Tugas sim dewi-yananto putra mihadi-sistem menejemen basis data-2018
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
System Manajemen Basis Data
Dewi [ 43217110134 ]
Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, SE, M.Si
ABSTRACK : Bagaimana mekanisme penggunaan dan pengembangan perangkat
sistem manajemen basis data pada perusahaan dalam rangka membantu dan
mengoptimalkan kinerja perusahaan, hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh
perusahaan dalam penggunaan perangkat DBMS dan solusi yang akan dilakukan.
BAB. VI. SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
I.1. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi dalam iklim persaingan usaha modern memegang peran yang
sangat penting sehingga mampu menciptakan, manipulasi dan menangkap persoalan
informasi yang berkembang baik secara internal maupun eksternal. Efektifitas sistem
informasi akan berguna bagi manajemen sebuah entitas bisnis untuk melakukan perubahan
strategi pengembangan usaha. Penggunaan sebuah sistem informasi diharapkan mampu
memberikan keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif bagi perusahaan.
Implementasi teknologi informasi yang efektif dan efisien diharapkan bisa menjadi faktor
sukses sebuah entitas bisnis,
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sistem informasi yang menghasilkan hasil
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang
diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen. Keputusan
2. atas investasi sistem informasi menjadi bagian yang sangat penting pada sebuah
organisasi bisnis.
Teknologi informasi menyerap bagian terbesar dari total modal investasi dari sebuah
perusahaan. Perusahaan berharap dengan menggunakan landasan IT untuk menjalankan
proses baru, inovasi produk dan layanan, memperoleh respon yang lebih baik,
sertamenerapkan lingkungan perusahaan baru yang bertujuan mengubah struktur internal
mereka menjadi organisasi yang lebih baik.
Tugas paling menantang yang dihadapi oleh perusahaan adalah efektifitas dari
pelaksanaan IT. Peran ini membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa menyerap,
memahami dan adaptif dengan hal-hal baru. Dunia IT menuntut tanggung jawab yang
tinggi dari personelnya untuk adaptif terhadap perubahan dan kemajuan. Sistem informasi
tidak akan pernah berkembang dengan sendirinya, tetapi perlu di dukung banyak faktor-
faktor yang mampu menjadikan efektifitas sistem akan tercapai. Kesuksesan dari
pengembangan sistem informasi sangat tergantung pada kessesuaian harapan antara
system analyst, pemakai (user), sponsor dan customer. Pengembangan sistem informasi
memerlukan suatu perencanaan dan
implementasi yang hati-hati, untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang
dikembangkan (resistance to change).
Perubahan dari sistem manual ke sistem komputerisasi tidak hanya menyangkut
perubahan teknologi tetapi juga perubahan prilaku dan organisasional. Oleh karena itu,
dampak utama dari IT dimediasi oleh sejumlah faktor, banyak yang membutuhkan
pemahaman mendalam tentang konteks organisasi dan perilaku manusia.
Saat ini hampir semua perusahaan melakukan investasi dan atau implementasi IT
untuk menunjang bisnis mereka. Namun secara kuantitas, banyak perusahaan yang
melakukan penerapan teknologi IT hanya sebatas ikut tren tanpa memahami apa tujuan
yang diharapkan bisa tercapai dari penerapan sistem IT tersebut. Inilah yang sering
membuat kegagalan dalam penerapan IT yang berakibat juga kegagalan entitas bisnis
mencapai tujuan bisnisnya. Di sisi lainnya, perusahaan juga ada yang menikmati manfaat
3. dari penerapan IT sehingga mampu menunjang dan memperluas kapasitas bisnis
perusahaan itu.
Dengan demikian, paper ini akan mengulas “Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Kegagalan dan Keberhasilan dalam Penerapan Sistem Informasi Pada Perusahaan”. Paper
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) pada
program Pasca Sarjana Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor
1. Pengertian Database
Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja
basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik
sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh
informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan
memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database
management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi. Basis data
atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua pengertian
tersebut adalah sebagai berikut :
-Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.
- Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia
(pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
kombinasinya.
Dari kedua pengertian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
dari basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk
memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database berfungsi untuk menampung atau
menyimpan data – data, dimana masing – masing data yang ada pada table atau file
tersebut saling berhubungan dengan satu sama lainnya. Basis data telah digunakan pada
hampir seluruh area dimana komputer digunakan, termasuk bisnis, teknik, kesehatan,
hukum, pendidikan dan sebagainya. Tujuan basis data pada suatu perusahaan pada
dasarnya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data.
4. Basis data (database) adalah suatu kumpulan data yang disusun dalam bentuk
tabel-tabel yang saling berkaitan maupun berdiri sendiri dan disimpan secara bersama-
sama pada suatu media. Basis data dapat digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi
secara optimal, data disimpan tanpa mengalami ketergantungan pada program yang akan
menggunakannya.
2. Sejarah Database
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang
komersial, dimana pemrosesan file-nya masih berbasis manajemen file tradisional.
Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat
lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen
berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data.
Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan
untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini
memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas
yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data,
kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas
komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan .
Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan
komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data,
sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut
didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai
salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan
perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980
manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data. Di dalam
manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk
mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini
memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas
yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak yaitu fasilitas pemanipulasian data,
kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas
komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan .
5. Perkembangan dunia usaha semakin meningkat ditunjang dengan perkembangan
komunikasi yang mempermudah organisasi atau perusahaan untuk mengakses data,
sehingga mengubah manajemen basis data menjadi manajemen basis data tingkat lanjut
didukung dengan fasilitas data warehousing dan fasilitas basis data berbasis web sebagai
salah satu strategi organisasi dalam meningkatkan kinerja dan keuntungan organisasi.
3. Tujuan Database
a) Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Yaitu agar pengguna basis data dapat menyimpan data, melakukan perubahan/manipulasi
terhadap data, dan menampilkan kembali data dengan lebih cepat dan mudah
dibandingkan dengan cara biasa (baik manual ataupun elektronis).
b) Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi (pengulangan)
data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi
antara kelompok data yang saling berhubungan.
c) Keakuratan (Accuracy)
Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara memanfaatkan
pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan penerapan
aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, dsb.
d) Ketersediaan (Avaibility)
Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan penerapan
teknologi jaringan serta melakukan pemindahan/penghapusan data yang sudah tidak
digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang penyimpanan.
e) Kelengkapan (Completeness)
Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai
maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris data ataupun
melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan menambahkan field pada
tabel atau menambah tabel baru.
f) Keamanan (Security)
Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang / pengguna
yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username dan password) serta
6. menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna terhadap data yang bisa dibaca atau
proses yang bisa dilakukan.
g) Kebersamaan pemakaian (Sharability)
Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser (banyak pemakai),
dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru seperti inkonsistensi data (karena
terjadi perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan)
atau kondisi deadlock (karena ada banyak pemakai yang saling menunggu untuk
menggunakan data).
Kegunaan Basis Data Secara umum, seluruh sistem dalam kehidupan bisa
menggunakan konsep basis data dalam pengelolaan informasi, karena semua sistem
tersebut tak bisa lepas dari fakta. Bidang-bidang fungsional yang memanfaatkan basis data
dalam hal efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain adalah:
· Pergudangan (inventory), untuk perusahaan manufaktur (pabrik), grosir (reseller),
apotik dan lain-lain.
· Akuntansi, untuk berbagai perusahaan Layanan pelanggan (Customer care), untuk
perusahaan yang berhubungan dengan banyak pelanggan (bank, konsultan, dan lain-
lain).Bentuk-bentuk Perusahaan yang memanfaatkan Basis Data.
· Perbankan, dalam melakukan pengelolaan data nasabah, tabungan, pinjaman,
pembuatan laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah dan lain-lain.
· Pendidikan / sekolah, dalam melakukan pengelolaan data siswa, penjadwalan kegiatan,
perkuliahan, nilai, dan lain-lain.
· Telekomunikasi, dalam melakukan pengelolaan data administrasi kabel / data
pelanggan, menangani gangguan, dan lain-lain.
4. Istilah-Istilah Dalam Database
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan
perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database
management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan
programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
a. DBMS (Database Management System)
7. DBMS adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke basis data.
DBMS ini adalah software pengelola dari kita membuat sebuah basis data.
Fungsi DBMS :
- Definisi data dan hubungannya
- Memanipulasi data
- Keamanan dan integritas data
- Security dan integritas data
- Recovery/perbaikan dan concurency data
- Data dictionary
- Unjuk kerja / performance
b. Enterprise
Enterprise yaitu Suatu bentuk organisasi atau lembaga sebuah perusahaan contohnya
yaitu bank, universitas, rumah sakit, dll. Data yang disimpan dalam basis data merupakan
data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional : data keuangan, data
mahasiswa, data pasien
c. Entitas
Entitas yaitu Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan
dalam basis data. Tentu saja, entitas ini biasanya mempunya sebuah atribut. Kumpulan dari
entitas disebut Himpunan Entitas (exp. Semua Mahasiswa). Contoh Entitas dalam
lingkungan universitasyaitu : Mahasiswa, mata kuliah
d. Atribut (Elemen Data).
Atribut yaitu Karakteristik dari suatu entitas atau sebuah komponen bagian dari Entitas.
Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir.
e. Nilai Data (Data Value)
Nilai data yaitu Isi data / informasi yang tercakup dalam setiap elemen data. Contoh
Atribut dari entitas Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : agus, arif, dina, susi.
8. f. Kunci Elemen Data (Key Data Element)
Kunci Elemen Data / Primary key yaitu Tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Pada dasarnya, Primarykey ini
haruslah unik, dan nilai data dari primarykey ini tidak boleh sama dengan nilai data dengan
yang lainnya. Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama,
alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.
g. Record Data
Record Data yaitu Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan. Contoh :
kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan :
“10200123″, “Sulaeman”, “Jl. Sirsak 28 Jakarta”, “8 Maret 1983″.
5. Sistem Database
Komponen Sistem Database terdiri dari beberapa komponen , yaitu :
Hardware
Biasanya berupa perangkat komputer standar, media penyimpan sekunder dan
media komunikasi untuk sistem jaringan. Perangkat keras merupakan pendukung operasi
pengolahan data. Kebutuhan perangkat keras dalam sistem basis data diantaranya adalah :
Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem
jaringan).
Memori sekunder yang on-line (Harddisk).
Memori sekunder yang off-line (Removable Disk) untuk keperluan backup data.
Media atau perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan).
Operating System
Yakni merupakan perangkat lunak yang memfungsikan, mengendalikan seluruh
sumber daya dan melakukan operasi dasar dalam sistem komputer. Harus sesuai dengan
DBMS yang digunakan. Terdapat tiga jenis perangkat lunak yang diperlukan dalam suatu
sistem basis data yaitu :
9. Database Management System (DBMS), yaitu perangkat lunak untuk mengelola basis
data. Perangkat lunak ini yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi,
disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan
data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan/konsis.tensi data, dan
sebagainya. Contohnya adalah dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan
Borland-Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQLServer,
MySQL, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).
Sistem Operasi, yaitu merupakan program yang mengaktifkan atau memfungsikan
sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan
melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan
lain-lain). Program pengelola basis data (DBMS) hanya dapat aktif (running) jika Sistem
Operasi yang dikehendakinya atau sesuai dengan spesifikasinya telah aktif.
CASE Tools, yaitu perangkat lunak yang digunakan dalam perancangan basis data untuk
membuat pemodelan data. Perangkat lunak ini menggunkan diagram untuk
menggambarkan entitas, atribut, relasi, serta tipe data yang digunakan. Contoh CASE
Tools adalah Power Designer, DB Designer, Visible Analyst, dan sebagainya.
Database
Yakni basis data yang mewakili sistem tertentu untuk dikelola. Sebuah sistem basis
data bisa terdiri dari lebih dari satu basis data.
User ( Pengguna Sistem Basis Data )
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai dari yang
merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
User : User pembuat program aplikasi, end user (user pemakai data langsung), DBA
(Penanggung jawab).
Penanggung jawab sistem database adalah DBA (Database Administratur) ;
1. Syarat menjadi DBA ; Berkeahlian Teknik, Berkeahlian tentang enterprise.
2. DBA yaitu orang/group yang bertanggung jawab pada seluruh pengontrolan
database.
3. Tanggung jawab DBA :
10. Menetapkan isi database.
Menetapkan struktur data pada penyimpanan sekunder dan metode akses.
Melayani kebutuhan user.
Mendefinisikan pengecekan kewenangan penggunaan database oleh user dan
menetapkan prosedur validasi suatu database.
Menetapkan strategi backup dan recovery.
Memonitor unjuk kerja dan melayani kebutuhan akan perubahan-perubahan
kepentingan.
Ada 5 macam pemakai database yang berbeda keperluan dan cara aksesnya yaitu:
1. Programmer Aplikasi (PA)
Adalah profesional komputer yang berinteraksi dengan sistem lewat DML yang
dibuat dengan bahasa C, Cobol dan lainnya. Program program yang dibuat disebut sebagai
program aplikasi, misalnya untuk perbankan, administrasi, akuntansi dan lain lain. Syntax
DML berbeda dengan syntax bahasa komputer umumnya.
2. Casual User (sepintas lalu, tidak tetap)
Pemakai yang telah berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
program, tetapi memakai bahasa query. Setiap Query akan mengajukan ke query processor
yang mengambil dari perintah DML.
3. Naive User
Pemakai yang tidak berpengalaman, berinteraksi dengan sistem tanpa menulis
program, tinggal menjalankan satu menu dan memilih proses yang telah ada atau telah
dibuat sebelumnya oleh programmer.
4. Specialized User
Pemakai khusus yang menuliskan aplikasi database tidak dalam kerangka data
processing yang tradisional. Aplikasi tersebut diantaranya adalah Computer Aided Design
11. System, Knowledge Base, Expert System, sistem yang menyimpan data dalam bentuk data
yang komplek misalnya data grafik, data audio.
5.Optional Software
Perangkat lunak pelengkap yang mendukung. Bersifat opsional.
6. Model Database
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan
dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang
tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang
diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model
basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model
relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel
yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang
sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel
diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model
hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili
hubungan antar tabel.
Model-Model Basis Data yang sering disebut, 5 macam tipe database modelling ; Model
Hirarkis (Hierarchical Model), Model Jaringan (Network Model), Model Relasional (Relational
Model), Model Relasi Entitas (Entity-Relationship Model) dan Model Berbasis Objek (Object
Oriented Model)
a. Model Data Hirarkis
Model Hirarki biasa disebut model pohon, karena menyerupai pohon yang dibalik. Model
ini menggunakan pola hubungan orang tua & anak. Setiap simpul (biasa sinyatakan dengan
lingkaran atau kotak) menyatakan sekumpulan medan. Simpul yang terhubung ke simpul
pada level di bawahnya disebut orang tua.Setiap orang tua bisa memiliki satu hubungan (1
: 1) atau beberapa anak (1 : M), tetapi setiap anak hanya memiliki satu orang tua.
Kelebihan basis data hirarki :
12. - Data dapat dengan cepat dilakukan retrieve.
- Integritas data mudah dilakukan pengaturan.
Kelemahan basis data hirarki :
- Pengguna harus sangat familiar dengan struktur basis data.
- Terjadi redudansi data.
Gambar : Model Hirarki
b. Model Data Jaringan
Model data jaringan adalah pengembangan dari model data hirarkis, melihat kekurangan
dari model hirarkis tersebut. Pada model jaringan diperkenankan bahwa sebuah child-
record bisa memiliki lebih dari satu parent-record. Pada implementasi-nya berarti antara
parent-record dan child-record diperlukan penghubung (link atau pointer) yang bisa satu
arah atau dua-arah.
Kelebihan model data jaringan :
- Data lebih cepat diakses.
- User dapat mengakses data dimulai dari beberapa table.
- Mudah untuk memodelkan basis data yang komplek.
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
13. Kelemahan basis data jaringan :
- Struktur basis datanya tidak mudah untuk dilakukan modifikasi.
- Perubahan struktur basis data yang telah didefinisikan akan mempengaruhi
program aplikasi yang mengakses basis data.
- User harus memahami struktur basis data.
Gambar : Model Data Jaringan
c. Model Data Relasional
Model data relasional adalah model data yang diciptakan berdasarkan teori-relasional
seperti relational algebra, dan relational calculus. Salah seorang pencetus awal dari basis
data relasional adalah E.F.Codd yang juga telah menciptakan serangkaian operasi
matematika relasional terhadap model data relasional.
Pada prinsipnya model data relasional dapat di-representasikan dalam bentuk table (tabel)
data, dimana:
Satu tabel mewakili satu “domain” data atau entity, bila direkam merupakan satu file
yang hanya memiliki satu tipe record saja, setiap record adalah baris.
Setiap record terdiri atas beberapa field (atribut) atau tuple, atau kolom.
Jumlah tuple / field pada setiap record sama.
Setiap record memiliki atribut kunci utama (primary key) yang unik dan dapat
dipakai untuk mengenali satu record.
Record dapat diurutkan menurut kunci utama.
Kelebihan basis data relasional :
Data sangat cepat diakses.
14. Struktur basis data mudah dilakukan perubahan.
Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data
disimpan.
Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data.
Mudah untuk mengimplementasikan integritas data.
Data lebih akurat.
Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi.
Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL).
Kelemahan basis data relasional :
Kelompok informasi/tables yang berbeda harus dilakukan joined untuk melakukan
retrieve data
User harus familiar dengan relasi antar table
User harus belajar SQL.
Gambar : Model Data Relasional
d. Model Relasi-Entitas atau (Entity Relationship Model)
Pada hakekatnya perwujudan dari model relasional dalam bentuk diagram, yaitu E-R
Diagram. Domain data disebut juga sebagai himpunan entitas, diwakili oleh diagram kotak.
Field-data atau atribut diwakili oleh diagram lingkaran atau ellips. Hubungan atau relasi
antar domain diwakili oleh jajaran-genjang.
Keuntungan Model Data Keterhubungan antar Entitas :
15. Secara konseptual model basisdata ini sederhana.
Keamanan basisdata lebih baik .
Kebebasan data .
Integritas data dalam satu tree lebih baik .
Basis data skala besar lebih efisien .
Kelemahan Model Data Keterhubungan antar Entitas :
Sistem lebih rumit.
Kekurangan pada kebebasan struktural.
Gambar : . Model Relasi-Entitas
e. Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis objek dikembangkan searah dengan perkembangan pemrograman
berbasis objek. Salah satu karakteristik dari sistem berbasis objek adalah encapsulation
yaitu suatu objek terpisah dari objek lain sehingga setiap objek seakan-akan berada dalam
kapsulnya masing-masing. Pada setiap kapsul terdapat komponen data (attribute) dikemas
bersama dengan komponen akses-nya (methods). Sebagai contoh, berikut ini disajikan data
pegawai dalam format berbasis objek.
Kelebihan basis data berorientasi objek :
Programmer hanya dibutuhkan memahami konsep berorientasi objek untuk
mengkombinasikan konsep berorientasi objek dengan storage basis data relasional
Objek dapat dilakukan sifat pewarisan dari objek yang lain
Secara teoritis mudah untuk mengatur objek
16. Model data berorientasi objek lebih kompatibel dengan tools pemrograman
berorientasi objek.
Kelemahan basis data berorientasi objek :
User harus memahami konsep berorientasi objek, karena basis data berorientasi objek tidak
dapat bekerja dengan metoda pemrograman tradisional.
7. Contoh Penerapan Database
Toko buku Gramedia Pekanbaru salah satu tempat yang menggunakan system basis
data dalam mengoperasian tokonya. Data base yang ada pada took ini tentulah yang
menyangkut tentang ketersediaan,lokasi,harga,serta informasi mengenai semua buku yang
ada dalam tokonya.
Dengan begitu banyak buku yang terbit setiap bulannya,tentulah took ini terus
melakukan pembaharuan informasi data koleksi bukunya. Sistim database sangatlah
berguna disini,karena setiap data yang diperbaharui atau bahkan dihapus,akan memberikan
informasi lebih cepat kepada pengunjung.
Sistem pencarian.
Gramedia menyediakan beberapa computer ditengah-tengah rak buku yang ada.
Tujuan disediakannya computer ini adalah untuk membantu pengunjung dalam proses
mencari info buku yang di inginkannya. Proses pencarian pada computer ini terbagi menjadi
17. beberapa kategori seperti berdasarkan judul buku,pengarang buku,penerbil buku,dan
keterangan umum buku.
Ketika seorang pengunjung ingin langsung menemukan buku yang dicarinya,ia bias
mencarinya dengan computer ini,jika kita mengetikkan judul buku,maka computer akan
mengakses ke database yang ada dan mencocokkan judul-judul buku yang ada dengan
judul yang diketikkan oleh pegunjung,begitu juga yang dilakukan oleh computer terhadap
database yang ada jika seseorang mencari berdasarkan kategori nama pengarang,ataupun
nama penerbit.
Hasil yang ditampilkan ke computer adalah berupa judul,penerbit ataupun
pengarang buku lengkap dengan lokasi tempat buku itu berada seperti nomor raknya atau
kawasan kategori bukunya serta stok buku yang ada. Pengunjung dapat langsung menuju
ke bagian rak yang diberikan dan menemukan bukunya. Jika stok buku yang ditampilkan 0
atau 1,maka berarti pengunjung tidak dapat membeli buku itu karena sedang kosong atau
hanya ada buku samplenya.
MODEL BASIS DATA
1. Model Hirarkis / Model Pohon
2. Model Jaringan
3. Model Relasional
Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan
dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini.Model ini
menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua ( yang disebut relasi atau tabel ), dengan
masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut.
DBMS yang bermodelkan relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base
Management System).
Contoh produk DBMS yang menggunakan model relasional adalah :
1. Sybase --> Sybase Inc.
18. 2. Oracle --> Oracle Corp.
3. MsSQL Server --> Microsoft Corp.
4. Informix --> Informix Corp.
5. Ingres --> ASK Group Inc.
6. DB2 --> IBM
> Oracle
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu
sistem manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan
jenis basis data ini untuk bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis
dan merk perangkat keras komputer (platform).Basis data Oracle ini pertama kali
dikembangkan oleh Larry Ellison, Bob Miner dan Ed Oates lewat perusahaan konsultasinya
bernama Software Development Laboratories (SDL) pada tahun 1977. Pada tahun 1983,
perusahaan ini berubah nama menjadi Oracle Corporation sampai sekarang.
> Microsoft SQL Server
Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS)
produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan
implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.
Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil
sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server
pada basis data besar.
Microsoft SQL Server dan Sybase/ASE dapat berkomunikasi lewat jaringan dengan
menggunakan protokol TDS (Tabular Data Stream). Selain dari itu, Microsoft SQL Server
juga mendukung ODBC (Open Database Connectivity), dan mempunyai driver JDBC untuk
bahasa pemrograman Java. Fitur yang lain dari SQL Server ini adalah kemampuannya
untuk membuat basis data mirroring dan clustering. Pada versi sebelumnya, MS SQL Server
2000 terserang oleh cacing komputer SQL Slammer yang mengakibatkan kelambatan akses
Internet pada tanggal 25 Januari 2003.
Contoh penerapan DBMS di dalam industri.
19. Banyak sekali macam database yang digunakan di industri maupun perkantoran. Hampir
semua industri dan perusahaan saat ini yang menggunakan database untuk menyimpan
arsip2 penting usahanya. Salah satunya adalah Oracle yang banyak digunakan oleh
kebanyakan perusahaan saat ini. Contoh yang paling banyak dijumpai adalah penggunaan
database Oracle yang digunakan di perusahaan telekomunikasi. Oracle yang banyak
digunakan di perusahaan telekomunikasi. Data2 pelanggan di simpan di dalam database.
Database tersebut tidak hanya terletak hanya di kantor pusat, tapi juga mempunyai
beberapa back-up. Jadi apabila ada salah satu database yang rusak, maka back-up dapat
digunakan sebagai pengganti database yang rusak tersebut. Apabila perusahaan tersebut
tidak mempunyai back-up, maka dapat di prediksikan kalau perusahaan tersebut akan
mengalami kerugian yang sangat besar bahkan bisa bangkrut. Karena data2 yang ada di
dalam database tersebut merupakan informasi2 pelanggan yang sangat penting. Maka
perusahaan harus bisa menjaga dan mengamankan data2 pelanggannya tersebut.
1. Tujuan DBMS
Tujuan utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user.
Jadi sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat,
tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan
adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan
oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis data
menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan data yang
terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak jelas, organisasi data
dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis
data yaitu sebagai berikut:
Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang
dan masa yang akan datang.
Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut
pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang
dimiliki terhadap data yang ditangani.
20. Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat
mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan
dan gangguan-gangguan lain.
2. Fungsi DBMS
Fungsi dari Database Management System (DBMS) Yaitu
Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data
Katalog yang dapat diakses pemakai
Mendukung Transaksi
Melayani kontrol concurrency
Melayani recovery
Melayani autorisasi
Mendukung komunikasi data
Melayani integrity
Melayani data independence
Melayani utility.
3. Maanfaat DBMS
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database adalah :
Mengatasi kerangkaan (redundancy) data.
Menghindari terjadinya inkonsistensi data.
Mengatasi kesulitan dalam mengakses data.
Menyusun format yang standar dari sebuah data.
Penggunaan oleh banyak pemakai (multiple user).
Melakukan perlindungan dan pengamanan data (data security).
Menyusun integritas dan independensi data.
21. KATEGORISASI KEGAGALAN SISTEM INFORMASI
Secara umum, penilaian kinerja sistem informasi berfokus pada pertimbangan dari
keberhasilan dan kegagalan sistem informasi. Masalah kegagalan sistem informasi dapat
dianalisis dengan mengasumsikan bahwa belajar dari kegagalan sistem informasi akan
memberikan pelajaran penting untuk merumuskan strategi sukses bagi perencanaan,
pengembangan, pelaksanaan, dan pengelolaan sistem informasi. Enam jenis kegagalan
sistem informasi dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kegagalan Teknis
2. Kegagalan Proyek
3. Kegagalan Organisasi
4. Kegagalan Lingkungan
5. Kegagalan Pembangunan
6. Kegagalan Penggunaan
Tingkat keberhasilan maupun kegagalan sistem informasi dapat dikategorikan menjadi 3
tingkat tergantung kepada tingkat keberhasilannya, yaitu :
1. Pertama adalah kegagalan total inisiatif, tidak pernah dilaksanakan atau di mana
sistem baru diterapkan tetapi segera ditinggalkan.
2. Kedua adalah kegagalan parsial dari inisiatif, di mana tujuan utama tidak tercapai
atau di mana terdapat hasil yang tidak diinginkan yang signifikan. Terkait dengan
kegagalan parsial adalah kegagalan keberlanjutan mana inisiatif pertama berhasil
tetapi kemudian ditinggalkan setelah satu tahun atau lebih.
3. Ketiga adalah keberhasilan dari inisiatif di mana sebagian besar pemangku
kepentingan mencapai tujuan utama mereka dan tidak mengalami hasil yang tidak
diinginkan.
FAKTOR-FAKTOR KESUKSESAN DAN KEGAGALAN SI
22. Ada beberapa faktor penting yang secara langsung mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan proyek sistem informasi. Menurut Rosemary Cassafo dalam O’Brien (1999),
kegagalan penerapan sistem informasi disebabkan karena beberapa hal berikut :
1. Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif atau manajemen
2. Tidak memiliki perencanaan memadai mengenai tahapan dan arahan yang harus
dilakukan
3. Inkompetensi secara teknologi
4. Strategi dan tujuan tidak jelas ketika akan menerapkan sistem informasi
5. Tidak jelasnya kebutuhan terhadap sistem
Sementara itu, ada tujuh faktor penentu kesuksesan dalam memformulasikan suatu strategi
TI yang paling efektif, yaitu :
1. Scale dan Scope
2. Necessity dan Speed
3. Principles dan Increments
4. Update dan Review
5. Fit dan Timing
6. Resources dan Skill
7. Support dan Consensus
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan implementasi TI hampir
umum bagi semua perusahaan. Namun prioritas dan pentingnya faktor mungkin berbeda
dari perusahaan ke perusahaan yang lain berdasarkan budaya mereka, wilayah, struktur
organisasi, lingkungan dan bisnis utama yang mereka hadapi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan sistem informasi dapat dikategorikan menjadi 5
faktor utama, yaitu :
1. Faktor-Faktor Lingkungan
Globalisasi
23. Lingkungan dinamis
Kompetisi
2. Faktor Struktur Organisasi Internal
Keselarasan strategis antara struktur dan infrastruktur organisasi dengan
struktur dan infrastruktur sistem informasi
Partisipasi pengguna dalam proyek sistem informasi
Pencocokan kemampuan TI untuk kebutuhan dan tujuan organisasi
Konteks struktur organisasi
Keterampilan teknis dan manajerial yang mencukupi
3. Faktor Struktur Tim Proyek
Umpan balik pemimpin proyek untuk tim
Pengalaman pemimpin proyek
Pemantauan dan pengendalian proyek
Pelatihan yang memadai untuk anggota tim
Peer review atas kemajuan proyek
Pengalaman anggota tim
Komitmen anggota tim
Kontrol diri anggota tim
4. Teknologi yang Sesuai dan Metodologi Proyek
Tujuan yang jelas
Rencana proyek yang detail
Lingkup proyek yang tepat
Memanfaatkan metodologi yang efektif
Penggunaan teknologi yang tepat
Implementasi sistem yang efektif
5. Dukungan Pasca Proyek
Pelatihan pengguna
Dukungan software
Pelatihan staf TI
Bantuan tepat waktu pada pengguna
24. Ada hubungan yang erat antara faktor lingkungan dan tingkat keberhasilan dan
kegagalan TI dalam perusahaan karena lingkungan eksternal sering mendorong atau
memaksa perusahaan untuk memanfaatkan aplikasi sistem informasi strategis untuk
bertahan hidup.
Dinamika lingkungan merupakan faktor efektif karena ketidakpastian lingkungan
mempengaruhi aplikasi sistem informasi perusahaan. Dalam lingkungan perusahaan yang
stabil dan sederhana umumnya membaca dengan teliti strategi defensif berdasarkan
efisiensi tinggi dan efektivitas biaya. Namun dalam lingkungan yang tidak pasti suatu
perusahaan harus memiliki aplikasi strategis tingkat tinggi agar sistem informasi sukses
karena aplikasi sistem informasi strategis adalah salah satu yang memiliki efek yang besar
terhadap keberhasilan perusahaan dengan mempengaruhi atau membentuk strategi
perusahaan atau memainkan peran langsung dalam pelaksanaan strategi perusahaan.
Jika perusahaan adalah perusahaan global, maka harus menyesuaikan proyek sistem
informasi aslinya dengan anak perusahaan agar sesuai kondisi anak perusahaan. Jika
perusahaan tidak mampu mencapai sesuai dengan kebutuhan spesifik, proyek sistem
informasi mungkin gagal dengan probabilitas tinggi. Perusahaan menerapkan proyek sistem
informasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif melalui diferensiasi, inovasi
pengurangan biaya, dan pertumbuhan. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif jika
perusahaan tidak mampu untuk mengembangkan dan menerapkan proyek sistem informasi
yang akan membuat mereka mendapatkan keuntungan kompetitif, perusahaan tidak dapat
mencapai kesuksesan proyek sistem informasi.
Struktur organisasi internal juga mempengaruhi kesuksesan proyek sistem informasi.
Harus terdapat keselarasan antara struktur dan infratruktur perusahaan dengan struktur
dan infrastruktur sistem informasi. Kesesuaian infrastruktur perusahaan dengan
infrastruktur sistem informasi adalah tonggak penting dalam menerapkan proyek SI
sebaliknya proyek akan gagal secara dramatis. Kemampuan TI dalam perusahaan harus
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Jika proyek sistem informasi berada
dibawah kebutuhan perusahaan akan menjadi tidak berguna karena tidak mampu
25. memenuhi kebutuhan perusahaan. Sebaliknya, jika proyek sistem informasi berada diatas
kebutuhan perusahaan maka proyek hanya akan mengorbankan waktu dan uang.
Konteks struktural organisasi perusahaan juga dapat mempengaruhi kesuksesan
proyek sistem informasi karena organisasi dengan hirarki tradisional berada dalam kesulitan
besar karena perusahaan lama tidak memadai untuk memproyeksikan secara rinci. Namun,
faktor-faktor ini dapat efektif jika anggota tim memiliki komitmen yang kuat untuk proyek
yang juga membuat mereka memiliki kemampuan kontrol diri. Dengan kemampuan ini
anggota tim dapat memberikan kontribusi yang efektif untuk proyek yang dapat
meningkatkan kemungkinan keberhasilan proyek sistem informasi. Tanpa komitmen
tertentu, anggota tim tidak bisa bekerja dengan keyakinan keberhasilan yang secara
langsung dapat membawa proyek pada kegagalan tertentu.
Keberhasilan proyek dengan teknologi dan metodologi yang dipilih untuk mengembangkan
dan melaksanakan proyek TI yang dibutuhkan memiliki keterkaitan yang kuat. Asumsinya
jika perusahaan gagal untuk memilih teknologi dan metodologi yang tepat sangat mungkin
bagi entitas bisnis yang bersangkutan mengalami kegagalan pada akhir proyek. Sedangkan
untuk mendapatkan keberhasilan perusahaan harus mulai berpikir tentang proyek dengan
mendefinisikan tujuan secara jelas yang juga dapat membantu mereka untuk menentukan
ruang lingkup proyek yang tepat.
Dengan tujuan (goal) dan lingkup proyek yang didefinisikan dengan baik, mereka
dapat memilih teknologi dan metodologi yang tepat yang disertai dengan tujuan dan ruang
lingkup. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pelaksanaan proyek TI.
Namun jika faktor-faktor ini tidak dilengkapi dengan rencana proyek yang rinci,
keberhasilan tidak dapat diperoleh. Setelah memilih metodologi yang tepat, jika perusahaan
berhasil menerapkan proyek TI yang dipilih dapat mencapai tingkat kesuksesan yang
diinginkan.
Penerapan metodologi yang dipilih mungkin berhubungan dengan kemampuan
manajerial dan teknis perusahaan serta kemampuan umum dari tim proyek. Agar
memperoleh kesuksesan, perusahaan harus memilih metodologi yang sesuai dengan ruang
26. lingkup dan kemampuan umum. Metodologi yang hebat dapat membawa mereka pada
kegagalan tertentu jika mereka tidak bisa menerapkannya. Selama pelaksanaan dan setelah
pelaksanaan, perusahaan harus menggunakan teknologi yang tepat guna sesuai yang
dibutuhkan oleh sistem mereka. Hal ini dapat dicapai dengan memilih teknologi yang
fleksibel yang dapat disesuaikan sesuai dengan perubahan kebutuhan perusahaan atau
kebutuhan bagian yang berbeda dari perusahaan.
Siklus hidup proyek sistem informasi tidak berakhir pada tahap implementasi.
Setelah menerapkan sistem informasi proyek pada perusahaan, dukungan dan pelatihan
proyek adalah tahap berikutnya. Pelatihan pengguna adalah masalah penting karena jika
pengguna tidak terlatih dengan baik dan memahami peluang proyek sistem informasi,
mereka akan menolak ke sistem baru dan menolak untuk menggunakannya. Jadi sistem
baru tidak akan digunakan dan dianggap sebagai proyek gagal. Bantuan tepat waktu bagi
pengguna harus didukung oleh anggota proyek sistem informasi sampai pengguna terbiasa
untuk menggunakan sistem.
Pada dasarmya proyek sistem informasi perlu diperbarui secara berkala sesuai
dengan perubahan teknologi dan kebutuhan pengguna. Kesalahan setelah pelaksanaan
proyek yang tidak terlihat dalam tahap uji coba dapat dikoreksi dengan membuat
pembaruan yang diperlukan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem informasi adalah bagian yang sangat penting bagi perusahaan saat ini. Penerapan
sistem informasi dalam suatu perusahaan tidak selalu berhasil. Sejumlah faktor yang
menentukan keberhasilan pelaksanaan proyek sistem informasi. Beberapa diantaranya
adalah faktor lingkungan, struktur organisasi internal, struktur tim proyek, teknologi yang
sesuai dan metodologi proyek, serta dukungan pasca proyek.
Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka perusahaan harus melakukan langkah-
langkah yang tepat ketika akan menerapkan sistem informasi. Langkah-langkah ini harus
27. dilakukan dalam sebuah cara yang sistematis dan mengikuti kaidah-kaidah yang ada.
Walaupun hal ini tidak menjamin kesuksesan pengimplementasian sebuah sistem informasi
ke dalam perusahaan, namun pengerjaan yang telah mengikuti kaidah akan mendekatkan
kepada hasil yang lebih baik.
Selain kesuksesan, kegagalan juga membayangi penerapan sistem informasi. Kegagalan
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : ketidakmampuan teknisi TI yang
dipekerjakan oleh perusahaan, dan ketidakcocokan TI yang dikembangkan oleh teknisi
dengan tujuan perusahaan, ketidaktahuan manajer perusahaan mengenai TI yang ingin
dikembangkan serta rasa memiliki perusahaan oleh para pengembang TI yang ada di
dalamnya. Solusi dari persoalan itu adalah dibutuhkan partisipasi oleh pihak perusahaan
dan mempekerjakan tenaga TI yang handal dan profesional.
Azaz manfaat TI bagi kebutuhan organisasi perusahaan harus sampai pada level end user.
Artinya teknologi itu tidak hanya menjadi barang pajangan terkesan canggih dari suatu
organisasi. Dibutuhkan evaluasi sistem teknologi informasi agar bisa mencapai sasaran,
caranya adalah sebagai berikut;
1. Melihat kembali tujuan dari penerapan TI, dengan menggambarkan kembali
arsitektur bisnis TI yang ada akan menentukan ruang lingkup, kompleksitas,
jangkauan layanan, piranti TI dan investasi yang telah ditanamkan.
2. Tentukan fasilitas pengolahan dan frekuensi pemanfaatan, ketahui potensi
pelanggan, ukur manfaat dan buat acount terpisah.
3. Perlu disadari bahwa investasi TI membutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menikmati
hasilnya.
4. Memonitor dan memperbaiki implementasi yang belum berjalan baik, membuat
program change management.
Daftar Pustaka :
28. Putra, Yananto Mihadi. (2018). Sistem Manajemen Basis Data. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB - Universitas Mercu Buana: Jakarta.
http://dina48.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2012/09/25/kegagalan-dan-kesuksesan-penerapan-
sistem-informasi/
http://heri49e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2013/11/23/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
kegagalan-dan-keberhasilan-sistem-informasi-pada-sebuah-perusahaan/
http://kumpulancoretancerita.blogspot.com/2015/02/basis-dbms-dan-penerapannya-
dalam.html
http://www.fellyadr.tech/2016/12/penjelasan-dan-conrtoh-penerapan.html