SlideShare a Scribd company logo
1 of 136
Download to read offline
TUGAS
EKONOMI
MIKRO
DOSEN PENGAMPU : DR. SIGIT SARDJONO , M .EC
DISUSUN
OLEH:
CHAVA ANNASTASIA CANDRA
1222300090 1222300091 1222300092
ROSAIDINA SYAFIRA IKHSANI FAJRUL M
DAFTAR ISI
BAB I BAB VI
BAB II BAB VII
BAB III BAB VIII
BAB IV BAB IX
BAB V BAB X
BAB XI
BAB I
PENDAHULUAN
SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU
EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah limu yang mempelajari peritaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Adam Smith sering dihebut sebagai orang pertama yang
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad ke-18,
tepatnya tahun 1776. Buku An Inquiry into the Nature
and Couses of the Wealth of Nation karya Adam Smith
menyebabkan Ilmu Ekonomi sering disebut sebagai the
queen of social sciences. amu ekonomi juga dijuluki
sebagai the young sciences but the oldiest art.
Sebetulnya penelaan ekonomi sudah mulai dipelaajari
sejak 350 sebelum Masehi (Artidoteles merupakan
tokoh utamanya).
TEORI
EKONOMI
Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang
membicarakan tentang bagaimana usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul sebagai
akibat :
jumlah dan macam ragam
kebutuhan manusia sangat banyak
dan tak terbatas, serta
1. 2. akibat alat pemuas kebutuhan relasi
terbatas bila dibandingkan dengan
kebutuhan manusia.
KELANGKAAN & PROBLEM
EKONOMI
1.MEKANISME EKONOMI
MASYARAKAT DIHARAPKAN PADA SUATU PERMASALAHAN YANG
BERKAITAN DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA
YANG TERSEDIA PERMASALAHAN ITU PADA DASARNYA DAPAT
DIKELOMPOKAN MENJADI 3 DAN DIKENAL SEBAGAI PEMASARAN
DASAR EKONOMI. VIDEO DIJADIKAN BAHWA PARA PREFENSI
MASYARAKAT TENTANG BARANG DAN JASA YANG AKAN
DIHASILKAN DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR BAYI FOTOR
EKONOMI MAUPUN BUKAN. SISA MASYARAKAT DUNIA YANG
KEBANYAKAN TERDIRI DARI NEGERI BERKEMBANG SEPERTI INDIA,
PAKISTAN, BRASILA, KOREA, GHANA, DAN SEBAGAINYA.
KELANGKAAN & PROBLEM
EKONOMI
2. MEKANISME PERENCANAAN PUSAT
MEKANISME PERENCANAAN PUSAT ADALAH MEKANISME YANG
MENGATUR JALANNYA KEGIATAN EKONOMI MELALUI RENCANA
YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU BADAN PUSAT
YANG KHUSUS DIBENTUK UNTUK MAKSUD TERSEBUT.
PENGANGGURAN, BAIK MANUSIA MAUPUN ALAT PRODUKSI TIDAK
AKAN TERJADI KARENA SEMUA TENAGA KERJA MAUPUN ALAT
PRODUKSI YANG TERSEDIA SEPENUHNYA DIKUASAI OLEH NEGARA
SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN SESUAI DENGAN RENCANA
PEMERINTAH
KELANGKAAN & PROBLEM
EKONOMI
3. MEKANISME PASAR
MEKANISME PASAR DALAM MEKANISME YANG MENGATUR
BERLANGSUNGNYA KEGIATAN EKONOMI MELALUI PASAR ( PASAR
BUKAN BERARTI PASAR VISI SEPERTI PASAR SENEN, PASAR TANAH
ABANG, DAN SEBAGAINYA, TETAPI PASAR DALAM MANDARIN
PERTEMUAN ANTARA PEMBELI BARANG DAN JASA DENGAN PENJUAL
BARANG DAN JASA TERSEBUT). UNTUK MENGATUR JALANNYA RODA
PEREKONOMIAN HARUSLAH DIBUAT DAN MINIMAL MUNGKIN AGAR
TIDAK MENGGANGGU BEKERJANYA SI TANGAN.MENURUT SMITH
CAMPUR TANGAN PEMERINTAH HANYALAH TUGAS :
A. MEMPERTAHANKAN NEGARA TERHADAP SERANGAN DILUA
B. MELAKSANAKAN TATA HUKUM DAN PERADILAN DI DALAM
NEGERI
PERILAKU & AKTIVITAS EKONOMI
PERILAKU EKONOMI ADALAH PERILAKU YANG TIMBUL
SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP DORONGAN KEINGINAN
MANUSIA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA
(BENDA)
DALAM PEREKONOMIAN MANAPUN DAPAT DIBAGIKAN
KELOMPOK PENGAMBIL KEPUTUSAN EKONOMI YANG
SELANJUTNYA KITASEBUT PELAKU-PELAKU EKONOMI ATAU
SUBJEK-SUBJEK EKONOMI. YAITU RUMAH TANGGA
KELUARGA ,RUMAH TAGGA PERUSAHAAN, RUMAH TANGGA
PEMERINTAH
PERILAKU
EKONOMI
PERILAKU & AKTIVITAS EKONOMI
DALAM BAGIAN INI KITA AKAN MELIHAT BAGAIMANA
TERJADINYA ALIRAN BARANG DAN ALIRAN UANG DALAM
PEREKONOMIAN YANG SEKALIGUS MEMBENTUK PASAR, BAIK
PASAR BARANG KONSUMSI MAUPUN PASAR FAKTOR
PRODUKSI.
AKTIVITAS
EKONOMI
BAB 2
TEORI PERMINTAAN,
PENAWARAN, DAN HARGA PASAR
Topik pembahasan bab 2
01
04
02
05
03
Harga suatu
barang dan jasa Teori permintaan Teori penawaran
Penentua harga
pasar
Aplikasi praktis
keseimbangan pasar
Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu.
Barang dan jasa tersebut mempunyai nilai dan guna.
Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memerlukan dan
bersedia untuk memintanya.
Disamping menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga berfungsi:
1. mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta
2. dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya
sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut
3. harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian.
4. harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga, ,odal, serta
pendapatan pengusaha an pemilik sumber.
Harga suatu barang dan jasa
Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan
konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut
dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah
keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan
jasa tersebut. Dalam sistem ekonomi yang menganut sistem
harga, yang dimaksud dengan “barang yang diminta” ialah
keinginan untuk membeli yang didukung oleh uang yang cukup
untuk membayar barang yang diinginkan itu.
Teori permintaan
Dikarenakan adanya kebutuhan akan barang dan jasa, maka
sebagian dari masyarakat ada yang bertindak untuk menyediakan
kebutuhan-kebutuhan tersebut. Golongan ini disebut golongan
produsen.
Penawaran dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang
akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai kemungkinan harga,
dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah”.
Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk
setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual
Teori penawaran
Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran.
Pada harga pasar konsumen bersedia membeli sesuatu barang dalam
jumlah tertentu. Sedang produsen bersedia melepaskan sejumlah produk
yang dihasilkan pada tingkat harga yang telah disepakati antara
konsumen dan produsen. Jika permintaan melebihi barang yang
ditawarkan akan terjadi peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran
melebihi jumlah yang diminta harga akan menurun,
Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan harga pasar ialah suatu
tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya
dan konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut.
Penetuan harga pasar
adalah kebijakan
yang ditetapkan
pemerintah dengan
tujuan melindungi
konsumen agar
mendapatkan harga
yang wajar.
Aplikasi praktis keseimbangan
pasar
Kebijakan Ceiling
PriceKebijakan ceiling
price
1. 2. Kebijakan floor price
Berbeda dengan
kebijakan celling
price yang
menetapkan harga
tertinggi di bawah
harga pasar,
kebijakan floor price
adalah kebijakan
yang ditetapkan
pemerintah di atas
harga pasar.
3. Cobweb Teori - Teori
Sarang Laba-Laba
Harga dan kuantitas
untuk berbagai barang
berubah secara siklis
dalam jangka panjang.
Kalau harga meningkat
atau menurun, jumlah
yang diproduksi juga
meningkat atau
menurun dalam
gelombang yang
berbeda.
grafik
Kebijakan Ceiling
price
1. 2. Kebijakan floor price 3. Cobweb Teori - Teori
Sarang Laba-Laba
Penjelasan grafik
Kebijakan Ceiling
price
1. 2. Kebijakan floor price 3. Cobweb Teori - Teori
Sarang Laba-Laba
Pada kurva
merupakan harga
pasar karena
adanya perubahan
permintaan dan
penawaran
Pada kurva
menjelaskan harga
terendah dijual
(OP1), Dan
mendapatkan
subsidi (Q2Q3).
Jika harga kembali
turun makan
kembali pada posisi
OP
Pada kurva menjelaskan
harga P1 dengan jumlah
penawaran OQ2 dan
menghasilakan exces suply.
Akibatnya harga turun
sampai OP2. dan harga
meningkat sampai OP1,
akibatnya harga jatuh sampai
OP2 dan kembali berputar
siklusnya
Surplus produsen adalah
ukuran keuntungan yang
diperoleh produsen karena
mereka beroperasi pada
suatu pasar komoditi.
Keuntungan tersebut
diperoleh karena harga
yang terbentuk di pasar
melebihi harga yang mau
mereka tawarkan pada
tingkat penjualan tertentu.
Aplikasi praktis keseimbangan
pasar
4. Surplus Produsen dan
Konsumen
5. Pengalihan Beban
Pajak (Shifting Tax)
Jika pemerintah tidak mengenakan
pajak, maka harga jual tersebut
sebesar OP1. Pada tingkat harga
sebesar ini jumlah yang diminta
dan ditawarkan sebesar 001.
Pemerintah menetapkan pajak
sebesar E2E3. Dengan adanya
pajak sebesar E2E3 atau P1P2
produsen berusaha melimpahkan
pajak tersebut ke pembeli/
konsumen.
Grafik
4. Surplus Produsen dan
Konsumen
5. Pengalihan Beban Pajak
(Shifting Tax)
Barang bebas adalah
barang yang jumlahnya
melimpah sehingga tidak
mempunyai harga. Bukan
berarti barang bebas ini
tidak mempunyai transaksi
di pasar. Supply barang ini
melimpah dibanding
permintaan sehingga
barang bebas ini tidak
mempunyai harga.
Aplikasi praktis keseimbangan
pasar
a. Barang Bebas b. Barang Potensial
Suatu misal barang potensial ini adalah
peralatan makan (piring, gelas, dan
sendok-garpu) yang terbuat dari emas.
Untuk barang seperti ini pun tidak bisa
mengatakan permintaannya tidak ada.
Banyak orang yang menghendaki makan
minum dengan tempat yang terbuat dari
emas. Permintaan itu ada (ditunjukkan
dengan kurva Demand D), tetapi harga
yang paling tinggi yang mampu dibayar
konsumen (OP1) belum cukup
mengundang produsen agar produsen
mau membuatnya dengan harga OP2.
6. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang
Potensial
Grafik
a. Barang Bebas b. Barang Potensial
6. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang
Potensial
BAB IV
PERILAKU KONSUMEN
- Kelompok 12
Perilaku Produsen
BAB V
Presented by: Kelompok 12
Perilaku ‘produsen
5.1 KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRUDUKSI
Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang
dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang". Ukuran
jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri
lainnya.
Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa
sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel.
Perilaku ‘produsen
5.1 KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRUDUKSI
Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan produsen untuk
mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor-faktor produksi
yang ia gunakan menjadi lebih besar.
jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya
sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan
kombinasi faktor- faktor produksi yang paling efisien.Jadi dalam jangka
waktu panjang semua sumber adalah variabel.
5.2 FAKTOR PRODUKSI
Produki adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam
ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi ialah hubungan
teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam
proses produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input
(bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan)
taripa memperhitungkan harga.bentuk umumnya fungsi produksi itu
menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor
produksi yang digunakan.
Q= a+bX Q = a +b1X + b2x*2
5.2 FAKTOR PRODUKSI
SECARA
SISTEMATIS:
Q=F(C,L,B,S)
Q= Output S=Skill
C= Capital B=Bahan baku
L= Labor
Bentuk Fungsi
Linear
Bentuk Fungsi
Quadratik
5.2 FAKTOR PRODUKSI
Bentuk fungsi
Cubic
Q= a + b1X =b2X*2 + b3X*3
5.3. Analisis Proses produksi jangka pendek
AP = TP/Labor
MP = TP2 - TP1
Jika TP berupa fungsi makan turunan pertama TP adalah MP
MP = TP/L
Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan
kurva TP (Total product), AP (average product), dan MP (marginal product).
Dimana tp adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja
(labbor). AP adalah rata rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah
tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (Labor).
5.3.1 Hukum Tambahan Hasil yang Semakin
Berkurang (The Law Of Diminishing Return)
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana
satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-
faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu
kenaikan produksi total apabila kita menambahkan
faktor produksi variabel itu secara terus-menerus.
Hal ini terjadi karena adanya hukum tambahan hasil
yang semakin berkurang ( Law of Diminishing
return). Keadaan ini dapat dilihat pada gambar 5.1
Jika kita lihat gambar 5.2 diatas, sumbu
horizontal menunjukkan jumlah faktor
produksi tenaga kerja yang digunakan dalam
proses produksi dan sumbu vertikal
menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan
(Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah
dianggap sebagai faktor produksi tetap.
Dengan tambahan tenaga kerja berikutnya
jumlah produksi total juga meningkat tetapi
dengan tambahan produksi yang semakin
kecil. Akhirnya tambahan jumlah tenaga kerja
selanjutnya akan tetap meningkatkan jumlah
produksi tetapi sampai pada jumlah tenaga
kerja tertentu.
Sifat dari produksi marginal mula-mula meningkat
sejalan dengan peningkatan produksi total (Tp),
kemudian mencapai titik maksimal padi titik balok dari
kurva produksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan
produksi tetap menjadi mulai semakin menurun dan
menurun terus sampai sama dengan nol pada saat
produksi total mencapai titik maksimum
Semakin tinggi tingkat produksi rata-rata, semakin
efisien pula faktor produksi tenaga kerja yang
dipergunakan. Kemudian produksi rata-rata (AP) itu
menurun terus dengan tambahan jumlah tenaga
kerja lebih lanjut. Pada jumlah tenaga kerja L1 berarti
bahwa produksi marginal (MP) lebih tinggi daripada
produksi rata-rata (AP)
Dalam gambar 5.2 digambarkan
kurva TP yang cekung ke atas
untuk satuan labor pertama.
Berarti jika sumber yang
bervariabel (berubah) yang sedikit
digunakan sumber yang tetap
maka hasilnya tidak efisien.
5.3.2 Hubungan antara TP, AP,
dan MP
Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat
variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan
produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu sama terus-
menerus. Hal ini terjadi karena adanya hukum tambahan hasil yang semakin
berkurang. Kemudian dengan tambahan tenaga kerja berikutnya jumlah produksi
total juga meningkat tetapi dengan tambahan produksi yang semakin kecil.
Akhirnya tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya akan tetap meningkatkan
jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah tenaga kerja tertentu, produksi total
akan mencapai maksimum yang berarti pada tambahan tenaga kerja berikutnya
justru akan menurunkan jumlah produksi total.
Hubungan antara AP, MP, dan TP
Hubungan antara produksi
marginal (MP) dan produksi
total (TP). Pada saat produksi
total mengalami perubahan
peningkatan produksi dari
yang menaik menjadi yang
menurun, maka pada saat itu
kurva produksi marginal
mencapai titik
maksimumnya.
Pertama
Hubungan antara produksi
rata-rata (AP) dan produksi
marjinal (MP). Pada saat
produksi rata-rata meningkat,
produksi marginal lebih tinggi
daripada produksi rata-rata,
dan pada saat produksi rata-
rata menurun produksi
marginal lebih rendah daripada
produksi rata-rata.
Kedua
• Jika AP semakin
bertambah maka MP > AP.
• Jika AP maximum maka
MP = AP.
• Jika AP semakin
berkurang, maka MP < AP
Kesimpulan
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
tahap 1 dan tahap 3 disebut
sebagai tahap yang tidak rasional
dan tahap 3 disebut sebagai
tahap rasional. Alasannya ialah
karena tahap 2 itu produksi
marginal untuk semua faktor
produksi, yaitu untuk tenaga
kerja maupun tanah, adalah
positif.
sesuai dengan pertahapan
tersebut di atas maka jelas
seorang produsen tidak akan
berproduksi pada tahap 3 karena
dalam tahap ini ia akan
memperoleh hasil produksi yang
lebih sedikit dan penggunaan
faktor produksi variabel yang
lebih banyak.
5.3.3 Tahapan dalam fungsi produksi
Mulai dari titik asal (0) sampai titik
maksimum produksi rata-rata (AP),
yaitu pada saat produksi marginal
(MP) sama dengan produksi rata-rata
(AP). Jika labor ditambah, AP
bertambah. Bertambahnya AP Labor.
Pada stage (tahap) ini TP juga
bertambah.
Dari titik pada saat produksi rata-rata
(AP) mencapai titik maksimal sampai
pada saat produksi total (TP) sampai
maksimal atau pada saat produksi
marginal (MP) sama dengan nol, AP
dan MP semakin berukuran tetapi MP
masih positif. Hal ini dikarenakan TP
masih terus bertambah. Masih
meningkatnya TP karena efisien
tanah masih terus bertambah. Dalam
suatu proses produksi semakin
banyak labor yang dipakai
menyembuhkan tingkat efisien dari
labor semakin berkurang.
AP dan TP pada tahap ini semakin
berkurang dan MP menjadi negatif
karena luas tanah tetap dan labor
ditambah terus sehingga terjadi
ketidak efisien tanah dan labor.
Akibatnya pada tahap ini produksi
total (TP) menurun terus.
5.4. PRODUKSI JANGKA PANJANG
Reviews
Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan
menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau
isoquant).roduksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua
faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan
menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau
isoquant).roduksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua
faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan
menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau
isoquant).roduksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua
faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat
variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan
menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).
Pengertian Kurva Isoquant
Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang
menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi
teknis antara dua input yang bervariabel yang
menghasilkan suatu tingkat output tertentu.
Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi
yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama. Kurva
isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3
dengan sumbu horizontal menunjukkan faktor
produksi tenaga kerja dan sumbu vertikal
menunjukkan faktor
Comparisons with other works
Iso-biaya (Isocost)
barang-barang atou faktor
produksi yang dibeli oleh
produsen dengan sejumlah
"Kurva yang menunjukkan
kedudukan dan titik-titik
yang menunjukkan
kombinasi Iso-biaya
(Isocost) adalah: anggaran
tertentu.
Ekuilibrium Produsen
Perusahaan dikatakan
menghasilkan produksi yang
optimum apabila perusahaan
tersebut dengan jumlah
anggaran tertentu dapat
menghasilkan jumiah produksi
tertinggi dan pada saat itu
perusahaan menghasilkan
dengan kombinasi.
Jalur Ekspansi (Expansion Path)
Expontion path atau jalur
perluasan adalah suatu garis
yang menunjukkan titik titik
least cost combination (LCC) di
berbagai isoquant. Least cost
combination adalah suatu titik
yang menunjukkan ongkos
terkecil untuk menghasilkan
sejumlah produk tertentu.
Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya
tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri.
Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu
titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan
(expansion path).
Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
kelompok 12
BAB VIII
PENENTUAN HARGA DALAM
PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
8.1.1 PENGERTIAN PASAR
Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda
dengan pengertian fisik. Pengertian pasar secara
fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual. Sedang pengertian pasar dalam
pengertian teori ekonomi adalah tempat
bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan,
dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli
suatu barang. Sedang yang dimaksudkan dengan
persaingan adalah jika sesama produsen/penjual
bersaing agar konsumen membeli produknya dan
sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan
barang/jasa yang dibutuhkan.
Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara
teori ekonomi mikro menjadi empat golongan
besar, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna
b. Pasar Persaingan Monopolistik
c. Pasar Monopoli
d. Pasar Oligopoli
No. ciri-ciri persaingan sempurna persaingan monopolistik oligopoli monopoli
1 Jumlah penjual Sangat banyak Banyak Sedikit Satu
2 Jumlah pembeli Sangat banyak Banyak Banyak Banyak
3 Kondisi produk yang dijual Identik substitusi Hampir sama tetapi masih bisa
dibedakan/beda corak
Barang standar/berbeda
corak
Tidak ada substitusi
yang dekat/sempurna
4 Kekuasaan menentukan harga Tidak ada Sedikit Jika tanpa kerja sama sedikit. Tetapi
dengan kerja sama sangat besar Sangat besar
5 Kemungkinan keluar/masuk Sangat tidak mudah, tidak ada hambatan Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin
6 Reaksi rival
Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi
perubahan harga dan jumlah
Hampir tidak ada reaksi dari pesaing jika
terjadi perubahan harga dan jumlah
Karena penjual hanya satu apa yang
dilakukan produsen tidak ada reaksi
Setiap tindakan berkaitan dengan
harga dan jumlah akan mendapat
reaksi dari rival
7 Kemungkinan keluar/masuk Cukup mudah Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin
8 Persaingan diluar harga Tidak ada Tidak ada
Sangat besar apabila menghasilkan
barang berbeda corak
Memelihara hubungan baik
dengan masyarakat
9 Contoh Transaksi di sektor hasil pertanian Perusahaan sepatu, baju, sabun
Pabrik baja, mobil, sepeda motor,
handphone
Kereta api, listrik
8.1.2 CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN
8.2 pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli
tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena
itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan
demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
8.2.1 Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna
Jumlah pembeli dan penjual
barang sangat banyak sehingga
masing-masing pembeli maupun
penjual tidak dapat memengaruhi
pasar. Hal ini berarti bahwa
harga barang akan tetap karena
masing-masing penjual hanya
merupakan bagian yang kecil dari
seluruh pembeli dan penjual yang
ada di pasar.
Di samping itu, jenis barang yang
diperjualbelikan di pasar
tersebut adalah homogen atau
satu jenis saja (identik). Barang
homogen artinya semua jenis
barang yang ditawarkan semua
penjual sama. Jadi produksi satu
penjual merupakan substitusi
yang sempuma dengan hasil
produksi penjual yang lain.
Pembeli maupun penjual bebas
keluar ataupun masuk ke pasar.
Sedang konsumen dengan bebas
memilih dalam pembelian barang
tersebut di pasar.. Penjual
mudah keluar masuk pasar
artinya baik penjual yang baru
maupun yang lama bebas untuk
masuk atau meninggalkan pasar.
Terdapat informasi yang sempurna,
artinya jika ada konsumen yang
mengetahui harga yang lebih murah
maka konsumen yang lain juga
segera mengetahuinya. Demikian
juga jika ada produsen/penjual yang
mengetahui ada bahan baku yang
harganya lebih murah maka
produsen/penjual yang lain juga
segera mengetahuinya
1. Jumlah penjual dan pembeli
sangat banyak
2. Barang yang diperjualbelikan
homogen/identik
3. Penjual bisa keluar masuk
dipasar dengan mudah
4. Informasi terhadap pasar
sempurna
8.2.2 penentu jumlah produksi dan harga
8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang
dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna
Kondisi Perusahaan dalam persaingan sempuran dalam persaingan
sempurna
1.
jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan
permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup
waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru. dalam
jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami :
Mendapatkan laba super normal
1.
Mendapatkan laba normal
2.
menderita kerugian
3.
8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang
dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna
Pada harga P=AVC perusahaan tidak
perlu tutup usaha karena tutup usha
dengan melanjutkan usaha kondisi
kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini
disebut shortdown point. gambar
berikut:
8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang
dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Panjang
jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada
kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat
mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi
kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya
mendapatkan normal profit saja (impas/break even).
8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang
dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna
2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Panjang
Gambar kurva menggambarkan kurva
perusahaan dalam pasar persaingan
sempurna dalam jangka panjang yang
memperoleh laba normal.
8.2.4 Keburukan & Kebaikan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna
Keburukannya
Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang
homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen. Konsumen tidak
bisa memilih karena masing-masing konsumen tidak kuasa
memengaruhi pasar.
8.2.4 Keburukan & Kebaikan perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan sempurna
Kebaikannya
Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan
bertindak.Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini
dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang
ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya
menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga
yang kompetitif
8.2.5 Contoh Perhitungan Numerik
Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC = Q*2- 4Q + 40 dan P = $20.
ditanya:
apakah perusahaan rugi/laba?
jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah produksi berkurang?
hitung berapa labanya.
jawab :
TR = P x Q = 20Q
MR = TR*1 = 20
8.2.5 Contoh perhitungan numerik
kaidah agar laba maksimal/ rugi minimal : MR= MC
MR = MC
20= 2Q - 4
Q= 12
TR =$240
TC = 144 -48 + 40= $136
laba = $240 -$136 = $104
jika harga naik menjadi $25
maka TR = 24Q
8.2.5 Contoh Perhitungan numerik
MR = 24
MR = MC
24 =2Q - 4
Q = 10
TR = $240
TC = 100 - 40 + 40 = 100
Laba = $240 -$100 = $140
BAB X
Sebelum menjelaskan monopoli, terlebih dahulu dijelaskan di sini istilah monopoli murni
atau pure monopoly. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus
monopoli murni atau pure monopoly.
10.1. ARTI MONOPOLI
10.2. CIRI CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB MONOPOLI
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan
Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai
pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan
monopoli tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli
tidak dapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat
barang mirip (close subtitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik
adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip; yang ada
hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak.
10.3. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka
dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam
suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus
sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak
sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah
keadaan pasar di mana perusahaan itu Bergerak
1.Penguasaan Bahan Mentah
Kalau X adalah input utama untuk produk Y,
maka penguasaan sumber X akan bisa
menimbulkan perusahaan monopoli untuk
barang Y, dengan jalan menolak penjualan X
kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM,
Pertamina.
10.3. SUATU PERUSAHAAN MONOPOLI BISA TIMBUL
KARENA BEBERAPA SEBAB, ANTARA LAIN:
2. Hak Paten
Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli
untuk suatu macam barang tertentu atau cara
produksi tertentu. Contoh: produk-produk
Microsft-Windows.
3. Terbatasnya Pasar
Dibanding dengan skala minimum
perusahaan pasar yang ada masih terbatas,
mungkin hanya bisa memberikan "ruang
hidup" untuk satu perusahaan saja. Dengan
istilah lain, karena adanya economies of
scale yang besar, tetapi luas pasar yang
terbatas, maka satu perusahaan saja sudah
mampu memenuhi permintaan pasar.
4. Pemberian Hak Monopoli oleh
Pemerintah
Ada kalanya hak monopili diberikan oleh
pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur
tertentu.
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC-
nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan
tingkat harga pasar untuk produknya. ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan
itu merupakan laba maksimum.
10.4 PENENTUAN BESARNYA
HARGA & OUTPUTNYA
Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC
= MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan
monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut:
π=R-B
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap
tingkat output sama dengan nol.
10.4 PENENTUAN BESARNYA
HARGA & OUTPUTNYA
10.5 POSISI KESEIMBANGAN
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen
dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang
dihadapinya adalah juga kurva permintaan pasar.Ada atau
tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva
permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan
biayanya.
Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan
monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Hal ini
mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal Sang
Monopolis dalam hubungannya dengan harga
Penentuan harga dan
output dalam keadaan
monopoli murni pada
dasarnya sama dengan
yang berlaku untuk
perusahaan dalam
persaingan murni bila
tujuan perusahaan adalah
mencapai laba yang
maksimal dicapai pada
saat MR = MC.
10.5.1 HUBUNGAN P,TR, & MR
Sang monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka
pendek. Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena
(1) biaya awal yang besar (set up cost), dan (2) demand- nya
belum berkembang karena belum dikenal. Monopoli
mengalami kerugian hanya dalam jangka pendek. Dalam
jangka panjang monopoli secara pasti mengalami
keuntungan.
Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba
ekonomi.
10.5.2 LABA,RUGI DAN IMPAS
BAGI MONOPOLIS
1. Output yang lebih kecil
Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli maka
monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya. Jika industri adalah suatu industri dengan persaingan
bebas, masing-masing perusahaan akan mempergunakan skala
perusahaan
yang cukup besar untuk dapat mengambil keuntungan dan skala.
2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasa
Konsumen membayar lebih banyak untuk produk tersebut dari yang
diperlukan untuk menarik berbagai sumber yang diperlukan untuk tetap
dalam industri tersebut. Dibilangnya perusahaan baru untuk masuk dalam
pasar merupakan isyarat untuk meluaskan output dalam industri yang
bersangkutan.
10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI
10.6.1. KERUGIAN ADANYA MONOPOLI
3. Efisiensi Ekonomi
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat
efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak
digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam
persaingan murni dalam equilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum
perusahaan pada tingkat output optimum.
4. Promosi Penjualan
Sang monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar
pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan. Maka elastisitas
permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi. Tujuannya untuk mengaitkan namanya
dengan produk tersebut hingga calon saingan akan sukar memasuki pasar
tersebut.
1. Menetapkan undang-undang anti monopoli.
2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan.
3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan tujuan
membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya perusahaan tandingan harga dan
output dapat dikendalikan.
4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
10.6.2. PENGATURAN MONOPOLI OLEH
PEMERINTAH
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaan monopoli negara seperti perusahaan gas dan listrik. Penentuan
harga yang akan menarik sang monopolis untuk menyediakan produk
sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. Saya monopolis
memperoleh laba maksimal di mana biaya marginal sama dengan pendapatan
marginal. Untuk itu pemerintah dapat menentukan harga tertinggi di bawah
harga keseimbangan MR=MC, Misalkan bawa harga maksimum adalah pada
tingkat mana kurva biaya marginal.
biasanya produsen monopolis tidak melihat beberapa kebutuhan akan barang
tersebut yang dibutuhkan masyarakat. Maka satu-satunya jalan adalah campur
tangan pemerintah dengan penetapan harga yang lebih rendah sehingga jumlah
barang yang ditawarkan oleh semakin besar.
sekarang kita perhatikan gambar 10.6 yang menunjukkan seorang produsen monopoli
sedang mendapatkan laba dengan memproduksi barang X sebanyak OQ dengan
tingkat harga setinggi OP1.
1. Pengaturan Harga
Biaya marginal (MC) dan penerimaan
marginal (MR) yang juga sama dengan
penerimaan rata-rata (AR) atau sama
dengan tingkat harga (P), yang mana dapat
ditunjukkan pada potongan antara kurva
biaya marginal (MC) dan kurva penerimaan
rata-rata (AR) pada titik K. Pada titik
keseimbangan K itu berarti produsen akan
menghasilkan barang sebanyak OQ dengan
tingkat harga barang setinggi P ini berarti
bahwa dengan adanya produsen monopoli
jumlah barang yang dihasilkan bagi
masyarakat lebih sedikit, yaitu setinggi O1
dibanding dengan apabila produsen bekerja
dalam pasar persaingan sempurna X dan
juga harga barang dalam pasar monopoli
lebih tinggi dibandingkan dengan harga
pada pasar persaingan sempurna (P)
BAB IX
BAB IX
KELOMPOK 12
PENENTUAN HARGA PADA
PENENTUAN HARGA PADA
PASAR
PASAR
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
9.1. BENTUK PASAR PERSAINGAN
9.1. BENTUK PASAR PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
MONOPOLISTIK
Pengertian Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak
penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan
diferensial produk. Differensiasi produk atau produk differentiation adalah
membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda.
Terdapat dua unsur modal persaingan monopoli. Pertama terdapat unsur
monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka
kurva permintaan miring dari kiri ke atas ke kanan bawah, meskipun
mendekati herizontal. Kedua terdapat juga unsur persaingannya karena
jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak
mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya. Dalam pasar
dengan persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk suatu jenis
produk tertentu, dan berada masing-masing penjual dapat dibedakan dari
produk penjual lainnya. (Differentiated oligopoly)
• Mendapatkan Laba Supernormal
• Mendapatkan Laba normal
• Menderita kerugian
1. Perusahaan dalam persaingan
monopolistik yang mendapatkan laba
Supernormal
gambar 9.2
9.2. TUGAS KONDISI
9.2. TUGAS KONDISI
YANG BISA DIALAMI
YANG BISA DIALAMI
PERSAINGAN
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK
MONOPOLISTIK
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga
dan output yang menjamin laba maksimal. Pada
kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan
output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC =
TR, yaitu sebesar OP1KQ1
2. PERUSAHAAN DALAM
2. PERUSAHAAN DALAM
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
PERSAINGAN MONOPOLISTIK
YANG MENDAPATKAN LABA
YANG MENDAPATKAN LABA
NORMAL
NORMAL
MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang
menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian
yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2,
sedang biaya rata-ratanya OP1. biaya rata-rata (AC) lebih besar dari
penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah
produksi yang dijual harus sebesar OQ1 dan besarnya TC(OQ1KP1),
sedang besarnya TR(OQ1LP1).
3. PERUSAHAAN DALAM
3. PERUSAHAAN DALAM
PERSAINGAN
PERSAINGAN
MONOPOLISTIK YANG
MONOPOLISTIK YANG
MENDAPATKAN LABA
MENDAPATKAN LABA
9.3. AKIBAT PERSAINGAN
MONOPOLI TERHADAP
OUTPUT DAN HARGA
2. Efisien masing-
masing perusahaan
Bursa Paralel
Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun
skala uptown perusahaan atau untuk menjalankan
skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat
output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk
sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh. Keluarnya
perusahaan dan industri akan terus berlangsung
sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang untuk
setiap perusahaan bersinggung kembali dengan kurva
permintaan yang dihadapinya.
1. Perubahan harga
berakibat perubahan
permintaan yang besar
Bentuk kurva demenia bersifat sangat
elastis sehingga dengan sedikit menaikkan
harga maka output akan mengalami
banyak pengurangan. kurva permintaannya
dihadapi oleh persaingan monopoli sebagai
elastis
3. Promosi Penjualan
Usaha masing-masing perusahaan untuk
memperluas pasarnya dengan cara ini akan
dii imbangi dengan kegiatan yang sama oleh
penjual lainnya, dan sumber yang digunakan
untuk usaha tersebut hanyalah menambah
biaya produksi. Dalam oligopoli usaha
penjualan yang satu untuk memperluas
pasarnya dan akan mendorong pihak lain
untuk melakukan usaha yang sama untuk
mempertahankan bagian pasarnya.
Persaingan yang seperti itu tidak ada dalam
persaingan monopoli. Maka tindakan balasan
tersebut sebenarnya merupakan usaha yang
sama untuk memperluas pasar masing-
masing.
4. Jenis Produk yang Tersedia
Konsumen akan memperoleh berbagai merek
produk tertentu yang berbagai ragam yang
dapat dipilih dalam pasar persaingan
monopoli. Konsumen dapat memilih jenis,
gaya, atau warna yang sangat mendekati selera
dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan
perlu diberikan disini ragam produk tertentu
demikian banyak sehingga membingungkan
konsumen, Persoalan pemilihan dapat menjadi
lebih sulit. Masa bodoh terhadap perbedaan
mutu yang sebenarnya karena bersedia untuk
membayar harga yang lebih tinggi untuk merek
tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih
baik dari merek dengan harga yang lebih
rendah.
CONTOH
CONTOH
PASAR
PASAR
PERSAINGAN
PERSAINGAN
MONOPOLISTI
MONOPOLISTI
K
K
Pabrik Rokok seperti Djarum
Gudang garam
Dji Sam Soe
Sabun & Sampo
Sepatu
Air mineral
Dan lain sebagainya
Menentukan harga
pasar ologopoli
kelompok 12
bab XI
11.1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu
keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan
mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat
banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu
perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya
ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah
geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling
pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari
oligopoli. Perhatikan duopoli, sebuah bentuk khusus oligopoli, di mana ada dua
perusahaan yang menghasilkan suatu produk tertentu.
11.2. DEMAND OLIGOPOLI
Demand Oligopoli
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar
suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Untuk
sederhananya, anggap bahwa produk tersebut homogen dan para pembeli memilih
produk di antara kedua perusahaan tersebut semata-mata berdasarkan harganya .
Tindakan yang diambil suatu perusahaan pasti akan menimbulkan reaksi
perusahaan lainnya.
11.2.1 Model Oligopoli
Model Cournot
Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua
perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna
serta struktur ongkos produksi per unit sama.Dimisalkan ada
dua sumber air mineral yang sama dan dimiliki oleh dua
perusahaan yang berbeda.
1
Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah:
Q = a + bX, dan b>0, serta Q = Q+Q
Di mana:
Q = Jumlah output total
Q₁ = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama
Q = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua
a = konstanta
b = slope/kemiringan garis permintaan
Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu sama.
Penurunan kurva Reaksi
Seara matematis
Penurunan kurva Reaksi
Seara matematis
BUKTINYA :
TR1 = P.Qt dimana ; P =a + b (Q1=Q2) - F(Q1,Q2)
Penurunan kurva Reaksi
Seara matematis
Seandainya Struktur ongkos yang dihadapi duopolis :
TC1 = F1 (Q1) dan TC2= F2(Q2)
Penurunan kurva Reaksi
Seara matematis
Secara grafis penentuan posisi keseimbangan cournot dapat digambarkan
sebagai berikut :
11.2.1 Model Oligopoli
Model Bertand
2
Bertrand yang menyatakan bahwa masing- masing perusahaan
dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya
untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun
yang ditentukan oleh perusahaan.
11.2.1 Model Oligopoli
Model Chamberlin
3.
Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di
pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat
harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa
perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan
keuntungannya.
11.2.1 Model Oligopoli
Model kurva permintaan patah
4.
11.2.1 Model Oligopoli
Model Stackelberg
4.
Penentu harga &
Output dalam
kurva permintaan sebelum ada reaksi
kurva permintaan setelah ada reaksi
Ciri Ciri pasar Oligopoli
Menghasilkan atau menjual
barang standar atau barang
berbeda
01 02 03
Promosi masih diperlukan
Kekuatan menentukan harga
kadang-kadang lemah/kuat
Result
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur
adipiscing elit. Ut id leo suscipit mauris
rhoncus vulputate. Suspendisse magna
massa, mollis non augue id, lobortis pretium
lectus.
Item 1
55.6%
Item 2
11.1%
Item 3
11.1%
Item 4
11.1%
Item 5
11.1%
Pasar oligopolino mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya,
diantaranya yang paling banyak ditemui adalah:
1. Pasar Kartel
2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership)
11.3. MODEL PENETAPAN
HARGA PASAR OLIGOPOLI
Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualan dengan jalan menurunkan harganya.
Hal ini makin larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong
untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antar
penjual saling bertindak untuk menurunkan harga (Perang Harga). Karakteristik umum dan
model duopoli yang merupakan kasus terbatas pada oligopoli karena jumlah penjualnya
yang hanya ada dua adalah bahwa adanya anggapan bahwa ada sesuatu pola tertentu
dalam bereaksi dari pihak lawan untuk setiap periode dan dalam kenyataannya reaksi yang
diharapkan tidak pernah terjadi. Sifat yang demikian itu menyebabkan produsen memiliki
kurva permintaan yang patah. Dalam kasus di mana terdapat ketegaran harga, maka
produsen oligopolis akan selalu menghasilkan jumlah produksi yang sama.
11.3.1. Pasar dengan ketegaran Harga
(Kinked Demand Curve Modal)
Model kurva permintaan licin cat demon ini berkembang Sweezy tahun
1939. Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual.
Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demande 1 untuk penjual 1
dan D2 untuk penjual lainnya. Pada harga sebesar OB 2 jumlah yang
diminta pada penjual 1 (D1) dan penjual 2 (D2) adalah sama. Namun
penurunan harga ini diikuti oleh pesaing juga mengikuti menurunkan
harganya juga. Akibatnya permintaan yang diharapkan bertambah
menjadi sebesar OQ4 tidak tercapai karena hanya menjadi OQ3. Dengan
tindakan ini maka penjual satu (D1) kehilangan permintaan Q1-Q2. Hal
ini dikarenakan kurva permintaannya Kinked (patah). Bentuk kurva yang
Kinked itu adalah PED2. Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang
produsen terhadap tindakan produsen lain karena kurva permintaan
marginal adalah PLNMR, yaitu ada bagian yang patah (LN)
Mula-mula kurva sebesar mc2. Pada mc2 ini tingkat harga yang
menjamin laba maksimal (MC=MR) adalah OP1. Jika biaya per unit
turun MC bergeser menjadi MC 1. Turunnya MC tidak mengubah
harga yang menjamin labanya maksimal tetap sebesar OP1. Demikian
juga jika biaya per unit naik harga yang menjamin laba maksimum
adalah sebesar OP2. Selama MC memotong Mr pada bagian yang
patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. Harga akan
berubah jika MC memotong bagian Mr yang condong miring. Untuk
lebih jelas bisa dilihat pada gambar sebelah ini.
Gambar 11.11 Perubahan harga oligopoli
Harga bisa berubah naik atau turun jika MC memotong MR buka pada
bagian yang patah (tegak lurus LN). Misalkan jika biaya terus turun
hingga memotong MR yang turun miring (bukan yang tegak lurus)
makaa harga bisa turun. Laba maksimal pada saat MC berpotongan
dengan MR (PLN-MR), yaitu setinggi OP2. Turun menjadi OP1. Biaya
terus naik hingga memotong Mr yang bukan tegak lurus LM harga akan
meningkat. Dari gambar di atas biaya produksi naik terus hingga mc3
memotong Mr yang miring (bukan yang tegak lurus LN) maka harga
berubah dari OP2 menjadi OP3. Kurva permintaan batas juga
mencerminkan adanya ketegaran harga pada situasi perubahan biaya
dan juga merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli
dalam hal harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya
penurunan harga tetapi bukan pada waktu akan kenaikan harga.
11.4. PENGARUH OLIGOPOLI
TERHADAP KESEJAHTERAAN
Disitu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk.
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli
dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal.
3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P>MC; seperti dalam
kasus monopoli).
4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat
makro.
hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan tersebut cukup besar dan mampu untuk menyediakan
dana untuk perkembangan dan penelitian. Oleh karena itu persaingan antar perusahaan cukup kuat
meskipun tidak dalam bentuk persaingan harga sehingga dorongan untuk berlomba di bidang proses
produksi baru, produk baru, dan penurunan biaya produksi cukup kuat pula, lebih kuat daripada kasus
monopoli.
THANKYOU
very much

More Related Content

Similar to Tugas Teori Ekonomi Mikro

TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxtrendaardianti
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14febygalih
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 Radhika ayu Maulidia
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Rafi
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfRadhika ayu Maulidia
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiDwi Anita
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makroteuku1234567
 
Teori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.pptTeori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.pptnazariandi
 
Tugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxtrendaardianti
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxatainaarf
 
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptxEKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptxlelyAini1
 
Teori Permintaan dan Penawaran.docx
Teori Permintaan dan Penawaran.docxTeori Permintaan dan Penawaran.docx
Teori Permintaan dan Penawaran.docxZukét Printing
 
Teori Permintaan dan Penawaran.pdf
Teori Permintaan dan Penawaran.pdfTeori Permintaan dan Penawaran.pdf
Teori Permintaan dan Penawaran.pdfZukét Printing
 
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxPPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxtrendaardianti
 

Similar to Tugas Teori Ekonomi Mikro (20)

Teori ekonomi tho
Teori ekonomi thoTeori ekonomi tho
Teori ekonomi tho
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
Pengantar Ekonomi Mikro - Kelompok 14
 
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8
 
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
Pengantar ekonomi mikro kelompok 8
 
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
Makalah Ekonomi Mikro II (Resume)
 
Cbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimedCbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimed
 
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdfTUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
TUGAS AKHIR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8 .pdf
 
Kuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomiKuis pengantar ekonomi
Kuis pengantar ekonomi
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
makalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makromakalah ekonomi mikroe and makro
makalah ekonomi mikroe and makro
 
Teori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.pptTeori E. Klasik.ppt
Teori E. Klasik.ppt
 
Tugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptxTugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
Tugas Akhir Ekonomi Mikro Kelompok 8.pptx
 
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptxPengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
PengantarEkonomiMikroKelompok3.pptx
 
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptxEKONOMI DAN BISNIS.pptx
EKONOMI DAN BISNIS.pptx
 
Teori Permintaan dan Penawaran.docx
Teori Permintaan dan Penawaran.docxTeori Permintaan dan Penawaran.docx
Teori Permintaan dan Penawaran.docx
 
Teori permintaan
Teori permintaanTeori permintaan
Teori permintaan
 
Lembaga keuangan
Lembaga keuanganLembaga keuangan
Lembaga keuangan
 
Teori Permintaan dan Penawaran.pdf
Teori Permintaan dan Penawaran.pdfTeori Permintaan dan Penawaran.pdf
Teori Permintaan dan Penawaran.pdf
 
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxPPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
 

Recently uploaded

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (20)

Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

Tugas Teori Ekonomi Mikro

  • 1. TUGAS EKONOMI MIKRO DOSEN PENGAMPU : DR. SIGIT SARDJONO , M .EC
  • 2. DISUSUN OLEH: CHAVA ANNASTASIA CANDRA 1222300090 1222300091 1222300092 ROSAIDINA SYAFIRA IKHSANI FAJRUL M
  • 3. DAFTAR ISI BAB I BAB VI BAB II BAB VII BAB III BAB VIII BAB IV BAB IX BAB V BAB X BAB XI
  • 4. BAB I PENDAHULUAN SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
  • 5. Ilmu ekonomi adalah limu yang mempelajari peritaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Adam Smith sering dihebut sebagai orang pertama yang mengembangkan ilmu ekonomi pada abad ke-18, tepatnya tahun 1776. Buku An Inquiry into the Nature and Couses of the Wealth of Nation karya Adam Smith menyebabkan Ilmu Ekonomi sering disebut sebagai the queen of social sciences. amu ekonomi juga dijuluki sebagai the young sciences but the oldiest art. Sebetulnya penelaan ekonomi sudah mulai dipelaajari sejak 350 sebelum Masehi (Artidoteles merupakan tokoh utamanya).
  • 6.
  • 7.
  • 8. TEORI EKONOMI Teori ekonomi adalah suatu ilmu sosial yang membicarakan tentang bagaimana usaha manusia untuk mencapai kemakmuran. Ilmu ekonomi timbul sebagai akibat : jumlah dan macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak dan tak terbatas, serta 1. 2. akibat alat pemuas kebutuhan relasi terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia.
  • 9.
  • 10.
  • 11. KELANGKAAN & PROBLEM EKONOMI 1.MEKANISME EKONOMI MASYARAKAT DIHARAPKAN PADA SUATU PERMASALAHAN YANG BERKAITAN DENGAN PEMILIHAN PENGGUNAAN SUMBER DAYA YANG TERSEDIA PERMASALAHAN ITU PADA DASARNYA DAPAT DIKELOMPOKAN MENJADI 3 DAN DIKENAL SEBAGAI PEMASARAN DASAR EKONOMI. VIDEO DIJADIKAN BAHWA PARA PREFENSI MASYARAKAT TENTANG BARANG DAN JASA YANG AKAN DIHASILKAN DIPENGARUHI OLEH BANYAK FAKTOR BAYI FOTOR EKONOMI MAUPUN BUKAN. SISA MASYARAKAT DUNIA YANG KEBANYAKAN TERDIRI DARI NEGERI BERKEMBANG SEPERTI INDIA, PAKISTAN, BRASILA, KOREA, GHANA, DAN SEBAGAINYA.
  • 12. KELANGKAAN & PROBLEM EKONOMI 2. MEKANISME PERENCANAAN PUSAT MEKANISME PERENCANAAN PUSAT ADALAH MEKANISME YANG MENGATUR JALANNYA KEGIATAN EKONOMI MELALUI RENCANA YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH PUSAT ATAU BADAN PUSAT YANG KHUSUS DIBENTUK UNTUK MAKSUD TERSEBUT. PENGANGGURAN, BAIK MANUSIA MAUPUN ALAT PRODUKSI TIDAK AKAN TERJADI KARENA SEMUA TENAGA KERJA MAUPUN ALAT PRODUKSI YANG TERSEDIA SEPENUHNYA DIKUASAI OLEH NEGARA SEHINGGA DAPAT DIGUNAKAN SESUAI DENGAN RENCANA PEMERINTAH
  • 13. KELANGKAAN & PROBLEM EKONOMI 3. MEKANISME PASAR MEKANISME PASAR DALAM MEKANISME YANG MENGATUR BERLANGSUNGNYA KEGIATAN EKONOMI MELALUI PASAR ( PASAR BUKAN BERARTI PASAR VISI SEPERTI PASAR SENEN, PASAR TANAH ABANG, DAN SEBAGAINYA, TETAPI PASAR DALAM MANDARIN PERTEMUAN ANTARA PEMBELI BARANG DAN JASA DENGAN PENJUAL BARANG DAN JASA TERSEBUT). UNTUK MENGATUR JALANNYA RODA PEREKONOMIAN HARUSLAH DIBUAT DAN MINIMAL MUNGKIN AGAR TIDAK MENGGANGGU BEKERJANYA SI TANGAN.MENURUT SMITH CAMPUR TANGAN PEMERINTAH HANYALAH TUGAS : A. MEMPERTAHANKAN NEGARA TERHADAP SERANGAN DILUA B. MELAKSANAKAN TATA HUKUM DAN PERADILAN DI DALAM NEGERI
  • 14.
  • 15.
  • 16. PERILAKU & AKTIVITAS EKONOMI PERILAKU EKONOMI ADALAH PERILAKU YANG TIMBUL SEBAGAI TANGGAPAN TERHADAP DORONGAN KEINGINAN MANUSIA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUPNYA (BENDA) DALAM PEREKONOMIAN MANAPUN DAPAT DIBAGIKAN KELOMPOK PENGAMBIL KEPUTUSAN EKONOMI YANG SELANJUTNYA KITASEBUT PELAKU-PELAKU EKONOMI ATAU SUBJEK-SUBJEK EKONOMI. YAITU RUMAH TANGGA KELUARGA ,RUMAH TAGGA PERUSAHAAN, RUMAH TANGGA PEMERINTAH PERILAKU EKONOMI
  • 17. PERILAKU & AKTIVITAS EKONOMI DALAM BAGIAN INI KITA AKAN MELIHAT BAGAIMANA TERJADINYA ALIRAN BARANG DAN ALIRAN UANG DALAM PEREKONOMIAN YANG SEKALIGUS MEMBENTUK PASAR, BAIK PASAR BARANG KONSUMSI MAUPUN PASAR FAKTOR PRODUKSI. AKTIVITAS EKONOMI
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 22. Topik pembahasan bab 2 01 04 02 05 03 Harga suatu barang dan jasa Teori permintaan Teori penawaran Penentua harga pasar Aplikasi praktis keseimbangan pasar
  • 23. Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah uang tertentu. Barang dan jasa tersebut mempunyai nilai dan guna. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua pihak, yaitu pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Disamping menciptakan mekanisme pertukaran, harga juga berfungsi: 1. mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas yang diminta 2. dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga barang dan jasa tersebut 3. harga juga membagi alat produksi pada berbagai kemungkinan pemakaian. 4. harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga, ,odal, serta pendapatan pengusaha an pemilik sumber. Harga suatu barang dan jasa
  • 24. Permintaan akan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk menguasai barang dan jasa tersebut dalam teori ekonomi, yang dimaksud dengan “permintaan” ialah keinginan konsumen untuk memiliki dan menguasai barang dan jasa tersebut. Dalam sistem ekonomi yang menganut sistem harga, yang dimaksud dengan “barang yang diminta” ialah keinginan untuk membeli yang didukung oleh uang yang cukup untuk membayar barang yang diinginkan itu. Teori permintaan
  • 25. Dikarenakan adanya kebutuhan akan barang dan jasa, maka sebagian dari masyarakat ada yang bertindak untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Golongan ini disebut golongan produsen. Penawaran dapat diartikan dengan “berbagai kuantitas barang yang akan dijual oleh penjual dipasar dengan berbagai kemungkinan harga, dengan asumsi keadaan lain dianggap tetap tak berubah”. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap unit waktu yang akan dijual oleh penjual Teori penawaran
  • 26. Harga pasar terjadi karena adanya interaksi permintaan dan penawaran. Pada harga pasar konsumen bersedia membeli sesuatu barang dalam jumlah tertentu. Sedang produsen bersedia melepaskan sejumlah produk yang dihasilkan pada tingkat harga yang telah disepakati antara konsumen dan produsen. Jika permintaan melebihi barang yang ditawarkan akan terjadi peningkatan harga, sebaliknya jika penawaran melebihi jumlah yang diminta harga akan menurun, Dengan demikian, yang dimaksudkan dengan harga pasar ialah suatu tingkat harga tertentu di mana penjual mau menjual sejumlah barangnya dan konsumen mau membeli sejumlah barang tersebut. Penetuan harga pasar
  • 27. adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah dengan tujuan melindungi konsumen agar mendapatkan harga yang wajar. Aplikasi praktis keseimbangan pasar Kebijakan Ceiling PriceKebijakan ceiling price 1. 2. Kebijakan floor price Berbeda dengan kebijakan celling price yang menetapkan harga tertinggi di bawah harga pasar, kebijakan floor price adalah kebijakan yang ditetapkan pemerintah di atas harga pasar. 3. Cobweb Teori - Teori Sarang Laba-Laba Harga dan kuantitas untuk berbagai barang berubah secara siklis dalam jangka panjang. Kalau harga meningkat atau menurun, jumlah yang diproduksi juga meningkat atau menurun dalam gelombang yang berbeda.
  • 28. grafik Kebijakan Ceiling price 1. 2. Kebijakan floor price 3. Cobweb Teori - Teori Sarang Laba-Laba
  • 29. Penjelasan grafik Kebijakan Ceiling price 1. 2. Kebijakan floor price 3. Cobweb Teori - Teori Sarang Laba-Laba Pada kurva merupakan harga pasar karena adanya perubahan permintaan dan penawaran Pada kurva menjelaskan harga terendah dijual (OP1), Dan mendapatkan subsidi (Q2Q3). Jika harga kembali turun makan kembali pada posisi OP Pada kurva menjelaskan harga P1 dengan jumlah penawaran OQ2 dan menghasilakan exces suply. Akibatnya harga turun sampai OP2. dan harga meningkat sampai OP1, akibatnya harga jatuh sampai OP2 dan kembali berputar siklusnya
  • 30. Surplus produsen adalah ukuran keuntungan yang diperoleh produsen karena mereka beroperasi pada suatu pasar komoditi. Keuntungan tersebut diperoleh karena harga yang terbentuk di pasar melebihi harga yang mau mereka tawarkan pada tingkat penjualan tertentu. Aplikasi praktis keseimbangan pasar 4. Surplus Produsen dan Konsumen 5. Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax) Jika pemerintah tidak mengenakan pajak, maka harga jual tersebut sebesar OP1. Pada tingkat harga sebesar ini jumlah yang diminta dan ditawarkan sebesar 001. Pemerintah menetapkan pajak sebesar E2E3. Dengan adanya pajak sebesar E2E3 atau P1P2 produsen berusaha melimpahkan pajak tersebut ke pembeli/ konsumen.
  • 31. Grafik 4. Surplus Produsen dan Konsumen 5. Pengalihan Beban Pajak (Shifting Tax)
  • 32. Barang bebas adalah barang yang jumlahnya melimpah sehingga tidak mempunyai harga. Bukan berarti barang bebas ini tidak mempunyai transaksi di pasar. Supply barang ini melimpah dibanding permintaan sehingga barang bebas ini tidak mempunyai harga. Aplikasi praktis keseimbangan pasar a. Barang Bebas b. Barang Potensial Suatu misal barang potensial ini adalah peralatan makan (piring, gelas, dan sendok-garpu) yang terbuat dari emas. Untuk barang seperti ini pun tidak bisa mengatakan permintaannya tidak ada. Banyak orang yang menghendaki makan minum dengan tempat yang terbuat dari emas. Permintaan itu ada (ditunjukkan dengan kurva Demand D), tetapi harga yang paling tinggi yang mampu dibayar konsumen (OP1) belum cukup mengundang produsen agar produsen mau membuatnya dengan harga OP2. 6. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial
  • 33. Grafik a. Barang Bebas b. Barang Potensial 6. Kasus Penetapan Harga Barang Bebas dan Barang Potensial
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.
  • 52.
  • 53.
  • 54.
  • 55.
  • 56.
  • 57.
  • 58.
  • 59.
  • 60.
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 65. Perilaku ‘produsen 5.1 KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRUDUKSI Dalam analisis proses produksi terdapat jangka waktu yang dinamakan "jangka pendek" dan "jangka panjang". Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri lainnya. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel.
  • 66. Perilaku ‘produsen 5.1 KONSEP JANGKA WAKTU DALAM PROSES PRUDUKSI Dalam kurun waktu yang lebih panjang kemungkinan produsen untuk mengadakan penggantian dan penyesuaian faktor-faktor produksi yang ia gunakan menjadi lebih besar. jangka panjang semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya sehingga produsen mempunyai kesempatan untuk mendapatkan kombinasi faktor- faktor produksi yang paling efisien.Jadi dalam jangka waktu panjang semua sumber adalah variabel.
  • 67. 5.2 FAKTOR PRODUKSI Produki adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi ialah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara input (bersumber masukan) dengan output (barang-barang atau jasa dihasilkan) taripa memperhitungkan harga.bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan.
  • 68. Q= a+bX Q = a +b1X + b2x*2 5.2 FAKTOR PRODUKSI SECARA SISTEMATIS: Q=F(C,L,B,S) Q= Output S=Skill C= Capital B=Bahan baku L= Labor Bentuk Fungsi Linear Bentuk Fungsi Quadratik
  • 69. 5.2 FAKTOR PRODUKSI Bentuk fungsi Cubic Q= a + b1X =b2X*2 + b3X*3
  • 70. 5.3. Analisis Proses produksi jangka pendek AP = TP/Labor MP = TP2 - TP1 Jika TP berupa fungsi makan turunan pertama TP adalah MP MP = TP/L Analisis proses produksi jangka pendek dalam teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (Total product), AP (average product), dan MP (marginal product). Dimana tp adalah total produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja (labbor). AP adalah rata rata yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil produksi apabila menambah satu tenaga kerja (Labor).
  • 71. 5.3.1 Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang (The Law Of Diminishing Return) Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor- faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambahkan faktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Hal ini terjadi karena adanya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang ( Law of Diminishing return). Keadaan ini dapat dilihat pada gambar 5.1 Jika kita lihat gambar 5.2 diatas, sumbu horizontal menunjukkan jumlah faktor produksi tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi dan sumbu vertikal menunjukkan jumlah barang yang dihasilkan (Q). Dalam hal ini faktor produksi tanah dianggap sebagai faktor produksi tetap. Dengan tambahan tenaga kerja berikutnya jumlah produksi total juga meningkat tetapi dengan tambahan produksi yang semakin kecil. Akhirnya tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya akan tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah tenaga kerja tertentu. Sifat dari produksi marginal mula-mula meningkat sejalan dengan peningkatan produksi total (Tp), kemudian mencapai titik maksimal padi titik balok dari kurva produksi total (TP), yaitu pada saat peningkatan produksi tetap menjadi mulai semakin menurun dan menurun terus sampai sama dengan nol pada saat produksi total mencapai titik maksimum Semakin tinggi tingkat produksi rata-rata, semakin efisien pula faktor produksi tenaga kerja yang dipergunakan. Kemudian produksi rata-rata (AP) itu menurun terus dengan tambahan jumlah tenaga kerja lebih lanjut. Pada jumlah tenaga kerja L1 berarti bahwa produksi marginal (MP) lebih tinggi daripada produksi rata-rata (AP) Dalam gambar 5.2 digambarkan kurva TP yang cekung ke atas untuk satuan labor pertama. Berarti jika sumber yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakan sumber yang tetap maka hasilnya tidak efisien.
  • 72. 5.3.2 Hubungan antara TP, AP, dan MP Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor produksi bersifat variabel dan faktor-faktor produksi lainnya tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita menambah faktor produksi variabel itu sama terus- menerus. Hal ini terjadi karena adanya hukum tambahan hasil yang semakin berkurang. Kemudian dengan tambahan tenaga kerja berikutnya jumlah produksi total juga meningkat tetapi dengan tambahan produksi yang semakin kecil. Akhirnya tambahan jumlah tenaga kerja selanjutnya akan tetap meningkatkan jumlah produksi tetapi sampai pada jumlah tenaga kerja tertentu, produksi total akan mencapai maksimum yang berarti pada tambahan tenaga kerja berikutnya justru akan menurunkan jumlah produksi total.
  • 73. Hubungan antara AP, MP, dan TP Hubungan antara produksi marginal (MP) dan produksi total (TP). Pada saat produksi total mengalami perubahan peningkatan produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu kurva produksi marginal mencapai titik maksimumnya. Pertama Hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi marjinal (MP). Pada saat produksi rata-rata meningkat, produksi marginal lebih tinggi daripada produksi rata-rata, dan pada saat produksi rata- rata menurun produksi marginal lebih rendah daripada produksi rata-rata. Kedua • Jika AP semakin bertambah maka MP > AP. • Jika AP maximum maka MP = AP. • Jika AP semakin berkurang, maka MP < AP Kesimpulan
  • 74. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 tahap 1 dan tahap 3 disebut sebagai tahap yang tidak rasional dan tahap 3 disebut sebagai tahap rasional. Alasannya ialah karena tahap 2 itu produksi marginal untuk semua faktor produksi, yaitu untuk tenaga kerja maupun tanah, adalah positif. sesuai dengan pertahapan tersebut di atas maka jelas seorang produsen tidak akan berproduksi pada tahap 3 karena dalam tahap ini ia akan memperoleh hasil produksi yang lebih sedikit dan penggunaan faktor produksi variabel yang lebih banyak. 5.3.3 Tahapan dalam fungsi produksi Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marginal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah. Bertambahnya AP Labor. Pada stage (tahap) ini TP juga bertambah. Dari titik pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimal sampai pada saat produksi total (TP) sampai maksimal atau pada saat produksi marginal (MP) sama dengan nol, AP dan MP semakin berukuran tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP masih terus bertambah. Masih meningkatnya TP karena efisien tanah masih terus bertambah. Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai menyembuhkan tingkat efisien dari labor semakin berkurang. AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus sehingga terjadi ketidak efisien tanah dan labor. Akibatnya pada tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
  • 75. 5.4. PRODUKSI JANGKA PANJANG Reviews Produksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).roduksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).roduksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).roduksi jangka panjang adalah suatu proses produksi di mana semua faktor produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua faktor produksi bersifat variabel. Untuk menjelasken fungsi produksi jangka panjang kita akan menggunakan apa yang disebut dengan kurva isoquant (isoproduct atau isoquant).
  • 76. Pengertian Kurva Isoquant Isoproduk atau isoquant adalah "kurva yang menunjukkan berbagai kemungkinan kombinasi teknis antara dua input yang bervariabel yang menghasilkan suatu tingkat output tertentu. Isoquant memperlihatkan berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa menghasilkan jumlah produk yang sama. Kurva isoquant ini digambarkan pada Gambar 5.3 dengan sumbu horizontal menunjukkan faktor produksi tenaga kerja dan sumbu vertikal menunjukkan faktor
  • 77. Comparisons with other works Iso-biaya (Isocost) barang-barang atou faktor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah "Kurva yang menunjukkan kedudukan dan titik-titik yang menunjukkan kombinasi Iso-biaya (Isocost) adalah: anggaran tertentu. Ekuilibrium Produsen Perusahaan dikatakan menghasilkan produksi yang optimum apabila perusahaan tersebut dengan jumlah anggaran tertentu dapat menghasilkan jumiah produksi tertinggi dan pada saat itu perusahaan menghasilkan dengan kombinasi. Jalur Ekspansi (Expansion Path) Expontion path atau jalur perluasan adalah suatu garis yang menunjukkan titik titik least cost combination (LCC) di berbagai isoquant. Least cost combination adalah suatu titik yang menunjukkan ongkos terkecil untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu.
  • 78. Jika terjadi perubahan dalam ongkos (dana perusahaan) sedang lainnya tetap akan menyebabkan pergeseran kurva isocost ke kanan atau ke kiri. Garis yang menghubungkan semua titik keseimbangan produsen, yaitu titik singgung antara isoquant dan isocost dinamakan jalur perluasan (expansion path). Kombinasi Ongkos Terkecil (Least Cost Combination)
  • 79. kelompok 12 BAB VIII PENENTUAN HARGA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
  • 80. 8.1.1 PENGERTIAN PASAR Pengertian pasar dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian fisik. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para penjual. Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedang yang dimaksudkan dengan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Para ahli ekonomi menggolongkan pasar secara teori ekonomi mikro menjadi empat golongan besar, yaitu: a. Pasar Persaingan Sempurna b. Pasar Persaingan Monopolistik c. Pasar Monopoli d. Pasar Oligopoli
  • 81. No. ciri-ciri persaingan sempurna persaingan monopolistik oligopoli monopoli 1 Jumlah penjual Sangat banyak Banyak Sedikit Satu 2 Jumlah pembeli Sangat banyak Banyak Banyak Banyak 3 Kondisi produk yang dijual Identik substitusi Hampir sama tetapi masih bisa dibedakan/beda corak Barang standar/berbeda corak Tidak ada substitusi yang dekat/sempurna 4 Kekuasaan menentukan harga Tidak ada Sedikit Jika tanpa kerja sama sedikit. Tetapi dengan kerja sama sangat besar Sangat besar 5 Kemungkinan keluar/masuk Sangat tidak mudah, tidak ada hambatan Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin 6 Reaksi rival Tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah Hampir tidak ada reaksi dari pesaing jika terjadi perubahan harga dan jumlah Karena penjual hanya satu apa yang dilakukan produsen tidak ada reaksi Setiap tindakan berkaitan dengan harga dan jumlah akan mendapat reaksi dari rival 7 Kemungkinan keluar/masuk Cukup mudah Cukup mudah Hambatan cukup kuat Tidak mungkin 8 Persaingan diluar harga Tidak ada Tidak ada Sangat besar apabila menghasilkan barang berbeda corak Memelihara hubungan baik dengan masyarakat 9 Contoh Transaksi di sektor hasil pertanian Perusahaan sepatu, baju, sabun Pabrik baja, mobil, sepeda motor, handphone Kereta api, listrik 8.1.2 CIRI-CIRI PASAR PERSAINGAN
  • 82. 8.2 pasar persaingan sempurna Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu horizontal, yaitu sumbu jumlah barang. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai pengikut harga pasar atau disebut price taker.
  • 83. 8.2.1 Ciri-ciri pasar persaingan murni/sempurna Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. Hal ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing penjual hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan penjual yang ada di pasar. Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut adalah homogen atau satu jenis saja (identik). Barang homogen artinya semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi satu penjual merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil produksi penjual yang lain. Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar. Sedang konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di pasar.. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru maupun yang lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Terdapat informasi yang sempurna, artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah maka konsumen yang lain juga segera mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya 1. Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak 2. Barang yang diperjualbelikan homogen/identik 3. Penjual bisa keluar masuk dipasar dengan mudah 4. Informasi terhadap pasar sempurna
  • 84. 8.2.2 penentu jumlah produksi dan harga
  • 85. 8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna Kondisi Perusahaan dalam persaingan sempuran dalam persaingan sempurna 1. jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah perusahaan-perusahaan yang baru. dalam jangka pendek perusahaan dalam persaingan sempurna dapat mengalami : Mendapatkan laba super normal 1. Mendapatkan laba normal 2. menderita kerugian 3.
  • 86. 8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna Pada harga P=AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usha dengan melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini disebut shortdown point. gambar berikut:
  • 87. 8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan permintaan barang. Dalam jangka panjang perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profit saja (impas/break even).
  • 88. 8.2.3 Periode Jangka Pendek & panjang yang dialami Perusahaan dalam persaingan sempurna 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode Jangka Panjang Gambar kurva menggambarkan kurva perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang yang memperoleh laba normal.
  • 89. 8.2.4 Keburukan & Kebaikan perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna Keburukannya Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen. Produk yang homogen ini berakibat membatasi pilihan konsumen. Konsumen tidak bisa memilih karena masing-masing konsumen tidak kuasa memengaruhi pasar.
  • 90. 8.2.4 Keburukan & Kebaikan perusahaan yang berada dalam pasar persaingan sempurna Kebaikannya Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya kebebasan bertindak.Mudahnya perusahaan baru memasuki pasar ini dipersyaratkan pada pasar persaingan sempurna. Persaingan yang ketat dan mudahnya memasuki pasar berakibat alokasi sumber daya menjadi efisen dan konsumen dapat memperoleh barang dengan harga yang kompetitif
  • 91. 8.2.5 Contoh Perhitungan Numerik Perusahaan dalam pasar persaingan sempurna dengan TC = Q*2- 4Q + 40 dan P = $20. ditanya: apakah perusahaan rugi/laba? jika harga dinaikkan menjadi $24 apakah jumlah produksi berkurang? hitung berapa labanya. jawab : TR = P x Q = 20Q MR = TR*1 = 20
  • 92. 8.2.5 Contoh perhitungan numerik kaidah agar laba maksimal/ rugi minimal : MR= MC MR = MC 20= 2Q - 4 Q= 12 TR =$240 TC = 144 -48 + 40= $136 laba = $240 -$136 = $104 jika harga naik menjadi $25 maka TR = 24Q
  • 93. 8.2.5 Contoh Perhitungan numerik MR = 24 MR = MC 24 =2Q - 4 Q = 10 TR = $240 TC = 100 - 40 + 40 = 100 Laba = $240 -$100 = $140
  • 94. BAB X Sebelum menjelaskan monopoli, terlebih dahulu dijelaskan di sini istilah monopoli murni atau pure monopoly. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. 10.1. ARTI MONOPOLI 10.2. CIRI CIRI DAN FAKTOR PENYEBAB MONOPOLI 1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan Barang atau jasa yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain. Kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat- syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu dan para pembeli tidak dapat berbuat apa pun dalam menentukan syarat jual beli.
  • 95. 2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close subtitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik adalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip; yang ada hanyalah barang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. 10.3. HAMBATAN BAGI PERUSAHAAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu industri. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan pasar di mana perusahaan itu Bergerak
  • 96. 1.Penguasaan Bahan Mentah Kalau X adalah input utama untuk produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina. 10.3. SUATU PERUSAHAAN MONOPOLI BISA TIMBUL KARENA BEBERAPA SEBAB, ANTARA LAIN: 2. Hak Paten Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-produk Microsft-Windows. 3. Terbatasnya Pasar Dibanding dengan skala minimum perusahaan pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan "ruang hidup" untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. 4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah Ada kalanya hak monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
  • 97. Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan MC- nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output dan tingkat harga pasar untuk produknya. ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu merupakan laba maksimum. 10.4 PENENTUAN BESARNYA HARGA & OUTPUTNYA
  • 98. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara matematis kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan sebagai berikut: π=R-B Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba terhadap tingkat output sama dengan nol. 10.4 PENENTUAN BESARNYA HARGA & OUTPUTNYA
  • 99. 10.5 POSISI KESEIMBANGAN Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga kurva permintaan pasar.Ada atau tidak adanya laba tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. Perbedaan antara perusahaan dalam persaingan murni dan monopolis terlihat dalam bidang penjualan. Hal ini mempunyai akibat penting bagi pendapatan marginal Sang Monopolis dalam hubungannya dengan harga
  • 100. Penentuan harga dan output dalam keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC. 10.5.1 HUBUNGAN P,TR, & MR
  • 101. Sang monopolis mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli bisa menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yang besar (set up cost), dan (2) demand- nya belum berkembang karena belum dikenal. Monopoli mengalami kerugian hanya dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang monopoli secara pasti mengalami keuntungan. Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan laba ekonomi. 10.5.2 LABA,RUGI DAN IMPAS BAGI MONOPOLIS
  • 102. 1. Output yang lebih kecil Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli maka monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari sebelumnya. Jika industri adalah suatu industri dengan persaingan bebas, masing-masing perusahaan akan mempergunakan skala perusahaan yang cukup besar untuk dapat mengambil keuntungan dan skala. 2. Halangan bagi perusahaan lain yang hendak masuk pasa Konsumen membayar lebih banyak untuk produk tersebut dari yang diperlukan untuk menarik berbagai sumber yang diperlukan untuk tetap dalam industri tersebut. Dibilangnya perusahaan baru untuk masuk dalam pasar merupakan isyarat untuk meluaskan output dalam industri yang bersangkutan. 10.6. KERUGIAN DAN PENGATURAN MONOPOLI 10.6.1. KERUGIAN ADANYA MONOPOLI
  • 103. 3. Efisiensi Ekonomi Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber tetap yang tidak digunakan dengan efisiensi sebaik-baiknya. Berbeda dengan perusahaan dalam persaingan murni dalam equilibrium jangka panjang menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output optimum. 4. Promosi Penjualan Sang monopolis mungkin menggunakan kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk menggeser kurva permintaannya ke kanan. Maka elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi. Tujuannya untuk mengaitkan namanya dengan produk tersebut hingga calon saingan akan sukar memasuki pasar tersebut. 1. Menetapkan undang-undang anti monopoli. 2. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan. 3. Pemerintah bisa mendirikan perusahaan tandingan di dalam pasar dengan tujuan membatasi kekuasaan monopoli. Dengan adanya perusahaan tandingan harga dan output dapat dikendalikan. 4. Mengimpor barang sejenis yang diproduksi monopolis.
  • 104. 10.6.2. PENGATURAN MONOPOLI OLEH PEMERINTAH Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh perusahaan monopoli negara seperti perusahaan gas dan listrik. Penentuan harga yang akan menarik sang monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai dengan permintaan konsumen. Saya monopolis memperoleh laba maksimal di mana biaya marginal sama dengan pendapatan marginal. Untuk itu pemerintah dapat menentukan harga tertinggi di bawah harga keseimbangan MR=MC, Misalkan bawa harga maksimum adalah pada tingkat mana kurva biaya marginal. biasanya produsen monopolis tidak melihat beberapa kebutuhan akan barang tersebut yang dibutuhkan masyarakat. Maka satu-satunya jalan adalah campur tangan pemerintah dengan penetapan harga yang lebih rendah sehingga jumlah barang yang ditawarkan oleh semakin besar. sekarang kita perhatikan gambar 10.6 yang menunjukkan seorang produsen monopoli sedang mendapatkan laba dengan memproduksi barang X sebanyak OQ dengan tingkat harga setinggi OP1. 1. Pengaturan Harga
  • 105. Biaya marginal (MC) dan penerimaan marginal (MR) yang juga sama dengan penerimaan rata-rata (AR) atau sama dengan tingkat harga (P), yang mana dapat ditunjukkan pada potongan antara kurva biaya marginal (MC) dan kurva penerimaan rata-rata (AR) pada titik K. Pada titik keseimbangan K itu berarti produsen akan menghasilkan barang sebanyak OQ dengan tingkat harga barang setinggi P ini berarti bahwa dengan adanya produsen monopoli jumlah barang yang dihasilkan bagi masyarakat lebih sedikit, yaitu setinggi O1 dibanding dengan apabila produsen bekerja dalam pasar persaingan sempurna X dan juga harga barang dalam pasar monopoli lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada pasar persaingan sempurna (P)
  • 106. BAB IX BAB IX KELOMPOK 12 PENENTUAN HARGA PADA PENENTUAN HARGA PADA PASAR PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK PERSAINGAN MONOPOLISTIK
  • 107. 9.1. BENTUK PASAR PERSAINGAN 9.1. BENTUK PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK MONOPOLISTIK Pengertian Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat mempengaruhi harga dengan jalan diferensial produk. Differensiasi produk atau produk differentiation adalah membedakan dua barang yang sebenarnya sama sehingga menjadi berbeda. Terdapat dua unsur modal persaingan monopoli. Pertama terdapat unsur monopoli karena jenis barang tersebut memang hanya satu macam. Maka kurva permintaan miring dari kiri ke atas ke kanan bawah, meskipun mendekati herizontal. Kedua terdapat juga unsur persaingannya karena jumlah penjual banyak sehingga tindakan dari seorang penjual tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap penjual lainnya. Dalam pasar dengan persaingan monopoli terdapat banyak penjual untuk suatu jenis produk tertentu, dan berada masing-masing penjual dapat dibedakan dari produk penjual lainnya. (Differentiated oligopoly)
  • 108. • Mendapatkan Laba Supernormal • Mendapatkan Laba normal • Menderita kerugian 1. Perusahaan dalam persaingan monopolistik yang mendapatkan laba Supernormal gambar 9.2 9.2. TUGAS KONDISI 9.2. TUGAS KONDISI YANG BISA DIALAMI YANG BISA DIALAMI PERSAINGAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK MONOPOLISTIK
  • 109. MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin laba maksimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP1 dan output yang dijual sebanyak OQ1 dan besarnya TC = TR, yaitu sebesar OP1KQ1 2. PERUSAHAAN DALAM 2. PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN MONOPOLISTIK PERSAINGAN MONOPOLISTIK YANG MENDAPATKAN LABA YANG MENDAPATKAN LABA NORMAL NORMAL
  • 110. MR = MC adalah kaidah guna menetapkan harga dan output yang menjamin kalau laba, laba yang maksimal tetapi kalau rugi kerugian yang minimal. Pada kaidah MR = MC harga jual produk sebesar OP2, sedang biaya rata-ratanya OP1. biaya rata-rata (AC) lebih besar dari penerimaan rata-rata (AR). Kerugian yang minimal ini output/jumlah produksi yang dijual harus sebesar OQ1 dan besarnya TC(OQ1KP1), sedang besarnya TR(OQ1LP1). 3. PERUSAHAAN DALAM 3. PERUSAHAAN DALAM PERSAINGAN PERSAINGAN MONOPOLISTIK YANG MONOPOLISTIK YANG MENDAPATKAN LABA MENDAPATKAN LABA
  • 111. 9.3. AKIBAT PERSAINGAN MONOPOLI TERHADAP OUTPUT DAN HARGA 2. Efisien masing- masing perusahaan Bursa Paralel Perusahaan tidak akan dirangsang untuk membangun skala uptown perusahaan atau untuk menjalankan skala perusahaan yang telah dibangunnya pada tingkat output optimum. Perusahaan baru akan terus masuk sehingga tidak lagi ada laba yang diperoleh. Keluarnya perusahaan dan industri akan terus berlangsung sehingga kurva biaya rata-rata jangka panjang untuk setiap perusahaan bersinggung kembali dengan kurva permintaan yang dihadapinya. 1. Perubahan harga berakibat perubahan permintaan yang besar Bentuk kurva demenia bersifat sangat elastis sehingga dengan sedikit menaikkan harga maka output akan mengalami banyak pengurangan. kurva permintaannya dihadapi oleh persaingan monopoli sebagai elastis
  • 112. 3. Promosi Penjualan Usaha masing-masing perusahaan untuk memperluas pasarnya dengan cara ini akan dii imbangi dengan kegiatan yang sama oleh penjual lainnya, dan sumber yang digunakan untuk usaha tersebut hanyalah menambah biaya produksi. Dalam oligopoli usaha penjualan yang satu untuk memperluas pasarnya dan akan mendorong pihak lain untuk melakukan usaha yang sama untuk mempertahankan bagian pasarnya. Persaingan yang seperti itu tidak ada dalam persaingan monopoli. Maka tindakan balasan tersebut sebenarnya merupakan usaha yang sama untuk memperluas pasar masing- masing. 4. Jenis Produk yang Tersedia Konsumen akan memperoleh berbagai merek produk tertentu yang berbagai ragam yang dapat dipilih dalam pasar persaingan monopoli. Konsumen dapat memilih jenis, gaya, atau warna yang sangat mendekati selera dan kemampuan. Akan tetapi, suatu peringatan perlu diberikan disini ragam produk tertentu demikian banyak sehingga membingungkan konsumen, Persoalan pemilihan dapat menjadi lebih sulit. Masa bodoh terhadap perbedaan mutu yang sebenarnya karena bersedia untuk membayar harga yang lebih tinggi untuk merek tertentu yang dalam kenyataannya tidak lebih baik dari merek dengan harga yang lebih rendah.
  • 113. CONTOH CONTOH PASAR PASAR PERSAINGAN PERSAINGAN MONOPOLISTI MONOPOLISTI K K Pabrik Rokok seperti Djarum Gudang garam Dji Sam Soe Sabun & Sampo Sepatu Air mineral Dan lain sebagainya
  • 115. 11.1. PENGERTIAN PASAR OLIGOPOLI Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar.
  • 116. Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil. Oleh karena jumlah penjual yang sedikit kecil inilah maka saling pengaruh antara mereka bisa dimasukkan dalam masalah penentuan harga/output dari oligopoli. Perhatikan duopoli, sebuah bentuk khusus oligopoli, di mana ada dua perusahaan yang menghasilkan suatu produk tertentu. 11.2. DEMAND OLIGOPOLI
  • 117. Demand Oligopoli Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa bensin. Untuk sederhananya, anggap bahwa produk tersebut homogen dan para pembeli memilih produk di antara kedua perusahaan tersebut semata-mata berdasarkan harganya . Tindakan yang diambil suatu perusahaan pasti akan menimbulkan reaksi perusahaan lainnya.
  • 118. 11.2.1 Model Oligopoli Model Cournot Model ini beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit sama.Dimisalkan ada dua sumber air mineral yang sama dan dimiliki oleh dua perusahaan yang berbeda. 1
  • 119. Misalkan kurva permintaan yang dihadapi duopoli adalah: Q = a + bX, dan b>0, serta Q = Q+Q Di mana: Q = Jumlah output total Q₁ = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan pertama Q = Jumlah output yang dihasilkan perusahaan kedua a = konstanta b = slope/kemiringan garis permintaan Kurva marginal revenue (MR) dari masing-masing duopoli tidak perlu sama. Penurunan kurva Reaksi Seara matematis
  • 120. Penurunan kurva Reaksi Seara matematis BUKTINYA : TR1 = P.Qt dimana ; P =a + b (Q1=Q2) - F(Q1,Q2)
  • 121. Penurunan kurva Reaksi Seara matematis Seandainya Struktur ongkos yang dihadapi duopolis : TC1 = F1 (Q1) dan TC2= F2(Q2)
  • 122. Penurunan kurva Reaksi Seara matematis Secara grafis penentuan posisi keseimbangan cournot dapat digambarkan sebagai berikut :
  • 123. 11.2.1 Model Oligopoli Model Bertand 2 Bertrand yang menyatakan bahwa masing- masing perusahaan dalam pasar duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh perusahaan.
  • 124. 11.2.1 Model Oligopoli Model Chamberlin 3. Model Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk memaksimumkan keuntungannya.
  • 125. 11.2.1 Model Oligopoli Model kurva permintaan patah 4.
  • 126. 11.2.1 Model Oligopoli Model Stackelberg 4.
  • 127. Penentu harga & Output dalam kurva permintaan sebelum ada reaksi kurva permintaan setelah ada reaksi
  • 128. Ciri Ciri pasar Oligopoli Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda 01 02 03 Promosi masih diperlukan Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat
  • 129. Result Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut id leo suscipit mauris rhoncus vulputate. Suspendisse magna massa, mollis non augue id, lobortis pretium lectus. Item 1 55.6% Item 2 11.1% Item 3 11.1% Item 4 11.1% Item 5 11.1%
  • 130. Pasar oligopolino mempunyai beberapa model dalam menetapkan harga produknya, diantaranya yang paling banyak ditemui adalah: 1. Pasar Kartel 2. Pasar dengan kepemimpinan harga (price leadership) 11.3. MODEL PENETAPAN HARGA PASAR OLIGOPOLI
  • 131. Seorang penjual dapat menaikkan jumlah penjualan dengan jalan menurunkan harganya. Hal ini makin larinya pembeli dan penjual yang lain dan datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut. Tindakan ini akan diikuti oleh penjual lain. Berarti antar penjual saling bertindak untuk menurunkan harga (Perang Harga). Karakteristik umum dan model duopoli yang merupakan kasus terbatas pada oligopoli karena jumlah penjualnya yang hanya ada dua adalah bahwa adanya anggapan bahwa ada sesuatu pola tertentu dalam bereaksi dari pihak lawan untuk setiap periode dan dalam kenyataannya reaksi yang diharapkan tidak pernah terjadi. Sifat yang demikian itu menyebabkan produsen memiliki kurva permintaan yang patah. Dalam kasus di mana terdapat ketegaran harga, maka produsen oligopolis akan selalu menghasilkan jumlah produksi yang sama. 11.3.1. Pasar dengan ketegaran Harga (Kinked Demand Curve Modal)
  • 132. Model kurva permintaan licin cat demon ini berkembang Sweezy tahun 1939. Sweezy membuat pemisalan dalam pasar hanya ada dua penjual. Kedua penjual tersebut mempunyai kurva demande 1 untuk penjual 1 dan D2 untuk penjual lainnya. Pada harga sebesar OB 2 jumlah yang diminta pada penjual 1 (D1) dan penjual 2 (D2) adalah sama. Namun penurunan harga ini diikuti oleh pesaing juga mengikuti menurunkan harganya juga. Akibatnya permintaan yang diharapkan bertambah menjadi sebesar OQ4 tidak tercapai karena hanya menjadi OQ3. Dengan tindakan ini maka penjual satu (D1) kehilangan permintaan Q1-Q2. Hal ini dikarenakan kurva permintaannya Kinked (patah). Bentuk kurva yang Kinked itu adalah PED2. Hal ini terjadi karena sifat reaksi seorang produsen terhadap tindakan produsen lain karena kurva permintaan marginal adalah PLNMR, yaitu ada bagian yang patah (LN)
  • 133. Mula-mula kurva sebesar mc2. Pada mc2 ini tingkat harga yang menjamin laba maksimal (MC=MR) adalah OP1. Jika biaya per unit turun MC bergeser menjadi MC 1. Turunnya MC tidak mengubah harga yang menjamin labanya maksimal tetap sebesar OP1. Demikian juga jika biaya per unit naik harga yang menjamin laba maksimum adalah sebesar OP2. Selama MC memotong Mr pada bagian yang patah (tegak lurus) LN walaupun biaya naik atau turun. Harga akan berubah jika MC memotong bagian Mr yang condong miring. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada gambar sebelah ini.
  • 134. Gambar 11.11 Perubahan harga oligopoli Harga bisa berubah naik atau turun jika MC memotong MR buka pada bagian yang patah (tegak lurus LN). Misalkan jika biaya terus turun hingga memotong MR yang turun miring (bukan yang tegak lurus) makaa harga bisa turun. Laba maksimal pada saat MC berpotongan dengan MR (PLN-MR), yaitu setinggi OP2. Turun menjadi OP1. Biaya terus naik hingga memotong Mr yang bukan tegak lurus LM harga akan meningkat. Dari gambar di atas biaya produksi naik terus hingga mc3 memotong Mr yang miring (bukan yang tegak lurus LN) maka harga berubah dari OP2 menjadi OP3. Kurva permintaan batas juga mencerminkan adanya ketegaran harga pada situasi perubahan biaya dan juga merupakan manifestasi dan ketidaktentuan di pasar oligopoli dalam hal harapan adanya reaksi dan pihak lawan dengan adanya penurunan harga tetapi bukan pada waktu akan kenaikan harga.
  • 135. 11.4. PENGARUH OLIGOPOLI TERHADAP KESEJAHTERAAN Disitu pihak oligopoli menimbul efek yang negatif dalam bentuk. 1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang. 2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak beroperasi pada AC yang minimal. 3. Kemungkinan adanya eksploitasi terhadap konsumen maupun buruh (karena P>MC; seperti dalam kasus monopoli). 4. Ketegaran harga sering dikatakan menunjang adanya inflasi yang dapat merugikan masyarakat makro. hal ini disebabkan perusahaan-perusahaan tersebut cukup besar dan mampu untuk menyediakan dana untuk perkembangan dan penelitian. Oleh karena itu persaingan antar perusahaan cukup kuat meskipun tidak dalam bentuk persaingan harga sehingga dorongan untuk berlomba di bidang proses produksi baru, produk baru, dan penurunan biaya produksi cukup kuat pula, lebih kuat daripada kasus monopoli.