SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
PENGENALAN ALAT
PEMADAM API
SEGITIGA API
FIRE TRIANGLE of COMBUSTION
PANAS
BENDA / BAHAN BAKAR
UDARA / O2
SUMBER PANAS YANG DAPAT
MENIMBULKAN API
• Api terbuka ( open flame )
• Sinar Matahari
• Energi Mekanik Gesekan (friction)
• Benturan (impact)
• Pemampatan ( Compression )
• Listrik ( Electrical )
• Proses Kimia ( Chemical reaction )
CARA PANAS BERPINDAH
• RADIASI (radiation)
Panas berpindah dengan cara memancar melalui udara keseluruh
arah
• KONDUKSI (conduction)
Panas berpindah dengan cara menjalar melalui benda logam
kesemua arah
• KONVEKSI (convection)
Panas berpindah dengan cara mengalir melalui/pada udara atau
cairan
• DIRECT BURNING (direct flame contact)
Panas berpindah dengan cara langsung dari dari lidah api atau
lompatan api
KLASIFIKASI KEBAKARAN N.F.P.A
( National Fire Protection Association )
• Class A
• Class B
• Class C
• Class D
Api berasal dari kebakaran benda padat kecuali logam
yang bila terbakar meninggalkan arang dan abu
Api berasal dari kebakaran bahan cair atau gas
Api berasal dari kebakaran akibat listrik atau dimana
listrik “hidup” terlibat
Api berasal dari kebakaran benda logam
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : PER-04/MEN/1980 tanggal 14 April 1980
TEKNIK / SISTEM PEMADAMAN
• SMOTHERING ( menutupi/menyelimuti)
Memutuskan hubungan udara luar dengan fluida yang terbakar agar
perbandingan udara berkurang
contoh : Menutupi dengan menggunakan karung basah
Menutupi dengan menggunakan pasir,lumpur atau tanah
Pemadaman dengan menggunakan APAR jenis Foam
• COOLING ( Pendinginan )
Menurunkan panas benda sampai mencapai suhu dibawah titik
nyala ( flash point )
contoh : Disiram dengan air
Ditimbun dengan pohon yang mengandung air
Dipadamkan dengan APAR jenis CO2
• STARVATION
Mengurangi/mengambil bahan yang terbakar atau menutup aliran
cairan atau gas yang terbakar
contoh : Memisahkan benda yang terbakar
Menjauhkan benda yang belum terbakar
Menutup kran instalasi minyak/gas yang terbakar
• MEMUTUS RANTAI REAKSI PEMBAKARAN
Pemadaman menggunakan APAR ( alat pemadam api ringan )
• EMULSIFICATION
Pemadaman kebakaran plastik dengan air
• PELARUTAN
Pemadaman kebakaran alkohol dengan menggunakan air
KATAGORI PEMADAMAN
• PEMADAMAN TRADISIONAL
Menggunakan media yang tersedia langsung dari alam
contoh : Menggunakan daun pisang
Menggunakan karung yang dibasahi air
Menggunakan pasir atau tanah
• PEMADAMAN MODERN
Menggunakan media atau alat yang dibuat khusus untuk penanganan
kebakaran
contoh : Menggunakan A.P.A.R
Menggunakan Hydrant
Menggunakan mobil unit
Menggunakan sprinkle
Dibantu oleh Fire detector dan Alarm
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
PEMADAMAN TRADISIONAL DAN MODERN
CARA TRADISIONAL
 Harus mencari media
pemadaman dulu
 Tidak bisa untuk kebakaran
besar
 Harus dekat dengan sumber
api
 Lebih murah
 Ramah lingkungan
CARA MODERN
 Mudah dijangkau
 Bisa untuk kebakaran besar
 Lebih efektif dan cepat
 Mempengaruhi kesehatan
 Biaya perawatan alat
 Investasi untuk peralatan
MEDIA PEMADAMAN MODERN
1.A.P.A.R ( Alat Pemadam Api Ringan )
Portable Fire Extinguisher ( alat pemadam api jinjing ringan ).
Digunakan untuk pemadaman awal terjadinya kebakaran.
Dimulai dari pangkal api yang paling tipis,yaitu di belakang arah
angin atau samping kiri/kanan api.
1.1. JENIS A.P.A.R
a.Dry Chemical
b.Gas CO2
c.Foam
d.Gas Cair / Genetron
1.1.1 Dry Chemical
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C
• Berisi serbuk kimia yang dapat menyerap panas,tidak
menghantarkan listrik,mempunyai daya lekat yang baik,dan
menghalangi terjadinya oksidasi pada bahan bakar.
• Dapat disimpan selama 2 tahun
• Tidak boleh digunakan dalam ruang sempit dan
tertutup,karena bila terhirup akan mempengaruhi sistem
pernafasan.
• Tindakan pertolongan bila terhirup adalah dengan
meminumkan susu panas pada korban.
1.1.2 Gas CO2
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C
• Berisi gas CO2 bertekanan 1000-1200 psi (± 80 atm)
• Berfungsi mendinginkan dan memutus hubungan O2
(menyelimuti)
• Dapat disimpan selama 4-5 tahun
• Sangat efektif digunakan pada ruangan sempit dan tertutup
• Tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan
• Umumnya memiliki ukuran tabung yang besar dan berat
1.1.3 FOAM ( Busa )
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class A dan B,
namun sangat efektif untuk pemadaman kebakaran class B
• Sangat tidak dianjurkan untuk dipakai pada pemadaman
kebakaran class C
• Berfungsi mendinginkan dan memutus hubungan
(menyelimuti) antara udara dan minyak
• Dapat disimpan selama maksimal 1 tahun
• Untuk jenis kulit tertentu dapat menimbulkan efek gatal
dan dapat ditanggulangi dengan mencuci menggunakan
air dan sabun
1.1.4 Gas Cair / Genetron ( Cairan mudah menguap )
• Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B
dan C
• Berisi Cairan Genetron
• Ramah Lingkungan
• Dan tidak meninggalkan bekas sama sekali
• Lebih efisien digunakan didalam ruangan
• Tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan
jika terkena cairan tersebut
2. Hydrant
Adalah alat bantu supply air untuk keperluan pemadaman
Umumnya digunakan untuk memadamkan api yang telah
membesar dan tidak terkendali
Dioperasikan oleh beberapa orang (regu) dan dilengkapi dengan :
1.Pemancar
2.Selang yang dilengkapi kopling (couple)
3.Kunci Hydrant
4.Kepala Hydrant
5.Box Hydrant
2.1. JENIS HYDRANT
a.Hydrant Kota
b.Hydrant Gedung, yang dibagi menjadi :
Hydrant Luar
Hydrant Dalam
c.Hydrant Supply (Fire Bridge Connection)
2.2. PERLENGKAPAN HYDRANT
2.2.1. Box Hydrant
2.2.2. Kepala Hydrant
2.2.3. Selang + kopling
2.2.4. Pemancar
2.2.5. Kunci Hydrant
Pemancar
Kunci Hydrant
Box Hydrant
Selang + kopling
Kepala Hydrant
2.1.1 Hydrant Kota
• Hydrant yang disiapkan untuk mendapatkan supply air bagi mobil unit
pada lokasi yang terdekat dengan area kebakaran
• Hydrant ini disiapkan oleh pemda setempat atau pengelola kawasan
• Hydrant ini hanya boleh dioperasikan oleh orang yang
berpengalaman atau regu pemadam kebakaran
• Ukuran selang adalah 2½ inchi
• Tekanan minimal adalah 4,4 kg/cm2 (65 psi)
• Debet air 1900 liter/menit
• Pemakaian minimal 30 menit
• Panjang selang maksimal 30 meter (100 feet)
2.1.2 Hydrant Gedung
• Hydrant yang disiapkan oleh pemilik gedung untuk mengatasi
kebakaran pada area dalam lingkungan gedung tersebut
• Hydrant Gedung dibagi menjadi :
Hydrant Luar
Hydrant Dalam
• Hydrant Luar mempunyai spesifikasi sama dengan Hydrant Kota
Hanya Hydrant Luar dilengkapi dengan Box Hydrant
• Hydrant Dalam mempunyai spesifikasi :
Selang langsung terhubung dengan kran air yang berhubungan
dengan pompa hydrant
Ukuran selang 1½ inchi
Tekanan air maksimal 6,8 kg/cm2 dan minimal 4,4 kg/cm2
Debit air 380 liter/menit
• Hydrant Dalam dapat dioperasikan oleh semua orang dengan
pelatihan sebelumnya
HYDRANT GEDUNG
HYDRANT LUAR HYDRANT DALAM
2.1.3 Hydrant Supply ( Fire Bridge Connection )
• Hydrant Supply disediakan oleh pemilik gedung
untuk memudahkan mobil unit mensupply air ke
dalam jaringan pipa hydrant gedung bila listrik
pada saat kebakaran padam
• Air bisa di supply oleh mobil unit atau di koneksi
dengan Hydrant Kota
• Spesifikasi Hydrant Supply sama dengan
Hydrant Kota
3. Mobil Unit
• Untuk suatu daerah tertentu Dinas Pemadam Kebakaran daerah
telah mempersiapkan beberapa Mobil Unit
• Beberapa perusahaan besar juga menyediakan mobil unit untuk
membantu penanganan kebakaran area tersebut
• Spesifikasi Mobil Unit sama dengan Hydrant Kota dan pompa
digerakkan oleh motor diesel
• Mobil Unit biasanya dibantu dengan beberapa mobil
lainnya,seperti :
Mobil Tangga
Ambulance
Mobil Tangki Air
Mobil Komando/Pembimbing
4. Sprinkle System
• Adalah suatu system jaringan pipa di dalam gedung yang
akan memancarkan air melalui sprinkle secara otomatis bila
terjadi kebakaran di dalam gedung
• Fungsi utama adalah mengurangi/membatasi meluasnya
kebakaran
• 2 macam type kepala sprinkle :
System lebur
Menggunakan bahan logam yang bila panas akan
meleleh dan tutup penahan tekanan air akan lepas
System Glas bulb
Menggunakan gelas berisi cairan kimia yang bila panas
akan memuai dan memecahkan gelas
5. Fire Detector ( Otomatis )
5.1 Berdasarkan cara penempatannya dibagi 2 system :
Line system ( sistem garis )
Spot system ( sistem titik )
5.1.1 Line system terdiri dari 2 jenis :
Line detector
Sistem lini terbuat dari 2 kabel plastik yang mudah meleleh dan
dilapisi kertas kaca dan anyaman kelabang,bila terjadi panas
akan terjadi hubungan singkat antar 2 kabel tersebut dan
menyalakan alarm kebakaran
Pipe line detector
Menggunakan pipa kecil yang bila menerima panas tertentu
udara dalam pipa memuai yang akan mengembangkan
membran pada ujungpipa dan mendorong mechanical contact
menjadi aktif
5.1.2 Spot system terdiri dari 4 jenis :
Smoke detector ( pengindera asap )
Berisi muatan radio aktif yang diberi muatan listrik sehingga
memiliki nilai ion tertentu
Bila terjadi pengaruh terhadap ion oleh asap maka electronic
contact akan aktif dan menyalakan alarm
Heat detector ( pengindera panas )
Dilengkapi dengan sensor bimetal yang bila terkena panas
tertentu maka sensor bimetal akan memuai dan mengaktifkan
alarm
Smoke
Detector
Heat
Detector
Flame detector ( pengindera nyala api )
Disiapkan untuk melindungi benda-benda yang bila terbakar
akan menimbulkan cahaya putih kebiruan ( Ultra Violet Flame
detector ) atau cahaya kemerahan ( Infra red Flame detector )
Cara penginderaan adalah dengan menangkap efek cahaya
oleh kamera deteksi yang akan mengaktifkan rangkaian
electronic contactor
Radiation detector ( pengindera radiasi )
Prinsip kerjanya sama dengan smoke detector,hanya
diberlakukan untuk indikasi zat kimia atau gas tertentu dan
mempunyai jaringan yang sangat kompleks
6. Fire Detector ( Manual )
• Sama seperti Fire detector otomatis, Fire detector manual juga
dihubungkan ke Panel Control yang akan aktif bila ada input dari
detector tersebut
• Fire detector manual ada 3 jenis :
 Tombol tekan
 Tombol tarik
 Handle tarik
• Kelebihan alat ini adalah dapat memberikan input adanya
kebakaran lebih cepat karena dioperasikan oleh manusia
• Kelemahanya adalah bila tidak ada orang disekitar alat ini pada
saat terjadi kebakaran
Dry Chemical Fire Extinguisher
3.5 kg 4.5 kg 3.5 kg 9 kg
CO2 Gas Fire Extinguisher
Liquid Foam Fire Extinguisher
Gas Cair Fire Extinguisher
TEKNIK PEMADAMAN
API
YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA
SAAT PEMADAMAN API
• Posisi pemadaman harus membelakangi arah
datangnya angin
• Pergunakan alat pelindung diri
• Penyelamatan nyawa manusia yang paling utama
• Pergunakan alat pemadam api yang sesuai
• Informasikan keadaan darurat secepatnya kepada
petugas pemadam kebakaran daerah/wilayah
CARA PEMADAMAN API
MENGGUNAKAN A.P.A.R
1. Bersikap tenang bila terjadi kebakaran.
2.Perhatikan media yang terbakar
3.Pastikan jenis APAR yang akan digunakan
sesuai dengan media yang terbakar &
mendekat ke lokasi kebakaran dengan jarak
2-3 meter dari titik api
4. Jika di luar ruangan sesuai arah angin.
5.Lepaskan segel pengaman
6.Lakukan pemadaman dengan memulai
penyemprotan dari titk api yang paling tipis
7. Hubungi.PMK setempat.
PEMILIHAN A.P.A.R DISESUAIKAN DENGAN KLASIFIKASI
KEBAKARAN
KLASIFIKASI
A
B
C
D
ASAL API
Api berasal dari kebakaran benda padat
kecuali logam yang bila terbakar
meningglkan arang dan abu
Api berasal dari bahan cair atau gas
Api berasal dari kebakaran akibat listrik
atau listrik “hidup” terlibat
Api berasal dari kebakaran benda logam
JENIS A.P.A.R
Dry Chemical/powder
CO2
Dry Chemical/powder
Foam liquid
Dry Chemical/powder
CO2
Dry Chemical/powder
Gas Cair
CONTOH
Kertas, meja kayu,
carton box, ban bekas,
kantong material
Ca t / thinner, Tabung
LPG, Oli bekas, Ink,
Kompor minyak
Kabel listrik, panel
listrik, heater/oven
Material panas sisa
welding, mesin EDM,
Logam cair
Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : PER-04/MEN/1980 ( 14 April 1980 )

More Related Content

Similar to Pengetahuan APAR.ppt

15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran
Winarso Arso
 
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
YOGI517428
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
Eko Kiswanto
 
Yoga (apar)
Yoga (apar)Yoga (apar)
Yoga (apar)
handiv
 
Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2
Eko Kiswanto
 

Similar to Pengetahuan APAR.ppt (20)

rt_apar (1).ppt
rt_apar (1).pptrt_apar (1).ppt
rt_apar (1).ppt
 
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).pptFire Fighting (Muh.Napiah).ppt
Fire Fighting (Muh.Napiah).ppt
 
15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran15 teknik pemadaman kebakaran
15 teknik pemadaman kebakaran
 
APAR.pptx
APAR.pptxAPAR.pptx
APAR.pptx
 
Fire Drill / Damkar
Fire Drill / DamkarFire Drill / Damkar
Fire Drill / Damkar
 
Materi Fire 13-nov.pptx
Materi Fire 13-nov.pptxMateri Fire 13-nov.pptx
Materi Fire 13-nov.pptx
 
Materi pelatihan teori api
Materi pelatihan teori apiMateri pelatihan teori api
Materi pelatihan teori api
 
AFF 3.ppt
AFF 3.pptAFF 3.ppt
AFF 3.ppt
 
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaranKeselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) kebakaran
 
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan buktiMateri mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
Materi mengenai pelatihan APAR disertai dengan bukti
 
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptxTANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
TANGGAP KEDARURATAN BENCANA ALAM & KEBAKARAN.pptx
 
K3 Pesawat Uap
K3 Pesawat Uap K3 Pesawat Uap
K3 Pesawat Uap
 
Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran Penanggulangan kebakaran
Penanggulangan kebakaran
 
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptxKelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
Kelas Inspirasi penanganan (Kebakaran).pptx
 
Sistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaranSistem pencegah kebakaran
Sistem pencegah kebakaran
 
Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1Materi pelatihan apar 1
Materi pelatihan apar 1
 
Yoga (apar)
Yoga (apar)Yoga (apar)
Yoga (apar)
 
Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2Materi pelatihan hydrant 2
Materi pelatihan hydrant 2
 
Sebab
SebabSebab
Sebab
 
TRAINING APAR.ppt
TRAINING APAR.pptTRAINING APAR.ppt
TRAINING APAR.ppt
 

More from kartikaardhya (7)

power point syafia maulida.pptx
power point syafia maulida.pptxpower point syafia maulida.pptx
power point syafia maulida.pptx
 
COVID 19 - TTG.pptx
COVID 19 - TTG.pptxCOVID 19 - TTG.pptx
COVID 19 - TTG.pptx
 
ASUPAN GIZI HT.pptx
ASUPAN GIZI HT.pptxASUPAN GIZI HT.pptx
ASUPAN GIZI HT.pptx
 
ASUPAN GIZI DM.pptx
ASUPAN GIZI DM.pptxASUPAN GIZI DM.pptx
ASUPAN GIZI DM.pptx
 
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.pptDINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
 
Pentingnya Sekrining Kesehatan.pptx
Pentingnya Sekrining Kesehatan.pptxPentingnya Sekrining Kesehatan.pptx
Pentingnya Sekrining Kesehatan.pptx
 
KESEHATAN JIWA PADA LANSIA.pptx
KESEHATAN JIWA PADA LANSIA.pptxKESEHATAN JIWA PADA LANSIA.pptx
KESEHATAN JIWA PADA LANSIA.pptx
 

Recently uploaded

PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Yudiatma1
 

Recently uploaded (20)

PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdfPpt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
Ppt Inflamasi, mekanisme, obat, penyebab, pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 

Pengetahuan APAR.ppt

  • 2. SEGITIGA API FIRE TRIANGLE of COMBUSTION PANAS BENDA / BAHAN BAKAR UDARA / O2
  • 3. SUMBER PANAS YANG DAPAT MENIMBULKAN API • Api terbuka ( open flame ) • Sinar Matahari • Energi Mekanik Gesekan (friction) • Benturan (impact) • Pemampatan ( Compression ) • Listrik ( Electrical ) • Proses Kimia ( Chemical reaction )
  • 4. CARA PANAS BERPINDAH • RADIASI (radiation) Panas berpindah dengan cara memancar melalui udara keseluruh arah • KONDUKSI (conduction) Panas berpindah dengan cara menjalar melalui benda logam kesemua arah • KONVEKSI (convection) Panas berpindah dengan cara mengalir melalui/pada udara atau cairan • DIRECT BURNING (direct flame contact) Panas berpindah dengan cara langsung dari dari lidah api atau lompatan api
  • 5. KLASIFIKASI KEBAKARAN N.F.P.A ( National Fire Protection Association ) • Class A • Class B • Class C • Class D Api berasal dari kebakaran benda padat kecuali logam yang bila terbakar meninggalkan arang dan abu Api berasal dari kebakaran bahan cair atau gas Api berasal dari kebakaran akibat listrik atau dimana listrik “hidup” terlibat Api berasal dari kebakaran benda logam Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : PER-04/MEN/1980 tanggal 14 April 1980
  • 6. TEKNIK / SISTEM PEMADAMAN • SMOTHERING ( menutupi/menyelimuti) Memutuskan hubungan udara luar dengan fluida yang terbakar agar perbandingan udara berkurang contoh : Menutupi dengan menggunakan karung basah Menutupi dengan menggunakan pasir,lumpur atau tanah Pemadaman dengan menggunakan APAR jenis Foam • COOLING ( Pendinginan ) Menurunkan panas benda sampai mencapai suhu dibawah titik nyala ( flash point ) contoh : Disiram dengan air Ditimbun dengan pohon yang mengandung air Dipadamkan dengan APAR jenis CO2
  • 7. • STARVATION Mengurangi/mengambil bahan yang terbakar atau menutup aliran cairan atau gas yang terbakar contoh : Memisahkan benda yang terbakar Menjauhkan benda yang belum terbakar Menutup kran instalasi minyak/gas yang terbakar • MEMUTUS RANTAI REAKSI PEMBAKARAN Pemadaman menggunakan APAR ( alat pemadam api ringan ) • EMULSIFICATION Pemadaman kebakaran plastik dengan air • PELARUTAN Pemadaman kebakaran alkohol dengan menggunakan air
  • 8. KATAGORI PEMADAMAN • PEMADAMAN TRADISIONAL Menggunakan media yang tersedia langsung dari alam contoh : Menggunakan daun pisang Menggunakan karung yang dibasahi air Menggunakan pasir atau tanah • PEMADAMAN MODERN Menggunakan media atau alat yang dibuat khusus untuk penanganan kebakaran contoh : Menggunakan A.P.A.R Menggunakan Hydrant Menggunakan mobil unit Menggunakan sprinkle Dibantu oleh Fire detector dan Alarm
  • 9. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PEMADAMAN TRADISIONAL DAN MODERN CARA TRADISIONAL  Harus mencari media pemadaman dulu  Tidak bisa untuk kebakaran besar  Harus dekat dengan sumber api  Lebih murah  Ramah lingkungan CARA MODERN  Mudah dijangkau  Bisa untuk kebakaran besar  Lebih efektif dan cepat  Mempengaruhi kesehatan  Biaya perawatan alat  Investasi untuk peralatan
  • 10. MEDIA PEMADAMAN MODERN 1.A.P.A.R ( Alat Pemadam Api Ringan ) Portable Fire Extinguisher ( alat pemadam api jinjing ringan ). Digunakan untuk pemadaman awal terjadinya kebakaran. Dimulai dari pangkal api yang paling tipis,yaitu di belakang arah angin atau samping kiri/kanan api. 1.1. JENIS A.P.A.R a.Dry Chemical b.Gas CO2 c.Foam d.Gas Cair / Genetron
  • 11. 1.1.1 Dry Chemical • Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C • Berisi serbuk kimia yang dapat menyerap panas,tidak menghantarkan listrik,mempunyai daya lekat yang baik,dan menghalangi terjadinya oksidasi pada bahan bakar. • Dapat disimpan selama 2 tahun • Tidak boleh digunakan dalam ruang sempit dan tertutup,karena bila terhirup akan mempengaruhi sistem pernafasan. • Tindakan pertolongan bila terhirup adalah dengan meminumkan susu panas pada korban.
  • 12. 1.1.2 Gas CO2 • Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C • Berisi gas CO2 bertekanan 1000-1200 psi (± 80 atm) • Berfungsi mendinginkan dan memutus hubungan O2 (menyelimuti) • Dapat disimpan selama 4-5 tahun • Sangat efektif digunakan pada ruangan sempit dan tertutup • Tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan • Umumnya memiliki ukuran tabung yang besar dan berat
  • 13. 1.1.3 FOAM ( Busa ) • Dapat digunakan memadamkan api untuk class A dan B, namun sangat efektif untuk pemadaman kebakaran class B • Sangat tidak dianjurkan untuk dipakai pada pemadaman kebakaran class C • Berfungsi mendinginkan dan memutus hubungan (menyelimuti) antara udara dan minyak • Dapat disimpan selama maksimal 1 tahun • Untuk jenis kulit tertentu dapat menimbulkan efek gatal dan dapat ditanggulangi dengan mencuci menggunakan air dan sabun
  • 14. 1.1.4 Gas Cair / Genetron ( Cairan mudah menguap ) • Dapat digunakan memadamkan api untuk class A,B dan C • Berisi Cairan Genetron • Ramah Lingkungan • Dan tidak meninggalkan bekas sama sekali • Lebih efisien digunakan didalam ruangan • Tidak menimbulkan efek samping pada kesehatan jika terkena cairan tersebut
  • 15. 2. Hydrant Adalah alat bantu supply air untuk keperluan pemadaman Umumnya digunakan untuk memadamkan api yang telah membesar dan tidak terkendali Dioperasikan oleh beberapa orang (regu) dan dilengkapi dengan : 1.Pemancar 2.Selang yang dilengkapi kopling (couple) 3.Kunci Hydrant 4.Kepala Hydrant 5.Box Hydrant 2.1. JENIS HYDRANT a.Hydrant Kota b.Hydrant Gedung, yang dibagi menjadi : Hydrant Luar Hydrant Dalam c.Hydrant Supply (Fire Bridge Connection)
  • 16. 2.2. PERLENGKAPAN HYDRANT 2.2.1. Box Hydrant 2.2.2. Kepala Hydrant 2.2.3. Selang + kopling 2.2.4. Pemancar 2.2.5. Kunci Hydrant Pemancar Kunci Hydrant Box Hydrant Selang + kopling Kepala Hydrant
  • 17. 2.1.1 Hydrant Kota • Hydrant yang disiapkan untuk mendapatkan supply air bagi mobil unit pada lokasi yang terdekat dengan area kebakaran • Hydrant ini disiapkan oleh pemda setempat atau pengelola kawasan • Hydrant ini hanya boleh dioperasikan oleh orang yang berpengalaman atau regu pemadam kebakaran • Ukuran selang adalah 2½ inchi • Tekanan minimal adalah 4,4 kg/cm2 (65 psi) • Debet air 1900 liter/menit • Pemakaian minimal 30 menit • Panjang selang maksimal 30 meter (100 feet)
  • 18. 2.1.2 Hydrant Gedung • Hydrant yang disiapkan oleh pemilik gedung untuk mengatasi kebakaran pada area dalam lingkungan gedung tersebut • Hydrant Gedung dibagi menjadi : Hydrant Luar Hydrant Dalam • Hydrant Luar mempunyai spesifikasi sama dengan Hydrant Kota Hanya Hydrant Luar dilengkapi dengan Box Hydrant • Hydrant Dalam mempunyai spesifikasi : Selang langsung terhubung dengan kran air yang berhubungan dengan pompa hydrant Ukuran selang 1½ inchi Tekanan air maksimal 6,8 kg/cm2 dan minimal 4,4 kg/cm2 Debit air 380 liter/menit • Hydrant Dalam dapat dioperasikan oleh semua orang dengan pelatihan sebelumnya
  • 20. 2.1.3 Hydrant Supply ( Fire Bridge Connection ) • Hydrant Supply disediakan oleh pemilik gedung untuk memudahkan mobil unit mensupply air ke dalam jaringan pipa hydrant gedung bila listrik pada saat kebakaran padam • Air bisa di supply oleh mobil unit atau di koneksi dengan Hydrant Kota • Spesifikasi Hydrant Supply sama dengan Hydrant Kota
  • 21. 3. Mobil Unit • Untuk suatu daerah tertentu Dinas Pemadam Kebakaran daerah telah mempersiapkan beberapa Mobil Unit • Beberapa perusahaan besar juga menyediakan mobil unit untuk membantu penanganan kebakaran area tersebut • Spesifikasi Mobil Unit sama dengan Hydrant Kota dan pompa digerakkan oleh motor diesel • Mobil Unit biasanya dibantu dengan beberapa mobil lainnya,seperti : Mobil Tangga Ambulance Mobil Tangki Air Mobil Komando/Pembimbing
  • 22. 4. Sprinkle System • Adalah suatu system jaringan pipa di dalam gedung yang akan memancarkan air melalui sprinkle secara otomatis bila terjadi kebakaran di dalam gedung • Fungsi utama adalah mengurangi/membatasi meluasnya kebakaran • 2 macam type kepala sprinkle : System lebur Menggunakan bahan logam yang bila panas akan meleleh dan tutup penahan tekanan air akan lepas System Glas bulb Menggunakan gelas berisi cairan kimia yang bila panas akan memuai dan memecahkan gelas
  • 23. 5. Fire Detector ( Otomatis ) 5.1 Berdasarkan cara penempatannya dibagi 2 system : Line system ( sistem garis ) Spot system ( sistem titik ) 5.1.1 Line system terdiri dari 2 jenis : Line detector Sistem lini terbuat dari 2 kabel plastik yang mudah meleleh dan dilapisi kertas kaca dan anyaman kelabang,bila terjadi panas akan terjadi hubungan singkat antar 2 kabel tersebut dan menyalakan alarm kebakaran Pipe line detector Menggunakan pipa kecil yang bila menerima panas tertentu udara dalam pipa memuai yang akan mengembangkan membran pada ujungpipa dan mendorong mechanical contact menjadi aktif
  • 24. 5.1.2 Spot system terdiri dari 4 jenis : Smoke detector ( pengindera asap ) Berisi muatan radio aktif yang diberi muatan listrik sehingga memiliki nilai ion tertentu Bila terjadi pengaruh terhadap ion oleh asap maka electronic contact akan aktif dan menyalakan alarm Heat detector ( pengindera panas ) Dilengkapi dengan sensor bimetal yang bila terkena panas tertentu maka sensor bimetal akan memuai dan mengaktifkan alarm Smoke Detector Heat Detector
  • 25. Flame detector ( pengindera nyala api ) Disiapkan untuk melindungi benda-benda yang bila terbakar akan menimbulkan cahaya putih kebiruan ( Ultra Violet Flame detector ) atau cahaya kemerahan ( Infra red Flame detector ) Cara penginderaan adalah dengan menangkap efek cahaya oleh kamera deteksi yang akan mengaktifkan rangkaian electronic contactor Radiation detector ( pengindera radiasi ) Prinsip kerjanya sama dengan smoke detector,hanya diberlakukan untuk indikasi zat kimia atau gas tertentu dan mempunyai jaringan yang sangat kompleks
  • 26. 6. Fire Detector ( Manual ) • Sama seperti Fire detector otomatis, Fire detector manual juga dihubungkan ke Panel Control yang akan aktif bila ada input dari detector tersebut • Fire detector manual ada 3 jenis :  Tombol tekan  Tombol tarik  Handle tarik • Kelebihan alat ini adalah dapat memberikan input adanya kebakaran lebih cepat karena dioperasikan oleh manusia • Kelemahanya adalah bila tidak ada orang disekitar alat ini pada saat terjadi kebakaran
  • 27. Dry Chemical Fire Extinguisher 3.5 kg 4.5 kg 3.5 kg 9 kg
  • 28. CO2 Gas Fire Extinguisher
  • 29. Liquid Foam Fire Extinguisher
  • 30. Gas Cair Fire Extinguisher
  • 32. YANG HARUS DIPERHATIKAN PADA SAAT PEMADAMAN API • Posisi pemadaman harus membelakangi arah datangnya angin • Pergunakan alat pelindung diri • Penyelamatan nyawa manusia yang paling utama • Pergunakan alat pemadam api yang sesuai • Informasikan keadaan darurat secepatnya kepada petugas pemadam kebakaran daerah/wilayah
  • 33. CARA PEMADAMAN API MENGGUNAKAN A.P.A.R 1. Bersikap tenang bila terjadi kebakaran. 2.Perhatikan media yang terbakar 3.Pastikan jenis APAR yang akan digunakan sesuai dengan media yang terbakar & mendekat ke lokasi kebakaran dengan jarak 2-3 meter dari titik api 4. Jika di luar ruangan sesuai arah angin. 5.Lepaskan segel pengaman 6.Lakukan pemadaman dengan memulai penyemprotan dari titk api yang paling tipis 7. Hubungi.PMK setempat.
  • 34. PEMILIHAN A.P.A.R DISESUAIKAN DENGAN KLASIFIKASI KEBAKARAN KLASIFIKASI A B C D ASAL API Api berasal dari kebakaran benda padat kecuali logam yang bila terbakar meningglkan arang dan abu Api berasal dari bahan cair atau gas Api berasal dari kebakaran akibat listrik atau listrik “hidup” terlibat Api berasal dari kebakaran benda logam JENIS A.P.A.R Dry Chemical/powder CO2 Dry Chemical/powder Foam liquid Dry Chemical/powder CO2 Dry Chemical/powder Gas Cair CONTOH Kertas, meja kayu, carton box, ban bekas, kantong material Ca t / thinner, Tabung LPG, Oli bekas, Ink, Kompor minyak Kabel listrik, panel listrik, heater/oven Material panas sisa welding, mesin EDM, Logam cair Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi : PER-04/MEN/1980 ( 14 April 1980 )