3. Suatu penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia yang merupakan hasil dari gangguan
pada sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Hiperglikemi kronis dari DM dihubungkan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan
berbagai macam organ, terutama mata, ginjal, syaraf,
jantung, dan pembuluh darah.
Definisi DM
4. Klasifikasi DM
1. Diabetes tipe 1
- kerusakan sel β mengarah kepada defisiensi insulin absolut
A. Imun
B. Idiopatik
2. Diabetes tipe 2 (80%)
- defisiensi insulin relatif sampai defek sekresi
3. Tipe spesifik lainnya
A. Defek genetik dari fungsi sel β
B. Defek genetik pada kerja insulin
C. Penyakit pankreas eksokrin
D. Endokrinopati
E. Induksi obat atau bahan kimiawi
F. Infeksi
G. Bentuk tidak umum dari diabetes dimediasi imun
H. Sindroma genetik lainnya
4. DM kehamilan (Gestational DM)
5. Kriteria Diagnosa DM
Keluhan Klasik
Poliuria, polidipsia, polifagia dan
penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya.
Lemah badan, kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi ereksi pada pria,
serta pruritus vulva pada wanita.
Keluhan Lain
6. Lanjutan..
1. Gejala DM ditambah gula darah sewaktu ≥ 200 mg/dl
(11,1 mmol/l)
2. Glukosa darah puasa (GDP) ≥ 126 mg/dl (7,0 mmol/l)
3. Glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa
(GD 2 jam PP) ≥ 200 mg/dl (11,1 mmol/l) dengan tes
toleransi glukosa oral (TTGO).
TTGO: beban glukosa = 75 gr glukosa anhidrous
(gula) dicairkan dalam air
TTGO tidak direkomendasikan untuk pemeriksaan
rutin.
Kriteria tersebut harus dikonfirmasi pada hari
berikutnya.
7. Kategori yang berhubungan dengan nilai GDP:
• GDP < 110 mg (6,1 mmol/l) = normal
• GDP ≥ 110 mg (6,1 mmol/l) dan < 126 mg/dl (7,0 mmol/l) =
Glukosa Puasa Terganggu (Impaired Fasting Glucose/IFG)
• GDP ≥ 126 mg/dl (7,0 mmol/l) = DM
Kategori yang berkaitan dengan TTGO:
• Glukosa 2 jam sesudah beban glukosa < 140 mg/dl (7,8
mmol/l) = normal toleransi glukosa
• Glukosa 2 jam sesudah beban glukosa ≥ 140 mg/dl (7,8
mmol/l) dan < 200 mg/dl (11,1 mmol/l) = Glukosa Toleransi
Terganggu (Impaired Glucose Tolerance/IGT)
• Glukosa 2 jam sesudah beban glukosa ≥ 200 mg/dl (11,1
mmol/l) = DM
10. Jenis dan Cara Kerja
Obat DM
METFORMIN
Obat diabetes tipe 2 berfungsi meningkatkan sensitifitas sel dan
jaringan untuk menyerap glukosa dari darah, membantu
menurunkan kadar gula darah dengan cepat dan meningkatkan
daya serap sel terhadap glukosa. Metformin juga akan menyerap
kelebihan gula dalam hati.
Cara Kerja :
Relatif cepat menurunkan kadar gula darah (perlu dikonsumsi
dengan lebih bijak, dalam jam yang teratur dan pastikan tidak
mengonsumsi dalam dosis yang berlebihan).
Biasanya menjadi metode pengobatan awal untuk diabetes tipe 2
dan tidak diperuntukan untuk diabetes tipe 1.
11. SULFONYLUREAS
Obat DM tipe 2 dan DM tipe 1 tahap awal berfungsi untuk
cenderung untuk memacu produksi insulin oleh pankreas.
Cara Kerja : Membantu tubuh menekan kadar gula dalam darah
namun pada kasus sensitivitas sel yang menurun terhadap sinyal
insulin.
MEGLITINIDES
Obat diabetes yang bekerja sama dengan sulfonylureas, yaitu
membantu mendorong produksi insulin dalam tubuh.
Cara Kerja : Produk obat satu ini bisa bekerja dengan lebih cepat,
namun juga lebih mudah larut dalam air kencing lebih cepat. Jadi
perlu dikonsumsi tepat sebelum makan untuk efek lebih optimal.
12. THIAZOLIDINEDIONES
Obat ini memiliki khasiat baik untuk mengatasi diabetes tipe 2.
Bekerja dengan cara yang sama dengan cara kerja Metformin, yakni
mendorong daya serap sel dan jaringan tubuh terhadap glukosa
dengan meningkatan sensitifitas sel terhadap sinyal insulin.
Cara Kerja : Relatif lebih lambat dari Metformin.
DPP 4 INHIBITOR
Fungsi obat DPP 4 Inhibitor adalah untuk menekan produksi
enzim DPP 4 sehingga memperpanjang waktu kerja dari GLP-1.
Cara ini kerap dianggap lebih aman dari sekedar pemacu produksi
insulin biasa.
Cara Kerja : Sangat singkat karena efek dari kerja enzim DPP 4
yang memberi efek perlawanan terhadap hormon insulin
13. AGONIS RESEPTOR GLP-1
Berfungsi memberikan sinyal perintah kepada pankreas untuk
memproduksi insulin sesuai jumlah glukosa dalam darah.
Cara Kerja : Hormon satu ini bekerja memperpanjang masa kerja
hormon GLP – 1 sehingga lebih terbaca oleh pankreas.
SGLT 2 INHIBITOR
Obat diabetes yang biasa dikonsumsi oleh pasien penderita
diabetes tipe 2 dianggap efektif menekan kadar gula dalam darah
tanpa memberi efek samping terhadap pankreas.
Cara Kerja : Menyerap kadar senyawa toksin lain dalam darah
seperti garam dan jenis senyawa berbahaya lain.
14. Efek Samping Obat
DM
METFORMIN
Menyebabkan masalah pada penderita hati dan ginjal
karena menyerap kelebihan gula. Memberi efek mual,
diare, rasa anyir dalam mulut, efek kram otot dan
hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
SULFONYLUREAS
Menyebabkan hipoglikemia. Beberapa risiko lain seperti
kerusakan hati dan ginjal, masalah dengan konstipasi,
nyeri otot perut, kenaikan berat badan dan beberapa
keluhan lain biasa muncul setelah mengonsumsi obat
diabetes ini dalam jangka panjang.
15. MEGLITINIDES
Resiko dan efek samping, obat ini bisa lebih aman dari jenis
sulfonylureas, hanya saja efeknya tidak bisa berlangsung lama
sebagaimana efek dari sulfonylureas.
THIAZOLIDINEDIONES
Memberi efek samping fatal seperti masalah kesehatan jantung dan
masalah dengan sistem pembuluh darah.
DPP 4 INHIBITOR
Menyebabkan pasien lebih terhindar dari efek gipoglikemia, tetapi
beberapa kasus infeksi dan peradangan pankreas dan masalah
dengan hati kerap muncul karena asupan obat diabetes ini dalam
jangka panjang.
16. AGONIS RESEPTOR GLP-1
Dapat memicu masalah dengan pencernaan seperti infeksi
dan peradangan, mual dan sakit otot perut sampai keluhan
peradangan pankreas atau pankreatitis.
SGLT 2 INHIBITOR
Dalam beberapa kasus muncul keluhan ketoacidosis yang
bisa sangat membahayakan tubuh karena tubuh
kekurangan asupan glukosa sehingga sel membentuk
energi dengan membakar lemak.
17. Daftar Pustaka
Felista,R.A. 2010. Evaluasi Pemilihan dan Interaksi Obat
Asntidiabetic Pada Pasien Diabetes Mellitus di Instalasi Rawat Inap
Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang Pada Tahun
2008. Skripsi. Dipublikasikan. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Istiqomatunnisa. 2014. Rasionalitas Penggunaan Obat Antidiabetes
dan Evaluasi Beban Biaya Perbekalan Farmasi Pada Pasien Rawat
Inap Kartu Jakarta Sehat di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Dr.
Mintohardjo. Skripsi. Dipublikasikan. Jakarta : Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta