SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Company Logo
PETEMUAN VII: KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA
REFERENSI:
1. Diringkas dari: Yulia, Yuyun dan Mustafa, B. (2007). Materi
Pokok pengolahan bahan pustaka. Jakarta: Universitas
Terbuka.
2. Sejarah dan Karakateristik “DDC” dari
http://dalamzero1.blogspot.com/2008/12/sejarah-dan-
karakteristik-ddc.html, diakses 31 Maret 2011, jam 08.15.
Company Logo
1. Hukum adat: suatu pengantar 340.57
2. Pengantar ekonomi pertanian 338.1
3. Ekonomi pertanian Indonesia Masalah, gagasan, dan
strategi 338.159 8
4. Kamus politik modern 320.3
5. Perkembangan pemikiran filsafat dari klasik hingga
modern 109
6. Pokok-pokok filsafat hukum: apa dan bagaimana filsafat
hukum Indonesia 340.1
7. SENI rupa modern Indonesia: esai-esai pilihan 709.598
8. Seni membaca wajah 158
LOGO
www.wondershare.com
I PENGERTIAN
Klasifikasi: adalah kegiatan pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri-
ciri yang sama, misalnya pengarang, fisik, isi dsb. (Lilik K Somadikarta)
Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah obyek,
gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu
berdasarkan ciri-ciri yang sama. (Towa P. Hamakonda)
Menurut Suwarno (2007: 66), secara umum klasifikasi dibagi dalam dua jenis,
yaitu:
1. Klasifikasi artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka
berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka
tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi buku.
2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi bahan
pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan
pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah.
Klasifikasi fundamental ini yang sering digunakan perpustakaan saat ini.
Company Logo
II TUJUAN KLASIFIKASI
Efektivitas penambahan bahan pustaka
Efektivitas penarikan bahan pustaka
Menentukan lokasi bahan pustaka
Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subjek yang sama ke dalam satu jajaran koleksi
Menghasilkan urutan
Penempatan yang tepat
Penyusunan mekanis (sistematis)
II TUJUAN KLASIFIKASI, untuk
1. Efektivitas penambahan bahan pustaka
2. Efektivitas penarikan bahan pustaka
3. Menentukan lokasi bahan pustaka
4. Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subjek
yang sama ke dalam satu jajaran koleksi
5. Menghasilkan urutan
6. Penempatan yang tepat
7. Penyusunan mekanis (sistematis)
Company Logo
III MANFAAT KLASIFIKASI
1. Alat survey bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan
2. Alat kendali keseimbangan koleksi
3. Penuntun berpikir sistematik
4. Sebagai pengetahuan cakupan ilmu pengetahuan
5. Membantu dalam menyusun bibliografi
Company Logo
IV PRINSIP-PRINSIP DALAM KLASIFIKASI
1. Dokumen di-klaskan menurut subjek/pokok bahasan, kemudian
mengikuti kode bentuk/aspeknya
2. Dipilih klas/subjek yang lebih berguna bagi pemakai
3. Dokumen di-klaskan pada subjek yang lebih spesifik
4. Bila suatu dokumen ternyata memiliki 2 subjek, di mana subjek yang
satu mempengaruhi subjek yang lain, akan di-klaskan pada subjek
yang dipengaruhi
5. Bila ada tinjauan dari beberapa aspek, di-klaskan pada subjek yang
paling luas.
6. Bila suatu dokumen ternyata memiliki 2 subjek, pilih subjek yang
dominan atau yang pertama, atau sesuai pemakai perpustakaan
7. Dalam suatu dokumen uraian subjek ditujukkan untuk membantu
menganalisa subjek lain, di-klaskan pada subjek yang dibantu
8. Dalam menentukan nomor klas, hendaknya konsisten, berlaku untuk
semua bahan pustaka
9. Bila belum ada nomor/notasinya dalam bagan, di-klaskan pada nomor
yang paling dekat
Company Logo
a. Secara langsung
• Tentukan subjeknya
• Tentukan nomor klasnya, nomor devisi, seksi dst s/d didapat
nomor yang tepat. (cocok dng tabel)
• Perhatikan petunjuk-petunjuknya. (mis. 0 ketemu 0 bisa hapus
semua, hilang salah satu atau bahkan utuh)
b. Secara tidak langsung
• Tentukan subjeknya  periksa dalam bagan
• Cari tajuk subjek dalam indek relatif
V CARA MENGKLASIFIKASI
Company Logo
VI SISTEM KLASIFIKASI
1. Dewey Decimal Classification (DDC) oleh Melvil Dewey (1873)
2. Library of Congress Classifications, (1899)
3. Subject Classifications, J.D. Brown (1906)
4. Universal Decimal Classifications (UDC), oleh Paul Otlet (1905)
5. Colon Classifications (CC) oleh S.R Ranganathan (1933)
6. A Bibliographic Classifications oleh H.E. Bliss (1935)
7. Readers International Classifications (1961)
8. home classification/local classification
Dari sekian banyak sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak
digunakan di perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification
(DDC).
Company Logo
A. Sekilah Tentang DDC
• DDC paling banyak digunakan di Indonesia, bahkan di dunia, karena
paling tua dan paling populer.
• Terbit dalam bentuk lengkap maupun ringkasan, tetapi masih perlu
diperluas/dikembangkan lagi, dengan interval waktu tujuh tahun,
untuk menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuaan dan situasi dan
kondisi setempat.
• Saat ini telah ada edisi ke 23 yang diterbitkan tahun 2011. Namun
yang terjadi, edisi 20 dan 21 belum banyak penggunanya.
• Sistem ini membagi ilmu ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama,
masing-masing kelas utama dibagi lagi menjadi 10 divisi, masing-
masing divisi dibagi lagi menjadi 10 seksi Sehingga terdapat 10 kelas
utama, 100 divisi, dan
1000 seksi.
• Perpustakaan Nasional R.I. telah menerbitkan Terjemahan Ringkas
Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif: disesuaikan dengan
DDC 20 yang diterbitkan tahun 2000. Untuk sekolah dasar, edisi
terjemahan ini dirasa sudah cukup.
VII SISTEM KLASIFIKASI DDC
Company Logo
B. Prinsip Umum Ke Khusus
Dalam melakukan klasifikasi bahan pustaka:
1. Dimasukkan dalam golongan/kel yang paling umum luas
cakupannya
2. Dari yang umum kalau masih kita masukkan ke khusus dan
kalau masih mungkin ke subjek yang paling khusus
3. Baru ditentukan nomor dan subjek dari yang paling khusus tadi
C. Prinsip Herarkhi
Dalam pembagian subjeknya selalu berjenjang dan diambil pada
jenjang yang paling spesifik
Company Logo
D. Notasi DDC
DDC merupakan klasifikasi persepuluhan Dewey yang menganut
prinsip desimal untuk membagi semua bidang ilmu pengetahuan.
Notasi DDC sekurang-kurangnya terdiri dari 3 digit. Contoh
pembagian kelas utama, sub klas (devisi), Seksi (sub devisi), dan
sub seksi (sub sub devisi):
Company Logo
DDC in 300s
 300 Social sciences
 301 Sociology and anthropology
 304 Factors affecting social behavior
 304.2 Human ecology
DDC in 300s
 330 Economics
 333 Economics of land and energy
 333.7 Land, recreational and wilderness
areas, energy
DDC in 300s
 390 Customs, etiquette & folklore
 398 Folklore
DDC in 500s
 500 Science
 520 Astronomy and allied sciences
 526 Mathematical geography
DDC in 500s
 550 Earth sciences & geology
 551 Geology, hydrology, meteorology
 551.4 Geomorphology and hydrosphere
 551.46 Hydrosphere and submarine
geology Oceanography
DDC in 700s
 700 Arts & recreation
 790 Recreational and performing arts
 790.1 General kinds of recreational activities
DDC in 900s
 900 History & geography
 910 Geography and travel
 910.02 The earth (Physical geography)
Company Logo
a. Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan ke dalam
suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip
dasar tertentu.
b. Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol berupa angka, yang
mewakili serangkaian istilah (yang mencerminkan subjek tertentu)
yang terdapat pada bagan.
c. Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian
aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan
petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari
tajuk yang tercantum dalam indeks bagan.
VIII UNSUR-UNSUR POKOK DDC
Company Logo
d. Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus, yang
dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam
beberapa subjek yang berbeda. Terdapat 7 tabel pembantu, yaitu:
i. Tabel 1 Subdivisi Standar
ii. Tabel 2 Wilayah
iii. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan
iv. Tabel 4 Subdivisi Bahasa
v. Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis
vi. Tabel 6 Bahasa
vii. Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
e. Di samping itu, sistem klasifikasi harus menyediakan kelas untuk Karya
Umum, untuk menempatkan karya-karya yang begitu luas
cakupannya,sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelas
utama manapun.
IX UNSUR-UNSUR POKOK DDC (lanjutan)
Company Logo
Indeks relatif merupakan sarana yang sangat membantu proses
klasifikasi yang disediakan oleh DDC. Indeks relatif ini
merupakan daftar subjek yang diurutkan secara alfabetis dengan
disertai notasi klasifikasi.
Cara penggunaan indeks relatif dalam proses klasifikasi adalah
sebagai berikut:
a. Tentukan subjek dari koleksi
b. Cari subjek tersebut pada indeks relatif
c. Cek notasi yang didapatkan dari indeks relatif ke dalam
bagan DDC
X INDEKS RELATIF
Company Logo
Berikut ini salah satu contoh bagian dari indeks relatif:
Sayur 635.1
Tanaman ladang 633.4
Hukum internasional 341.5
Militer 355.4
XII INDEKS RELATIF (lanjutan)
Company Logo
Kadangkala suatu subjek dari sebuah bahan pustaka tidak hanya cukup
diambil dari notasi dasar yang ada dalam bagan DDC. DDC menyediakan
tabel pembantu yang dapat digunakan dalam pembentukan notasi-notasi yang
tidak hanya cukup dengan notasi dasar DDC:
• Tabel 1 Subdivisi Standar
• Tabel 2 Wilayah
• Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan
• Tabel 4 Subdivisi Bahasa
• Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis
• Tabel 6 Bahasa
• Tabel 7 tentang Orang/Pribadi
Cara menggabungkan notasi dasar dengan tabel pembantu adalah sebagai
berikut:
XII PEMBENTUKAN NOTASI
Company Logo
a. Tabel 1 Subdivisi Standar (T1)
Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut:
-01 Filsafat dan teori
-02 Aneka ragam
-03 Kamus, ensiklopedi, konkordans
-04 Topik-topik khusus
-05 Penerbitan berseri
-06 Organisasi dan manajemen
-07 Pendidikan, penelitian, topic-topik berkaitan
-08 Sejarah dan deskripsi berkenaan jenis-jenis orang
-09 Pengolahan historis
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
Cara pembentukan notasi dari tabel subdivisi standar:
i. Tidak terdapat petunjuk penggunaan
1) Notasi dasar dengan angka terakhir 0
Notasi dasar yang berakhir dengan angka 0 sebelum ditambah
notasi Subdivisi Standar (T1), angka 0 pada notasi dasar
dihilangkan terlebih dahulu. Contoh:
Ilmu Kedokteran 610
Kamus (T1) -03
Kamus ilmu kedokteran 610 + -03 ? 610.3
2)Notasi dasar tanpa angka akhir 0
Notasi dasar yang tanpa diakhiri angka 0, langsung
ditambahkan notasi Subdivisi Standar. Contoh:
Koperasi 334
Majalah (T1) -05
Majalah Koperasi 334 + -05 ? 334.05
ii. Ada petunjuk penggunaan
1)Terdaftar di dalam bagan
Kadangkala di dalam bagan sudah terdapat notasi dasar yang tergabung dengan notasi subdivisi
standar. Contoh:
101 Teori filsafat
102 Aneka ragam filsafat
2) Ada petunjuk tertentu pada bagan
Kadangkala pada bagan ada petujuk dalam pembentukan notasi dasar ditambah notasi subdivisi
standar. Contoh:
300 Ilmu-ilmu sosial
Gunakan 300.1-300.9 untuk subdivisi standar
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
27
b. Tabel 2 Wilayah (T2)
Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut:
-1 Wilayah, daerah, tempat pada umumnya
-2 Manusia pada umumnya tanpa mengindahkan wilayah,
daerah
-3 Dunia jaman purbakala
-4 Eropa. Eropa Barat
-5 Asia. Timur Jauh
-6 Afrika
-7 Amerika Utara
-8 Amerika Selatan
-9 Bagian-bagian lain dari bumi dan dunia lain. Oseania
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
Cara pembentukan notasi dari tabel wilayah (T2) ini adalah sebagai berikut:
i. Ada petunjuk penggunaan
Kadangkala suatu notasi dalam bagan disertai petunjuk penggunaan
tabel wilayah. Contohnya:
346 Hukum perdata
346.3-.9 Jurisdiksi dan wilayah khusus
Tambahkan notasi wilayah 3-9 dari Tabel 2 pada angka dasar 346
Indonesia (T2) -598
Hukum perdata Indonesia 346 + -598 ? 346.598
ii. Tidak terdapat petunjuk penggunaan
Jika tidak ada petunjuk pada bagan maka proses pembentukkan
notasinya adalah Notasi Dasar + -09 (T1) + T2.
Contohnya:
Pertanian 630
Asia (T1) -5
Pertanian di Asia 630 + -09 + -5 ? 630.95
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
iii. Menentukan notasi geografi wilayah
Notasi geografi suatu wilayah dapat dibentuk dengan:
1) Tentukan notasi dasar 910
2) Buang angka terakhir 0
3) Tambahkan notasi wilayah dari Tabel 2.
Contoh:
Geografi 910
Iran (T2) -55
Geografi India 910 + -55 ? 915.5
iv. Menentukan notasi sejarah wilayah
Notasi sejarah wilayah dapat dibentuk dengan:
1) Tentukan notasi dasar 900
2) Buang angka terakhir 0
3) Tambahkan notasi wilayah dari Tabel 2.
Contoh:
Sejarah 900
Italia (T2) -45
Sejarah Jepang 900 + -45 ? 945
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
c. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan (T3)
Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut:
-1 Puisi
-2 Drama
-3 Fiksi
-4 Esai
-5 Pidato-pidato
-6 Surat-surat
-7 Satir dan humor
-8 Aneka ragam tulisan
Notasi pada tabel ini hanya dapat ditambahkan pada kelas 800. Cara
pembentukan notasinya adalah notasi dasar kelas 800 + T3.
Contoh:
Kesusastraan Jerman 830
Puisi (T3) -1
Puisi Jerman 830 + -1 ? 831
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
d. Tabel 4 Subdivisi Bahasa (T4)
Tabel ini secara ringkas sebagai berikut:
-1 Sistem tulisan dan fonologi dari bentuk standar dari bahasa
-2 Etimologi dari bentuk standar bahasa
-3 Kamus dari bentuk standar bahasa
-5 Sistem struktural (tata bahasa) dari bentuk standar bahasa
-6 Prosodi
-7 Bentuk-bentuk bukan standar dari bahasa
-8 Penggunaan standar dari bahasa
-9 Lain-lain
Notasi pada tabel ini hanya dapat ditambahkan pada kelas 400.
Mekanisme pembentukkan notasinya adalah notasi dasar dari kelas 400 + T4.
Contoh:
Bahasa Inggris 420
Tata bahasa (T4) -5
Tata bahasa Inggris 420 + -5 ? 425
Dengan Tabel 4 dapat dibentuk kamus dwibahasa, sebagai berikut:
Notasi dasar bahasa (4) + Notasi Bahasa I (T6) + T4 + Notasi Bahasa II (T6)
Contoh:
Bahasa 400
Italia (T6) -51
Kamus (T4) -3
Spanyol (T6) -61
Kamus Italia – Spanyol 400 + -51 + -3 + -61  451.361
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
e. Tabel 5 Ras, Bangsa dan Kelompok Etnik (T5)
Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai berikut:
-1 Ras/etnis Indonesia
-2 Ras/etnis Anglo Saxon, Inggris
-3 Ras/etnis Nordik
-4 Ras/etnis Latin Modern
-5 Ras/etnis Italia
-6 Ras/etnis Spanyol, Portugis
-8 Yunani
-9 Kelompok lain
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
Cara pembentukan notasinya adalah sebagai berikut:
i. Terdapat petunjuk
Adakalanya notasi pada bagan terdapat petunjuk penggabungan
dengan Tabel 5. Contoh:
155.84 Etnopsikologi, terdapat petujuk: tambahkan ras, etnik,
kelompok kebangsaan 01-99 dari Tabel 5 pada angka dasar
155.84.
Etnik Swiss (T5) -35
Etnopsikologi Swiss 155.84 + -35 ? 155.843 5
ii. Tidak terdapat petunjuk
Mekanisme pembentukkannya adalah
Notasi dasar + -089 (T1) + T5
Contohnya:
Seni Keramik 738
Bangsa Jerman (T5) -31
Seni Keramik Bangsa Jerman 738 + -089 + -31 ? 738.089 31
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
f. Tabel 6 Bahasa-Bahasa (T6)
Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai berikut:
-1 Bahasa Indonesia
-2 Bahasa Inggris
-3 Bahasa Jerman
-4 Bahasa Perancis
-5 Bahasa Italia
-6 Bahasa Spanyol
-7 Bahasa Latin
-8 Bahasa Yunani
-9 Bahasa-bahasa lain
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
Cara pembentukan notasinya adalah sebagai berikut:
i. Terdapat petunjuk
Jika terdapat petunjuk pada bagan ikutilah instruksinya.
Contoh:
297.2 Al Qur’an dan Terjemah
Ada petunjuk: Tambahkan notasi bahasa dari tabel 6 DDC pada notasi
297.2. Bahasa Indonesia (T6) -1
Terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia 297.2 + -1 ? 297.21
ii. Tidak terdapat petunjuk
Jika tidak terdapat petunjuk, mekanisme pembentukan notasinya
adalah sebagai berikut: notasi dasar + -0175 (T1) + T6
Contoh:
Kitab Injil 220
Bahasa Italia (T5) -5
Kitab Injil dalam bahasa Italia 220 + -0175 + -5 ? 220.175 5
XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
Company Logo
Dikutip langsung dari tabel (bila subjeknya sederhana), mis. Ilmu
hukum  HUKUM, ILMU  340.1
Penggabungan antara tabel/bagan dan tabel pembantu, mis. Kamus
bahasa Inggris:
Bahasa Inggris 420.3
Kamus 3
Kamus bahasa Inggris 423
J. Unsur Dalam Nomor Panggil Terdiri Dari
1. Nomor kelas bahan pustaka
2. Tiga huruf dari tajuk entri utama
3. Satu huruf pertama dari judul
4. Keterangan jilid (bila perlu)
5. Keterangan eksemplar (bila perlu)
415
Tar
PI3
XIV PENULISAN NOMOR

More Related Content

Similar to klasifikasi

Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Arief Mulyanto
 
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.pptPENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.pptKhalilAlyadir
 
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.pptPENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.pptmursalbesty
 
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya IlmiahBahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya IlmiahSMKINSANTAZAKKA
 
PENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliy
PENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliyPENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliy
PENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliyLuhPutuSafitriPratiw1
 
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifSistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifAlorka 114114
 
Indonesia OneSearch dan Biblio Metric Analysis
Indonesia OneSearch dan Biblio Metric AnalysisIndonesia OneSearch dan Biblio Metric Analysis
Indonesia OneSearch dan Biblio Metric AnalysisIsmail Fahmi
 
Draft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalah
Draft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalahDraft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalah
Draft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalahDina Dhiandra
 
THE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptx
THE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptxTHE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptx
THE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptxerlyndakasim2
 
PANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdf
PANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdfPANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdf
PANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdfEkamawardi
 
Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data
Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data
Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data D3 Perpustakaan UM 2014
 
Menulis artikel ilmiah untuk jurnal
Menulis artikel ilmiah untuk jurnalMenulis artikel ilmiah untuk jurnal
Menulis artikel ilmiah untuk jurnalFirdaus Firdaus
 
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138rahmatabriandra
 
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138rahmatabriandra
 
Materi Menulis 2.pptx
Materi Menulis 2.pptxMateri Menulis 2.pptx
Materi Menulis 2.pptxArinRise
 
Bab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal Kegiatan
Bab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal KegiatanBab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal Kegiatan
Bab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal KegiatanSusriInarti1
 

Similar to klasifikasi (20)

Penulisan skripsi
Penulisan skripsiPenulisan skripsi
Penulisan skripsi
 
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
Isi makalah memahami kaidah kebahasaan dari teks "Utopia Rakyat Bonjeur"
 
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.pptPENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
 
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.pptPENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
PENULISAN_KARYA_ILMIAH.ppt
 
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya IlmiahBahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Karya Ilmiah
 
PENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliy
PENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliyPENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliy
PENULISAN_KARYA_ILMIAH dalam metodologi peneliy
 
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatifSistematika penulisan penelitian kualitatif
Sistematika penulisan penelitian kualitatif
 
Indonesia OneSearch dan Biblio Metric Analysis
Indonesia OneSearch dan Biblio Metric AnalysisIndonesia OneSearch dan Biblio Metric Analysis
Indonesia OneSearch dan Biblio Metric Analysis
 
Draft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalah
Draft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalahDraft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalah
Draft pedoman penulisan_skripsi_dan_makalah
 
THE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptx
THE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptxTHE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptx
THE CRITICAL LITERATURE REVIEW (1).pptx
 
cemunguteah
cemunguteahcemunguteah
cemunguteah
 
PANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdf
PANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdfPANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdf
PANDUAN-PENYUSUNAN-SKRIPSI-MANAJEMEN.pdf
 
Format jurnal ilmiah
Format jurnal ilmiahFormat jurnal ilmiah
Format jurnal ilmiah
 
Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data
Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data
Perbedaan marc dan dublin core sebagai pangkalan data
 
Menulis artikel ilmiah untuk jurnal
Menulis artikel ilmiah untuk jurnalMenulis artikel ilmiah untuk jurnal
Menulis artikel ilmiah untuk jurnal
 
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalongAkuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
Akuisisi - Pengembangan koleksi di sman 1 rancakalong
 
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
 
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
Paper review basis data ii 1 10 rahmat abriandra 150401138
 
Materi Menulis 2.pptx
Materi Menulis 2.pptxMateri Menulis 2.pptx
Materi Menulis 2.pptx
 
Bab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal Kegiatan
Bab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal KegiatanBab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal Kegiatan
Bab 3 Mendesain Poposal Penenlitian dan Proposal Kegiatan
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 

klasifikasi

  • 1. Company Logo PETEMUAN VII: KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA REFERENSI: 1. Diringkas dari: Yulia, Yuyun dan Mustafa, B. (2007). Materi Pokok pengolahan bahan pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka. 2. Sejarah dan Karakateristik “DDC” dari http://dalamzero1.blogspot.com/2008/12/sejarah-dan- karakteristik-ddc.html, diakses 31 Maret 2011, jam 08.15.
  • 2. Company Logo 1. Hukum adat: suatu pengantar 340.57 2. Pengantar ekonomi pertanian 338.1 3. Ekonomi pertanian Indonesia Masalah, gagasan, dan strategi 338.159 8 4. Kamus politik modern 320.3 5. Perkembangan pemikiran filsafat dari klasik hingga modern 109 6. Pokok-pokok filsafat hukum: apa dan bagaimana filsafat hukum Indonesia 340.1 7. SENI rupa modern Indonesia: esai-esai pilihan 709.598 8. Seni membaca wajah 158
  • 3. LOGO www.wondershare.com I PENGERTIAN Klasifikasi: adalah kegiatan pengelompokan bahan pustaka berdasarkan ciri- ciri yang sama, misalnya pengarang, fisik, isi dsb. (Lilik K Somadikarta) Klasifikasi adalah pengelompokan yang sistematis dari pada sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama. (Towa P. Hamakonda) Menurut Suwarno (2007: 66), secara umum klasifikasi dibagi dalam dua jenis, yaitu: 1. Klasifikasi artifisial (artificial classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut. Misalnya berdasarkan warna buku atau tinggi buku. 2. Klasifikasi fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah. Klasifikasi fundamental ini yang sering digunakan perpustakaan saat ini.
  • 4. Company Logo II TUJUAN KLASIFIKASI Efektivitas penambahan bahan pustaka Efektivitas penarikan bahan pustaka Menentukan lokasi bahan pustaka Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subjek yang sama ke dalam satu jajaran koleksi Menghasilkan urutan Penempatan yang tepat Penyusunan mekanis (sistematis) II TUJUAN KLASIFIKASI, untuk 1. Efektivitas penambahan bahan pustaka 2. Efektivitas penarikan bahan pustaka 3. Menentukan lokasi bahan pustaka 4. Mengumpulkan semua bahan pustaka yang memiliki subjek yang sama ke dalam satu jajaran koleksi 5. Menghasilkan urutan 6. Penempatan yang tepat 7. Penyusunan mekanis (sistematis)
  • 5. Company Logo III MANFAAT KLASIFIKASI 1. Alat survey bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan 2. Alat kendali keseimbangan koleksi 3. Penuntun berpikir sistematik 4. Sebagai pengetahuan cakupan ilmu pengetahuan 5. Membantu dalam menyusun bibliografi
  • 6. Company Logo IV PRINSIP-PRINSIP DALAM KLASIFIKASI 1. Dokumen di-klaskan menurut subjek/pokok bahasan, kemudian mengikuti kode bentuk/aspeknya 2. Dipilih klas/subjek yang lebih berguna bagi pemakai 3. Dokumen di-klaskan pada subjek yang lebih spesifik 4. Bila suatu dokumen ternyata memiliki 2 subjek, di mana subjek yang satu mempengaruhi subjek yang lain, akan di-klaskan pada subjek yang dipengaruhi 5. Bila ada tinjauan dari beberapa aspek, di-klaskan pada subjek yang paling luas. 6. Bila suatu dokumen ternyata memiliki 2 subjek, pilih subjek yang dominan atau yang pertama, atau sesuai pemakai perpustakaan 7. Dalam suatu dokumen uraian subjek ditujukkan untuk membantu menganalisa subjek lain, di-klaskan pada subjek yang dibantu 8. Dalam menentukan nomor klas, hendaknya konsisten, berlaku untuk semua bahan pustaka 9. Bila belum ada nomor/notasinya dalam bagan, di-klaskan pada nomor yang paling dekat
  • 7. Company Logo a. Secara langsung • Tentukan subjeknya • Tentukan nomor klasnya, nomor devisi, seksi dst s/d didapat nomor yang tepat. (cocok dng tabel) • Perhatikan petunjuk-petunjuknya. (mis. 0 ketemu 0 bisa hapus semua, hilang salah satu atau bahkan utuh) b. Secara tidak langsung • Tentukan subjeknya  periksa dalam bagan • Cari tajuk subjek dalam indek relatif V CARA MENGKLASIFIKASI
  • 8. Company Logo VI SISTEM KLASIFIKASI 1. Dewey Decimal Classification (DDC) oleh Melvil Dewey (1873) 2. Library of Congress Classifications, (1899) 3. Subject Classifications, J.D. Brown (1906) 4. Universal Decimal Classifications (UDC), oleh Paul Otlet (1905) 5. Colon Classifications (CC) oleh S.R Ranganathan (1933) 6. A Bibliographic Classifications oleh H.E. Bliss (1935) 7. Readers International Classifications (1961) 8. home classification/local classification Dari sekian banyak sistem klasifikasi di atas, yang paling banyak digunakan di perpustakaan adalah Dewey Decimal Classification (DDC).
  • 9. Company Logo A. Sekilah Tentang DDC • DDC paling banyak digunakan di Indonesia, bahkan di dunia, karena paling tua dan paling populer. • Terbit dalam bentuk lengkap maupun ringkasan, tetapi masih perlu diperluas/dikembangkan lagi, dengan interval waktu tujuh tahun, untuk menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuaan dan situasi dan kondisi setempat. • Saat ini telah ada edisi ke 23 yang diterbitkan tahun 2011. Namun yang terjadi, edisi 20 dan 21 belum banyak penggunanya. • Sistem ini membagi ilmu ilmu pengetahuan ke dalam 10 kelas utama, masing-masing kelas utama dibagi lagi menjadi 10 divisi, masing- masing divisi dibagi lagi menjadi 10 seksi Sehingga terdapat 10 kelas utama, 100 divisi, dan 1000 seksi. • Perpustakaan Nasional R.I. telah menerbitkan Terjemahan Ringkas Klasifikasi Desimal Dewey dan Indeks Relatif: disesuaikan dengan DDC 20 yang diterbitkan tahun 2000. Untuk sekolah dasar, edisi terjemahan ini dirasa sudah cukup. VII SISTEM KLASIFIKASI DDC
  • 10. Company Logo B. Prinsip Umum Ke Khusus Dalam melakukan klasifikasi bahan pustaka: 1. Dimasukkan dalam golongan/kel yang paling umum luas cakupannya 2. Dari yang umum kalau masih kita masukkan ke khusus dan kalau masih mungkin ke subjek yang paling khusus 3. Baru ditentukan nomor dan subjek dari yang paling khusus tadi C. Prinsip Herarkhi Dalam pembagian subjeknya selalu berjenjang dan diambil pada jenjang yang paling spesifik
  • 11. Company Logo D. Notasi DDC DDC merupakan klasifikasi persepuluhan Dewey yang menganut prinsip desimal untuk membagi semua bidang ilmu pengetahuan. Notasi DDC sekurang-kurangnya terdiri dari 3 digit. Contoh pembagian kelas utama, sub klas (devisi), Seksi (sub devisi), dan sub seksi (sub sub devisi):
  • 13. DDC in 300s  300 Social sciences  301 Sociology and anthropology  304 Factors affecting social behavior  304.2 Human ecology
  • 14. DDC in 300s  330 Economics  333 Economics of land and energy  333.7 Land, recreational and wilderness areas, energy
  • 15. DDC in 300s  390 Customs, etiquette & folklore  398 Folklore
  • 16. DDC in 500s  500 Science  520 Astronomy and allied sciences  526 Mathematical geography
  • 17. DDC in 500s  550 Earth sciences & geology  551 Geology, hydrology, meteorology  551.4 Geomorphology and hydrosphere  551.46 Hydrosphere and submarine geology Oceanography
  • 18. DDC in 700s  700 Arts & recreation  790 Recreational and performing arts  790.1 General kinds of recreational activities
  • 19. DDC in 900s  900 History & geography  910 Geography and travel  910.02 The earth (Physical geography)
  • 20. Company Logo a. Sistematika pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan ke dalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip dasar tertentu. b. Notasi, yang terdiri dari serangkaian simbol berupa angka, yang mewakili serangkaian istilah (yang mencerminkan subjek tertentu) yang terdapat pada bagan. c. Indeks relatif, yang terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam indeks bagan. VIII UNSUR-UNSUR POKOK DDC
  • 21. Company Logo d. Tabel pembantu, yang berbentuk serangkaian notasi khusus, yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam beberapa subjek yang berbeda. Terdapat 7 tabel pembantu, yaitu: i. Tabel 1 Subdivisi Standar ii. Tabel 2 Wilayah iii. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan iv. Tabel 4 Subdivisi Bahasa v. Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis vi. Tabel 6 Bahasa vii. Tabel 7 tentang Orang/Pribadi e. Di samping itu, sistem klasifikasi harus menyediakan kelas untuk Karya Umum, untuk menempatkan karya-karya yang begitu luas cakupannya,sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam salah satu kelas utama manapun. IX UNSUR-UNSUR POKOK DDC (lanjutan)
  • 22. Company Logo Indeks relatif merupakan sarana yang sangat membantu proses klasifikasi yang disediakan oleh DDC. Indeks relatif ini merupakan daftar subjek yang diurutkan secara alfabetis dengan disertai notasi klasifikasi. Cara penggunaan indeks relatif dalam proses klasifikasi adalah sebagai berikut: a. Tentukan subjek dari koleksi b. Cari subjek tersebut pada indeks relatif c. Cek notasi yang didapatkan dari indeks relatif ke dalam bagan DDC X INDEKS RELATIF
  • 23. Company Logo Berikut ini salah satu contoh bagian dari indeks relatif: Sayur 635.1 Tanaman ladang 633.4 Hukum internasional 341.5 Militer 355.4 XII INDEKS RELATIF (lanjutan)
  • 24. Company Logo Kadangkala suatu subjek dari sebuah bahan pustaka tidak hanya cukup diambil dari notasi dasar yang ada dalam bagan DDC. DDC menyediakan tabel pembantu yang dapat digunakan dalam pembentukan notasi-notasi yang tidak hanya cukup dengan notasi dasar DDC: • Tabel 1 Subdivisi Standar • Tabel 2 Wilayah • Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan • Tabel 4 Subdivisi Bahasa • Tabel 5 Ras, Bangsa, Kelompok Etnis • Tabel 6 Bahasa • Tabel 7 tentang Orang/Pribadi Cara menggabungkan notasi dasar dengan tabel pembantu adalah sebagai berikut: XII PEMBENTUKAN NOTASI
  • 25. Company Logo a. Tabel 1 Subdivisi Standar (T1) Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut: -01 Filsafat dan teori -02 Aneka ragam -03 Kamus, ensiklopedi, konkordans -04 Topik-topik khusus -05 Penerbitan berseri -06 Organisasi dan manajemen -07 Pendidikan, penelitian, topic-topik berkaitan -08 Sejarah dan deskripsi berkenaan jenis-jenis orang -09 Pengolahan historis XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 26. Company Logo Cara pembentukan notasi dari tabel subdivisi standar: i. Tidak terdapat petunjuk penggunaan 1) Notasi dasar dengan angka terakhir 0 Notasi dasar yang berakhir dengan angka 0 sebelum ditambah notasi Subdivisi Standar (T1), angka 0 pada notasi dasar dihilangkan terlebih dahulu. Contoh: Ilmu Kedokteran 610 Kamus (T1) -03 Kamus ilmu kedokteran 610 + -03 ? 610.3 2)Notasi dasar tanpa angka akhir 0 Notasi dasar yang tanpa diakhiri angka 0, langsung ditambahkan notasi Subdivisi Standar. Contoh: Koperasi 334 Majalah (T1) -05 Majalah Koperasi 334 + -05 ? 334.05 ii. Ada petunjuk penggunaan 1)Terdaftar di dalam bagan Kadangkala di dalam bagan sudah terdapat notasi dasar yang tergabung dengan notasi subdivisi standar. Contoh: 101 Teori filsafat 102 Aneka ragam filsafat 2) Ada petunjuk tertentu pada bagan Kadangkala pada bagan ada petujuk dalam pembentukan notasi dasar ditambah notasi subdivisi standar. Contoh: 300 Ilmu-ilmu sosial Gunakan 300.1-300.9 untuk subdivisi standar XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 27. Company Logo 27 b. Tabel 2 Wilayah (T2) Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut: -1 Wilayah, daerah, tempat pada umumnya -2 Manusia pada umumnya tanpa mengindahkan wilayah, daerah -3 Dunia jaman purbakala -4 Eropa. Eropa Barat -5 Asia. Timur Jauh -6 Afrika -7 Amerika Utara -8 Amerika Selatan -9 Bagian-bagian lain dari bumi dan dunia lain. Oseania XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 28. Company Logo Cara pembentukan notasi dari tabel wilayah (T2) ini adalah sebagai berikut: i. Ada petunjuk penggunaan Kadangkala suatu notasi dalam bagan disertai petunjuk penggunaan tabel wilayah. Contohnya: 346 Hukum perdata 346.3-.9 Jurisdiksi dan wilayah khusus Tambahkan notasi wilayah 3-9 dari Tabel 2 pada angka dasar 346 Indonesia (T2) -598 Hukum perdata Indonesia 346 + -598 ? 346.598 ii. Tidak terdapat petunjuk penggunaan Jika tidak ada petunjuk pada bagan maka proses pembentukkan notasinya adalah Notasi Dasar + -09 (T1) + T2. Contohnya: Pertanian 630 Asia (T1) -5 Pertanian di Asia 630 + -09 + -5 ? 630.95 XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 29. Company Logo iii. Menentukan notasi geografi wilayah Notasi geografi suatu wilayah dapat dibentuk dengan: 1) Tentukan notasi dasar 910 2) Buang angka terakhir 0 3) Tambahkan notasi wilayah dari Tabel 2. Contoh: Geografi 910 Iran (T2) -55 Geografi India 910 + -55 ? 915.5 iv. Menentukan notasi sejarah wilayah Notasi sejarah wilayah dapat dibentuk dengan: 1) Tentukan notasi dasar 900 2) Buang angka terakhir 0 3) Tambahkan notasi wilayah dari Tabel 2. Contoh: Sejarah 900 Italia (T2) -45 Sejarah Jepang 900 + -45 ? 945 XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 30. Company Logo c. Tabel 3 Subdivisi Kesusastraan (T3) Tabel ini secara ringkas adalah sebagai berikut: -1 Puisi -2 Drama -3 Fiksi -4 Esai -5 Pidato-pidato -6 Surat-surat -7 Satir dan humor -8 Aneka ragam tulisan Notasi pada tabel ini hanya dapat ditambahkan pada kelas 800. Cara pembentukan notasinya adalah notasi dasar kelas 800 + T3. Contoh: Kesusastraan Jerman 830 Puisi (T3) -1 Puisi Jerman 830 + -1 ? 831 XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 31. Company Logo d. Tabel 4 Subdivisi Bahasa (T4) Tabel ini secara ringkas sebagai berikut: -1 Sistem tulisan dan fonologi dari bentuk standar dari bahasa -2 Etimologi dari bentuk standar bahasa -3 Kamus dari bentuk standar bahasa -5 Sistem struktural (tata bahasa) dari bentuk standar bahasa -6 Prosodi -7 Bentuk-bentuk bukan standar dari bahasa -8 Penggunaan standar dari bahasa -9 Lain-lain Notasi pada tabel ini hanya dapat ditambahkan pada kelas 400. Mekanisme pembentukkan notasinya adalah notasi dasar dari kelas 400 + T4. Contoh: Bahasa Inggris 420 Tata bahasa (T4) -5 Tata bahasa Inggris 420 + -5 ? 425 Dengan Tabel 4 dapat dibentuk kamus dwibahasa, sebagai berikut: Notasi dasar bahasa (4) + Notasi Bahasa I (T6) + T4 + Notasi Bahasa II (T6) Contoh: Bahasa 400 Italia (T6) -51 Kamus (T4) -3 Spanyol (T6) -61 Kamus Italia – Spanyol 400 + -51 + -3 + -61  451.361 XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 32. Company Logo e. Tabel 5 Ras, Bangsa dan Kelompok Etnik (T5) Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai berikut: -1 Ras/etnis Indonesia -2 Ras/etnis Anglo Saxon, Inggris -3 Ras/etnis Nordik -4 Ras/etnis Latin Modern -5 Ras/etnis Italia -6 Ras/etnis Spanyol, Portugis -8 Yunani -9 Kelompok lain XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 33. Company Logo Cara pembentukan notasinya adalah sebagai berikut: i. Terdapat petunjuk Adakalanya notasi pada bagan terdapat petunjuk penggabungan dengan Tabel 5. Contoh: 155.84 Etnopsikologi, terdapat petujuk: tambahkan ras, etnik, kelompok kebangsaan 01-99 dari Tabel 5 pada angka dasar 155.84. Etnik Swiss (T5) -35 Etnopsikologi Swiss 155.84 + -35 ? 155.843 5 ii. Tidak terdapat petunjuk Mekanisme pembentukkannya adalah Notasi dasar + -089 (T1) + T5 Contohnya: Seni Keramik 738 Bangsa Jerman (T5) -31 Seni Keramik Bangsa Jerman 738 + -089 + -31 ? 738.089 31 XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 34. Company Logo f. Tabel 6 Bahasa-Bahasa (T6) Ringkasan dari tabel ini adalah sebagai berikut: -1 Bahasa Indonesia -2 Bahasa Inggris -3 Bahasa Jerman -4 Bahasa Perancis -5 Bahasa Italia -6 Bahasa Spanyol -7 Bahasa Latin -8 Bahasa Yunani -9 Bahasa-bahasa lain XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 35. Company Logo Cara pembentukan notasinya adalah sebagai berikut: i. Terdapat petunjuk Jika terdapat petunjuk pada bagan ikutilah instruksinya. Contoh: 297.2 Al Qur’an dan Terjemah Ada petunjuk: Tambahkan notasi bahasa dari tabel 6 DDC pada notasi 297.2. Bahasa Indonesia (T6) -1 Terjemahan Al-Qur’an dalam bahasa Indonesia 297.2 + -1 ? 297.21 ii. Tidak terdapat petunjuk Jika tidak terdapat petunjuk, mekanisme pembentukan notasinya adalah sebagai berikut: notasi dasar + -0175 (T1) + T6 Contoh: Kitab Injil 220 Bahasa Italia (T5) -5 Kitab Injil dalam bahasa Italia 220 + -0175 + -5 ? 220.175 5 XIII PEMBENTUKAN NOTASI (lanjutan)
  • 36. Company Logo Dikutip langsung dari tabel (bila subjeknya sederhana), mis. Ilmu hukum  HUKUM, ILMU  340.1 Penggabungan antara tabel/bagan dan tabel pembantu, mis. Kamus bahasa Inggris: Bahasa Inggris 420.3 Kamus 3 Kamus bahasa Inggris 423 J. Unsur Dalam Nomor Panggil Terdiri Dari 1. Nomor kelas bahan pustaka 2. Tiga huruf dari tajuk entri utama 3. Satu huruf pertama dari judul 4. Keterangan jilid (bila perlu) 5. Keterangan eksemplar (bila perlu) 415 Tar PI3 XIV PENULISAN NOMOR