6. KESELAMATAN KERJA
Tujuan
• Menjelaskan bahaya yang berhubungan dengan Bahaya
Kebakaran
• Menjelaskan bahaya yang berhubungan dengan arc
welding dan Oxy Acetelyne welding serta
mengidentifikasi pakaian dan peralatan safety.
7. Pendahuluan
• Dalam setiap proses pengelasan, safety adalah aspek
yang paling penting, tidak hanya untuk welder, tetapi
juga untuk orang-orang lain di sekitarnya. Shielded
metal arc welding dapat menyebabkan kecelakaan
serius.
• Hal yang perlu diperhatikan bahwa Praktikan harus
memahami karakteristik kebakaran, tindakan
pencegahan untuk keselamatan dan cara
mengoperasikan alat pemadam api ringan (APAR).
9. Memadamkan kebakaran
• Pemadam api didasarkan pada menyingkirkan salah
satu faktor atau lebih yang diperlukan untuk
menimbulkan api. Praktek pemadam api menggunkaan
prinsip sederhana ini dan metode yang dipakai dapat
diklasifikasikan dalam judul sebagai berikut:
10. 1. Pendinginan atau cooling (Menghilangkan panas)
• Jika panas yang dihasilkan oleh pembakaran dapat
dihilangkan lebih cepat daripada timbulnya api, maka
pembakaran akan berhenti. Cara paling umum
digunakan untuk menghentikan panas adalah dengan
menyiramkan air.
11. 2. Penutupan atau smothering (menghilangkan oksigen)
• Jika oksigentidak ada atau jumlahnya terbatas, maka proses
pembakaran tidak dapat berlanjut. Benda yang tak mudah
terbakar, termasuk gas atau uap, yang tidak bereaksi dengan
bahanyang terbakar, dapat digunakan di sini.
Unsur – unsur yang dapat digunakan sebagai penutup adalah:
Busa
Karbon dioksida (Co2) atau gas lembam lainnya
Cairan yang menguap seperti BCF
Serbuk kimia kering
Tanah atau pasir.
12. 3. Penghilangan atau starvation (menghilangkan bahan bakar)
• Ketika semua bahan bakar terbakar, atau bahan bakar yang belum
terbakar disingkirkan dari api, atau api disingkirkan dari bahan
bakar, maka pembakaran akan berhenti.
• Contoh-contoh penghilangan bahan bakar:
▫ Menghabiskan seluruh bahan bakar. Membiarkan api membakar
seluruh bahan bakar dalam kondisi tetap terkendali.
▫ Memindahkan bahan bakar yang belum terbakar. Misalnya,
membuang bahan bakar dari tangki yang terbakar atau membuat
fire break dan backburning (melawan api dengan api).
▫ Menyingkirkan api dari bahan bakar. Misalnya, menyingkirkan
barang yang belum terbakar dari barang yang sedang terbakar.
13. 4. Memutuskan (interupsi)reaksi rantai api
• Api adalah reaksi berantai dari bahan bakar yang menguap
dan molekul-molekul oksigen. Akibatnya, lidah api membakar
campuran uap-udara dan menyebar. Jika reaksi rantai api
diputuskan, maka reaksinya akan berkurang dan akhirnya
menyebabkan api padam.
• Cairan yang menguap seperti hidrokarbon terhalogenasi, dan
serbuk kimia kering memiliki kemampuan untuk
memutuskan reaksi rantai api.
14. Klasifikasi kebakaran
• Kebakaran dibagi menjadi beberapa kelas, menurut jenis
bahan bakarnya. Hal ini membantu pemilihan alat-alat
pemadaman api ringan. Standar internasional
mengklasifikasikan kebakaran dalam empat kelas:
▫ Kelas A – kebakaran yang berkaitan dengan bahan padat,
mislanya kayu, bongkahan, kertas. Kebakaran kelas ini
dapat dipadamkan dengan air atau bahan kimia kering.
A
Simbol internasional Kebakaran bahan padat warna hijau
15. ▫ Kelas B – kebakaran yang berkaitan dengan cairan yang
mudah terbakar atau bahan padat yang mencair. Pemadam
api dengan bahan kimia kering merupakan cara yang paling
efektif untuk kelas ini.
▫ Kelas C – kebakaran yang berkaitan dengan listrik. Alat
pemadam dari bahan kimia kering adalah cara yang paling
efektif.
Simbol internasional untuk Cairan yang mudah terbakar warna merah.
Simbol internasional akibat Listrik warna biru
16. ▫ Kelas D – kebakaran yang melibatkan logam seperti
magnesium dan fosfor. Karena kebakaran ini menimbulkan
suhu panas yang sangat tinggi, maka air dan alat pemadam
api biasa tidak akan efektif, kebakaran Kelas D biasanya
dipadamkan dengan dikubur.
Simbol internasional untuk kelas kebakaran
ini adalah bintang kuning.
17. Tindakan pencegahan kebakaran
• Jangan beri kesempatan api untuk mulai nyala.
• Simpan dan tangani cairan mudah menyala (flammable)
dengan benar.
• Pastikan agar fiting listrik dalam kondisi yang baik.
• Laporkan segala jenis gangguan dengan segera.
• Ketahuilah tampat penyimpanan Alat Pemadam Api Ringan,
jenisnya dan cara menggunaknnya.
• Baca petunjuk pengoperasian pada Alat-alat Pemadam Api
Ringan.
• Jaga agar gang-gang, pintu darurat dan pintu masuk tetap
bebas hambatan.
• Jangan menumpuk sampah. Perawatan tempat kerja yang
baik (good housekeeping) adalh prinsip dasar pencegahan
kebakaran.
18. Tindakan yang diambil ketika timbul
kebakaran.
Menit-menit pertama setelah timbulnya api adalah menit-
menit yang paling kritis! Jika timbul kebakaran:
• Jangan panik. Tetap tenang dan berpikir jernih.
• Jika yang terbakar itu instrumen listrik, matikan aliran
listrik.
• Peringatkan semua orang di areal tersebut. Orang yang
tidak berkepentingan harus segera meninggalkan areal
tersebut.
• Jika memungkinkan. Cobalah padamkan api. Tetaplah
berada di antar api dan pintu keluar.
• Padamkan api dengan alat pemadam api ringan. Jika api
sudah terlalu besar, keluarlah dari areal tersebut.
19. Alat Pemadam Api Ringan
• Alat Pemadam Api ringan diklasifikasikan menurut
kegunaannya sesuai dengan ke empat kelas kebakaran.
• Ketika anda muali bekerja, pastikanlah untuk
memeriksa lokasi dan kondisi. Alat Pemadam Ringan di
areal Anda sendiri.
Pastikan agar Alat Pemadam Api Ringan
memiliki label inspeksi, dan tombol merah
dibagian atas berada dalam posisi turun. Jika
tombol ini naik, itu berarti Alat Pemadam Api
Ringan tersebut telah digunakan. Laporan
kepada supervisor agar Alat Pemadam Api
Ringan tersebut diganti.
Periksalah bagian bawah dan setiap sisi Alat
Pemadam Api Ringan untuk memastikan
tidak bagian yang penyok atau karat.
20. Penggunaan Pemadam
Empat langkah menggunakan pemadam yang dioperasikan oleh
kartrid (cartridge):
1. C CABUT pin pengaman handel, di atas Alat Pemadam
Api Ringan.
2. A ARAHKAN slang penyemprot. Pegang slang
penyemprot dengan kuat, Tekanan gas yang disemprotkan
dapat membuat slang terpental dan melukai anda.
3. T TEKAN tuas pada handel yang digenggam untuk
menyemprotkan isinya.
4. G GERAKKAN nosel maju mundur pada sumber api
untuk menebarkan semprotan bahan pemadam api secara
merata. Berjalanlah mundur menjauhi titik api sehingga alat
pemadam api tetap berada di antara Anda dan titik api,
sebagai tindakan pencegahan bila sewaktu-waktu api muncul
kembali.
21. • Agar berhasil memadamkan api, dekati dari arah angin
bertiup (angin bertiup dari belakang tubuh Anda ke arah
kebakaran). Jaga agar badan tetap rendah dan gerakkan
nosel maju-mundur dengan cepat, mulai dari pinggir api
terus ke belakang. Cara ini akan memadamkan api yang
berada di bagian paling depan. Jika gagal, api akan terus
menyala. Jika Andakeliru menyemprotkan bahan
pemadam api ke tengah-tengah bahan bakar cair yang
sedang terbakar, maka bahan bakar tersebut akan
terpercik dan justru semakin memperlluas daerah
sebaran api.
• Ingat, BERJALANLAH MUNDUR menjauhi api.
22. Alat Pemadam Api Ringan Karbon Dioksida
• Karbon dioksida digunakan untuk memadamkan
kebakaran di ruang kontrol, ruang komputer dan
ruangan-ruangan yang berisikan komputer yang serba
mahal. Karbon dioksida digunakan di sisni karena bubuk
ABC bersifat korosif dan sulit dibersihkan dari
komputer.
23. KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN
DENGAN MMAW
Akibat-akibat daripada kecelakaan pengelasan dengan
MMAW:
• luka bakar
• sengatan listrik
• arc flash dan luka bakar (burns)
• Uap/bau pengelasan (fume )
24. Luka bakar
• Luka bakar (burns) adalah kecelakaan yang sangat
menyakitkan.. Luka bakar ini bisa bersifat ringan : kulit
yang kemerahan, atau melepuh atau yang berat yang
membutuhkan perawatan serius di rumah sakit, cedera
kulit dan jadi cacat seumur hidup.
• Dalam Las Listrik (Arc Welding) luka bakar
diakibatkan oleh :
▫ Logam panas
▫ arc
▫ dan spatter
Baja berkarbon rendah, atau lazim disebut mild steel akan
meleleh pada suhu 1535 yang mana tidak akan ditahan oleh
kekuatan kulit manusia. Bahkan sebelum baja itu mulai
berubah warnanya dia sudah cukup panas untuk menciptakan
luka bakar yang serius.
25. • Apabila arc beroperasi kira-kira 6000oC, maka jelas ini
akan dengan mudah membakar pakaian dan
kemungkinan bisa mengakibatkan luka bakar yang
sangat berat.
• Spatter adalah logam yang meleleh yang tercecer oleh
karena tenaga yang dikeluarkan oleh arc, dari weld pool.
Karena biasanya spatter ini bentuknya kecil saja, maka
spatter ini bisa masuk ke kulit melalui lubang pakaian
kita, lubang kancing atau pakaian yang kebesaran.
Spatter bisa terpelanting keatas mencapai 10 meter dari
tempat pengelasan dan bahan yang mudah terbakar bisa
dengan cepat dimakan api.
26. Pencegahan
• Untuk menghindari terjadinya luka bakar maka welder mesti
menggunakan pakaian safety seperti :
▫ Overall panjang dari katun.
▫ Safety boots
▫ Sarung tangan panjang dari kulit .
▫ Jacket kulit untuk welding
▫ Celemek kulit (apron)
▫ Welding cup /cap las
▫ Leather spats dari kulit
Tindakan preventif lainnya adalah :
• Selalu berfikir bahwa logam itu panas
• Ketika welding berakhir, dinginkanlah atau diberi tanda
dengan kapur bengkel dengan menuliskan "PANAS "
sehingga orang lain terhindar dari kecelakaan atau luka.
• Singkirkan atau tutupi bahan-bahan yang mudah terbakar di
sekitar tempat kerja anda.
28. Sengatan Listrik
• Listrik bisa benar-benar berbahaya, bahkan bisa
mematikan bila welder tidak hati-hati. Seperti juga
dengan alat listrik lainnya, akal sehat dan sedikit
kewaspadaaan akan mencegah kecelakaan.
Penyebab-Penyebabnya
• Isolasi yang rusak atau hancur pada leads dan kabel.
• Plug atau switch yang rusak.
• Kerja di kondisi-kondisi yang lembab atau basah.
• Pertanahan yang membahayakan, sehingga welder
masuk dalam area aliran listrik
30. Pencegahan
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya sengatan
listrik listrik maka anda semestinya:
• Memeriksa kondisi lead dan kabel lead , jika mereka
rusak atau hancur, mesti diperbaiki atau diganti.
• Jika isolating switch, plug, kabel lead utama (primer)
dan mesinnya rusak, hanya ahli elektronik
berpengalaman (qualified) saja yang diperbolehkan
memperbaikinya .
• Jika anda mesti bekerja di tempat yang lembab, maka
amankanlah diri anda lebih dahulu dengan cara berdiri
pada kayu kering , karet atau bahan lain yang bersifat
non konduktif
31. Arc Flash dan Arc Burns
• Kita tahu bahwa matahari memancarkan sinar ultra-
violet dan sinar infra-merah, apa yang tidak diketahui
oleh welder yang belum berpengalaman adalah busur
cahaya pengelasan juga memancarkan sinar-sinar
tersebut, 200 - 300 kali lebih kuat dari matahari. Sinar-
sinar ini akan cepat merusak kulit dan mata dan bahkan
bisa menyebabkan kangker kulit dan katarak pada mata.
32. Arc Flash
• Luka ini disebabkan oleh mata yang diarahkan pada
sinar ultra violet yang dikeluarkan oleh busur
pengelasan. Sinar ini membakar lapisan tipis kulit yang
menutupi mata sehingga menyebabkan iritasi (gatal)
dan sakit. Arc flash itu sendiri bukanlah merupakan
cacat seumur hidup karena ini biasa berakhir antara 24
sampai 48 jam, namun demikian apabila terjadi
berulang-ulang, bisa menyebabkan luka mata misalnya
katarak dan bisa juga menyebabkan kebutaan.
34. • Pada proses pengelasan terutama pada las listrik pasti
timbul cahaya dan sinar yang dapat membahayakan juru
las atau pekerja lainnya yang ada di sekitar pengelasan,
yaitu:
▫ Sinar inframerah
▫ Sinar ultrafiolet
▫ Cahaya tampak
35. Sinar inframerah
• Adanya sinar tidak segera terasa oleh mata karena itu lebih
berbahaya sebab tidak diketahui, tidak terlihat dan tidak terasa.
Pengaruh sinar inframerah terhadap mata sama dengan pengaruh
panas yang menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata dan
terjadi penyakit cornea, prebiopia yang terlalu dini (awaJ) dari
terjadinya kerabunan.
Sinar ultrafiolet
• Sinar ultrafiolet sebenamya pancaran sinar yang mudah terserap
dan mempunyai pengaruh besar terhadap reaksi kimia yang terjadi
pada tubuh. Bila sinar itu terserap oleh lensa dan cornea mata
manusia melebihi jumlah tertentu, maka mata terasa ada benda-
benda asing di dalamnya dalam waktu antara 6-12 jam, kemudian
mata akan menjadi sakit selama 6-24 jam dan kemudian akan
hilang rasa sakitnya setelah 48 jam.
Cahaya tampak
• Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh
lensa mata dan cornea mata ke retina mata bila terlalu kuat cahaya
yang masuk, mata menjadi lelah dan kalau terlalu lama mata akan
sakit tetapi hanya bersifat sementara.
36. • Untuk menjaga atau melindungi mata harus
menggunakan kaca mata las (topeng las) yang harus
mampu menurunkan kekuatan pancaran cahaya tampak
dan juga harus mampu menyerap atau melindungi dari
sinar ultrafiolet dan sinar inframerah.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih kacamata
1. Kaca dari kaca mata las harus berwarna gelap
2. Harus mempunyai daya penerus yang tepat terhadap
cahaya.
3. Harus mampu menahan cahaya dan sinar yang berbahaya.
4. Harus mempunyai sifat-sifat yang tidak melelehkan mata.
5. Harus tahan lama dan mempunyai sifat tidak mudah
berubah.
6. Harus memberikan rasa nyaman kepada pemakai.
37.
38. Uap (Fumes)
• Uap dikeluarkan oleh arc, jika terhisap oleh welder
dalam waktu tertentu, bida menyebabkan problem
kesehatan. Lapisan permukaan pada saat dilas juga bisa
menyebabkan problem kesehatan yang serius.
• Lapisan permukaan seperti misalnya baja yang disepuh,
zincalum dan cat, ketika terbakar oleh arc akan
menyebarkan gas yang berbahaya.
• Secara khusus, pengelasan dengan baja galvanized bisa
menimbulkan penyakit yang disebut "metal fever".
Adapun tanda-tandanya adalah :
▫ berkeringat
▫ pusing (sakit kepala)
▫ mual.
39. • Dalam hal ini sering seorang juru las mengabaikan
kesehatan pada pernafasan lebih-lebih di dalam
ruangan. Dengan udara yang dihisap mengandung debu,
gas dan asap las, tidak akan lama juru las akan
menderita penyakit pada pernafasan (radang paru-
paru). Untuk menanggulangi hal-hal tersebut di atas
perlu adanya ventilasi atau juru las memakai pelindung
pernafasan (filter). Penggunaan ini mempunyai
persyaratan-persyaratan dan cara memilihnya harus
diperhatikan pula antara lain:
▫ Mempunyai daya tampung yang tinggi.
▫ Sesuai dengan bentuk muka
▫ Tidak mengganggu pernafasan
▫ Kuat, ringan dan mudah dirawat
41. Karena Panas Busur /Api Waktu Mengelas
• Juru las harus melindungi dari timbulnya panas serta
loncatan-loncatan busur api yang tak tentu arah, bila kena
kulit dapat mengakibatkan luka bakar dan timbulnya
kebakaran pada pakaian, untuk menjaga agar terhindar dari
busur api, maka juru las memakai pakaian las yang tahan
terhadap panas, dan juga juru las harus menjaga supaya
pakaian kerja bebas dari minyak atau gemuk.
Karena Percikan Terak
• Setelah selesai dalam pengelasan perlu adanya pembersihan
terak untuk mengetahui, baik buruknya hasil pengelasan.
Waktu membersihkan perlu sekali menjaga terak-terak yang
meloncat ke mata, maka perlu memakai kaca mata.