SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Download to read offline
PEMISAHAN DAN ANALISIS
        KIMIA

SMK KELAS XII SEMESTER 2



       NDAMEKEN TARIGAN
STANDAR
KOMPETENSI

MELAKUKAN PEMISAHAN DAN ANALISIS
KOMPETENSI
  DASAR
1. MEMISAHKAN ZAT DARI CAMPURAN

2. MENENTUKAN KADAR SUATU UNSUR/SENYAWA
   SENYAWA GRAVIMETRI, VOLUMETRI, DAN TEKNIK
   LAINNYA.
INDIKATOR
   KD. MEMISAHKAN ZAT DARI CAMPURAN



1. Pengelompokan campuran menjadi
campuran homogen dan heterogen
dijelaskan dengan benar
2. Cara-cara pemisahan camPuran
dideskripsikan
dengan jelas.
3. Teknik pemisahan campuran dipraktikkan
dilaboratorium dengan benar.
INDIKATOR
     KD. MENENTUKAN KADAR SUATU
 UNSUR/SENYAWA GRAVIMETRI, VOLUMETRI
          DAN TEKNIK LAINNNYA.
1. Penentuan kadar suatu unsur/senyawa
dengan
cara gravimetri dan volumetri dideskripsikan
dengan jelas
2. Penentukan kadar senyawa dengan cara
gravimetri
dilakukan dengan benar
3. Penentuan kadar senyawa dengan cara
volumetri dilakukan dengan benar
KARAKTERISTIK
               PEMBELAJARAN


    MATERI PEMISAHAN CAMPURAN

BERSIFAT KONKRET/ Aplikasi
• ....kegiatan pembelajaran melakukan
    percobaan untuk memisahkan berbagai jenis
    campuran dengan cara:
•   penyaringan,
•   sublimasi,
•   Destilasi
•   Kristalisasi
•   kromatografi
KARAKTERISTIK
        PEMBELAJARAN

MATERI Penentuan kadar suatu unsur dan senyawa

     TITRASI ASAM BASA BERSIFAT
               KONSEP




      GRAVIMETRI   BERSIFAT KONSEP
KESULITAN BELAJAR SISWA
...PADA UMUMNYA SEKOLAH KEJURUAN (SMK)
LABORATORIUM KIMIANYA TIDAK LENGKAP SEHINGGA
BANYAK KEGIATAN YANG SEHARUSNYA DI PRAKTEKKAN
TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN




         SEHINGGA GURU MENCARI STRATEGI
          PENGAJARAN UNTUK MEMUDAHKAN
         SISWA MEMAHAMI TOPIK PELAJARAN
          TENTANG ANALISIS DAN PEMISAHAN
STRATEGI YANG MUNCUL DALAM
                   PEMBELAJARAN PEMISAHAN DAN
                             ANALISIS




            A. PEMISAHAN CAMPURAN
    STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
 Pendekatan: Konsep, keterampilan proses, dan deduktif
PADA MATERI: DEFENISI,TIPE DAN JENIS PEMISAHAN




                           STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
                         DENGAN METODE PRAKTIKUM DISKUSI, PADA
                               BAGIAN APLIKASI PEMISAHAN
MATERI PEMISAHAN CAMPURAN




                            ).
TIPE PEMISAHAN
DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN

1. UKURAN PARTIKEL
2. TITIK DIDIH
3. KELARUTAN
4.PENGENDAPAN
5. DIFUSI
6. ADSORBSI
1.UKURAN PARTIKEL
           Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak
  diinginkan (zat pencAmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi
  (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka
  dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat
  yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat
  pencampurnya akan terhalang.




2.TITIK DIDIH
    Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh
berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil
lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu
didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih
cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan
sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati
3. Kelarutan
     Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
 artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda,
 artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam
 pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua,
 yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga
 pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter,
 kloroform, dan eter.



 4. Pengendapan
   Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam
suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng
lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam
suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan
pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat,
maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi.
5. Difusi
Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi
(bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain.


6. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara
kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi.
Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik
atau organisme.
JENIS-JENIS METODE
      PEMISAHAN

1. FILTRASI/PENYARINGAN

   Filtrasi adalah proses pemisahan
   dari campuran heterogen yang
   mengandung cairan dan
   partikel‐partikel padat dengan
   menggunakan media filter yang
   hanya meloloskan cairan dan
   menahan partikel‐partikel
FILTRASI
                                  Pemisahan dengan cara
Pemisahan dengan kertas saring    meningkatkan tekanan
tanpa tekanan(adanya grafitasi)
2,SUBLIMASI

metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui
fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang
mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
3. KRISTALISASI


metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu
larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan
kristalisasi pendinginan.

Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dapur dari air laut.
4. DESTILASI




 Destilasi merupakan teknik
pemisahan yang didasari atas
perbedaan titik didih atau titik
cair dari masing‐masing zat
penyusun dari campuran
homogen
5.EKSTRAKSI


Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan
campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah
kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
6.ADSORBSI


    metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya
dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel
pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk
memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang
berwarna coklat karena terdapat kotoran.
7.Kromatografi

 Kromatografi secara umum.

      Teknik          Suatu    menjadi
    pemisahan       campuran             Komponen




Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan
campuran menjadi komponennya
 dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing-
masing komponen.
Gambar Kromatografi
      Kertas
Gambar Kromatografi gas
GRAVIMETRI
Gravimetri merupakan penetapan
 kuantitas atau jumlah sampel
 melalui penghitungan berat zat
  Produk harus selalu dalam bentuk padatan
   (solid).
  Kemudahan atau kesukaran dari suatu zat
   untuk membentuk endapan dapat diketahui
   dengan melihat kelarutannya atau melihat harga
   dari hasil kali kelarutan atau Ksp.
TAHAPAN GRAVIMETRI

1. Reaksi pembentukan endapan
2. Pencucian endapan, dengan menyaring endapan,
   dilanjutkan membilasnya dengan air.
3. Memurnikan endapan, dengan cara menguapkan zat
   pelarut atau air yang masih ada didalam sampel,
   pemanasan atau mengeringkan dalam oven.
4. Penimbangan sampel dengan timbangan analitis
VOLUMETRI / TITRASI
 Analisis volumetri
  merupakan teknik
  penetapan jumlah
  sampel melalui
  perhitungan volume.

 Alat pengukur volume
  menjadi bagian
  terpenting, dalam hal
  ini digunakan buret.
PERHITUNGAN TITRASI
 Perhitungan atau
  penetapan analit
  didasari pada
  keadaan ekivalen
  dimana ada
  kesetaraan zat
  antara analit
  dengan pereaksi,
  sesuai dengan
  koefisien reaksinya.
PENGGOLONGAN TITRASI

 Titrimetri dapat diklasifikasikan ke
 dalam empat jenis yang didasari pada
 jenis reaksinya :
1. Titrasi Asam-Basa
2. Titrasi Redoks (Permanganometri, Iodometri,
   Iodimetri)
3. Titrasi Pengendapan(Argentometri)
4. Titrasi Nitrimetri
TITRASI ASAM-BASA

1. Asidimetri             2. Alkalimetri
 Kegunaan :               Kegunaan :
  Menetapkan kadar          Menetapkan kadar
  basa                      asam
 Larutan baku : Asam,     Larutan baku : Basa,
  misal HCl 0,1N            misal NaOH 0,1 N
 Indikator : Indikator    Indikator : Indikator
  Asam-basa, misal          Asam-Basa, misal
  metil jingga, metil       fenolftalein
  merah                    Reaksi : Netralisasi
 Reaksi : Netralisasi      Asam-Basa
  Asam-Basa
SAMPAI JUMPA




Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahan
fariseko
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
Tillapia
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
rikayulliyani
 
Presentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan CampuranPresentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan Campuran
Ai Roudatul
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
ChaLim Yoora
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
Dekantasi
DekantasiDekantasi
Dekantasi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Metode Pemisahan Kimia
Metode Pemisahan KimiaMetode Pemisahan Kimia
Metode Pemisahan Kimia
 
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
Kimia analitik 1 - Part I (pengantar kimia analitik)
 
Bab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahanBab i kimia analisa & pemisahan
Bab i kimia analisa & pemisahan
 
Pemisahan Campuran
Pemisahan CampuranPemisahan Campuran
Pemisahan Campuran
 
Praktek kimia organik pr
Praktek kimia organik prPraktek kimia organik pr
Praktek kimia organik pr
 
Rekristalisasi
RekristalisasiRekristalisasi
Rekristalisasi
 
Metode pemisahan
Metode pemisahanMetode pemisahan
Metode pemisahan
 
Teknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuranTeknik pemisahan campuran
Teknik pemisahan campuran
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 
Ekstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cairEkstraksi pelarut cair cair
Ekstraksi pelarut cair cair
 
Pemisahan campuran 1
Pemisahan campuran 1Pemisahan campuran 1
Pemisahan campuran 1
 
Presentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan CampuranPresentasi Pemisahan Campuran
Presentasi Pemisahan Campuran
 
Laporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulatLaporan disolusi partikulat
Laporan disolusi partikulat
 
Cara pemisahan campuran
Cara  pemisahan  campuranCara  pemisahan  campuran
Cara pemisahan campuran
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
lapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umumlapres pemisahan kimia umum
lapres pemisahan kimia umum
 
Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan CampuranPerubahan Zat dan Pemisahan Campuran
Perubahan Zat dan Pemisahan Campuran
 

Similar to Pemisahan dan analisis smk

ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
Fransiska Puteri
 
Pendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia IIPendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia II
Klara Tri Meiyana
 

Similar to Pemisahan dan analisis smk (20)

Makalah Gravimetri
Makalah GravimetriMakalah Gravimetri
Makalah Gravimetri
 
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriPPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
PPT Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
 
Makalah gravimetri kimia analitik
Makalah gravimetri kimia analitik Makalah gravimetri kimia analitik
Makalah gravimetri kimia analitik
 
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan VolumetriMakalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
Makalah Pembakuan, Gravimetri dan Volumetri
 
Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri Laporan analisis gravimetri
Laporan analisis gravimetri
 
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
372319403-PREPARASI-SAMPEL-ppt.pptx
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
Kuliah kimia kuantitatif balai budidaya laut batam (romi novriadi)
 
Tugas gravimetri
Tugas gravimetriTugas gravimetri
Tugas gravimetri
 
Chemistry
ChemistryChemistry
Chemistry
 
Ipa7 bab3-b
Ipa7 bab3-bIpa7 bab3-b
Ipa7 bab3-b
 
Percb 2 l1 b021034 darma julianti sipahutar
Percb 2 l1 b021034 darma julianti sipahutarPercb 2 l1 b021034 darma julianti sipahutar
Percb 2 l1 b021034 darma julianti sipahutar
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetriITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimTik Acara 4 gravimetri
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Instrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklahInstrumen kimia hplc mklah
Instrumen kimia hplc mklah
 
Rpp ipa smp kurikulum 2013 kelas 7
Rpp ipa smp kurikulum 2013 kelas 7Rpp ipa smp kurikulum 2013 kelas 7
Rpp ipa smp kurikulum 2013 kelas 7
 
Analisis gravimetri
Analisis gravimetriAnalisis gravimetri
Analisis gravimetri
 
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptxAsistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
Asistensi Praktikum Kimia Dasar_SMS.pptx
 
Pendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia IIPendahuluan analisis kimia II
Pendahuluan analisis kimia II
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 

Pemisahan dan analisis smk

  • 1. PEMISAHAN DAN ANALISIS KIMIA SMK KELAS XII SEMESTER 2 NDAMEKEN TARIGAN
  • 3. KOMPETENSI DASAR 1. MEMISAHKAN ZAT DARI CAMPURAN 2. MENENTUKAN KADAR SUATU UNSUR/SENYAWA SENYAWA GRAVIMETRI, VOLUMETRI, DAN TEKNIK LAINNYA.
  • 4. INDIKATOR KD. MEMISAHKAN ZAT DARI CAMPURAN 1. Pengelompokan campuran menjadi campuran homogen dan heterogen dijelaskan dengan benar 2. Cara-cara pemisahan camPuran dideskripsikan dengan jelas. 3. Teknik pemisahan campuran dipraktikkan dilaboratorium dengan benar.
  • 5. INDIKATOR KD. MENENTUKAN KADAR SUATU UNSUR/SENYAWA GRAVIMETRI, VOLUMETRI DAN TEKNIK LAINNNYA. 1. Penentuan kadar suatu unsur/senyawa dengan cara gravimetri dan volumetri dideskripsikan dengan jelas 2. Penentukan kadar senyawa dengan cara gravimetri dilakukan dengan benar 3. Penentuan kadar senyawa dengan cara volumetri dilakukan dengan benar
  • 6. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATERI PEMISAHAN CAMPURAN BERSIFAT KONKRET/ Aplikasi • ....kegiatan pembelajaran melakukan percobaan untuk memisahkan berbagai jenis campuran dengan cara: • penyaringan, • sublimasi, • Destilasi • Kristalisasi • kromatografi
  • 7. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATERI Penentuan kadar suatu unsur dan senyawa TITRASI ASAM BASA BERSIFAT KONSEP GRAVIMETRI BERSIFAT KONSEP
  • 8. KESULITAN BELAJAR SISWA ...PADA UMUMNYA SEKOLAH KEJURUAN (SMK) LABORATORIUM KIMIANYA TIDAK LENGKAP SEHINGGA BANYAK KEGIATAN YANG SEHARUSNYA DI PRAKTEKKAN TIDAK DAPAT DILAKSANAKAN SEHINGGA GURU MENCARI STRATEGI PENGAJARAN UNTUK MEMUDAHKAN SISWA MEMAHAMI TOPIK PELAJARAN TENTANG ANALISIS DAN PEMISAHAN
  • 9. STRATEGI YANG MUNCUL DALAM PEMBELAJARAN PEMISAHAN DAN ANALISIS A. PEMISAHAN CAMPURAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Pendekatan: Konsep, keterampilan proses, dan deduktif PADA MATERI: DEFENISI,TIPE DAN JENIS PEMISAHAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE PRAKTIKUM DISKUSI, PADA BAGIAN APLIKASI PEMISAHAN
  • 12. DASAR-DASAR METODE PEMISAHAN 1. UKURAN PARTIKEL 2. TITIK DIDIH 3. KELARUTAN 4.PENGENDAPAN 5. DIFUSI 6. ADSORBSI
  • 13. 1.UKURAN PARTIKEL Bila ukuran partikel zat yang diinginkan berbeda dengan zat yang tidak diinginkan (zat pencAmpur) dapat dipisahkan dengan metode filtrasi (penyaringan). jika partikel zat hasil lebih kecil daripada zat pencampurnya, maka dapat dipilih penyring atau media berpori yang sesuai dengan ukuran partikel zat yang diinginkan. Partikel zat hasil akan melewati penyaring dan zat pencampurnya akan terhalang. 2.TITIK DIDIH Bila antara zat hasil dan zat pencampur memiliki titik didih yang jauh berbeda dapat dipishkan dengan metode destilasi. Apabila titik didih zat hasil lebih rendah daripada zat pencampur, maka bahan dipanaskan antara suhu didih zat hasil dan di bawah suhu didih zat pencampur. Zat hasil akan lebih cepat menguap, sedangkan zat pencampur tetap dalam keadaan cair dan sedikit menguap ketika titik didihnya terlewati
  • 14. 3. Kelarutan Suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat selalu memiliki spesifikasi kelarutan yang berbeda, artinya suatu zat mungkin larut dalam pelarut A tetapi tidak larut dalam pelarut B, atau sebaliknya. Secara umum pelarut dibagi menjadi dua, yaitu pelarut polar, misalnya air, dan pelarut nonpolar (disebut juga pelarut organik) seperti alkohol, aseton, methanol, petrolium eter, kloroform, dan eter. 4. Pengendapan Suatu zat akan memiliki kecepatan mengendap yang berbeda dalam suatu campuran atau larutan tertentu. Zat-zat dengan berat jenis yng lebih besar daripada pelarutnya akan segera mengendap. Jika dalam suatu campuran mengandung satu atau beberapa zat dengan kecepatan pengendapan yang berbeda dan kita hanya menginginkan salah satu zat, maka dapat dipisahkan dengan metode sedimentsi tau sentrifugsi.
  • 15. 5. Difusi Dua macam zat berwujud cair atau gas bila dicampur dapat berdifusi (bergerak mengalir dan bercampur) satu sama lain. 6. Adsorbsi Adsorbsi merupakan penarikan suatu zat oleh bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan dari bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini diterapkan pada pemurnian air dan kotoran renik atau organisme.
  • 16. JENIS-JENIS METODE PEMISAHAN 1. FILTRASI/PENYARINGAN Filtrasi adalah proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel‐partikel padat dengan menggunakan media filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel‐partikel
  • 17. FILTRASI Pemisahan dengan cara Pemisahan dengan kertas saring meningkatkan tekanan tanpa tekanan(adanya grafitasi)
  • 18.
  • 19. 2,SUBLIMASI metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fase cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.
  • 20.
  • 21. 3. KRISTALISASI metode pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam suatu larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan dan kristalisasi pendinginan. Contoh proses kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air laut.
  • 22.
  • 23. 4. DESTILASI Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing‐masing zat penyusun dari campuran homogen
  • 24.
  • 25.
  • 26. 5.EKSTRAKSI Ekstraksi merupakan metode pemisahan dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai. Dasar metode pemisahan ini adalah kelarutan bahan dalam pelarut tertentu.
  • 27.
  • 28. 6.ADSORBSI metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna coklat karena terdapat kotoran.
  • 29. 7.Kromatografi Kromatografi secara umum. Teknik Suatu menjadi pemisahan campuran Komponen Kromatografi adalah teknik untuk memisahkan campuran menjadi komponennya dengan bantuan perbedaan sifat fisik masing- masing komponen.
  • 32. GRAVIMETRI Gravimetri merupakan penetapan kuantitas atau jumlah sampel melalui penghitungan berat zat  Produk harus selalu dalam bentuk padatan (solid).  Kemudahan atau kesukaran dari suatu zat untuk membentuk endapan dapat diketahui dengan melihat kelarutannya atau melihat harga dari hasil kali kelarutan atau Ksp.
  • 33. TAHAPAN GRAVIMETRI 1. Reaksi pembentukan endapan 2. Pencucian endapan, dengan menyaring endapan, dilanjutkan membilasnya dengan air. 3. Memurnikan endapan, dengan cara menguapkan zat pelarut atau air yang masih ada didalam sampel, pemanasan atau mengeringkan dalam oven. 4. Penimbangan sampel dengan timbangan analitis
  • 34. VOLUMETRI / TITRASI  Analisis volumetri merupakan teknik penetapan jumlah sampel melalui perhitungan volume.  Alat pengukur volume menjadi bagian terpenting, dalam hal ini digunakan buret.
  • 35. PERHITUNGAN TITRASI  Perhitungan atau penetapan analit didasari pada keadaan ekivalen dimana ada kesetaraan zat antara analit dengan pereaksi, sesuai dengan koefisien reaksinya.
  • 36. PENGGOLONGAN TITRASI Titrimetri dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis yang didasari pada jenis reaksinya : 1. Titrasi Asam-Basa 2. Titrasi Redoks (Permanganometri, Iodometri, Iodimetri) 3. Titrasi Pengendapan(Argentometri) 4. Titrasi Nitrimetri
  • 37. TITRASI ASAM-BASA 1. Asidimetri 2. Alkalimetri  Kegunaan :  Kegunaan : Menetapkan kadar Menetapkan kadar basa asam  Larutan baku : Asam,  Larutan baku : Basa, misal HCl 0,1N misal NaOH 0,1 N  Indikator : Indikator  Indikator : Indikator Asam-basa, misal Asam-Basa, misal metil jingga, metil fenolftalein merah  Reaksi : Netralisasi  Reaksi : Netralisasi Asam-Basa Asam-Basa