Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan dan penilaian satuan pendidikan. Secara garis besar, pengawasan digunakan untuk mengukur efektivitas kerja personil pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan, sedangkan penilaian bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan dengan memperoleh informasi dari hasil pengawasan untuk penyempurnaan program. Keduanya merupakan proses yang saling terkait untuk meningkatkan mutu pendidikan
2. Pada dasarnya pengawasan merupakan
sesuatu yang sangat esensial dalam
kehidupan organisasi .
Dengan pengawasan akan diketahui
keunggulan dan kelemahan dalam
pelaksanaan manajemen.
2.1 Konsep Dasar dan Fungsi Pengawasan di bidang
Pendidikan
3. Fungsi pengawasan dalam manajemen dapat
digambarkan sebagai berikut:
Penyimpangan yang
terungkap dari pengawasan
sebagai bahan untuk
perbaikan
Pelaksanaan yang
nyata (das sein)
Pelaksanaan yang
semestinya (das sollen)
4. Pengawasan dalam pendidikan berarti
mengukur tingkat efektifitas kerja personil
pendidikan dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan.
Pada dasarnya pengawasan mempunyai dua
unsur pokok yaitu:
1. Pengawasan menekankan kepada proses.
2. Pengawasan diarahkan kepada koreksi dan
membandingkan dengan tujuan.
5. Secara khusus dapat dikemukakan bahwa
fungsi pengawasan pendidikan (sekolah)
adalah:
1. Mengusahakan suatu struktur yang
teroganisir dengan baik dan sederhana
2. Mengusahakan supervisi yang kuat
2.2 Fungsi Pengawasan Pendidikan
6. Hadad Nawawi (1983) mengemukakan
bahwa fungsi pengawasan antara lain :
1. Memperoleh data yang setelah diolah
dapat dijadikan dasar bagi usaha perbaikan
kegiatan dimasa yang akan datang.
2. Memperoleh cara bekerja yang paling
efisien dan efektif atau yang paling tepat
dan paling berhasil sebagai cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan.
7. Dalam kegiatan pengawasan semua
organisasi melaksanakan tahapan-
tahapan pokok yang sama. Tahapan-
tahapan tersebut yaitu : penentuan
standar, pengukuran, perbandingan
hasil pengukuran dengan standar dan
upaya “correction action”
2.3 Proses Pengawasan
Pendidikan
8. Hubungan antara standar penilaian dan koreksi
terhadap penyimpangan yang terjadi dapat dilihat
pada gambar berikut:
Perbandingan
antara standar
dengan yang
nyata
Program tindakan
koreksi
Penilaian prestasi
nyata
Prestasi nyata
Implementasi
koreksi
Identifikasi
penyimpangan
Prestasi yang
diharapkan
Analisis penyebab
9. Beberapa karakteristik dari proses
pengawasan yang efektif (Oteng Sutisna,
1986) antara lain :
1. Pengawasan hendaknya disesuaikan dengan
sifat dan kebutuhan organisasi.
2. Pengawasan hendaknya diarahkan pada
penemuan fakta-fakta tentang bagaimana
tugas-tugas dijalankan.
2.4 Karakteristik Pengawasan yang
Efektif
10. Dalam pendidikan di sekolah pengawasan
dipakai dalam dua arti :
1. Pengawasan meliputi kegiatan yang
mengarahkan dan membimbing maupun menilik,
mempertimbangkan dan menilai.
2. Pengawasan yang menyediakan kondisi yang
perlu untuk menyelesaikan tugas kewajiban
dengan efektif dan efisien.
2.5 Isu Pengawasan Pendidikan di
Sekolah
11. 1. Pengawasan di lembaga pendidikan
selama ini lebih menonjolkan segi fisik.
2. Perhatian terhadap sekolah hendaknya
ditujukan untuk mengkaji kesulitan-
kesulitan teknis edukatif yang dihadapi
guru.
12. Penilaian pendidikan merupakan suatu
proses penentuan nilai atau keputusan
dalam bidang pendidikan.
Tujuan penilaian bukan untuk
membuktikan, akan tetapi memperbaiki
(Stuff Lebeam, 1971).
2.6 Konsep Dasar Penilaian
Pendidikan
13. Oteng Sutisna (1986) merumuskan bahwa kegiatan
penilaian pendidikan mempunyai tujuan-tujuan
antara lain:
1. Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan pada
akhir suau periode kerja.
2. Untuk menjamin cara bekerja yang efektif dan
efisien.
Nana Sujana (1989) dan Nuhi Nasution (1978)
menyatakan bahwa lingkup penilaian pendidikan
meliputi penilaian terhadap program pendidikan,
proses pelaksanaan program dan hasil program.
14. Penilaian dapat dikembangkan melalui model
“Built in Evalution” yang dapat dilukiskan pada
diagram berikut :
2.9 Pengajaran Sebagai Bagian Integral
Pendidikan di Sekolah
Pemecahan masalah
melalui dialog
Kesan objektif
tentang sesuatu
Informasi/ masalah
pendidikan
Pelaksanaan program
pendidikan
15. Proses penilaian yang dikemukakan itu
mengandung beberapa hal penting antara lain:
1. Perlunya kejelasan informasi apa yang
dibutuhkan.
2. Bagaimana caranya memperoleh informasi
tersebut
3. Perolehan informasi dapat dilakukan
melalui beberapa ara seperti tes,
wawancara atau observasi.
16. 1. Orientasi pada Nilai Instrinsik
Pendidikan (Manusia Paripurna)
2. Orientasi pada Mutu Eksternal
(Relevan dengan Kebutuhan Masyarakat)
2.9 Arah Penilaian Pendidikan
17. Hubungan antara penilaian dan peningkatan
mutu pendidikan dapat digambarkan pada
diagram sebagai berikut:
2.10 Hasil Penilaian dan Peningkatan
Mutu Sekolah
Hasil penilaian /
informasi Penggunaan
informasi
Penyempurnaan
program
Peningkatan mutu
18. Karena itu ada baiknya memperhatikan indikator-indikator
sekolah bermutu dan yang tidak bermutu dari pandangan
beberapa ahli.
Sekolah Bermutu Sekolah Tidak Bermutu
1. Masukan yang tepat
2. Semangat kerja tinggi
3. Gairah motivasi belajar tinggi
4. Penggunaan biaya, waktu,
fasilitas, tenaga yang
profesional
5. Kepercayaan beberapa pihak
6. Tamatan berkualitas
7. Keluaran yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
1. Masukan yang banyak
2. Pelaksanaan kerja santai
3. Aktivitas belajar santai
4. Boros memakai sumber-sumber
5. Kurang peduli terhadap
lingkungan
6. Lulusan hasil katrol
7. Keluaran tidak produktif