Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Frailty Index and Its Association with The Onset of Postoperative Delirium in Older Adults Undergoing Elective Surgery.pptx
1. Divisi Geriatri
Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)
Fakultas Kedokteran USK – RSUZA Banda Aceh
2023
Oleh :
dr. Merizka Adelina
Frailty Index and Its Association with The Onset of
Postoperative Delirium in Older Adults Undergoing Elective
Surgery
Journal Reading
1
2.
3. Delirium
“Gangguan kesadaran akut yang berhubungan
dengan perburukan fungsi kognitif”
Insidensi 10-82%
(ICU dan ruang post op)
Komplikasi umum dari
tindakan operatif
(POD)
Frailty
Sindroma klinis peningkatan
kerentanan terhadap stressor
eksternal
o Penurunan fungsi kognitif pasca operasi
o pemanjangan lama rawat inap
o peningkatan angka mortalitas
Pendahuluan
“Saat ini penelitian yang mengkaji frailty dan delirium memiliki
keterbatasan pada jumlah sampel dan heterogenitas dari model frailty
yang digunakan, serta berfokus pada pasien non-bedah”
Latar Belakang
4. o Mengembangkan Frailty Index (FI) berdasarkan akumulasi defisit
pasien untuk dipakai pada kasus bedah, dengan informasi yang
dikumpulkan pada awal pasien masuk
o Menganalisis hubungan antara Frailty Index dan onset Post
Operative Delirium (POD) pada populasi lansia yang menjalani
operasi elektif jantung dan non-jantung.
Tujuan Penelitian
5. Metode Penelitian
Kriteria Inklusi
o Pasien usia > 60 tahun
o Menjalani operasi elektif dengan durasi > 60 menit
Sumber Data
Kelompok Kontrol pada PAWEL (Patientensicherheit, Wirtschaftlichkeit und Lebensqualität) Study
2017-2019
Jumlah Sampel
o 701 peserta, 296 (42,2%) pasien op jantung, 405 (57,8%) pasien op non-jantung dilibatkan pada
analisis primer
o 517 peserta tanpa missing data dilibatkan pada analisis sekunder
Pengukuran
o Frailty diukur dengan 30-item frailty index dan 32-item frailty index, dengan cut off ≥0,2
o Delirium diukur dua kali dengan daily confusion assessment method (I-CAM) dan chart
review sesuai kriteria DSM-V
8. Hasil
Tabel 2. karakteristik Peserta penelitian
o Terdapat 701 subjek penelitian
dengan usia rerata 77,1 tahun
o 52,4% merupakan laki-laki
o 296 (42,2%) menjalani operasi
jantung
o 165 POD didiagnosis, 72
dengan I-CAM dan 93 dengan
chart review
9. Hasil
Tabel 2. karakteristik Peserta penelitian (lanjutan)
Pasien rerata dirawat selama 9
hari, dengan 77 dan 11 pasien
dirawat <7 dan <3 hari
TUG dan handgrip diukur
pada 555 pasien
10. Hasil
Tabel 3. karakteristik Frailty Index berdasarkan Jenis Operasi
o 528 dari 701 subjek tergolong frail
o Frail lebih umum pada pasien op non-kardiak
o Frail lebih umum pada Wanita dibandingkan pria
11. Tabel 4. Regresi logistik hubungan frailty dan POD
o Terdapat hubungan signifikan
antara frailty dan POD
o Subjek frail memiliki peluang lebih
tinggi mengalami POD dibandingkan
non-frail (OR 1.66 [95% CI
1.06,2.59])
o OR yang lebih tinggi didapatkan
setelah dilakukan penyesuaian
karakteristik
12. Tabel 5. Analisis Sekunder: Regresi logistik hubungan frailty
dan POD pada Subpopulasi
o Hubungan antara frailty dan POD
tetap bertahan Ketika dilakukan
analisis sekunder
o Pada analisis sekunder dilakukan
ekslusi pasien dengan LOS < 7 hari
dan data yang hilang pada follow up
2 bulan
13. Hasil Penelitian
o Terdapat hubungan positif antara frailty dan onset POD pada pasien
lansia yang menjalani operasi elektif
o Analisis sekunder dengan penambahan parameter kekuatan otot
pada FI tidak menunjukkan perbedaan pada kemampuan diskriminasi
model
o Dapat disimpulkan, 30-item FI yang ditetapkan dari berbagai variabel
yang didapat secara rutin pada masa preoperative merupakan
prediktor yang signifikan dari risiko tinggi POD
Diskusi
14. Hasil Penelitian
o Distribusi FI pada populasi lansia dalam penelitian ini dilaporkan lebih
tinggi pada wanita dibandingkan pria, sejalan dengan literatur
o Pada penelitian ini, pasien operasi jantung umumnya tidak
diidentifikasi sebagai frail dibandingkan pasien bedah ortopedi/ umum
Pada penelitian sebelumnya pada pasien operasi jantung, terdapat
66,5% subjek yang diklasifikasikan sebagai frail
Bertentangan
Diskusi
15. Tantangan pada Deteksi POD
o Penelitian ini melaporkan bahwa sebanyak 72 kasus POD (43,6%)
dapat diidentifikasi hanya dengan menggunakan I-CAM, menekankan
keterbatasan instrumen penapisan ini untuk mendeteksi delirium
Diskusi
16. Manfaat Deteksi POD
o POD merupakan faktor risiko yang telah diketahui menyebabkan
komplikasi pada operasi seperti pemanjangan masa rawatan
o Pengambilan informasi pada saat admisi untuk menetapkan FI secara
sistematis dapat membantu untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko
tinggi POD, sehingga dapat mendapat manfaat dari intervensi preventif
berupa modifikasi faktor risiko dan pendekatan tatalaksana serta
reschedule jadwal operasi
Diskusi
17. Kelebihan
• Melibatkan sampel dalam jumlah besar (n=701) dari 5 center dan pasien
dari berbagai jenis operasi bedah (jantung dan non-jantung)
• Menggunakan dua pendekatan dalam menganalisis POD yaitu I-CAM
dan Chart Review, sehingga menurunkan angka missed delirium
• Frailty index yang digunakan menilai pasien secara multidimensional
Kekurangan
• FI hanya dapat dinilai pada 78% populasi dikarenakan baseline data
yang hilang
• Hanya 57,5% populasi memiliki data kekuatan otot, sehingga analisis
sekunder 32-item FI hanya dapat dilakukan pada 517 sampel
18. • 30-items frailty index pre-operatif yang diisi memakai data dari rekam
medis rutin pada pasien geriatric dapat membantu identifikasi pasien
bedah elektif yang berisiko tinggi mengalami post-operative delirium
• Parameter tambahan seperti TUG dan kekuatan handgrip pada FI tidak
menambah kemampuan diskriminasinya
• Rekam medis elektronik dapat membantu perhitungan otomatis FI pada
pasien bedah dan membantu dokter bedah dalam meningkatkan
manajemen pasien dengan risiko tinggi POD
Kesimpulan