SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
MEANINGFUL BROADBAND FOR
INNOVATION AND KNOWLEDGE-
BASED SOCIETY
Dr. Ir. Ashwin Sasongko, M.Sc
SUSUNAN KEANGGOTAAN SERTA TUGAS POKOK DAN FUNGSI
PROFIL DETIKNAS
3
Transformasi Lembaga Koordinasi TIK Nasional
2000
Keppres No. 50 Tahun 2000
 Ketua: Wapres
 Ketua Pelaksana Harian: MenPAN
2003
Keppres No. 9 Tahun 2003
 Ketua: Presiden
 Ketua Pelaksana Harian: Menneg Komunikasi & Informasi
2006
Keppres No. 20 Tahun 2006
 Ketua: Presiden
 Ketua Pelaksana Harian: Menteri Komunikasi & Informatika
2014
Keppres No. 1 Tahun 2014
 Ketua: Presiden
 Ketua Pelaksana Harian: Ilham Habibie
Tim Koordinasi
Telematika
Indonesia (TKTI)
Tim Koordinasi
Telematika
Indonesia (TKTI)
Dewan TIK
Nasional
(DETIKNAS)
Dewan TIK
Nasional
(DETIKNAS)
4
Susunan Keanggotaan (Keppres 1 Tahun 2014)
Ketua Tim : Presiden RI
Wakil Ketua : Menko Perekonomian
Ketua Harian : Menteri PPN/Kepala Bappenas
Anggota:
Menteri Kominfo
Menteri Pendidikan & Kebudayaan
Menteri Perindustrian
Menteri Kesehatan
Menteri Keuangan
Menteri Riset dan Teknologi*
Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif*
Sekretaris Kabinet
Tim Pengarah
Tim Pelaksana
Tim SekretariatKelompok Kerja
Tim
Penasihat
Tim Mitra
*sedang disesuaikan
5
Susunan Keanggotaan (Keppres 1 Tahun 2014) (lanj.)
Ketua Tim : Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A
Wakil Ketua : Wakil Menteri PPN/Bappenas*
Sekretaris : Dirjen SDPPI Kemkominfo
Wk Sekretaris : Muhammad Andy Zaky
Wk Sekretaris II : Mira Tayyiba
Anggota : Deputi Bid Kord Infra & Peng Wil
KemkoPerekonomian; Dirjen Aptika Kemkominfo; Sekjen Kemkes;
Sekjen Kemdag; Dirjen Anggaran Kemkeu; Sekretaris Kempan &
RB; Sestama Bappenas; Deputi SarPras Bappenas; Kapusintek
Kemdikbud, Dir ETI Bappenas; Kabiro Ortala Bappenas; Ketua
Mastel; Waka umum bid ICT & Penyiaran, KADIN; Amir Sambodo;
Sylvia Sumarlin; Indra Utoyo; Hari Sungkari; Garuda Sugardo;
Zainal A. Hasibuan; Virano G. Nasution; Ashwin Sasongko
Sastrosubroto; Anantyo Wahyu Nugroho
Tim Pelaksana
Tim Pengarah
Tim SekretariatKelompok Kerja
Tim
Penasihat
Tim Mitra
*sedang disesuaikan
6
Tugas DETIKNAS (Keppres 1 Tahun 2014)
• Merumuskan kebijakan umum dan arahan strategis pembangunan
nasional, melalui pengembangan teknologi informasi dan komunikasi
termasuk infrastruktur, aplikasi, dan konten;
• Melakukan pengkajian, evaluasi, dan masukan dalam menetapkan
langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul
dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi;
• Melakukan koordinasi nasional dengan instansi Pemerintah
Pusat/Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah,
Dunia Usaha, Lembaga Profesional, dan masyarakat pada umumnya
dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi serta
memberdayakan masyarakat; dan
• Memberikan persetujuan atas pelaksanaan program pengembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat lintas kementerian
agar efektif dan efisien.
7
Program Kerja DETIKNAS
INFRASTRUKTUR
TIK UNTUK
PEMERINTAHAN
YANG EFEKTIF,
EFISIEN,
TRANSPARAN
TIK UNTUK
KESEHATAN
TIK UNTUK
PERMBERDAYAAN
EKONOMI
PENGEMBANGAN INDUSTRI TIK NASIONAL
TIK UNTUK
PENDIDIKAN
2015
Masyarakat Ekonomi ASEAN
Indonesia
sebagai Negara dengan Ekonomi
Berdasarkan Inovasi dan Pengetahuan
WHY BROADBAND?
9
Percepatan Transformasi Perekonomian Nasional
Meningkatkan daya saing dan kualitas pembangunan seperti pertumbuhan ekonomi,
produktivitas tenaga kerja, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengurangan emisi
lingkungan.
9
 Penambahan 10% penetrasi pitalebar memicu pertumbuhan ekonomi sebesar
1,38% di negara berkembang dan 1,12% di negara maju (sumber: the World
Bank).
 Penambahan 10% akses pitalebar dalam setahun berkorelasi dengan peningkatan
1,5% produktivitas tenaga kerja dalam lima tahun (sumber: Booz & Company).
 Peningkatan 1% penetrasi pitalebar rumah tangga di Indonesia mengurangi
pertumbuhan pengangguran 8,6% poin (sumber: Katz et al).
 Penggunaan pitalebar dapat mengurangi emisi lingkungan hingga 25%.
 Konsumsi energi pada kegiatan e-perdagangan (e-commerce) lebih
hemat 30% dibandingkan retail tradisional. TIK berpotensi menghemat
emisi CO2 hingga 7,8 Gigatons pada tahun 2020. (sumber: Broadband
Commission).
 Kualitas pendidikan dan ketersediaan akses internet di Indonesia mempunyai
korelasi sebesar 0,71 (sumber: Pustekkom, Kemendikbud).
10
Pemenuhan Komitmen Global
10
Broadband Commission
(ITU dan UNESCO)
Target tahun 2015:
• Semua negara harus sudah memiliki
rencana pembangunan pitalebar
(national broadband plan) atau strategi
untuk memasukkan pitalebar sebagai
bagian dari akses universal;
• 40% rumah tangga terjangkau layanan
pitalebar;
• Harga layanan pitalebar harus terjangkau
(affordable) yaitu kurang dari 5%
pendapatan bulanan;
• Pengguna internet di negara berkembang
mencapai 50%.
ASEAN Masterplan on Connectivity
Target untuk TIK antara lain:
• Pembangunan Koridor Pitalebar ASEAN
pada 2014;
• Percepatan penggelaran internet
pitalebar ke sekolah pada 2015;
• Reformasi kebijakan kewajiban
pelayanan universal (universal service
obligation) untuk mengakomodasi
pembangunan pitalebar pada 2015.
PERATURAN PRESIDEN NO. 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA
PITALEBAR INDONESIA 2014-2019
RENCANA PITALEBAR
INDONESIA
12
RENCANA PITA LEBAR
Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2014
tentang Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019
Konsep dan rencana pembangunan akses internet berkecepatan tinggi (broadband)
Indonesia.
13
Pengaturan dalam Perpres RPI
1. Tujuan dan fungsi RPI 2014-2019 sebagai acuan dan panduan dalam percepatan dan
perluasan pembangunan pitalebar nasional yang komprehensif dan terintegrasi.
2. Keterkaitan dengan dokumen perencanaan untuk memastikan harmonisasi dengan
kebijakan/rencana pembangunan lainnya dan ketersediaan pendanaan (bila
pembangunan pitalebar menggunakan APBN).
3. Penetapan lima sektor prioritas yang mendapat dukungan pitalebar yaitu e-Pemerintah,
e-Kesehatan, e-Pendidikan, e-Logistik, dan e-Pengadaan. Kelima sektor ini memiliki
dampak yang luas bagi transformasi bangsa dan peningkatan daya saing nasional, serta
mewakili aspek keterhubungan Pemerintah dengan pihak lain yaitu Pemerintah-
Pemerintah, Pemerintah-Bisnis, dan Pemerintah-Masyarakat.
4. Pemantauan dan evaluasi untuk memastikan efektivitas pelaksanaan RPI.
14
PRINSIP
DASAR
PILAR
UTAMA
TUJUAN
PITALEBAR
INDONESIA
VISI
PITALEBAR
INDONESIA
VISI
INDONESIA
2025
Kerangka Disain
Mewujudkan
masyarakat
Indonesia yang
mandiri, maju,
adil dan makmur
Mendukung transformasi
Indonesia menjadi negara maju
melalui pengembangan dan
pemanfaatan pitalebar sebagai
meta-infrastructure
1. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan daya saing bangsa
2. Mendukung peningkatan kualitas pembangunan
manusia Indonesia
3. Menjaga kedaulatan bangsa
14
INFRA-
STRUKTUR DAN
KEAMANAN
ADOPSI DAN
UTILISASI
KREATIF
LEGISLASI,
REGULASI, DAN
KELEMBAGAAN
PENDANAAN
Prinsip dasar dan prasyarat pengembangan pitalebar nasional
15
Prinsip Dasar
1. Universal. Layanan pitalebar harus dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan
masyarakat.
2. Ekosistem. Pengembangan pitalebar nasional berorientasi kepada ekosistem yang mencakup
seluruh aspek baik penyediaan infrastruktur, utilisasi dan adopsi, maupun pengembangan sumber
daya manusia secara komprehensif dan terintegrasi dengan menggunakan sumber daya (spektrum,
tiang, right of way) dan pendanaan secara efisien.
3. Kolaborasi dan inklusif. Pengembangan pitalebar melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik
pemerintah pusat dan daerah maupun dunia usaha dan masyarakat. Pengembangan pitalebar
nasional juga harus mengoptimalkan potensi dalam negeri dan berorientasi kepada pemberdayaan
masyarakat agar pemanfaatan pitalebar memiliki arti.
4. Inovasi. Pola pembangunan dan pendanaan yang inovatif dengan model bisnis yang berorientasi
kepada keberlanjutan sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan pitalebar nasional.
Tanpa adanya terobosan, Indonesia akan mengalami ketertinggalan karena ketidakmampuan
berkompetisi dengan negara lain.
5. Intervensi Pemerintah. Pengembangan pitalebar nasional diharapkan masih dipimpin oleh dunia
usaha. Pemerintah akan melakukan intervensi untuk mempercepat pengembangan dalam bentuk
regulasi/deregulasi guna menekan biaya regulasi dan/atau pendanaan yang bersifat fill in the gap
dan debottlenecking tanpa mengambil alih peran atau berkompetisi dengan penyelenggara.
16
Prasyarat
Pengembangan pitalebar Indonesia akan dilakukan secara bertahap dan
menjadi bagian yang tidak terpisah dari strategi pembangunan nasional.
Untuk merealisasikan potensi pitalebar, beberapa prasyarat harus dipenuhi,
yaitu adanya:
1. Kepemimpinan Pemerintah dalam memberikan arah dan panduan;
2. Komitmen nasional untuk menjamin konsistensi dan keberlanjutan
program pengembangan pitalebar nasional;
3. Koordinasi dan sinergi multi sektor dan lintas wilayah untuk menjamin
harmonisasi kebijakan, program pembangunan, dan penggunaan
sumber daya secara efisien.
4. Kerjasama Pemerintah (pusat dan daerah) dan dunia usaha sesuai
dengan tugas pokok, kewenangan, dan kapasitas masing-masing.
17
Tahapan Pembangunan
Visi RPJPN
2025:
Masyarakat
Indonesia yang
mandiri, maju,
adil, dan
makmur
RPJMN 2010-2014:
KONEKTIVITAS
RPJMN 2015-2019: INOVASI
RPJMN 2020-2025:
TRANSFORMASI
Menutup wilayah yang belum
dijangkau layanan telekomunikasi
dan informatika (blank spot)
 Menyelesaikan penggelaran pitalebar ke kabupaten/kota,
sekolah, dan fasilitas publik;
 Peningkatan fasilitas KPU menjadi pitalebar;
 Menyelesaikan migrasi ke TV digital dan memanfaatkan
digital dividend;
 Mempercepat adopsi pitalebar untuk e-Pemerintah, e-
Pendidikan, e-Kesehatan, e-Logistik, dan e-Pengadaan;
 Mengintegrasikan fasilitas data dan informasi pemerintah;
 Menyelesaikan agenda peningkatan literasi TIK nasional.
TARGET 2014 (RPJMN II)
100% wilayah KPU dijangkau
layanan telepon dan internet
 88% kab/kota dijangkau
layanan pitalebar
 Tingkat penetrasi pitalebar:
30% populasi
Tingkat penetrasi TV digital: 35%
populasi
Indeks e-pemerintah nasional: 3,0
dari 4,0
18
Sasaran Pembangunan
2013
Infrastruktur
Pitalebar Akses Tetap (Fixed
Broadband):
15% rumah tangga (1Mbps) dan 5%
populasi;
Pitalebar Akses Bergerak (Mobile
Broadband):
12% populasi (512 kbps)
Infrastruktur Perkotaan (Urban):
Pitalebar Akses Tetap:
71% rumah tangga (20Mbps) dan 30% populasi;
Pitalebar Akses Bergerak:
100% populasi (1 Mbps)
2019
Utilisasi/Adopsi:
 Harga layanan kurang dari 5% rata-rata pendapatan bulanan
 Sektor Prioritas: e-Pemerintah; e-Pendidikan; e-Kesehatan; e-Logistik, e-Pengadaan
Infrastruktur Perdesaan (Rural):
Pitalebar Akses Tetap:
49% rumah tangga (10Mbps) dan 6% populasi;
Pitalebar Akses Bergerak:
52% populasi (1 Mbps)
Pengguna/Penerima Manfaat: Masyarakat Indonesia
captive market: 4,5 juta Pegawai Negeri Sipil, 50 juta pelajar, 3 juta pendidik, 60 juta rumah tangga berinternet
PILOT PROJECT IMPLEMENTASI RENCANA PITALEBAR INDONESIA
MEANINGFUL BROADBAND
KABUPATEN INITIATIVE
20
Meaningful Broadband Kabupaten Initiative
Meaningful Broadband = "broadband penuh makna"
• Bagaimana agar akses broadband di Indonesia bisa
bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, bukan
hanya mereka yang ada di kota besar.
• Menggunakan broadband sebagai cara untuk
mencapai masyarakat berbasis pengetahuan yang
lebih adil
21
Meaningful Broadband Kabupaten Initiative (lanj.)
Tahapan selanjutnya dari Perpres No. 96 Tahun 2014 adalah IMPLEMENTASI,
di level pusat hingga ke daerah. Perlu dirumuskan model impelentasi terbaik,
terutama di daerah.
Untuk itu, DETIKNAS melaksanakan Proyek Percontohan Implementasi
broadband dan pemanfaataannya di level pengguna terbawah, yaitu di level
masyarakat Kota / Kabupaten, mencakup semua unsur: Pemerintah, Bisnis,
Akademia, Komunitas (ABCG).
Pilot project diharapkan dapat menjadi MODEL pengembangan dan
pemanfaatan TIK / broadband untuk meningkatkan layanan publik,
kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Dibagi dalam dua tahap:
Tahap I: Pemetaan Kondisi, Kajian, Penyusunan Roadmap
Tahap II: Implementasi Roadmap
Proyek Percontohan Implementasi Rencana Pitalebar
Indonesia di level Kota / Kabupaten.
22
Kabupaten / Kota Terpilih Phase 1 dan Phase 2 (2014-2015)
Peluncuran Pilot Project Fase I :
7 Kota / Kab: Kab. Banyuasin, Kota Pekalongan, Kab. Banyuwangi, Kab. Jembrana, Kota
Balikpapan, Kab. Minahasa Utara, Kab. Jayapura.
Peluncuran Pilot Project Fase II :
7 Kota / Kab: Kota Banda Aceh, Kabupaten Sragen, Kota Pare-Pare, Kota Singkawang,
Kota Mataram, Kota Ambon, Kota Bandung
23
Model Implementasi RPI
7
Terima Kasih

More Related Content

Similar to BROADBAND FOR SOCIETY

Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Ridho Fitrah Hyzkia
 
YFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptx
YFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptxYFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptx
YFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptxNajamudin14
 
Tik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibie
Tik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibieTik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibie
Tik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibieYudi Herdiana
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016stikesby kebidanan
 
Progres Hilirisasi Nikel
Progres Hilirisasi NikelProgres Hilirisasi Nikel
Progres Hilirisasi NikelFeriKurniawan44
 
13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalahManifas Zubair
 
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)F W
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___EroikaSariWidiyatni
 
Relawan TIK Indonesia
Relawan TIK IndonesiaRelawan TIK Indonesia
Relawan TIK IndonesiaFajar Muharom
 
Pedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdfPedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdfDianSopyan
 
Bahan presentasi leljab.
Bahan presentasi leljab.Bahan presentasi leljab.
Bahan presentasi leljab.BiroPAP
 
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdfAnnual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdfFajar Baskoro
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURTri Widodo W. UTOMO
 
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdffirmanfds
 
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdffirmanfds
 
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdffirmanfds
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENTKEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENTtemanna #LABEDDU
 

Similar to BROADBAND FOR SOCIETY (20)

Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
Sinergi mendukung konektivitas untuk peningkatan, percepatan, dan pemerataan ...
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
Grand Design Pembangunan ASN 2020 - 2025
 
YFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptx
YFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptxYFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptx
YFW_SeminarNasional_UTU_160523.pptx
 
Tik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibie
Tik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibieTik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibie
Tik – masa depan dan budaya indonesia ilham habibie
 
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
Panduan pelaksanaan penelitian_dan_ppm_edisi_ edisi_x_2016
 
Progres Hilirisasi Nikel
Progres Hilirisasi NikelProgres Hilirisasi Nikel
Progres Hilirisasi Nikel
 
13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah13086710321320826500.makalah
13086710321320826500.makalah
 
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
Bappenas: Sustainable Development Goal (SDGs)
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
INOVASI PRONAS 2018
INOVASI PRONAS 2018INOVASI PRONAS 2018
INOVASI PRONAS 2018
 
Relawan TIK Indonesia
Relawan TIK IndonesiaRelawan TIK Indonesia
Relawan TIK Indonesia
 
Pedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdfPedum-Posyantek-1.pdf
Pedum-Posyantek-1.pdf
 
Bahan presentasi leljab.
Bahan presentasi leljab.Bahan presentasi leljab.
Bahan presentasi leljab.
 
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdfAnnual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
Annual-Report-PINTAR-2021_Bahasa_web (1).pdf
 
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATURKEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI SUMBER DAYA APARATUR
 
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
 
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
 
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
26mkpiii2013salinanperubahanrenstrakrt2010 2014-140130004953-phpapp01.pdf
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENTKEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT
 

More from Setia Juli Irzal Ismail (20)

slide-share.pdf
slide-share.pdfslide-share.pdf
slide-share.pdf
 
slide-lp3i-final.pdf
slide-lp3i-final.pdfslide-lp3i-final.pdf
slide-lp3i-final.pdf
 
society50-jul-share.pdf
society50-jul-share.pdfsociety50-jul-share.pdf
society50-jul-share.pdf
 
57 slide presentation
57 slide presentation57 slide presentation
57 slide presentation
 
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom UniversityPanduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
 
Sosialisasi kurikulum2020
Sosialisasi kurikulum2020Sosialisasi kurikulum2020
Sosialisasi kurikulum2020
 
Welcoming maba 2020
Welcoming maba 2020Welcoming maba 2020
Welcoming maba 2020
 
Slide jul apcert agm 2016
Slide jul apcert agm 2016Slide jul apcert agm 2016
Slide jul apcert agm 2016
 
Tugas besar MK Keamanan Jaringan
Tugas besar MK Keamanan Jaringan Tugas besar MK Keamanan Jaringan
Tugas besar MK Keamanan Jaringan
 
05 wireless
05 wireless05 wireless
05 wireless
 
04 sniffing
04 sniffing04 sniffing
04 sniffing
 
03 keamanan password
03 keamanan password03 keamanan password
03 keamanan password
 
02 teknik penyerangan
02 teknik penyerangan02 teknik penyerangan
02 teknik penyerangan
 
01a pengenalan keamanan jaringan upload
01a pengenalan keamanan jaringan upload01a pengenalan keamanan jaringan upload
01a pengenalan keamanan jaringan upload
 
Kajian3 upload
Kajian3 uploadKajian3 upload
Kajian3 upload
 
1.pendahuluan sistem operasi
1.pendahuluan sistem operasi1.pendahuluan sistem operasi
1.pendahuluan sistem operasi
 
10 tk3193-ids
10 tk3193-ids10 tk3193-ids
10 tk3193-ids
 
09 vpn
09 vpn 09 vpn
09 vpn
 
17. representasi data 5 jul
17. representasi data 5   jul17. representasi data 5   jul
17. representasi data 5 jul
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 

BROADBAND FOR SOCIETY

  • 1. MEANINGFUL BROADBAND FOR INNOVATION AND KNOWLEDGE- BASED SOCIETY Dr. Ir. Ashwin Sasongko, M.Sc
  • 2. SUSUNAN KEANGGOTAAN SERTA TUGAS POKOK DAN FUNGSI PROFIL DETIKNAS
  • 3. 3 Transformasi Lembaga Koordinasi TIK Nasional 2000 Keppres No. 50 Tahun 2000  Ketua: Wapres  Ketua Pelaksana Harian: MenPAN 2003 Keppres No. 9 Tahun 2003  Ketua: Presiden  Ketua Pelaksana Harian: Menneg Komunikasi & Informasi 2006 Keppres No. 20 Tahun 2006  Ketua: Presiden  Ketua Pelaksana Harian: Menteri Komunikasi & Informatika 2014 Keppres No. 1 Tahun 2014  Ketua: Presiden  Ketua Pelaksana Harian: Ilham Habibie Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI) Dewan TIK Nasional (DETIKNAS) Dewan TIK Nasional (DETIKNAS)
  • 4. 4 Susunan Keanggotaan (Keppres 1 Tahun 2014) Ketua Tim : Presiden RI Wakil Ketua : Menko Perekonomian Ketua Harian : Menteri PPN/Kepala Bappenas Anggota: Menteri Kominfo Menteri Pendidikan & Kebudayaan Menteri Perindustrian Menteri Kesehatan Menteri Keuangan Menteri Riset dan Teknologi* Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif* Sekretaris Kabinet Tim Pengarah Tim Pelaksana Tim SekretariatKelompok Kerja Tim Penasihat Tim Mitra *sedang disesuaikan
  • 5. 5 Susunan Keanggotaan (Keppres 1 Tahun 2014) (lanj.) Ketua Tim : Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A Wakil Ketua : Wakil Menteri PPN/Bappenas* Sekretaris : Dirjen SDPPI Kemkominfo Wk Sekretaris : Muhammad Andy Zaky Wk Sekretaris II : Mira Tayyiba Anggota : Deputi Bid Kord Infra & Peng Wil KemkoPerekonomian; Dirjen Aptika Kemkominfo; Sekjen Kemkes; Sekjen Kemdag; Dirjen Anggaran Kemkeu; Sekretaris Kempan & RB; Sestama Bappenas; Deputi SarPras Bappenas; Kapusintek Kemdikbud, Dir ETI Bappenas; Kabiro Ortala Bappenas; Ketua Mastel; Waka umum bid ICT & Penyiaran, KADIN; Amir Sambodo; Sylvia Sumarlin; Indra Utoyo; Hari Sungkari; Garuda Sugardo; Zainal A. Hasibuan; Virano G. Nasution; Ashwin Sasongko Sastrosubroto; Anantyo Wahyu Nugroho Tim Pelaksana Tim Pengarah Tim SekretariatKelompok Kerja Tim Penasihat Tim Mitra *sedang disesuaikan
  • 6. 6 Tugas DETIKNAS (Keppres 1 Tahun 2014) • Merumuskan kebijakan umum dan arahan strategis pembangunan nasional, melalui pengembangan teknologi informasi dan komunikasi termasuk infrastruktur, aplikasi, dan konten; • Melakukan pengkajian, evaluasi, dan masukan dalam menetapkan langkah-langkah penyelesaian permasalahan strategis yang timbul dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi; • Melakukan koordinasi nasional dengan instansi Pemerintah Pusat/Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah, Dunia Usaha, Lembaga Profesional, dan masyarakat pada umumnya dalam rangka pengembangan teknologi informasi dan komunikasi serta memberdayakan masyarakat; dan • Memberikan persetujuan atas pelaksanaan program pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang bersifat lintas kementerian agar efektif dan efisien.
  • 7. 7 Program Kerja DETIKNAS INFRASTRUKTUR TIK UNTUK PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF, EFISIEN, TRANSPARAN TIK UNTUK KESEHATAN TIK UNTUK PERMBERDAYAAN EKONOMI PENGEMBANGAN INDUSTRI TIK NASIONAL TIK UNTUK PENDIDIKAN 2015 Masyarakat Ekonomi ASEAN Indonesia sebagai Negara dengan Ekonomi Berdasarkan Inovasi dan Pengetahuan
  • 9. 9 Percepatan Transformasi Perekonomian Nasional Meningkatkan daya saing dan kualitas pembangunan seperti pertumbuhan ekonomi, produktivitas tenaga kerja, peningkatan kualitas pendidikan, dan pengurangan emisi lingkungan. 9  Penambahan 10% penetrasi pitalebar memicu pertumbuhan ekonomi sebesar 1,38% di negara berkembang dan 1,12% di negara maju (sumber: the World Bank).  Penambahan 10% akses pitalebar dalam setahun berkorelasi dengan peningkatan 1,5% produktivitas tenaga kerja dalam lima tahun (sumber: Booz & Company).  Peningkatan 1% penetrasi pitalebar rumah tangga di Indonesia mengurangi pertumbuhan pengangguran 8,6% poin (sumber: Katz et al).  Penggunaan pitalebar dapat mengurangi emisi lingkungan hingga 25%.  Konsumsi energi pada kegiatan e-perdagangan (e-commerce) lebih hemat 30% dibandingkan retail tradisional. TIK berpotensi menghemat emisi CO2 hingga 7,8 Gigatons pada tahun 2020. (sumber: Broadband Commission).  Kualitas pendidikan dan ketersediaan akses internet di Indonesia mempunyai korelasi sebesar 0,71 (sumber: Pustekkom, Kemendikbud).
  • 10. 10 Pemenuhan Komitmen Global 10 Broadband Commission (ITU dan UNESCO) Target tahun 2015: • Semua negara harus sudah memiliki rencana pembangunan pitalebar (national broadband plan) atau strategi untuk memasukkan pitalebar sebagai bagian dari akses universal; • 40% rumah tangga terjangkau layanan pitalebar; • Harga layanan pitalebar harus terjangkau (affordable) yaitu kurang dari 5% pendapatan bulanan; • Pengguna internet di negara berkembang mencapai 50%. ASEAN Masterplan on Connectivity Target untuk TIK antara lain: • Pembangunan Koridor Pitalebar ASEAN pada 2014; • Percepatan penggelaran internet pitalebar ke sekolah pada 2015; • Reformasi kebijakan kewajiban pelayanan universal (universal service obligation) untuk mengakomodasi pembangunan pitalebar pada 2015.
  • 11. PERATURAN PRESIDEN NO. 96 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PITALEBAR INDONESIA 2014-2019 RENCANA PITALEBAR INDONESIA
  • 12. 12 RENCANA PITA LEBAR Peraturan Presiden No. 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pitalebar Indonesia 2014-2019 Konsep dan rencana pembangunan akses internet berkecepatan tinggi (broadband) Indonesia.
  • 13. 13 Pengaturan dalam Perpres RPI 1. Tujuan dan fungsi RPI 2014-2019 sebagai acuan dan panduan dalam percepatan dan perluasan pembangunan pitalebar nasional yang komprehensif dan terintegrasi. 2. Keterkaitan dengan dokumen perencanaan untuk memastikan harmonisasi dengan kebijakan/rencana pembangunan lainnya dan ketersediaan pendanaan (bila pembangunan pitalebar menggunakan APBN). 3. Penetapan lima sektor prioritas yang mendapat dukungan pitalebar yaitu e-Pemerintah, e-Kesehatan, e-Pendidikan, e-Logistik, dan e-Pengadaan. Kelima sektor ini memiliki dampak yang luas bagi transformasi bangsa dan peningkatan daya saing nasional, serta mewakili aspek keterhubungan Pemerintah dengan pihak lain yaitu Pemerintah- Pemerintah, Pemerintah-Bisnis, dan Pemerintah-Masyarakat. 4. Pemantauan dan evaluasi untuk memastikan efektivitas pelaksanaan RPI.
  • 14. 14 PRINSIP DASAR PILAR UTAMA TUJUAN PITALEBAR INDONESIA VISI PITALEBAR INDONESIA VISI INDONESIA 2025 Kerangka Disain Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur Mendukung transformasi Indonesia menjadi negara maju melalui pengembangan dan pemanfaatan pitalebar sebagai meta-infrastructure 1. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing bangsa 2. Mendukung peningkatan kualitas pembangunan manusia Indonesia 3. Menjaga kedaulatan bangsa 14 INFRA- STRUKTUR DAN KEAMANAN ADOPSI DAN UTILISASI KREATIF LEGISLASI, REGULASI, DAN KELEMBAGAAN PENDANAAN Prinsip dasar dan prasyarat pengembangan pitalebar nasional
  • 15. 15 Prinsip Dasar 1. Universal. Layanan pitalebar harus dapat diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat. 2. Ekosistem. Pengembangan pitalebar nasional berorientasi kepada ekosistem yang mencakup seluruh aspek baik penyediaan infrastruktur, utilisasi dan adopsi, maupun pengembangan sumber daya manusia secara komprehensif dan terintegrasi dengan menggunakan sumber daya (spektrum, tiang, right of way) dan pendanaan secara efisien. 3. Kolaborasi dan inklusif. Pengembangan pitalebar melibatkan seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah pusat dan daerah maupun dunia usaha dan masyarakat. Pengembangan pitalebar nasional juga harus mengoptimalkan potensi dalam negeri dan berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat agar pemanfaatan pitalebar memiliki arti. 4. Inovasi. Pola pembangunan dan pendanaan yang inovatif dengan model bisnis yang berorientasi kepada keberlanjutan sangat diperlukan untuk mempercepat pengembangan pitalebar nasional. Tanpa adanya terobosan, Indonesia akan mengalami ketertinggalan karena ketidakmampuan berkompetisi dengan negara lain. 5. Intervensi Pemerintah. Pengembangan pitalebar nasional diharapkan masih dipimpin oleh dunia usaha. Pemerintah akan melakukan intervensi untuk mempercepat pengembangan dalam bentuk regulasi/deregulasi guna menekan biaya regulasi dan/atau pendanaan yang bersifat fill in the gap dan debottlenecking tanpa mengambil alih peran atau berkompetisi dengan penyelenggara.
  • 16. 16 Prasyarat Pengembangan pitalebar Indonesia akan dilakukan secara bertahap dan menjadi bagian yang tidak terpisah dari strategi pembangunan nasional. Untuk merealisasikan potensi pitalebar, beberapa prasyarat harus dipenuhi, yaitu adanya: 1. Kepemimpinan Pemerintah dalam memberikan arah dan panduan; 2. Komitmen nasional untuk menjamin konsistensi dan keberlanjutan program pengembangan pitalebar nasional; 3. Koordinasi dan sinergi multi sektor dan lintas wilayah untuk menjamin harmonisasi kebijakan, program pembangunan, dan penggunaan sumber daya secara efisien. 4. Kerjasama Pemerintah (pusat dan daerah) dan dunia usaha sesuai dengan tugas pokok, kewenangan, dan kapasitas masing-masing.
  • 17. 17 Tahapan Pembangunan Visi RPJPN 2025: Masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur RPJMN 2010-2014: KONEKTIVITAS RPJMN 2015-2019: INOVASI RPJMN 2020-2025: TRANSFORMASI Menutup wilayah yang belum dijangkau layanan telekomunikasi dan informatika (blank spot)  Menyelesaikan penggelaran pitalebar ke kabupaten/kota, sekolah, dan fasilitas publik;  Peningkatan fasilitas KPU menjadi pitalebar;  Menyelesaikan migrasi ke TV digital dan memanfaatkan digital dividend;  Mempercepat adopsi pitalebar untuk e-Pemerintah, e- Pendidikan, e-Kesehatan, e-Logistik, dan e-Pengadaan;  Mengintegrasikan fasilitas data dan informasi pemerintah;  Menyelesaikan agenda peningkatan literasi TIK nasional. TARGET 2014 (RPJMN II) 100% wilayah KPU dijangkau layanan telepon dan internet  88% kab/kota dijangkau layanan pitalebar  Tingkat penetrasi pitalebar: 30% populasi Tingkat penetrasi TV digital: 35% populasi Indeks e-pemerintah nasional: 3,0 dari 4,0
  • 18. 18 Sasaran Pembangunan 2013 Infrastruktur Pitalebar Akses Tetap (Fixed Broadband): 15% rumah tangga (1Mbps) dan 5% populasi; Pitalebar Akses Bergerak (Mobile Broadband): 12% populasi (512 kbps) Infrastruktur Perkotaan (Urban): Pitalebar Akses Tetap: 71% rumah tangga (20Mbps) dan 30% populasi; Pitalebar Akses Bergerak: 100% populasi (1 Mbps) 2019 Utilisasi/Adopsi:  Harga layanan kurang dari 5% rata-rata pendapatan bulanan  Sektor Prioritas: e-Pemerintah; e-Pendidikan; e-Kesehatan; e-Logistik, e-Pengadaan Infrastruktur Perdesaan (Rural): Pitalebar Akses Tetap: 49% rumah tangga (10Mbps) dan 6% populasi; Pitalebar Akses Bergerak: 52% populasi (1 Mbps) Pengguna/Penerima Manfaat: Masyarakat Indonesia captive market: 4,5 juta Pegawai Negeri Sipil, 50 juta pelajar, 3 juta pendidik, 60 juta rumah tangga berinternet
  • 19. PILOT PROJECT IMPLEMENTASI RENCANA PITALEBAR INDONESIA MEANINGFUL BROADBAND KABUPATEN INITIATIVE
  • 20. 20 Meaningful Broadband Kabupaten Initiative Meaningful Broadband = "broadband penuh makna" • Bagaimana agar akses broadband di Indonesia bisa bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya mereka yang ada di kota besar. • Menggunakan broadband sebagai cara untuk mencapai masyarakat berbasis pengetahuan yang lebih adil
  • 21. 21 Meaningful Broadband Kabupaten Initiative (lanj.) Tahapan selanjutnya dari Perpres No. 96 Tahun 2014 adalah IMPLEMENTASI, di level pusat hingga ke daerah. Perlu dirumuskan model impelentasi terbaik, terutama di daerah. Untuk itu, DETIKNAS melaksanakan Proyek Percontohan Implementasi broadband dan pemanfaataannya di level pengguna terbawah, yaitu di level masyarakat Kota / Kabupaten, mencakup semua unsur: Pemerintah, Bisnis, Akademia, Komunitas (ABCG). Pilot project diharapkan dapat menjadi MODEL pengembangan dan pemanfaatan TIK / broadband untuk meningkatkan layanan publik, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dibagi dalam dua tahap: Tahap I: Pemetaan Kondisi, Kajian, Penyusunan Roadmap Tahap II: Implementasi Roadmap Proyek Percontohan Implementasi Rencana Pitalebar Indonesia di level Kota / Kabupaten.
  • 22. 22 Kabupaten / Kota Terpilih Phase 1 dan Phase 2 (2014-2015) Peluncuran Pilot Project Fase I : 7 Kota / Kab: Kab. Banyuasin, Kota Pekalongan, Kab. Banyuwangi, Kab. Jembrana, Kota Balikpapan, Kab. Minahasa Utara, Kab. Jayapura. Peluncuran Pilot Project Fase II : 7 Kota / Kab: Kota Banda Aceh, Kabupaten Sragen, Kota Pare-Pare, Kota Singkawang, Kota Mataram, Kota Ambon, Kota Bandung