Modul ini membahas pengembangan pembelajaran literasi dan numerasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian literasi dan numerasi serta komponennya. Modul ini juga berisi contoh-contoh soal asesmen literasi dan numerasi beserta pembahasan proses pemecahan masalah matematika.
12. Cyberspace
Tantangan Societ
y
5.0
INDUSTRI 4.0 & SOCIETY 5.0
Era Disrupsi
Teknologi
Peranmanusia digantikan oleh mesin/robot/AI
BIG DATA &
AI
SENSOR INFO (ANALISIS)
Memberikan high-added
value information
(Gartner, 2017)
(McKinsey,
2017)
Data
Analytic
Data
Entry
Big
Data
Taxi Online
Taxi
Driverless
car
• Teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum
ada.
• Indonesia perlu meningkatkan kualitas keterampilan tenaga
kerja
dengan teknologi digital (Parray, ILO, 2017).
Robot industry
memproduksi
secara otomatis
Mengemudi otomatis
(automatic driving)
AI
mengusulkan
seseorang
Physical
Space
2
1,8 Juta
PEKERJAAN DIGANTIKAN
ARTIFICIAL
INTELLIGENCE
75-375 Juta
TENAGA KERJA
GLOBAL
BERALIH PROFESI
13. ng ada
gantikan
2030.
d
n
t
u
je
p
Dampak
Positif
INDUSTRI
Indonesia
Akan lebih banyak tercipta pekerjaan hingga tahun
2030
daripada yang hilang karena otomasi
Sumber: McKinsey, Automation and the Future of Work in Indonesia, 2019
4.0
Sektor kesehatan, konstruksi, manufaktur, dan ritel
akan
mengalami peningkatan permintaan tenaga
kerja.
Indonesia
:
Sekitar23juta
pekerjaan
ya
saat ini akan
di
otomasi pada Ada peluang,
27-46 Juta
Pekerjaan yang akan
hilang/berisiko otomasi
tersebut adalah
pekerjaa
yang bersifat repetisi ata
berulang-ulang, seperti
data entry, payroll
officer,
production workers,
machine operator dan
data collection.
an 10 juta pekerjaan
baru
ersebut diantaranya
adalah
nis pekerjaan yang
belum
ernah ada sebelumnya.
Pekerjaan Baru
AUTOMATION
THREATENS
23
MILLION
JOBS
14. Tantangan
SDM PEMBANGUNAN
Indonesia
(BPS, Agustus 2019)
12,4% dari total
penduduk bekerja,
berpendidikan
tinggi
(Diploma ke atas)
39,66%
SD ke
bawah
BPS, Agustus 2019
Total angkatan
kerja
133,56 juta orang
11,73%
SMK Mayoritas
tenaga kerja
berpendidikan
SDke bawah
10
18,33%
SM
A
4,75
6
17,88%
SMP
Pengangguran
Terbuka
(BPS, Agustus
2019)
12
10,42
7,92
8 5,99 5,67
4 2,41
2
0
≤SD SMP SMA SMK DIPLOMA
SARJANA
Persentase
Diploma
2,7%
5,67%
PENGANGGUR
AN
SARJANA
9,7%
Sarjana
15. Global Competition: ●Global Awareness
●Self-Direction
Global Cooperation:
●Global Awareness
●Collaboration
●Information & Communication Technology (ICT)
Literacy
Information Growth:
●Information Literacy
●Critical Thinking
●Problem Solving
More Jobs & Careers:
●Critical Thinking & Problem Solving
●Innovation & Improvement
●Flexibility & Adaptability
Growing
Service Economy:
●Communication Skills
●Life and Career Awareness Skills
15
New Context Skills Required
20. Asesmen sebagai Indikator Learning Progress 3
Ali Bin Abi Thalib r.a, Khalifah ke 4, Sahabat Nabi saw yang memilik
peranan penting dalam perkembangan Islam
21. Disparitas Kemampuan antar Wilayah:
Skor Membaca DKI dan DIY Sejajar dengan Malaysia dan Brunei
95% Confidence Interval
Skor Membaca
Pada PISA 2018, dilakukan oversample
provinsi DIY dan DKI. Hasil menunjukkan skor
membaca DKI dan DIY sejajar dengan
Malaysia dan Brunei. Namun hal ini juga
menunjukkan disparitas mutu yang lebar di
Indonesia
Malaysia
DIY
DKI
Brunei Darussalam
380 400 420 440
22. Macam Literasi
Literasi Baca Tulis
Literasi Numerasi
Literasi Sains
Literasi Digital
Lietrasi Finansial
Literasi Budaya dan Kewarganegaraan
23. DISCON BESAR….!!!!
Menjelang lebaran biasanya toko-toko pakaian berlomba-lomba
memberikan diskon. Bu Rina bingung di toko yang mana ia akan
membelikan baju untuk
anaknya?
Bantulah Bu Rina untuk memutuskan, di toko mana ia
harus belanja?
Diskon BELI 2 GRATIS 1
, merek X dan model Y diberi
banderol harga dasar
Rp. 300.000.
dengan diskon 30% + 10%,
merek X dan model Y diberi
banderol harga dasar
Rp. 310.000.
25. KomponenAKM
Literasi Membaca
Konten
Teks Informasi
Teks Sastra
Proses kognitif
Menemukan infomasi (Retrieve and
Access)
Interpretasi dan integrasi
Evaluasi dan Refleksi
Konteks
Personal
Sosial budaya
Saintifik
Numerasi
Konten
Bilangan
Pengukuran dan Geometri
Data dan Uncertainty
Aljabar
Proses kognitif
Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
Konteks
Personal
Sosial kultural
Saintifik
27. Komponen Literasi Membaca
Situation:
personal, public, educational,
occupational
Asesmen Nasional
Konten
Teks Informasi
Teks Sastra
Proses kognitif
Menemukan infomasi
Interpretasi dan integrasi
Evaluasi dan Refleksi
Konteks
Personal
Sosial budaya
Saintifik
PISA
28.
29. Kompetensi berpikir
atau bernalar siswa
ketika membaca
(literasi)
teks
Asesmen sebagai Indikator Learning Progress 18
Sumber : Australian curriculum.edu
Learning Progression in
Literacy
38. Kelemahan Literasi Membaca
Pada
Siswa tidak cermat membaca
informasi yang ada pada
footnote
Negara % benar
Singapore 18,47
Thailand 3,91
Malaysia 6,76
Vietnam 55,33
OECD 14,25
40. Kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan
operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari (misalnya, di rumah,
pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai warga
negara)
Kemampuan untuk menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di
sekeliling kita. Kemampuan ini ditunjukkan dengan kenyamanan terhadap
bilangan dan cakap menggunakan keterampilan matematika secara praktis
untuk memenuhi tuntutan kehidupan. Kemampuan ini juga merujuk pada
apresiasi dan pemahaman informasi yang dinyatakan secara matematis,
misalnya grafik, bagan, dan tabel.
Literasi numerasi:
41. Kompetensi berpikir atau
bernalar siswa ketika
menghadapi persoalan
yang membutuhkan
pengetahuan
(numerasi).
matematika
Asesmen sebagai Indikator Learning Progress
19
Sumber : Australian curriculum.edu
Learning Progression in
Numeracy
KONSEP NUMERASI
42. Persamaan :
Keduanya berlandaskan pada
pengetahuan dan keterampilan
yang sama
Perbedaannya:
Terletak pada pemberdayaan
pengetahuan dan
keterampilan tersebut
Apa persamaan dan perbedaan antar
matematikan dan numerasi...?
Pengetahuan matematika saja
tidak membuat seseorang
memiliki kemampuan
numerasi.
Numerasi mencakup keterampilan mengaplikasikan konsep
dan kaidah matematika dalam situasi real sehari-hari, saat
permasalahannya sering kali tidak terstruktur (unstructured),
memiliki banyak cara penyelesaian, atau bahkan tidak
ada penyelesaian yang tuntas, serta berhubungan dengan
faktor nonmatematis.
48. 1. Bersifat kontekstual, sesuai dengan kondisi geografis,
sosial budaya, dan sebagainya.
2. Selaras dengan cakupan matematika dalam Kurikulum
2013.
3. Saling bergantung dan memperkaya unsur literasi
lainnya.
Prinsip dasar numerasi
50. Komponen Literasi Matematika
PISA Asesmen Nasional Numerasi
Konten
Bilangan
Pengukuran dan Geometri
Data dan Ketidakpastian
Aljabar
Proses kognitif
Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
Konteks
Personal
Sosial kultural
Saintifik
51. Kecakapan/Proses pemecahan masalah MTK
Merumuskan masalah
Pada tahap ini peserta didik
berusaha mengenali aspek dari
masalah kontekstual yang
dapat diabstraksi dan disajikan ke
dalam bentuk matematika
untuk diselesaikan. Mereka bernalar
dan memahami batasan
dan asumsi dalam masalah. Proses
merumuskan situasi
Mengerjakan (Employ). Setelah
merumuskan masalah
dalam bentuk matematis, peserta
didik mengaplikasikan
konsep, fakta, prosedur dan
penalaran matematika untuk
menyelesaikan masalah untuk
memperoleh hasil dan
menemukan solusi matematika
52. 3. Menafsirkan dan Mengevaluasi (Interpret and Evaluate).
Pada tahap ini, peserta didik diberi kesempatan untuk
merefleksikan solusi matematika, hasil atau kesimpulan dan
menafsirkannya kembali ke konteks masalah kehidupan
nyata yang memulai proses pemecahan masalah. Ini
melibatkan penerjemahan solusi matematika atau penalaran
kembali ke dalam konteks masalah dan menentukan
apakah hasilnya masuk akal dalam konteks masalah.
Proses menafsirkan, menerapkan, dan mengevaluasi hasil
56. 56
Numerasi: Penalaran – Membuat pertimbangan/keputusanm=C5
Kunci : Tidak setuju
Karena unit waktu
tidak sama
57. S: Titik awal
A
B
C
D
E
S
S
S
S
S
A
Berdasarkan
grafik diatas,
perkirakan
lintasan yang
mungkin
digunakan utk
balap F1
tersebut?
Mendeskrip
sikan atau
menginterp
retasi
fenomena
secara
ilmiah dan
mempredik
si
perubahan
58. Sebuah film dokumenter menayangkan perihal gempa bumi dan seberapa sering
gempa bumi terjadi. Film itu mencakup diskusi tentang keterkiraan gempa bumi.
Seorang ahli geologi menyatakan: “Dalam dua puluh tahun ke depan, peluang
bahwa sebuah gempa bumi akan terjadi di Kota Zed adalah dua per tiga.”
Manakah di bawah ini yang paling mencerminkan maksud pernyataan ahli geologi
tersebut?
A 13,3
20
3
2
, sehingga antara 13 dan 14 tahun dari sekarang akan terjadi
sebuah gempa bumi di Kota Zed.
B
3
2
lebih besar daripada
2
1
, sehingga kita dapat meyakini bahwa akan terjadi
sebuah gempa bumi di Kota Zed pada suatu saat dalam 20 tahun ke depan.
C Peluang terjadinya sebuah gempa bumi di Kota Zed pada suatu saat dalam 20
tahun ke depan lebih tinggi daripada peluang tidak terjadinya gempa bumi.
D Kita tak dapat mengatakan apa yang akan terjadi, karena tidak seorang pun
dapat meyakinkan kapan sebuah gempa bumi akan terjadi.
GEMPA BUMI
Mengidentifikasi kata-kata kunci untuk mencari
informasi ilmiah
59. Kemampuan membaca grafik/info grafis Sains
Berapakah kedalaman Danau
Chad sekarang?
A. Sekitar dua meter
B. Sekitar lima belas meter
C. Sekitar lima puluh meter
D. Danau itu telah hilang
sama sekali
E. Tak ada informasi tentang
itu Menafsirkan bukti ilmiah dan menarik
kesimpulan
60. Kemampuan membaca grafik/info grafis
1. Berdasarkan grafik
tersebut, Kira-kira pada
tahun berapa grafik
tersebut dimulai?
2. Mengapa penulis
memulai grafiknya pada
titik tersebut?
61.
62. Kelemahan siswa pd Literasi Sains
Kelemahan siswa
Indonesia:
Berfikir scientific
untuk
memverifikasi
suatu informasi
logis
ataukahtidak
berdasarkan bukti
ilmiah
5%menjawab
benar
63. Kelemahan siswa pada
Literasi Matematika:
mencerna permasalahan,
mengidentifikasi informasi,
memilah informasi dan
menggunakannya.
1%
menjawab
benar
Negara % benar
Singapore 32.13
Thailand 4.43
Malaysia 10.66
Vietnam 9.23
OECD 13.68
Kemampuan Mengolah informasi:
64. Pertanyaan:
1. Mengapa pembelajaran di Indonesia belum mampu
mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi
siswa?
2. Bagaimana pembelajaran di Indonesia saat ini?
3. Apa yang salah selama ini?
4. Bagaimana mengembangkan strategi pembelajaran
numerasi dan literasi?
72. 2. Analisis Pengalaman Belajar/Kegiatan pembelajaran
No. KD Materi Numerasi Pengalaman belajar yg
relevan:
1.Merumuskan maslah
2.Mengerjakan/Melakunan
3. Menafsirkan/
Mengevaluasi
Model/metode
pembelajaran
yg sesuai
Kognisi Konten Konteks
Keterangan:
Bidang Proses Kognisi: Konten Konteks
NUMERASI 1. Pemahaman
2. Aplikasi
3. Penalaran
1. Bilangan
2. Pengukuran dan Geometri
3. Data dan Aljabar
4. Ketidakpastian
1. Personal
2. Sosial kultural
3. Saintifik
73. 2. Analisis Pengalaman Pembelajaran
No. KD Materi Literasi Pengalaman
belajar yg
relevan
Model/metode
pembelajaran yg
sesuai
Kognisi Konten Konteks
Keterangan:
Bidan
g
Proses Kognisi: Konten Konteks
LITER
ASI
1. Menemukan infomasi
(Retrieve and Access)
2. Interpretasi dan integrasi
3. Evaluasi dan Refleksi
1.Teks Informasi
2.Teks Sastra
1. Personal
2. Sosial
kultural
3. Saintifik
91. .
Tahap Pendahuluan :
Analisis kebutuhan dan konteks,
kajian
literatur, pengembangan
kerangka konseptual atau
teoritis
dari konten yang akan
dikembangkan;
Tahap Pembuatan:
Desain dari prototipe awal
sampai prototipe yang sudah
valid dan praktis
Tahap Asesmen:
prototipe yang sudah valid dan praktis,
diujicobakan pada satu kelas, untuk
mengetahui efek yang
berpotensi dari aktivitas yang sudah
dikembang tersebut.
Seperti terhadap kemampuan
pengetahuan, sikap dan
keterampilan peserta didik
Tahap pengembangan
aktivitas Numerasi
92.
93. 1
• Menentukan Konten
Matematika Berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD)
2
• Menentukan Konteks yang
Sesuai
3
• Menentukan
Kompleksitas Level
Kognitif
4
5
Merancang Proses
Pembelajaran
Merancang
Kegiatan
Penutup
ALUR
PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN
NUMERASI MAPEL
MATEMATIKA
Ayo buka
modulnya
94. 1
2
3
4
ALUR PENGEMBANGAN
PEMBELAJARAN NUMERASI
Mapel NON matematik
Ayo buka modul
Numerasi Mapel
Non Matematika
Memilih KD untuk dilakukan penguatan
Numerasi( konten: bilangan,
pengukran/geometri, data, aljabar,
ketidakpastian)
Menentukan tuntutan numerasi untuk KD
tersebut ( pemahaman/penerapan/penalaran)
Menentukan aktivitas numerasi yang
dapat disematkan dalam pembelajaran
Menetapkan alat (tools)
matematika dan
istilah (terminologi)
matematika yang
digunakan dalam aktivitas
95. Memilih KD untuk dilakukan penguatan numerasi
Area Fokus Aspek NUmerasi
Perhitungan dan
penalaran dengan
bilangan
• Memahami informasi matematika dalam teks dan tugas
• Menerapkan konsep bilangan bulat
• Memperkirakan (menaksir) dan memecahkan masalah
• Menerapkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
• Memahami pecahan, desimal, persentase, rasio dan perbandingan
• Memahami uang dan keuangan
Pola dan penalaran
aljabar
• Mengenali dan menggunakan pola
Visualisasi spasial,
penalaran geometris,
pemetaan
• Menerapkan konsep bangun ruang (3D)
• Menerapkan konsep bangun datar (2D)
• Menerapkan konsep sudut dan geometri
• Memahami posisi, peta dan referensi petak
Pengukuran dan
penghitungan waktu
• Memahami dan menerapkan konsep panjang
• Memahami dan menerapkan konsep area
• Memahami massa, volume dan kapasitas
Representasi grafik dan
analisis data
• Menafsirkan dan menganalisis data
• Menampilkan data dalam grafik dan lini masa
• Menafsirkan peristiwa kemungkinan dan peluang
96. 2. Menentukan tuntutan numerasi untuk KD tersebut
Konten Matematika Tuntutan Numerasi
Bilangan Makna bilangan yang ditunjukkan oleh suatu besaran
Persentase Persentase radiasi matahari yang diterima dan dilepaskan oleh Bumi
Perbandingan Perbandingan radiasi matahari yang diterima dan dilepaskan oleh Bumi
Pengukuran Pengukuran suhu dan waktu dalam eksperimen
Data dan Statistika • Data yang berkaitan dengan pemanasan global
• Data yang berkaitan dengan dampak pemanasan global
Kompetensi Dasar Indikator
3.8. Menganalisis perubahan iklim dan
dampaknya bagi ekosistem
1. Mendeskripsikan efek rumah kaca melalui gambar dan
data
2. 2. Mendeskripsikan dampak rumah kaca melalui data
4.8. Membuat tulisan tentang gagasan
adaptasi/penanggulangan perubahan
masalah iklim
Membuat tulisan tentang penanggulangan perubahan
iklim dengan menggunakan data
97. 3. Menentukan aktivitas numerasi yang dapat disematkan dalam
pembelajaran/Pengalaman Belajar
99. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1
L
O
T
S
Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
C2 Memahami
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
C3
Menerapkan /
Mengaplikasikan
Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
tidak biasa
C4
H
O
T
S
Menganalisis
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan menentukan
bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke
struktur atau tujuan keseluruhan
C5
Menilai /
Mengevaluasi
Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
C6
Mengkreasi /
Mencipta
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
105. Landasan Teori:
Pembelajaran Transformatif melalui Inkuiri
Pembelajaran transformatif dapat didorong melalui alur dan struktur
komunikasi, kolaborasi, serta proses pemikiran individu dalam
ekosistem belajar daring yang melibatkan refleksi dan dialog*
Pembelajaran berbasis inkuiri dapat mengakomodasi tujuan tersebut
karena prosesnya memotivasi pemelajar untuk bertanggung jawab
terhadap proses belajarnya dan mentransfer pemahamannya ke
kehidupan nyata**
*Gunawardena, C.N, et al.(2006). New Model, New Strategies: Instructional design for building online wisdom communities.
**Larotta, C. (2007). Inquiry in the Adult Classroom: An ESL Literacy Experience
107. Adaptas(MERDEKAaran siklus
inkuiri pada PGPmodel
Proses
reflektif
terus
menerus
2
3
Mulai dari
Diri
Eksplorasi Konsep
Ruang
Kolaborasi
Refleksi
Terbimbing
Demonstrasi
Kontekstual
Koneksi
Antarmateri
Aksi Nyata
Pembelajaran
Transformatif
Keterangan:
1. Pemikiran Individu
2. Dialog dengan
fasilitator/instruktur/se
sama CGP
3. Pengetahuan yang
dibangun bersama
Elaborasi
pemahaman
A
B
C
D
E
F
G
H
Model Konseptual= Hipotetik=
pengujian kecocokan model= fit
model = MODEL YG SYAH BISA
DIPERTANGGUNGJAWABKAN
108. Bahan Ajar?
Video pementasan Seni Tari misal : Tari gambyong Pareanom
https://www.youtube.com/watch?v=Zftr2crIhc0
Kasus pementasan Seni : Proyek Permintaan Gelar Seni:
Misal:Tari gambyong sesuai pakem
dipentasakan oleh 2 orang dengan
durasi 30 menit dengan ukuran
panggung 4x5 m. Sebuah EO minta
pementasan tari Gambyong kolosal
dengan durasi 15 menit dilapangan
sepak bola. Bagaimana rancangan
pementasannya(level, pola gerak, jarak
antar penari, ukuran ruang gerak yg