_N11122077.pptx
 
Jurnal 2
Jurnal 2Jurnal 2
Jurnal 2
 
Slide Proposal Penelitian.pptx
Slide Proposal Penelitian.pptxSlide Proposal Penelitian.pptx
Slide Proposal Penelitian.pptx
 
MRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptx
MRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptxMRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptx
MRI DWI dan FLAIR pada kista hati.pptx
 
IBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptxIBD kel 4.pptx
IBD kel 4.pptx
 
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.pptPENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
PENELITIAN GATOT_SIAP SIDANG VERSI OFFICE LAMA.ppt
 

More from DonnyWahyuPratomo

More from DonnyWahyuPratomo (7)

ALUR PELAYANAN PASIEN BEDAH DI IGD.docx
ALUR PELAYANAN PASIEN BEDAH DI IGD.docxALUR PELAYANAN PASIEN BEDAH DI IGD.docx
ALUR PELAYANAN PASIEN BEDAH DI IGD.docx
 
ATLS.pptx
ATLS.pptxATLS.pptx
ATLS.pptx
 
MALFORMASI ANOREKTAL.pptx
MALFORMASI ANOREKTAL.pptxMALFORMASI ANOREKTAL.pptx
MALFORMASI ANOREKTAL.pptx
 
Trauma Thoraks.ppt
Trauma Thoraks.pptTrauma Thoraks.ppt
Trauma Thoraks.ppt
 
MALFORMASI ANOREKTAL-1.pptx
MALFORMASI ANOREKTAL-1.pptxMALFORMASI ANOREKTAL-1.pptx
MALFORMASI ANOREKTAL-1.pptx
 
Kriteria 987
Kriteria 987Kriteria 987
Kriteria 987
 
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptxTENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
TENSION PNEUMOTORAKS slide donny w p.pptx
 

Recently uploaded

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxhellokarin81
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 

Recently uploaded (20)

power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptxPPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
PPT KELOMPOKperkembggannanan sdidtk pada anak1.pptx
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 

baru donny Sensitivitas dan Spesifisitas Ankle Brachial Index (ABI)-1.pptx

  • 1. Sensitivitas dan Spesifisitas Ankle Brachial Index (ABI) dan Pulse Wave Handheld Doppler (PWHD) Dibandingkan dengan Angiografi sebagai Tes Diagnostik pada Pasien Penyakit Arteri Perifer ( PAD) Dipresentasikan oleh: dr. Donny Wahyu Pratomo Pembimbing: dr. Fachrul Junaidi, Sp.B, Sub BVE (K) Journal of Indonesian Society for Vascular and Endovascular Surgery
  • 2. Judul “Sensitivity and specificity of ABI and PWHD compared with angiography as diagnostic test for patient with PAD” Jurnal Journal of Indonesian Society for Vascular and Endovascular Surgery Volume, Nomor dan Tahun 2, 1, January 2021 Penulis Valdy Thomas, Djony Tjandra, Richard Suamngkut, Billy Karundeng, Grace Korompis Tanggal 03 October 2022 1
  • 3. Pendahuluan • Penyakit arteri perifer (PAD) adalah kondisi klinis yang diakibatkan oleh aterosklerosis dan penyempitan arteri yang melibatkan aorta, cabang arteri visceral seperti arteri iliaka dan arteri ekstremitas bagian distal. • Prevalensi PAD sangat bervariasi, mulai dari 4% pada populasi umum hingga 30% di layanan kesehatan primer. • Metode pemeriksaan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis PAD adalah pemeriksaan ABI, PWHD dan angiografi. • Dalam penelitian ini peneliti ingin membandingkan sensitivitas dan spesifisitas nilai antara ABI dan PWHD dengan angiografi sebagai tes diagnostik untuk pasien PAD. 2
  • 4. Metode • Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. • Subyek penelitian adalah pasien rawat jalan dan rawat inap Prof. DR. RSUP RD Kandou Manado yang didiagnosis PAD. • Pemeriksaan ABI, PWHD dan angiografi dilakukan pada semua subjek penelitian. • Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2020 hingga Oktober 2020. • Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PAD yang dirawat di rumah sakit ini dengan jumlah 67 orang. • Sampel penelitian adalah pasien PAD berusia 18 tahun sampai 74 tahun yang mampu dan bersedia menandatangani informed consent. 3
  • 5. Kriteria Inklusi • Indeks ABI dapat diukur • Pasien tidak pernah menjalani revaskularisasi arteri perifer sebelumnya • Pasien dapat melakukan posisi terlentang selama pemeriksaan Kriteria Ekslusi • Limfedema • Tromboflebitis • Selulitis • Deep vein thrombosis (DVT). • Pasien kanker • Pasien tidak pernah mengalami amputasi mayor ekstremitas bawahthe • pasien tidak dapat terlentang, dan pasien mengundurkan diri dari penelitian 4
  • 6. Metode • Karakteristik sampel, komorbiditas dan kategori ABI dihitung berdasarkan distribusi frekuensi. • Hasil pengukuran PWHD dan angiografi juga dikategorikan berdasarkan gradasi dan lokasi. • Untuk pengukuran sensitivitas dan spesifisitas awal, pengukuran PWHD yang menghasilkan trifasik diklasifikasikan sebagai PWHD (-), hasil PWHD bifasik dan monofasik diklasifikasikan sebagai PWHD (+). • Semua kategori ABI (ringan, sedang dan berat) dikelompokkan sebagai ABI (+) dan ABI normal dikelompokkan sebagai ABI (-). • Untuk pemeriksaan gold standar, yaitu angiografi; hasil angiografi grade 1-4 dikelompokkan sebagai angiografi (+) dan hasil lainnya sebagai angiografi (-). Daerah Prof. RD Kandou Manado. 5
  • 7. Metode • Analisis untuk mendapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas ditabulasi silang dengan taraf signifikansi 5%, menggunakan program analisis statistik PAPP 1.4.1 (perangkat lunak GNU). • Kemudian uji dilanjutkan dengan membandingkan sensitivitas dan spesifisitas masing-masing gradasi dan lokasi. • Persetujuan etik diperoleh dari masing-masing sampel penelitian dan Komisi Etik Rumah Sakit Umum 6
  • 8. Hasil ● Dari 67 peserta yang menyelesaikan set lengkap pengukuran studi, usia rata- rata adalah 60,05±9,24 SD tahun ● Sampel dalam penelitian ini adalah 33 pria dan 34 wanita. ● Rata-rata ABI adalah 0.79±0.16 SD. ● Faktor risiko utama adalah diabetes melitus tipe 2 sebanyak 100%. Kemudian hipertensi (17,9%), PGK (10,4%), anemia (10,4%), gagal jantung kongestif, stroke dan tuberkulosis paru merupakan penyakit penyerta yang diderita sampel masing-masing 2 orang (2,9%). 7
  • 9. Hasil ● Hasil pengukuran ABI, PWHD dan angiografi pada arteri poplitea, arteri tibialis posterior (PTA), dan arteri dorsalis pedis disajikan pada Tabel 2, 3, 4. 8
  • 11. Hasil ● Hasil sensitivitas dan spesifisitas disajikan pada Tabel 5,6,7. 10
  • 12. Hasil ● ABI dibandingkan dengan angiografi memiliki sensitivitas 95,2% dan spesifisitas 80%. ● PWHD dibandingkan dengan angiografi memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 100%. ● Ketika ABI dan PWHD digabungkan, mereka akan memiliki sensitivitas 100% dengan spesifisitas 80%. 11
  • 13. Hasil ● Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan venoplasty untuk mempertahankan nilai Qb yang optimal dianalisis melalui pemodelan regresi logistik (Tabel 2). ● Terlepas dari faktor lain (model univariable), lokasi stenosis dan adanya penyakit penyerta DM merupakan 2 faktor utama yang berpotensi meningkatkan kemungkinan kegagalan venoplasty. ● Setelah mengontrol salah satu variabel tersebut (model multivariabel), terlihat bahwa kasus dengan stenosis juksta anastomosis memiliki peluang 14 kali lebih besar untuk gagal venoplasti (p = 0,037) dibandingkan dengan stenosis pada vena drainase atau vena sentral. ● Kehadiran DM meningkatkan kemungkinan kegagalan venoplasty 12 kali lebih besar (p = 0,038) dibandingkan dengan kasus yang tidak memiliki komorbiditas ini. Lokasi AVF tidak berpengaruh terhadap hasil venoplasty (p = 0,570). 12
  • 14. Diskusi • Data menunjukkan bahwa ABI memiliki sensitivitas 95,2% dan spesifisitas 80% dalam mendiagnosis pasien PAD jika dibandingkan dengan pemeriksaan baku emas yaitu angiografi. • Berbagai penelitian melaporkan bahwa ABI memiliki sensitivitas >90% dan spesifisitas lebih dari 95% dalam mendiagnosis stenosis pada arteri tungkai bawah jika dibandingkan dengan angiografi. • Peneliti menyimpulkan bahwa ABI memiliki sensitivitas tinggi (100%) dalam mendeteksi stenosis dengan tingkat >30% pada angiografi. 13
  • 15. Discussion • Hasil penelitian menunjukkan bahwa PWHD memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 100% dalam mendiagnosis PAD. • Sebuah studi oleh Ro et al. mengevaluasi sensitivitas ABI, spesifisitas ABI dan analisis bentuk gelombang volume pulsa (PVW) yang diperoleh dari photoplethysmography (PPG), dengan analisis Subyektif Doppler Waveform (DW) dibandingkan dengan standar emas computed tomography angiography (CTA). Hasil tes dari total 97 pasien (194 kaki) memiliki sensitivitas dan spesifisitas analisis PPG-PVW dibandingkan dengan CTA masing-masing sebesar 82% dan 77%; untuk analisis DW, sensitivitas 91% dan spesifisitas 65%, serta sensitivitas ABI 70% dan spesifisitas 97%. 14
  • 16. Discussion • Hasil penelitian ini menemukan bahwa sensitivitas bervariasi tergantung pada lokasi dan derajat stenosis. • Sensitivitas PWHD terendah dalam mendeteksi stenosis adalah pada arteri poplitea grade 1 (stenosis <30%) dan PTA grade 2 (stenosis 30-60%). • Itu karena ada keterbatasan fisiologis yang diakui terkait dengan analisis subjektif PWHD. 15
  • 17. Discussion • Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi ABI dan PWHD dibandingkan dengan angiografi dalam mendeteksi PAD memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 80%. • Lewis dkk. menggunakan pengukuran otomatis ABI dan PVW untuk mendeteksi PAD dibandingkan dengan DW, ABI memiliki sensitivitas 79% dan spesifisitas 91%, PVW memiliki sensitivitas 97% dan spesifisitas 81%, dan ketika keduanya digabungkan, mereka memiliki sensitivitas 100% dan spesifisitas 76%. • Jadi, peneliti menyimpulkan bahwa kombinasi ABI dan PWHD merupakan alat diagnostik yang efisien, non-invasif, dan mudah dalam mendiagnosis PAD. 16
  • 18. Kelebihan Penelitian • Keuntungan dari penelitian ini adalah membandingkan ABI dengan PWHD sebagai skrining awal pasien PAD. • Perangkat PWHD murah dan mudah didapat, sehingga dapat digunakan oleh tenaga medis garda terdepan dalam mendiagnosis pasien PAD. • Keuntungan lain dari penelitian ini adalah membandingkan nilai sensitivitas dan spesifisitas berbagai lokasi dan derajat stenosis. 17
  • 19. Kekurangan Penelitian • Keterbatasan penelitian ini adalah sensitivitas dan spesifisitas tes dalam penelitian ini tidak memasukkan variabel lain dalam analisis. 18
  • 20. ● Ankle Brachial Index (ABI) dan Pulse Wave Handheld Doppler (PWHD) memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik dalam mendeteksi PAD. ● Kombinasi kedua modalitas diagnostik ini merupakan tes diagnostik yang efisien, non-invasif, dan mudah dalam mendiagnosis PAD. ● ABI dan PWHD dapat digunakan oleh tenaga medis garis depan dan pedesaan untuk mendiagnosis pasien PAD. ● Peneliti menyarankan penelitian tentang sensitivitas dan spesifisitas kombinasi ABI dan PWHD yang memasukkan variabel lain. Kesimpulan 19