SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Download to read offline
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
OLEH :
DESI NURFITA, S.KM.,M.Kes (Epid)
Sehat & sakit merupakan proses yang dinamis
& relatif
Penyakit pada dasarnya terjadi melalui proses yang
berkembang melalui suatu seri pentahapan yang
terangkai dalam simpul-simpul perjalanan
penyakit yang sinambung
SEHAT SAKIT
Penyakit Menular
dan Penyakit Tidak Menular
PENYAKIT MENULAR PENYAKITTIDAK
MENULAR
•Banyak ditemukan di
negara berkembang
Banyak ditemukan di
negara maju
•Rantai penularannya jelas Tidak ada rantai penularan
•Berlangsung akut Berlangsung kronis
•Etiologi mikroorganisme
jelas
Etiologi tidak jelas
•Single cause Multiple cause
•Diagnosisnya cenderung
mudah
Diagnosis sulit
•Jelas muncul ke permukaan Ada fenomena gung es
TERPAPAR PENYAKIT
PENYAKIT SELESAI
TAHAPTERMINAL
TANPA
PENGOBATAN
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
(NATURAL HISTORY OF DISEASE)
PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
(NATURAL HISTORY OF DISEASE)
 Riwayat alamiah penyakit merupakan
proses perkembangan suatu penyakit
tanpa adanya intervensi manusia
(campur tangan medis) dengan
sengaja
 Perkembangan penyakit mulai dari
sehat, sakit, sampai akhir perjalanan
penyakit (sembuh, kronik, cacad,
mati)
Lanjutan…
 Deskripsi tentang perjalanan waktu
dan perkembangan penyakit pada
individu, dimulai sejak terjadinya
paparan dengan agen kausal hingga
terjadinya akibat penyakit, seperti
kesembuhan atau kematian, tanpa
terinterupsi oleh suatu intervensi
preventif maupun terapetik (CDC)
SKEMA PERJALANAN ALAMIAH
PENYAKIT & TAHAP PENCEGAHAN
7
FASE RENTAN
(SUSCEPTIBLE)
FASE SUB KLINIS/
PRAGEJALA
FASE
KLINIS
FASE
TERMINAL
INDUKSI PROMOSI
EXPRESI/
DURASI
LATENSI
PENCEGAHAN
PRIMER/HEALTH
PROMOTION
PENCEGAHAN
SEKUNDER
PENCEGAHAN
TERSIER/REHABIL
ITATION
DIAGNOSIS DINI
DAN PENGOBATAN
DISABILITY
LIMITATION
PREPATOGENESIS PATOGENESIS
1. Prepatogenesis
 Fase Rentan atau Fase Susceptible
 merupakan awal proses etiologis (paparan
dari agen kausal)
 Ex.Virus Hepatitis B dapat menginduksi
terjadinya Hepatitis B
 Penyakit belum berkembang, faktor risiko
penyakit ada
2. Patogenesis
a. Fase Sub Klinis
b. Fase Klinis
c. FaseTerminal
a. Fase Sub Klinis
 Awal proses patologi,penyakit menjadi
irreversibel
 Dari fase rentan / fase subceptible ke fese sub
klinis, kita kenal dengan istilah INDUKSI
 INDUKSI merupakan aksi yang
mempengaruhi awal terjadinya proses
patogenesis
 Pada fase sub klinis penyakit sudah
masuk,namun belummenunjukan gejala
klinis/tidak ada gejala
lanjutan…
 Masa inkubasi (penyakit infeksi):
 Masa latensi (penyakit kronis atau tidak
menular) : waktu yang dibutuhkan sejak awal
penyakit hingga terdeteksi
 Pada fase sub klinis  dapat dilakukan
skrining dan pemeriksaan laboratorium
penyakit akan terdeteksi
 Periode waktu sejak terinfeksi penyakit
hingga terdeteksi melalui skrining 
WINDOW PERIOD
b. Fase Klinis
 Selanjutnya berlangsung PROSES
PROMOSI pada tahap sub klinis, yaitu
keadaan patologis yang ireversibel dan
asimtomatis ditingkatkan derajatnya
menjadi keadaan dengan manifestasi klinis
 Melalui proses promosi agen kausal akan
meningkatkan aktivitasnya, masuk dalam
formasi tubuh, menyebabkan transformasi
sel atau disfungsi sel, sehingga penyakit
menunjukkan tanda dan gejala klinis.
Merupakan kondisi ketika telah terjadi perubahan
fungsi organ yang terkena & menimbulkan gejala.
Manifestasi klinis pada tahap ini sangat bervariasi →
spektrum penyakit
Infeksi
tidak
Tampak ringan sedang berat berat sekali mati
Subklinis klinis
c. Fase Klinis
d. Fase Terminal :
Merupakan tahap saat akibat dari penyakit
mulai terlihat. Terdapat 5 pilihan keadaan
yaitu :
1. Sembuh sempurna
2. Sembuh dengan cacad
3. Karier
4. Penyakit berlangsung kronik
5. Berakhir dengan kematian
Pada penyakit infeksi akibatnya berupa :
Sembuh spontan
Sembuh dengan terapi
Remisi/ kambuh
Meninggal dunia
Pada penyakit non infeksi
Cacad
meninggal dunia
Perilaku sosial
Tingkah laku anti sosial/ psikopatologi
Gangguan jiwa
Meninggal
POLA PENYEBARAN PENYAKIT
Bagaimana organisme masuk ke dalam tubuh &
berinteraksi serta berkembang biak.
 Portal of Entry
 Portal of Exit
Manfaat :
 Pencegahan terhadap infeksi penyakit
 Identifikasi dan diagnosis
LEVEL PENCEGAHAN penyakit
Pencegahan Primer :
Merupakan pencegahan yang dilakukan terhadap
orang yang belum mengidap penyakit yaitu pada
tingkat netral dan rentan.
Tujuan : agar orang yang sehat tetap sehat , mecegah
orang yang sehat menjadi sakit.
Pada tingkat netral → promkes : berbagai upaya yang
dilakukan terhadap orang yang sehat & belum punya
risiko.
Pada tingkat rentan →perlindungan khusus
Cara pencegahan primer :
 Mengeliminasi faktor risiko dari lingkungan
 Menempatkan penyangga antara faktor
risiko dan penjamu
 Mengubah perilaku
 Mengurangi keterpaparan penjamu terhadap
faktor risiko
 Mengurangi pengaruh faktor risiko
 Membuat penjamu lebih kuat dan resisten
terhadap penyakit
Pencegahan Sekunder :
Merupakan tahap pencegahan yang dilakukan untuk
menemukan penderita yang sakit sedini mungkin.
Tujuan :
Memperpendek masa durasi/ progresifitas
penyakit
Mengubah tingkat keganasan penyakit
Mengurangi komplikasi
Cara pencegahan sekunder :
 Mendeteksi penyakit secara dini (penyaringan,
pengamatan epidemiologis, survei
epidemiologis)
 Mengadakan pengobatan secara tepat dan
cepat (pelayanan umum/ praktik dokter)
Pencegahan Tersier :
Pencegahan yang dilakukan mulai tingkat klinik sampai
tingkat cacad, ketika perjalanan penyakit tidak dapat
dihentikan.
Tujuan :
Memelihara orang sakit dari pengaruh jangka
panjang penyakit
Upaya untuk mengurangi/ mencegah terjadi cacad
Memperpanjang usia dan tingkat keparahan penyakit
Cara pencegahan tersier :
 Menjaga kelangsungan hidup dengan penyakit
(penderita Diabetes Melitus & pasien gagal ginjal)
 Menjaga percaya diri
 Memelihara kemandirian dan produktifitas
Melalui tindakan :
 Pengobatan
 Tindakan (amputasi)
 Rehabilitasi (pendidikan & pelatihan)
Terima Kasih…
02. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT.pdf

More Related Content

Similar to 02. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT.pdf

MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfAsepSaefunnajat
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularAsyifa Robiatul adawiyah
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...pjj_kemenkes
 
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptxPPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptxAnnabelPinem
 
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptxPROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptxevamayasari6
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanNajMah Usman
 
Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Sun Siregar
 
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayaUnit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayanorizan simbok
 
Concept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level preventionConcept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level preventionInoy Trisnaini
 
riwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitriwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitRai Syifa
 
Makalah hepatitis
Makalah hepatitisMakalah hepatitis
Makalah hepatitisandrayou
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptAyuEnjelitaGultom
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menularLila Kania
 
Epidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menularRahma Sublikandar
 
penyakit menular seksual.pdf
penyakit menular seksual.pdfpenyakit menular seksual.pdf
penyakit menular seksual.pdfSaskiaAprilliani
 

Similar to 02. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT.pdf (20)

MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdfMI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
MI-1 Konsep Dasar Epidemiologi.pdf
 
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak MenularKonsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
Konsep Epidemiologi Penyakit Tidak Menular
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi,
 
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
Asuhan Keperawatan Pasien dengan Gangguan Reproduksi, Infeksi, Gangguan Ferti...
 
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptxPPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
PPT KELOMPOK 2 BU VITRI.pptx
 
Epidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDSEpidemiologi HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
 
HIV/AIDS
HIV/AIDSHIV/AIDS
HIV/AIDS
 
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptxPROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.pptx
 
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahanBAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
 
Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011Kesehatan reproduksi remaja 2011
Kesehatan reproduksi remaja 2011
 
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahayaUnit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
Unit 8 epidemiologi penyakit berjangkit dan berbahaya
 
Concept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level preventionConcept of disease and five level prevention
Concept of disease and five level prevention
 
riwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakitriwayat alamiah penyakit
riwayat alamiah penyakit
 
Tbc
TbcTbc
Tbc
 
Makalah hepatitis
Makalah hepatitisMakalah hepatitis
Makalah hepatitis
 
Epidemiologi
EpidemiologiEpidemiologi
Epidemiologi
 
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.pptEpidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
Epidemiologi Dalam Pelayanan Kebidanan Tarutung.ppt
 
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan   1 - epidemiologi penyakit menularPertemuan   1 - epidemiologi penyakit menular
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
 
Epidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menularEpidemiologi penyakit tidak menular
Epidemiologi penyakit tidak menular
 
penyakit menular seksual.pdf
penyakit menular seksual.pdfpenyakit menular seksual.pdf
penyakit menular seksual.pdf
 

Recently uploaded

serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxCahyaRizal1
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 

Recently uploaded (20)

serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptxANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
ANESTESI LOKAL YARSI fixbgt dehhhhh.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 

02. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT.pdf

  • 1. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT OLEH : DESI NURFITA, S.KM.,M.Kes (Epid)
  • 2. Sehat & sakit merupakan proses yang dinamis & relatif Penyakit pada dasarnya terjadi melalui proses yang berkembang melalui suatu seri pentahapan yang terangkai dalam simpul-simpul perjalanan penyakit yang sinambung SEHAT SAKIT
  • 3. Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular PENYAKIT MENULAR PENYAKITTIDAK MENULAR •Banyak ditemukan di negara berkembang Banyak ditemukan di negara maju •Rantai penularannya jelas Tidak ada rantai penularan •Berlangsung akut Berlangsung kronis •Etiologi mikroorganisme jelas Etiologi tidak jelas •Single cause Multiple cause •Diagnosisnya cenderung mudah Diagnosis sulit •Jelas muncul ke permukaan Ada fenomena gung es
  • 5. PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT (NATURAL HISTORY OF DISEASE)  Riwayat alamiah penyakit merupakan proses perkembangan suatu penyakit tanpa adanya intervensi manusia (campur tangan medis) dengan sengaja  Perkembangan penyakit mulai dari sehat, sakit, sampai akhir perjalanan penyakit (sembuh, kronik, cacad, mati)
  • 6. Lanjutan…  Deskripsi tentang perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu, dimulai sejak terjadinya paparan dengan agen kausal hingga terjadinya akibat penyakit, seperti kesembuhan atau kematian, tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi preventif maupun terapetik (CDC)
  • 7. SKEMA PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT & TAHAP PENCEGAHAN 7 FASE RENTAN (SUSCEPTIBLE) FASE SUB KLINIS/ PRAGEJALA FASE KLINIS FASE TERMINAL INDUKSI PROMOSI EXPRESI/ DURASI LATENSI PENCEGAHAN PRIMER/HEALTH PROMOTION PENCEGAHAN SEKUNDER PENCEGAHAN TERSIER/REHABIL ITATION DIAGNOSIS DINI DAN PENGOBATAN DISABILITY LIMITATION PREPATOGENESIS PATOGENESIS
  • 8. 1. Prepatogenesis  Fase Rentan atau Fase Susceptible  merupakan awal proses etiologis (paparan dari agen kausal)  Ex.Virus Hepatitis B dapat menginduksi terjadinya Hepatitis B  Penyakit belum berkembang, faktor risiko penyakit ada
  • 9. 2. Patogenesis a. Fase Sub Klinis b. Fase Klinis c. FaseTerminal
  • 10. a. Fase Sub Klinis  Awal proses patologi,penyakit menjadi irreversibel  Dari fase rentan / fase subceptible ke fese sub klinis, kita kenal dengan istilah INDUKSI  INDUKSI merupakan aksi yang mempengaruhi awal terjadinya proses patogenesis  Pada fase sub klinis penyakit sudah masuk,namun belummenunjukan gejala klinis/tidak ada gejala
  • 11. lanjutan…  Masa inkubasi (penyakit infeksi):  Masa latensi (penyakit kronis atau tidak menular) : waktu yang dibutuhkan sejak awal penyakit hingga terdeteksi  Pada fase sub klinis  dapat dilakukan skrining dan pemeriksaan laboratorium penyakit akan terdeteksi  Periode waktu sejak terinfeksi penyakit hingga terdeteksi melalui skrining  WINDOW PERIOD
  • 12. b. Fase Klinis  Selanjutnya berlangsung PROSES PROMOSI pada tahap sub klinis, yaitu keadaan patologis yang ireversibel dan asimtomatis ditingkatkan derajatnya menjadi keadaan dengan manifestasi klinis  Melalui proses promosi agen kausal akan meningkatkan aktivitasnya, masuk dalam formasi tubuh, menyebabkan transformasi sel atau disfungsi sel, sehingga penyakit menunjukkan tanda dan gejala klinis.
  • 13. Merupakan kondisi ketika telah terjadi perubahan fungsi organ yang terkena & menimbulkan gejala. Manifestasi klinis pada tahap ini sangat bervariasi → spektrum penyakit Infeksi tidak Tampak ringan sedang berat berat sekali mati Subklinis klinis c. Fase Klinis
  • 14. d. Fase Terminal : Merupakan tahap saat akibat dari penyakit mulai terlihat. Terdapat 5 pilihan keadaan yaitu : 1. Sembuh sempurna 2. Sembuh dengan cacad 3. Karier 4. Penyakit berlangsung kronik 5. Berakhir dengan kematian
  • 15. Pada penyakit infeksi akibatnya berupa : Sembuh spontan Sembuh dengan terapi Remisi/ kambuh Meninggal dunia Pada penyakit non infeksi Cacad meninggal dunia Perilaku sosial Tingkah laku anti sosial/ psikopatologi Gangguan jiwa Meninggal
  • 16. POLA PENYEBARAN PENYAKIT Bagaimana organisme masuk ke dalam tubuh & berinteraksi serta berkembang biak.  Portal of Entry  Portal of Exit Manfaat :  Pencegahan terhadap infeksi penyakit  Identifikasi dan diagnosis
  • 17. LEVEL PENCEGAHAN penyakit Pencegahan Primer : Merupakan pencegahan yang dilakukan terhadap orang yang belum mengidap penyakit yaitu pada tingkat netral dan rentan. Tujuan : agar orang yang sehat tetap sehat , mecegah orang yang sehat menjadi sakit. Pada tingkat netral → promkes : berbagai upaya yang dilakukan terhadap orang yang sehat & belum punya risiko. Pada tingkat rentan →perlindungan khusus
  • 18. Cara pencegahan primer :  Mengeliminasi faktor risiko dari lingkungan  Menempatkan penyangga antara faktor risiko dan penjamu  Mengubah perilaku  Mengurangi keterpaparan penjamu terhadap faktor risiko  Mengurangi pengaruh faktor risiko  Membuat penjamu lebih kuat dan resisten terhadap penyakit
  • 19. Pencegahan Sekunder : Merupakan tahap pencegahan yang dilakukan untuk menemukan penderita yang sakit sedini mungkin. Tujuan : Memperpendek masa durasi/ progresifitas penyakit Mengubah tingkat keganasan penyakit Mengurangi komplikasi
  • 20. Cara pencegahan sekunder :  Mendeteksi penyakit secara dini (penyaringan, pengamatan epidemiologis, survei epidemiologis)  Mengadakan pengobatan secara tepat dan cepat (pelayanan umum/ praktik dokter)
  • 21. Pencegahan Tersier : Pencegahan yang dilakukan mulai tingkat klinik sampai tingkat cacad, ketika perjalanan penyakit tidak dapat dihentikan. Tujuan : Memelihara orang sakit dari pengaruh jangka panjang penyakit Upaya untuk mengurangi/ mencegah terjadi cacad Memperpanjang usia dan tingkat keparahan penyakit
  • 22. Cara pencegahan tersier :  Menjaga kelangsungan hidup dengan penyakit (penderita Diabetes Melitus & pasien gagal ginjal)  Menjaga percaya diri  Memelihara kemandirian dan produktifitas Melalui tindakan :  Pengobatan  Tindakan (amputasi)  Rehabilitasi (pendidikan & pelatihan)