SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB I
                                  PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
       Dalam permasalah perilaku zat, dan interaksinya dengan lingkungan dapat dipandang
    secara makroskopis dan mikroskopis. Kedua hal ini menunjukkan apa dan bagaimana
    sifat fisis dari perilaku sebuah zat, termasuk didalamnya adalah idealisasi sebuah zat
    gas.
       Gas ideal adalah gas yang hanya ada secara teoritik, dan sulit ditemukan dalam
    kehidupan nyata. Perilaku zat gas dalam ranah makro dan mikroskopis memenuhi
    asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi ini kemudian menjadi batasan dimana kajian itu
    dugunakan. Semua zat termsuk zat gas, memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-
    beda. Dalam pandangan mikroskopis, zat bergerak dengan kecepatan yang tidak sama.
    Dan selalu resistif terhadap perubahan lingkungannya. Dari perilaku zat yang
    ditunjukkan ini dapat di analisa secara statistika, baik itu menyangkut sebaran,
    kecepatan rata-rata, tumbukan dengan dinding diam dll yang masing-masing terangkup
    dalam ranah mikro dan makroskopis.
       Perkembangan ilmu pengetahuan bertolak dari permasalahan tersebut tertuang dalam
    sebuah teori yang dikenal dengan teori kinetic gas (kinetic theory of gases). Kajian
    teoritis mengenai perilaku gas, dapat memberikan informasi apa dan bagaimana sifat
    fisis dari zat gas dan interaksinya terhadap sebuah perubahan di lingkungannya.
    Imbasnya, hal ini dapat menjadi acuan dalam manganalisis fenomena-fenomena yang
    berhubungan dengan expansi ataupun interaksi zat gas dengan liengkungannya dalam
    kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, telaah yang lebih mendalam mengenai
    permasalahan ini dipandang perlu.


1.2. Rumusan Masalah
       Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan
    sebagai berikut :
    a. Bagaimana teori kinetic gas tersebut?
    b. Bagaimana teori kinetik gas menjelaskan keberadaan gas ideal ?
    c. Bagaimana asumsi-asumsi gas ideal dalam teori kinetic gas ?
    d. Apa dan bagaimana proses terjadinya tumbukan molekul dengan dinding diam ?

                                 Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                      1
1.3. Tujuan
   Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
    a. Menelaah konsep dasar mengenai teori kinetik gas
    b. Menelaah apa dan bagaimana Teori Kinetic Gas dalam menjelaskan gas ideal
    c. Mengkaji asumsi-asumsi yang ada pada gas ideal menurut teori kinetic gas
    d. Menelaah secara lebih mendalam bagaimana proses terjadinya tumbukan molekul
        dengan dinding diam


1.4. Manfaat
   Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
    a. Mendapat pemahaman dasar mengenai teori kenetik gas
    b. Mendapat pemahaman mengenai apa dan bagaimana Teori Kinetik Gas dalam
        menjelaskan gas ideal
    c. Mendapat pemahaman mengenai asumsi-asumsi yang ada pada gas ideal menurut
        teori kinetic gas
    d. Memperoleh pemahaman dan penjelasan yang lebih mendalam bagaimana proses
        terjadinya tumbukan molekul dengan dinding diam




                                  Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                       1
BAB II
                                        PEMBAHASAN




2.1 Teori Kinetik Gas
        Pada dasarnya, setiap materi yang berinteraksi dengan lingkungannya, cenderung
    akan mencapai sebuah kesetimbangan. Sebuah sistem dapat berinteraksi dengan
    lingkungannya dengan menunjukkan perubahan fisis, seperti perubahan tekanan, suhu
    dll. Dalam konsep thermodinamika, dijelaskan bahwa, sebuah sistem yang berinteraksi
    dengan lingkungannya apaupun dua buah sistem yang saling berinteraksi pada suatu
    keadaan akan mencapai suatu kesetimbangan thermal. Menurut, zemansky (1982),
    kesetimbangan termal adalah keadaan yang dicapai oleh 2/lebih sistem yang dicirikan
    dengan keterbatasan harga koordinat sistem itu sendiri setelah sistem berinteraksi
    melalui dinding diaterm. Ada atau tidak kesetimbangan termal dari sebuah sistem akan
    menyangkut perilaku fisis yang dalam pandangan yang lebih kecil seperti partikel dan
    molekul. Dalam interaksinya dengan lingkungan, perilaku fisis partikel atau molekul
    dalam sistem memegang peranan penting. Perilaku kinetisnya, dapat mempengaruhi
    energi dalam sistem, tekanan ataupun volume dll.
        Partikel seperti gas di alam ini memiliki sifat dan karakteristik yang tidak sama.
    Interaksinya terhadap lingkungan membawakan respon yang beragam. Perilaku
    gas/partikel gas sangat kompleks sehingga sangat sulit diamati. Mengenai kajian apa dan
    bagaimana perilaku gas, dan interkasinya dengan lingkungan tertuang dalam sebuah
    teori yang dikenal dengan teori kinetic gas.        Teori ini bedasarkan pada anggapan
    bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Teori kinetic
    gas dinyatakan sebagai berikut:
        Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu
    memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih
    dingin.
        Teori kinetik sebenarnya didasarkan pada energi kinetik, momentum dan gaya.
    Ketiga hal ini yang kita pelajari pada pokok bahasan dinamika gerak (hukum newton,
    impuls dan momentum). Bedanya, dalam teori kinetik kita menerapkan ilmu dinamika

                                      Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                           1
pada tingkat atom atau molekul. Teori kinetik dikembangkan oleh Robert Boyle (1627‐




1691), Daniel Bernoulli (1700‐1782), Jimi Joule (1818‐1889), Kronig (1822‐1879),




Rudolph Clausius (1822‐1888) dan Clerk Maxwell (1831‐1879).




    Teori kinetik gas menjelaskan tentang sifat makroskopis gas, seperti tekanan,
temperatura, atau volume dengan menganggap komposisi dan gerak molekul. Secara
essencial teori ini mengungkapkan bahwa tekanan bukan tolakan antara molekul diam,
namun tumbukan antara molekul-molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu.
    Perilaku partikel/molekul gas seperti tekanan gas berkaitan dengan tumbukan yang
tak henti-hentinya dari molekul-molekul terhadap dinding-dinding wadahnya. Dari
sifatnya yang begitu kompleks maka diidealisasi dengan asumsi-asumsi. Gas seperti ini
disebut dengan gas ideal.
          Perilaku gas atau molekul-molekul gas, dapat dijelaskan dengan baik dalam
teori kinetik gas. Contoh :
          Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah fenomena dimana sebuah mobil
tanker ringsek karena dibiarkan semalam dibawah suhu kritisnya.




                              Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                   1
Gambar. 1. Mobil tanker ringsek karena perubahan suhu yang drastis.
    Photo courtesy by www.Houston.RailFan.net; dikutip dari Fund.Physics Resnick
Halliday ed.9;hal 509.


 2.1.1. Bilangan Avogadro
             Dalam teori kinetic gas, diperkenalkan pengkajian yang lebih jelas
         mengenai    perilaku    molekul-molekul        gas   dalam      interaksinya     dengan
         lingkungan. Pada sebuah sample terdapat berjuta-juta atom dan molekul. Dan
         kuantitas tersebut terukur dalam sebuah besaran yang disebut dengan mole.
         Dalam teori kinetic gas, mole menyatakan jumlah zat. “mole” adalah satu dari
         7 besaran pokok SI. Pertanyaannya, “Berapakah jumlah atom atau molekul
         dalam mol?”.
              N A = 6,02 x10 23 mol −1
             Bilangan ni disebut dengan bilangan Avogadro dalam teori kinetic gas.
         Menurutnya, semua gas pada volume yang sama, keadaan temperatur dan
         tekanan yang sama berisikan jumlah atom atau molekul yang sama. (resnick-
         halliday,2011). Bilangan ini menunjukkan kuantitas yang dapat terukur dalam
         kajian teori kinetik gas menenai jumlah molekul dalam sebuah zat.
             Jumlah mol n dalam sebuah sample untuk sebarang substant/zat sebanding
         dengan rasio jumlah molekul N dalam sample dan jumlah molekul N A dalam 1
         mole :
                   N
              n=      ……………………………………………………(1)
                   NA

             Kita bisa tentukan bahwa jumlah mole dari sample bermassa M sam dan
         massa molar M (massa untuk 1 mol) :


                                Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                     1
M sam M sam
           n=          =      …………………………………………..(2)
                   M     mN A
2.1.2 Gas Ideal
      Keadaan STP
                  Gas seperti halnya gas ideal bergantung pada persamaan keadaan.
      Dalam persamaan kedaaan gas, diperlihatkan hubungan antar variable keadaan
      dalam sistem setimbangnya. Besaran fisis tersebut meliputi :
      P= P(V,θ), V=V(P,θ), θ=θ(V,P)
      Gas ideal mempunyai variable seperti berikut :
          Tekanan (P), 1 atm=76 cmHg=760 torr= 105 Pa
          Volume (V), 1 L = 1000 cm3
          Mol (n)
          Temperature (273 + C) dalam skala kelvin
      Khusus dalam keaadan gas ideal, disebutkan istilah STP; Standart Temperature
      And Preasure. Dalam hal ini, keadaan ideal tersebut terstandarisasi untuk
      tekanan 1 atm, dan temperature 273 K.




      Temperatur Gas Ideal
      Dalam gas ideal, keaadan STP dijadikan standar untuk ketentuan ideal dari suatu
      gas. Menurut (zemansky;1082), temperature gas ideal didefiniskan berdasarkan
      persamaan limit berikut :
                               P
      θ = 273,16 K Lim (          )     (V tetap)…………………………………(3)
                      P →
                       TP 0   PTP

      Berdasarkan percobaan, dimana, “semua jenis gas menunjuk pada temperature
      yang sama, ketika P mendekati nol”.
                         TP




      Faktor Kompresibilitas
      Menurut Zemansky (1982), dalam merajah factor kompresibilitas suatu gas
      dapat diterjemahkan dengan menggunakan deret pangkat atau uraian virial.
      Dimana,
             B C D                 
      Pv = A1 + + 2 + 3 + ........  ……………………………..(4)
               v v   v             

                               Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                    1
Dan,
       V
v=
       n
A, B, C disebut sebagai koefisien virial. Secara umum, semakin besar
tekanannya, maka jumlah suku dalam uraian virialnya semakin banyak pula.
Secara experiment, ketika tekannya mendekati nol, maka perkalian Pv akan
mendekati harga yang sama, dan ketika tekanan gas degan massa tetap
mendekati nol, volumenya menjadi tidak berhingga. Berdasarkan uraian virial,
maka deret itu merupakan limit sebagai berikut :

lim( Pv ) = A
p →0


Untuk temperature gas ideal θ didefiniskan sebagai berikut :
                        P
θ = 273,16 K lim
                       PTP

Sehingga,
                        PV n
θ = 273,16 K lim               ………………………………….(5)
                       PTP V n

                   lim( Pv )
θ = 273,16 K
                 lim( Pv ) TP

             lim( Pv ) TP 
lim( Pv ) =               θ
             273,16 

        lim( Pv ) TP 
Dengan                adalah tetapan gas universal molar (R)
        273,16 
Dengan menyulihkan v dan V/n, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut
lim( Pv ) = nRθ

Pv      B C D
   = 1 + + 2 + 3 ........ ……………………………(6)
Rθ      v v   v
           Perbandingan      Pv Rθ ini    menunjukkan factor kompresibilitas (faktor
ketermanfaatan) atau dilambangkan dengan Z.


Persamaan Keadaan Gas Ideal
 Gas ideal merupakan idealisasi dari gas yang hanya ada secara teoritik. Gas
ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari, yang ada dalam kehidupan sehari-

                             Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                  1
hari adalah gas real atau gas nyata. Dan untuk mendeskripsikan keadaan gas
ideal, diberikanlah pandangan secara mikroskopik dan makroskopik.
       Dalam zemansky (1982), dijelaskan ada 8 hipotesis pokok teori kinetik
gas mengenai gas ideal :
   a. Setiap sample kecil gas terdiri dari atas sangat banyak molekul N. Jika
       M menyatakan massa masing-masing molekul, maka massa totalnya
       adalah mN. Jika m menyatakan massa molar dalam kg/kmol maka
       banyak mol n adalah :
            mN N
       n=     = ………………………………(7)
            M  n
   b. Molekul gas dianggap ,menyerupai bola keras yang kecil yang ada dalam
       keadaan gerak rambang terus-menerus. Dalam dalam daerah temperature
       dan tekanan gas ideal, jarak rata-rata antara molekul-molekul yang
       bertetangga, lebih besar dibandingkan dengan ukuran molekulnya.
   c. Molekul gas ideal dianggap tidak menimbulkan gaya tarik atau tolak
       menolak pada molekul lainnya keciuali bila molekul itu saling
       bertumbukkan dan bertumbukan dengan dinding. Jadi pada waktu
       diantara terjadinya tumbukan, molekul bergerak lurus beraturan.
   d. Bagian    dinding    yang    ditumbuk      molekul      dianggap      rata,   dan
       tumbukkannya diangap lenting sempurna. Jika v menyatakan kelajuan
       molekul yang mendekati dinding, hanya komponen kecepatan tegak
       lurus v saja yang berubah ketika bertumbukkan dengan dinding. Dari            v⊥

       menjadi - v⊥sehingga perubahan totalnya menjadi -2 v⊥.
   e. Bila tidak ada gaya medan external, molekul terdistribusi merata ke
       seluruh wadahnya. Kerapatan molekul N/V dianggap tetap sehingga
       dalam sebarang bagian kecil volum dV terdapat dN molekul dengan
              N
       dN =     dV …………………………….(8)
              V
   f. Tidak terdapat arah istimewa untuk kecepatan molekul manapun,
       sehingga pada setiap saat terdapat molekul yang bergerak kke satu arah
       dalam jumlah yang sama dengan yang bergerak kearah yang lainnya.
   g. Tidak semua molekul berkelajuan sama. Sejumlah molekul pada setiap
       saat bergerak lambat dan sejumlah lainnya bergerak cepat, sehingga
       kelajuannya dapat dianggap meliputi kisaran dari nol hingga kelajuan
                      Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                           1
cahaya. Karena hampir semua kelajuan molekul jauh lebih kecil dari
     pada kelajuan cahaya, maka tidak aka nada kesalahan dalam koreksi
     integrasi kelajuan dari 0 ke ~. Jika dNv menyatakan banaknnya molekul
     dengan kelajuan antara v dan v + dv, dapat dianggap bahwa dNv selalu
     tetap dalam kesetimbangan walaupn molekulnya terus menerus
     bertumbukan dan kelajuannya berubah.
       Karena vektor kecepatan molekul gas tidak memiliki arah istimewa,
kita tinjau vector kecepatan sembarang v yang diarahkan dari titik O (gambar
2) ke bagian kecil luas dA’. Penting bagi kita untuk mengetahui berapa banyak
molekul memiliki vector kecepatan di sekitar v. Perhitungan kuantitas ini
menyangkut konsep sudut ruang. Dengan mengambil O sebagai titik asal dari
koordinat polar r, Ө, dan Φ, kita bangun suatu bola berjejari r.
       Luas dA’ pada permukaan bola ini dibentuk oleh dua lingkaran yang
lintangnya berbeda sebesar dӨ dan dua lingkaran lain yang bujurnya berbeda
sebesar dΦ. Maka,
dA' = ( r dθ)(r sin θdΦ) ………………………………(9)




                                                                              v
                                                           r sin θdφ
                                    r sin θ

                                              dφ

                                                                        rdθ
                                                                       dA'
                                         dθ
                                                       r

                                         θ

                                    O              φ


                                               dφ



                     Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                          1
Gambar. 2. Idealisasi molekul gas berupa bola keras
                  dengan sudut ruang dΩ=sin Ө dӨ dΦ


           “Molekul gas dianggap ,menyerupai bola keras yang kecil yang ada
dalam keadaan gerak rambang terus-menerus. Dalam dalam daerah
temperature dan tekanan gas ideal, jarak rata-rata antara molekul-molekul
yang bertetangga, lebih besar dibandingkan dengan ukuran molekulnya”,
maka dapat digambarkan seperti diatas.
        Jika diperhatikan secara seksama, sudut ruang dΩ yang dibentuk oleh
garis yang bermula dari O dan menyentuh sisi dA’ menurut definisi besarnya
adalah :
     dA'
dΩ =
      r2
dΩ =
     ( rdθ )( r sin θdφ )
              r2
dΩ= sin θdθdφ …………………………………………………(10)

           Jika luas permukaan bola tersebut adalah 4πr 2 maka sudut ruang
maksimumnya akan menjadi 4π (steradian). Dalam hal ini, molekul
                           sr
dengan vector kecepatan v akan memliki kelajuan antara                v dan   v + dv dan

arah disekitar sudut ruang adalah v . Dan jika dN v menyatakan banyaknya
molekul dengan kelajuan antara          v dan    v + dv , maka fraksi jumlah molekul
yang arahnya terletak dalam sudut ruang dΩ adalah                     dΩ4      , sehingga
jumlah molekul dalam kisaran kelajuan dv , dengan arah antara θ dengan
kisaran dθ dan φdengan kisaran dφ adalah :
                        dΩ
 d 3 N v ,θ ,φ = dN v      …………………………………….(11)
                        4π
        Persamaan ini selkaligus memberikan informasi bahwa kecepatan
molekuler tidak mempunyai arah istimewa. (zemansky;1082.terjemahan)
        ******************************************************
        Jika sudut ruang dΩ tidak dilibatkan beserta variable vector
kecepatan v, maka jumlah molekul yang memiliki kecepatan dalam arah
antara θ dan θ + dθ, φ dan φ +dφ yang menumbuk luasan dA adalah

                         Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                              1
dA
    d 2 Nθφ = N
                   4πr 2
                 N
    d 2 N θφ =      sin θ dθ dφ
                 4π
    Dengan dA bersesuaian dengan persamaan (9).
    Bila dibagi dengan V, maka akan diperoleh:
                 n
    d 2 nθφ =      sin θ dθ dφ
                4π
            2
    Dengan d nθφ menunjukkan informasi mengenai jumlah molekul persatuan

    volume, dengan kecepatan yang berarah θ dan θ + dθ, φ dan φ +dφ.
                                                              (Sujanem,______.Buku ajar)
             ******************************************************
             Jika diasumsikan, molekul tersebut mendekati bidang kecil seluas dA
    dari dinding dan ditinjau molekul dalam sebuah tabung dengan panjang
    sisinya vdt dimana dt menunjukkan selang waktu terjadinya tumbukan,
    maka akan terjadi tumbukan pada luas bidang dA . Sehingga volume tabung
    akan menjadi :

    dV = v cos θdAdt …………………………..(12)

    Dengan dV
                    V menunjukkan informasi fraksi dari jumlah molekul dari dalam
    tabung. Maka, banyaknya waktu yang diperlukan molekul dengan kisaran
    kelajuan dv , kisaran θ, dθ dan kisaran φ dφ menumbuk dA adalah :
                                             ,

                         dV
    dt = d 3 N v ,θ ,φ        y
                            …………………………………………….(13)
                         V
    Dari persamaan ni didapatkan informasi bahwa molekul tidak memiliki lokasi
    istimewa.                     φ          Normal

                              v cosθ
                                           θ θ
                                       v


                            θ              v sin θ
                                                                              x
                           O φ
                                                                    v sin θ
                                                     v cosθ
z                                                           v
                            Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                 1
Gambar. 3. Sebuah molekul dalam tabung yang panjangnya v
       dt, meumbuk luasan dA, dengan arah membentuk sudut θ
                          terhadap normal


       Berdasarkan asumsi-asumsi dari teori kinetic gas mengenai gas ideal,
tumbukan molekul bersifat elestik sempurna. Imbasnya, berdasarkan gambar
dapat dilihat bahwa hanya vector kecepatan v yang mengalami perubahan.
Karena tumbukan elastis sempurna, berarti akan terpantul dengan sudut datang
dan sudut pantul yang sama sebesar θ . Akibatnya, total momentum
pertumbukan adalah :
∆ = 2mv cos θ ……………………………………..(14)
 p

Sehingga, banyaknya perubahan momentum tersebut akan menjadi :
                                                                  
 Banyaknya   Banyaknya molekul            Fraksi jumlah molekul     Perubahan 
 Perubahan  =  berkelanjuan v            
                                                   menumbuk dA
                                                                         Moementum 
                                                                                   
Momentum 
                  dalam dΩ
                                            
                                                      dalam dt
                                                                         Per − tumbukan 
                                                                                         
                                                                  
                                                                  

                       dΩ dV 
               = dN v           [ 2mv cosθ ]
                  dN v 4π  V   1
                             
                                            
               =    sin θdθdφ   vdt cosθdA[ 2mv cosθ ]
                 4π            V          
Banyaknya perubahan momentum ini merupakan impuls terhadap tumbukan
dinding oleh molekul gas. Sehingga,
              dN v  1   2π          π
                                                      
dFdt = mv 2              ∫       dφ ∫ cos 2 θ sin θdθ dAdt
                                       2
                   
               V  2π    0           0
                                                      

dFdt        dN v  1         2π       π
                                                       
     = mv 2              ∫        dφ ∫ cos 2 θ sin θdθ dt …………………..(15)
                                        2
                 
 dA          V  2π          0        0
                                                       
Imbas dari perubahan momentum persatuan luas yang ditimbulkan dari segala
arah merupakan tekanan dPv oleh dinding pada dN v molekul gas. Sehingga,
tekanan dPv dapat ditentukan dari sini lewat integrasi sebagai berikut :

                     Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                              1
dN v  1           2π       π
                                                                
dPv = mv 2                        ∫        dφ ∫ cos 2 θ sin θdθ 
                                                 2
                        
                    V  2π         0           0
                                                                
                   dN v    1         2π
                                                   (            )  
                                               π

dPv = mv 2                        ∫        dφ ∫ sin θ − sin 3 θ dθ 
                                                 2
                          
                    V      2π     0           0
                                                                   

                                                          
                                                                                                   π
                                                                                                           
         2 dN v  1                                                   1
                                                        dφ  − cos θ + ( 2 + sin 2 θ ) cos θ
                                                                                                       2
                                                   2π
                                                                                                           
dPv = mv
            V  2π                             ∫0                    3                                    
                                                                                                 0       
                   dN v    1  1  2π 
dPv = mv 2                 2π  3 ∫0 dφ 
                                         
                    V                  

                   dN v     1  1  2π  
dPv = mv 2                 
                            2π  3 φ 0  
                    V                 
               dN v        1    1       
dPv = mv 2                
                           2π    ( 2π ) 
                                           
                V               3       
                   dN v   1
dPv = mv 2                  …………………..(16)
                    V     3
Jadi, tekanan total yang didapat ditimbulkan oleh molekul dengan semua
kelajuan adalah :
     1    ∞
PvV = m ∫ v 2 dN v ……………………….(17)
     3   0


Untuk rata-rata kelajuan molekul kuadrat < v 2 > didefinisikan sebagai
berikut :
              1      ∞
< v 2 >=
              N     ∫
                    0
                         v 2 dN v …………………………………………….(18)

Disebut rata-rata, hal ini bersesuaian dengan asumsi pada point (g) yang
menyebutkan molekul bergerak dengan kelajuan yang tidak sama. Molekul
bergerak dengan rambang secara terus-menerus. Dan berdasarkan persamaan
diatas, ditunjukkan kelajuan rata-rata kuadratnya. Rata-rata kelajuan kuadrat
ini disebut dengan kelajuan RMS (Root Mean Square).
Jika ditelaah lebih jauh lagi, n mol molekul gas adalah n = N/V. Dan bagian
integrasi < v 2 > dapat ditulis kembali menjadi :

v   2
        =
          ∑v   2

                   ………………………………………..(19)
          N
Jika dalam kasus beberapa molekul, maka analisis rata-rata dari kuadrat
kelajuan akan menjadi sebagai berikut :
                                  Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases]
                                                                                                                1

More Related Content

What's hot

Gas Ideal - Kelompok 4
Gas Ideal -  Kelompok 4Gas Ideal -  Kelompok 4
Gas Ideal - Kelompok 4Alfian Isnan
 
Bab 2 termokimia
Bab 2   termokimiaBab 2   termokimia
Bab 2 termokimiaHanifa's
 
TEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASTEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASNisaUlFitri
 
teori kinetik gas
teori kinetik gasteori kinetik gas
teori kinetik gaswindrawati
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)samira_fa34
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRaga1974
 
kesetimbangan kimia
 kesetimbangan kimia kesetimbangan kimia
kesetimbangan kimiamfebri26
 
Laporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ixLaporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ixDede Suhendra
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksiilmanafia13
 
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Rizki Basuki
 

What's hot (20)

Laporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksiLaporan kinetika reaksi
Laporan kinetika reaksi
 
Wujud zat
Wujud zatWujud zat
Wujud zat
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Gas Ideal - Kelompok 4
Gas Ideal -  Kelompok 4Gas Ideal -  Kelompok 4
Gas Ideal - Kelompok 4
 
Bab 2 termokimia
Bab 2   termokimiaBab 2   termokimia
Bab 2 termokimia
 
TEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GASTEORI KINETIKA GAS
TEORI KINETIKA GAS
 
Laporan Kimia Dasar
Laporan Kimia DasarLaporan Kimia Dasar
Laporan Kimia Dasar
 
teori kinetik gas
teori kinetik gasteori kinetik gas
teori kinetik gas
 
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
Laporan kelompok 3(kinetika reaksi)
 
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.docRingkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
Ringkasan termokimia, laju dan kesetimbangan kimia.doc
 
kesetimbangan kimia
 kesetimbangan kimia kesetimbangan kimia
kesetimbangan kimia
 
Laporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ixLaporan praktikum kimfis kel ix
Laporan praktikum kimfis kel ix
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Laju reaksi2
Laju reaksi2Laju reaksi2
Laju reaksi2
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksi
 
Makalah termokimia
Makalah termokimiaMakalah termokimia
Makalah termokimia
 
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
Materi Kelas XI Kimia: Termokimia 2
 
Bab3 laju
Bab3 lajuBab3 laju
Bab3 laju
 
Materi Termokimia
Materi TermokimiaMateri Termokimia
Materi Termokimia
 
Laju Reaksi
Laju ReaksiLaju Reaksi
Laju Reaksi
 

Similar to Makalah (20)

4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 
Ppt energi kinetik gas
Ppt energi kinetik gasPpt energi kinetik gas
Ppt energi kinetik gas
 
Rpp (termodinamika)
Rpp (termodinamika)Rpp (termodinamika)
Rpp (termodinamika)
 
Teori kinetik gas.ppt
Teori kinetik gas.pptTeori kinetik gas.ppt
Teori kinetik gas.ppt
 
Materi
MateriMateri
Materi
 
Makalah Stoikiometri
Makalah StoikiometriMakalah Stoikiometri
Makalah Stoikiometri
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
03 materi ajar
03 materi ajar03 materi ajar
03 materi ajar
 
Stoikiometri
Stoikiometri Stoikiometri
Stoikiometri
 
Teori kinetik gas
Teori kinetik gasTeori kinetik gas
Teori kinetik gas
 
Thermodinamika
ThermodinamikaThermodinamika
Thermodinamika
 
Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i Laporan kimfis 1 kelompok i
Laporan kimfis 1 kelompok i
 
Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1Teori kinetik gas part 1
Teori kinetik gas part 1
 
Kinetika gas
Kinetika gasKinetika gas
Kinetika gas
 
TEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GASTEORI KINETIK GAS
TEORI KINETIK GAS
 
Kelompok 3
Kelompok 3Kelompok 3
Kelompok 3
 

Makalah

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam permasalah perilaku zat, dan interaksinya dengan lingkungan dapat dipandang secara makroskopis dan mikroskopis. Kedua hal ini menunjukkan apa dan bagaimana sifat fisis dari perilaku sebuah zat, termasuk didalamnya adalah idealisasi sebuah zat gas. Gas ideal adalah gas yang hanya ada secara teoritik, dan sulit ditemukan dalam kehidupan nyata. Perilaku zat gas dalam ranah makro dan mikroskopis memenuhi asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi ini kemudian menjadi batasan dimana kajian itu dugunakan. Semua zat termsuk zat gas, memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda- beda. Dalam pandangan mikroskopis, zat bergerak dengan kecepatan yang tidak sama. Dan selalu resistif terhadap perubahan lingkungannya. Dari perilaku zat yang ditunjukkan ini dapat di analisa secara statistika, baik itu menyangkut sebaran, kecepatan rata-rata, tumbukan dengan dinding diam dll yang masing-masing terangkup dalam ranah mikro dan makroskopis. Perkembangan ilmu pengetahuan bertolak dari permasalahan tersebut tertuang dalam sebuah teori yang dikenal dengan teori kinetic gas (kinetic theory of gases). Kajian teoritis mengenai perilaku gas, dapat memberikan informasi apa dan bagaimana sifat fisis dari zat gas dan interaksinya terhadap sebuah perubahan di lingkungannya. Imbasnya, hal ini dapat menjadi acuan dalam manganalisis fenomena-fenomena yang berhubungan dengan expansi ataupun interaksi zat gas dengan liengkungannya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, telaah yang lebih mendalam mengenai permasalahan ini dipandang perlu. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : a. Bagaimana teori kinetic gas tersebut? b. Bagaimana teori kinetik gas menjelaskan keberadaan gas ideal ? c. Bagaimana asumsi-asumsi gas ideal dalam teori kinetic gas ? d. Apa dan bagaimana proses terjadinya tumbukan molekul dengan dinding diam ? Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 2. 1.3. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Menelaah konsep dasar mengenai teori kinetik gas b. Menelaah apa dan bagaimana Teori Kinetic Gas dalam menjelaskan gas ideal c. Mengkaji asumsi-asumsi yang ada pada gas ideal menurut teori kinetic gas d. Menelaah secara lebih mendalam bagaimana proses terjadinya tumbukan molekul dengan dinding diam 1.4. Manfaat Adapun manfaat yang didapat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Mendapat pemahaman dasar mengenai teori kenetik gas b. Mendapat pemahaman mengenai apa dan bagaimana Teori Kinetik Gas dalam menjelaskan gas ideal c. Mendapat pemahaman mengenai asumsi-asumsi yang ada pada gas ideal menurut teori kinetic gas d. Memperoleh pemahaman dan penjelasan yang lebih mendalam bagaimana proses terjadinya tumbukan molekul dengan dinding diam Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Kinetik Gas Pada dasarnya, setiap materi yang berinteraksi dengan lingkungannya, cenderung akan mencapai sebuah kesetimbangan. Sebuah sistem dapat berinteraksi dengan lingkungannya dengan menunjukkan perubahan fisis, seperti perubahan tekanan, suhu dll. Dalam konsep thermodinamika, dijelaskan bahwa, sebuah sistem yang berinteraksi dengan lingkungannya apaupun dua buah sistem yang saling berinteraksi pada suatu keadaan akan mencapai suatu kesetimbangan thermal. Menurut, zemansky (1982), kesetimbangan termal adalah keadaan yang dicapai oleh 2/lebih sistem yang dicirikan dengan keterbatasan harga koordinat sistem itu sendiri setelah sistem berinteraksi melalui dinding diaterm. Ada atau tidak kesetimbangan termal dari sebuah sistem akan menyangkut perilaku fisis yang dalam pandangan yang lebih kecil seperti partikel dan molekul. Dalam interaksinya dengan lingkungan, perilaku fisis partikel atau molekul dalam sistem memegang peranan penting. Perilaku kinetisnya, dapat mempengaruhi energi dalam sistem, tekanan ataupun volume dll. Partikel seperti gas di alam ini memiliki sifat dan karakteristik yang tidak sama. Interaksinya terhadap lingkungan membawakan respon yang beragam. Perilaku gas/partikel gas sangat kompleks sehingga sangat sulit diamati. Mengenai kajian apa dan bagaimana perilaku gas, dan interkasinya dengan lingkungan tertuang dalam sebuah teori yang dikenal dengan teori kinetic gas. Teori ini bedasarkan pada anggapan bahwa zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu bergerak. Teori kinetic gas dinyatakan sebagai berikut: Dalam benda yang panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat dan karena itu memiliki energi yang lebih besar daripada partikel-partikel dalam benda yang lebih dingin. Teori kinetik sebenarnya didasarkan pada energi kinetik, momentum dan gaya. Ketiga hal ini yang kita pelajari pada pokok bahasan dinamika gerak (hukum newton, impuls dan momentum). Bedanya, dalam teori kinetik kita menerapkan ilmu dinamika Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 4. pada tingkat atom atau molekul. Teori kinetik dikembangkan oleh Robert Boyle (1627‐ 1691), Daniel Bernoulli (1700‐1782), Jimi Joule (1818‐1889), Kronig (1822‐1879), Rudolph Clausius (1822‐1888) dan Clerk Maxwell (1831‐1879). Teori kinetik gas menjelaskan tentang sifat makroskopis gas, seperti tekanan, temperatura, atau volume dengan menganggap komposisi dan gerak molekul. Secara essencial teori ini mengungkapkan bahwa tekanan bukan tolakan antara molekul diam, namun tumbukan antara molekul-molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu. Perilaku partikel/molekul gas seperti tekanan gas berkaitan dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-molekul terhadap dinding-dinding wadahnya. Dari sifatnya yang begitu kompleks maka diidealisasi dengan asumsi-asumsi. Gas seperti ini disebut dengan gas ideal. Perilaku gas atau molekul-molekul gas, dapat dijelaskan dengan baik dalam teori kinetik gas. Contoh : Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah fenomena dimana sebuah mobil tanker ringsek karena dibiarkan semalam dibawah suhu kritisnya. Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 5. Gambar. 1. Mobil tanker ringsek karena perubahan suhu yang drastis. Photo courtesy by www.Houston.RailFan.net; dikutip dari Fund.Physics Resnick Halliday ed.9;hal 509. 2.1.1. Bilangan Avogadro Dalam teori kinetic gas, diperkenalkan pengkajian yang lebih jelas mengenai perilaku molekul-molekul gas dalam interaksinya dengan lingkungan. Pada sebuah sample terdapat berjuta-juta atom dan molekul. Dan kuantitas tersebut terukur dalam sebuah besaran yang disebut dengan mole. Dalam teori kinetic gas, mole menyatakan jumlah zat. “mole” adalah satu dari 7 besaran pokok SI. Pertanyaannya, “Berapakah jumlah atom atau molekul dalam mol?”. N A = 6,02 x10 23 mol −1 Bilangan ni disebut dengan bilangan Avogadro dalam teori kinetic gas. Menurutnya, semua gas pada volume yang sama, keadaan temperatur dan tekanan yang sama berisikan jumlah atom atau molekul yang sama. (resnick- halliday,2011). Bilangan ini menunjukkan kuantitas yang dapat terukur dalam kajian teori kinetik gas menenai jumlah molekul dalam sebuah zat. Jumlah mol n dalam sebuah sample untuk sebarang substant/zat sebanding dengan rasio jumlah molekul N dalam sample dan jumlah molekul N A dalam 1 mole : N n= ……………………………………………………(1) NA Kita bisa tentukan bahwa jumlah mole dari sample bermassa M sam dan massa molar M (massa untuk 1 mol) : Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 6. M sam M sam n= = …………………………………………..(2) M mN A 2.1.2 Gas Ideal Keadaan STP Gas seperti halnya gas ideal bergantung pada persamaan keadaan. Dalam persamaan kedaaan gas, diperlihatkan hubungan antar variable keadaan dalam sistem setimbangnya. Besaran fisis tersebut meliputi : P= P(V,θ), V=V(P,θ), θ=θ(V,P) Gas ideal mempunyai variable seperti berikut :  Tekanan (P), 1 atm=76 cmHg=760 torr= 105 Pa  Volume (V), 1 L = 1000 cm3  Mol (n)  Temperature (273 + C) dalam skala kelvin Khusus dalam keaadan gas ideal, disebutkan istilah STP; Standart Temperature And Preasure. Dalam hal ini, keadaan ideal tersebut terstandarisasi untuk tekanan 1 atm, dan temperature 273 K. Temperatur Gas Ideal Dalam gas ideal, keaadan STP dijadikan standar untuk ketentuan ideal dari suatu gas. Menurut (zemansky;1082), temperature gas ideal didefiniskan berdasarkan persamaan limit berikut : P θ = 273,16 K Lim ( ) (V tetap)…………………………………(3) P → TP 0 PTP Berdasarkan percobaan, dimana, “semua jenis gas menunjuk pada temperature yang sama, ketika P mendekati nol”. TP Faktor Kompresibilitas Menurut Zemansky (1982), dalam merajah factor kompresibilitas suatu gas dapat diterjemahkan dengan menggunakan deret pangkat atau uraian virial. Dimana,  B C D  Pv = A1 + + 2 + 3 + ........  ……………………………..(4)  v v v  Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 7. Dan, V v= n A, B, C disebut sebagai koefisien virial. Secara umum, semakin besar tekanannya, maka jumlah suku dalam uraian virialnya semakin banyak pula. Secara experiment, ketika tekannya mendekati nol, maka perkalian Pv akan mendekati harga yang sama, dan ketika tekanan gas degan massa tetap mendekati nol, volumenya menjadi tidak berhingga. Berdasarkan uraian virial, maka deret itu merupakan limit sebagai berikut : lim( Pv ) = A p →0 Untuk temperature gas ideal θ didefiniskan sebagai berikut : P θ = 273,16 K lim PTP Sehingga, PV n θ = 273,16 K lim ………………………………….(5) PTP V n lim( Pv ) θ = 273,16 K lim( Pv ) TP  lim( Pv ) TP  lim( Pv ) =  θ  273,16   lim( Pv ) TP  Dengan   adalah tetapan gas universal molar (R)  273,16  Dengan menyulihkan v dan V/n, persamaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut lim( Pv ) = nRθ Pv B C D = 1 + + 2 + 3 ........ ……………………………(6) Rθ v v v Perbandingan Pv Rθ ini menunjukkan factor kompresibilitas (faktor ketermanfaatan) atau dilambangkan dengan Z. Persamaan Keadaan Gas Ideal Gas ideal merupakan idealisasi dari gas yang hanya ada secara teoritik. Gas ideal tidak ada dalam kehidupan sehari-hari, yang ada dalam kehidupan sehari- Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 8. hari adalah gas real atau gas nyata. Dan untuk mendeskripsikan keadaan gas ideal, diberikanlah pandangan secara mikroskopik dan makroskopik. Dalam zemansky (1982), dijelaskan ada 8 hipotesis pokok teori kinetik gas mengenai gas ideal : a. Setiap sample kecil gas terdiri dari atas sangat banyak molekul N. Jika M menyatakan massa masing-masing molekul, maka massa totalnya adalah mN. Jika m menyatakan massa molar dalam kg/kmol maka banyak mol n adalah : mN N n= = ………………………………(7) M n b. Molekul gas dianggap ,menyerupai bola keras yang kecil yang ada dalam keadaan gerak rambang terus-menerus. Dalam dalam daerah temperature dan tekanan gas ideal, jarak rata-rata antara molekul-molekul yang bertetangga, lebih besar dibandingkan dengan ukuran molekulnya. c. Molekul gas ideal dianggap tidak menimbulkan gaya tarik atau tolak menolak pada molekul lainnya keciuali bila molekul itu saling bertumbukkan dan bertumbukan dengan dinding. Jadi pada waktu diantara terjadinya tumbukan, molekul bergerak lurus beraturan. d. Bagian dinding yang ditumbuk molekul dianggap rata, dan tumbukkannya diangap lenting sempurna. Jika v menyatakan kelajuan molekul yang mendekati dinding, hanya komponen kecepatan tegak lurus v saja yang berubah ketika bertumbukkan dengan dinding. Dari v⊥ menjadi - v⊥sehingga perubahan totalnya menjadi -2 v⊥. e. Bila tidak ada gaya medan external, molekul terdistribusi merata ke seluruh wadahnya. Kerapatan molekul N/V dianggap tetap sehingga dalam sebarang bagian kecil volum dV terdapat dN molekul dengan N dN = dV …………………………….(8) V f. Tidak terdapat arah istimewa untuk kecepatan molekul manapun, sehingga pada setiap saat terdapat molekul yang bergerak kke satu arah dalam jumlah yang sama dengan yang bergerak kearah yang lainnya. g. Tidak semua molekul berkelajuan sama. Sejumlah molekul pada setiap saat bergerak lambat dan sejumlah lainnya bergerak cepat, sehingga kelajuannya dapat dianggap meliputi kisaran dari nol hingga kelajuan Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 9. cahaya. Karena hampir semua kelajuan molekul jauh lebih kecil dari pada kelajuan cahaya, maka tidak aka nada kesalahan dalam koreksi integrasi kelajuan dari 0 ke ~. Jika dNv menyatakan banaknnya molekul dengan kelajuan antara v dan v + dv, dapat dianggap bahwa dNv selalu tetap dalam kesetimbangan walaupn molekulnya terus menerus bertumbukan dan kelajuannya berubah. Karena vektor kecepatan molekul gas tidak memiliki arah istimewa, kita tinjau vector kecepatan sembarang v yang diarahkan dari titik O (gambar 2) ke bagian kecil luas dA’. Penting bagi kita untuk mengetahui berapa banyak molekul memiliki vector kecepatan di sekitar v. Perhitungan kuantitas ini menyangkut konsep sudut ruang. Dengan mengambil O sebagai titik asal dari koordinat polar r, Ө, dan Φ, kita bangun suatu bola berjejari r. Luas dA’ pada permukaan bola ini dibentuk oleh dua lingkaran yang lintangnya berbeda sebesar dӨ dan dua lingkaran lain yang bujurnya berbeda sebesar dΦ. Maka, dA' = ( r dθ)(r sin θdΦ) ………………………………(9) v r sin θdφ r sin θ dφ rdθ dA' dθ r θ O φ dφ Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 10. Gambar. 2. Idealisasi molekul gas berupa bola keras dengan sudut ruang dΩ=sin Ө dӨ dΦ “Molekul gas dianggap ,menyerupai bola keras yang kecil yang ada dalam keadaan gerak rambang terus-menerus. Dalam dalam daerah temperature dan tekanan gas ideal, jarak rata-rata antara molekul-molekul yang bertetangga, lebih besar dibandingkan dengan ukuran molekulnya”, maka dapat digambarkan seperti diatas. Jika diperhatikan secara seksama, sudut ruang dΩ yang dibentuk oleh garis yang bermula dari O dan menyentuh sisi dA’ menurut definisi besarnya adalah : dA' dΩ = r2 dΩ = ( rdθ )( r sin θdφ ) r2 dΩ= sin θdθdφ …………………………………………………(10) Jika luas permukaan bola tersebut adalah 4πr 2 maka sudut ruang maksimumnya akan menjadi 4π (steradian). Dalam hal ini, molekul sr dengan vector kecepatan v akan memliki kelajuan antara v dan v + dv dan arah disekitar sudut ruang adalah v . Dan jika dN v menyatakan banyaknya molekul dengan kelajuan antara v dan v + dv , maka fraksi jumlah molekul yang arahnya terletak dalam sudut ruang dΩ adalah dΩ4 , sehingga jumlah molekul dalam kisaran kelajuan dv , dengan arah antara θ dengan kisaran dθ dan φdengan kisaran dφ adalah : dΩ d 3 N v ,θ ,φ = dN v …………………………………….(11) 4π Persamaan ini selkaligus memberikan informasi bahwa kecepatan molekuler tidak mempunyai arah istimewa. (zemansky;1082.terjemahan) ****************************************************** Jika sudut ruang dΩ tidak dilibatkan beserta variable vector kecepatan v, maka jumlah molekul yang memiliki kecepatan dalam arah antara θ dan θ + dθ, φ dan φ +dφ yang menumbuk luasan dA adalah Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 11. dA d 2 Nθφ = N 4πr 2 N d 2 N θφ = sin θ dθ dφ 4π Dengan dA bersesuaian dengan persamaan (9). Bila dibagi dengan V, maka akan diperoleh: n d 2 nθφ = sin θ dθ dφ 4π 2 Dengan d nθφ menunjukkan informasi mengenai jumlah molekul persatuan volume, dengan kecepatan yang berarah θ dan θ + dθ, φ dan φ +dφ. (Sujanem,______.Buku ajar) ****************************************************** Jika diasumsikan, molekul tersebut mendekati bidang kecil seluas dA dari dinding dan ditinjau molekul dalam sebuah tabung dengan panjang sisinya vdt dimana dt menunjukkan selang waktu terjadinya tumbukan, maka akan terjadi tumbukan pada luas bidang dA . Sehingga volume tabung akan menjadi : dV = v cos θdAdt …………………………..(12) Dengan dV V menunjukkan informasi fraksi dari jumlah molekul dari dalam tabung. Maka, banyaknya waktu yang diperlukan molekul dengan kisaran kelajuan dv , kisaran θ, dθ dan kisaran φ dφ menumbuk dA adalah : , dV dt = d 3 N v ,θ ,φ y …………………………………………….(13) V Dari persamaan ni didapatkan informasi bahwa molekul tidak memiliki lokasi istimewa. φ Normal v cosθ θ θ v θ v sin θ x O φ v sin θ v cosθ z v Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 12. Gambar. 3. Sebuah molekul dalam tabung yang panjangnya v dt, meumbuk luasan dA, dengan arah membentuk sudut θ terhadap normal Berdasarkan asumsi-asumsi dari teori kinetic gas mengenai gas ideal, tumbukan molekul bersifat elestik sempurna. Imbasnya, berdasarkan gambar dapat dilihat bahwa hanya vector kecepatan v yang mengalami perubahan. Karena tumbukan elastis sempurna, berarti akan terpantul dengan sudut datang dan sudut pantul yang sama sebesar θ . Akibatnya, total momentum pertumbukan adalah : ∆ = 2mv cos θ ……………………………………..(14) p Sehingga, banyaknya perubahan momentum tersebut akan menjadi :      Banyaknya   Banyaknya molekul   Fraksi jumlah molekul   Perubahan   Perubahan  =  berkelanjuan v   menumbuk dA   Moementum          Momentum    dalam dΩ   dalam dt   Per − tumbukan             dΩ dV  = dN v [ 2mv cosθ ]  dN v 4π  V   1      = sin θdθdφ   vdt cosθdA[ 2mv cosθ ]  4π  V  Banyaknya perubahan momentum ini merupakan impuls terhadap tumbukan dinding oleh molekul gas. Sehingga, dN v  1 2π π  dFdt = mv 2 ∫ dφ ∫ cos 2 θ sin θdθ dAdt 2  V  2π 0 0  dFdt dN v  1 2π π  = mv 2 ∫ dφ ∫ cos 2 θ sin θdθ dt …………………..(15) 2  dA V  2π 0 0  Imbas dari perubahan momentum persatuan luas yang ditimbulkan dari segala arah merupakan tekanan dPv oleh dinding pada dN v molekul gas. Sehingga, tekanan dPv dapat ditentukan dari sini lewat integrasi sebagai berikut : Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1
  • 13. dN v  1 2π π  dPv = mv 2 ∫ dφ ∫ cos 2 θ sin θdθ  2  V  2π 0 0  dN v  1 2π ( )  π dPv = mv 2 ∫ dφ ∫ sin θ − sin 3 θ dθ  2  V  2π 0 0    π  2 dN v  1 1 dφ  − cos θ + ( 2 + sin 2 θ ) cos θ 2 2π  dPv = mv V  2π ∫0  3    0  dN v  1  1  2π  dPv = mv 2  2π  3 ∫0 dφ    V     dN v  1  1  2π   dPv = mv 2   2π  3 φ 0   V     dN v  1 1  dPv = mv 2   2π  ( 2π )   V  3  dN v 1 dPv = mv 2   …………………..(16) V 3 Jadi, tekanan total yang didapat ditimbulkan oleh molekul dengan semua kelajuan adalah : 1 ∞ PvV = m ∫ v 2 dN v ……………………….(17) 3 0 Untuk rata-rata kelajuan molekul kuadrat < v 2 > didefinisikan sebagai berikut : 1 ∞ < v 2 >= N ∫ 0 v 2 dN v …………………………………………….(18) Disebut rata-rata, hal ini bersesuaian dengan asumsi pada point (g) yang menyebutkan molekul bergerak dengan kelajuan yang tidak sama. Molekul bergerak dengan rambang secara terus-menerus. Dan berdasarkan persamaan diatas, ditunjukkan kelajuan rata-rata kuadratnya. Rata-rata kelajuan kuadrat ini disebut dengan kelajuan RMS (Root Mean Square). Jika ditelaah lebih jauh lagi, n mol molekul gas adalah n = N/V. Dan bagian integrasi < v 2 > dapat ditulis kembali menjadi : v 2 = ∑v 2 ………………………………………..(19) N Jika dalam kasus beberapa molekul, maka analisis rata-rata dari kuadrat kelajuan akan menjadi sebagai berikut : Jurusan Pendidikan Fisika Undiksha 2012-[Theory Kinetics Of Gases] 1