3. PERSIAPAN SARANA DAN PRASARANA
LOKASI
• Lokasi kandang jauh dari
pemukiman
• Lokasi kandang jauh dari
keramaian
• Menghadap ke sinar matahari
PERALATAN
• tempat pakan, tempat minum,
dan wadah untuk telur
• Penerangan
KANDANG
• sirkulasi udara bersih harus
lancar
• temperatur lingkungan berada
pada kisaran 20-25 oC
• kelembapan udara berkisar
30-80%
• memperoleh cukup cahaya
TEMPAT BERTELUR
• Kotak kayu berukuran
100x60x30 untuk
memudahkan mengambil telur
serta menjaga cangkang agar
tetap bersih
4. PAKAN, MINUM DAN VAKSIN
PAKAN
• Umur 1 – 7 hari → 2 gram Hari/Ekor
• Umur 1 – 2 minggu → 4 gram Hari/Ekor
• Umur 2 – 4 minggu → 8 gram Hari/Ekor
• Umur 4 – 5 minggu → 13 gram Hari/Ekor
• Umur 5 – 6 minggu → 15 gram Hari/Ekor
• Diatas 6 minggu → 17 – 19 gram Hari/Ekor
MINUM
• Umur 0 – 2 minggu → 0,40 – 0,80 L /100 Ekor
• Umur 2 – 4 minggu → 1,00 – 1,30 L /100 Ekor
• Umur 4 – 6 minggu → 1,30 – 1,60 L /100 Ekor
• Umur 6 – 8 minggu → 1,60 – 2,50 L /100 Ekor
• Umur >8 → 5,60 – 6,00 L /100 Ekor
VAKSIN
• Vaksin Aktif
Mengandung virus hidup
• Vaksin Inaktif
Mengandung virus yang telah dilemahkan
tanpa mengubah struktur antigenetik,
sehingga mampu membentuk zat kebal.
5.
6. PEMILIHAN BIBIT
Untuk produksi telur konsumsi, dipilih bibit puyuh jenis ketam betina
yang sehat atau bebas dari karier penyakit.
Untuk produksi daging puyuh, dipilih bibit puyuh jantan dan puyuh
petelur afkiran.
Untuk pembibitan atau produksi telur tetas, dipilih bibit puyuh betina
yang baik produksi telurnya dan puyuh jantan yang sehat yang siap
membuahi puyuh betina agar dapat menjamin telur tetas yang baik.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Radang usus
Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Berak putih (Pullorum)
Berak darah (Coccidiosis)
Cacar Unggas (Fowl Pox)
Quail Bronchitis
Aspergillosis
Cacingan
8. PANEN
HASIL UTAMA
Pada usaha pemeliharaan puyuh petelur, yang
menjadi hasil utamanya adalah
produksi telurnya yang dipanen setiap hari
selama masa produksi berlangsung.
HASIL TAMBAHAN
Sedangkan yang merupakan hasil
tambahan antara lain berupa daging
afkiran,
tinja dan bulu puyuh.
9. ANALISIS USAHA BUDIDAYA
1) Investasi
a. kandang ukuran 9 x 0,6 x 1,9 m
(1 jalur + tempat makan dan minum) Rp. 2.320.000,-
b. kandang besar Rp. 1.450.000,-
2) Biaya pemeliharaan (untuk umur 0-2 bulan)
a. ay Old Quail (DOQ) x Rp 798 (Harga DOQ) Rp. 1.596.000,-
b. Obat (Vitamin + Vaksin) Rp. 145.000,-
c. Pakan (selama 60 hari) Rp. 2.981.200,-
Jumlah biaya produksi Rp. 4.722.200,-
Keadaan puyuh:
- Jumlah anak 2000 ekor (jantan dan betina)
- Resiko mati 5%, sisa 1900
- Resiko kelamin 15% jantan, 85% betina (285 jantan, 1615 betina)
- Setelah 2 bulan harga puyuh bibit Rp 3.625,- betina dan Rp 725 jantan
- Penjualan puyuh bibit umur 2 bulan Rp. 4.408.000,-
Minus Rp. 314.200,-
17,936,600
7 8 9 +
4 5 6 -
1 2 3 X
← 0 = /
10. 3) Biaya pemeliharaan (0-4 bulan)
- 200 DOQ x Rp 798,- Rp. 159.600,-
- Obat (vitamin dan Vaksinasi) Rp. 290.000,-
- Pakan (sampai dengan umur 3 minggu) Rp. 2.459.925,-
Pakan (s/d minggu ke 4) betina
1615 ekor dan 71 ekor jantan (25% jantan layak bibit) Rp. 5.264.051,-
Jumlah biaya produksi Rp. 8.173.576,-
Keadaan puyuh:
- Mulai umur 1,5 bulan puyuh bertelur setiap hari rata-rata 85%, jumlah
telur
1373 butir
- Hasil telur 75 hari x 1373 x Rp 75,- Rp. 7.723.125,-
- Puyuh betina bibit 1615 ekor @ Rp 3.625,- Rp. 5.854.375,-
- Puyuh jantan bibit 75 ekor @ Rp 798,- Rp. 59.850,-
- Puyuh jantan afkiran 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 155.150,-
4) Keuntungan dari hasil penjualan Rp. 5.618.924,-
5) Biaya pemeliharaan (sampai umur 8 bulan)
a. Biaya untuk umur 4-8 bulan Rp. 1.625.137,-
37,392,713
7 8 9
4 5 6
1 2 3
← 0 =
+
-
X
/
11. 6) Pendapatan
a. Hasil telur (0,5 bulan) 195 x 1373 x Rp 75,- Rp. 20.080.125,-
b. Hasil puyuh afkir 1615 ekor @ Rp 798,- Rp. 1.288.770,-
c. Hasil jantan afkir 71 ekor @ Rp 725,- Rp. 51.475,-
d. Hasil jantan afkir (2 bln) 214 ekor @ Rp 725,- Rp. 155.150,-
7) Keuntungan beternak puyuh petelur dan afkiran jual Rp. 10.950.113,-
Jadi peternak lebih banyak menjumlah keuntungan bila beternak
puyuh petelur,
baru kemudian puyuh afkirannya di jual daripada menjual puyuh bibit.