SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
PENATAAN STRUKTUR
KELEMBAGAAN PEMERINTAH
DEDDY S. BRATAKUSUMAH, PhD
deddys@bappenas.go.id
0816968367
2014
KONDISI OBJEKTIF
1. Struktur kelembagaan pemerintah Pusat belum
sepenuhnya sejalan dengan konsep desentralisasi dan
otonomi daerah. Terdapat urusan yang sudah diserahkan
kepada daerah masih ditangani kementerian
2. Terdapat overlapping tugas dan fungsi antar
kelembagaan pemerintah pusat, karena belum
terdefinisikan dengan baik tugas dan fungsi
Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
dan Lembaga Non Struktural.
2014 2
VISI
MISI
KERANGKA STRATEGIS PENATAAN
INDONESIA YANG
BERDAULAT, MANDIRI,
BERKEPERIBADIAN
MENGHADIRKAN
NEGARA YANG
BEKERJA
UUD 1945
NAWACITA
REVOLUSI MENTAL
3
KEMANDIRIAN YANG
MENSEJAHTERAKAN
RPJP
2014
2014 4
NAWACITA
FAKTOR PEMBATAS PENATAAN
FAKTOR FAKTOR
PEMBATAS
PENATAAN
STRUKTUR
KELEMBAGAAN
5
1. OTONOMI DAERAH DAN
DESENTRALISASI
3. ISYU GLOBAL DAN
REGIONAL
2. AMANAT UNDANG-
UNDANG
ASPEK
POLITIS
2014
1. OTONOMI DAERAH DAN
DESENTRALISASI
62014
Azas desentralisasi dan azas sentralisasi tidak
bersifat dikotomis tetapi kontinum
Tidak mungkin desentralisasi tanpa sentralisasi
Desentralisasi tanpa Sentralisasi akan terjadi
disintegrasi
7
DUA AZAS YANG KONTINUM
2014
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT PUSAT
1. PERTAHANAN;
2. KEAMANAN;
3. YUSTISI;
4. POLITIK LUAR NEGERI;
5. MONETER; DAN
6. AGAMA.
CONCURRENT
(BERSAMA)
KRITERIA PEMBAGIAN URUSAN
1. EXTERNALITAS (DAMPAK)
2. AKUNTABILITAS (KEDEKATAN)
3. EFISIENSI (UNTUNG-RUGI)
URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH URUSAN PEMERINTAH PUSAT
URUSAN WAJIB
(PELAYANAN DASAR)
URUSAN PILIHAN
(POTENSI UNGGULAN)
MENGACU PADA
STANDAR PELAYANAN
MINIMUM
PENGATURAN URUSAN PEMERINTAHAN
2014 8
1. Sinergi dalam pelaksanaan Kebijakan Publik.
2. Sinergi dalam kerangka regulasi.
3. Sinergi dalam kerangka anggaran.
4. Sinergi dalam kerangka kelembagaan
5. Sinergi dalam kerangka pengembangan wilayah
9
SINERGITAS PUSAT DAN DAERAH
2014 9
2. AMANAT UNDANG UNDANG
102014
11
PENGELOMPOKKAN URUSAN PEMERINTAHAN
BERDASARKAN PASAL 5 UU 39/2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA
2014
12
PERINTAH UNDANG UNDANG
Beberapa undang-undang secara eksplisist memerintahkan
pendirian kelembagaan pemerintahan baik kementerian, badan,
lembaga atau komisi.
Misalnya:
UU Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, menyebutkan bahwa Menteri adalah
pimpinan Kementerian Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
2014
3. ISYU GLOBAL DAN REGIONAL
132014
REGIONAL ISYU
14
Developments Short terms Medium terms Long terms
ASEAN SECURITY POLITICAL
COMMUNITY
Maintaining national
stability and security
Strengthening and
modernizing national
military forces
Engaging China and other
ASEAN members into
dialogue on security
concerns
ASEAN ECONOMIC
COMMUNITY
Encouraging people to use
or to consume national
products
Strengthening national
small and medium
enterprises
Engaging China, India and
other economic developed
countries in to dialogue
with ASEAN members on
trade concerns
ASEAN SOCIAL CULTURE
COMMUNITY
Encouraging people to
people contact, for
example, contact between
religious leaders,
businessmen, etc
Cooperation in promoting
welfare, capacity building,
disaster relief management
, environment
Maintaining dialogue on
social cultural issues.
ASEAN COMMUNITY
2014
2014 15
GLOBAL ISYU
(Sumber: the Millenium Project)
RESUME DARI FAKTOR PEMBATAS
162014
DENGAN DEMIKIAN
1. Terdapat beberapa Kementerian yang mutlak tidak boleh
dihilangkan,
2. Dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pemberdayaan
Daerah, harus dibentuk atau dipertahankan Kementerian
atau Lembaga yang melakukan binwas dan tidak bersifat
pelaksana,
3. Terdapat kelembagaan yang harus dibentuk atau
dipertahankan karena perintah undang-undang,
4. Menata ulang struktur kementerian dalam antisipasi isyu
global dan regional,
5. Menata ulang nomenklatur dan struktur kementerian dalam
kerangka melaksanakan NAWA CITA dan visi-misi presiden
yang dituangkan dalam RPJM.
172014
2014 18
A. KELOMPOK KEMENTERIAN DENGAN NOMENKLATUR
URUSAN TERSURAT DALAM UUD 1945 (PORTOFOLIO) :
1. Kementerian Dalam Negeri
2. Kementerian Luar Negeri
3. Kementerian Pertahanan
USULAN PENATAAN
2014 19
B. KELOMPOK KEMENTERIAN DENGAN RUANG LINGKUP
URUSAN DISEBUT DALAM UUD 1945 DAN TIDAK
DIDESENTRALISASIKAN (PORTOFOLIO) :
1. Kementerian Agama
2. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
3. Kementerian Keuangan
4. Kemenetrian Keamanan dan Ketertiban (Kepolisian)
5. Kementerian Maritim
6. Kementreian Kedaulatan Pangan
7. Kementerian Enerji dan Sumber Daya Mineral
8. KementerianPerlindungan Hutan dan Lingkungan Hidup
USULAN PENATAAN
2014 20
C. KELOMPOK KEMENTERIAN DENGAN RUANG LINGKUP
URUSAN DISEBUT DALAM UUD 1945 DAN URUSAN SUDAH
DIDESENTRALISASIKAN (NON PORTOFOLIO):
1. Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Kreatif
2. Kementerian Koperasi, Dunia Usaha dan Perdagangan
3. Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan
Teknologi
4. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Kementerian Pekerjaan Umum
6. Kementerian Perumahan dan Prasarana Lingkungan
7. Kementerian Komunikasi dan Informatika
8. Kementerian Transportasi
USULAN PENATAAN
2014 21
9. Kementerian Kesehatan
10. Kementerian Kesejahteraan Sosial
11. Kementerian Kesejahteraan Tenaga Kerja
12. Kementerian Permukiman, Perdesaan dan Transmigrasi
13. Kementerian Kebudayaan dan Kearifan Lokal
USULAN PENATAAN
2014 22
D. KELOMPOK KEMENTERIAN YANG BERTUGAS MELAKUKAN
KOORDINASI, DAN SINKRONISASI PROGRAM
PEMERINTAH (NON PORTOFOLIO):
1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Kementerian Penataan Ruang dan Pertanahan
3. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak
5. Kementerian Pemuda dan Olah Raga
6. Kementerian Sekretariat Negara
7. Kementerian Administrasi dan Aparatur Negara
USULAN PENATAAN
2014 23
E. KEMENTERIAN KOORDINATOR
1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Keamanan dan
Pertahanan
2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
3. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan
Kedaulatan Pangan
USULAN PENATAAN
2014 24
F. KELEMBAGAAN SETINGKAT MENTERI
1. Sekretariat Kepresidenan dan Kabinet
2. Kejaksaan Agung
3. Badan Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Negara (ex
Ditjen Pajak)
4. Tentara Nasional Indonesia
5. Kepolisian Republik Indonesia
USULAN PENATAAN
2014 25
G. LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN
Dilakukan pengajian ulang, untuk kemudian dilakukan
penyederhanaan, penggabungan atau penghapusan.
USULAN PENATAAN
2014 26
H. LEMBAGA NON STRUKTURAL
1. Lembaga ini bersipat merdeka dan quasi pemerintah
2. Dilakukan pengajian ulang, apabila bukan merupakan
perintah undang-undang dapat dilakukan penghapusan.
USULAN PENATAAN
2014 27
1. Setelah kementerian beserta nomenklaturnya ditetapkan,
langkah berikutnya adalah melakukan diagnosa organisasi
(organizational diagnostic) lintas kelembagaan terhadap
seluruh struktur organisasi pemerintah (Eselon I kebawah)
2. Hasil dari diagnosa ini dilakukan upaya berupa
penyederhanaan atau perampingan struktur, penghapusan
elemen organisasi yang tumpang tindih
PENUTUP
28
TERIMA KASIH
2014

More Related Content

What's hot

Salinan perpres nomor 72 tahun 2019
Salinan perpres nomor 72 tahun 2019Salinan perpres nomor 72 tahun 2019
Salinan perpres nomor 72 tahun 2019shirizkiku
 
Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019
Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019
Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019nugroho30
 
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikan
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikanPermen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikan
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikanWinarto Winartoap
 
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususWinarto Winartoap
 
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudPermendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudHadi Wuryanto
 
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Anggit T A W
 
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021CIkumparan
 
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTsPermendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTsalvinnoor
 
Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduSiMbah Dayoen
 
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MIPermendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MIalvinnoor
 
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...SatuDunia Foundation
 

What's hot (17)

Salinan perpres nomor 72 tahun 2019
Salinan perpres nomor 72 tahun 2019Salinan perpres nomor 72 tahun 2019
Salinan perpres nomor 72 tahun 2019
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019
Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019
Renstra ditjen penyediaan perumahan 2015 2019
 
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikan
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikanPermen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikan
Permen tahun2013 nomor96 badan standar nasional pendidikan
 
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khususPermendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
Permendikbud tahun2014 nomor118 tni sbg pendidik daerah khusus
 
Perpres nomor 82 tahun 2019
Perpres nomor 82 tahun 2019Perpres nomor 82 tahun 2019
Perpres nomor 82 tahun 2019
 
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK KemendikbudPermendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
Permendikbud no 11 tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud
 
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
Laporan Pencapaian MDG Indonesia 2010
 
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
Salinan perpres nomor 62 tahun 2021
 
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTsPermendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs
Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMP-MTs
 
Buku PIK-Remaja
Buku PIK-RemajaBuku PIK-Remaja
Buku PIK-Remaja
 
Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyandu
 
Bn709 2010
Bn709 2010Bn709 2010
Bn709 2010
 
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MIPermendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SD-MI
 
Nomor 20 tahun 2010
Nomor 20 tahun 2010Nomor 20 tahun 2010
Nomor 20 tahun 2010
 
RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019RPJMN 2015-2019
RPJMN 2015-2019
 
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
2 peta-jalan-percepatan-pencapaian-tujuan-pembangunan-milenium-di-indonesia -...
 

Similar to Kelembagaan Menuju Perubahan (Institution for Change)

RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)
RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)
RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)Kurniawan Saputra
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Dadang Solihin
 
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.pptKennedi Sembiring
 
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Dadang Solihin
 
Uu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagriUu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagriita syarwani
 
1 asas faham negara kenegaraan
1 asas faham negara kenegaraan1 asas faham negara kenegaraan
1 asas faham negara kenegaraan月 棉
 
materi_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptx
materi_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptxmateri_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptx
materi_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptxputriandinata
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Dadang Solihin
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanFalsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaansuhaidisidek
 
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.pptANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.pptUdienSiempreleEcanta
 
download Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptx
download Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptxdownload Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptx
download Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptxaurahamzahnajwa
 
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025rickygunawan84
 

Similar to Kelembagaan Menuju Perubahan (Institution for Change) (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)
RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)
RB Summit Deputi Balaks(Rini Widianto,SH,MPH)
 
Profil & program detiknas broadband
Profil & program detiknas broadbandProfil & program detiknas broadband
Profil & program detiknas broadband
 
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
Reformasi Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
 
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
6a49f_GOOD__GOVERNANCE__NEW_.ppt
 
PMK-2
PMK-2PMK-2
PMK-2
 
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
Agenda dalam Perencanaan Pembangunan Nasional
 
RESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.docRESUME MOOC PPPK.doc
RESUME MOOC PPPK.doc
 
Uu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagriUu 23 th 2014 depdagri
Uu 23 th 2014 depdagri
 
Komunikasi Dalam Situasi Krisis
Komunikasi Dalam Situasi KrisisKomunikasi Dalam Situasi Krisis
Komunikasi Dalam Situasi Krisis
 
1 asas faham negara kenegaraan
1 asas faham negara kenegaraan1 asas faham negara kenegaraan
1 asas faham negara kenegaraan
 
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
4. Policy Brief Inovasi Administrasi Negara (2021).pdf
 
materi_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptx
materi_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptxmateri_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptx
materi_presentasi_mensos_untuk_pdip_final_edit1.pptx
 
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010Arah Kebijakan RKP  dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
Arah Kebijakan RKP dalam Penyusunan RKPD dan APBD 2010
 
Falsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaanFalsafah pendidikan kebangsaan
Falsafah pendidikan kebangsaan
 
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.pptANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
ANALISA-SWOT-DINSOSDALDUKKBP3A.ppt
 
150520029.arie widiyasa.urindo 24 b.
150520029.arie widiyasa.urindo 24 b.150520029.arie widiyasa.urindo 24 b.
150520029.arie widiyasa.urindo 24 b.
 
download Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptx
download Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptxdownload Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptx
download Peta-iptek-jadabar_Unpad-mei-20151.pptx
 
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2025
 

More from Deddy Supriady Bratakusumah

Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxEmbracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxDeddy Supriady Bratakusumah
 
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanKoperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanDeddy Supriady Bratakusumah
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Deddy Supriady Bratakusumah
 
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Deddy Supriady Bratakusumah
 
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)Deddy Supriady Bratakusumah
 
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)Deddy Supriady Bratakusumah
 
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Deddy Supriady Bratakusumah
 

More from Deddy Supriady Bratakusumah (20)

Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptxEmbracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
Embracing Innovation as an Approach to Increasing Service.pptx
 
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
Konsep Dasar Penyusunan Anggaran
 
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang PertumbuhanKoperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
Koperasi dan UMKM Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat Penopang Pertumbuhan
 
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAHPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
 
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-DaerahPenyusunan Rencana-Strategis-Daerah
Penyusunan Rencana-Strategis-Daerah
 
Konsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
Konsep Manstra-Manja-Perangkat DaerahKonsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
Konsep Manstra-Manja-Perangkat Daerah
 
Empowering Local Governance for Development
Empowering Local Governance for DevelopmentEmpowering Local Governance for Development
Empowering Local Governance for Development
 
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
Akuntabilitas Keuangan Daerah. (Local Finance Accountability)
 
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
Pelaksanaan dan Penatausahaan Keuangan Daerah.(Spending and Accounting Local ...
 
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
Wujud Pengelolaan Keuangan Daerah (Local Finance Management)
 
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
Pengelola Keuangan Daerah.(Local Finance Manager)
 
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
Pengelolaan Asset dan Pendapatan (Management of Local Assets and Revenues)
 
Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)Retribusi Daerah.(Retribution)
Retribusi Daerah.(Retribution)
 
Pajak Daerah.(Local Tax)
Pajak Daerah.(Local Tax)Pajak Daerah.(Local Tax)
Pajak Daerah.(Local Tax)
 
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
SUMBER KEUANGAN DAERAH (LOCAL REVENUES)
 
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
HUBUNGAN KEUANGAN PUSAT DAN DAERAH (CENTRAL AND LOCAL GOVERNMANT FISCAL SCHEME)
 
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH (PUBLIC FINANCE POLICY)
 
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
Fungsi Keuangan Pemerintah Daerah (Function of Local Government Finance)
 
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
KEUANGAN NEGARA (PUBLIC FINANCE)
 
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIAFISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
FISCAL DECENTRALIZATION IN INDONESIA
 

Recently uploaded

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 

Recently uploaded (9)

UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 

Kelembagaan Menuju Perubahan (Institution for Change)

  • 1. PENATAAN STRUKTUR KELEMBAGAAN PEMERINTAH DEDDY S. BRATAKUSUMAH, PhD deddys@bappenas.go.id 0816968367 2014
  • 2. KONDISI OBJEKTIF 1. Struktur kelembagaan pemerintah Pusat belum sepenuhnya sejalan dengan konsep desentralisasi dan otonomi daerah. Terdapat urusan yang sudah diserahkan kepada daerah masih ditangani kementerian 2. Terdapat overlapping tugas dan fungsi antar kelembagaan pemerintah pusat, karena belum terdefinisikan dengan baik tugas dan fungsi Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian, dan Lembaga Non Struktural. 2014 2
  • 3. VISI MISI KERANGKA STRATEGIS PENATAAN INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI, BERKEPERIBADIAN MENGHADIRKAN NEGARA YANG BEKERJA UUD 1945 NAWACITA REVOLUSI MENTAL 3 KEMANDIRIAN YANG MENSEJAHTERAKAN RPJP 2014
  • 5. FAKTOR PEMBATAS PENATAAN FAKTOR FAKTOR PEMBATAS PENATAAN STRUKTUR KELEMBAGAAN 5 1. OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI 3. ISYU GLOBAL DAN REGIONAL 2. AMANAT UNDANG- UNDANG ASPEK POLITIS 2014
  • 6. 1. OTONOMI DAERAH DAN DESENTRALISASI 62014
  • 7. Azas desentralisasi dan azas sentralisasi tidak bersifat dikotomis tetapi kontinum Tidak mungkin desentralisasi tanpa sentralisasi Desentralisasi tanpa Sentralisasi akan terjadi disintegrasi 7 DUA AZAS YANG KONTINUM 2014
  • 8. URUSAN PEMERINTAHAN ABSOLUT PUSAT 1. PERTAHANAN; 2. KEAMANAN; 3. YUSTISI; 4. POLITIK LUAR NEGERI; 5. MONETER; DAN 6. AGAMA. CONCURRENT (BERSAMA) KRITERIA PEMBAGIAN URUSAN 1. EXTERNALITAS (DAMPAK) 2. AKUNTABILITAS (KEDEKATAN) 3. EFISIENSI (UNTUNG-RUGI) URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH URUSAN PEMERINTAH PUSAT URUSAN WAJIB (PELAYANAN DASAR) URUSAN PILIHAN (POTENSI UNGGULAN) MENGACU PADA STANDAR PELAYANAN MINIMUM PENGATURAN URUSAN PEMERINTAHAN 2014 8
  • 9. 1. Sinergi dalam pelaksanaan Kebijakan Publik. 2. Sinergi dalam kerangka regulasi. 3. Sinergi dalam kerangka anggaran. 4. Sinergi dalam kerangka kelembagaan 5. Sinergi dalam kerangka pengembangan wilayah 9 SINERGITAS PUSAT DAN DAERAH 2014 9
  • 10. 2. AMANAT UNDANG UNDANG 102014
  • 11. 11 PENGELOMPOKKAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN PASAL 5 UU 39/2008 TENTANG KEMENTERIAN NEGARA 2014
  • 12. 12 PERINTAH UNDANG UNDANG Beberapa undang-undang secara eksplisist memerintahkan pendirian kelembagaan pemerintahan baik kementerian, badan, lembaga atau komisi. Misalnya: UU Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, menyebutkan bahwa Menteri adalah pimpinan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2014
  • 13. 3. ISYU GLOBAL DAN REGIONAL 132014
  • 14. REGIONAL ISYU 14 Developments Short terms Medium terms Long terms ASEAN SECURITY POLITICAL COMMUNITY Maintaining national stability and security Strengthening and modernizing national military forces Engaging China and other ASEAN members into dialogue on security concerns ASEAN ECONOMIC COMMUNITY Encouraging people to use or to consume national products Strengthening national small and medium enterprises Engaging China, India and other economic developed countries in to dialogue with ASEAN members on trade concerns ASEAN SOCIAL CULTURE COMMUNITY Encouraging people to people contact, for example, contact between religious leaders, businessmen, etc Cooperation in promoting welfare, capacity building, disaster relief management , environment Maintaining dialogue on social cultural issues. ASEAN COMMUNITY 2014
  • 15. 2014 15 GLOBAL ISYU (Sumber: the Millenium Project)
  • 16. RESUME DARI FAKTOR PEMBATAS 162014
  • 17. DENGAN DEMIKIAN 1. Terdapat beberapa Kementerian yang mutlak tidak boleh dihilangkan, 2. Dalam rangka pembinaan, pengawasan dan pemberdayaan Daerah, harus dibentuk atau dipertahankan Kementerian atau Lembaga yang melakukan binwas dan tidak bersifat pelaksana, 3. Terdapat kelembagaan yang harus dibentuk atau dipertahankan karena perintah undang-undang, 4. Menata ulang struktur kementerian dalam antisipasi isyu global dan regional, 5. Menata ulang nomenklatur dan struktur kementerian dalam kerangka melaksanakan NAWA CITA dan visi-misi presiden yang dituangkan dalam RPJM. 172014
  • 18. 2014 18 A. KELOMPOK KEMENTERIAN DENGAN NOMENKLATUR URUSAN TERSURAT DALAM UUD 1945 (PORTOFOLIO) : 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Luar Negeri 3. Kementerian Pertahanan USULAN PENATAAN
  • 19. 2014 19 B. KELOMPOK KEMENTERIAN DENGAN RUANG LINGKUP URUSAN DISEBUT DALAM UUD 1945 DAN TIDAK DIDESENTRALISASIKAN (PORTOFOLIO) : 1. Kementerian Agama 2. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia 3. Kementerian Keuangan 4. Kemenetrian Keamanan dan Ketertiban (Kepolisian) 5. Kementerian Maritim 6. Kementreian Kedaulatan Pangan 7. Kementerian Enerji dan Sumber Daya Mineral 8. KementerianPerlindungan Hutan dan Lingkungan Hidup USULAN PENATAAN
  • 20. 2014 20 C. KELOMPOK KEMENTERIAN DENGAN RUANG LINGKUP URUSAN DISEBUT DALAM UUD 1945 DAN URUSAN SUDAH DIDESENTRALISASIKAN (NON PORTOFOLIO): 1. Kementerian Perindustrian dan Ekonomi Kreatif 2. Kementerian Koperasi, Dunia Usaha dan Perdagangan 3. Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi 4. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 5. Kementerian Pekerjaan Umum 6. Kementerian Perumahan dan Prasarana Lingkungan 7. Kementerian Komunikasi dan Informatika 8. Kementerian Transportasi USULAN PENATAAN
  • 21. 2014 21 9. Kementerian Kesehatan 10. Kementerian Kesejahteraan Sosial 11. Kementerian Kesejahteraan Tenaga Kerja 12. Kementerian Permukiman, Perdesaan dan Transmigrasi 13. Kementerian Kebudayaan dan Kearifan Lokal USULAN PENATAAN
  • 22. 2014 22 D. KELOMPOK KEMENTERIAN YANG BERTUGAS MELAKUKAN KOORDINASI, DAN SINKRONISASI PROGRAM PEMERINTAH (NON PORTOFOLIO): 1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional 2. Kementerian Penataan Ruang dan Pertanahan 3. Kementerian Badan Usaha Milik Negara 4. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 5. Kementerian Pemuda dan Olah Raga 6. Kementerian Sekretariat Negara 7. Kementerian Administrasi dan Aparatur Negara USULAN PENATAAN
  • 23. 2014 23 E. KEMENTERIAN KOORDINATOR 1. Kementerian Koordinator Bidang Politik, Keamanan dan Pertahanan 2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 3. Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kedaulatan Pangan USULAN PENATAAN
  • 24. 2014 24 F. KELEMBAGAAN SETINGKAT MENTERI 1. Sekretariat Kepresidenan dan Kabinet 2. Kejaksaan Agung 3. Badan Pengelolaan Pajak dan Pendapatan Negara (ex Ditjen Pajak) 4. Tentara Nasional Indonesia 5. Kepolisian Republik Indonesia USULAN PENATAAN
  • 25. 2014 25 G. LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN Dilakukan pengajian ulang, untuk kemudian dilakukan penyederhanaan, penggabungan atau penghapusan. USULAN PENATAAN
  • 26. 2014 26 H. LEMBAGA NON STRUKTURAL 1. Lembaga ini bersipat merdeka dan quasi pemerintah 2. Dilakukan pengajian ulang, apabila bukan merupakan perintah undang-undang dapat dilakukan penghapusan. USULAN PENATAAN
  • 27. 2014 27 1. Setelah kementerian beserta nomenklaturnya ditetapkan, langkah berikutnya adalah melakukan diagnosa organisasi (organizational diagnostic) lintas kelembagaan terhadap seluruh struktur organisasi pemerintah (Eselon I kebawah) 2. Hasil dari diagnosa ini dilakukan upaya berupa penyederhanaan atau perampingan struktur, penghapusan elemen organisasi yang tumpang tindih PENUTUP