SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
Download to read offline
MATERI PELATIHAN
PENANGGULANGAN UMUM BAHAYA KEBAKARAN
By. Herdyanto Wahyu SP.
28 November 2021
Prinsip umum pemadaman kebakaran adalah bahwa setiap
kejadian kebakaran atau insiden lain membutuhkan tindakan
spesifik yang berbeda satu dengan lainnya walau terkadang
terlihat sama. Oleh karenanya pengalaman operasional dan
latihan simulasi yang bervariasi akan menjadi modal setiap
personil dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan
dalam setiap insiden.
Selain itu ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP)
akan sangat membantu para petugas dalam melakukan
operasi dan juga mencegah kesalahan-kesalahan yang tidak
perlu yang mungkin akan memperburuk keadaan.
PRINSIP UMUM
PEMADAMAN KEBAKARAN
 Prinsip pemadam kebakaran & penyelamatan jiwa di
bangunan tinggi.
 Pemadaman kebakaran hanya efektif dilakukan dari
dalam gedung.
 Bangunan dikondisikan siap dan mandiri dalam
menaggulangi kebakaran
 Penyelamatan jiwa efektif dilakukan melalui sarana
jalan keluar dari dalam gedung atau tangga darurat
kebakaran.
 Evakuasi penghuni bangunan terbakar diarahkan ke
bawah
 Menuju tempat perhimpunan sementara diluar
bangunan.
PRINSIP PENYELAMATAN JIWA DI BANGUNAN TINGGI
Kebakaran karena ledakan adalah peristiwa yang sangat cepat
dan tidak dikehendaki. Akibat kebakaran yang disebabkan
ledakan dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian yang
sangat fatal, hal ini disebabkan ketidak-disiplinan dalam
menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang digunakan.
Sebab lain kebakaran akibat ledakan adalah karena bencana
alam. Akibat gempa yang berkekuatan tinggi mengakibatkan
kebakaran pada sejumlah bangunan. Namun tak jarang juga
terjadi kebakaran akibat ledakan yang disengaja, biasanya
dilakukan dengan tujuan politis. Bahan-bahan yang dapat
menimbulkan ledakan berupa: zat padat, zat cair, gas dan
campuran.
KEBAKARAN KARENA LEDAKAN
 Ledakan terlokalisir, mempunyai konsentrasi uap
lebih rendah dari pada batasan
ledakan/kebakaran tidak akan terjadi disebut dengan
Lower Exclusive Limit (LEL).
 Ledakan yang tidak terlokalisir, mempunyai uap
konsentrasi yang lebih tingi dari batasan
ledakan atas. Pembakaran akan terjadi karena
campuran uap yang mudah terbakar di udara akan
menjadi konsentrasi yang lebih tinggi disebut
dengan UpperEexclusiveLlimit (UEL). Interval suhu
antara 493,3 s/d. 604,4 derajat celcius.
TIPE LEDAKAN
Peledakan juga dapat terjadi pada cairan yang mudah
terbakar akan terjadi ledakan dan melepaskan energi atau
tenaga yang sangat tinggi.
Contoh: senyawa organik (bensin/premium, aftur, solar,
minyak pelumas dan senyawa alcohol).
Senyawa organik di atas mempunyai titik bakar sendiri
yang disebut titik api (fire point), artinya dimana suhu
terendah dari cairan yang mudah terbakar walaupun suhu
terendah penyalaannya dijauhkan.
Karakteristik
INTERVAL AKSI LEDAKAN
 Baju Tahan Api
 Sepatu Tahan Api
 Parat Masker
 Helmet
 Kampak
 Breathing Apparatus
PERLENGKAPAN PETUGAS
PEMADAM KEBAKARAN
KESELAMATAN PETUGAS
a. Tindakan penting apakah yang harus saya lakukan dan
apa risikonya ?
b. Atau adakah pilihan lain yang lebih aman ?
c. Cara yang paling aman apakah yang harus saya
lakukan dalam menjalankan tugas yang diberikan
kepada saya ?
d. Apakah saya telah benar-benar siap ?
e. Apakah saya memiliki peralatan pelindung/proteksi
yang cukup memadai ?
f. Apakah alat tersebut masih berfungsi baik ?
◪ Mengenali dan menghindari bahaya.
Faktor penting yang dapat menunjang keselamatan diri bagi
petugas pemadam kebakaran dan petugas gawat darurat
adalah :
◪ Kesehatan dan kebugaran fisik.
◪ Perlengkapan perlindungan tubuh.
◪ Pelatihan bagi petugas pemadam kebakaran
dan petugas gawat darurat.
PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN
Lemahnya
Kontrol
Sebab
Dasar
Insiden
(Kontak)
Programt tak
sesuai
Standar
tak sesuai
Kepatuhan
pelaksanaan
Faktor
perorangan
dan
faktor
kerja
Penyebab
Langsung
Perbuatan
tak aman
dan
kondisi
tak aman
(Kejadian)
Kontak
dengan
energi
atau
bahan/ zat
Kecelakaan
atau
kerusakan
yang tak
diharapkan
Kerugian
Pemadaman api pada peristiwa kebakaran
dilakukan dengan membatasi atau
menghilangkan satu atau lebih elemen penting
pada proses pembakaran, yaitu dengan cara
pemadaman sebagai berikut :
TEORI PEMADAMAN KEBAKARAN
 Penurunan temperatur.
 Menyingkirkan bahan bakar.
 Penghilangan oksigen.
 Penghalang nyala bahan kimia.
PROSES PEMBAKARAN
GAS-GAS CAIRAN PADAT
Keadaan Fisik
Sumber O2
Diperlukan + 16%
• Udara normal
berisi 21% O2.
• Beberapa bahan
bakar yang berisi
O2 cukup dapat
menyokong
pembakaran.
Sumber Panas
• Nyala terbuka
matahari.
• Permukaan panas.
• Bunga api/listrik.
• Gesekan aksi kimia.
• Energi listrik.
• Gas tersumbat.
Untuk mencapai suhu
penyalaan
TAHAP PENGEMBANGAN API
Tahap Pertumbuhan Tahap Pembakaran
Mantap
Tahap Surut
Waktu Deteksi
Ignition
Time
Hot
Fase Permulaan
(Crucial)
Fase Pembakaran
Mantap
(Flash Over)
Waktu Pemadaman
Lanjutan
500oC
700oC
Waktu Pemadaman
Awal
1. Persyaratan teknis
ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
◪ Tabung harus dalam keadaan baik.
◪ Tatacara penggunaan harus mudah dibaca
dengan jelas dan dimengerti.
◪ Sebelum dipergunakan segel harus dalam keadaan
utuh dan baik.
◪ Isi tabung gas sesuai dengan tekanan yang
dipergunakan.
◪ Warna tabung harus mudah dilihat (merah, kuning,
biru, dan hijau).
2. Pemasangan dan penempatan
◪ Apar harus dipasang pada posisi yang mudah dilihat,
dicapai, diambil, serta dilengkapi dengan tanda yang
menunjukkan keberadaannya.
◪ Pemasangan apar harus sesuai dengan jenis penggolongan
kebakaran.
◪ Apar harus dipasang menggantung pada dinding dengan
penguatan sengkang atau dalam lemari kaca dan dapat
dipergunakan pada saat diperlukan.
◪ Apar tidak diperkenankan dipasang di dalam ruangan
yang mempunyai suhu lebih dari 49oc dan dibawah 4oc.
◪ Penempatan apar dengan berat minimum 2 kg. Adalah
untuk luas jangkauan 100 m2 dan jarak antara apar
maksimum 20 m.
Alat pemadam api ringan biasa disebut dengan apar
adalah alat pemadam yang digunakan untuk tahap
pemadaman awal. Adapun jenis apar terdiri dari :
◪ Dry chemical powder (dcp)
◪ Af-1112 (extinguisher)
◪ Foam (busa)
◪ Carbondioksida (co2)
Penggunaan alat pemadam api ringan
◪ Apar yang disediakan di dalam banyak tipe dan
rancangannya tidak diperuntukkan sebagai
pengganti sistem proteksi aktif seperti sprinkler
dan hidran.
◪ Isi apar sangat terbatas. Persediaan bahan,
jangkauan penyemprotan dan waktu alat tersebut
memerlukan pemeriksaan secara periodik dan
harus diisi secara berkala.
◪ Lakukan pemadaman dengan posisi setengah
membungkuk dan penyemprotan dilakukan
dengan menyapu secara perlahan
ke permukaan titik api.
◪ Apabila kebakaran terjadi di tempat
terbuka, maka pemadaman
dilakukan dengan membelakangi
arah angin.
METODE PENGOPERSIAN APAR
Langkah 1 Tarik pen pengaman yang berada di atas tabung
pemadam kebakaran.
Pada saat menarik pen, handle
Jangan ditekan karena akan
Mengakibatkan pen sukar dilepaskan
Langkah 2. Arahkan ujung pipa semprotan pada tempat dimana
api menyala.
ATTENTION !!!
Pada waktu melakukan pengetesan
tabung hendaknya handle tidak
sejajar dengan dagu dan selang
diarahkan ke atas.
Sebelum menggunakan tabung hendaknya
dilakukan pengetesan terlebih dahulu !!!
Langkah 3. Remas pemegang tabung alat pemadam kebakaran
untuk melepas semburan bahan pemadam.
Nozle/selang sebaiknya
dipegang diujung depan
nozle/selang agar lebih
mudah mengendalikannya.
Langkah 4 Gerakkan ujung pipa ke kiri dan ke kanan untuk
menyebarkan bahan pemadam api yang keluar dari
tabung.
Apabila nozle/selang dipegang
seperti ini maka pemadaman
tidak dapat dilakukan secara
fokus/tepat.
 Periksa kembali apakah masih ada BARA API, pastikan
bahwa api telah mati. Bila masih ada api, tinggalkan tempat
dan carilah pertolongan.
 Penyemprotan dengan pemadam api tipe Foam harus
dilakukan secara langsung sehingga foam akan
membentuk selimut yang akan menutupi permukaan cairan
yang terbakar.
 Metode dalam menggunakan pemadam api tipe CO2
adalah dengan menggerakan ujung pipa ke kiri dan ke
kanan di permukaan material yang terbakar.
 Air mempunyai kapasitas penyerapan panas yang lebih
besar dari pada unsur pemadaman kebakaran lainnya.
 Jumlah panas relatif besar dibutuhkan untuk merubah air
menjadi uap.
 Lebih besar permukaan bidang yang terkena air, akan lebih
cepat panas yang diserap.
 Air berubah menjadi uap berlipat ganda mengisi volume
semula.
HIDRAN KEBAKARAN
◪ Tempat penyediaan air yang diperlukan yang kemudian di
supply melalui hidran gedung maupun hidran halaman.
Penyediaan sumber air hidran
Jockey pump
◪ Berfungsi untuk mensuplai tekanan air, baik ke dalam
jaringan sprinkler mapun hidran.
◪ Suatu sistem instalasi/jaringan pemipaan berisi air
bertekanan tertentu yang digunakan sebagai sarana
untuk memadamkan kebakaran.
◪ Alat yang dilengkapi dengan selang gulung (hose-reel)
dan mulut pancar (nozzle) untuk mengalirkan air
bertekanan yang digunakan bagi keperluan
pemadaman kebakaran.
◪ HIDRAN GEDUNG adalah hidran yang terletak atau
dipasang di dalam bangunan dan sistem serta peralatannya
disediakan serta dipasang oleh pihak bangunan/gedung
tersebut dengan ukuran 1,5 – 2,5 inci.
◪ HIDRAN HALAMAN adalah hidran yang terletak di
luar/lingkungan bangunan sedangkan instalasi dan
peralatan serta sumber air disediakan oleh pihak pemilik
bangunan.
Jenis Hidran Kebakaran
◪ HIDRAN KOTA adalah hidran yang dipasang disepanjang
jalan pada daerah perkotaan yang dipersiapkan sebagai
prasarana kota oleh pemerintah daerah setempat guna
menanggulangi bahaya kebakaran. Persediaan airnya
dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
setempat.
Keberhasilan petugas kebakaran tidak terlepas dari keterampilan
petugas dan didukung oleh peralatan yang memadai.
Namun kedua faktor Tersebut akan lebih sempurna apabila
disusun suatu pola operasional yang baku dengan menempatkan
para petugas regu pemadam di dalam nomor pekerjaan sehingga
pada saat pelaksanaan tugas tidak tumpang tindih.
◪ Setiap regu pemadam terdiri dari 3, 4, atau 5 orang
(sesuai dengan kebutuhan dilapangan) dan anggota
regu diberikan “nomor regu”.
Solid Stream
Jenis Penyemprotan
Broken Stream Fog/Spray Stream
Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di dalam
pabrik, perkantoran dan fasilitas pendukung yang
disebabkan oleh suatu kejadian dari dalam/luar, dimana
sumber tenaga dan sarana dari fasilitas di tempat tidak
mampu untuk menanggulangi akibat dari suatu kondisi
yang tidak normal dengan ketentuan yang ada.
Keadaan Darurat (Emergency)
◪ Melaksanakan evakuasi terhadap pegawai/tamu/ nasabah
melalui tangga darurat.
Hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas team
PUBK pada saat terjadinya kebakaran :
◪ Melakukan pemadaman awal (5 menit awal) dengan
menggunakan sarana pemadam yang ada seperti : apar
dan hidran gedung.
◪ Aktifkan alarm kebakaran (fire alarm).
◪ Jika mampu, padamkan dengan peralatan yang tersedia
(APAR/HIDRAN).
1. Petunjuk apabila menemukan kobaran api
◪ Hentikan kegiatan atau hubungan telepon.
◪ Bersikap tenang dan jangan panik.
◪ Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain
panik (lari, saling dorong, dan berteriak-teriak).
◪ Jika bukan petugas team pubk, segera tinggalkan ruangan
dan carilah pintu keluar terdekat dan jangan sekali-kali
menggunakan lift.
◪ Jangan pikirkan barang-barang anda.
◪ Jika telah berada di luar gedung, jangan sekali-
kali masuk kembali untuk alasan apapun.
◪ Beritahu keberadaan anda kepada orang yang berada
di luar (siapa saja yang dapat anda hubungi).
2. Apabila anda terperangkap di dalam ruangan
◪ Tutuplah celah di bawah pintu dengan kain basah untuk
menghindari masuknya asap
atau kobaran api.
◪ Apabila telah menemukan jalan keluar yang berasap,
selamatkan diri anda dengan merangkak karena udara
di bagian bawah relatif lebih bersih dari pengaruh asap.
◪ Jangan melompat ke luar jendela, tunggu bantuan
petugas penyelamat (rescue).
Diartikan sebagai empat yang dianggap aman
untuk berkumpul bilamana terjadi keadaan
darurat ditandai dengan tulisan yang
mencantumkan Departemen atau unit kerja.
Please …… !!!!
Jangan dilakukan tanpa parasut … !!!
Alat Perlindungan Pernafasan
(Breathing Apparatus)
Celah peristiwa
Celah peristiwa
KESELAMATAN API

More Related Content

Similar to KESELAMATAN API

TEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptxTEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptxJhonManroe1
 
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdfscribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdfkhoirilanwar17
 
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.pptPencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.pptAhmad Fauzi
 
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)Asnan Alias Enterprise
 
Pengetahuan APAR.ppt
Pengetahuan APAR.pptPengetahuan APAR.ppt
Pengetahuan APAR.pptkartikaardhya
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Adam Abdullah
 
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxPPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxAdindaNadia2
 
1. Keselamatan Kerja.pptx
1. Keselamatan Kerja.pptx1. Keselamatan Kerja.pptx
1. Keselamatan Kerja.pptxnaufalario1
 
Materi Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).pptMateri Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).pptVembiDwi
 
Apar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptxApar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptxPungkyDwiHapsari
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalAnggi762512
 
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxYOGI517428
 
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan buktiMateri mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan buktipkmcinagara
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...CV. Global Mitra Nusantara
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranUTHM
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakarannoussevarenna
 
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdfPencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdfS2KeselamatandanKese
 

Similar to KESELAMATAN API (20)

AR101 Pencegahan Kebakaran
AR101 Pencegahan KebakaranAR101 Pencegahan Kebakaran
AR101 Pencegahan Kebakaran
 
TEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptxTEORI API_NITA.pptx
TEORI API_NITA.pptx
 
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdfscribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
scribfree.com_pencegahan-dan-penanggulangan-kebakaran.pdf
 
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.pptPencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
Pencegahan-dan-Penanggulangan-Kebakaran-ppt.ppt
 
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
Pengenalan kebakaran dan tindakan (Asnan Alias)
 
Pengetahuan APAR.ppt
Pengetahuan APAR.pptPengetahuan APAR.ppt
Pengetahuan APAR.ppt
 
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
Ar101pencegahankebakaran 120207190044-phpapp02
 
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptxPPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
PPT tanggap darurat & pencegahan kebakaran 2.pptx
 
1. Keselamatan Kerja.pptx
1. Keselamatan Kerja.pptx1. Keselamatan Kerja.pptx
1. Keselamatan Kerja.pptx
 
Materi Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).pptMateri Kebakaran ABW (2 ).ppt
Materi Kebakaran ABW (2 ).ppt
 
Apar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptxApar dan evakuasi 2020.pptx
Apar dan evakuasi 2020.pptx
 
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awalteknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
teknik cara Pemadaman kebakaran tahap awal
 
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
 
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan buktiMateri mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
 
FIRE FIRGHTING APPLIANCES
FIRE FIRGHTING APPLIANCESFIRE FIRGHTING APPLIANCES
FIRE FIRGHTING APPLIANCES
 
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
NFPA CERTIFIED FIRE PROTECCTION SPECIALIST CFPS® SPECIAL FIRE SUPPRESSION SYS...
 
Teori api
Teori apiTeori api
Teori api
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaran
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
 
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdfPencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran di Rumah Sakit.pdf
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

KESELAMATAN API

  • 1. MATERI PELATIHAN PENANGGULANGAN UMUM BAHAYA KEBAKARAN By. Herdyanto Wahyu SP. 28 November 2021
  • 2. Prinsip umum pemadaman kebakaran adalah bahwa setiap kejadian kebakaran atau insiden lain membutuhkan tindakan spesifik yang berbeda satu dengan lainnya walau terkadang terlihat sama. Oleh karenanya pengalaman operasional dan latihan simulasi yang bervariasi akan menjadi modal setiap personil dalam menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam setiap insiden. Selain itu ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) akan sangat membantu para petugas dalam melakukan operasi dan juga mencegah kesalahan-kesalahan yang tidak perlu yang mungkin akan memperburuk keadaan. PRINSIP UMUM PEMADAMAN KEBAKARAN
  • 3.  Prinsip pemadam kebakaran & penyelamatan jiwa di bangunan tinggi.  Pemadaman kebakaran hanya efektif dilakukan dari dalam gedung.  Bangunan dikondisikan siap dan mandiri dalam menaggulangi kebakaran  Penyelamatan jiwa efektif dilakukan melalui sarana jalan keluar dari dalam gedung atau tangga darurat kebakaran.  Evakuasi penghuni bangunan terbakar diarahkan ke bawah  Menuju tempat perhimpunan sementara diluar bangunan. PRINSIP PENYELAMATAN JIWA DI BANGUNAN TINGGI
  • 4. Kebakaran karena ledakan adalah peristiwa yang sangat cepat dan tidak dikehendaki. Akibat kebakaran yang disebabkan ledakan dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian yang sangat fatal, hal ini disebabkan ketidak-disiplinan dalam menggunakan bahan-bahan atau peralatan yang digunakan. Sebab lain kebakaran akibat ledakan adalah karena bencana alam. Akibat gempa yang berkekuatan tinggi mengakibatkan kebakaran pada sejumlah bangunan. Namun tak jarang juga terjadi kebakaran akibat ledakan yang disengaja, biasanya dilakukan dengan tujuan politis. Bahan-bahan yang dapat menimbulkan ledakan berupa: zat padat, zat cair, gas dan campuran. KEBAKARAN KARENA LEDAKAN
  • 5.  Ledakan terlokalisir, mempunyai konsentrasi uap lebih rendah dari pada batasan ledakan/kebakaran tidak akan terjadi disebut dengan Lower Exclusive Limit (LEL).  Ledakan yang tidak terlokalisir, mempunyai uap konsentrasi yang lebih tingi dari batasan ledakan atas. Pembakaran akan terjadi karena campuran uap yang mudah terbakar di udara akan menjadi konsentrasi yang lebih tinggi disebut dengan UpperEexclusiveLlimit (UEL). Interval suhu antara 493,3 s/d. 604,4 derajat celcius. TIPE LEDAKAN
  • 6. Peledakan juga dapat terjadi pada cairan yang mudah terbakar akan terjadi ledakan dan melepaskan energi atau tenaga yang sangat tinggi. Contoh: senyawa organik (bensin/premium, aftur, solar, minyak pelumas dan senyawa alcohol). Senyawa organik di atas mempunyai titik bakar sendiri yang disebut titik api (fire point), artinya dimana suhu terendah dari cairan yang mudah terbakar walaupun suhu terendah penyalaannya dijauhkan. Karakteristik INTERVAL AKSI LEDAKAN
  • 7.  Baju Tahan Api  Sepatu Tahan Api  Parat Masker  Helmet  Kampak  Breathing Apparatus PERLENGKAPAN PETUGAS PEMADAM KEBAKARAN
  • 8. KESELAMATAN PETUGAS a. Tindakan penting apakah yang harus saya lakukan dan apa risikonya ? b. Atau adakah pilihan lain yang lebih aman ? c. Cara yang paling aman apakah yang harus saya lakukan dalam menjalankan tugas yang diberikan kepada saya ? d. Apakah saya telah benar-benar siap ? e. Apakah saya memiliki peralatan pelindung/proteksi yang cukup memadai ? f. Apakah alat tersebut masih berfungsi baik ?
  • 9. ◪ Mengenali dan menghindari bahaya. Faktor penting yang dapat menunjang keselamatan diri bagi petugas pemadam kebakaran dan petugas gawat darurat adalah : ◪ Kesehatan dan kebugaran fisik. ◪ Perlengkapan perlindungan tubuh. ◪ Pelatihan bagi petugas pemadam kebakaran dan petugas gawat darurat.
  • 10. PENYEBAB DAN AKIBAT KERUGIAN Lemahnya Kontrol Sebab Dasar Insiden (Kontak) Programt tak sesuai Standar tak sesuai Kepatuhan pelaksanaan Faktor perorangan dan faktor kerja Penyebab Langsung Perbuatan tak aman dan kondisi tak aman (Kejadian) Kontak dengan energi atau bahan/ zat Kecelakaan atau kerusakan yang tak diharapkan Kerugian
  • 11. Pemadaman api pada peristiwa kebakaran dilakukan dengan membatasi atau menghilangkan satu atau lebih elemen penting pada proses pembakaran, yaitu dengan cara pemadaman sebagai berikut : TEORI PEMADAMAN KEBAKARAN  Penurunan temperatur.  Menyingkirkan bahan bakar.  Penghilangan oksigen.  Penghalang nyala bahan kimia.
  • 12. PROSES PEMBAKARAN GAS-GAS CAIRAN PADAT Keadaan Fisik Sumber O2 Diperlukan + 16% • Udara normal berisi 21% O2. • Beberapa bahan bakar yang berisi O2 cukup dapat menyokong pembakaran. Sumber Panas • Nyala terbuka matahari. • Permukaan panas. • Bunga api/listrik. • Gesekan aksi kimia. • Energi listrik. • Gas tersumbat. Untuk mencapai suhu penyalaan
  • 13. TAHAP PENGEMBANGAN API Tahap Pertumbuhan Tahap Pembakaran Mantap Tahap Surut Waktu Deteksi Ignition Time Hot Fase Permulaan (Crucial) Fase Pembakaran Mantap (Flash Over) Waktu Pemadaman Lanjutan 500oC 700oC Waktu Pemadaman Awal
  • 14. 1. Persyaratan teknis ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR) ◪ Tabung harus dalam keadaan baik. ◪ Tatacara penggunaan harus mudah dibaca dengan jelas dan dimengerti. ◪ Sebelum dipergunakan segel harus dalam keadaan utuh dan baik. ◪ Isi tabung gas sesuai dengan tekanan yang dipergunakan. ◪ Warna tabung harus mudah dilihat (merah, kuning, biru, dan hijau).
  • 15. 2. Pemasangan dan penempatan ◪ Apar harus dipasang pada posisi yang mudah dilihat, dicapai, diambil, serta dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan keberadaannya. ◪ Pemasangan apar harus sesuai dengan jenis penggolongan kebakaran. ◪ Apar harus dipasang menggantung pada dinding dengan penguatan sengkang atau dalam lemari kaca dan dapat dipergunakan pada saat diperlukan. ◪ Apar tidak diperkenankan dipasang di dalam ruangan yang mempunyai suhu lebih dari 49oc dan dibawah 4oc. ◪ Penempatan apar dengan berat minimum 2 kg. Adalah untuk luas jangkauan 100 m2 dan jarak antara apar maksimum 20 m.
  • 16. Alat pemadam api ringan biasa disebut dengan apar adalah alat pemadam yang digunakan untuk tahap pemadaman awal. Adapun jenis apar terdiri dari : ◪ Dry chemical powder (dcp) ◪ Af-1112 (extinguisher) ◪ Foam (busa) ◪ Carbondioksida (co2)
  • 17. Penggunaan alat pemadam api ringan ◪ Apar yang disediakan di dalam banyak tipe dan rancangannya tidak diperuntukkan sebagai pengganti sistem proteksi aktif seperti sprinkler dan hidran. ◪ Isi apar sangat terbatas. Persediaan bahan, jangkauan penyemprotan dan waktu alat tersebut memerlukan pemeriksaan secara periodik dan harus diisi secara berkala.
  • 18. ◪ Lakukan pemadaman dengan posisi setengah membungkuk dan penyemprotan dilakukan dengan menyapu secara perlahan ke permukaan titik api. ◪ Apabila kebakaran terjadi di tempat terbuka, maka pemadaman dilakukan dengan membelakangi arah angin.
  • 19. METODE PENGOPERSIAN APAR Langkah 1 Tarik pen pengaman yang berada di atas tabung pemadam kebakaran. Pada saat menarik pen, handle Jangan ditekan karena akan Mengakibatkan pen sukar dilepaskan
  • 20. Langkah 2. Arahkan ujung pipa semprotan pada tempat dimana api menyala. ATTENTION !!! Pada waktu melakukan pengetesan tabung hendaknya handle tidak sejajar dengan dagu dan selang diarahkan ke atas. Sebelum menggunakan tabung hendaknya dilakukan pengetesan terlebih dahulu !!!
  • 21. Langkah 3. Remas pemegang tabung alat pemadam kebakaran untuk melepas semburan bahan pemadam. Nozle/selang sebaiknya dipegang diujung depan nozle/selang agar lebih mudah mengendalikannya.
  • 22. Langkah 4 Gerakkan ujung pipa ke kiri dan ke kanan untuk menyebarkan bahan pemadam api yang keluar dari tabung. Apabila nozle/selang dipegang seperti ini maka pemadaman tidak dapat dilakukan secara fokus/tepat.
  • 23.  Periksa kembali apakah masih ada BARA API, pastikan bahwa api telah mati. Bila masih ada api, tinggalkan tempat dan carilah pertolongan.  Penyemprotan dengan pemadam api tipe Foam harus dilakukan secara langsung sehingga foam akan membentuk selimut yang akan menutupi permukaan cairan yang terbakar.  Metode dalam menggunakan pemadam api tipe CO2 adalah dengan menggerakan ujung pipa ke kiri dan ke kanan di permukaan material yang terbakar.
  • 24.  Air mempunyai kapasitas penyerapan panas yang lebih besar dari pada unsur pemadaman kebakaran lainnya.  Jumlah panas relatif besar dibutuhkan untuk merubah air menjadi uap.  Lebih besar permukaan bidang yang terkena air, akan lebih cepat panas yang diserap.  Air berubah menjadi uap berlipat ganda mengisi volume semula. HIDRAN KEBAKARAN
  • 25. ◪ Tempat penyediaan air yang diperlukan yang kemudian di supply melalui hidran gedung maupun hidran halaman. Penyediaan sumber air hidran Jockey pump ◪ Berfungsi untuk mensuplai tekanan air, baik ke dalam jaringan sprinkler mapun hidran. ◪ Suatu sistem instalasi/jaringan pemipaan berisi air bertekanan tertentu yang digunakan sebagai sarana untuk memadamkan kebakaran. ◪ Alat yang dilengkapi dengan selang gulung (hose-reel) dan mulut pancar (nozzle) untuk mengalirkan air bertekanan yang digunakan bagi keperluan pemadaman kebakaran.
  • 26. ◪ HIDRAN GEDUNG adalah hidran yang terletak atau dipasang di dalam bangunan dan sistem serta peralatannya disediakan serta dipasang oleh pihak bangunan/gedung tersebut dengan ukuran 1,5 – 2,5 inci. ◪ HIDRAN HALAMAN adalah hidran yang terletak di luar/lingkungan bangunan sedangkan instalasi dan peralatan serta sumber air disediakan oleh pihak pemilik bangunan. Jenis Hidran Kebakaran ◪ HIDRAN KOTA adalah hidran yang dipasang disepanjang jalan pada daerah perkotaan yang dipersiapkan sebagai prasarana kota oleh pemerintah daerah setempat guna menanggulangi bahaya kebakaran. Persediaan airnya dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat.
  • 27. Keberhasilan petugas kebakaran tidak terlepas dari keterampilan petugas dan didukung oleh peralatan yang memadai. Namun kedua faktor Tersebut akan lebih sempurna apabila disusun suatu pola operasional yang baku dengan menempatkan para petugas regu pemadam di dalam nomor pekerjaan sehingga pada saat pelaksanaan tugas tidak tumpang tindih.
  • 28. ◪ Setiap regu pemadam terdiri dari 3, 4, atau 5 orang (sesuai dengan kebutuhan dilapangan) dan anggota regu diberikan “nomor regu”.
  • 29. Solid Stream Jenis Penyemprotan Broken Stream Fog/Spray Stream
  • 30. Adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan di dalam pabrik, perkantoran dan fasilitas pendukung yang disebabkan oleh suatu kejadian dari dalam/luar, dimana sumber tenaga dan sarana dari fasilitas di tempat tidak mampu untuk menanggulangi akibat dari suatu kondisi yang tidak normal dengan ketentuan yang ada. Keadaan Darurat (Emergency)
  • 31. ◪ Melaksanakan evakuasi terhadap pegawai/tamu/ nasabah melalui tangga darurat. Hal-hal yang harus dilakukan oleh petugas team PUBK pada saat terjadinya kebakaran : ◪ Melakukan pemadaman awal (5 menit awal) dengan menggunakan sarana pemadam yang ada seperti : apar dan hidran gedung.
  • 32. ◪ Aktifkan alarm kebakaran (fire alarm). ◪ Jika mampu, padamkan dengan peralatan yang tersedia (APAR/HIDRAN). 1. Petunjuk apabila menemukan kobaran api ◪ Hentikan kegiatan atau hubungan telepon. ◪ Bersikap tenang dan jangan panik. ◪ Jangan melakukan tindakan yang membuat orang lain panik (lari, saling dorong, dan berteriak-teriak). ◪ Jika bukan petugas team pubk, segera tinggalkan ruangan dan carilah pintu keluar terdekat dan jangan sekali-kali menggunakan lift. ◪ Jangan pikirkan barang-barang anda. ◪ Jika telah berada di luar gedung, jangan sekali- kali masuk kembali untuk alasan apapun.
  • 33. ◪ Beritahu keberadaan anda kepada orang yang berada di luar (siapa saja yang dapat anda hubungi). 2. Apabila anda terperangkap di dalam ruangan ◪ Tutuplah celah di bawah pintu dengan kain basah untuk menghindari masuknya asap atau kobaran api. ◪ Apabila telah menemukan jalan keluar yang berasap, selamatkan diri anda dengan merangkak karena udara di bagian bawah relatif lebih bersih dari pengaruh asap. ◪ Jangan melompat ke luar jendela, tunggu bantuan petugas penyelamat (rescue).
  • 34. Diartikan sebagai empat yang dianggap aman untuk berkumpul bilamana terjadi keadaan darurat ditandai dengan tulisan yang mencantumkan Departemen atau unit kerja.
  • 35. Please …… !!!! Jangan dilakukan tanpa parasut … !!!